Sedikit mengendap
3.Pb Asetat +
Suhu
Albumin + Mengendap
Pembahasan
Protein merupakan salah satu bio-Makroseluler yang dibutuhkan untuk membentuk sel
baru di dalam tubuh makhluk hidup. Selain itu protein juga berfungsi sebagai biokatalisator
dalam metabolism makhluk hidup (Mayang 2011). Namun, fungsi dari protein dapat terganggu
jika struktur dari protein berubah atau terjadi kerusakan (Yuliani 2011).
Berdasarkan percobaan penambahan HCl menghasilkan endapan lebih banyak karena
sifat albumin yang diujikan memiliki sifat asam yaitu PH 4,55-4,90. Hal tersebut yang
menyebabkan HCl lebih banyak mendenaturasi larutan albumin. Dan NaOH tidak terdenaturasi
karena sifat dari NaOH adalah basa. Sedangkan pada larutan albumin yang lebih cepat bereksi
adalah indicator yang bersifat asam (Poedjiadi 2006).
Buffer asetat menghasilkan endapan karena memeliki PH asam hal ini sama dengan PH
isolistrik albumin yaitu 4,55-4,90. Setiap protein memiliki titik isolistrik yang beragam. Titik
isolistrik memiliki arti penting karena pada umumnya sifat fisika dan kimia erat hubungannya
dengan PH isolistrik ini. Pada titik di bawah isolistrik protein bermuatan negatif dan PH di atas
isolistrik PH bermuatan positif (Poedjiadi 2006).
Namun pada percobaan yang kami lakukan hasil yang didapatkan adalah tidak ada
satupun larutan yang mengendap. Hal ini dapat di sebabkan oleh kurang telitinya saat
menambahkan pereaksi kedalam larutan dan saat menghomogenkan kurang tercampur secara
sempurna sehingga hasil tidak maksimal dan berbeda dari literatur yang seharusnya HCl
menghasilkan endapan lebih banyak dan diikuti oleh buffer asetat setelahnya.
Pengaruh suhu terhadap protein juga merusak struktural dari protein. Pada hasil pratikum
pengujian albumin yang dipanaskan di atas hotplate menunjukan hasil albumin yang berubah
menjadi keruh yang menandakan rusaknya struktur pada kandungan albumin. Pangaruh suhu
sendiri pada uji denaturasi protein sering disebut dengan koagulasi. Koagulasi dapat diartikan
sebagai denaturasi protein atau perusakan susunan protein yang diakibatkan oleh suhu dan
alkohol (Winarno 2002).
Pengujian denaturasi pada protein juga dapat digunakan metode pengendapan alkohol
sebagai pereaksi untuk protein. Hasil yang ditunjukan adalah positif (terbentuk endapan). Pelarut
organik akan mengurangi konstanta dielektrik di dalam air sehingga kelarutan dari protein
berkurang. Selain itu alkohol juga akan berkompetisi dengan dengan protein di dalam air.
Ikan merupakan pakan yang bersifat perishable yaitu mudah mengalami kerusakan.
Dalam pengolahannya ikan sering kali mengalami denaturasi karena terkena panas yang
berlebihan. Pengolahan yang tidak terkontrol tersebut dapat menurunkan nilai atau kadar gizi
yang ada pada ikan. Kadar gizi tidak hanya dari kandungan protein nya namun juga berdasakan
dari dapat tidaknya protein tersebut digunakan oleh tubuh.
DAFTAR PUSTAKA