Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biokimia bersumber dari kata Yunani bios yang bermakna
“kehidupan” serta chemist yang berarti “kimia”. Biokimia merupakan
ilmu yang membahas basis kimia kehidupan. Biokimia bisa
diartikan menjadi salah satu kelompok keilmuan yang membahas
proses kimia dan hubungan molekul dalam sel hidup (Rahmi dkk,
2022).
Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hydrat (H2O),yang
mempunyai peranan penting bagi kehidupan baik sebagai sumber
energi maupun sebagai penyusun jaringan. Karbohidrat meliputi
zat-zat yang terdapat di alam dan sebagian besar berasal dari
tumbuhan; merupakan sumber makanan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya (Mariyani,2022).
Pada senyawa yang termasuk karbohidat terdapat gugus fungsi
yaitu gugus –OH, gugus aldehid, atau gugus keton. Struktur
karbohidrat selain mempunyai hubungan daerah sifat kimia yang
ditentukan dengan sifat fisika, dalam hal ini juga aktivitas optic. Sir
Walter Norman Haworth (1883-1950) seorang ahli kimia
berpendapat bahwa pada molekul glukosa, kelima atom karbon
yang pertama dengan atom oksigen, dapat membentuk cincin segi
enam. Oleh karena itu, diusulkanlah penulisan rumus struktur
karbohidrat sebagai bentuk cincin furan atau piran (Fitri dkk, 2020).
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud percobaan
Dapat mengenditifikasi senyawa karbohidrat berdasarkan
Sifat fisika dan kimianya, Dapat memisahkan golongan
karbohidrat (monosakarida,disakarida, polisakarida)
1.2.2 Tujuan percobaan
Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi senyawa
karbohidrat berdasarkan sifat fisika dan kimianya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dasar Teori
Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hydrat
(H2O),yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan baik
sebagai sumber energi maupun sebagai penyusun jaringan.
Karbohidrat meliputi zat-zat yang terdapat di alam dan sebagian
besar berasal dari tumbuhan; merupakan sumber makanan yang
sangat penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya
yang terbagi atas beberapa golongan utama yaitu:
monosakarida,oligosakarida, dan polisakarida (Mariyani, 2022).
a) Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat di
hidrolisis menjadi gula yang lebih sederhana.
b) Oligosakarida atau yang lebih dikenal dengan disakarida
adalah hasil kondensasi dari dua sampai sepuluh
monosakarida.
c) Polisakarida tersusun dari rantai panjang yang tersusun lebih
dari duapuluh unit monosakarida.
Melihat pentingnya karbohidrat bagi kehidupan, maka
perlu mengetahui tes kualitatifnya sebagai berikut:
1) Uji Mollish
Uji ini digunakan untuk mengidentifikasi adanya
karbohidrat secara kualitatif.
2) Uji Fuchsin
Uji ini dilakukan untuk mengatahui adanya gugus
aldehid pada karbohidrat .
3) Uji Seliwanoff
Uji ini digunakan untuk membedakan gula aldosa
dan ketosa.
4) Uji Bial
Uji ini digunakan untuk membedakan pentosa dan
hektosa.
5) Uji Barfoed
Uji ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan
monosakarida.
6) Uji Benedict
Uji ini gunakan untuk menguji keberadaan gula
dalam suatu sampel.
2.2. Uraian Bahan
1. Amilum (Ditjen POM, 1979 : 93)

Nama resmi : AMILUM


Nama lain : Amilum
Pemerian : Halus kadang-kadang berupa gumpalan kecil,
tidak berbau, tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan
dalametanol (95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai sempel
2. Asam sulfat (Ditjen POM edisi III )

Nama resmi. : Acidum sulfuricum


Nama lain : Asam sulfat
Pemerian : Cair,tidak berwarna,jerni dan bau khas
Kelarutan : Cairan kental seperti minyak,korosif, tidak
berwarna, jika ditambahkan ke dalam air
menimbulkan panas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi.
3. Glukosa FI.Ed III Hal.268)

Nama resmi : GLUCOSUM


Nama lain : Glukosa
Pemeriaan : Hablur tidak berwarna atau massa hablur,
serbuk warna putih, tidak berbau, rasa manis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut
dalam air mendidih, agak sukar larut dalam
etanol (95%).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Kalorigenikum
4. Iodium ( Ditjen POM, 1979 : 684 )

Nama resmi : IODUM


Nama lain : iodium
Pemerian : Keping atau butir, berat, mengkilap
sepertilogam, bauk khas.
Kelarutan : Larut dalam kiurang lebih 3500 bagian air,
dalam 13 bagian etanol ( 95%) dalam kurang
lebih 80 bagian gliserol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
5. Larutan Barfoed (Ditjen. POM,1979 : 556)

Nama resmi : Tembaga ( II ) Asetat.


Nama lain :-
Pemerian : Serbuk atau hablur,hijau biru,bauh lemah
asam asetat.
Kelarutan : Larut dalam air,larut jernih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
6. Larutan Bial (FI ed. IV : 740)

Nama resmi : Resorsinolum


Nama lain : Resorsin, resorsinol
Pemerian : Serbuk atau habruk bentuk jarum, putih atau
praktis putih ; rasa pahit, oleh pengaruh
cahaya atau warna; berwarna agak merah
muda kevatolik.
Kelarutan : Larut dalam satu bagian air dan dalam satu
bagian etanol (95%) P; larut dalam eter
p,dalam griserol p dan dalam minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
7. Larutan Benedict ( Ditjen POM, 1979 : 160 )

Nama : Benedict
Nama lain : Larutan Benedict’s solution
Pemerian :-
Kelarutan : larut dalam air, lebih mudah atau cepat larut
dengan bantuan pemanas atau pendidihan
air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
8. Larutan Seliwanoff (Ditjen POM, 1979 : 559 )

Nama resmi : resorsinolum


Nama lain : resorsin
Pemerian : Hablur berbentuk jarum/serbuk hablur putih,
bau khas rasa manis diikuti rasa pahit
Kelarutan : Larut dalam satu bagian air dan dalam satu
bagian etanol (95%) p; larut dalam eter,dalam
gliserol p dan dalam minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
9. Molish (Ditjen POM, 1979: 708)

Nama resmi : a Naftol


Pemerian : Habrul, tidak berwarna atau putih atau serbuk
hablur putih atah bau khas
Kelarutan : Larut dalam bagian etanol (95%) membentuk
larutan tidak lebih dari agak keruh, tidak
berwarna atau hampir tidak berwarna.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat dan bahan
3.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu gelas
ukur, penjepit tabung reaksi, penangas air, pipet tetes, rak
tabung reaksi dan tabung reaksi.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini karbohidrat
(amilum & glukosa) asam sulfat pekat, larutan molish, preaksi
barfoed, pereaksi benedict, pereaksi bial, pereaksi iod,
pereaksi selewanoff.
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Uji Molish
1. Siapkan 2 tabung reaksi dan berikan label pada masing-
masing tabung
2. Isilah pada masing-masing tabung 2 ml karbohidrat (amilum
& glukosa)
3. Tambahkan 2 tetes pereaksi molish pada masing-masing
tabung sesuai dengan labelnya
4. Lalu teteskan 1 ml asam sulfat pekat pada dari dinding
tabung
5. Amati perubahannya
3.2.2 Uji Seliwanoff
1. Siapkan 2 tabung reaksi dan berikan label pada masing-
masing tabung
2. Masukkan 2 ml pereaksi seliwanoff
3. Lalu tambahkan 2 tetes larutan karbohidrat (glukosa &
amilum) pada masing-masing tabung
4. Kemudian panaskan 1-2 menit
5. Amati perubahan yang terjadi
3.2.3 Uji Bial
1. Siapkan 2 tabung reaksi dan berikan label pada masing-
masing tabung
2. Masukkan 2,5 ml pereaksi bial
3. Lalu tambahkan 1ml larutan karbohidrat (glukosa &
amilum) pada masing-masing tabung
4. Panaskan di Bunsen lalu di dinginkan
5. Tambahkan 3 ml alcohol, lalu kocok
6. Amati perubahannya
3.2.4 Uji Barfoed
1. Siapkan 2 tabung reaksi dan berikan label pada masing-
masing tabung.
2. Masukkan 2 ml pereaksi barfoed
3. Lalu tambahkan 1 ml larutan karbohidrat (glukosa &
amilum) pada masing masing tabung
4. Kemudian panaskan
5. Amati perubahan warna dan endapan
3.2.5 Uji Benedict
1. Siapkan 2 tabung reaksi dan berikan label pada masing-
masing tabung.
2. Masukkan 1 ml pereaksi benedict
3. Lalu tambahkan 1 ml larutan karbohidrat (glukosa &
amilum) pada masing masing tabung
4. Lalu panaskan
5. Amati perubahan warna dan endapan
3.2.6 Uji Iod
1. Siapkan 2 tabung reaksi dan berikan label pada masing-
masing tabung.
2. Masukkan 1 ml pereaksi iod
3. Lalu tambahkan 1 ml larutan karbohidrat (glukosa &
amilum) pada masing masing tabung
4. Amati perubahan warna
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
4.1.1 Uji molish

Hasil pengaamatan
No Bahan yang di uji
Sebelum Sesudah

1. Glukosa Bening Cincin ungu

2. Amilum Bening Coklat bening

4.1.2 Uji seliwanoff

Hasil pengaamatan
No Bahan yang di uji
Sebelum Sesudah

1. Glukosa Coklat bening Coklat bening

2. Amilum Coklat bening Coklat bening

4.1.3 Uji bial

Hasil pengaamatan
No Bahan yang di uji
Sebelum Sesudah

1. Glukosa Coklat bening Coklat bening

2. Amilum Coklat bening Coklat bening

4.1.4 Uji Barfoed


Hasil pengaamatan
No Bahan yang di uji
Sebelum Sesudah

1. Glukosa Biru muda Biru muda

2. Amilum Biru muda Biru muda

4.1.5 Uji benedict

Hasil pengaamatan
No Bahan yang di uji
Sebelum Sesudah

1. Glukosa Biru tua endapan

2. Amilum Biru tua endapan

4.1.6 Uji Iod

Hasil pengaamatan
No Bahan yang di uji
Sebelum Sesudah

1. Glukosa Coklat bening Coklat bening

2. Amilum Coklat bening Hitam

4.2 Pembahasan
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh
manusia, yang menyediakan 4 kalori (kilojoule) energi pangan per
gram. Karbohidrat juga mempunyai peranan pengting dalam
menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna,
tekstur, dam lain lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna
untuk mencegah tumbuhnya ketosis (Fitri, 2020).
Hasil pengamatan uji molish adalah uji umum untuk
karbohidrat. Pereaksi molish yang terdiri dari a-naftol dalam alcohol
akan bereaksi dengan furfural tersebut dengan membentuk
senyawa kompleks berwarna ungu yang di sebabkan oleh daya
dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. Uji tersebut
bukan uji spesifik untuk karbohidrat, hanya menentukan ada atau
tidaknya karbohidrat tetapi uji ini dilakukan untuk landasan
penelitian karbohidrat apa yang di kandung di dalam sampel. Pada
hasil pengamatan di atas, terlihat bahwa semua sampel adalah
karbohidrat. Hal ini dapat diketahui karena setelah di tambahkan
asam sulfat warnanya berubah menjadi ungu dan membentuk
cincin menyatakan reaksi tersebut positif (Ainan, 2018).
Hasil pengamatan pada uji seliwanoff gagal (tidak berhasil)
penyebab dari tidak adanya perubahan pada sampel yaitu pada
saat pengenceran glukosa tidak menggunakan aquades melainkan
menggunakan air biasa, atau pada pengujian terlalu banyak gula
yang di masukkan atau tidak sesuai takaran atau juga pada
pemanasan yang berlebih (Sri, 2022).
Hasil pengamatan pada percobaan uji bial, dari percobaan ini,
mendapatkan hasil uji bial gagal (tidak berhasil) karena keberadaan
glukosa dan karbohidrat tidak terdeteksi (Anna, 2018).
Hasil pengamatan pada uji Barfoed di dapatkan pada sampel
glukosa tidak terjadi perubahan warna, hal ini tidak sesuai dengan
literatur yang menyatakan bahwa glukosa akan mengalami reaksi
yang di tandai dengan adanya endapan yang dapat di simpulkan
bahwa glukosa adalah golongan monosakarida. Lalu pada sampel
amilum tidak terjadi perubahan warna, hal ini terjadi sesuai dengan
literatur bahwa amilum tidak memiliki gula pereduksi (Almira, 2018).
Hasil pengamatan Pada percobaan uji benedict merupakan
salah satu uji kimia yang di gunakan untuk mengetaui adanya
kandungan gula atau karbohidrat pereduksi yang kuat dalam
pengujian ini ion tembaga di reduksi menjadi ion tembaga oksida
merah oleh enediol yang terbentuk dari gula dalam media basa
reagen benedict (Sri, 2022).
Hasil pengamatan Iod, reaksi iodine yang menggunakan amilum
dan HCl encer kemudian mengasilkan warna bening, setelah
ditambahkan larutan iodine berubah menjadi orange kecoklatan.
Hal ini menunjukkan reaksi positif yang ditandai dengan warna
orange kecoklatan. Terbentuknya warna cokelat disebabkan karena
amilum dapat bereaksi dengan iodine dalam suasana asam
kemudian iodine membentuk kompleks polisakarida karena dalam
suasana asam amilum tersebut dapat terhidrolisis sehingga
memudahkannya untuk bereaksi dengan iodine membentuk
kompleks berwarna cokelat keruh. Dengan demikian pada
percobaan tes iodine terbukti bahwa amilum adalah polisakarida.
Karena hanya polisakarida yang bisa cepat bereaksi dengan iodine
dengan memberikan perubahan warna kompleks (Silvia, 2020).
Hubungan farmasi dalam mempelajari percobaan identifikasi
karbohidrat yaitu sebagai zat pembantu, pemberi bentuk pengisi
pada sediaan kapsul dan tablet, bahan pemanis dan pensuspensi.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi yang
dibutuhkan tubuh, sumber energi itu lemak dan protein.
Karbohidrat sendiri memiliki peran yang sangat besar, sebab
makanan pokok orang indinesia dominan mengandung protein.
2. Hasil pada percobaan uji molish ini diperoleh cincin warna ungu.
uji seliwanoff tidak terjadi perubahan warna. Begitu juga uji bial
tidak terjadi perubahan warna. Pada uji benedict mengalami
endapan berwarna merah kecoklatan. Uji barfoed tidak terjadi
perubahan warna begitu juga dengan uji iod pengujian tersebut
tidak mengalami perubahan apapun.
3. Hubungan farmasi dalam mempelajari percobaan identifikasi
karbohidrat yaitu sebagai zat pembantu, pemberi bentuk pengisi
pada sediaan kapsul dan tablet, bahan pemanis dan pensuspensi.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Praktikan
Diharapkan kepada praktikan untuk tidak bermain dan
membuat kegaduhan selama praktikum sedang berlangsung.
5.2.2 Saran Asisten
Diharapkan kepada asisten untuk selalu bersabar dalam
menghadapi para praktikan yang ceroboh dan selalu semangat.
DAFTAR PUSTAKA

Ainan Dwi Lestari. (2018). Laporan Praktikum Biokimia, analisis kualitatif


Karbohidrat dengan Uji Molish, Makassar : Politeknik Kesehatan
Makassar.
Almira.(2018). Laporan Praktikum Biokimia II, Uji Kualitatif Karbohidrat.
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala Darussalam.
Anna Yuliana, (2018) Buku ajaran Biokimia Farmasi (2018), penerbit jakad
media publishing.
Ditjen.POM.1979. Farmakope edisi III. Depertemen Kesehatan Indonesia
Fitri.(2020). Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi
Yogyakarta : universitas
Mariani.(2022) Penuntun Praktikum Biokimia, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
Pelita Mas Palu.
Rahmi (2022) Analisis Senyawa Kimia Pada Karbohidrat, Purwokerto :
Universitas Muhammadiyah.
Silvia. (2020. Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Sri Wahyuni. (2022). Buku Biokimia Karbohidrat, Fakultas Kedokteran
Universitas Malikussaleh, di Aceh.
Bukti Literatur
Memasukkan pereaksi iod ke
dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml
(20 tetes)

Memanaskan larutan benedict

Memasukkan larutan glukosa ke


dalam gelas ukur sebanyak 2 ml

Menyiapkan dan memberi label


pada tabung reaksi

Menuangkan larutan amilum


sebanyak 2 ml ke dalam tabung
reaksi.

Mengamati larutan barfoed

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai