NIM : 08061181823008
Kelas : Farmasi B
Sumber air yang digunakan berasal dari : air PDAM (city water), shallow
well (sumur dangkal) dengan kedalaman 10-20 m ,atau berasal dari deep
well (sumur dalam) dengan kedalaman 80-150 m. Variasi mutu dari pasokan
air mentah (raw water) yang memenuhi syarat ditentukan dari target mutu
air yang akan dihasilkan.
3. Aqua p.i (Aqua Pro Injeksi) ditambah dengan karbon aktif 0,1% dari
volume, dipanaskan dengan temperatur 60-70°C selama 15 menit.
2. Heat exchanger merupakan salah satu alat yang digunakan untuk tetap
menjaga proses sterilisasi dengan menggunakan uap panasnya, baik pada
alat maupun produk sterilisasi. Tahap mikro filter merupakan tahap untuk
menyaring ukuran-ukuran partikel yang berupa mikro, namu perlu
diingat bahwa senyawa kontaminan ada pula yang berukuran nano oleh
karena produk belum steril. Tahapan selanjutnya berupa reverse osmosis
atau osmosis terbalik.
3. Pembuatan dengan penyaring membran (osmosis terbalik/reverse
osmosis). Penyaring membran adalah tipe penyaring permukaan yang
menahan partikel yang berukuran lebih besar dari ukuran pori pada
permukaan bagian atas aliran membran polimer dengan ukuran pori
membran untuk proses osmosis terbalik ini ialah 1-10 Å. Membran
semipermeabel ini mampu untuk menolak sebagian besar senyawa
organik, bakteri dan virus serta juga 90-99% ion. Membran yang
digunakan untuk reverse osmosis biasanya merupakan polimer komplek.
Polimer yang paling lazim digunakan yaitu Cellulose Acetate Triacetate
(CA), polyamide (PA), Thin film composite (TEC) dan Sulfon composite.
Sistem osmosis terbalik beroperasi pada perbedaan tekanan 100-500 psi
karena ukuran pori yang sangat kecil. Sistem osmosis terbalik ini akan
menghasilkan air yang dimurnikan dan air untuk injeksi dengan
penyaringan 2 rangkap.