Dosen Pembimbing :
:
Nur Alim
L051221037
Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Tugas ini tepat pada waktu. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada guru pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan bimbingannya.
Tugas ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas “Dasar – dasar
Pengelolaan Perikanan”. Tak hanya itu, saya juga berharap tugas ini bisa
bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Walaupun demikian, saya menyadari dalam penyusunan tugas ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu,saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
kesempurnaan Tugas ini. Akhir kata, saya berharap semoga Tugas ini bisa
memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
B. Tujuan ........................................................................................................................... 1
Jenis ............................................................................................................................... 2
Klasifikasi ...................................................................................................................... 2
Habitat............................................................................................................................ 3
Potensi ........................................................................................................................... 4
Manfaat .......................................................................................................................... 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Channa striata (Bloch 1793) yang lebih dikenal dengan nama ikan gabus
merupakan salah satu ikan tawar yang banyak digemari masyarakat. Selain rasa
yang enak karena tekstur dagingnya yang putih dan tebal serta cita rasa yang khas,
ikan gabus mengan- dung protein tinggi dan sering dijadikan bahan obat.
Kandungan yang dimiliki ini sangat baik untuk menjaga kesehatan akibat tingginya
kandungan protein, albumin, asam lemak esensial, mineral zink, dan kolagen
sehingga dapat digunakan di industri pangan maupun non-pangan termasuk untuk
memproduksi peptida bioaktif (Mustafa et al. 2012). Secara klinis, konsentrat
protein ikan gabus dalam bentuk suplemen berfungsi sebagai antioksidan dan
antidiabetes, serta dapat membantu mempercepat penyembuhan pasien pasca-
operasi, luka bakar, dan stroke pada pasien rawat inap di rumah sakit (Prastari et
al. 2017; Hidayati et al. 2018; Rosyidi et al. 2019; Suhendi et al. 2020). Ikan
gabus tersebar luas dari China, Asia Selatan, dan Asia Tenggara (Froese & Pauly
2018; Lalramliana et al. 2018).
B. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut ( Khairuman dan Amri (2003), ikan gabus terdiri dari berbagai
jenis spesies yakni: (1) ikan gabus (Ophiocephalus striatus) dengan ciri utamanya
punggung yang berwarna coklat dan dapat mencapai ukuran panjang tubuh
maksimal 90 cm; (2) ikan kehung (Ophiocephalus melanoptus) cirri-ciri spesies
ini adalah warna tubuh agak coklat kehitaman, bobot tubuhnya dapat mencapai
750 gram dan ukuran panjang tubuh maksimum adalah 65 cm; (3) ikan kerandang
(Ophiocephalus pleurophtalmus) ciri spesies ini adalah warna tubuhnya agak
kuning dan coklat kehitaman dengan perut warnanya agak putih. Bobot tubuh
maksimal 0,5 kg panjang tubuh maksimal 40 cm; (4) Ikan unggui (Ophicephalus
bankanensis) dikenal di Palembang dan memiliki punggung berwarna coklat
sementara perutnya warnanya lebih terang. Bobot maksimumnya adalah 1 kg per
ekor dengan panjang 24 cm; (5) Spesies yang terakhir adalah ikan toman
(Ophicepalus micropeltes) banyak terdapat di Sumatera Utara, di Palembang dan
di pulau Jawa ikan ini disebut dengan ikan buhung atau tobang. Saat muda ikan
ini berwarna merah namun jika sudah dewasa berganti warna hijau kebiruan dan
bercampur ungu serta ikan jenis ini dapat mencapai 3 kg per ekor dengan panjang
sekitar 64 cm.
2
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Channidae
Genus : Channa
Ikan gabus disebut snakehead atau ikan kepala ular karena memiliki kepala
besar dan agak gepeng, mulut besar dengan gigi-gigi besar dan tajam serta
memiliki sisik besar diatas kepalanya. Tubuhnya berbentuk bulat gilig
memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor
membulat di ujungnya. Sisi atas tubuh dari kepala hingga ekor berwarna gelap,
hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh berwarna putih, mulai dari
dagu sampai ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-
coret) yang agak kabur. Warna ini sering kali menyerupai lingkungan disekitarnya
(Ardianto, 2015).
Habitat
Ikan ini hidup di rawa dengan kandungan oksigen rendah, semisal sawah, dan
hutan rawa. Suhu air memengaruhi kelangsungan hidup ikan gabus, mulai dari
penetasan dan perkembangan telur, benih, sampai ukuran dewasa (Muslim et al.
2018; Ridho et al. 2019). Sementara kisaran oksigen terlarut dan pH tidak jauh
berbeda dari parameter tersebut yang menjadi habitat yang disukai oleh ikan
gabus seperti yang dilaporkan Djumanto et al. (2018). Ikan tersebut dapat hidup
dalam kondisi yang ekstrem (rawa dengan kondisi kering) dengan cara
membenamkan dirinya dalam lumpur (Muslim et al. 2018). Selain itu dengan
3
organ pernapasan tambahan, ikan gabus mampu menghirup udara langsung
dari atmosfer sehingga mampu bertahan pada kondisi perairan dengan konsentrasi
oksigen terlarut yang rendah (Chandra & Banerjee 2004) bahkan dapat bertahan
hidup tanpa air, seperti yang dilaporkan juga pada jenis Channa argus (Duan et al.
2018).
Daerah Persebaran
Potensi
Manfaat
Ikan gabus merupakan sumber albumin yang potensial. Para praktisi kesehatan
telah memanfaatkan ekstrak ikan gabus sebagai makanan tambahan (menu ekstra)
untuk penderita terindikasi hipoalbuminemia, luka bakar, dan diet setelah operasi.
Dari berbagai studi kasus dan penelitian diketahui bahwa ekstra ikan gabus secara
nyata dapat meningkatkan kadar albumin pada kasus-kasus albuminemia dan
mempercepat proses penyembuhan luka pada kasus pasca operasi (Nugroho,
2013).
4
DAFTAR PUSTAKA