Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PRAKTIKUM I

ISOLASI PATI

NAMA : YUDHA ADE KUSUMA

STAMBUK : F1D1 15 095

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN PEMBIMBING : NUR RAYANI L.

JURUSAN BIOLOGI

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia termasuk negara tropis yang kaya akan hasil sumber daya alam,

salah satunya adalah umbi-umbian seperti ubi kayu (Manihot utilisima), ubi jalar

(Ipomea batatas) ubi talas (Colocasia esculenta L.). Komoditas pertanian jenis

umbi-umbian yang cukup penting baik sebagai sumber pangan maupun sumber

pakan, mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman Pangan

lain, diantaranya dapat tumbuh dilahan kering dan kurang subur, daya tahan

terhadap penyakit relatif tinggi, masa panennya yang tidak diburu waktu.

Tanaman ini dikomsumsi sebagai makanan pokok oleh kira-kira 400 juta orang di

daerah-daerah tropis.

Tanaman umbi tersebut memiliki kandungan pati/amilum. Amilium/Pati

adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa, terdiri atas amilosa dan

amilopektinm yang diproduksi oleh semua tanaman hijau sebagai penyimpanan

energi. Bidang farmasi merupakan bahan tambahan yang penting dalam formulasi

sediaan tablet untuk bahan pengisi, bahan pengikat dan bahan penghancur.

Mendapatkan ekstrak pati harus dilakukan pengisolasian atau pemisahan senyawa.

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan isolasi pati pada ubi kayu

(Manihot multhisima), ubi jalar (Ipomea batatas), ubi talas (Colocasia esculenta

L).
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah:

1. Bagaimana tahapan dalam isolasi pati dari ubi kayu (Manihot multhisima), ubi

jalar (Ipomea batatas) dan ubi talas (Colocasia esculenta L)?

2. Berapa persentase kandungan pati dari ubi kayu (Manihot multhisima), ubi

jalar (Ipomea batatas), dan ubi talas (Colocasia esculenta L)?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Mengetahui tahapan dalam isolasi pati dari ubi kayu (Manihot multhisima), ubi

jalar (Ipomea batatas), dan ubi talas (Colocasia esculenta L).

2. Mengetahui persentasi kandungan pati dari ubi kayu (Manihot multhisima), ubi

jalar (Ipomea batatas), dan ubi talas (Colocasia esculenta L).

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah:

1. Dapat mengetahui tahap dalam isolasi pati dari ubi ubi kayu (Manihot

multhisima), ubi jalar (Ipomea batatas), dan ubi talas (Colocasia esculenta L).

2. Dapat mengetahui jumlah persentase pati dari ubi kayu (Manihot multhisima),

ubi jalar (Ipomea batatas), dan ubi talas (Colocasia esculenta L).
II. TINJUAN PUSTAKA

A. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia selain protein

dan lemak. Karbohidrat yang mempunyai rumus empiris (CH2o)n ini juga

mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,

misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat

berguna untuk mencegah tibulnya pemecahan pemecahan protein tubuh yang

berlebihan, kehilangan mineral dan berguna untuk membantu metabolisme lemak

dan protein.

B. Pati

Pati merupakan kabohidrat yang berbentuk granula.Granula pati ini

disimpan dalam biji, akar, atau batang tanaman. Pati berfungsi sebagai cadangan

makanan tanaman dalam masa dormanasi, germinasi, ataupun pertumbuhan. Pati

disintesis dari air dan karbondioksida dengan bantuan klorofil dan sinar matahari.

Selama proses fotosintesis ini, pati terakumulasi di daun dalam bentuk granula

kecil (Shandy, 2016).

Pati begitu banyak ditemukan pada jagung, gandum, beras, singkong,

ubi dan kentang Pati dapat diekstrak dari sumber-sumber lain seperti kacang,

kacang polong, dan masih banyak lagi. Begitu melimpahnya dan mudah di olah

menjadi bahan berguna, membuat banyak industri yang menjadikan pati menjadi

bahan pokok (Hassan, 2013)


C. Manfaat pati

Pati dalam bidang farmasi, khususnya pada pembuatan tablet biasa digunakan

sebagai zat pengisi, zat pengikat dan zat penghancur. Selain pati alami, ada beberapa

jenis pati yang banyak digunakan dalam industri farmasi yang telah mengalami

modifikasi baik secara fisika, kimia, maupun enzimatis seperti pregelatinized starch, pati

teroksidasi, thin boiling starch, pati ikatan silang, pati termodifikasi asam, dekstrin,

maltodekstrin dan siklodekstrin (Almira, 2012).

D. Komponen Penyusun Pati

Secara garis besar pati dapat dibedakan atas 2 yaitu : Amilosa dan

Amilopektin. Amilosa mempunyai struktur rantai yang lurus dan larut dalam air.

Apabila kadar amilosa tinggi maka pati akan bersifat kering, kurang lekat, dan

cenderung meresap air lebih banyak (higriskopis). Amilopektin tidak larut dalam

air. Amilopektin mempunyai struktur rantai molekul yang bercabang.

Amilopektin sebagian dari molekul-molekul glukosa yang di dalam rantai

percabangannya saling berkaitan melalui gugus -1,6. Ikatan -1,6 sangat sukar

diputuskan, lebih-lebih dihidrolisis dengan katalisator asam (Risnoyatiningsih,

2011).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal 3 oktober 2016, pukul

13.30-15.30 WITA. Bertempat di Laboratorium Genetika, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dari praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Kegunaan


No Nama alat Kegunaan
1 2 3
1. Parut Untuk untuk menghaluskan bahan.
2. Gelas beker Untuk wadah objek pengamatan.
3. Timbangan analitik Untuk menimbang berat bahan sesudah dan
sebelum menjadi pati.
4. Gelas ukur Untuktempat bahan yang telah diparut.
5. Pengeduk Untuk mengaduk.
6. Kain penyaring Untuk memisahkan air dan residu pada bahan.
7. Corong Untuk membantu memasukkan etanol dan
bahan ke dalam gelas beker.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dari praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2. Bahan dan Kegunaan


No Nama bahan Kegunaan
1 2 3
1. Ubi kayu (Manihot utillisima) Sebagaiobjek pengamatan
2. Ubi jalar (Ipomea batatas) Sebagai objek pengamatan
3. Ubi talas (Colocasia esculenta L.) Sebagai objek pengamatan
4. Aquades Sebagai pelarut bahan yang telah
dihaluskan
5. Etanol 95% Mempercepat proses pemisahan
antara pati dan cairan
C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum isolasi pati dari ubi kayu (Manihot

utilisima), ubi jalar (Ipomea batatas) dan ubi talas (Colocasia esculenta L.) dapat

dilihat pada diagram berikut:

100 gram ubi kayu (Manihot utilisima), ubi jalar (Ipomea batatas) dan ubi talas
(Colocasia esculenta L.)

Menambahkan 100 ml aquadest

Menyaring dengan kain saring


STEP 1
Menampung cairan yang keruh

Residu pati

Mengulang step 1( sebanyak 2 kali)


Menambahkan larutan etanol 95% 30 ml
Mengendapkan cairan keruh selama 24 jam
Memisahkan pati yang sudah mengendap
dengan air
d
Mengeringkan menggunakan oven selama 20 menit
Menimbang menggunakan timbangan analitik
Dan di catat berat patinya

Menghitung presentase pati

Hasil Pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan isolasi pati dari ubi kayu (Manihot utilisima), ubi jalar

(Ipomea batatas), dan ubi talas (Colocasia esculenta) dapat di lihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Isolasi Pati


Gambar
Ubi kayu Ubi jalar (Ipomea Ubi talas
No (Manihot batatas) (Colocasia Keterangan
utilisima) esculenta)
1 2 3 4 5
Cairan
1. setelah
penyaringan

Residu pati
2. setelah
penyaringan

3. Cairan pati
setelah
penambahan
etanol
(sebelum 24
jam)
Cairan pati
4. setelah
penambahan
etanol
(setelah 24
jam)

Setelah
5. menjadi pati

B. Analisis Data

a. % pati ubi kayu (Manihot utilisima)

Dik. : Massa ubi = 100 gram

Massa kertas = 0,88 gram

Massa pati = 22,05 gram

Dit.: berat akhir =.....?

Penyelesaian : berat akhir = massa pati-massa kertas

= 22,05 gram, 0,88 gram = 21,16 gram

% akhir = Berat akhir 100 %


Berat awal

= 21,16 100%
100

= 21,16 %
b. % pati ubi jalar (Ipomea batatas)

Dik. : Massa ubi jalar =100 gram

Massa kertas saring = 0,59 gram

Massa pati = 14,55 gram

Dit.: Berat akhir =.....?

Penyelesaian : berat akhir = massa pati-massa kertas

= 14,55 gram 0,59 gram = 13,95 gram

% akhir = Berat akhir 100 %


Berat awal

= 13,95 100%
100

= 13,95 %

c. % pati ubi talas (Colocasia usculenta L.)

Dik. : Massa ubi jalar =100 gram

Massa kertas saring = 0,827 gram

Massa pati = 16,123 gram

Dit.: Berat akhir =.....?

Penyelesaian : berat akhir = massa pati - massa kertas

= 16,123 gram 0, 827 gram = 15,296 gram

% akhir = Berat akhir 100 %


Berat awal

= 15,296 100%
100
= 15,296 %
C. Pembahasan

Isolasi adalah pemisahan senyawa yang bercampur untuk mendapatkan

senyawa yang tunggal dan bersifat murni. Percobaan ini ada 3 jenis ubi yaitu

Manihot multhisima, Ipomea batatas, dan Colocasia usculenta L. Ketiga jenis ubi

tersebut terlebih dahulu dihaluskan dengan tujuan agar kandungan pati yang

terdapat dalam ubi kayu mudah disaring. Pada proses isolasi pati dilakukan

pemisahan dengan cara pengendapan, pada teknik pengendapan yang dilakukan

yaitu dengan cara dekantasi yang merupakan proses pemisahan antara cairan dan

pati. Proses dekantasi dilakukan lebih dari satu kali yang tujuannya supaya pati

yang masih terdapat dan bercampur dalam cairan benar-benar terpisah. Cairan

keruh hasil penyaringan ditambahkan dengan etanol 95% kemudian disimpan

selama 24 jam dan pada akhirnya diperoleh endapan dari ketiga jenis ubi dan

larutan keruh. Hasil endapan dan cairan keruh tersebut kemudian disaring,

selanjutnya dikeringkan dengan menggunakan oven selama 20 menit dan

didapatkan pati. Setelah itu masing-masing pati dari ketiga jenis ubi tersebut

ditimbang untuk memperoleh berat akhir pati.

Hasil penimbangan diperoleh berat akhir pati yakni, berat pati Manihot

multhisima 21,16 gram, berat pati Ipomea batatas 13,95 gram dan berat pati

Colocasia usculenta L 15,29 gram. Setelah diperoleh berat akhir pati, kemudian

dihitung presentase masing-masing pati dari ketiga jenis ubi dengan cara berat

akhir pati dibagi dengan dengan berat awal pati dan dikalikan 100% sehingga

diperoleh hasil presentase pati dari masing-masing jenis ubi yakni, Manihot

multhisima 21,16%, Ipomea batatas 13,95%, dan Colocasia usculenta L. 15,29%.


Manihot multhisima memiliki kandungan pati yang sangat tinggi karena

mengandungan amilopektin

Ubi kayu merupakan tanaman yang mudah beradaptasi di daerah tropis

maupun subtropis dan mudah diperoleh dengan harga murah. Ubi kayu memiliki

kandungan pati yang cukup tinggi yaitu mencapai 29,13% dalam 100 gram bahan

sehingga tanaman ini sangat cocok dimanfaatkan sebagai sumber pati dalam

pembuatan dekstrin (Firga, 2014). Presentase perbandingan pati hasil pengamatan

dengan teori hasilnya tidak jauh berbeda, hal ini dikarenakan tidak semua pati

ikut tertimbang sebab saat pemisahan antara endapan pati dan cairan keruh untuk

selanjutnya dikeringkan masih ada pati yang tersisa pada gelas beker (sisa pati

tersebut terbuang), sehingga hasilnya berbeda sedikit. Dengan begitu percobaan

isolasi pati yang dilakukan sudah baik karena perbandingan hasil pengamatan

denga teori tidak berbeda signifikan.


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan isolasi pati adalah:

1. Pati dari Manihot multhisima, Ipomea batatas, dan Colocasia esculenta L. Di

isolasi dengan cara larutan ubi yang sudah disaring, kemudian ditampung dan

dilakukan dekantasi, kemudian hasil dekantasi ditambahkan larutan etanol 95%

sebanyak 30ml, kemudian disimpan selama 24 jam. Kemudian pisahkan pati

yang mengendap dengan air, dan keringkan menggunakan oven kemudian

timbang berat akhirnya, berat akhir tersebut adalah ekstrak pati.

2. Persentase pati dari ketiga jenis umbi yaitu Manihot multhisima sebesar

21,16%, Ipomea batatas sebesar 13,95%, dan Colocasia esculenta memiliki

kandungan pati sebanyak 15,296%.

B. Saran

Saran dari praktikum ini adalah semua praktikan ikut aktif dalam proses

pengisolasian dan ketua kelompok membagi tiap-tiap anggota untuk melakukan

pekerjaan agar semua anggota ikut aktif dalam praktikum ini.


DAFTAR PUSTAKA

Felina, F., 2014, Kandungan Gizi Dua Jenis Varietes Singkong (Manihot
esculenta) Berdasarkan Umur Panen Di Desa Siney Kecamatan Tinombo
Selatan Kabupaten Parigi Moutong, Jurnal E-Jipbiol, II (III) :1-10

Hassa, L., G., dkk, 2013, Extracition and Characterisation of Starches From Four
Varieties of Mangifera Indica Seeds, Journal of Applied Chemistry, III
(VI) :1

Maulani, Almiara, S., dkk., 2012, Pembuatan Maltodekstrin dari Pati Ubi Jalar
(Ipomea Batatas. Poir) Sebagai Bahan Tambahan Sediaan Farmasi,
Journal of Pharmaceutical Science and Technology, I (I) : 1

Risnoyatinigsih, S., 2011, Hidrolisis Pati Ubi Jalar Kuning Menjadi Glukosa
Secara Enzimatis, Jurnal Teknik Kimia, V (2): 1-2

Tampubolon, S., N., 2016, Isolasi Pati dari Ubi Kayu (Manihot Ulthisima Pohl.)
yang Memenuhi Standar Farmakope Indonesia, Skripsi, Fakultas
Farmasi, Unismu, Medan

Anda mungkin juga menyukai