Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN I

ACC ISOLASI PATI

OLEH :
NAMA : WA ODE NURFARAHIN
NIM : F1D1 19 019
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
ASISTEN PEMBIMBING : MUH. THEO KALFAN .B

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLIOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton,

atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. 

Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton)

dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan

untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-

senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul

air. Namun, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian

dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Karbohidrat

berdasarkan jumalah gugus gula yang dikandungnya dibagi menjadi menjadi

empat jenis yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida.

Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang

dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-

enzim yang spesifik kerjanya. Hasil hidrolisis sebagian akan menghasilkan

oligosakarida dan dapat dipakai untuk menentukan struktur molekul

polisakarida. Polisakarida juga dapat diartikan sebagai polimer yang tersusun

dari ratusan hingga ribuan satuan monosakarida yang dihubungkan dalam

ikatan glikosidik. Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak

larut dalam  air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati berbentuk

granula atau butir-butir kecil dengan lapisan-lapisan yang karakteristik.

Lapisan-lapisan ini serta ukuran dan bentuk granula seringkali khas bagi

beberapa spesies tanaman sehingga dapat digunakan untuk identitas tanaman


asalnya .Secara umum pati terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa)

dan 80% bagian yang tidak larut dalam air (amilopektin).

Isolasi pati merupakan suatu proses untuk mendapatkan pati dari

tumbuhan dengan cara memisahkan pati dari komponen lainya yang terdapat

pada tumbuhan tersebut. Pati adalah suatu karbohidrat yang berbentuk granul

yang terdapat didalam tanaman. Granul pati tersimpan di dalam biji,

umbi,akar, dan bagian dalam dari batang tanaman sebagai cadangan makanan

yang akan digunakan ketika tanaman sedanga mengalami dormansi, germinasi

dan pertumbuhan. Sumber penghasil pati salah satunya yaitu umbi-umbian.

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan praktikum dengan judul

Isolasi Pati

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari praktikum ini yaitu:

1. Bagaimana tahapan dalam mengisolasi pati dari  ubi kayu ( Manihot

utilisima), ubi jalar (Ipomea batatas L), dan ubi talas (Colocasia

esculenta )?

2. Berapa persentase pati yang terdapat pada ubi kayu ( Manihot esculenta),

ubi jalar (Ipomea batatas L), dan ubi talas (Colocasia esculenta L)?
C. Tujuan Praktikum

Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini yaitu :

1. Untuk mengetahui tahapan dalam mengisolasi pati dari ubi kayu (Manihot

utilisisma) ubi jalar (Ipomea batatas L), dan ubi talas (Colocasia

esculenta L). 

2. Untuk mengetahui berapa presentase pati yang tedapat pada ubi kayu

(Manihot utilisisma), ubi jalar (Ipomea batatas L), dan ubi talas

(Colocasia esculenta L).

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini yaitu :

1. Dapat mengetahui tahapan dalam mengisolasi pati dari ubi kayu (Manihot

utilisisma), ubi jalar kuning (Ipomea batatas L), ubi talas ( Colocasia

esculenta L).

2. Dapat mengetahui berapa presentase pati yang terdapat dalam ubi kayu

(Manihot utilisisma), ubi jalar (Ipomea batatas L), dau ubi talas

( Colocasia esculenta).

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama selain lemak dan protein.

Karbohidrat utama yang terdapat dalam makanan adalah amilum dan pati,

suatu polisakarida yang dibuat tumbuhan dengan cara fotosintesis. Tubuh

binatang maupun manusia juga terdapat cadangan karbohidrat yang disimpan

dihati dan diotot dalam bentuk glikogen. Hasil pencernaan karbohidrat

(polisakarida) adalah monosakarida yang selanjutnya akan dimetabolisme dan

digunakan oleh sel-sel dalam tubuh untuk melakukan aktivitasnya (Firani,

2017).

B. Isolasisi Pati

Pati merupakan salah satu polimer alami yang tersusun dari struktur

bercabang yang disebut amilopektin dan struktur lurus yang disebut amilosa.

Pati diperoleh dengan cara mengekstraksi tanaman yang kaya akan

karbohidrat seperti sagu, singkong, jagung, gandum dan ubi jalar. Pati

merupakan karbohidrat cadangan yang terdapat dalam batang dan biji suatu

tanaman. Isolasi pati merupakan suatu proses untuk mendapatkan pati dari

tumbuhan dengan cara memisahkan pati dari komponen lainya yang terdapat

pada tumbuhan tersebut (Sakina, 2018).

C. Ubi Kayu (Manihot esculenta)

Ubi kayu merupakan salah satu tanaman utama penghasil pati, selain

jagung, sorghum, gandum, beras, sagu dan kentang, dengan karakteristik


masing-masing pati berbeda. Kandungan pati yang terdapat di dalam ubi

kayu adalah 34,6%. Pati tersusun atas amilosa (20-30%) dan amilopektin (70-

80%), dengan enzim yang berperan dalam pembentukan amilosa adalah

granule bound starch synthase (GBSSI) dan enzim yang berperan dalam

pembentukan amilopektin adalah soluble starch synthases (SSs), starch

branching enzymes (SBE) dan starch debranching enzymes (DBE). Pati

digunakan sebagai bahan baku industri pada sektor pangan dan non-pangan

(Subekti, 2018).

D. Ubi jalar (Ipomea batatas L.)

Kebutuhan karbohidrat ini dapat dipenuhi dari bahan pangan yang

memiliki sumber karbohidrat tinggi, salah satunya adalah ubi jalar.

Kandungan karbohidrat utama dalam ubi jalar yaitu pati. Kandungan pati yang

cukup tinggi pada ubi jalar, yaitu 20-30% membuat ubi jalar dapat diolah

menjadi produk setengah jadi yaitu tepung pati yang kemudian dapat

digunakan sebagai bahan berbagai macam produk. Hingga kini pati ubi jalar

alami belum dimanfaatkan secara optimal, padahal pati memegang peranan

penting dalam industri pengolahan pangan secara luas. Salah satu penyebab

kurang optimalnya pemanfaatan ubi jalar adalah pati ubi jalar alami memiliki

beberapa sifat fungsional dan amilografi yang kurang baik, seperti

pembengkakan yang besar, gel yang dihasilkan tidak padat dan tidak stabil

terhadap suhu tinggi, asam, dan proses mekanis). Hal ini menyebabkan
pemanfaatan pati ubi jalar alami menjadi terbatas untuk produk pangan. Pati

dapat digunakan sebagai bahan baku maupun bahan tambahan seperti

pengental, pembentuk gel, pembentuk film, dan penstabil (Sutyono, 2016).

E. Ubi Talas ( Colocasia esculenta)

Talas merupakan tanaman yang banyak terdapat di Indonesia. Talas

adalah salah satu jenis umbi-umbian yang kaya karbohidrat terutama pada

patinya. Talas mengandung pati sebesar 67,49% dengan kadar air 7,73%. Pati

merupakan bahan pangan yang banyak dimanfaatkan di industri pengolahan

pangan. Talas mengadung kadar amilosa 21,44% dan amilopektin 78%.

Kandungan amilosa dan amilopektin yang cukup tinggi talas dapat dijadikan

sebagai bahan baku dalam pembuatan gula glukosa, karena amilosa dan

amilopektin merupakan polisakarida yang terdiri dari molekul-molekul

glukosa. Pada industry, pati biasanya dijadikan pemanis makanan seperti gula

cair atau sirup glukosa.

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini di laksanakan pada hari Selasa, 10 November 2020 pukul 15:30

WIB – selesai, bertempat di Laboratorium Unit Genatika, Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan kegunaannya.


No Bahan Kegunaan
.
1 2 3
1 100 gr Ubi kayu (Manihot utilisima) Sebagai objek pengamatan
2 100 gr Ubi jalar (ipome Batatas) Sebagai objek pengamatan
3 100 gr Ubi talas (Colocasia esculenta) Sebagai objek pengamatan
4 Etanol 95% Untuk memisahkan air dengan pati
5 Aquades Sebagai pelarut pati dalam ubi

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan kegunaan


No Nama Alat Kegunaan
1 2 3
1 Gelas beker Sebagai wadah objek pengamatan
2 Parut Untuk menghaluskan ubi
3 Gelas ukur Sebagai
4 Kain penyaring Memisahkan air dan residu ubi
5 Timbangan analitik Untuk menimbang berat pati ubi
yang kering
6 Baskom Sebagai wadah objek pengamatan

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilaukan pada praktikum ini tercantum dalam diagram

alir sebagai berikut:


100 gr ubi kayu, ubi jalar dan ubi
talas

Ditamabahkan 100 ml aquades


Disaring dengan kain saring
Ditampung cairan yang keruh

Residu pati

Ditambahkan larutan etanol 95 % (10 mL)


Diendapkan cairan keruh menggunakan oven selama
24 jam
Dicatat berat pati yang tertera pada timbangan
analitik
Dihitung persentase berat pati

Hasil pengamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3.


Tabel 3. Hasil pengamatan praktikum isolasi pati.
No Nama Bahan Keterangan
Ubi Jalar Kuning
(Ipomea batatas)
1 2 3
1. Cairan pati dan residu setelah
penyaringan

2. Cairan pati setelah penambahan


etanol (sebelum 24 jam)

3. Cairan pati setelah penambahan


etanol (sesudah 24 jam)

Tabel 3. Lanjutan
1 2 3
4. Gambar pati yang telah diendapkan
selama 24 jam sebelum
pengeringan

5. Gambar pati yang telah dikeringkan


selama 24 jam

B. Analisis Data

Analisis data isolasi pati

1. Hasil pengamatan isolasi pati dari ubi jalar kuning(ipomoebatatas)

Diketahui :

Berat kertas saring = 1, 051 g

Berat awal pati = 100 g

Berat akhir pati = Berat setelah di oven – Berat kertas saring

= 5,835 g – 1.051 g

= 4,784 g

Ditanyakan :

Berapa persen (%) pati ubi jalar kuning(ipomoebatatas)......?


Penyelesaian :

Berat akhir
% Pati = × 100 %
Berat awal

4,784 g
= × 100 %
100 g

= 4,784 %

2. Hasil pengamatan isolasi pati dari ubi talas (colocasiaesculenta)

Diketahui :

Berat kertas saring = 0,944 g

Berat awal pati = 100 g

Berat akhir pati = Berat setelah di oven – Berat kertas saring

= 10,543 g –0,944g

= 9,599 g

Ditanyakan :

Berapa persen (%) pati ubi talas (colocasiaesculenta)......?

Penyelesaian :

Berat akhir
% Pati = × 100 %
Berat awal

9,599 g
= ×100 %
100 g

= 9,599%

3. Hasil pengamatan isolasi pati dari ubi kayu (manihotesculenta)


Diketahui :

Berat kertas saring = 0,861 g

Berat awal pati = 100 g

Berat akhir pati = Berat setelah di oven – Berat kertas saring

= 11,306 g – 0,861 g

= 10,445 g

Ditanyakan :

Berapa persen (%) pati ubikayu (manihotesculenta)......?

Penyelesaian :

Berat akhir
% Pati = × 100 %
Berat awal

10,445 g
= ×100 %
100 g

= 10,445 %

C. Pembahasan

Isolasi pati merupakan suatu proses untuk mendapatkan pati dari suatu

tumbuhan dengan cara memisahkan pati dari komponen utamanya yang terdapat

pada tumbuhan tersebut. Skala laboratorium, pengisolasian pati dapat dilakukan


dengan mengahaluskan sampel dan diikuti penyaringan dan proses diakhiri

dengan pengeringan dioven.

Pati merupakan salah satu polimer alami yang tersusun dari struktur

bercabang yang disebut amilopektin dan struktur lurus yang disebut amilosa. Pati

diperoleh dengan cara mengekstraksi tanaman yang kaya akan karbohidrat

seperti sagu, singkong, jagung, gandum dan ubi jalar. Pati merupakan

karbohidrat cadangan yang terdapat dalam batang dan biji suatu tanaman. Pati

tersusun atas amilosa (20-30%) dan amilopektin (70-80%).

Praktikum isolasi pati bahan yang digunakan yaitu ubi kayu (Manihot

esculenta), ubi jalar (Ipomea batatas L), dan ubi talas (Colocasia esculenta L).

Cara mendapatkan pati dari ketiga bahan ini adalah dengan cara memarut ketiga

bahan terlebih dahulu sampai halus yang mana masing-masing bahan sebanyak

100 g dicampur dengan aquades lalu 3 bahan pun disaring agar didapatkan

larutan keruhnya kemudian larutan tersebut ditambahkan 10 mL larutan eatnol

95% dan diendapkan selama 24 jam, residu pati yang didapatkan diletakkan

dalam wadah yang telah dilapisi alas kemudian dikeringkan dalam oven selama

24 jam setelah dipastikan kering maka ditimbang diatas timbangan anlitik.

Hasil pengamatan persen pada masing-masing bahan yang digunakan ialah

dengan cara menentukan terlebih dahulu berat akhir pati dengan melakukan

pengurangkan berat pati setelah dioven dengan berat saringan yang digunakan

setelah mendapatkan berat akhir pati diketahui kemudian dilanjutkan dengan

menentukan persen dari masing-masing ubi dengan cara membagi berat akhir
dan berat awal pati lalu dikali 100% sehingga diperolah hasil pesren masing-

masing ubi yaitu, ubi jalar kuning (Ipomea batatas L.) adalah 4,784%, ubi talas

(colocasia esculenta) adalah 9,599% dan ubi kayu (Manihot esculenta) adalah

10,445%.

V. PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Pati dari ubi jalar kuning (Ipomea batatas L.) dapat di isolasi dengan cara air

keruh perasan ubi jalar kuning (Ipomea batatas L.) ditambahkan etanol 95%
sehingga pati mengendap dan tidak bercampur dengan air. Hasil endapan inilah

yang disebut pati dari ubi jalar kuning (Ipomea batatas L.)

2. Persentase berat pati yang diperoleh dari isolasi pati dari ubi jalar kuning

(Ipomea batatas L.) yaitu 4,784%, ubi talas (colocasia esculenta) 9,599%, dan

ubi kayu (Manihot esculenta) 10,445%.

B. Saran

Saran yang dapat di ajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Asisten lebih memperhatikan praktikan pada saat praktikum.

2. Praktikan lebih disiplin dan mendengarkan arahan dari asisten dan hadir tepat

waktu pada saat praktikum akan dimulai.

3. Laboratorium agar alat-alat yang akan digunakan pada saat praktikum

diengkapi.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, A.K.N., Amna H. dan Bambang A., 2018, Pengaruh Suhu Dan Jenis Asam
Pada Hidrolisis Pati Ubi Talas (Colocasia esculenta L. Schott) Terhadap
Karakteristik Glukosa, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri.
6(4): 307-315

Firani, N.K., 2017, Metabolisme Karbohidrat Tinjauan Biokimia dan Patologis,


Malang: UB Press
Sakinah, R.A. dan Insan S.K., 2018, Isolasi, Karakterisasi Siafa FIisokokimia dan
Aplikasi Pati Jagung Dalam Bidang Farmasetik, Farmaka, 16(2): 430-442

Subekti, N., Nurul K., Sintho W.A. dan Muhamad S., 2018, Evaluasi Hasil dan
Kandungan Pati Mutan Ubi Kayu Hasil Iradiasi Sinar Gamma Generasi
M1V4, Jurnal Argon Indonesia, 46(1):64-70

Sutyono, M., R. Andoyono, H. Radiani dan Michelle L.T., 2016, Kajian Sifat
Fungsional Pati Ubi Jalar Melalui Perlakuan Modifikasi Heat Moisture
Treatment Sebagai Sediaan Pangan Darurat, Jurnal Sains dan Teknologi,
5(2): 808-8016

Anda mungkin juga menyukai