Anda di halaman 1dari 17

SISTEM IMUNITAS IKAN

- Imunitas : resistensi terhadap penyakit


terutama penyakit infeksi
- Sistem imun : gabungan sel,molekul dan jaringan
yang berperan dalam resistensi terhadap
infeksi.
- Respon imun: reaksi yang dikoordinasi sel-sel,
molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan
lainnya.
- Sistem imun diperlukan tubuh ikan untuk
mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya
yang dapat ditimbulkan.
Sistem Imun

Nonspesifik Spesifik

Fisik Humoral Selular: Humoral Selular


Lisozim Sel B
- Kulit/sisik - Fagosit: - Ig CMI
-Asam mononuklear
- Mucus
lambung polimorfonuklear - Sel T
-Laktoferin -Sel NK
- Komplemen
-Interferon
-lektin
-C-reaktif
protein
(CRP)
Perbedaan sistem imun nonspesifik dan spesifik

Imunitas Imunitas
nonspesifik spesifik
Positif: Negatif:
-Selalu siap -Tidak siap sampai terpapar
- Respons cepat antigen
- Tidak perlu ada - Respon lambat
paparan sebelumnya
Negatif: Positif:
- Dapat berlebihan -Respon intens
- kekurangan memori - Perlindungan lebih baik
pada paparan berikutnya
Perbedaan sifat-sifat sistem imun nonspesifik dan
spesifik
Nonspesifik Spesifik

Resistensi Tidak berubah oleh Membaik oleh infeksi


infeksi berulang (= memori)
Spesifitas Umumnya efektif Spesifik untukmikroba
terhadap semua yang memapar
mikroba sebelumnya
Sel yang penting Fagosit, Sel NK, Sel T helper, T
eosinofil delayed type
hipersensitivity (Tdth),
T cytotoxic, T
suppressor, sel B
Molekul yang Lisozim, komplemen, Antibodi, sitokin,
penting interferon, CRP, molekul adhesin
kolektin, molekul
adhesin
Topik 1: Sistem Imunitas Non Spesifik Ikan
(Alami/Innate)

Sistem kekebalan ini merupakan bawaan dimana


reaksi pengenalan hanya berdasarkan pembedaan
struktur sel asing terhadap struktur sel sendiri.

Sistem ini sangat efektif karena tidak perlu


mengenali secara detail sel asing sehingga mampu
bereaksi dalam hitungan menit hingga jam terhadap
semua jenis patogen yang menginfeksi.

Daya ingat/memori sistem imunitas non spesifik


relatif kecil bahkan mungkin tidak ada, sehingga
setiap infeksi berulang dianggap invasi baru suatu
patogen dan sistem akan bereaksi dengan cara yang
sama pula.
Komponen seluler kekebalan non-spesifik terdiri sel-sel
fagosit dan natural cytotoxic cell (NCCs). Sel fagositik
yang utama adalah sel makrofag/monosit dan sel
granulosit.

Jenis sel ini memiliki dinamika yang berbeda dalam suatu


kasus infeksi patogen. Sel granulosit akan meningkat
pesat jumlahnya pada awal-awal infeksi dan kemudian
menurun drastis. Sementara sel makrofag dan sel monosit
jumlahnya perlahan akan meningkat pada akhir kasus
infeksi.

Walaupun sel makrofag dan monosit kurang mobile


dibandingkan dengan sel granulosit, sel jenis ini mampu
menelan sel asing lebih banyak karena ukurannya lebih
besar.
Komponen humoral pada respon non-spesifik
terdiri dari lektin, C-reaktif protein, complement,
interferon, dan lisozim.

Lektin adalah presipitin dan aglutinin alami yang


terlarut dalam cairan tubuh dan bereaksi dengan
komponen karbohidrat (seperti mannose) pada
permukaan sel bakteri.

Lektin berperan dalam netralisasi eksotoksin dan


memperlambat gerak patogen sehingga mudah
ditangkap oleh sel fagosit.

C-reaktif protein (CRP) adalah protein yang


terlarut dalam serum dan bereaksi terhadap
struktur polisakarida mikroba. Cara kerjanya mirip
dengan lektin.
Interferon adalah protein atau glycoprotein yang
daya proteksinya sangat spesifik pada ikan.
Interferon yang dihasilkan oleh ikan salmon tidak
mampu memproteksi ikan mas.

Lisozim dapat bereaksi pada struktur peptidoglikan


dinding sel bakteri Gram positif, dan berperan dalam
menghancurkan sel bakteri.
Topik 2: Sistem kekebalan Spesifik (Perolehan/Acquired)

Sistem kekebalan spesifik dapat melakukan pengenalan


yang lebih spesifik dan kemudian mengingatnya.

Suatu patogen bakteri akan dikenali berbeda dengan


bakteri lainnya dan berbeda pula dengan patogen jenis
fungi atau virus.

Reaksi tanggap kebal sistem ini kali pertama infeksi


tidaklah secepat sistem imunitas non-spesifik karena
membutuhkan waktu untuk memproduksi sel memori
maupun protein imun yang spesifisitasnya tinggi
(imunoglobulin/antibodi). Namun sekali sel memori dan
antibodi terbentuk, reaksi imunitasnya akan lebih efisien
pada infeksi berikutnya oleh patogen sejenis. Komponen
sistem imunitas spesifik juga terdiri dari komponen
Komponen humoral yang paling utama adalah
imunoglobulin (Ig/antibodi) yang sangat spesifik
pada struktur permukaan patogen.

Sedangkan komponen seluler yang terlibat adalah sel


limfosit B (sel B) yang bertanggung jawab dalam
pembentukan imunoglobulin, dan cell mediated
immunity (CMIs) yang mencakup sel T helper sebagai
mediator, sel Tcytolytic, dan sel T supressor.
Terbentuknya makromolekul yang lebih berat dalam
plasma terjadi akibat adanya penempelan antibodi
dengan beberapa antigen.

Makromolekul ini jika terjadi dengan keseimbangan


antigen dan antibodi akan berbentuk partikel dan
mengendap dalam serum sehingga lebih mudah
dihancurkan oleh sel fagosit atau memicu aktifasi
complement (jalur klasik).

Reaksi yang sama terjadi pada antigen yang


terlarut. Pengendapan pada soluble antigen
tersebut dikenal dengan istilah presipitasi,
sedangkan pada celluler antigen dikenal dengan
reaksi aglutinasi.
Opsonasi adalah semua reaksi yang mempermudah
terjadinya fagositosis oleh sel fagosit.

Reaksi ini dapat berupa penempelan oleh antibodi


yang spesifik atau oleh molekul imunitas terlarut
lainnya yang bersifat tidak spesifik seperti
complement, lektin, ataupun CRP.

Sel mediator (Sel limfosit Th) berperan dalam


memfasilitasi reaksi tanggap kebal dalam
menghadapi infeksi, terutama dalam memobilisasi
sel fagosit ke jaringan yang terinfeksi, dan mediasi
kerjasama antara reaksi imunitas non-spesifik
dengan imunitas spesifik.
Jaringan dan Organ yang berperan dalam sistem
Imunitas Ikan
- Immuno competent organ paling utama :
- thymus
- ginjal
- limpa
- hati
-Thymus : mengembangkan T- limphosit ( helpers, killer
cell )
- Ginjal : - penting baik dalam imunitas dan
hematopoiesis, tempat diferensiasi sel-sel darah.
- Limpa : Kedua setelah ginjal, terlibat didalam immune
reactifity dan blood cell formation, mengandung
lymphocytes dan macrophage.
- Hati : terlibat dalam produksi komponen dari
komplemen.
- Mukus dan kulit : natural barrier, mempunyai molekul-
molekul dengan aksi-aksi imun :
Perbedaan imunitas spesifik humoral dan selular

Imunitas Imunitas seluler


humoral Ekstraselular Intraselular

Mikroba Mikroba Fagositosis oleh Mikroba


ekstraselular makrofag intraselular
(virus)
berkembang
biak dalam sel
terinfeksi
Respon Sel B Th CTL
limfosit
Mekanisme Antibodi Makrofag yang CTL
efektor dan mencegah infeksi diaktifkan memusnahkan
fungsi dan memusnahkan sel terinfeksi
menyingkirkan mikroba yang dan
mikroba dimakan menyingkirkan

Anda mungkin juga menyukai