Anda di halaman 1dari 15

MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN PERAIRAN

KELOMPOK 3
LATAR BELAKANG

Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-mana, seperti di dalam tanah, di lingkungan akuatik,


berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan
alam dan kehidupan manusia, beberapa diantaranya bermanfaat dan yang lain merugikan.

Mikroorganisme tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan abiotik dan biotik dari suatu ekosistem
karena perannya sebagai pengurai. Salah satunya adalah peran mikroorganisme yang hidup pada
daerah akuatik. Air alami tersedia sebagai habitat untuk sejumlah mikroorganisme.
Mikroorganisme tersebut dapat menempati habitat air tawar seperti danau, sungai, kolam, habitat
lautan, atau habitat estuari atau daerah antara laut dan air-tawar. Ilmu mengenai mikroorganisme
dalam lingkungan air tawar, lautan dan estuari disebut mikrobiologi akuatik.
APA SIH MIKROORGANISME ITU?

Mikroorganisme merupakan bagian komponen biologis, dimana komposisi dan ukurannya tergantung dari kondisi fisik
dan kimiawi.

1. Mikrobiologi Perairan Tawar

Distribusi pada Air Tawar

Hanya sedikit bekteri yang ditemukan dalam mata air, karena nutriennya sedikit. Jumlah total bakteri
berkisar dari ratusan hingga ribuan per mililiter dan jumlah saprofit umumnya antara 10 sampai beberapa ribu. Hal ini
karena mata air mengandung konsentrasi nutrien yang rendah, dan biasanya terdapat bakteri yang sangat kecil
berbentuk kokus dan batang pendek bila dilihat dengan mikroskop cahaya.Pada beberapa mata air, khususnya pada tepi
mata air, Cyanophytajuga ditemukan.Komposisi spesies tergantung pada temperatur dan mineral.
LANJUTAN...
Pada umumnya lingkungan perairan tawar lebih banyak mengandung nutrien jika dibandingkan
dengan lingkungan perairan laut.lingkungan perairan tawar dibagi menjadi 2 kategori yaitu :"

1. habitat lentik contoh : danau, kolam

Perairan Lentik (menggenang) Perairan menggenang (lentik) adalah suatu bentuk ekosistem perairan
yang di dalamnya aliran atau arus air tidak memegang peranan penting. Hal ini karena aliran air tidak
begitu besar atau tidak mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di dalamnya. Pada perairan ini
faktor yang amat penting diperhatikan adalah pembagian wilayah air secara vertikal yang memiliki
perbedaan sifat untuk tiap lapisannya, contoh dan jenis perairan ini adalah danau, rawa, situ, kolam
dan perairan menggenang lainnya.
LANJUTAN...
Menurut Odum (1998), ekosistem lentik merupakan ekosistem air tawar yang airnya tergenang dan
cenderung tenang tanpa gelombang. Ciri-ciri dari ekosistem lentik antara lain:

- Ekosistem lentik mengalami stratifikasi secara vertikal akibat perbedaan intensitas cahaya dan perbedaan
suhu
- Tidak memiliki arus sehingga organisme di dalamnya tidak membutuhkan adaptasi khusus
- Substrat dasar berupa lumpur halus
- Kadar oksigen yang terlarut tidak terlalu besar karena keadaan arusnya yang tenang
- Organisme pada ekosistem lentik cenderung beragam dan tidak berganti-ganti
- Tumbuhan yang umumnya terdapat pada ekosistem lentik berupa alga dan tumbuhan air mengapung
lainnya (Kembarawati, 2000).
Berikut ini macam-macam dari ekosistem lentik:

1) Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.
Danau berdasarkan produksi materi organik-nya, dibedakan menjadi :
Danau Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik
tidak produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang
tahun.
2) Rawa
Rawa air tawar menurut Irwan (2007) adalah ekosistem dengan habitat yang sering digenangi air tawar yang kaya mineral dengan
pH sekitar 6 dengan kondisi
permukaan air yang tidak tetap, adakalanya naik atau adakalanya turun, bahkan suatu ketika dapat pula mengering.Lahan rawa
merupakan lahan basah, atau “wetland”, yang terbentuk baik secara alami atau buatan, dengan air yang tidak bergerak (static) atau
mengalir. Air tawar, payau, maupun air asin.
Lahan rawa sebenarnya merupakan lahan yang menempati posisi peralihan di antara sistem daratan dan sistem perairan (sungai,
danau, atau laut), karena menempati posisi peralihan antara sistem perairan dan daratan maka lahan ini sepanjang tahun tergenang
dangkal dan selalu jenuh air. Dalam kondisi alami, sebelum di buka untuk lahan pertanian, lahan rawa ditumbuhi berbagai
tumbuhan air, baik sejenis rumputan (reeds, sedges, dan rushes), vegetasi semak maupun kayu-kayuan.
Berdasarkan pengaruh pasang surut air, rawa dibagi menjadi 3 (tiga) zona, yaitu:
Zona I : Wilayah rawa pasang surut air asin atau payau
Zona II : Wilayah rawa pasang surut air tawar
Zona Ill : Wilayah rawa lebak, atau rawa non-pasang surut

3) Kolam
Menurut Irawan (2007) kolam merupakan ekosistem air tergenang yang dangkal dan kaya akan vegetasi. Kolam pada dasarnya
dibedakan menjadi kolam alami dan kolam buatan. Kolam alami dapat ditinggali hewan-hewan seluruh filum invertebrata.
Sedangkan kolam buatan hanya ditinggali hewan-hewan yang dikehendaki saja.
Kolam dapat dibagi atas :
1. Kolam berasal dari danau yang luas.
2. Kolam yang tidak berhubungan dengan danau, ukurannya kecil.
3. Kolam buatan manusia
Berdasarkan musim, kolam dapat di bedakan atas :
1. Kolam sementara : hanya ada pada waktu adaair sementara di waktu lain menjadi kering.
2. Kolam permanen : berisi air sepanjang tahun.
4) Waduk
Waduk merupakan perairan menggenang akibat pembendungan beberapa sungai secara sengaja untuk
kepentingan tertentu.Waduk merupakan salah satu contoh ekosistem lentik buatan yang dibuat untuk berbagai
tujuan yaitu sebagai pencegah banjir, pembangkit tenaga listrik, pensuplai air bagi kebutuhan irigasi pertanian,
untuk kegiatan perikanan baik perikanan tangkap maupun budidaya karamba dan untuk kegiatan pariwisata.
Waduk menerima masukan air secara terus menerus dari sungai yang mengalirinya. Air sungai ini mengandung
bahan organik dan anorganik yang dapat menyuburkan perairan waduk (Wiadnya,et al.,1993).
Menurut Brahmana(1993), waduk dibagi menjadi 3 tipe berdasarkan status mutu airnya, yaitu:
a. WadukOligotrofik adalah waduk yang kandungan nutrien dan produktivitasnya sedang. Waduk dengan status
trofik tersebut sangat cocok untuk perikanan.
b. Waduk eutrofik adalah waduk yang kandungan nutrient dan produktivitasnya tinggi.Waduk dengan status
trofik tersebut cocok untuk perikanan dan irigasi.
c. Waduk hipereutrofik adalah waduk yang mengandung banyak material humus,kandungan oksigennya rendah
dan jumlah spesies ganggang sedikit.Waduk dengan status trofik tersebut hanya cocok untuk irigasi.
Mikrobiologi Perairan Laut
Kebutuhan akan nutrien merupakan bagian pada laut terbuka sehingga
mempengaruhi flora normal. Jumlah bakteri saprofit pada berbagai bagian laut berbeda-
beda.Hal ini karena perbedaan tempat dan fluktuasi musim. Jumlah bakteri saprofit pada
suatu teluk lebih tinggi daripada laut terbuka. Pantai yang tercemar juga mengandung banyak
bakteri soprofit karena mengandung bahan-bahan organik yang cukup tinggi, sedangkan
jumlah bakteri saptofit biasanya rendah.Distribusi vertikal bakteri saprofit mencapai jumlah
tertinggi pada zona eufotik, tetapi tidak pada zona atas dengan kedalaman 10-50 meter.Di
bawah 200 meter hanya sangat kecil jumlah bakteri saprofit yang ditemukan, dan di bawah
1000 meter jumlah sangat sedikit.
LANJUTAN...
Cyanophyta berperan penting sebagai fitoplankton di laut. Anggota dari genus Trichodesmium tersebar luas di
perairan tropis.Cyanophyta tidak hanya dapat diobservasi dari zona fotik tetapi juga dapat diambil dari laut yang
lebih dalam.Misalnya genus Nosctoc dan spesies Dactyliococcopsi dari Samudera Indonesia dan Samudera
Atlantik.Nosctoc planktonicum juga didapatkan pada kedalaman 1000 meter.

Distribusi Phycomycetes laut telah diteliti di luat utara dan laut Atlantik Tenggara.Jumlah tertinggi
sebanyak 2000 fungi per liter didapatkan pada tanah di dekat laut terbuka.Perbedaan jumlah disebabkan
pengaruh musim.Sedangkan distribusi yeast di laut juga telah dipelajari.Jumlah yeast relative tinggi dalam pantai
yang banyak limbah.Walaupun demikian, yeast masih dapat ditemukan pada laut terbuka, misalnya di Samudera
Indonesia pada kedalaman 2000 meter.
LANJUTAN...
Mikroba yang tumbuh pada pantai termasuk mikrob yang tahan terhadap tingkat salinitas yang
tinggi. Mikrob bisa hidup pada salinitas tinggi karena sel mempunyai komponen intraseluler yang
mempunyai garam yang tinggi (the salt in-strategy) teori kedua sel mempunyai komponen organic
compatible solutes disebut dengan teori The compatible – solute strategy. Mikrob tersebut
diantaranya tergolong dalam jenis Halo-bacterium, Halococcus, Sarcina, Micrococcus,
Pseudomonas, Vibrio, Pedio- coccus dan Alcaligenes (Miyamoto et al. 1962). Bakteri laut 95%
adalah gram negatif, sebagian aktif bergerak, 70% mengandung pigmen dan mempunyai toleransi
yang besar terhadap suhu tetapi sensitif pada suhu tinggi (Pelczar & Chan 2005).
Laut memiliki konsentrasi garam rata-rata 3,5% yang merupakan konsentrasi optimal bagi kebanyakan bakteri-
bakteri di laut. Kebanyakan bakteri laut bersifat anaerob fakultatif, tetapi dapat tumbuh lebih baik dengan adanya
oksigen.Beberapa bakteri laut dapat tumbuh pada temperatur rendah antara 0-40C dan temperatur optimalnya 18-
220C.Sebagian besar bakteri laut bersifat gram negatif, berflagella, batang tak berspora.pada umumnya bakteri
yang berhabitat di laut antara lain Pseudomonas, Vibrio, Spirillum, Achromobacter dan Flavobacterium (Effendi
1999).
Habitat dipermukaan laut di sebut juga neuston/pleuston

Plankton adalah organism yang pasif bergerak sebagian besar adalahorganisme fotosintetikyang berdiamdi wilayah fotik.

Berdasarkan komposisi penyusunya plankton dapat dibedakan :

1.fitoplankton (plankton tumbuhan)

Pengertian Fitoplankton

Fitoplankton merupakan sekelompok organisme yang memegang peranan sangat penting dalam ekosistem air, karena
hidup fitoplankton terutama pada lapisan perairan yang mendapat cahaya matahari yang dibutuhkan dan mempunyai
kandungan klorofil yang mampu melakukan proses fotosintesis. Proses fotosintesis pada ekosistem air yang dilakukan
oleh fitoplankton sebagai produsen merupakan sumber energi utama bagi kelompok organisme air lainnya yang berperan
sebagai konsumen, dimulai dengan zooplankton dan di ikuti oleh organisme air lainnya seperti ikan melalui rantai dan
jaring-jaring makanan. Setidaknya sekitar 90% proses fotosintesis diperairan dilakukan oleh fitoplankton, sedangkan 10%
sisanya berasal dari hasil fotosintesis yang dilakukan oleh mikrofita.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai