Anda di halaman 1dari 13

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk melakukan semua fungsinya. Energi
yang diperlukan itu didapat dari energi potensial yaitu energi yang tersimpan
dalam bahan-bahan makanan berupa energi kimia, dimana energi tersebut akan
dilepaskan setelah bahan makanan mengalami proses metabolisme dalam tubuh.
zat-zat makanan yang mengandung unsur karbon dapat dipergunakan sebagai
bahan pembentuk energi yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
Karbohidrat sangat akrab dengan kehipuan manusia, karena sebagai
sumber energi utama manusia. Karbohidrat yang berasal dari makanan dalam
tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat
antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah
karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan
otot sebagai sumber energi. Karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih
yang sukar larut dalam pelarut organik tetapi larut dalam air.
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik
yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat
persamaan-persamaan dai sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri
atas unsur-unsur karbon(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Uji karbohidrat
memiliki banyak metode. Metode yang umum digunakan adalah metode dengan
uji fehling, uji molisch, uji iodine, uji benedict, uji barfoed dan seliwanoff.
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah uji iodin untuk mendeteksi
polisakarida dan uji benedict untuk mendeteksi gula pereduksi. Berdasarkan
uraian tersebut, maka dilakukan praktikum Uji Karbohidrat.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum Uji Karbohidrat yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana mengidentifikasi karbohidrat melalui uji iodin?
2. Bagaimana mengidentifikasi karbohidrat melalui uji benedict?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Uji Karbohidrat yaitu sebagai
berikut:
1. Untuk mengidentifikasi karbohidrat melalui uji iodin.
2. Untuk mengidentifikasi karbohidrat melalui uji benedict.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh pada praktikum Uji Karbohidrat yaitu sebagai
berikut :
1. Dapat mengidentifikasi karbohidrat melalui uji iodin.
2. Dapat mengidentifikasi karbohidrat melalui uji benedict.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon yang
mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa
berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut
polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian diatas berarti diketahui bahwa
karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat
adalah Cn(H2O)n atau CnH2nOn (Wiratmaja, 2011).
Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan makanan yang disimpan
dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia
dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak dan sebagian besar
diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dalam sel
tubuh disimpan didalam hati dan jaringan otot dalam bentuk glikogen. Jenis-jenis
karbohidrat ada 3 yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida (Michael, 2007).
Monosakarida yaitu gula yang paling sederhana terdiri dari molekul tunggal.
Monosakarida yang penting adalah gula yang mempunyai 6 karbon (heksosa)
contohnya: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Disakarida adalah suatu karbohidrat
yang jika dihidrolisis menghasilkan 2 molekul monosakarida seperti maltosa dapat
mereduksi fehling atau tollens sehingga disebut gula pereduksi. Polisakarida tersusun
dari banyak unit monosakarida yang terikat antara satu dengan yang lain melalui

ikatan glikosida. Hidrolisis total dari polisakarida menghasilkan monosakarida


(Mahardika, 2013).
Uji Iodium ini dilakukan untuk mengetahui adanya polisakarida. Polisakarida
yang ada dalam sampel akan membentuk komplek adsorpsi berwarna spesifik dengan
penambahan iodium. Polisakarida jenis amilum akan memberikan warna biru.
Desktrin akan memberikan warna merah anggur, sedangkan glikogen dan pati
mengalami hidrolisis parsial akan memberikan warna merah coklat (Haris, 2001).
Uji benedict dilakukan untuk mengidentifikasi karbohidrat mana yang
mengandung gula pereduksi dan non pereduksi. Uji positif yang terjadi pada uji ini
ditandai dengan adanya endapan merah bata pada hasil percobaan. Pada pereaksi
benedict mengandung cuprisulfat, natrium karbonat dan natrium sitarat. Pereaksi ini
dapat direduksi oleh karbohidrat pereduksi yang mempunyai gugus aldehida dan
keton bebas membentuk endapan merah bata dari kuprooksida (Kusharto, 2003).

III.

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum Uji Karbohidrat dilaksanakan pada hari Jum`at, 04 Desember
2015 pukul 14.00-17.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Unit Botani, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu
Oleo, Kendari.
B. Alat Praktikum
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum Uji Karbohidrat tercantum pada
Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Kegunaan
No
1
2
3
4
5

Nama Alat
Rak tabung reaksi
Tabung reaksi
Pipet tetes
Gelas beker
Hot plate

6
7
8

Stopwatch
Alat tulis
Kamera

Kegunaan
Untuk menyimpan tabung reaksi
Untuk wadah menyimpan larutan
Untuk mengambil larutan
Untuk wadah tabung reaksi ketika dipanaskan
Untuk memanaskan tabung reaksi yang berisi
larutan
Untuk mengukur waktu
Untuk mencatat hasil pengamatan
Untuk mendokumentasikan hasil pengamatan

2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum Uji Karbohidrat tercantum pada
Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan Kegunaan

No
1
2
3
4
5
6
7

Nama Bahan

Kegunaan

Larutan pati 1%

Sebagai objek yang akan diamati

Benedict

Sebagai bahan untuk mengetahui adanya


gula pereduksi

Iodin

Sebagai bahan untuk mengetahui kandungan


amilum

HCl 6 M

Sebagai bahan yang memberi reaksi pada


amilum

NaOH

Sebagai bahan yang menghalangi terjadinya


reaksi antara amilum dan iodin

Glukosa

Sebagai gula pereduksi

Aquades

Sebagai pelarut netral

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum Uji Karbohidrat yaitu sebagai berikut :
1. Uji Iodin

Tabung I
- 3 mL larutan pati
- 2 tetes aquades
- Dihomogenkan

Tabung II
- 3 mL larutan pati
- 2 tetes HCl 6 M
- Dihomogenkan
-

Tabung III
-3 mL larutan pati
-2 tetes NaOH
-Dihomogenkan

Diamati
Ditambahkan larutan Iodin
Dipanaskan pada Hot Plate selama 5 menit
Didinginkan
Diamati perubahannya

Hasil Pengamatan
2. Uji Benedict

Tabung I

Tabung II

5 mL benedict
8 tetes larutan glukosa
dihomogenkan
-

5 mL benedict
8 tetes larutan gula
dihomogenkan

dipanaskan pada Hot Plate selama 5 menit


didinginkan
diamati perubahan warna

Hasil Pengamatan

B. Pembahasan
Karbohidrat atau sakarida adalah polisakarida aldehid atau polisakarido
keton atau senyawa hasil hidrolisis dari keduanya. Penyusun utama karbohidrat
adalah C, H dan O. karbohidrat merupakan sumber energi utama yang diperlukan
oleh tubuh. Ada dua jenis karbohidrat yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan aneka jenis gula yang
langsung membentuk kalori jika dikonsumsi. Karbohidrat kompleks merupakan
sumber kalori yang mengandung vitamin, mineral dan serat yang bermanfaat
bagi tubuh.
Praktikum ini menggunakan bahan yang cukup mudah untuk didapatkan.
Bahan yang digunakan antara lain larutan pati, larutan pati ini digunakan sebagai
sumber amilum yaitu objek yang akan diamati. Iodin digunakan sebagai bahan
yang akan mendeteksi kandungan amilum pada larutan pati. Benedict digunakan
sebagai bahan yang mendeteksi adanya gula pereduksi pada larutan pati. HCl
berfungsi sebagai pemberi suasana asam pada larutan amilum. Larutan dengan
penambahan HCl menyebabkan terjadinya reaksi antara amilum dengan iodin.
NaOH berfungsi untuk memberikan suasana basa pada uji iodin. Pada pengujian
larutan amilum dan iodin NaOH menghalangi terjadinya reaksi antara amilum
dengan iodin.
Praktikum uji karbohidrat dillakukan untuk mengidentifikasi karbohidrat
dengan menggunakan beberapa metode seperti melalui uji iodin dan uji benedict.
Uji iodin bertujuan umtuk mendeteksi polisakarida pada pati, sedangkan uji
benedict untuk menguji gula pereduksi. Prinsip uji benedict ialah ketika suatu

senyawa uji memiliki gugus fungsi aldehida atau gugus fungsi hemiasetal yang
dapat membuka menjadi aldehida maka karbohidrat tersebut merupakan gula
pereduksi.
Uji iodin dilakukan dengan menggunakan 3 tabung reaksi. Masingmasing tabung diisikan denga 3 mL larutan pati. Meneteskan maing-masing 2
tetes larutan aquades, HCl dan NaOH pada tabung I, II dan III, kemudian
dihomogenkan. Tahap selanjutnya adalah memanaskan larutan tersebut selama 5
menit lalu didinginkan dan siap untuk diamati perubahan warnanya. Pemanasan
bertujuan untuk mempercepat reaksi, karena dengan penambahan suhu maka
partikel pada larutan akan bertumbukan dan reaksi akan berlangsung secara
cepat. Uji iodin yang berhasil akan mendapatkan warna biru.
Uji benedict dilakukan menggunakan 2 tabung reaksi. Masing-masing
tabung akan diisikan dengan larutan benedict lalu pada tiap tabung diteteskan
masing-masing 8 tetes larutan pati dan 8 tetes larutan glukosa, kemudian
dihomogenkan. Tahap selanjutnya adalah memanaskan larutan tersebut selama 5
menit agar dapat mempercepat terjadinya reaksi dan didinginkan untuk kemudian
diamati perubahan warnanya. Uji benedict yang berhasil akan mendapatkan
warna merah bata pada endapannya.
Berdasarkan hasil pengamatan pada uji iodin, diketahui bahwa larutan
awal pada masig-masing tabung berwarna bening, tetapi setelah proses
pemanasan warna larutan mulai berubah. Tabung I yang ditambahkan dengan
aquadest berwarna keruh kekuningan. Tabung II yang ditambahkan larutan HCL
6 N berubah menjadi warna kuning keruh. Tabung III yang ditambahkan larutan

NaOH tidak mengalami perubahan warna. Pengamatan pada iodin mengalami


perubahan warna disebabkan karena terjadinya tumbukan antara polisakarida
yaitu amilum dan iodine.
Pengamatan pada uji benedict, diketahui bahwa pada tiap tabung yang
berisi larutan memiliki warna awal yaitu berwarna biru, setelah pemanasan,
prubahan warna terjadi pada masing-masing tabung. Tabung I yang berisi larutan
glukosa kemudian berubah menjadi warna merah bata, sedangkan pada tabung II
yang berisi larutan pati tidak mengalami perubahan warna. Persamaan reaksi
yang terjadi pada uji Benedict :
RCHO + 2 Cu2+ + 5 OH-

RCO2- + Cu2O + 3 H2O

Pengamatan benedict yang melalui proses yang benar akan mendapat


warna merah bata. Uji benedict berdasarkan pada glukosa yang mengandung
gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis,
menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida) berwarna merah
bata. Pengamatan yang dilakukan mendapatkan hasil merah bata pada larutan
glukosa. Hal ini membuktikan bahwa pengamatan yang telah dilakukan berhasil.

IV.
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan pada praktikum Uji
Karbohidrat, maka dapat disimpulan sebagai berikut :
1. Cara mengidentifikasi karbohidrat dengan uji iodin adalah dengan
menambahkan larutan pati yang dihomogenkan dengan aquades dan iodin,
kemudian dipanaskan untuk mempercepat terjadinya reaksi kimia.
2. Cara mengidentifikasi karbohidrat dengan uji benedict adalah dengan
menambahkan benedict yang dihomogenkan dengan glukosa.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum Uji Karbohidrat yaitu
sebaiknya para asisten lebih menguasai materi sebelum melakukan praktikum
sehingga tidak terjadi kesalahan saat melakukan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Haris, W., 2001 Biokimia Struktur dan Fungsi Biomolekul. Graham Ilmu, Yogyakarta.
Kusharto, C.M, 2003, Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Mahardika, D., 2013, Kimia Dasar. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Michael, P., 2007, Kimia Jilid 3, Erlangga, Jakarta.
Wiratmaja, A.D., 2004, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi, PT. Dian Rakyat,
Jakarta.

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA


PERCOBAAN VI
UJI KARBOHIDRAT

OLEH
NAMA

: MARWATI ARJI

STAMBUK

: F1D1 14 0 17

KELOMPOK

: I (SATU)

ASISTEN PEMBIMBING : ADE PUTRA RIZKY T.

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015

Anda mungkin juga menyukai