Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Hari/Tanggal: Senin/ 26 Februari 2018

5 Maret 2018
Pengantar Biokimia Waktu : 11.00 - 13.00 WIB
PJP : dr Husnawati, MSi
Asisten : Azra Zahrah NI
Mhd Alwin Azhari

UJI LIPID

Kelompok 9

Galang Raditya Gandhi J3H117027


Sukmawati Haloho J3H117065
Sherly Mutiara Jelita J3H217153

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMEN


PERIKANAN BUDIDAYA
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
PENDAHULUAN
METODE

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Pendidikan CB KIM 1, Program


Diploma Institut Pertanian Bogor, pada hari Senin, 26 Februari 2018 dan 5 Maret
2018 pukul 11.00 – 13.00 WIB.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada percobaan ini antara lain kloroform, air, eter,
alkohol panas, alkohol dingin, alkali, asam encer, minyak kelapa sawit, lemak
hewan (sate), mentega, margarin, gliserol, asam palmitat, asam stearate, asam
oleat, minyak tengik, standar kolesterol, aquades, asam sulfat pekat(H 2SO4), HCl,
serbuk CaCO3, kloroform anhidrat,
Alat yang digunakan antara lain pipet tetes, pipet volume, bulb, tabung reaksi,
erlenmeyer, tissue, penjepit tabung reaksi, rak tabung reaksi, pemanas air, dan
sudip.

Prosedur Percobaan

Uji Kelarutan
Dimasukkan 2 ml larutan pereaksi ke dalam tabung reaksi yang bersih.
Dibubuhkan sedikit bahan percobaan kedalam tabung yang sudah diisi pereaksi
dan tabung dikocok. Diamati kelarutannya.
Uji Ketidakjenuhan
Dimasukkan 1 ml bahan percobaan ke dalam tabung yang bersih.
Ditambahkan kloroform 1 ml dan dikocok sampai semua bahan larut. Ditetesi
dengan Iod Hubl sambil dikocok dan diamati perubahan warnanya.
Uji Ketengikan
Disediakan Erlenmeyer 100 ml yang sudah kering dan bersih. Dimasukan 5
ml bahan percobaan ditambah 5 ml HCl pekat dan dikocok/dicampurkan. Kertas
saring dicelupkan ke dalam floroglusinol. dimasukan CaCO3, segera dimasukan
keras floroglusinol dan disumbat dengan tutup gelas Erlenmeyer. Dibiarkan 10-20
menit dan diamati perubahan warna bila terjadi.
Uji Selliwanof
Dalam tabung reaksi yang bersih dan kering, dilarutkan 3 ml bahan uji dan 3
ml kloroform anhidrat. Ditambahkan asam sulfida pekat 1 ml dan tabung dikocok
perlahan-lahan. Dibiarkan lapisan cairan berpisan dan diamati warna yang
terbentuk.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 2 Uji Ketidakjenuhan


Sampel Hasil Keterangan Gambar

Minyak Kelapa Kembali ke warna


jenuh
Sawit awal

Lemak Hewan Tidak jenuh Putih agak keruh

Kembali kewarna
Mentega jenuh
awal

Kembali ke warna
Margarin jenuh
asal

Gliseron Tidak jenuh Jingga

Asam Palmitat Jenuh Jingga

Jenuh Jingga
Asam Streatat

Tidak jenuh Kembali kewarna


Asam Oleat
awal
Tabel 4 Uji Salkowski
Sampel Hasil Keterangan Gambar

Minyak Kelapa Warna merak


Kolesterol
Sawit kecoklatan

Warna merah
Lemak Hewan Kolesterol
keciklatan

Warna merah
Margarin Kolestrol
kecoklatan

Bukan
Aquades Bening saja
Kolesterol

Warna merah
St.Kolestrol Kolesterol
kcoklatan

Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji


termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan preaksi Iod
Hubl yang digunakan sebagai indikator perubahan. Asam lemak tidak jenuh
biasanya terdapat dalam bentuk cis, adanya ikatan rangkap pada asam lemak tidak
jenuh menimbulkan kemungkinan terjadinya isomer yang terjadi pada posisi
ikatan rangkap (Winamo, 1991). Prinsipnya adalah akan terjadi adisi I2(Iodium)
dengan ikatan rangkap dari lemak sehingga dapat mengetahui bahan merupakan
asam lemak jenuh atau tidak jenuh. Fungsi pereaksi (Iod Hubl) yang digunakan
adalah untuk melakukan adisi pada suatu ikatan rangkap yang ada pada lemak.
Hasil dari uji yang didapat menunjukan bahwa yang termasuk asam lemak jenuh,
yaitu asam palmitat dan asam streatat. Sedangkan yang termasuk asam lemak
tidak jenuh adalah minyak kelapa sawit, lemak mentega, mentega, margarin,
gliserol, dan asam oleat. Hasil menunjukan kesesuaian dengan literature, yaitu bila
iodium (I2) akan memutuskan dan menggantika ikatan rangkat yang ditandai
dengan berubahnya ke warna asal setelah ditetesi pereaksi Iod Hubl. reaksi positif
ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam lemakk
lalu warna kembali lagi ke warna asal kuning bening. Warna merah yang kembali
pudar menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangka pada rantai hidrokarbon
asam lemak.
Uji Salkowski akan memperlihatkan perubahan lewat warna yang dihasilkan
bila sterol konfigurasi tidak jenuh didalam molekulnya direaksikan dengan asam
kuat dalam kondisi bebas air. Warna yang dihasilkan bervariasi, reaksi positif
yang menandakan adanya kolestrol untuk uji Salkowski yaitu ada perubahan
warna menjadi merah dibagian kloroform sedangkan dibagian asam berwarna
kuning dengan florosensi hijau bila dilihat dengan sinar refleksi. Kolestrol
dilarutkan dengan kloroform anhidrat dengan volume yang sama ditambahkan
asam sulfat. Penambahan asam sulfat pekat berfungsi sebagai pemutus ikatan ester
lipid .Dari hasil uji diperoleh data, yang merupakan bahan mengandung kolestrol,
yaitu minyak kelapa sawit, standar kolestrol, lemak hewan, dan margarin.
Sedangkan aquades tidak positif kolestrol. Hasil menunjukan kesesuaian dengan
literature yaitu percobaan uji salkowski menunjukkan hasil dengan warna merah
kecoklatan yang menunjukkan terjadinya reaksi antara kolesterol dengan asam
sulfat pekat.

SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Husnawati, Safithri Mega. 2018. Modul Penuntun Praktikum Pengantar Biokimia


Program Diploma Institut Pertanian Bogor
Susanti Wulan, Wal Jiniana Nur, Rositasari Dassy, Fitri Nur, Purnama Nuri. 2011.
Kelarutan Lipid Serta Pengaruh Emulgator Terhadap Kelarutan Lipid.
Jurnal Biokimia Praktikum ke-3. Jakarta (ID)
Poedjiadi Anna. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta (ID) : UI Press

Anda mungkin juga menyukai