PERCOBAAN VI
UJI KARBOHIDRAT
OLEH
NAMA
: ALFIN
STAMBUK
: F1D1 14 001
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN
: HASRUL SANI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat merupakan sumber energi kalori utama dan merupakan
sumber kalori yang murah. Penyusun utama karbohidrat adalah C, H dan O
yang terbentuk dari peristiwa fotosintesis pada tumbuhan, rumus empiris
karbohidrat yaitu CH2O. Jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram
karbohidrat adalah 4 Kal (kkal). Beberapa golongan karbohidrat menghasilkan
serat-serat yang berguna bagi pencernaan. Karbohidrat mempunyai peranan
penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna,
tekstur dan lain-lain. Fungsi karbohidrat dalam tubuh berguna untuk mencegah
timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan
mineral dan membantu metabolisme lemak dan protein, serta dapat dibentuk
dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak.
Karbohidrat ini terbagi lagi menjadi beberapa golongan berdasarkan
jumlah glikosa yang menyusunya yaitu monosakarida, disakarida dan
polisakarida. Kelompok karbohidrat yang tersusun atas satu gula sederhana
yaitu monosakarida. Monosakarida ialah karbohidrat yang paling sederhana
yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat lain. Disakarida terdiri dari
dua monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Polisakarida
merupakan karbohidrat yang mengandung banyak glukosa. Polisakarida juga
dapat dilakukan dengan cara uji benedict, uji iodin, uji molish dan uji seliwanof.
Uji benedict merupakan salah satu cara untuk mengetahui adanya gula pereduksi
atau gula inversi seperti glukosa dan fruktosa. Caranya gula reduksi ditambahkan
dengan campuran CuSO4 (tembaga sulfat), natrium sitrat (NaSO3) dan natrium
karbonat (NaCO3) lalu dipanaskan maka akan terbentuk endapan kupro oksida
(Cu2O) yang berwarna merah coklat. Uji benedict terjadi dalam suasana basa atau
alkalis karena gula akan mereduksi dalam suasana basa. Natrium sitrat berfungsi
sebagai pengkelat Cu dengan membentuk kompleks Cu- sitrat. Natrium karbonat
berfungsi untuk menciptakan suasana basa (Sumantri dan Rahman, 2007). Uji
iodin merupakan uji polisakarida dengan penambahan iodin akan membentuk
kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati yang dengan iodin
menghasilkan warna biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur, sedangkan
glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis akan membentuk warna merah
(Bintang, 2010).
4.
5.
6.
7.
Pipet tetes
Hot plate
Kamera
Alat tulis
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan Kegunaan
No
Nama Bahan
Kegunaan
.
1. Aquades
Sebagai pelarut
2. Larutan benedict
Sebagai larutan penguji
3. Larutan iodin
Sebagai larutan penguji
4. Larutan pati
Sebagai objek pengamatan
5. Larutan glukosa
Sebagai objek pengamatan
6. Larutan HCl
Larutan penghidrolisis pati
7. Larutan NaOH
Larutan penghidrolisis pati
8. Kertas
Penghantar panas pada tabung reaksi
9. Air
Untuk merebus tabung reaksi yang berisi
objek pengamatan
C. Prosedur Kerja
Tab. 2
3 ml pati
2 tetes aquades
Tab. 3
3 ml pati
2 tetes HCl 6 N
3 ml pati
2 tetes NaOH 6%
Diamati
Ditambahkan larutan iodin
Dipanaskan pada hot plate selama 5 menit
Didinginkan
Diamati perubahan warna
Hasil Pengamatan
2. Uji Benedict
Tab. 1
Tab. 2
5 ml larutan gula
8 tetes larutan benedict
5 ml larutan pati
8 tetes larutan benedict
Tabung
1
Tabung
2
Tabung
3
Sebelum
3 ml larutan pati + 2
tetes aquadesdiamati
ditambahkan larutan
iodindipanaskan pada
hot plate selama 5
menit didinginkan
diamati perubahan
warna
Keterangan:
Larutan berwarna
kekuningan
3 ml larutan pati + 2
tetes HCldiamati
ditambahkan larutan
iodindipanaskan pada
hot plate selama 5
menit didinginkan
diamati perubahan
warna
Keterangan:
Larutan berwarna
kuning
kecoklatan
3 ml larutan pati + 2
tetes NaOHdiamati
ditambahkan larutan
iodindipanaskan pada
hot plate selama
5 menitdidinginkan
diamati perubahan
warna
Keterangan:
Larutan berwarna
bening
Sesudah
Keterangan:
Larutan berwarna
ungu kehitaman
Keterangan:
Larutan berwarna
ungu kehitaman
Keterangan:
Larutan berwarna
bening
Jenis Perlakuan
Tabung
1
5 ml larutan gula + 8
tetes larutan benedict
dihomogenkandi
Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
Keterangan:
Larutan berwarna
biru muda
Keterangan:
Larutan berwarna
orange
Keterangan:
Larutan berwarna
biru muda
Keterangan:
Larutan berwarna
biru muda
B. Pembahasan
antara 5-50 nm. Pati akan banyak terkandung dalam beras, gandum, jagung,
biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau dan banyak juga terkandung
di dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi. Pati
tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket.
Uji iodin merupakan kondensasi iodin dengan karbohidrat, akan
menghasilkan warna yang khas. Amilum dengan iodin dapat membentuk
kompleks biru sedangkan uji benedict merupakan uji umum untuk karbohidrat
yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas, seperti yang terdapat pada
laktosa dan maltosa. Uji benedict ditandai dengan terbentuknya larutan hijau,
merah, orange atau merah bata serta adanya endapan.
Praktikum kali ini yaitu uji karbohidrat untuk mengetahui perbedaan
warna larutan pada uji karbohidrat dengan menggunakan uji iodin dan uji
benedict. Uji iodin bertujuan umtuk mendeteksi polisakarida pada pati,
sedangkan uji benedict untuk menguji gula pereduksi. Pertama menggunakan
uji iodin dilakukan dengan menggunakan 3 tabung reaksi. Masing-masing
tabung diisikan dengan 3 mL larutan pati. Meneteskan maing-masing 2 tetes
larutan netral (aquades), larutan asam kuat (HCl) dan larutan basa kuat (NaOH)
pada tabung I, II dan III, kemudian dihomogenkan. Tahap selanjutnya adalah
memanaskan larutan tersebut selama 5 menit. Proses pemanasan ini bertujuan
untuk mempercepat reaksi, karena proses penumbukan partikel terjadi yaitu
pada suhu yang tinggi sehingga reaki akan berlangsung cepat. Hasil setelah
pemanasan 5 menit pada tabung I diperoleh perubahan warna yaitu larutan
berwarna ungu kehitaman, warna ini menunjukan bahwa pati memiliki
kandungan amilosa. Tabung II hasil yang diperoleh yaitu larutan berwarna
ungu kehitaman, warna ini juga menunjukan adanya amilosa pada larutan
tersebut. Tabung III hasil yang diperoleh yaitu larutan berwarna bening.
Uji benedict yang merupakan uji umum untuk karbohidrat yang
memiliki gugus aldehid atau keton bebas, seperti yang terdapat pada laktosa
dan maltosa yaitu pertama-tama menyiapkan 2 tabung reaksi, dimana tabung I
memasukkan 5 mL larutan gula dan tabung II memasukan 5 mL larutan pati,
kemudian masing-masing tabung ditambahkan 8 tetes larutan benedict. Serta
masing-masing tabung dipanaskan dengan menggunakan penangas air selama 5
menit. Hasil pemanasan stelah 5 menit pada tabung 1 untuk larutan gula yang
dicampurkan dengan reagen benedict yaitu berwarna orange, warna ini
menunjukan adanya kandungan amilopektin pada larutan tersebut, sedangkan
untuk tabung 2 pada larutan pati yang dicampurkan dengan reagen benedict
yaitu berwarna biru muda. Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan
hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan akan tetapi pada
percobaan yang dilakukan tabung 2 tidak terjadi perubahan warna pada larutan.
V. PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan yang dapat diperoleh dari praktikum uji karbohidrat adalah:
1. Cara mengidentifikasi karbohidrat melalui uji iodin ialah dengan melakukan
pengujian pada 3 kondisi yakni netral, asam dan basa.
2. Cara mengidentifikasi karbohidrat melalui uji benedict ialah dengan melihat
adanya perubahan warna yang terjadi.
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan untuk praktikum ini yaitu sebaiknya
semua asisten harus mempelajari terlebih dahulu prosedur kerja agar tidak
terjadi kesalahan ketika proses praktikum sedang berjalan.
DAFTAR PUSTAKA
Bintang, M., 2010, Biokimia-Teknik Penelitian, Erlangga, Jakarta.
Fajriyah., Nilamsari, L., dan Michael, E. J., 2013, Ilmu Pangan, Gizi, dan
Kesehatan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kusbandarai, A., 2015, Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida dalam Tepung dan
Pati Umbi Ganyong (Canna edulis ker.) J, Pharmaiana, 5 (1) : 35-42
Setyawardhani, A. D., dan Mastuti, E., 2010, Pengaruh Variasi Temperatur dan
Konsentrasi Katalis pada Kinetika Reaksi Hidrolisis Tepung Kulit
Ketela Pohon, J. Ekuilibrium, 9 (1) : 23-27