Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOLA LAUT

Ekologi Ikan Karang


Dosen Pengajar : Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS

Disusun Oleh:
Kelas: B04

MUHAMAD GHAZALI AL RASYID 195080507111021


RIFKI ARIFFANDI 195080507111023

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi petunjuk dan bimbingan-Nya, sehingga kami dapat
mengerjakan dan menyelesaikan penugasan makalah mata kuliah Biologi
Laut. Penugasan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas daring
oleh dosen dalam mata kuliah Biologi Laut.

Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Prof. Dr. Ir. Arief


Prajitno, MS yang telah memberikan penugasan makalah ini dengan
harapkan kita sebagai mahasiswa yang mengambil mata kuliah Biologi
Laut mempunyai bahan rujukan sebagai bahan acuan dalam perkuliahan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum


dapat dikatakan sempurna, untuk itu mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan dalam penulisan yang akan datang.
Semoga penugasan ini dapat bermanfaat dalam menerapkan ilmu-ilmu
yang didapat dari mata kuliah Biologi Laut.

Jakarta, Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................v
BAB 1............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................2
BAB 2............................................................................................3
2.1 Komunitas Ikan Karang di Perairan Laut.....................................3
2.1.1 Ikan Target...........................................................................3
2.1.2 Ikan Indikator........................................................................4
2.1.3 Ikan Major Group...................................................................5
2.2 Bagaimana Sifat dan Perilaku Ikan Karang..................................8
2.3 Penyebaran Ikan Karang di Indonesia........................................9
2.4 Hubungan Antara Ikan Karang dan Terumbu Karang.................10
BAB 3..........................................................................................11
3.1 Kesimpulan.............................................................................11
3.2 Saran.....................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................13

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 (Ikan Kakap Merah).................................................... 4


Gambar 2 (Ikan Kepe-Kepe)........................................................ 5
Gambar 3 (Beberapa jenis ikan Major Group)................................ 7
Gambar 4 (Pterapogon kauderni dan Choerodon robustus).............. 9

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 (Jenis-jenis ikan indikator dan kelimpahannya)................... 5


Tabel 2 (Jenis famili tiap lokasi dari kelompok Major groups)........... 6
Tabel 3 (Indeks ekologi Perairan)................................................. 8

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Panggabean, et al. (2012), menyatakan bahwa ekosistem perairan
karang mempunyai produktivitas dan keanekaragaman jenis ikan yang
tinggi dan berfungsi sebagai daerah pemakanan, perkembangbiakan,
pengasuhan dan atau daerah perlindungan bagi beberapa jenis biota.
Ekosistem perairan karang merupakan perairan yang cukup subur
sehingga banyak jenis ikan karang yang berkorelasi dengan karang
menunjukkan tingkah laku territorial, pola berbiak, dan jarang berkeliaran
jauh dari ekosistem karang sebagai sumber persediaan makanan dan
tempat berlindung dari predator. Salah satu sumber daya hayati yang
berhubungan erat dengan ekosistem terumbu karang adalah jenisjenis
ikan karang. Keanekaragaman jenis ikan karang di ekosistem terumbu
karang biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah lainnya di
laut. Kelompok ikan merupakan taksa terbesar dari hewan vertebrata yang
bersimbiosis dengan terumbu karang dan umumnya mempunyai
keanekaragaman jenis yang tinggi. Kondisi terumbu karang mencerminkan
keanekaragaman jenis, semakin baik kondisi karang maka semakin
beraneka ragam pula jenis ikan yang hidup di ekosistem tersebut.

Paulangan, et al. (2019), menyatakan bahwa ekosistem terumbu


karang merupakan ekosistem kompleks dan produktif yang berperan
penting sebagai habitat dari beragam jenis ikan. ekosistem terumbu
karang Indonesia merupakan salah satu penyuplai stok ikan konsumsi
yang diperlukan dunia saat ini, dan 80-85% produksi ikan karang
Indonesia berasal dari kawasan pulau-pulau kecil. Gangguan dan
kerusakan ekosistem terumbu karang akan memberikan dampak terhadap
ekosistem dan pada akhirnya berdampak pada kehidupan manusia. Dalam
kondisi skenario terburuk tersebut akan membawa perubahan

1
keanekaragaman hayati dalam ekosistem dan pada akhirnya mengarah
pada kepunahan.

1.2 Rumusan Masalah


A. Bagaimana komunitas ikan karang di perairan laut?
B. Bagaimana sifat dan perilaku ikan karang?
C. Bagaimana penyebaran ikan karang di Indonesia?
D. Bagaimana hubungan antara ikan karang dan terumbu karang?

1.3 Tujuan
A. Mengetahui komunitas ikan karang di perairan laut.
B. Mengetahui sifat dan perilaku ikan karang.
C. Mengetahui penyebaran ikan karang di Indonesia.
D. Mengetahui hubungan antara ikan karang dan terumbu karang.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Komunitas Ikan Karang di Perairan Laut


Arqam, et al. (2019), menyatakan bahwa Ikan karang merupakan
ikan yang hidup pada daerah terumbu karang sejak masa juvenil hingga
dewasa. Ikan karang menyukai habitat tertentu yang dapat menunjang
kelangsungan hidupnya. Ikan karang (baik nokturnal maupun diurnal)
memiliki kebutuhan yang tinggi akan tempat bernaung yang kompleks
terdiri dari berbagai substrat, relung, celah, dan goa. Ikan karang pada
umumnya lebih banyak teramati pada ekosistem terumbu karang yang
masih dalam kondisi baik, dan kondisi ikan karang akan mengalami
penurunan jika terumbu karangnya tidak sehat. Artinya, terdapat korelasi
positif antara kualitas terumbu karang dengan kelimpahan ikan karang.
Ikan karang adalah kelompok taksa ikan yang kehidupannya berasosiasi
dengan lingkungan ekosistem terumbu karang. Berdasarkan fungsi
pemanfaatan dan aspek ekologi, ikan karang dapat dikelompokkan
menjadi tiga yakni ikan target, ikan indikator, dan kelompok lain-
lain/major group (Adrim, et al., 2012).

2.1.1 Ikan Target


Adrim, et al. (2012), menyatakan bahwa ikan target adalah
kelompok jenis-jenis ikan yang dapat dikonsumsi dan biasanya diburu
nelayan. Berdasarkan hasil penelitian, kelompok ikan target yang dijumpai
terdiri dari famili Acanthuridae (8 jenis), Siganidae (5 jenis), Lutjanidae (4
jenis), Haemulidae (3 jenis), Mullidae (2 jenis), Scaridae (2 jenis),
Caesionidae (2 jenis), Serranidae (1 jenis), Lethrinidae (1 jenis),
Nemipteridae (1 jenis), dan Carangidae (1 jenis). Suatu famili yang umum
disebut ikan target di perairan karang yakni famili Lutjanidae, ditemukan
di Taman Laut Bunaken (protected area) sebanyak 13 jenis, di Wetar
(unexploited area) sebanyak 14 jenis, dan di Pulau Enggano ( exploited

3
area) 9 jenis, sedangkan di Perairan Kendari ( exploited area) hanya
dijumpai 4 jenis. Hasil tersebut diduga bahwa kegiatan penangkapan ikan
karang di perairan Kendari relatif cukup intensif. Kekayaan jenis ( species
richness) ikan target dari kelompok pemangsa ikan-ikan kecil (Piscivores)
seperti; Serranidae, Lutjanidae, lethrinidae, dan Carangidae menjadi
rendah akibat aktifitas penangkapan intensif.

Gambar 1. Lutjanus bitaeniatus (Kakap Merah) salah satu spesies dari


family Lutjanidae
(Fishbase, 2021)

2.1.2 Ikan Indikator


Adrim, et al. (2012), menyatakan bahwa ikan indikator adalah
jenis-jenis ikan yang memiliki kehidupan asosiasi yang kuat sekali dengan
habitat karang. Ikan Chaetodontidae tergolong kelompok famili penting
dan banyak dipelajari tentang kehidupannya di karang. Ikan-ikan
kelompok famili Chaetodontidae memiliki asosiasi yang kuat dengan
karang. Selama penelitian, ikan indikator dari famili Chaetodontidae
ditemukan 17 jenis yang mewakili 6 ordo. Ikan kelompok tersebut
didominasi oleh jenis Chaetodon octofasciatus.

4
Tabel 1. Jenis-jenis ikan indikator dan kelimpahannya (individu/1500m -2)
(famili Chaetodontidae) di perairan Kendari
(Adrim, et al., 2012)

Gambar 2. Chaetodon octofasciatus (Kepe-Kepe) salah satu spesies dari


family Chaetodontidae
(Fishbase, 2021)

2.1.3 Ikan Major Group


Adrim, et al. (2012), menyatakan bahwa Major group adalah
kelompok dari jenis-jenis tidak termasuk kelompok pertama dan kedua,
dan pada umumnya belum banyak diketahui peranannya di alam, kecuali
sebagai suplai makanan bagi pemangsa (karnivora). Namun beberapa
jenis di antaranya memiliki keindahan warna tubuh sehingga berpotensi

5
sebagai ikan hias. Sebanyak 63 jenis ikan kelompok major group
ditemukan selama penelitian yang mewakili 12 famili. Famili yang
dianggap penting pada kelompok tersebut dijumpai selama penelitian
adalah famili Pomacentridae (24 jenis), Labridae (14 jenis), dan
Pomacanthidae (6 jenis). Ikan-ikan tersebut sebagian besar adalah dari
jenis-jenis ikan yang memiliki ukuran tubuh relatif kecil, dan di alam
memegang peranan penting dalam rantai makanan, terutama sebagai
suplai makanan bagi ikan-ikan karnivora. Ditemukan juga beberapa jenis
ikan yang berwarna tubuh yang indah sehingga berpotensi dimanfaatkan
penggemar ikan hias (ikan aquarium) atau untuk atraksi wisata selam.

Tabel 2. Jumlah jenis untuk famili tiap lokasi penelitian dari kelompok
Major groups ikan karang di perairan Kendari.
(Adrim, et al., 2012)

6
Gambar 3. Beberapa jenis ikan Major Group (a) Pomacentrus smithii (b)
Chrysiptera springeri (c) Cirrhilabrus solorensis (d) Amblyglyphidodon
batunai
(Adrim, et al., 2012)

Adrim, et al. (2012), menyatakan bahwa hasil analisis indeks


ekologi ikan karang di beberapa lokasi Perairan Kendari diperoleh
berdasarkan indeks keragaman Shannon-Wiener (H-log e) berkisar antara
1,36– 3,23. Indeks kemerataan Pielou (J’) berkisar 0,38–0,81 dan untuk
indeks dominasi Margalef (d) diperoleh 4,74–8,66. Indeks
keanekaragaman (H=3.23) tertinggi diperoleh di Wawoni Barat,
menunjukkan jenis ikannya lebih beragam dibanding lokasi lainnya. Hasil
penelitian menyebut bahwa Indeks Shannon-Wiener kecil dari 1,
komunitas dinyatakan tidak stabil, 1–3 komunitas dinyatakan sedang
(moderat), dan apabila besar dari 3 komunitas dinyatakan stabil. Di
Wawoni Barat ternyata indeks kemerataan (J = 0,81) dan indeks dominasi
(d = 8,66) juga paling tinggi, skala tersebut menunjukkan bahwa sebaran
jenisnya juga merata, berarti tidak terjadi pemusatan individu pada satu
jenis, hal tersebut mengindikasikan kondisi ekologis perairan di lokasi
tersebut relatif masih stabil atau lebih alami dibanding lokasi lainnya.

7
Tabel 3. Indeks ekologi Perairan Kendari dan sekitarnya, Sulawesi
Tenggara.
(Adrim, et al., 2012)

2.2 Bagaimana Sifat dan Perilaku Ikan Karang


Yanuar dan Aunurohim (2015), menyatakan bahwa spesies
Apogonidae memiliki kelimpahan total individu yang lebih tinggi. Hal
tersebut disebabkan karena individu dari spesies Apogonidae memiliki sifat
mengelompok dan selalu ditemukan dengan kelimpahan yang tinggi.
Dominasi famili Pomacentridae dikarenakan famili ikan karang yang
memiliki jumlah spesies terbanyak dan tersebar luas di ekosistem terumbu
karang di seluruh dunia. Demikian halnya dengan anggota famili Labridae
dan Apogonidae, kedua famili tersebut juga memiliki jumlah spesies yang
sangat tinggi dan bersifat kosmopolit baik pada area terumbu karang
alami maupun terumbu buatan. Spesies-spesies ikan grup indikator pada
studi ini, yaitu kepe-kepe Chaetodon adiergastos dan C. octofasciatus
serta Chelmon rostratus, hanya tercatat di lokasi terumbu Kubus Piramida
dan Kubus Tersebar. Hal tersebut diperkirakan terkait dengan faktor
kebiasaan makanan (food habit) spesies-spesies tersebut. Famili
Chaetodontidae diketahui bersifat corallivore (pemangsa polip karang),
noncorallivore predator atau herbivor.

8
Gambar 4. Pterapogon kauderni (kiri) merupakan salah satu spesies dari
family Apogonidae dan Choerodon robustus (kanan) merupakan salah satu
spesies dari family Labridae
(Fishbase, 2021)

2.3 Penyebaran Ikan Karang di Indonesia


Panggabean, et al. (2012), menyatakan bahwa preferensi
(distribusi atau penyebaran) ikan pada daerah terumbu karang dapat
digolongkan ke dalam empat bagian yaitu ikan-ikan yang menyenangi
dasar pasir, ikan yang senang berenang di sekitar karang, ikan yang
senang tinggal di goa dalam karang dan ikan-ikan pelagis yang senang
berenang pada kolom air di atas terumbu karang. Pola penyebaran ikan
karang sangat dipengaruhi oleh kondisi ekosistem terumbu karang.
Misalnya pada daerah leeward (terlindung) dan winward (terbuka), jenis-
jenis ikan yang dijumpai akan berbeda. Selain itu yang membedakan
distribusi ikan karang dapat berupa kedalaman dan tipe substrat. Ada
beberapa jenis ikan yang keterikatannya dengan karang demikian kuat
seperti ikan giru (Amphiprion sp) yang sangat tergantung kepada anemon.
Ada juga ikan yang hidup pada sela-sela karang yang bercabang atau
celah-celah pada "coral foliose" seperti beberapa jenis ikan dari famili
Chaetodontidae (Arifin dan Yulianda, 2003).

Setiawan, et al. (2017), menyatakan bahwa biomassa dan


kelimpahan ikan karang di Kabupaten Maluku Barat Daya sangat besar

9
yang berpotensi menjadi pensuplai komoditas ikan karang dan sesuai
dengan kebijakan pemerintah dimana Maluku dijadikan sebagai lumbung
ikan nasional.

2.4 Hubungan Antara Ikan Karang dan Terumbu Karang


Adrim, et al. (2012), menyatakan bahwa keberadaan ikan karang
merupakan salah satu bioindikator terhadap kondisi terumbu karang yang
baik. Penelitian telah menetapkan ikan famili Chaetodontidae sebagai
indikator species untuk kesehatan karang.

Ilyas, et al. (2017), menyatakan bahwa keanekaragaman ikan


karang target memiliki arah hubungan yang positif dengan
keanekaragaman bentuk pertumbuhan karang. namun tingkat keeratan
hubungan sangat rendah ditandai dengan nilai Pearson Correlation 0,140
dan besar koefisien determinasi adalah 0,1%. Hubungan positif
menunjukkan jika keanekaragaman bentuk pertumbuhan karang tinggi
maka keanekaragaman ikan karang target akan tinggi, namun tidak
signifikan dengan hasil yang di dapat pada saat penelitian. Apabila
terumbu karang rusak atau hancur maka ikan karang juga akan
kehilangan habitatnya, dengan sendirinya berpengaruh terhadap
keanekaragaman dan kelimpahan ikan karang. Kondisi terumbu karang
yang rusak tentunya akan berpengaruh juga terhadap menurunnya
keanekaragaman jenis ikan karang target, karena ikan karang target
biasanya menggunakan terumbu karang sebagai makanan, habitat,
perlindungan, serta tempat pemijahan. Struktur populasi dan distribusi
ikan karang memiliki pola yang unik dan bisa berbeda berdasarkan
karakteristik habitatnya. Oleh karena itu, struktur populasi ikan dan
distribusinya dapat berbeda disetiap zona pemanfaatan karena adanya
preferensi pemanfaat habitat dan proses ekologi, Keanekaragaman habitat
terumbu karang merupakan salah satu faktor kunci tingginya
keanekaragaman species ikan di terumbu karang.

10
11
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ekologi ikan karang merupakan suatu ilmu yang mempelajari
mengenai interaksi antara ikan karang dan terumbu karang atau makhluk
hidup lainnya. Ikan karang merupakan ikan yang hidup pada daerah
terumbu karang sejak masa juvenil hingga dewasa. Berdasarkan fungsi
pemanfaatan dan aspek ekologi, ikan karang dapat dikelompokkan
menjadi tiga yakni ikan target, ikan indikator, dan kelompok lain-
lain/major group. Sifat dan perilaku ikan karang beraneka ragam, mulai
dari hidup berkelompok, kosmopolit, dan bersifat corallivore (pemangsa
polip karang). Hubungan antara ikan karang dan terumbu karang
diantaranya: ikan karang merupakan salah satu bioindikator terhadap
kondisi terumbu karang yang baik, salah satunya pada spesies dari famili
Chaetodontidae. Keanekaragaman bentuk pertumbuhan karang tinggi
maka keanekaragaman ikan karang target akan tinggi. Kondisi terumbu
karang yang rusak tentunya akan berpengaruh juga terhadap menurunnya
keanekaragaman jenis ikan karang target, karena ikan karang target
biasanya menggunakan terumbu karang sebagai makanan, habitat,
perlindungan, serta tempat pemijahan.

3.2 Saran
Penulis berharap jurnal penelitian dan buku yang membahas
mengenai Ekologi Ikan Karang akan jauh lebih banyak lagi. Penelitian
tentang Ekologi Ikan Karang, khususnya yang berasal dari dalam negeri
diharapkan semakin banyak lagi. Jurnal penelitian dan buku yang semakin
banyak diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dalam memahami lebih
lanjut ilmu tentang Biologi Laut, dalam hal ini terkait Ekologi Ikan Karang.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari

12
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan penulisan yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adrim, M., S. A. Harahap dan K. Wibowo. 2012. Struktur komunitas ikan


karang di Perairan Kendari. Ilmu Kelautan. 17(3): 154-163.
Arqam, L. Anadi dan L. O. A. R. Nadia. 2019. Struktur komunitas ikan
karang pada lokasi rehabilitasi karang modul bioreeftek di Perairan
Desa Tanjung Tiram, Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal
Manajemen Sumber Daya Perairan . 4(3): 214-221.
Fishbase. 2021. Diakses dari www.fishbase.se pada 03 Maret 2021.
Ilyas, I. S., S. Astuty., S. A. Harahap dan N. P. Purba. 2017.
Keanekaragaman ikan karang target kaitannya dengan
keanekaragaman bentuk pertumbuhan karang pada zona inti di
Taman Wisata Perairan Kepulauan Anambas. Jurnal Perikanan dan
Kelautan. 8(2): 103-111.
Panggabean, A. S. 2012. Keanekaragaman jenis ikan karang dan kondisi
kesehatan karang di Pulau Gof Kecil dan Yep Nabi Kepulauan Raja
Ampat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 18(2): 109-115.
Paruntu, C. P. 2015. Budidaya Ikan Kerapu ( Epinephelus tauvina Forsskal,
1775) dan Ikan Beronang (Siganus canaliculatus Park, 1797) dalam
Karamba Jaring Apung dengan Sistim Polikultur. Jurnal Budidaya
Perairan. 3(1): 1-10.
Paulangan, Y. P., A. Fahrudin., D. Sutrisno dan D. G. Bengen. 2019.
Keanekaragaman dan kemiripan bentuk profil terumbu berdasarkan
ikan karang dan lifeform karang di Teluk Depapre Jayapura,
Provinsi Papua, Indonesia. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan
Tropis. 11(2): 249-262.
Setiawan, F., A. Muttaqin., Estradivari., E. Muttaqin., S. A. Tarigan., T.
Wijanarko., Khaifin., N. Wisesa., A. Y. Retrawimbi., Muhidin., H.
Akhrari dan S. Sadewa. 2017. Biodiversitas ikan karang di wilayah
Bentang Laut Lesser Sunda Banda (Kab. Flores Timur, Alor dan

14
Maluku Barat Daya (MBD)), Indonesia. Jurnal Kelautan. 10(1): 1-
20.
Yanuar, A dan Aunurohim. 2015. Komunitas ikan karang pada tiga model
terumbu buatan (Artificial Reef) di Perairan Pasir Putih Situbondo,
Jawa Timur. Jurnal Sains dan Seni ITS. 4(1): 19-24.

15

Anda mungkin juga menyukai