OLEH :
AHMAD AGUNG
07120210007
Rantau, 31 Desember
2021
Ahmad agung
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................ 2
BAB I........................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 4
Latar belakang......................................................................................................................... 4
Tujuan penulisan...................................................................................................................... 4
BAB II.......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN............................................................................................................................ 5
Taksonomi............................................................................................................................... 5
Morfologi.................................................................................................................................. 5
Habitat...................................................................................................................................... 7
Langkah-langkah budidaya ikan betok (anabas testudineus)...................................................8
Membedakan Antara Ikan Jantan dan Betina.......................................................................8
Pemilihan media................................................................................................................... 9
Pemijahan Ikan Betok........................................................................................................... 9
Pendederan Tahap 1.......................................................................................................... 10
Pendederan Tahap 2.......................................................................................................... 10
Pemeliharaan Anak Ikan Betok...........................................................................................11
Pemanenan Ikan Betok......................................................................................................12
BAB III....................................................................................................................................... 13
PENUTUP................................................................................................................................. 13
Daftar
pustaka………………………………………………………………………………………………………
……………………………….14
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Ikan betok (Anabas testudineus) adalah ikan air tawar yang biasa hidup
diperairan rawa, sungai, danau, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-
sawah (Suriansyah, 2010). Etika et al. (2013) menambahkan bahwa ikan
betok termasuk ikan pemakan segala (omnivora). Menurut Cholik et al.
(2005), ikan betok memiliki kemampuan untuk mengambil oksigen
langsung dari udara karena adanya organ labirin yang terdapat pada
bagian atas rongga insang. Alat pernapasan tambahan ini sangat berguna
pada saat ikan berada diperairan berlumpur.
Ikan betok merupakan salah satu jenis ikan rawa yang berpotensi untuk
dibudidayakan. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan budidaya
ikan betok adalah pertumbuhannya yang lambat karena untuk mencapai
ukuran panjang 8 - 10cm dan bobot 15 - 16gram memerlukan waktu 6 - 7
bulan (Ahmad dan Fauzi, 2010). Menurut Yulintine (2012), kelangsungan
hidup ikan betok sebagai salah satu komoditi perairan rawa dan sungai
masih tergolong sangat rendah.Oleh karena itu perlu dilakukan upaya
untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan betok.
Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui taksonomi dan morfologi ikan betok
2. untuk mengetahui habitat dan lingkungan ikan betok.
3.untuk mengetahui cara-cara budidaya ikan betok.
BAB II
PEMBAHASAN
Taksonomi
Betok atau betik dikenal dengan kemampuannya memanjat ke daratan,
karena kemampuan tersebut ikan ini dijuluki sebagai climbing
gouramy atau climbing perch.
Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Actinopteri
Ordo Anabantiformes
Famili Anabantidae
Genus Anabas
Morfologi
Menurut (Saanin, 1954) betok hanya memiliki satu sirip punggung atau dua
sirip punggung yang bersambungan dengan sirip perut yang tidak bersatu.
Ikan ini dapat mengambil udara di luar air (mempunyai alat labirin). Sirip
punggung dan sirip dubur berjari-jari. Sirip perut dengan 6 jari-jari, sirip
punggung dan sirip dubur dengan satu atau lebih dari satu jari-jari keras,
sirip perut dengan 5 jari-jari atau kurang dari 5 jari-jari lemah dan 1 jari-jari
keras. Rongga di atas rongga insang beralat berbentuk labirin, berbentuk
gepeng, agak panjang, lubang insang sempit karena bagian gabungan
daun insang lebar.
Keterangan Gambar:
A) Panjang total, B) Panjang standar, C) Panjang kepala, D) Tinggi kepala,
E) Tinggi badan, F) Tinggi batang ekor, G) Jarak mulut ke sirip punggung,
H) Jarak mulut ke mata, I) Jarak mulut ke pangkal sirip dada, J) Jarak
mulut ke pangkal sirip perut, K) Jarak sirip punggung ke pangkal sirip ekor,
L) Jarak sirip perut ke pangkal sirip anus, M) Jarak sirip anus ke pangkal
sirip ekor, N) Diameter mata, O) Jarak mata ke tutup insang, P) Panjang
dasar sirip dada, Q) Tinggi sirip dada, R) Panjang dasar sirip punggung, S)
Tinggi sirip punggung, T) Panjang dasar sirip ekor, U) Tinggi sirip ekor V)
Panjang dasar sirip anus, W) Tinggi sirip anus, X) Panjang dasar sirip
perut, Y) Tinggi sirip perut.
Ikan betok dalam keadaan normal menggunakan insang sebagai alat untuk
bernafas, namun dalam kondisi ekstrim ia menggunakan labirin yang
dimilikinya untuk mengambil oksigen langsung di udara. Dengan cara ini
pula ia bertahan hidup dalam kondisi air yang minim dan sesekali
berpindah dengan menggunakan siripnya sebagai alat untuk bergerak.
Habitat
Betok umumnya ditemukan di rawa -rawa, sawah, sungai kecil dan parit-
parit, juga pada kolam-kolam yang mendapatkan air banjir atau
berhubungan dengan saluran air terbuka.
Ikan ini memangsa aneka serangga dan hewan-hewan air yang berukuran
kecil. Betok jarang dipelihara orang, dan lebih sering ditangkap sebagai
ikan liar.
Dalam keadaan normal, sebagaimana ikan umumnya, betok bernapas
dalam air dengan insiang, Akan tetapi seperti ikan gabus dan lele, betok
juga memiliki kemampuan untuk mengambil oksigen langsung dari udara.
Ikan ini memiliki organ labirin (labyrinth organ) di kepalanya, yang
memungkinkan hal itu. Alat ini sangat berguna manakala ikan mengalami
kekeringan dan harus berpindah ke tempat lain yang masih berair. Betok
mampu merayap naik dan berjalan di daratan dengan menggunakan tutup
insang yang dapat dimekarkan, dan berlaku sebagai semacam ‘kaki
depan’. Namun tentu saja ikan ini tidak dapat terlalu lama bertahan di
daratan, dan harus mendapatkan air dalam beberapa jam atau ia akan
mati.
Ikan ini menyebar luas, mulai dari india, tiongkok hingga asia tenggara dan
Kepulauan nusantara di sebelah barat garis Wallace.
Cara mendapatkan ikan ini pada kebanyakan daerah dengan dipancing
berumpan cacing, akan tetapi ada juga dengan menggunakan jangkrik,
cilung (ulat bambu). Di Kalimantan Tengah dan Banjarmasin, penduduk
setempat mempunya cara tersendiri, yakni dengan mencampur telur semut
(kroto) dengan getah karet dan dimasak dengan cara dikukus. Selain untuk
ikan betok, umpan ini juga dapat sebagai umpan ikan seluang.
Dalam budidaya ikan betok anda harus tau perbedaan antara ikan jantan
dan juga ikan betina itu merupakan langkah yang sangatlah penting. Untuk
cara membedakan antara ikan jantan dan juga ikan betina, dapat anda lihat
dengan melalui bentuk tubuhnya. Cara membedakan ikan betok ini cukup
berbeda dengan cara pembedaan budidaya ikan cupang.
Pemilihan media
Ikan betok mampu dipelihara atau dapat anda budidaya diberbagai jenis
kolam yaitu kolam terpal, kolam tanah atau kolam dari tambak. Akan tetapi
jenis kolam terpal lebih banyak dipakai karena lebih effisien, dan juga lebih
irit untuk digunakan. Berbeda dengan budidaya ikan cupang yang hanya
dapat dibudidayakan di kolam akuarium besar.
Pemupukan pada dasar kolam untuk budidaya ikan betok ini sangat wajib
untuk dilakukan terutama pada kolam guna anakan. Kolam ikan betook
dewasa tidak harus anda lakukan pemupukan sebab ikan ini ddapat hidup
terhadap kondisi air apa aja serta akan tahan pada kualitas air yang buruk.
Pemijahan Ikan Betok
Benih ikan betok ini didapatkan dari pemijahan indukan ikan betok jantan
serta betok betina juga. Guna membedakan antara indukan jantan dan
juga indukan betina dapat anda lihat dari fisiknya dan tubuhnya.
Jantan :
Betina :
Biasanya pemijahan ikan betok ini dikerjakan dengan cara buatan yaitu,
dengan memakai cara kawin suntik. Dalam sekali musin kawin, indukan
betok ini dapat memijahkan sebanyak 3x dengan menghasilkan 5.000-
15.000 butir telur saja.
Pada sekitar suhu 260 derajat telur ikan betok ini akan menetas dalam
waktu 24 jam, sedangkan untuk suhu 300 derajat celcius telur ikan betok
tersebut akan menetas dalam kurun waktu selama 12 jam, lalu kemudian
ikan dapat disebar di kolam.
Pendederan Tahap 1
Pasanglah hapa atau jarring sebanyak 5-10 jaring dengan ukuran panjang
2×1 m dan tinggi 80 cm. Dengan memakai tiang dari bambu. Anda dapat
memasukkan benih ikan betok sebanyak 1000 benih.
Pendederan Tahap 2
Setelah itu pindahkan benih ikan betok yang berada di kolam pendederan
pada tahap 1 ke dalam kolam pendederan tahap 2. Ukuran benih pada
saat dipindahkan telah mencapai 1-3 cm.
Setelah ikan sudah berusia 4 hari maka barulah anakan ikan tersebut
dapat anda berikan makanan dengan kuning telur. Pemberian makanan
tersebut dilaksanakan secara rutin sebanyak 3x sehari sama seperti anda
memberikan makanan terhadap budidaya ikan louhan.
Sesudah ikan betok berusia 2 minggu, maka ikan betok diberi makanan
berupa pelet yang sudah anda haluskan sebab ini merupakan waktu kritis
ikan betok.
Pemberian makan berupa pelet terhadap ikan betok ini dapat anda
laksanakan sampai ikan betok tersebut sudah berusia sekitar 2 bulan,
ketika sudah 2 bulan maka barulah ikan tersebut dapat ditebar dalam
kolam yang telah disiapkan.
Pada saat proses pemanenan dalam membudidaya ikan betok dapat anda
lakukan dengan dua cara, yaitu dengan panen secara total atau dengan
cara selektif.
Panen total merupakan panen yang dilakukan tanpa melihat ukuran ikan
betok, sedangkan panen selektif merupakan panen dengan memilih-milih
ikan betok yang sudah mempunyai ukuran yang telah diinginkan oleh
banyak konsumen. Dan yang pastinya saat pemanenan ikan ini sangat
berbeda dengan ukuran ikan paling kecil di dunia.
.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
dari pembahasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa budidaya “ikan
betok (anabas testudineus)” sebenar tidak terlalu sulit jika dibudidayakan di
bedia terpal, karena mudah dalam hal penyortiran serta pengendalian mutu
dan kualitas air.
SARAN
kedepannya semoga banyak masyarakat yang berminat membudidayakan
“ikan betok (anabas testudineus)”,.
Daftar putaska
https://id.wikipedia.org/wiki/Betik
https://calonbos.com/cara-budidaya-ikan-betok/
https://rimbakita.com/ikan-betok/
https://www.lalaukan.com/2016/05/mengenal-sistematika-habitat-dan.html