Anda di halaman 1dari 27

LABORATORIUM FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI

PERCOBAAN I

UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT

OLEH :

NAMA : NUR ANISA FEBRIANA

NIM : 01A120188

KELAS :D

KLOTER :I

ASISTEN : NUR ARIFKAH RAHMAH

FAKULTAS FARMASI

JURUSAN FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT

A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk melakukan uji keberadaan
karbohidrat secara kualitatif dan mengetahui jenis karbohidrat yang
terdapat dalam suatu bahan.
B. LANDASAN TEORI
Karbohidrat merupakan salah satu makromolekul yang berperan
penting bagi mahluk hidup. Secara definisi, korbohidrat adalah
plihidroksialdehid. Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur karbon, oksigen,
dan hidrogen. Karbohidrta memiliki fungsi sebagai sumber energi utaa,
cadangan makanan, dan zat pembangun struktur jaringan tertentu, seperti
selulosa dan kitin yang menyusun jaringan tumbuhan ( purawisastra dan
sahara, 2010 ).
Karbohidrat memiliki rumus umum  Cn(H2O)n atau (CH2O)n.
secara alami  ada tiga bentuk karbohidrat yang terpenting, Yaitu
monosakarida,  disakarida,  dan polisakarida.  polisakarida merupakan
kelompok yang paling banyak terdapat di alam ( sudarmadji,  dkk., 1989 ).
Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati,  baik berupa gula
sederhana seperti heksosa,  pentosa,  dan karbohidrat  dengan Berat
molekul yang tinggi  an seperti Pati dan pektin.  pada umumnya buah
buahan mengandung monosakarida seperti fruktosa dan glukosa. 
disakarida banyak terdapat pada batang tebu dan air susu.  beberapa
oligosakarida terdapat pada roti dan bir,  sedangkan  polisakarida seperti
Pati banyak terdapat pada serealia dan umbi-umbian (  Wahyudi, 2004 )
Karbohidrat atau glukosa akan Disimpan di hati dalam bentuk
glikogen.  sel otot juga menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen. 
glikogen ini hanya digunakan sebagai energi untuk keperluan otot dan
tidak dapat dikembalikan sebagai glukosa ke aliran darah.  jika asupan
karbohidrat melebihi batas kapasitas oksidatif dan penyimpanan tubuh,  sel
dapat mengubah karbohidrat menjadi lemak.  perubahan ini terjadi di
dalam hati Lemak ini kemudian dibawa ke sel lemak yang dapat
menyimpan lemak dalam jumlah tak terbatas (  Febriani dkk., 2019 ).
Karbohidrat terdiri dari karbon,  oksigen,  dan hidrogen yang
merupakan senyawa organik yang berfungsi sebagai sumber energi bagi
hewan dan manusia.  monosakarida utama adalah glukosa,  yang
diperoleh  sebagai sumber energi oleh hewan.  glukosa dapat diperoleh
dari Pati dan gula dalam makanan atau disintesis dari kerangka karbon
melalui glukoneogenesis.  otak pada awalnya menggunakan glukosa
sebagai sumber energi utama,  dan glukosa  sumber energi yang
diperlukan untuk sel darah merah dan sel lain atau tanpa mitokondria ( 
Novarro dkk. , 2019 ).
Karbohidrat adalah kelas penting makromolekul alam yang
merupakan kelompok senyawa aldehid organik yang paling melimpah
yang ada dalam organisme hidup dan diproduksi oleh reaksi karbon
dioksida dan air dalam reaksi fotosintesis.  monosakarida jenis karbohidrat
paling sederhana,  sering disebut juga Gula sederhana yang mengandung 3
hingga 7 karbon,  dan berfungsi sebagai bahan penyusun molekul yang
lebih besar ( Niaz dkk., 2020 ).
Uji molisch dilakukan untuk mengetahui adanya karbohidrat yang
menunjukkan hasil positif Karena terbentuk cincin Ungu.  warna  cincin
Ungu disebabkan oleh adanya furfural dengan alfa naftol.  sedangkan pada
uji Benedict untuk mengetahui adanya gula pereduksi yang menunjukkan
hasil positif Karena terbentuk endapan merah bata yang menunjukkan
bahwa larutan fruktosa merupakan gula pereduksi.  uji seliwanoff untuk
mengetahui adanya fruktosa yang menunjukkan hasil karena terjadi
perubahan warna merah bata yang menunjukkan bahwa pada sampel
terdapat gugus ketosa (  Yulia dan Evi, 2017 ).
Kereaktifan Aldosa dan ketosa sangatlah berbeda, Aldosa untuk
terhidrolisis membutuhkan  asam pekat sedangkan ketosa membutuhkan
asam encer sehingga hidroksi metilfurfural dari aldosa sedikit.  Sedangkan
untuk ketosa hidroksimetilfurfural yang terbentuk banyak.  karena itulah
reaksi ini spesifik untuk fruktosa yang termasuk ketoheksosa (  Yuliana,
2018 ).
Uji dengan pereaksi molisch berlaku umum,  baik untuk aldosa dan
ketosa.  analisisnya yaitu dengan karbohidrat ditambah H2 so4 sedikit
demi sedikit melalui dinding tabung diberikan.  asam sulfat akan
menyerap air dan membentuk furfural dengan alfa naftol membentuk
senyawa gabungan warna ungu karena ikatan konjugasinya.  jika yang
dideteksi pentosa maka akan terbentuk sementara itu jika aldosa yang
dideteksi maka akan terbentuk hidroksimetilfurfural (  Rohman dan
Sumantri, 2018 ).
Makanan yang mengandung kadar glukosa tinggi perlu
diperhatikan untuk mengurangi resiko penyakit degeneratif,  terutama
pada penderita atau orang dengan resiko penyakit diabetes melitus.  hal
tersebut dapat disiasati dengan mengonsumsi pangan sumber karbohidrat
seperti umbi-umbian ( Maulana, 2012 ).
Karbohidrat yang dimakan oleh manusia akan mengalami proses
pencernaan oleh enzim-enzim pencernaan.  hasil pencernaan karbohidrat
adalah monosakarida yang selanjutnya akan dimetabolisme dan digunakan
oleh sel-sel dalam tubuh untuk melakukan aktivitasnya,  terutama sebagai
sumber energi maupun sumber sebagai pembentukan senyawa lainnya
yang diperlukan tubuh untuk dapat berfungsi secara normal firani, 2017 ).
Biomolekul karbohidrat dilaporkan kurang beracun, 
biokompatibel dan imunogenik dalam jamu tradisional Cina.  molekul
glycan  sintesis yang meniru reseptor virus ditemukan menjanjikan dalam
diagnosis virus. mikroorganisme seperti glukan,  dextron,  inulin, dan lain-
lain.  setelah menunjukkan perilaku imunogenik dengan stimulasi imunitas
berbasis antibodi dan Seluler oleh karena itu digunakan sebagai bahan
pembantu dalam pengembangan vaksin (anjali, 2016 ).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu :
a. Elektromantel 500 ml
b. Gegp
c. Gelas kimia
d. Pipet tets
e. Rak tabung
f. Sikat tabung
g. Tabung reaksi

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini ini, yaitu :
a. Label
b. Larutan barfoed
c. Larutan dekstrosa
d. Larutan benedict
e. Larutan H2SO4
f. Larutan laktosa
g. Larutan molisch
h. Larutan seliwanof
i. Larutan sukrosa
j. Marjan vanilla
k. Sirup DHT
l. Sirup ABC
m. Tissue
n. Tropica cocpandan
D. URAIAN BAHAN
1. Aquadest ( Ditjen POM , 1979 : 96 )
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : air suling
Berat molekul : 18,02 g/mol
Rumus molekul : H2O

Rumus struktur :
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak
Berbau, tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
2. Asam Sulfat (Ditjen POM, 1979:58)
Nama Resmi : ACIDUM SULTURICUM
Nama Lain : Asam sulfat
Rumus Molekul : H2SO4

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak
berwarna,jika ditambahkan ke dalam air
menimbulkan panas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat dan Penggunaan : zat tambahan
3. Barfoed
a. Cu Asetat (Ditjen POM, 1979 : 730)
Nama Resmi : TEMBAGA (II) ASETAT
Rumus Molekul : (C2H3O2)2 Cu
Pemerian : Serbuk atau hablur, hijau biru, bau lemah asam
asetat
Kelarutan : Larut dalam air, larut jernih
b. Asam Asetat Glasial (Ditjen POM, 1979 : 42)
Nama Resmi : ACIDUM ACETICUM GLACIALS
Nama Lain : Asam Asetat Glasial
Rumus Molekul : C2H4O2
Berat Molekul : 60,05
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas,
taam, jika diencerkan dengan air, rasa asam
Kelarutan : Dapat dicampur dengan air, dengan etanol
(95%) p dan dengan gliserol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat dan Penggunaan : Zat tambahan
4. Benedict
a. Natrium Sitrat (Ditjen POM, 1979 : 406)
Nama Resmi : NATRII CITRAS
Nama Lain : Natrium Sitrat
Rumus Molekul : C6H5Na3O7.2H2O
Berat Molekul : 294,10
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk halus
putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut
dalam air mendidih, praktis tidak larut dalam
etanol (95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Penandaan : Pada etiket harus juga tertera
bentuk hidrat atau anhidrat
Khasiat dan Penggunaan : Antikoagulan
b. Natrium Karbonat (Ditjen POM, 1979 : 400)
Nama Resmi : NATRII CARBONAS
Nama Lain : Natrium Karbonat
Rumus Molekul : Na2CO3.H2O
Bentuk Molekul ; 124, 00
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air mendidih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat dan Penggunaan : Zat tambahan, keratolitikum
c. Tembaga (II) Sulfat (Ditjen POM, 2015 : 296)
Nama Resmi : CUPRII SULFAT
Nama Lain : Tembaga (II) Sulfat
Rumus Molekul : CUSO4
Berat Molekul : 159,60
Pemerian : Serbuk keabuan
Kelarutan : Larut perlahan dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung
dari cahaya
Kegunaan : Pereaksi
5. Dekstrosa (Ditjen POM, 1995 : 731 )
Nama Resmi : DEKSTROSA
Nama Lain: Glukosa, Dextrosa
Rumus Molekul : C6H12O6.H2O
OH OH O

Rumus Struktur : HO
OH OH
Berat Molekul : 198,17
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk
granul putih, tidak berbau, rasa manis
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air mendidih, mudah
larut dalam air, larut dalam etanol mendidih, sukar
larut dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Penandaan : Pada etiket dicantumkan hidrat atau anhidrat
6. Laktosa (DPOM, 1979 : 338 )
Nama Resmi : LAKTOSUM
Nama Lain : Laktosa, Saccharum Lactis
Rumus Molekul : C12H22O11.H2O

Rumus Struktur :
Berat Molekul : 36,30 gram/mol
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air
mendidih, sukar larut dalam etanol (95%), praktis
tidak larut dalam kloroform p dan dalam eter p
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan Penggunaan : Zat tambahan
7. Molisch
a. α – naftol (Ditjen POM, 1979 :708)
Nama Resmi : I – NAFTOL
Nama Lain : α – naftol
Rumus Molekul : C10H7OH
Pemerian : Hablur, tidak berwarna atau putih atau
serbuk hablur putih bau khas
Kelarutan : Larut dalam 5 bagian etanol (95%),
membentuk larutan, tidak berwarna atau
hampir tidak berwarna, tanpa warna merah
kersen pucat
b. Kloroform (Ditjen POM, 1979 : 151 )
Nama Resmi : CHLOROFORMON
Nama Lain : Kloroform
Rumus Molekul : CHCL3
Berat Molekul : 119,38 gram/mol
Pemerian : Cairan mudah menguap, tidak berwarna,
bau khas, rasa manis dan membakar
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air,
mudah larut dalam etanol mutlak, dalam
eter, dalam sebagian besar pelarut organik,
dalam minyak atsiri dan dalam minyak
lemak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik tersumbat kaca,
terlindungi dari cahaya
Khasiat dan Penggunaan : Anestetikum umum, pengawet dan zat
tambahan
8. Selliwanoff
a. Resorsinol (Ditjen POM, 2014 : 1089)
Nama Resmi : RESORSINOL
Nama Lain : Resorsinol
Rumus Molekul : C6H6O2

Rumus Struktur :
Berat Molekul : 110,11
Pemerian : Serbuk atau hablur berbentuk jarum, putih
atau praktis, bau khas lunak, rasa masik,
diikuti rasa pahit, oleh pengaruh cahaya atau
udara, berwarna agak merah muda.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam
gliserol dan dalam eter, sukar larut dalam
kloroform, larutan (1 dalam 20) bereaksi
netral atau asam terhadap kertas lakmus
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus
cahaya
b. Asam Klorida (Ditjen POM, 2014 : 156)
Nama Resmi : ASAM KLORIDA
Nama Lain : Hydrochloric Acid
Rumus Molekul : HCL
Berat Molekul : 36,46
Pemerian : Cairan tak berwarna, berasap, bau
merangsang, jika dincerkan dengan 2 bagian
volume air, asap hilang, bobot jenis lebih
kurang 1,18
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
c. Sukrosa (Ditjen POM, 2014 :1120)
Nama Resmi : SAKAROSA
Nama Lain : Sacchrose, Sukrosa
Rumus Molekul : C12H22O11
Berat Molekul : 342,300
Pemerian : Hablur putih atau tidak erwarna, massa hablur atau
berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih, tidak
berbau, rasa manis, stabil di udara, larutannya netral
terhadap lakmus
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut
dalam air mendidih, sukar lart dalam kloroform
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapi
E. PROSEDUR KERJA
1. Uji benedict

Dekstrosa

Disiapkan alat dan bahan

Dimasukkan 1 ml reagen benedict ke dalam tabung

Reaksi

Ditambahkan 4 tetes larutan sampel ke dalam


tabung reaksi yang telah dimasukkan reagen
benedict sebelumnya

Di panaskan dalam air mendidih selama 2 menit


kemudian dinginkan di bawah air mengalir

Diamati perubahan warna yang kerja

Hasil Pengamatan
2. Uji barfoed

Dekstrosa

Disiapkan alat dan bahan Dimasukkan 1 ml larutan

sampel ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 1 ml reagen barfoed ke dalam tabung

reaksi yang telah di masukkan larutan sampel

Dipanaskan dalam air mendidih selama 2 menit

Didinginkan di bawah air yang mengalir

Diamati endapan air yang mengalir

Hasil Pengamatan
3. Uji seliwanof

Dekstrosa

Disiapkan alat dan bahan

Dimasukkan 3 ml reagen selliwanof ke dalam 1 ml


larutan yang akan di uji

Dipanaskan ke dalam air mendidih selama 1 menit

Didinginkan di bawah air mengalir

Diamati perubahan warna yang terjadi

Hasil Pengamatan
4. Uji molisch

Dekstrosa

Disiapkan alat dan bahan

Dimasukkan 2 ml larutan uji kedalaman tabung reaksi yang

telah diberi label

Ditambahkan 1 tetes reagen molisch, kemudian

homogenkan

Dimiringkan tabung reaksi dan tambahkan H2SO4dengan

hati – hati melalui dinding tabug sampai terbentuk 2

lapisan cairan

Diamati perubahan warna yang terjadi

Hasil Pengamatan
F. HASIL PENGAMATAN
1. Uji seliwanof

No Sampel Perlakuan Hasil Keterangan

1. Glukosa Dimasukkan 1 ml Berubah


larutan sampel + menjadi warna
3 ml reagen merah ( positif )
seliwanof dan
panaskan 1 menit

2. Laktosa Dimasukkan 1 ml Tidak


larutan sampel + mengalami
3 ml reagen perubahan
seliwanof dan warna
panaskan 1 menit ( negative )

3. Marjan Dimasukkan 1 ml Berubah


vanila larutan sampel + menjadi warna
3 ml reagen merah ( positif )
seliwanof dan
panaskan 1 menit

4. Sirup DHT Dimasukkan 1 ml Berubah


larutan sampel + menjadi warna
3 ml reagen merah ( positif )
seliwanof dan
panaskan 1 menit

5. Dekstrosa Dimasukkan 1 ml Tidak


larutan sampel + mengalami
3 ml reagen perubahan
seliwanof dan warna
panaskan 1 menit ( negative )
6. Tropica Dimasukkan 1 ml Berubah
cocopandan larutan sampel + menjadi warna
3 ml reagen merah ( positif )
seliwanof dan
panaskan 1 menit

7. Sukrosa Dimasukkan 1 ml Tidak


larutan sampel + mengalami
3 ml reagen perubahan
seliwanof dan warna
panaskan 1 menit ( negative )

8. Sirup ABC Dimasukkan 1 ml Berubah


larutan sampel + menjadi warna
3 ml reagen merah ( positif )
seliwanof dan
panaskan 1 menit
2. Uji molisch

No Sampel Perlakuan Hasil Keterangan

1. Sirup DHT Dimasukkan 2 ml negatif


larutan sampel +
1 tets reagen
molisch
homogenkan +
H2SO4

2. Marjan Dimasukkan 2 ml negatif


vanila larutan sampel +
1 tets reagen
molisch
homogenkan +
H2SO4

3. Sukrosa Dimasukkan 2 ml positif


larutan sampel +
1 tets reagen
molisch
homogenkan +
H2SO4

4. Tropica Dimasukkan 2 ml positif


cocopandan larutan sampel +
1 tets reagen
molisch
homogenkan +
H2SO4

5. dekstrosa Dimasukkan 2 ml negatif


larutan sampel +
1 tets reagen
molisch
homogenkan +
H2SO4
6. Sirup ABC Dimasukkan 2 ml negatif
larutan sampel +
1 tets reagen
molisch
homogenkan +
H2SO4

7. Laktosa Dimasukkan 2 ml positif


larutan sampel +
1 tets reagen
molisch
homogenkan +
H2SO4

8. Glukosa Dimasukkan 2 ml positif


larutan sampel +
1 tets reagen
molisch
homogenkan +
H2SO4
3. Uji barfoed

No Sampel Perlakuan Hasil Keterangan

1. Sirup DHT Dimasukkan 1 ml Positif (ada


larutan sampel + endapan)
1 ml reagen
barfoed dan
panaskan 3 menit

2. laktosa Dimasukkan 1 ml Negative (tidak


larutan sampel + ada endapan )
1 ml reagen
barfoed dan
panaskan 3 menit

3. dekstrosa Dimasukkan 1 ml Positif (ada


larutan sampel + endapan)
1 ml reagen
barfoed dan
panaskan 3 menit

4. glukosa Dimasukkan 1 ml Negative (tidak


larutan sampel + ada endapan )
1 ml reagen
barfoed dan
panaskan 3 menit
5. Marjan Dimasukkan 1 ml Positif (ada
vanila larutan sampel + endapan)
1 ml reagen
barfoed dan
panaskan 3 menit

6. sukrosa Dimasukkan 1 ml Negative (tidak


larutan sampel + ada endapan )
1 ml reagen
barfoed dan
panaskan 3 menit

7. Sirup DHT Dimasukkan 1 ml Negative (tidak


larutan sampel + ada endapan )
1 ml reagen
barfoed dan
panaskan 3 menit

8. Tropica Dimasukkan 1 ml Negative (tidak


cocopandan larutan sampel + ada endapan )
1 ml reagen
barfoed dan
panaskan 3 menit
4. Uji benedict

No Sampel Perlakuan Hasil Keterangan

1. Sirup DHT Dimasukkan 1 Negative


ml reagen (tidak berubah
benedict + 4 warna)
tetes larutan
sampel dan
panaskan 2
menit

2. Marjan Dimasukkan 1 Positif (jingga)


vanila ml reagen
benedict + 4
tetes larutan
sampel dan
panaskan 2
menit

3. Tropica Dimasukkan 1 Negative


cocpandan ml reagen (tidak berubah
benedict + 4 warna)
tetes larutan
sampel dan
panaskan 2
menit

4. sukrosa Dimasukkan 1 Negative


ml reagen (tidak berubah
benedict + 4 warna)
tetes larutan
sampel dan
panaskan 2
menit

5. Glukosa Dimasukkan 1 Positif (hijau)


ml reagen
benedict + 4
tetes larutan
sampel dan
panaskan 2
menit
6. dekstrosa Dimasukkan 1 Positif (merah)
ml reagen
benedict + 4
tetes larutan
sampel dan
panaskan 2
menit

7. Sirup ABC Dimasukkan 1 Laktosa


ml reagen (merah)
benedict + 4
tetes larutan
sampel dan
panaskan 2
menit

8. Laktosa Dimasukkan 1 Positif (merah)


ml reagen
benedict + 4
tetes larutan
sampel dan
panaskan 2
menit
G. PEMBAHASAN
Karbohidrat terdiri dari 4 jenis yaitu monosakarida, disakarida,
oligosakarida, dan polisakarida. Oleh karena itu untuk mengedintifikasi
adanya kandungan karbohidrat dan gula pereduksi dalam suatu bahan atau
zat maka dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Dimana secara
kualitatif disini dengan melaukan beberapa uji yaitu antara lain uji
molisch, barfoed, benedict, dan seliwanoff.
Uji mousch Untuk membuktikan adanya karbohidrat Steara
kualitatif karbohidrak oleh asam orgunik Pekat akan dihidrowsis Menjadi
monosakarida baik untuk aidosa maupun keto sa cara analisis :
Karbohidrat ditambah Hasoy Sedikit . Sedikit melalui dinding . Asam
Surat clican menyerap air dan membentuk forfuran Selanjutnya dikopling
dengan o- naftol membentuk senyawa gabungan warna ungu Karena
ikatan Konjugasinya bertambah Panjang . Jika yang dideteksi Pentosa
akan berbentuk furfural . Sementara itu jika aldosa yang dideteksi maka
akan berbentuk hidroresimetin furfuran Hasil Percobaan yang kami
lakukan menunjukkan Sumpn sirop DHT marjan vanila , Sukrosa ,
dekstrosa Sirup ABC , laktosa dan glukosa memberikan hasil positif Wang
di mana Sampel memiliki cincin ungu Sehingga membuktikan
adanyaKarbohidrat
Uji barfoed untuk membuktikan antara monosakarida dan
disakarida. Barfoed merupakan Peraksi yang bersifat asam lemah uji
barfoet memiliki Prinsip berupa metcanisme CU2+ dan pereaksi barfoed
dalam Suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi
monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan Cu2O ( kopro Oksida
) berwarna merah bata . Sampel monosakarida mempunyai waktu yang
lebih cepat membentuk warna merah bata pada uji bar ford . Hasil
Percobaan yang kami lakukan menunjukkan sampel Situp ABC dan
marjan Vanila memberikan hasil positif yang dimana Sampe adalah
monosakarida dalam sumpel glukosa ( gula merah ) memiliki sedikit
endapan yang munjukkan Sampel laktosa , Sukrosa , dextrosa , Sirup
DHT, dan tropica Cocopandan memberikan hasi negatif yang dimana
Sampe adalah disakarida.
Uji benedict . Untuk membuktikan adanya gula Pereduksi atau gula
Inversi , seperti gula dan fruktosa cara ujinya gula reduksi ditambah
clengan campuran bembaga Surfal ( CuSO4 ) . Na , Sitrat icon natrium
karbonat rua.co ) lalu dipanaskan , maka akan terbentuk endapan kupro
OKsida ( Cu2o ) yang berwarna merah coklat uji Ini terjadi dalam Suasang
basa /alkalis karena gula dan meredukti dalam suasana basa Natriumm
karbonat berfungsi untuk menciptakan suasang basa . Catatan reaksi
positif ( warna hijau , kuning , jingga , atau merah ) kemudian
glukosa,galaktosa , maltosa , atau laktosa . Hasil percobaan yang kami
lakukan menunjukkan Sampai Marjan Vanila dekstrosa , Situp ABC , dan
laktosa memberikan hasil positif berwarna Jingga yang dimana Sampa ini
merupakan gula pereduksi Pada Sampel glukosa memberikan husii positif
yang berwarna kuning dimana Sampel ini merupakan gula Sedangkan
strop DHT, Tropica cocopandan dan sukrosa hasil negatit karena bidak
menunjukkan perubahan warna . dimana sampel ini bukan merupakan gula
Pereduksi
Uji Seliwanof ini dilakukan untuk mengetahui adanya gula Ketosa
diantaranya amilum ,Sukrosa, fruktosa .,Maltosa dan laktosa. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sampel - Sampel tersebut mengandung gugus Ketosa
untuk membuktikan adanya golongan Ketosa ( fruktosa ) Disakarida
sukrosa yang mudah dihidrolisa menjadi glukosa clan fruktosa memberi
reaksi Posthte uji Seliwanof . Dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat
menghasilkan hidroksimetili furfurai dan dengan penambahan resorSinal
akan mengalami kondensasi membentuk senyawa kompleksberwarna
merah , oranye . Pereaksi : Stwano yaitu larutan 0.05 g resorsino dalam
100 ml HCl encer ( HCl air 1 : 2 ) Hasil Percobaan yang kami lakukan
menunjukkan sampai marjan vanila , Sokrosa , Sirup ABC , clan tropica
tocopandan memberikan hasil positie terlihat dari perubahan warna
Sampel.
H. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini adalah terdapat banyak cara untuk
menentukan dan mengidentifikasi karbohidrat. Pereaksi pereaksi yang
digunakan antara lain uji selliwanoff, uji molisch , uji barfoed, uji
benedict. Selain itu ada beberapa sampel yang positif terhadap pereaksi uji
dan ada juga yang negative.

Anda mungkin juga menyukai