Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan sumberdaya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang

banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumberdaya air harus

dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk

hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan

secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang

maupun generasi mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumberdaya air

harus di tanamkan pada segenap pengguna air (Effendi, 2003).

Alam ekosistem air tawar terdapat berbagai sumberdaya perairan yaitu

organisme penghuni baik tumbuhan maupun hewan, benda-benda mati seperti

batu dan serta sumberdaya air. Komunitas perifiton berpotensi sebagai indikator

ekologis karena perifiton berperan penting sebagai produsen utama dalam rantai

makanan, dapat bertahan pada perairan dengan kecepatan arus yang besar, dan

kebanyakan jenis-jenis perifiton dapat bersifat sensitif atau toleran terhadap

pencemaran, baik terhadap pencemaran organik maupun logam berat (Sitompul,

2000).

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan saya kaji dalam makalah ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan perifiton?
2. Apa saja jenis-jenis dari perifiton?
3. Bagaimana peran perifiton dalam perairan?

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk:
1. Memenuhi tugas mata kuliah
2. Mengetahui pengertian dari perifiton
3. Mengetahui jenis-jenis perifiton
4. Mengetahui peran perifiton dalam perairan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perifiton

2
Istilah perifiton diartikan sebagai sekumpulan organisme (berukuran
mikro) yang menempel atau menetap pada suatu substrat. Sedangkan pada
literature berbahasa Jerman, istilah Aufwuchs dipakai untuk menggantikan istilah
perifiton karena memiliki arti yang lebih luas. Aufwuchs adalah sekumpulan
organisme yang menempel atau menentap pada suatu substrat, termasuk
didalamnya kelompok organisme hewani atau nabati yang bergerak lambat
(merayap atau merangkak) pada substrat tersebut. Kelompok ini, tidak seperti
bentos, tidak dapat menembus substrat.

Perifiton adalah kumpulan jasad renik hewan maupun tumbuh-tumbuhan


(kumpulan ganggang cyanobacteria dan mikroinvertebrata) yang hidup menetap
di sekitar epifiton dalam perairan tawar. Sebagian besar perifiton berupa amoeba,
cacing Rotaria dan udang renik. Perifiton dapat tumbuh secara alami pada
bermacam benda yang berada di dalam air selama beberapa waktu. Hal ini dapat
diindikasikan dari licinnya benda yang ditempeli perifiton, perifiton dapat
berfungsi sebagai pakan alami ikan dan ternak atau bahan baku pengolah limbah
cair secara biologi (Niken, 2005). Jasad renik tersebut melekat pada permukaan
yang terpendam di dalam air.

Diatom perifiton adalah mikroalga Bacyllariophyta bersel satu walaupun


beberapa diantaranya ada yang berbentuk koloni, yang memiliki kemampuan
melekat pada permukaan substrat lebih baik daripada mikroalga lainnya (Saptasari
dkk, 2007). Diatom perifiton merupakan indikator biologi yang baik untuk
mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi pada suatu badan air (Odum, 1971).
Pertumbuhan dan perkembangbiakan diatom perifiton sangat tergantung pada
kualitas dan kuantitas senyawa kimia yang terlarut dalam air.

B. Jenis-Jenis Perifiton

Perifiton dapat tumbuh pada substrat alami dan buatan. Berdasarkan

substrat menempelnya, perifiton dibedakan atas epilithic , epipelic, epiphytic,

episammic, dan epizoic. (Widdyastuti, 2011)

3
1. Epiphytic, yaitu organisme perifiton yang menempel pada bagian-
bagian dari tumbuhan, misalnya pada daun, batang atau akar dari
tumbuhan air
2. Epizoich, yaitu organisme perifiton yang menempel pada bagian tubuh
hewan air, misalnya pada sisik ikan, cangkang penyu, dan sebagainya.
3. Epipelic, yaitu organisme perifiton yang menempel pada lumpur di
dasaran perairan
4. Epilitic, organisme perifiton yang menempel pada batu-batuan
5. Episammic, organisme perifiton yang menempel pada butiran-butiran
pasir, misalnya pada butiran pasir di pantai atau di sungai.

Selain dipengaruhi oleh tipe substrat keberadaan perifiton, baik


kelimpahan jenis maupun individu, banyak dipengaruhi oleh iklim, arus air,
kekeruhan, suhu air dan adanya bahan pencemar di perairan. Oleh karena itu
pengetahuan tentang perifiton disamping berguna untuk mengetahui produktifitas
(kesuburan) suatu perairan juga dapat menjadi indikator dalam pencemaran air.

Beberapa jenis Perifiton, seperti Tolypothrix sp. dan Anabaena sp..


Tolypothrix sp. merupakan mikroalgae dari kelas Chlorophyceae dan Anabaena
sp. merupakan mikroalgae dari kelas Cyanophyceae. Kedua spesies ini dapat
dikatakan sebagai indikator biologi karena keberadaannya yang intoleran. Spesies
yang intoleran adalah spesies yang mempunyai kisaran toleransi yang sempit,
tidak tahan terhadap tekanan lingkungan sehingga hanya tumbuh dan berkembang
di perairan yang belum atau sedikit tercemar. Jenis-jenis perifiton ini mempunyai
karakteristik habitat dengan nilai DO antara 6,50-6,69 mg/L dengan kandungan
BOD berkisar antara 2,57-3,00 mg/L dan COD berkisar antara 14,00-29,09 mg/L.
Berdasarkan hal ini jenis perifiton ini merupakan indikator sebuah perairan yang
masih dalam kualifikasi baik dan belum tercemar.

Contoh organisme yang termasuk perifiton adalah hydra, ganggang,


keong, tiram Sedangkan mikroorganisme yang tergolong perifiton contohnya
Closterium Sp, Navicula Sp, Cuspidotrix Sp, Cocconeis Sp, Pleurosigma Sp,
Biddulphia Sp, Peridinium Sp, dan Gonium Sp.

4
C. Peranan Perifiton

Organisme lain yang dapat dijadikan sebagai bio indikator suatu


pencemaran adalah perifiton. Perifiton dapat menjadi indikator biologi pada
pencemaran limbah domestik. Keberadaan spesies perifiton dipengaruhi oleh
parameter kualitas air secara fisik dan kimia, parameter tersebut di pengaruhi oleh
tata guna lahan dan intensitas kegiatan manusia di sekitarnya. Penelitian spesies-
spesies perifiton potensial sebagai indikator biologi perairan tercemar limbah
domestik. Parameter biologi yang dihitung meliputi kelimpahan, indeks
keanekaan, kepadatan, kesamaan antar lokasi, dan profil ekologi. Perifiton
merupakan organisme yang tumbuh atau menempel pada substrat tetapi tidak
melakukan penetrasi ke dalam substrat tersebut Secara alami perifiton bersifat
tetap dan menempel pada akar tumbuhan, bebatuan, kayu, dan benda-benda dalam
air lainnya, sehingga memiliki kecenderungan lebih banyak menerima polutan
dari area tersebut dibandingkan dengan hidrobiota yang lain.

Komunitas perifiton berpotensi sebagai indikator ekologis karena perifiton


berperan penting sebagai produsen utama dalam rantai makanan, dapat bertahan
pada perairan dengan kecepatan arus yang besar, dan kebanyakan jenis-jenis
perifiton dapat bersifat sensitif atau toleran terhadap pencemaran, baik terhadap
pencemaran organik maupun logam berat (Sitompul, 2000). Menurut Graham dan
Wilcox (2000), peranan perifiton di perairan tergenang lebih rendah dari
fitoplankton, sedangkan di perairan mengalir peranan perifiton lebih besar,kecuali
di perairan yang keruh. Peran alga perifiton dalam perairan lotik (mengalir) yang
cukup besar selain sebagai produsen dan sumber makanan juga terhadap arus
energi dalam tiap tingkat trofik (Odum, 1998), sehingga keanekaragaman dan
dominansi dari alga perifiton sebagian besar menentukan keanekaragaman jenis
dari kelompok-kelompok trofik dan seluruh komunitas (Clements, 1991; Genter,
1996). Pada perairan lotik alga perifiton lebih berperan sebagai produsen daripada
fitoplankton. Hal ini disebabkan karena fitoplankton akan selalu terbawa arus,
sedangkan alga perifiton relatif tetap pada tempat hidupnya. Alga perifiton juga
penting sebagai makanan beberapa jenis invertebrata dan ikan (Graham dan

5
Wilcox, 2000). Karena perifiton relatif tidak bergerak, maka kelimpahan dan
komposisi perifiton di sungai dipengaruhi oleh kualitas air sungai tempat
hidupnya.

Biggs dan Kilroy (2000) menyatakan bahwa genus Nitzschia sp.,

Navicula sp dan Gomphonema sp. merupakan perifiton yang memiliki sifat

toleran terhadap bahan pencemar organik. Faktor-faktor yang membatasi

produktivitas primer perifiton diperairan di antaranya adalah intensitas cahaya

matahari, suhu, unsur hara danbiomassa perifiton (Madubun, 2008).

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kajian makalah dengan judul Perifiton dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
1. Aufwuchs (perifiton) adalah sekumpulan organisme yang menempel atau
menentap pada suatu substrat, termasuk didalamnya kelompok organisme
hewani atau nabati yang bergerak lambat (merayap atau merangkak) pada
substrat tersebut. Perifiton adalah kumpulan jasad renik hewan maupun
tumbuh-tumbuhan (kumpulan ganggang cyanobacteria dan
mikroinvertebrata) yang hidup menetap di sekitar epifiton dalam perairan
tawar.
2. Perifiton dapat tumbuh pada substrat alami dan buatan. Berdasarkan
substrat menempelnya, perifiton dibedakan atas epilithic , epipelic,
epiphytic, episammic, dan epizoic.
3. Peran alga perifiton dalam perairan lotik (mengalir) yang cukup besar
selain sebagai produsen dan sumber makanan juga terhadap arus energi
dalam tiap tingkat trofik, sehingga keanekaragaman dan dominansi dari
alga perifiton sebagian besar menentukan keanekaragaman jenis dari
kelompok-kelompok trofik dan seluruh komunitas.

B. Saran

Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai