Anda di halaman 1dari 11

Makalah Biologi Perikanan

IKAN HULUU

(Giurius Margaretaceae)

Disusun Oleh :

Nama : Syuhrizal Yasani

NIM : 1111419005

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi penulis kekuatan dan
petunjuk untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya Penulis
tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini di susun berdasarkan tugas dan proses pembelajaran yang
telah dilakukan. Makalah ini di susun dengan menghadapi berbagai rintangan,
namun dengan penuh kesabaran penulis mencoba untuk menyelesaikan makalah
ini.
Makalah ini membahas tentang “IKAN HULUU (Giurius
Margaretaceae)” tema yang akan di bahas di makalah ini sengaja di pilih oleh
Dosen pembimbing untuk dipelajari lebih dalam. Butuh waktu yang cukup
panjang untuk mendalami materi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Semoga makalah ini dapat di nilai dengan baik dan di hargai oleh
pembaca. Meski makalah ini masih mempunyai kekurangan penulis mohon kritik
dan sarannya. Terima kasih.

Gorontalo, 24 September 2020


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................1
1.4 Manfaat.........................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Huluu.......................................................3
2.1.1 Klasifikasi..............................................................................................3
2.1.2 Morfologi...............................................................................................3
2.2 Habitat Ikan Huluu......................................................................................4
2.3 Tingkat dan Indeks Kematangan Gonad...................................................4
2.3.1 Tingkat Kematangan Gonad..................................................................4
2.3.2 Indeks Kematangan Gonad....................................................................5
2.4 Fekunditas.....................................................................................................5
2.5 Makanan dan Saluran Pencernaan............................................................6
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................7
3.2 Saran..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ikan merupakan hewan bertulang belakang yang habitatnya berada di

perairan. Ada yang hidup di air tawar, air payau, dan ada juga yang hidup di

air laut. Ikan bergerak dan menyeimbangkan tubuhnya menggunakan sirip dan

kebanyakan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata

yang beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh

dunia.

Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah spesies ikan

terbanyak didunia. Salah satunya yaitu ikan Huluu (Giurius Margaretaceae)

yang dapat ditemukan di provinsi Gorontalo tepatnya di daerah sekitar danau

Limboto.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dari penulisan makalah ini adalah :

1. Klasifikasi dan morfologi ikan Huluu

2. Habitat ikan Huluu

3. Tingkat dan Indeks kematangan Gonad Ikan Huluu

4. Fekunditas Ikan Huluu

5. Makanan dan saluran pencernaan Ikan Huluu

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana klasifikasi dan morfologi ikan Huluu

2. Mengetahui habitat dari ikan Huluu


3. Mengetahui bagaimana tingkat dan indeks kematangan gonad ikan huluu

4. Mengetahui bagaimana Fekonditas Ikan Huluu

5. Mengetahui bagaimana makanan dan saluran pencernaan ikan huluu

1.4 Manfaat

Adapun manfat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa

Agar mahasiswa dapat menambah wawasan atau ilmu pengetahuan

tentang Ikan Huluu(Giuris margaritacea).

2. Bagi Penulis Lain

Makalah ini diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat

bagi para penulis untuk menciptakan tulisan yang lebih baik khususnya

pada bidang pendidikan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Huluu

Adapun klasifikasi dan morfologi ikan Huluu adalah sebagai berikut :

2.1.1 Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Actinopterygii

Family : Eleotridae

Ordo : Gobiiformes

Genus : Giuris

Species : G. margaritacea

2.1.2 Morfologi

Untuk mengetahui morfologi suatu jenis ikan dapat dilakukan dengan cara

melihat karakter morfometrik dan meristik. Karakter morfometrik adalah

karakter yang menggambarkan aspek bentuk tubuh, sedangkan karakter

meristik adalah karakter jumlah, serial atau struktur yang dihitung (Turan et

al., 2006).

Berdasarkan morfometriknya ikan huluu jantan dan betina tidak berbeda

jauh persentasinya dari panjang total. Hasil penghitungan beberapa karakter

meristik ikan huluu jantan dan betina menunjukan kisaran jumlah yang sama

antara jantan dan betina mulai dari jumlah duri dan jumlah sisik.
Ikan huluu atau payangka memiliki bentuk tubuh silinder, dengan tipe

letak mulut superior. Sirip punggung (dorsal) terdiri dari 7 duri tajam (spine)

dan 8-9 duri lunak (soft ray) sedangkan sirip dubur (anal) terdiri dari 1 duri

tajam dan 7 buah duri lunak bagian kepala dan badan berwarna gelap, terdapat

bintik hitam pada sirip punggung kedua dan pangkal sirip ekor (Hoese, 1986

dalam Suyandari dan Krismono, 2011).

Ikan jantan berwarna kuning kemerahan berbercak-bercak, sedang ikan

betina berwarna sedikit memucat, hijau keabuan sehingga mudah dibedakan

dari yang jantan (Herre, 1927, 1954 dalam Soeroto, 1988).

2.2 Habitat Ikan Huluu

Ikan Huluu (Giuris margaritacea) memiliki daerah penyebaran yang luas

yaitu Afrika sampai Oseania: Madagaskar sampai New Guinea, Australia dan

pulau-pulau lain di Melanesia (Allen et al., 2002). Ohee (2013) mencatat ikan

G. margaritacea teradap di kedalaman sekitar 50–100 cm dengan substrat

batu-batu ukuran kecil dan sedang.

Ikan Huluu atau payangka merupakan ikan domersal, dengan habitat air

tawar, sungai ataupun estuari dan pada umumnya menyukai perairan yang

berlumpur dengan sedikit bebatuan (Allen et al.,1991 dalam Suyandari dan

Krismono (2011).

2.3 Tingkat dan Indeks Kematangan Gonad

2.3.1 Tingkat Kematangan Gonad

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap ikan Huluu

yang didapatakan dari danau Limboto diketahui tingkat kematangan gonad


(TKG) pada bulan maret yaitu TKG III 46,88% untuk ikan Huluu betina dan

ikan Huluu jantan yaitu 50,91%. Pada bulan Mei TKG pada ikan betina

didominasi pada TKG IV (70,69 %) sedangkan pada ikan jantan TKG II

(64,71 %). Pada bulan Juni TKG ikan Huluu betina didominasi pada TKG IV

(60,47 %) dan ikan jantan TKG II (62,12 %).

faktor utama yang mempengaruhi kematangan gonad ikan ialah suhu dan

makanan, tetapi ikan di daerah tropik faktor suhu secara relatif perubahannya

tidak besar dan umummnya gonad dapat masak lebih cepat (Effendi, 2002).

2.3.2 Indeks Kematangan Gonad

Nilai indeks kematangan gonad ikan Huluu betina lebih besar

dibandingkan ikan Huluu jantan. Berdasarkan hasil penelitian IKG ikan Huluu

bernilai rendah yaitu lebih kecil dari 20%, sehingga dapat dikategorikan

sebagai ikan yang dapat memijah lebih dari satu kali pada setiap tahunnya. Hal

ini sesuai dengan pernyataan Fatah, et al (2013) yang menyatakan bahwa ikan

yang mempunyai nilai IKG < 20% adalah kelompok ikan yang dapat memijah

lebih dari satu kali pada setiap tahunnya.

2.4 Fekunditas

Berdasarkan hasil penelitian, ikan Huluu dengan berat gonad 0,4 – 3,16 gr

dan panjang berkisar antara 145 – 165 mm memiliki fekunditas berkisar antara

1400-16866,7 butir. Ikan Huluu dengan berat gonad 0,3 – 2,8 gr dan panjang

berkisar antara 125 – 160 mm fekunditasnya berkisar antara 1266,7– 16666,7

butir. Sedangkan ikan Huluu dengan berat gonad 0,22 – 1,76 gr, dan panjang
berkisar antara 61 – 147 mm memiliki fekunditas berkisar antara 1533,3–

16666,7 butir.

Nilai yang didapatkan tersebut memperlihatkan bahwa nilai fekunditas

dipengaruhi oleh bobot gonad dan panjang tubuh ikan, dimana panjang dan

bobot gonad yang besar akan memiliki fekunditas yang besar pula. Menurut

Unus dan Sharifuddin (2010), menyatakan bahwa jumlah telur yang dihasilkan

pada spesies yang sama dapat dipengaruhi oleh ukuran tubuh, umur, dan

lingkungan.

2.5 Makanan dan Saluran Penceraan

Berdasarkan hasil analisis isi saluran pencernaan ikan Huluu merupakan

jenis ikan karnivora. Makanan utama ikan Huluu adalah udang, keong dan

cacing. Berdasarkan perbandingan panjang saluran pencernaan dengan

panjang total tubuh ikan Huluu, panjang saluran pencernaan tidak pernah

melebihi panjang total nya atau panjang relatif saluran pencernaan terhadap

panjang total ikan Huluu sebesar 82,88%. Panjang relative adalah panjang

saluran pencernaan ikan yang dinyatakan dalam persentase dari panjang

totalnya (Tamsil, 2000).


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ikan Huluu merupakan jenis ikan yang termasuk dalam keluarga

Eleotridae, spesies G. margaritaceae. Berdasarakan morfometrik dan meristik,

ikan Huluu jantan dan betina tidak berbeda jauh baik panjang, duri dan sisik.

Ikan Huluu jantan dan betina dapat dibedakan dengan cara melihat warnanya

Ikan jantan berwarna kuning kemerahan berbercak-bercak, sedang ikan betina

berwarna sedikit memucat.

Tingkat kematangan gonad ikan Huluu betina didominasi pada TKG

IV. Nilai indeks kematangan gonad ikan Huluu betina lebih besar

dibandingkan ikan Huluu jantan. Nilai fekunditas ikan Huluu dipengaruhi oleh

bobot gonad dan panjang tubuh ikan, dimana panjang dan bobot gonad yang

besar akan memiliki fekunditas yang besar pula.

Makanan utama ikan Huluu adalah udang, keong dan cacing. Panjang

saluran pencernaan ikan Huluu tidak melebihi panjang total tubuhnya.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini penulis berharap adanya saran dan kritik

guna menjadikan penyusunan makalah ini menjadi lebih baik untuk

penyusunan selanjutnya. Selain itu penulis berharap semoga makalah ini bisa

bermanfaat untuk banyak orang.


DAFTAR PUSTAKA

Auliyah N, Olii P.U.Y. Gorontalo Fisheries Journal. 2018. Hubungan Tingkat


Kematangan Gonad (TKG) dan Fekunditas Ikan Huluu (Gurius
margaritacea). Vol. 1 No. 2.

Auliyah N. Length Weight Relationship and Condition Factor of Hulu Fish


(Giuris margaritacea) in Limboto Lake. 2019.

Effendi, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.


Makmur S, Muthmainnah D, Subagdja. Biological Research Journal. 2019.
Biological Characters Of Snakehead Gudgeon (Giuris Margaritacea
Valenciennes, 1837) In Tondano Lake, Minahasa, North Sulawesi,
Indonesia. Vol. 5 No. 2.

Makmur S, Subagdja, Makri, Sudrajat A, Irawan B, Bataragoa E. N, Laporan


Teknis Danau Tondano. 2015. Karakteristik Lingkungan,
Keanekaragaman Jenis Ikan Dan Aktivitas Penangkapan Sumberdaya
Ikan Danau Tondano Sulawesi Utara.

Ohee H.L, Ngamelubun G, Ansaka J.J, Korwa H.N, Sujarta P. Jurnal Biologi
Papua. 2019. Ekologi dan Kelimpahan Ikan Sentani Gudgeon
(Oxyeleotris heterodon, Weber 1908) dan Snakehead Gudgeon (Giuris
margaritacea, Valenciennes 1837) di Danau Sentani, Papua. Vol 11, No
1, Halaman: 24–32.

Ohee, H.L. 2013. The ecology of the Red Rainbowfish (Glossolepis incisus) and
the impact of human activities on its habitats in Lake Sentani, Papua.
Verlag Natur & Wissenschaft. Solingen, Germany.

Turan, C., M. Oral., B. Öztürk and E. Düzgüneş. 2006. Morphometric and


meristic variation between socks of bluefish (Pomatomus saltatrix) in the
black, Marmara, Aegean and Northeastern Mediterranean Seas. Fisheries
Research 79. Elsevier : 139-14

Unus, F., dan S. B. A. Omar. 2010. Analisis Fekunditas dan Diameter Telur Ikan
Malalugis Biru (Decapterus macarellus Cuvier, 1833) di Perairan
Kabupaten Banggai Kepualauan, Provinsi Sulawesi Tengah. Torani. 20
(1) : 37 – 43.

Anda mungkin juga menyukai