Disusun oleh :
Kelompok 08
Erlina Sivelti Febrianty (142011133097)
Adine Shafa Fadila (142011133098)
Fildzahra Ghaisani Asvaronna (142011133099)
Galuh Candradewi Asanjaya (142011133100)
Ulvi Indar Parawansa (142011133101)
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
1
DAFTAR ISI
Cover........................................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Tujuan........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5
2.1 Ikan Gurami...............................................................................................5
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi..................................................................5
2.1.2 Habitat dan Kebiasaan makan............................................................6
2.2 Metode TPC..............................................................................................7
2.3 Metode McFarland....................................................................................8
BAB III..................................................................................................................10
METODOLOGI.....................................................................................................10
BAB IV..................................................................................................................11
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................11
BAB V....................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
5.1 Kesimpulan..........................................................................................13
5.2 Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
LAMPIRAN...........................................................................................................17
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
agar-agar dalam cawan Petri. Organisme individu atau kelompok kecil organisme
akan menempati tempat terpisah dalam agar, dan pada inkubasi akan tumbuh
membentuk koloni terpisah yang dihitung secara visual (Alsanius & Wohanka,
2019). Selain itu juga dapat dihitung menggunakan McFarland, yang biasanya
digunakan dalam Uji Kerentanan Antibiotik (AST) untuk menstandarisasi
perkiraan jumlah bakteri dalam suspensi cair atau kultur kaldu sel bakteri dengan
membandingkan kekeruhan suspensi uji yang dikultur dengan Standar McFarland.
Standar McFarland adalah larutan kimia 1% barium klorida (BaCl2) dan 1%
larutan asam sulfat (H2SO4) dalam proporsi yang sesuai; reaksi antara kedua
bahan kimia ini menghasilkan larutan keruh yang disebabkan oleh produksi
endapan halus barium sulfat (BaSO4) (Batra, 2018).
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui berapa jumlah bakteri dalam suatu jaringan atau organ,
serta cara perhitungan jumlah bakteri secara langsung dan tidak langsung
menggunakan metode TPC (Total Plate Count) dan McFarland untuk
memperkirakan konsentrasi bakteri secara visual dengan menggunakan standar
McFarland.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Osphronemidae
Genus : Osphronemus
Ikan gurami memiliki bentuk badan agak panjang, pipih dan tertutup
sisik yang berukuran besar serta terlihat kasar dan kuat. ikan ini memiliki garis
lateral tunggal, lengkap dan tidak terputus, bersisik stenoid serta memiliki gigi
pada rahang bawah. Sirip ekor membulat. Jari-jari lemah pertama sirip perut
merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Tinggi badan
2,0 s/d 2,1 kali dari panjang standar. Pada ikan muda terdapat garis-garis tegak
berwarna hitam berjumlah 8 sampai 10 buah dan pada daerah pangkal ekor
terdapat titik hitam bulat (Zakaria, 2008; Thaiin, 2016)
5
Penampilan gurame dewasa berbeda dengan yang masih muda.
Perbedaan itu dapat diamati berdasarkan ukuran tubuh, warna, bentuk kepala
dan dahi. Warna dan perilaku gurame muda jauh lebih menarik dibandingkan
gurame dewasa. Sedangkan pada ikan muda terdapat delapan buah garis tegak.
Bintik gelap dengan pinggiran berwarna kuning atau keperakan terdapat pada
bagian tubuh diatas sirip dubur dan pada dasar sirip dada terdapat bintik hitam
(Susanto, 2001; Thaiin, 2016).
6
tumbuhan apabila di tempat itu hanya ada tumbuhan, sebaliknya gurami
menjadi pemakan bahan organik, jika didalam perairan itu hanya ada bahan
organik. Sifat gurami yang dapat memakan makanan sesuai yang ada di
perairan dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan gurami. Dengan memberikan
makanan yang bergizi, gurami akan tumbuh lebih cepat (Saputra, 2014).
Total Plate Count (TPC) adalah metode untuk memperkirakan jumlah total
mikroorganisme (jamur, ragi, bakteri) dalam suatu bahan (Arifan et al, 2019).
Metode TPC didasarkan pada pengendapan sampel, di dalam atau di atas lapisan
agar-agar dalam cawan Petri. Organisme individu atau kelompok kecil organisme
akan menempati tempat terpisah dalam agar, dan pada inkubasi akan tumbuh
membentuk koloni terpisah yang dihitung secara visual (Alsanius & Wohanka,
2019).
7
Prosedur kerjanya terdiri dari empat tahap yang saling berhubungan yaitu tahap
persiapan, inokulasi, inkubasi dan penghitungan (Rahardja dkk., 2014).
Metode TPC (hitung cawan) dibedakan menjadi dua cara, yakni metode
tuang (pour plate) dan metode permukaan (surface/spread plate). Kedua metode
tersebut dapat dibedakan dari tahap awal penggunaan media agar dan tidak
menggunakan media agar , yaitu pada metode tuang sample tahapan awal yang
dilakukan adalah pengenceran sample yang kemudian dimasukkan kedalam
cawan petri. Sedangkan metode permukaan terlebih dahulu harus membuat
medium, kemudian menuang sample pada cawan petri dan membiarkan membeku
(Soesetyaningsih & Azizah, 2020).
8
sehingga jumlah bakteri dalam kisaran yang diberikan untuk membakukan
mikroba pengujian (Batra, 2018).
9
BAB III
METODOLOGI
Metode hitungan cawan dibedakan atas dua cara, yakni metode tuang
(pour plate), dan metode permukaan (surface / spread plate). Pada metode tuang ,
sejumlah sampel (1ml atau 0,1ml) dari pengenceran yang dikehendaki
dimasukkan kecawan petri, kemudian ditambah agar-agar cair steril yang
didinginkan (47-50oC) sebanyak 15-20 ml dan digoyangkan supaya sampelnya
menyebar. Pada pemupukan dengan metode permukaan, terlebih dahulu dibuat
agar cawan kemudian sebanyak 0,1 ml sampel yang telah diencerkan dipipet pada
permukaan agar-agar tersebut. Kemudian diratakan dengan batang gelas
melengkung yang steril (Dwidjoseputro, 2005). Jumlah koloni dalam sampel
dapat dihitung sebagai berikut :
1
Jumlah Mikroba per gram = Jumlah Koloni ×
faktor pengenceran
10
BAB IV
Didapatkan pula pada hasil proksimat bahwa pakan kedua (P2) memiliki
nilai prosentase serat kasar dengan prosentase 6.13%, lemak kasar yang
terkandung merupakan nilai tertinggi yaitu 8,11% serta prosentase protein kasar
tertinggi yaitu 27,61% dari ketiga jenis pakan lainnya. Sedangkan pada pakan
ketiga (P3) uji proksimat pakan yang menunjukkan hasil prosentase pada urutan
kedua pada tiap- tiap nutrient yang ada yaitu prosentase protein kasar 27,23%,
11
prosentase lemak kasar 7,40%, dan prosentase serat kasar 6,63%. Penghitungan
yang diperoleh usus halus memiliki jumlah lebih rendah bila dibandingkan
dengan lambung baik pada pakan P1, P2 atau P3 yaitu : 95 x 108 ; 100 x 107 ; 50 x
107 hal ini dikarenakan pada organ pencernaan pada bagian akhir lambung,
lambung menghasilkan asam klorida (HCl) yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri.
Pakan pertama (P1) juga diketahui merupakan pakan dengan total jumlah
bakteri terbanyak dari ketiga jenis pakan yang ada, yaitu 71,8 x 10 7 dengan
adanya jumlah bakteri terbanyak pada saluran pencernaan ikan yang diberi pakan
pertama (P1), maka penyerapan nutrient yang terjadi pada saluran pencernaan
ikan gurami tersebut akan lebih baik atau lebih cepat. Pada pakan kedua (P2)
terdapat pula jumlah total bakteri atau TPC dengan urutan kedua yaitu 64,5 x 10 7,
ikan gurami dengan pemberian pakan P2 pertumbuhan akan lebih cepat karena
dengan prosentase protein yang tinggi dapat membantu ikan gurami pada proses
pertumbuhan.
Pada pakan ketiga (P3) menunjukkan bahwa pakan tersebut memiliki
jumlah total bakteri atau nilai TPC terendah dari ketiga jenis pakan yang ada,
yaitu 2,9 x 107 diketahui pula pada uji proksimat pakan, bahwa P3 mendapatkan
hasil prosentase pada urutan kedua pada tiap-tiap nutrient yang ada yaitu
prosentase protein kasar 27,23%, prosentase lemak kasar 7,40%, dan prosentase
serat kasar 6,63%, dari hasil yang telah di dapat menunjukkan bahwa P3
merupakan jenis pakan yang tetap dapat membantu pencernaan ikan gurami
karena jumlah bakteri serta hasil proksimat sesuai dengan standar kebutuhan
pakan gurami.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jumlah Total Bakteri tertinggi didapatkan pada lambung, baik pada pakan
P1, P2, dan P3 yaitu : 109 x 108 sel/gram ; 230 x 107 sel/gram; 50 x 108 sel/gram
Jumlah Total Bakteri rata-rata pakan didapatkan tertinggi pada pakan P1 yaitu
71,8 x 107 sel/gram dan terendah pakan P3 yaitu 2,9 x 107 sel/gram.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah hasil penelitian ini
diharapkan adanya penelitian lebih lanjut mengenai penambahan bakteri probiotik
pada saluran pencernaan yang nantinya akan membantu laju pertumbuhan gurami.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arifan, F., Winarni, S., Wahyuningsih, W., Pudjihastuti, I., & Broto, R. W. (2019,
October). Total Plate Count (TPC) Analysis of Processed Ginger on
Tlogowungu Village. In International Conference on Maritime and
Archipelago (ICoMA 2018) (pp. 377-379). Atlantis Press.
Arifan, F., Winarni, S., Wahyuningsih, W., Pudjihastuti, I., & Broto, R. W. (2019,
October). Total Plate Count (TPC) Analysis of Processed Ginger on
Tlogowungu Village. In International Conference on Maritime and
Archipelago (ICoMA 2018) (pp. 377-379). Atlantis Press.
Barus, J. G., Santosa, P. E., & Septinova, D. (2017). Pengaruh Lama Perendaman
dengan Menggunakan Larutan Daun Salam (Szygium Polyanthum)
sebagai Pengawet Terhadap Total Plate Count dan Salmonella Daging
Broiler. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and
Innovation of Animals), 1(3), 42-47.
14
PEKON SUKOSARI MENGGUNAKAN APLIKASI VISUAL BASIC
6.0. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model), 4, 26-33.
Nufus, B. N., & Tresnani, G. (2016). Populasi Bakteri Normal dan Bakteri
Kitinolitik pada Saluran Pencernaan Lobster Pasir (Panulirus homarus L.)
yang diberi Kitosan. Jurnal Biologi Tropis, 16(1): 10-17.
Rahardja, B. S., Rohy, G. S., & Agustono, A. (2014). Jumlah Total Bakteri dalam
Saluran Pencernaan Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy) Dengan
Pemberian Beberapa Pakan Komersial Yang Berbeda [Total Of Bacteria In
Digestive Organ Of Gurami Fish (Osphronemus Gouramy) By
Administering A Different Commercial Feed]. Jurnal Ilmiah Perikanan
dan Kelautan, 6(1), 21-24.
Rahardja, B. S., Rohy, G. S., & Agustono, A. (2014). Jumlah Total Bakteri dalam
Saluran Pencernaan Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy) Dengan
Pemberian Beberapa Pakan Komersial Yang Berbeda [Total Of Bacteria In
Digestive Organ Of Gurami Fish (Osphronemus Gouramy) By
Administering A Different Commercial Feed]. Jurnal Ilmiah Perikanan
dan Kelautan, 6(1), 21-24.
Rohy, G. S., Boedi, S. R., & Agustono. 2014. Jumlah Total Bakteri dalam Saluran
Pencernaan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) dengan Pemberian
Beberapa Pakan Komersial yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Perikanan dan
Kelautan 6(1): 21-24.
15
Thaiin, A. (2016). Pengaruh Pemberian Lisin Pada Pakan Komersial Terhadap
Retensi Energi dan Rasio Konversi Pakan Ikan Gurami (Osphronemus
gouramy) (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
16
LAMPIRAN
17
18
19
20