Anda di halaman 1dari 4

PARAMETER BIOLOGI KUALITAS AIR

Air mempunyai fungsi untuk menunjang kehidupan di dalamnya. Dari segi biologi,
air merupakan media yang baik untuk kegiatan biologis dalam pembentukan dan penguraian
bahan-bahan organik. Manajemen kualitas air adalah cara kita mengatur kondisi lingkungan
pada kisaran yang dapat meningkatkan pertumbuhan atau produksi ikan. Kualitas air
dikatakan baik apabila air tersebut memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Dalam hal ini
menyangkut mengenai plankton, terutama fitoplankton karena fitoplankton adalah merupakan
produktifitas primer dalam rantai makanan.
Di dalam suatu ekosistem air, terdapat 4 komponen, yaitu:
1. Komponen abiotik, adalah senyawa-senyawa bahan dasar pembentuk senyawa organik.
2. Komponen produsen, adalah organisme hidup yang dapat mengubah unsur anorganik
menjadi organik, seperti proses fotosintesa.
3. Komponen konsumer, adalah organisme yang bersifat heterotrof.
4. Komponen dekomposer, adalah organisme yang tidak mempunyai zat hijau daun, tidak
memanfaatkan organisme hidup, tetapi mempergunakan energi dari senyawa organik yang
sedang terurai.
Organisme yang hidup dalam perairan dibagi menjadi 5 golongan, yaitu:
• Plankton
Plankton merupakan jasad renik yang melayang di
dalam perairan, tidak bergerak atau bergerak sedikit dan
selalu mengikuti arus. Plankton dibagi menjadi fitoplankton
(plankton nabati) dan zooplankton (plankton hewani).
Berdasarkan ukurannya plankton terbagi atas
makroplankton ukuran 200 - 2000 µ, mikroplankton ukuran
20 - 200 µ, nannoplankton ukuran 2 – 20 µ, dan ultra
nannoplankton ukuran < 2 µ.

• Perifion
kumpulan jasad renik hewan maupun tumbuh-
tumbuhan (kumpulan ganggang cyanobacteria dan
mikroinvertebrata) yang hidup menetap di sekitar
epifiton dalam perairan tawar. Sebagian besar perifiton
berupa Amoeba, cacing Rotaroria dan udang renik. Jasad
renik tersebut melekat pada permukaan yang terendam di dalam air. Perifiton berfungsi
sebagai sumber makanan penting bagi konsumen kecil, seperti invertebrata dan beberapa
ikan. Perifiton juga dapat menstabilkan polusi yang terjadi di air.Perifiton menjadi indikator
penting dalam memonitor kualitas air (indikator perubahan kondisi) karena bisa dengan cepat
merespons perubahan lingkungan yang terjadi.
• Bentos
Bentos merupakan organisme yang hidup baik di
lapisan atas dasar perairan (epifauna) maupun di dalam
dasar perairan (infauna) dan dapat menjadi pakan alami bagi
ikan atau sebaliknya apabila dalam jumlah banyak menjadi
penyaing atau predator bagi ikan. Secara ekologi bentos
yang berperan penting di perairan adalah zoobentos.
Berdasarkan ukurannya zoobentos digolongkan atas empat jenis yaitu megalobentos ukuran <
x4,7 mm, makrobentos ukuran antara 4,7 mm – 1,4 mm, meiobentos ukuran antara 1,3 – 0,59
mm dan mikrobentos ukuran antara 0,5 mm – 0,15 m.
• Neuston
organisme yang tidak melekat pada subtrat namun di
dapatkan diatas atau di bawah film air (batas antara air dan
uadara) termasuk tumbuhan terapung. hewan yang hidup
diatas film air epineuston sedangkan di bawah film air disebut
hyponeuston.

• Nekton
hewan-hewan laut yang tidak bergantung pada arus laut atau gerakan angin sehingga
dapat bergerak sendiri ke sana ke mari secara bebas seperti ikan-ikan laut, reptil laut,
mamalia laut, cumi-cumi dan lain-lain. Nekton umumnya memakan plankton. Nekton
merupakan organisme laut yang sangat bermanfaat bagi manusia terutama untuk perbaikan
gizi dan peningkatan ekonomi. Tumpukan bangkai nekton merupakan bahan dasar bagi
terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses panjang
dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun. Organisme yang dapat bergerak atau
berenang dengan keinginan sendiri. Organisme konsumer di daerah pelagic. Aktif berenang
·Umumnya invertebrate, namun vertebrata juga ada seperte pisces dan mamalia laut. ·
Memiliki masa hidup lebih panjang daripada plankton (invertebrata : 1 tahun, ikan : 5 – 10
tahun).
Pengelolaan faktor biologi air dilakukan dengan cara:
a. Pengangkatan lumpur
Setelah digunakan untuk siklus terdahulu, pada dasar kolam akan telah menjadi
kubangan lumpur organik yang terdiri dari bangkai organisme air seperti plankton, perifiton,
nekton, bentos,dan organisme lain yang mengendap yang tidak terurai oleh bakteri.
Keberadaan lumpur selain menyebabkan pendangkalan,meningkatkan kekeruhan, juga
menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut.

b. Pengeringan dan penjemuran dasar kolam


Dasar kolam dijemur dengan bantuan sinar matahari selama 3 – 7 hari, tergantung
cuaca sampai dasar kolam retak-retak. Penjemuran bertujuan untuk mengoksidasi bahan
organik yang terkandung dalam dasar kolam menjadi mineral (hara), membunuh bakteri
patogen dan membunuh telur atau benih organisme hama.
c. Pengapuran
Pengapuran dilakukan untukmeningkatkan pH tanah sehingga bakteri patogen dan
organisme hama serta meningkatkan kesuburan.
Kehidupan di dalam kolam atau tambak memerlukan derajat keasaman air yang sesuai untuk
kehidupannya. Keasaman perairan dapat digolongkan menjadi 3 bagian:
1. Perairan yang masam : pH < 4,5
2. Perairan yang sedang : pH 6,5 – 9,5
3. Perairan yang basa : pH ˃9,5
Kation asam dan kation basa yang ada dalam perairan adalah :
- Kation asam, jika terjerap dalam tanah menyebabkan derajat keasaman tanah menurun.
Contohnya : Al, Fe, H
- Kation basa, jika terjerap dalam tanah, menyebabkan derajat kemasaman tanah meningkat.
Contohnya : Ca2++, Mg2++, K+, Na+, dan NH4+

Adanya kation asam dan kation basa dalam perairan dapat menentukan tingkat kejenuhan
basa dalam air yaitu kemampuan koloid/partikel tanah untuk menjerap kation basa.
Kehidupan di dalam kolam atau tambak memerlukan derajat keasaman air yang sesuai untuk
kehidupannya. Keasaman perairan dapat digolongkan menjadi 3 bagian:
1. Perairan yang masam : pH < 4,5
2. Perairan yang sedang : pH 6,5 – 9,5
3. Perairan yang basa : pH ˃9,5
Kation asam dan kation basa yang ada dalam perairan adalah :
- Kation asam, jika terjerap dalam tanah menyebabkan derajat keasaman tanah menurun.
Contohnya : Al, Fe, H
- Kation basa, jika terjerap dalam tanah, menyebabkan derajat kemasaman tanah meningkat.
Contohnya : Ca2++, Mg2++, K+, Na+, dan NH4+

Adanya kation asam dan kation basa dalam perairan dapat menentukan tingkat kejenuhan
basa dalam air yaitu kemampuan koloid/partikel tanah untuk menjerap kation basa.
d. Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kandungan hara bagi kebutuhan
fitoplankton untuk melakukan fotosintesis. Peningkatan polulasi fitoplankton mendorong
pertumbuhan populasi zooplankton sehingga dapat meningkatakan ketersediaan pakan alami
ikan.
 Menurut asalnya pupuk dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Pupuk alami
2. Pupuk buatan
Disamping pupuk alami dan buatan juga terdapat adanya pupuk hewani (padatan) dan pupuk
nabati (hijauan).
 Menurut jenisnya pupuk dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Pupuk organik
pupuk yang diambil dari alam, baik yang berasal dari hewani
maupun nabati.

2. Pupuk anorganik

Pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik dan atau biologis dan
merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk

Anda mungkin juga menyukai