Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI

SISTEM PERNAPASAN, SISTEM PENCERNAAN, DAN


SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN

Adi Harpansyah
21030013

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI


PANDAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Laporan Praktikum Sistem Pernapasan, Sistem Pencernaan, Dan Sistem
Peredaran Darah Ikan” ini tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan dari
laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ikhtiologi.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anne


Rumondang, S.Pi., M.P., selaku Dosen Penanggung Jawab Ikhtiologi yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan semua, terima kasih
atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Pandan, 21 April 2022

Adi Harpansyah

ii
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Praktikum......................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM............................................................5
3.1 Waktu dan tanggal.....................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan..........................................................................................5
3.3 Prosedur Praktikum...................................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................6
4.1 Hasil...........................................................................................................6
4.2 Pembahasan...............................................................................................8
BAB V PENUTUPAN............................................................................................9
5.1 Kesimpulan................................................................................................9
5.2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

iii
DAFTAR GAMBAR

Isi Halaman
Gambar 1.1 Ikan Cakalang.......................................................................................6
Gambar 1.2 Ikan Cakalang Sesudah Dibedah..........................................................6
Gambar 1.3 Insang Ikan Cakalang...........................................................................6
Gambar 2.1 Ikan Julung-julung...............................................................................7
Gambar 3.1 Ikan Daun Baru....................................................................................7

iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikhtiologi berasal dari bahasa yunani yaitu “Ichtyes” yang artinya ikan dan
“Logos” artinya ilmu. Ikhtiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
ikan dengan segala aspek kehidupannya. Pengenalan struktur ikan tidak terlepas
dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah
dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat
berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan.  Morfologi ikan merupakan
bentuk luar ikan, yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam
mempelajari jenis-jenis ikan entah itu pada perairan laut, payau maupun tawar.
Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya adalah mempunyai tulang
belakang, insang dan sirip, dan terutama ikan sangat bergantung atas air sebagai
medium dimana tempat mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan di dalam air
untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan
tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan
oleh arah angin.
Tubuh ikan tersusun atas tiga bagian, yaitu: kepala, batang tubuh, dan ekor. 
Tubuh ikan tuna adalah simetri dua, bentuk demikian berarti terdiri  atas dua
belahan yang sama, apabila tubuh ikan dibelah dua dari kepala ke ekor dengan
arah punggung perut.  Pada ujung depan dari kepala terdapat mulut, diatas mulut
terdapat cekung hidung, pada sebelah menyebelah kepala terdapat mata, antara
bagian kepala  dan batang tubuh terdapat tutup insang.
Secara garis besar sistem pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Mulai dari muka ke belakang,
saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, kerongkongan, oesophagus,
lambung, usus, dan dubur. Sedangkan kelenjar pencernaanya terdiri dari hati dan
kantong empedu. Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga
berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Akan tetapi pada jenis ikan Channa dan
Scomber organ saluran pencernaan antara lambung dan intestinumnya terdapat 

1
caeca. Selain itu mulut pada ikan juga dilengkapi dengan gigi yang berperan untuk
membantu mendapatkan makanan.

1.2 Rumusan Masalah


Pada laporan ini, rumusan masalah yang saya angkat adalah apa itu sistem
pernapasan, sistem pencernaan, dan sistem peredaran darah pada ikan, bagaimana
bentuknya, dan apa saja jenis-jenisnya.

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui
informasi tentang sistem pernafasan, sistem pencernaan dan sistem peredaran
darah yang terjadi pada ikan yang dipraktikkan. Dan menambah pengalaman
dalam hal pembedahan ikan dan anatomi ikan

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ikan adalah salah satu diantara organisme pada kelompok vertebrata dan
yang paling besar jumlahnya. Ikan mendominasi kehidupan air di seluruh
permukaan bumi, sangat beragam dalam adaptasi morfologi, fisiologi dan tingkah
lakunya. Jumlah spesies ikan yang telah berhasil dicatat adalah 21.000 spesies dan
diperkirakan akan berkembang mencapai 28.000 spesies. Jumlah spesies yang
hidup di muka bumi adalah 21.723 spesies, sementara jumlah spesies vertebrata
yang ada di permukaan sekitar 43.173 spesies (Saanin, 1984).

Ikan membutuhkan oksigen dalam proses metabolismenya dan ikan


membuang gas CO2 yang merupakan sisa hasil metabolisme dalam sel. Salah satu
kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan seekor ikan harus adanya suplay
oksigen yang cukup dalam jaringan. Oksigen diperlukan untuk melepas energi
melalui oksidasi lemak dan gula. Energi yang terlepaskan dipergunakan untuk
kegiatan tubuh di dalam menjalani masa kehidupannya. (Rahardjo et al., 2011).

Ikan bernafas menggunakan insang. Selain insang ada pula ikan yang
bernafas secara langsung menggunakan udara sebagai sumber oksigen. Ikan-ikan
yang demikian dikenal sebagai ikan penghisap udara (air breathing fish)
(Rajabnadia, 2009).

Darah adalah suatu fluida (yang dinamakan plasma) tempat beberapa bahan
terlarut dan tempat erythrocyt, leucocyte dan beberapa bahan lain tersuspensi.
Sistem peredaran terdiri dari jantung (yang merupakan pusat pemompa darah),
arteri (pembuluh darah darah dari jantung), kapiler (yag menghubungkan arteri
dan vena) dan vena (pembuluh darah yang menuju ke jantung). Seperti halnya
pada binatang vertebrata lainnya, sel darah merah pada ikan berperan sebagai
pembawa gas yang efisien. Sel darah merah ini mengandung hemoglobin yang
merupakan pigmen respirasi. Hemoglobin adalah suatu protein yang
mengandungikatan besi-porfirin dengan berat molekul kira-kira 67000. Pada ikan
Teleostei, jantung umumnya terdapat di belakang insang, di bagian depan rongga
badan dan di atas ithmus. Organ jantung ini dilapisi oleh selaput tipis yaitu lapisan
pericardium. (Rahardjo, 2011).

3
Sistem peredaran darah atau disebut juga sebagai sistem sirkulasi
mempunyai peranan pentinbg terutama dalam mengangkut oksigen hasil respirasi,
pengangkutan nutrien hasil dari proses pencernaan, dan pengangkutan sisa
metabolisme (CO2 dan NH3) yang untuk selanjutnya dibuang melalui insang,
ginjal dan kulit. (Rahardjo et al., 2011).

Sistem pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui


mekanisme fisik dan kimiawi sehingga makanan menjadi bahan yang mudah
diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.
Pencernaan fisik atau mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan
berperannya gigi dalam proses pemotongan dan penggerusan makanan.
Pencernaan secara mekanik ini dilanjutkan di segmen lambung dan usus yaitu
dengan adanya gerakan-gerakan/ kontraksi otot. Pencernaan secara mekanik pada
segmen ini terjadi secara efektif oleh karena adanya aktivitas cairan digestif
(Fujaya, 2004).

Sementara itu untuk kelenjar pencernaan ikan ini ada tiga organ yaitu : Hati
(hepar dengan fungsi penghasil kelenjar empedu yang ditimbun dalam kantong
empedu), Kantong empedu (vasica fellia dengan fungsi menyimpan bilus dan
mencurahkan dalam usus bila diperlukan, dan berguna untuk pencernaan), dan
pancreas (secara pandangan langsung sulit untuk dilihat). (Yusnaini, 2010)

Sistem pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Mulai dari muka ke belakang, saluran
pencernaan tersebut mulai dari mulut, kerongkongan, oesophagus, lambung, usus,
dan dubur. Sedangkan kelenjar pencernaanya terdiri dari hati dan kantong
empedu. Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga
berfungsi sebagai kelenjar pencernaan (Mudjiman, 2010).

Berdasarkan macam makanannya, ikan dapat kita bedakan menjadi lima


macam golongan yaitu pemakan tumbuhan (herbivora atau vegetaris, pemakan
hewan (karnivora), pemakan tumbuhan dan hewan (omnivora), pemakan plankton
dan detritus (hancuran bahan organik) dan pemakan dasar (Kottelat, et al., 1993).

4
5
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tanggal


Praktikum ikhtiologi tentang sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan
sistem peredaran darah ikan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 16 april
2022 pukul 10.00-13.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Biologi Perairan,
Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli Pandan.

3.2 Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan sebagai sampel dalam praktikum ini adalah Ikan
Cakalang, Ikan Julung-julung, Ikan Baronang Susu, Ikan Daun Baru, Ikan
Baracuda, serta Ikan Kerapu Macan. Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah nampan, gunting bedah, pisau cutter, serbet, tissue, dan alat-
alat tulis seperti pena, pensil dan penghapus.

3.3 Prosedur Praktikum


Pertama-tama ikan yang dijadikan objek praktikum dibersihkan dan
diletakkan di atas nampan, digambar bagian morfologinya. Dilakukan
pengukuran terhadap tubuh ikan guna mengetahui panjang baku (SL), panjang
total (TL), tinggi badan (Bdh). Tubuh ikan dibedah dan keluarkan organ dalam
ikan seperti ingsang, jantung, hati dan gelembung renang. Kemudian gambar
bagian tersebut dengan keterangannya.

6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut hasil yang kami peroleh dari pengamatan pada praktikum.

1. Ikan Cakalang

Gambar 1.1 Ikan Cakalang

Ikan ini memiliki ukuran sebagai berikut; TL 19,5 cm, SL 17 cm, dan Bdh nya 8
cm.

Gambar 1.2 Ikan Cakalang Sesudah Dibedah

Berikut data yang diperoleh dari pengamatan ikan cakalang:


a) Usus
 Usus besarnya berukuran 7,5 cm
 Usus kecilnya berukuran 8 cm

b) Insang

7
Gambar 1.3 Insang Ikan Cakalang

 Tapis Insang yang berukuran besar, dan jumlahnya sedikit yang


menandakan ikan ini adalah karnivora

2. Ikan Julung-julung

Gambar 2.1 Ikan Julung-julung

Ikan ini memiliki ukuran sebagai berikut; TL 31 cm, SL 27 cm, dan Bdh nya 3
cm.

Berikut data yang diperoleh dari pengamatan ikan julung-julung:


a) Insang
 Jari-jari tapis insangnya pendek dan besar menandakan ikan ini
adalah omnivora.
b) Gigi
 Gigi pada permukaannya rata, digunakan untuk menumbuk dan
mengerus makanan.

3. Ikan Daun Baru

8
Gambar 3.1 Ikan Daun Baru

Ikan ini memiliki ukuran sebagai berikut; TL 15,5\cm, SL 11,5 cm, dan Bdh nya
12,5 cm.
Berikut data yang diperoleh dari pengamatan ikan daun baru
 Mulut ikan ini berjenis protactyle
 Gigi pada permukaannya rata
 Pada insang, tepisnya memiliki bentuk ramping, memanjang, dan
jumlahnya banyak
 Tekaknya berjenis molariform

4.2 Pembahasan

1. Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)

Ikan ini memiliki spesifikasi yaitu kingdom Animalia, Filum Chordata,


Kelas Actinopterygii, Ordo Perciformes, Famili Skombride, Genus
Katsuwonus, dan Spesies K. pelamis.
Ikan cakalang ini memiliki ukuran TL 19,5 cm, SL 17 cm, dan Bdh 8
cm. Pada salah satu organ pernapasan ikan ini, yaitu tapis insang memiliki
ukuran besar, dan jumlahnya sedikit yang menandakan ikan ini adalah
karnivora. Kemudian pada organ pencernaannya yaitu usus besar memeiliki
ukuran 7,5 cm, dan usus kecil berukuran 8 cm.

2. Ikan Julung-julung (Hemiramphus brasiliensis)


Ikan ini memiliki spesifikasi yaitu kingdom Animalia, Filum Chordata,
Kelas Actinopterygii, Ordo Beloniformes, Famili Hemiramphidae, Genus
Hemiramphus sp, dan Spesies Hemiramphus brasiliensis
Ikan julung-julung ini memiliki ukuran TL 31 cm, SL 37 cm, dan Bdh 3
cm. Pada salah satu organ pernapasan ikan ini, yaitu tapis insang memiliki
ukuran besar dan pendek yang menandakan ikan ini adalah omnivora.
Kemudian pada giginya di permukaannya rata, yang berfungsi untuk
menumbuk dan mengerus makanan.

3. Ikan Daun Baru (Drepane punctata)

9
Ikan ini memiliki spesifikasi yaitu kingdom Animalia, Filum Chordata,
Kelas Actinopterygii, Ordo Perciformes, Famili Drepaneidae, Genus drepane,
dan Spesies D. punctata.

Ikan daun baru ini memiliki ukuran TL 15,5 cm, SL 11,5 cm, dan Bdh
12,5 cm. Ikan ini memiliki bentuk mulut berjenis protactyle yang
menandakan ikan ini biasanya mencari di dasar perairan, gigi pada
permukaannya rata yang digunakan untuk menumbuk dan mengerus
makanan, tapis insangnya ramping, memanjang, dan banyak, dan tekaknya
berjenis melarifom yang berfungsi untuk mengerus.

10
BAB V PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan
Pada praktikum mengenai sistem pernapasan, sistem pencernaan dan system
peredaran darah dimana mahasiswa dapat membedakan jenis ikan yang termasuk
ke golongan herbivora, karnivora, omnivora dan lain lain.

5.2 Saran
Agar suasana praktikum terlaksana dengan baik dan lancar,maka diharapkan
mempersiapkan alat dan materi sebaik mungkin. Disamping itu dituntut kehati-
hatian dan ketelitian yang amat cermat didalam melakukan praktikum. Dan
semoga praktikan selanjutnya kita lakukan bersama sama dalam laboratorium.

11
DAFTAR PUSTAKA

Effendie, M. I. 1997. “Biologi perkanan”. Yayasan Pustaka nusantara.


Yogyakarta
Hardanto, 1979. “Perikanan Indonesia”. PT Cipta Sari Grafika, Bandung
Lerman, M. 1986. “Marine Biology, Environment, Diversity, and
Ecology”. The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. California.
Mahardono, 1979. “Anatomi Ikan”. PT Inter Masa, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai