Anda di halaman 1dari 12

Critical journal review

“PENDEKATAN MORFOMETRI, MORFOLOGI, JENIS KELAMIN TUKA”

Dosen Pengampu:

Elida Hafni Siregar, S.Pd., M.Si.

Disusun oleh:

NURHALISAH PUTRI

4193520020

PSB C 19

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan karuniaNya, penulisan
makalah ini dapat terselesaikan. Adapun Critical Jurnal review ini yaitu mengenai
“PENDEKATAN MORFOMETRI, MORFOLOGI, JENIS KELAMIN TUKA” critical
Journal Review (CJR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata kuliah Taksonomi
Hewan Vertebrata dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap
materi tersebut. Harapan saya, semoga setelah penyelesaian penulisan Crtical Journal Review
ini saya semakin memahami tentang bagaimana penulisan Crtical Journal Review yang baik
dan benar.
Di lain sisi, saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam
penyusunan penulisan Critacal Journal Review ini. Saya sangat berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian CJR ini. Saya menyadari bahwa
dalam penyusunan CJR ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan dari para dosen demi penyempurnaan di
masa-masa yang akan datang, semoga karya tulis CJR ini bermanfaat bagi semuanya
semuanya.

Medan, September 2020

Nurhalisah Putri
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1

C. Tujuan dan Manfaat...............................................................................................................1

BAB II
ISI JURNAL.............................................................................................................................2

A. Identitas Jurnal .....................................................................................................................2

B. Ringkasan Jurnal....................................................................................................................2

BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS.................................................................................................. 6

A. Kesimpulan Isi Jurnal............................................................................................................6

B. Kelebihan Jurnal....................................................................................................................6

C. Kelemahan Jurnal..................................................................................................................7

BAB IV
PENUTUP...............................................................................................................................,.8

A.Kesimpulan.............................................................................................................................8

B.Saran.......................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara bahari yang ada di dunia. Kekayaan
laut yang dimiliki bangsa Indonesia sangat beragam baik yang dapat diperbaharui
seperti perikanan. Terdapat 7,5 persen (6,4 juta ton/tahun) dari potensi lestari total
ikan laut dunia berada di Indonesia. Ikan-ikan tersebut berada dalam keadaan bebas
maupun dibudidayakan. Ikan yang dibudidayakan antara lain udang, kerapu, bandeng
dan lain-lain, sedangkan ikan yangditemukan di perairan laut Indonesia salah satunya
adalah Pari. Ikan Tuka merupakan salah satu ikan yang tidak dibudidayakan. Ikan
Tuka termasuk kelompok elasmobranchii, yaitu ikan yang bertulang rawan dan juga
kelompok cartilaginous.
Ikan ini mempunyai bentuk badan yang melebar dan sepasang sirip dada yang
menyatu dengan sisi kirikanan kepalanya. Selain itu, Ikan Pari memiliki ekor yang
panjang dan runcing menyerupai cemeti. Ikan ini berkembang biak dengan cara
melahirkan dan habitat hidupnya berada di dasar laut. Ikan bertulang rawan ini juga
memiliki karakteristik berbeda terhadap ikan bertulang sejati dari strategi
reproduksinya yang relatif lebih rendah sehingga dalam perkembangannya memiliki
strategi hidup yang berbeda. Tinggi tingkat eksploitasi Ikan Tuka di Indonesia telah
memberikan predikat pada negara ini sebagai negara dengan total produksi ikan-ikan
Elasmobranchii yang terbesar di dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana morfologi ikan tuka/pari ?
2. Bagaimana cara mengukur morfometri ikan tuka/pari ?

C. Tujuan dan manfaat


Tujuan serta manfaat melakukan critical journal review adalah agar kita dapat
mengeksplore isi dari jurnal yang kita kritik, mencari dan mendapat pelajaran
mengenai bagaimana morfologi ikan tuka/pari, serta untuk dapat mengetahui cara
pengukuran morfometri ikan tersebut. Dan agar kita dapat menerapkannya dalam
penelitian/praktikum selanjutnya.
BAB II
ISI JURNAL

A. Identitas Jurnal
1. Nama penulis : Mufti Sudibyo Zulfahmi
2. Judul jurnal : PENDEKATAN MORFOMETRI, MORFOLOGI, JENIS KELAMIN
TUKA
3. Tahun : 2017
4. Jenis jurnal : Jurnal Biosains
5. ISSN : ISSN 2460-6804 (online), ISSN 2443-1230 (cetak)
6. Volume : 3(1)
7. Halaman : 38-42

B. Ringkasan jurnal
Abstrak

Tuka memiliki nilai ekonomi yang tinggi terutama pada bagian badan yang melebar dan
sepasang sirip dada yang menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis morfologi, morfometri dan status konservasi Tuka di Sumatera Bagian
Utara. Sampel penelitian diambil dari Pusat Pasar Ikan di Jl. Cemara No. 1 Sampali Medan.
Terdapat 2 sampel yang ditemukan, diantaranya dianalisis menggunakan regresi berganda
dengan metode stepwise. Parameter yang diukur adalah panjang diskus. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara morfologi, Ikan Tuka yang ditemukan adalah dari jenis Okamejei
cf boesemani, Dipturus sp. Secara morfometri, ukuran panjang atau jarak yang memberikan
kontribusi terhadap panjang diskus adalah panjang jarak interorbital (X2) (r= 0,573),
interpace celah insang pertama (X12) (r= 0,671), interorbital (X5) (r= 0,276), jarak prenarial
(X7) (r=0,756), serta jarak prenarial (X9) (r=0,785). Status konservasi dari kedua spesies tuka
yang diperoleh adalah Okamejei cf boesemani dan Dipturus sp termasuk dalam status Dalam
Daftar Merah IUCN: Belum dievaluasi (NE).

Pendahuluan

Ikan Tuka mempunyai ekor yang panjang seperti cambuk, panjang ekornya melebihi
panjang tubuhnya dan terdapat duri yang berbisi dan sirip yang melekat sekitar ekor. Mulut
Ikan Tuka terdapat di sisi bawah kepalanya sehingga lumpur dan pasir dapat tersedot
kedalam bersama-sama dengan arus pernafasan, tetapi hal tersebut dapat diatas dengan
menarik air masuk melalui dua lubang besar di belakang matanya. Pada beberapa jenis Ikan
Tuka berukuran besar yang hidup di lautan terbuka, bernafas normal yaitu dengan menarik air
masuk melalui mulutnya. Gigi-gigi disepanjang rahang biasanya berwarna cokelat tua dan
abu-abu dengan pola bervariasi.

Pada Ikan Tuka jantan mempunyai Mixopterygia” atau penjepit, yaitu suatu tonjolan sirip
pinggul yang telah mengalami perubahan, digunakan untuk memasukan sperma ke dalam
kloaka betina sewaktu kawin. Ikan Tuka sangat jarang di teliti karena perkembangan dari
ikan ini tidak begitu pesat perkembangannya dibandingkan dengan Spesies Ikan yang
lainnya. Nilai ekonomis yang hari ini dihasilkan oleh Ikan Tuka ini berpotensi untuk
meningkatkan penghasilan nelayan yang memburu Ikan Tuka tersebut.

Mengidentifikasi morfologi tuka meliputi moncong, bentuk diskus/badan, bentuk ekor,


warna badan, bentuk klasper, bentuk mulut, bentuk celah insang, ada/tidaknya sirip punggung
pertama dan ke dua, ada/tidaknya taji pada ekor, bentuk ujung ekor. Selanjutnya Morfometri
Tuka mencakup : panjang total, lebar badan, panjang badan, panjang preorbital, panjang
mata, jarak interorbital, jarak prespirakel, panjang pre narial, jarak internarial, jarak preoral,
lebar mulut, interspace celah insang pertama, interspace celah insang ke lima, jarak dari
ujung moncong ke pembukaan celah insang pertama, jarak dari ujung moncong ke
pembukaan celah insang ke lima, jarak dari ujung moncong ke cloaca, jarak dari cloaca ke
ujung ekor.

Hasil dan pembahasan

Morfologi Tuka

Berdasarkan hasil penelitian, Tuka yang ditemukan di Sumatera Bagian Utara yakni:

a. Okamejei cf boesemani (Ishihara, 1987).

Ciri umum:

1. Sirip perut terbagi atas dua cuping yang jelas.


2. Sirip pada bagian ekor terdiri dari duri-duri kecil.
3. Moncong ditunjang oleh tulang rawan yang kuat.
4. Moncong berbentuk segitiga melebar, agak memanjang (panjang preorbital <3
kalidiameter orbit).
5. Permukaan punggung bintik-bintik kecil berwarna hitam.
6. Ukuran: Panjang tubuh dapat mencapai 55 cm

Sebaran: Ditengarai merupakan jenis endemik di selatan dan timur Indonesia.


merupakan hewanovipar seperti jenis lain dari suku ini. Makanannya belum diketahui.
Aspek perikanan: Tertangkap dengan sangat jarang oleh pancing rawa dasar
diperairan Jawa. Bagian tubuh yang dapat digunakan adalah daging.

b. Dipturus sp (Stevens, 2000)

Ciri umum:

1. Sirip perut terbagi atas dua cuping yang jelas.


2. Moncong ditunjang oleh tulang rawan yang kuat.
3. Moncong berbentuk segitiga melebar dan agak memanjang (panjang preorbital
<4kali diameter orbit).
4. Permukaan punggung tertutup bercak dan bintik-bintik berwarna pucat
5. Ukuran: Panjang tubuh dapat mencapai 20-55 cm.

Sebaran: merupakan jenis endemik di selatan Jawa.

Aspek perikanan: Tertangkap dengan sangat jarang oleh pancing rawai dasar
diperairan Jawa dan Sumatera. Bagian tubuh yang dapat digunakan adalah dagingnya.

Morfometri Tuka

Secara keseluruhan, pengukuran yang dilakukan terhadap dua jenis Tuka di Sumatera
Bagian Utara yaitu :

1. Okamejei cf boesemani (Ishihara, 1987)

Berdasarkan penelitian Tuka Okamejei cf boesemani memiliki ukuran Lebar


Diskus (X1) yaitu ( 22,5±15,7) dengan interpace celah insang Pertama (X12) yaitu
(5,5±2,4). Dapat dilihat bahwasannya Lebar diskus (X1) merupakan faktor
berpengaruh terhadap interpace celah insang Pertama (X12). Berdasarkan hasil
penelitian Tuka (Okamejei cf boeseman) diperoleh semua berjenis kelamin betina,
jarak Prenarial 2,0-4,1 cm. Sehingga dapat dinyatakan bahwa data Tuka (Okamejei
cf boeseman) yang didapat berdasarkan hasil penelitian adalah termasuk tuka anakan
(kecil).
2. Dipturus sp (Stevens, 2000)

Berdasarkan penelitian Tuka Dipturus sp memiliki ukuran Lebar Diskus (X1)


yaitu ( 22,5±15,7) dengan interpace celah insang Pertama (X12) yaitu (5,5±3,2).
Dapat dilihat bahwasannya Lebar diskus (X1) merupakan faktor berpengaruh
terhadap interpace celah insang Pertama (X12). Berdasarkan hasil penelitian, Tuka
Dipturus sp ukuran Lebar Diskus (X1) mencapai 22,5 cm, pada ikan jantan memiliki
ukuran 17,7-22,5 cm dan pada ikan betina 16,3-18,4 cm. Sehingga dapat dinyatakan
bahwa Tuka Dipturus sp yang didapat berdasarkan penelitian adalah yang berjenis
kelamin jantan sebagian besar dewasa dan yang berjenis kelamin betina termasuk
anakan.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kesimpulan isi jurnal


 Menurut jurnal yang bahas, Berdasarkan penelitian morfologi dari kedua jenis
Tuka yang ditemukan memiliki Kesamaan karakteristik yaitu semuanya
memiliki Panjang Diskus dan Lebar Diskus yang memiliki kesamaan pada saat
pengukuran diikuti panjang mata,jarak pre sprirakel yang memiliki ukurang
tidak jauh berbeda. Faktor yang sangat mempengaruhi terhadap Morfologi dan
Morfometri ikan Tuka yaitu Panjang Diskus (X2), Jarak interorbital (X5),
Jarak Prenarial (X7), Jarak Preoral (X9), Interpace celah insang Pertama
(X12). Untuk keragaman jenis kelamin Ikan Tuka memiliki perbandingan 3:1.
 Tuka memiliki tingkat bahaya dalam ukuran dan tingkat kedewasaan, terutama
pada bagian ekor atau taji (duri) memiliki zat berbahaya yang membawa
dampak bahaya terhadap manusia. Apabila zat berbahaya (racun) terkena
tangan maka menyebabkan bengkak, gatal-gatal dan nyeri pada sendi. Hal itu
yang menunjukkan bahwa ukuran suatu ikan dapat digunakan indikator dalam
menentukan tingkat bahaya.
 Status konservasi dari kedua spesies tuka yang diperoleh adalah Okamejei cf
boesemani dan Dipturus sp termasuk dalam status Dalam Daftar Merah IUCN:
Belum dievaluasi (NE).

B. Keunggulan jurnal
Dari aspek ruang lingkup isi jurnal
Jurnal ini memiliki dasar elemen yang benar adanya dan memiliki beberapa teori
yang memang dapat di benarkan, karena memang benar adanya dengan apa yang di
jelaskan pada jurnal tersebut dengan adanya hubungan antar elemen tersebutlah akan
tercipta suatu ide untuk memudahkan Mahasiswa dalam mempelajari tentang
bagaimana mengenali morfologi ikan tuka dan bagaimana cara mengukur morfometri
dari ikan tersebut.
Dari aspek tata bahasa
Tata bahasa yang digunakan pada jurnal ini sudah sangat baik, sesuai dengan
kaidah EYD. Sehingga kalimat yang disajikan tidak terkesan bertele-tele. Dan penulis
ini juga menggunkan bahasa yang mudah dipahami, untuk bahasa latin atau pun
inggris menuliskannya dengan miring sehingga para pembaca dapat membedakan
kata-kata yang dianggap penting.
Kegayutan antar elemen
Setiap penjelasan yang diuraikan oleh penulis di dalam jurnal memiliki
keterkaitan antar sub-sub penjelasannya, yaitu mulai dari pendahuluan, landasan teori,
metode yang digunakan, dan pembahasan hasil penelitian semuanya memiliki
keterkaitan dengan judul penelitian jurnal.
Originalitas tenemuan
Sebuah karya tulis dikatakan original apabila tidak ada elemen dalam karya tulis
tersebut yang memiliki kesamaan persis dengan karya tulis lainnnya. begitu pula
dengan jurnal, Sebuah jurnal dikatakan original apabila semua elemen yang ada di
dalam jurnal tersebut terbukti. Salah satu tolak ukur dalam keaslian sebuah jurnal
adalah dilihat dari kutipan dan daftar rujukan. Serta pada Tabel 4.1. Pengukuran
Morfometri Tuka yang ditemukan di Sumatera Bagian Utara.
Kemuktahiran masalah
Masalah yang dibahas oleh penulis memiliki kemuktahiran karena memang
ruang lingkup dan jenis populasi maupun sampel yang digunakan penulis sangat
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari khususnya daerah laut atau pantai.
C. Kelemahan jurnal
Dari aspek ruang llingkup isi jurnal
Tidak memiliki permasalahan dalam isi bagian ruang lingkup jurnal ini.
Aspek tata bahasa
Jurnal ini sudah menggunakan bahasa yang sangat baik bahkan tidak ada kesan
bertele-tele sehingga jurnal ini mudah dimengerti
Kegayutan antar elemen
Tidak ada kekurangan dalam kegayutan antar elemen pada jurnal ini
Originalitas temuan
Untuk originalitas dalam jurnal ini tidak terdapat adanya hal menjiplak. Namun,
karena sumber atau teori yang digunakan dalam jurnal ini kebanyakan yang sudah
umum digunakan.
Kemuktahiran masalah
Karena sumber masalah yang dikaji oleh penulis ruang lingkupnya tidak terlalu
besar jadi tidak terdapat ketidakmuktahiran masalah.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil critical dapat disimpulkan, bahwa dari jurnal tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangannya, sehingga bisa dijadikan sebagai sumber literatur untuk
mahasiswa Biologi khususnya di mata kuliah Taksonomi Hewan Vertebrata. Saya bukan
bermaksud promo, menjadikan jurnal ini sebagai sumber referensi utama, dan jurnal atau
buku yang lain menjadi pendampingnya. Dan setiap jurnal apa yang dituangkan oleh
penulis juga berbeda, karenanya penting bagi kita selaku mahasiswa memperbanyak
mencari sumber jurnal sebagai informasi referensi kita.

B. Saran
Untuk mahasiswa yang membutuhkan referensi dalam pembelajaran moformetri
sangat bagus menggunakan jurnal ini sebagai acuan dalam pengetahuannya atau sebagai
media pembelajarannya terutama bagi mahasiswa biologi yang melakukan praktikum
perkuliahan daring dirumah. Jurnal ini bisa sebagai pedoman dan membantu dalam hal
penelitian anda.
DAFTAR PUSTAKA

Zulfami, Mufti Sudibyo. 2017. PENDEKATAN MORFOMETRI, MORFOLOGI, JENIS


KELAMIN TUKA. Jurnal Biosains. Vol. 3(1). Hal. 38-42.

Anda mungkin juga menyukai