BIOKIMIA
“MAKANAN & SALURAN
PENCERNAAN”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4C
PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2020/2021
A. TUJUAN
1. Menentukan pH susu dengan berbagai indikator.
2. Menentukan kadar ekstraksi lemak dengan eter.
3. Menentukan pH saliva dan bahan-bahan yang terdapat
dalam saliva.
4. Menentukan adanya molekul-molekul peptida dari protein.
5. Menentukan adanya mucin (glikoprotein), sulfat, fosfat,
klorida, kalsium, nitrit, thiocianat, dam zat ptyalin dalam air
liur.
1. PH Susu
Tujuan : Menentukan PH susu.
Dasar : Pada kisaran pH tertentu, suatu indikator
akan memberikan perubahan warna dengan
kadar H+ dalam larutan yang diperiksa.
1. Tabung Reaksi.
2. Susu sapi.
3. Larutan Methyl red.
4. Larutan Phenol red.
5. Larutan Phenolphtalein.
6. pH meter / kertas pH.
7. Pipet 2 ml.
8. Pipet tetes.
Pelaksanaan :
Hasil Percobaan:
Nama Bahan Warna Arom Endapa PH
a n
Susu Sapi Putih Khas Tidak 7
Susu ada
Larutan 6,2
Methyl red. Kuning/Cokla
t
Larutan Orage pucat 6,4
Phenol red
Larutan Putih 13,
Phenolphtalein 0
.
Skema Percobaan:
Pembahasan :
Melihat Butiran Lemak
Praktikum melihat butiran lemak bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya lemak pada susu. Hasil yang
diperoleh dari pengamatan menunjukkan adanya kandungan
lemak dalam susu yang ditandai dengan adanya tumpukan
lemak yang berwarna gelap. Menurut Saleh (2004), besar
kecilnya butir lemak ditentukan oleh kadar air yang ada
didalamnya. Makin banyak air maka makin besar globuler dan
keadaan ini dikhawatirkan akan menjadi pecah. Bila globuler
pecah maka air susu disebut pecah. Air susu yang pecah tidak
dapat dipisahkan lagi krimnya, dan tidak dapat dijadikan
sebagai bahan makanan. Globuler air susu mudah menyerap
bau dari sekitarnya, oleh karena itu jangan simpan air susu
pada tempat yang berbau.
2. Uji Lemak
Tujuan : Mengekstraksi lemak dengan eter atau CCL4.
Dasar : Lemak di dalam susu merupakan butir-butir
kecil yang menyebabkan susu kelihatan putih
karena tidak dapat ditembus sinar (merupakan
emulsi minyak dalam air). Butir-butir kecil
tersebut mempunyai selaput protein. Oleh
karena adanya selaput ini, maka jika susu
dikocok dengan eter atau CCL4 lemak tersebut
tidak dapat larut dalam eter atau CCL4
tersebut. Penambahan sedikit alkali akan
merusak selaput ini, sehingga lemak dalam
susu tersebut dapat diekstraksi dengan eter
atau CCL4.
1. Tabung Reaksi.
2. Susu.
3. Larutan NaOH 10%.
4. Larutan chloroform.
5. Pipet 2 ml.
6. Pipet tetes.
Pelaksanaan :
1. Ambil 2 tabung reaksi, isi masing-masing 2 ml susu
sapi.
2. Tabung 1 tambahkan 2 tetes NaOH 10% dan 2 ml
chlorofom.
3. Tabung 2 hanya menambahkan 2 ml chloroform.
4. Lalu kedua tabung dikocok dan perhatikan reaksi
yang terjadi.
Skema Percobaan :
Hasil Percobaan :
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan
lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat dialam serta tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar, misalnya dietil eter
(C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzene dan hidrokarbon lainnya. Lemak
sederhana merupakan eter dari asam lemak. Hidrolisis dari suatu lemak
akan dihasilkan suatu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak.
Lemak dan minyak keduanya adalah lemak sederhana, perbedaannya
terletak pada banyaknya ikatan rangkap (ketidakjenuhan). Lemak air
dalam tempratur kamar disebut minyak (oil), sedangkan yang berbentuk
padat disebut lemak (fat) (Andriyanto, 2013).
3. Saliva
Tujuan : Menentukan pH air liur sewaktu.
Dasar : Pada kisaran pH tertentu suatu indikator
akan memberikan perubahan warna
sesuai dengn kadar H+ dalam larutan
yang diperiksa.
Pereaksi dan Alat :
1. Saliva 20 ml
2. Indikator Phenolphtalein.
3. Indikator Merah congo.
4. Kertas pH.
5. Tabung reaksi
Pelaksanaan :
SKEMA PERCOBAAN :
Hasil percobaan :
PEMBAHASAN :
4. Protein
Tujuan : Menentukan adanya molekul-molekul peptide
dari protein dengan uji Biuret
Dasar : Uji umum untuk protein. Pereaksi Biuret (ion-
ion Cu2+) dalam suasana basa akan bereaksi
dengan ikatan-ikatan peptide (polipeptida) yang
menyusun protein membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu.
Pelaksanaan :
Pembahasan :
5. Mucin
1. Saliva.
2. Larutan HCl 5%.
3. Akuades.
4. Larutan NaOH 10%.
5. Tabung reaksi.
6. Pipet 1 ml.
Pelaksanaan :
Skema Percobaan :
Hasil Percobaan :
NaOH 10% 5
Pembahasan :
6. Ptyalin
Tujuan : Menentukan adanya zat ptyalin dalam air liur.
1. Saliva.
2. Larutan amilum 1%.
3. Larutan lugol (I-KI).
4. Tabung reaksi.
5. Pipet tetes.
6. Pipet tetes skala 1 ml.
Pelaksanaan :
Skema Percobaan :
Hasil Percobaan :
C. KESIMPULAN