Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

FITOKIMIA II
PARAMETER NON SPESIFIK PENENTUAN CEMARAN
MIKROBA EKSTRAK BAHAN ALAM
Dosen Pengampu :
Drs. Achmad Musir , M.Sc., Apt
Vivi anggia, M.Farm ., Apt
Eka Putri, M.Si., Apt

Disusun oleh :
Kelompok 3 A
Dendi Aji 11191020000014
Tesya Nurhasanahtullah S 11191020000015
Muhammad Dio Hermawan 11191020000016
Nadia Putri Aulia 11191020000017
Amelia Zahra 11191020000018
Intan Permatasari 11191020000019

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UIN SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA

MEI / 2021
PARAMETER NON SPESIFIK

PENENTUAN CEMARAN MIKROBA EKSTRAK BAHAN ALAM

A. Tujuan

Mahasiswa dapat menetapkan keberadaan dan jumlah bakteri atau jamur


penyebab penyakit atau perusak ekstrak sehingga bisa dicegah keberadaannya.

B. Dasar Teori

Cemaran mikroba terjadi disebabkan proses perjalanan bahan alam dari hulu
ke hilir. Cemaran dapat terjadi akibat proses pembuatan, cemaran pada alat
pembuatan juga tempat penyimpanan. Cemaran juga bisa didapatkan melalui air,
debu, udara dan tanah (Cikal,dkk. 2020).

Penentuan cemaran mikroba yaitu menentukan atau mengidentifikasi adanya


mikroba patogen yang secara analisis mikrobiologis. Adapun tujuan dari uji cemaran
mikroba untuk memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak boleh mengandung mikroba
patogen dan tidak mengandung mikroba non patogen melebihi batas yang ditetapkan,
karena berpengaruh pada stabilitas ekstrak dan berbahaya (toksik) bagi kesehatan.

Bakteri dan jamur yang sering patogen dan merusak ekstrak misalnya adalah :
Salmonella thyphi,, E. Coli, Bacillus subtillis, Aspergillus flavus dan Staphylococcus
aureus. Berdasarkan Dirjen POM RI persyaratan hasil pemeriksaan parameter
mikrobiologi pada ekstrak adalah :

Parameter Persyaratan

Angka Lempeng Total (ALT) < 10 koloni/g

Coliform < 3 koloni/g

Kapang dan khamir < 10 koloni/g


E.Coli (-) negatif

S. Aureus (-) negatif

Salmonella SP (-) negatif

Angka lempeng total (ALT) adalah angka yang menjelaskan berapa total
bakteri mesofil dalam setiap ml atau gram sample yang akan diperiksa. Prinsipnya
adalah dengan menghitung pertumbuhan koloni bakteri areob mesofil setelah sampel
ditanam pada lempeng media yang sesuai dengan cara tuang kemudian dieramkan
selama 24-48 jam pada suhu sekitar 35-37˚C (BIOLOGICA SAMUDRA, 2019).

Sedangkan angka kapang khamir (AKK) menunjungkan banyaknya cemaran


kapang kamir total yang ada dalam suatu sample, jika nilai AKK besar, maka jumlah
cemaran kapang khamir yang ada dalam suatu sampel juga besar sehingga dapat
menimbulkan efek toksik (Thomas, 2010).

C. Alat dan Bahan

 Alat
Cawan petri
Pipet tetes
Lemari inkubator
 Bahan
Ekstrak Daun Kemangi
Media Nutrient Agar
Media Potato Dextrose Agar

D. Cara Kerja

Penetapan Angka Lempeng Total (ALT)


Larutan ekstrak dibuat dengan pengenceran 1:10 dengan cara melarutkan 1
gram ekstrak ke dalam labu ukur 10 ml. Dilanjutkan dengan pengenceran 1:100 dan
1:1000. Untuk penentuan angka lempeng total (ALT) dipipet 1 ml dari setiap
pengenceran ke dalam cawan petri yang steril (triplo) dengan menggunakan pipet
yang berbeda dan steril untuk setiap pengenceran. Ke dalam tiap cawan petri
dituangkan 5 ml media Nutrient Agar yang telah dicairkan bersuhu 45C. Cawan
petri digoyangkan dengan hati-hati (diputar dan digoyangkan ke depan dan ke
belakang ke kanan dan ke kiri) hingga sampel bercampur rata dengan larutan ekstrak.
Kemudian dibiarkan hingga campuran dalam cawan petri membeku. Cawan petri
dengan posisi terbalik dimasukkan ke dalam lemari incubator ada suhu 35C selama
24 jam. Dicatat perubahan koloni pada masing-masing cawan yang mengandung 30-
300 koloni setelah 24 jam. Tentukan Angka Lempeng Total dalam koloni/g sampel
dengan mengalikan jumlah rata-rata koloni pada cawan dengan factor pengenceran
yang sesuai.
Penetapan Keberadaan Kapang dan Khamir
Kedalam cawan petri yang steril (duplo) tuangkan 5 ml media Potato
Dextrose Agar yang telah dicairkan bersuhu 45C, biarkan membeku pada cawan.
Pipet 0,5 ml dari tiap pengenceran kedalam cawan petri yang steril (metode semai),
dengan menggunakan pipet yang berbeda dan steril untuk tiap pengenceran. Cawan
petri digoyangkan dengan hati-hati hingga sampel tersemai secara merata ada media.
Kemudian diinkubasikan pada suhu kamar atau 25C selama 7 hari. Dicatat hasil
sebagai jumlah kapang dan khamir/g sampel.

E. Hasil dan Perhitungan Cemaran mikroba

a. Angka lempengan total (ALT)


No Faktor Pengenceran
10-1 10-2 10-3
I 0 46 21
II 0 39 7
III 0 49 10
Rerata <1* 44,67 12,7*

Petunjuk: Bila hanya satu pengenceran yang berada dalam batas yang sesuai (25 –
250 koloni), hitung jumlah rerata dari pengenceran tersebut dan dikalikan dengan
faktor pengenceran (SNI 2897:2008).

Perhitungan ALT ( )

=
b. Cemaran kapang/khamir
No Faktor Pengenceran
10-1 10-2 10-3
I 3 - -
II - - -
III - - -
Rerata 1* <1* <1*

Petunjuk: Jumlah koloni kurang dari 25 koloni pada pengencera terendah, hitung
jumlahnya dan kalikan dengan faktor pengecerannya dan beri tanda *(diluar jumlah
koloni 25 sampai dengan 250) (SNI 2897:2008).

Perhitungan ALT ( )

F. Pembahasan Kapang Dan Khamir

Penentuan parameter non spesifik ekstrak yaitu penentuan aspek kimia,


mikrobiologi dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan
stabilitas (Saifudin, Rahayu, & Teruna, 2011).Pada praktikum ini, dilakukan
penentuan cemaran mikroba ekstrak daun kemsngi dslsh satunya cemaran kapan
dan khamir. Untuk pengujian dilakukan kedalam cawan petri yang steril (duplo)
tuangkan 5 ml media Potato dextros Agar yang telah dicairkan bersuhu 45oC,
biarkan membeku pada cawan. Pipet 0,5 ml dari tiap pengenceran kedalam cawan
petri yang steril (metode semai), dengan menggunakan pipet yang berbeda dan
steril untuk tiap pengenceran. Cawan petri digoyangkan dengan hati-hati hingga
sampel tersemai secara merata pada media. Kemudian diinkubasikan pada suhu
kamar atau 25oC selama 7 hari. Dicatat hasil sebagai jumlah kapang dan khamir/g
sampel (Saifudin, Rahayu, & Teruna, 2011).
Pada penentuan parameter non spesifik dilakukan pengujian kapang dan
khamir pengujian ini termasuk salah satu pengujian kemurnian ekstrak.Uji ini
mencakup penentuan jumlah kapang dan kahmir yang diperbolehkan dan untuk
menunjukkan tidak adanya kapang dan khamir tertentu dalam ekstrak. untuk
pengujian cemaran kapang dan khamirnya di dapatkan hasil sejumlah 10*
koloni/g, hasil yang didapat juga tidak melebihi dari persyaratan yang ditetapkan
oleh Badan POM RI yaitu sebesar 1 x 103 koloni/gram. Rendahnya pertumbuhan
bakteri dan kapang dan khamir ini juga bisa disebabkan karena ekstrak yang
digunakan adalah etanol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri atau
mikroba dalam ekstrak.Selain itu, menurut literatur juga mengatakan bahwa
minyak atsiri tanaman kemangi (Ocimum americanumL.)memiliki aktiifitas
mikrobiologi yang tinggi.

G. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa parameter cemaran mikroba


adalah penentuan adanya mikroba yang patogen secara analisis mikrobiologis.
Pada pengujian parameter non spesifik cemaran mikroba pada ekstrak etanol herba
kemangi di dapatkan hasil sesuai dengan ketentuan umum ekstrak total cemaran
bakteri 44,670 x 102 koloni/g, total cemaran kapang 10* koloni/g, sedangkan
pengujian aflatoksin didalam ekstrak tidak diperoleh adanya aflatoksin didalam
ekstrak. Pada pengujian logam berat didapatkan logam timbal 0,007733 x 10-4
mg/kg, cadmium 0,00477 x 10-4 mg/kg, arsen 0,002396 µg/kg yang memenuhi
persyaratan ekstrak yang telah ditetapkan oleh Badan POM RI.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional. 2008. Metode Pengujian Cearan Mikroba dalam


Daging, Telu, dan Susu serta olahannya. SNI 28971.

Cikal Farah IJS, Luh Made S, I Nyoman S. 2020. Uji Cemaran Mikroba pada Daun
Mimba (Azadiractha Indica A. Juss) Seagai Standarisasi Bahan Obat Herbal.
Indonesia Medicus Veterinus.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/download/62921/35984/#:~:text=Uj
i%20cemaran%20mikroba%20yang%20dilakukan,bahan%20baku%20yang%2
0akan%20di

Sri sundari, Fadhliani. 2019. Uji Angka Lempeng Total (ALT) pada Sediaan
Kosmetik Lotion X di BBPOM Medan. Jurnal Biologica Samudra 1 (1): 25-33.
https://ejurnalunsam.id/index.php/jbs/article/download/1524/1251/#:~:text=Prin
sip%20dari%20ALT%20adalah%20menghitung,suhu%2035%2D37%C2%B0.

Thomas Anggun Dian Prakoso. 2010. PERBANDINGAN ANGKA KAPANG


KHAMIR (AKK) RIMPANG SEGAR TEMULAWAK, SERBUK RIMPANG
TEMULAWAK, DAN EKSTRAK ETANOLIK RIMPANG TEMULAWAK
(Curcuma xanthorrhiza Roxb). Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas Santa
Dharma. Yugyakarta. https://repository.usd.ac.id/17283/2/068114130_Full.pdf

Anda mungkin juga menyukai