IKAN HULUU
(Giurius Margaretaceae)
Disusun Oleh :
NIM : 1111419005
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi penulis kekuatan dan
petunjuk untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya Penulis
tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini di susun berdasarkan tugas dan proses pembelajaran yang
telah dilakukan. Makalah ini di susun dengan menghadapi berbagai rintangan,
namun dengan penuh kesabaran penulis mencoba untuk menyelesaikan makalah
ini.
Makalah ini membahas tentang “IKAN HULUU (Giurius
Margaretaceae)” tema yang akan di bahas di makalah ini sengaja di pilih oleh
Dosen pembimbing untuk dipelajari lebih dalam. Butuh waktu yang cukup
panjang untuk mendalami materi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Semoga makalah ini dapat di nilai dengan baik dan di hargai oleh
pembaca. Meski makalah ini masih mempunyai kekurangan penulis mohon kritik
dan sarannya. Terima kasih.
perairan. Ada yang hidup di air tawar, air payau, dan ada juga yang hidup di
air laut. Ikan bergerak dan menyeimbangkan tubuhnya menggunakan sirip dan
yang beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh
dunia.
Limboto.
Adapun rumusan masalah yang diangkat dari penulisan makalah ini adalah :
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
bagi para penulis untuk menciptakan tulisan yang lebih baik khususnya
PEMBAHASAN
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Family : Eleotridae
Ordo : Gobiiformes
Genus : Giuris
Species : G. margaritacea
2.1.2 Morfologi
Untuk mengetahui morfologi suatu jenis ikan dapat dilakukan dengan cara
meristik adalah karakter jumlah, serial atau struktur yang dihitung (Turan et
al., 2006).
meristik ikan huluu jantan dan betina menunjukan kisaran jumlah yang sama
antara jantan dan betina mulai dari jumlah duri dan jumlah sisik.
Ikan huluu atau payangka memiliki bentuk tubuh silinder, dengan tipe
letak mulut superior. Sirip punggung (dorsal) terdiri dari 7 duri tajam (spine)
dan 8-9 duri lunak (soft ray) sedangkan sirip dubur (anal) terdiri dari 1 duri
tajam dan 7 buah duri lunak bagian kepala dan badan berwarna gelap, terdapat
bintik hitam pada sirip punggung kedua dan pangkal sirip ekor (Hoese, 1986
yaitu Afrika sampai Oseania: Madagaskar sampai New Guinea, Australia dan
pulau-pulau lain di Melanesia (Allen et al., 2002). Ohee (2013) mencatat ikan
Ikan Huluu atau payangka merupakan ikan domersal, dengan habitat air
tawar, sungai ataupun estuari dan pada umumnya menyukai perairan yang
Krismono (2011).
ikan Huluu jantan yaitu 50,91%. Pada bulan Mei TKG pada ikan betina
(64,71 %). Pada bulan Juni TKG ikan Huluu betina didominasi pada TKG IV
faktor utama yang mempengaruhi kematangan gonad ikan ialah suhu dan
makanan, tetapi ikan di daerah tropik faktor suhu secara relatif perubahannya
tidak besar dan umummnya gonad dapat masak lebih cepat (Effendi, 2002).
dibandingkan ikan Huluu jantan. Berdasarkan hasil penelitian IKG ikan Huluu
bernilai rendah yaitu lebih kecil dari 20%, sehingga dapat dikategorikan
sebagai ikan yang dapat memijah lebih dari satu kali pada setiap tahunnya. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Fatah, et al (2013) yang menyatakan bahwa ikan
yang mempunyai nilai IKG < 20% adalah kelompok ikan yang dapat memijah
2.4 Fekunditas
Berdasarkan hasil penelitian, ikan Huluu dengan berat gonad 0,4 – 3,16 gr
dan panjang berkisar antara 145 – 165 mm memiliki fekunditas berkisar antara
1400-16866,7 butir. Ikan Huluu dengan berat gonad 0,3 – 2,8 gr dan panjang
butir. Sedangkan ikan Huluu dengan berat gonad 0,22 – 1,76 gr, dan panjang
berkisar antara 61 – 147 mm memiliki fekunditas berkisar antara 1533,3–
16666,7 butir.
dipengaruhi oleh bobot gonad dan panjang tubuh ikan, dimana panjang dan
bobot gonad yang besar akan memiliki fekunditas yang besar pula. Menurut
Unus dan Sharifuddin (2010), menyatakan bahwa jumlah telur yang dihasilkan
pada spesies yang sama dapat dipengaruhi oleh ukuran tubuh, umur, dan
lingkungan.
jenis ikan karnivora. Makanan utama ikan Huluu adalah udang, keong dan
panjang total tubuh ikan Huluu, panjang saluran pencernaan tidak pernah
melebihi panjang total nya atau panjang relatif saluran pencernaan terhadap
panjang total ikan Huluu sebesar 82,88%. Panjang relative adalah panjang
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ikan Huluu jantan dan betina tidak berbeda jauh baik panjang, duri dan sisik.
Ikan Huluu jantan dan betina dapat dibedakan dengan cara melihat warnanya
IV. Nilai indeks kematangan gonad ikan Huluu betina lebih besar
dibandingkan ikan Huluu jantan. Nilai fekunditas ikan Huluu dipengaruhi oleh
bobot gonad dan panjang tubuh ikan, dimana panjang dan bobot gonad yang
Makanan utama ikan Huluu adalah udang, keong dan cacing. Panjang
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini penulis berharap adanya saran dan kritik
penyusunan selanjutnya. Selain itu penulis berharap semoga makalah ini bisa
Ohee H.L, Ngamelubun G, Ansaka J.J, Korwa H.N, Sujarta P. Jurnal Biologi
Papua. 2019. Ekologi dan Kelimpahan Ikan Sentani Gudgeon
(Oxyeleotris heterodon, Weber 1908) dan Snakehead Gudgeon (Giuris
margaritacea, Valenciennes 1837) di Danau Sentani, Papua. Vol 11, No
1, Halaman: 24–32.
Ohee, H.L. 2013. The ecology of the Red Rainbowfish (Glossolepis incisus) and
the impact of human activities on its habitats in Lake Sentani, Papua.
Verlag Natur & Wissenschaft. Solingen, Germany.
Unus, F., dan S. B. A. Omar. 2010. Analisis Fekunditas dan Diameter Telur Ikan
Malalugis Biru (Decapterus macarellus Cuvier, 1833) di Perairan
Kabupaten Banggai Kepualauan, Provinsi Sulawesi Tengah. Torani. 20
(1) : 37 – 43.