Anda di halaman 1dari 29

Penerapan Komunikasi Antarmanusia

dalam Pelayanan Kesehatan


Annisa Amriani. S, M. Farm, Apt
HISTORY TAKING
Tujuan :
utk. mengumpulkan seluruh informasi yg diperlukan
guna membuat keputusan (informasi, saran, nasihat)
yang tepat utk. mendukung pengobatan pasien.

Standart:
selama sesi history taking, gunakan ketrampilan
menginterview utk. menggali informasi guna membuat
penilaian yg. akurat.

Pedoman:
• Mendengarkan efektif • Kelayakan
• Dialog • Kelengkapan
• Menelusuri
CHANELLING
Tujuan:
Memotivasi masyarakat agar memanfaatkan pelayanan
kesehatan preventif dan kuratif yg disediakan  mell.
komunikasi satu-lawan-satu dan sesi pembelajaran
kelompok.
KONSELING
Standart:
selama sesi konseling, farmasis menggunakan
ketramp. memberi informasi & melakukan edukasi.
Utk. meningkatkan kepatuhan pasien & perubahan
perilaku --> gunakan ketrampilan bernegosiasi
--> perlu:
• membina hubungan dg. klien
• mengizinkan pasien menceritakan semua yg.
dialami tanpa menyela
• mendengarkan aktif
• memberikan informasi & edukasi
• membantu klien membuat keputusan
Pedoman:
utk. berkomunikasi dg. efektif --> gunakan:
• Bahasa yang layak
• Lengkap
• Pengorganisasian informasi
• Bisa diterima
• Memadai
• Relevansi
• Pemberdayaan
• Rekomendasi perilaku
• Memanfaatkan jaringan penunjang sosial
• Verifikasi
Tujuan:
- utk. berbagi info ttg. penyakit & pengobatannya
- utk. meningkatkan kepatuhan mell. kesepakatan
dg. klien ttg. pengobatan yg. positif & perubah-
an perilaku
- utk. membantu klien membuat keputusan

DIALOG DENGAN PASIEN/KLIEN


Tujuan:
- mengetahui pelayanan yg dibutuhkan pasien &
cara apa yg terbaik utk. memberikan pelayanan
tsb.
- mengelola pengobatan pasien & klien jika mrk.
pergi ke institusi kesehatan.
3.5 KOMUNIKASI SOSIO-EMOSIONAL
Standart:
farmasis membina & menjaga hubungan yg. positif
dg. klien selama pertemuan.

Pedoman:
• Membingkai pertemuan
• Perhatian
• Perilaku nonverbal yg. membangun
• Penghargaan positif
• Empati
• Tidak menghakimi
• Peduli
• Menenteramkan
Tujuan:
- utk. menciptakan & menjaga hub. yg. positif
dg. pasien selama pertemuan.
- utk. mendorong pasien agar terbuka & patuh

Keahlian sosio-emosional : mampu menggunakan


pernyataan2 utk. menunjukkan empati, peduli,
perhatian positif, dan menghilangkan kekhawatir-
an
PROSES KOMUNIKASI ANTARMANUSIA
DALAM PRAKTEK KEFARMASIAN

HISTORY TAKING
Tujuan :
- memilih pasien yg. plg. memerlukan history taking
- mengetahui perlunya dilakukan history taking
- mengetahui pertanyaan2 yg. tepat utk. melakukan
history taking
- mengetahui tipe2 respon verbal yg tepat & yg tidak

tepat utk. merespon pernyataan pasien


- memilih teknik yg tepat utk memotivasi pasien agar
berkomunikasi
- mengetahui penemuan2 bermakna yg sebaiknya
dikomunikasikan kpd. dokter, perawat, & pasien.
MENGINTERVIEW & MENILAI
- Penilaian pasien  aspek penting dlm. Patient care
- Yang dinilai:
• pemahaman pasien ttg. pengobatannya
• bgmn. mereka menggunakan obatnya
• masalah yg dihadapi dg. Terapinya
- Contoh : kasus salah persepsi pasien dlm. proses
interview (Coumadin vs. drugs)

PENTINGNYA HISTORY TAKING


 membantu menyediakan data utk mendokumen-
tasi fakta ttg. adanya drug-related problem (reaksi
samping obat, interaksi obat, penggun. obat yg salah,
terapi yg tdk. tepat atau tdk mencukupi, kurangnya
kepatuhan, dsb.)
KOMPONEN INTERVIEW YANG EFEKTIF
• Mendengarkan
 saat menginterview sebaiknya kita:
1. Berhenti berbicara.
2. Menghilangkan gangguan2 yg. memecah konsentrasi.
3. Gunakan tatapan mata yg. baik  membantu konsentrasi.
4. Bereaksi thd. Ide, bukan thd. orangnya.
5. Baca pesan2 nonverbal.
6. Dengarkan bgmn. sesuatu diucapkan (nada suara & kece-
patan berbicara).
7. Berikan umpan balik utk. mengklarifikasi setiap pesan.

• Menelusuri
 perhatikan bentuk/susunan kalimat pertanyaan.
 hindari jenis pertanyaan “mengapa”  ganti dg. “apa”
atau “bagaimana”
hindari pertanyaan yg. mengarahkan
 Gunakan pertanyaan terbuka & tertutup dg. tepat
• Penggunaan Keheningan/Diam
 gunakan keheningan dg. tepat
 kadang pasien tidak berbicara, bisa karena:
- butuh waktu utk. berpikir/bereaksi thd. informasi kita
- tidak memahami pertanyaannya dg. lengkap
- merasa takut atau tertekan
- sedang mencari-cari jenis respon yg. kita berikan
 semakin besar “rasio berbicara” di pihak yg. diinterview 
semakin berhasil proses interviewnya.

• Membina Hubungan
 caranya:
- memberi sambutan yg. tulus & ramah
- berperilaku sopan
- tidak bersikap stereotyping & prejudging
- mendorong pasien utk. datang ke satu apotek saja
MERENCANAKAN HISTORY TAKING
A. Pemilihan pasien yg akan diinterview
 dahulukan pasien yg:
- punya gejala mengarah ke DRP.
- penyakitnya akut & parah
- punya riwayat kurang mematuhi pengobatan, res-
pon terapetik tdk. mencukupi, atau reaksi alergi
- menerima obat dg. indeks terapi sempit
- mendpt. multiple drug regimen atau dg. multiple
disease state
- pasien psikiatri dan manula.
B. Tujuan Interview:
- mendokumentasi reaksi obat & alergi
- memberi penyaringan thd. kemungkinan interaksi
obat
- menentukan kepatuhan pengobatan pasien
- menentukan respon terapetik atau non terapetik
pasien thd. Obat

Selain itu history taking mencakup informasi ttg:


- sikap umum pasien thd. obat
- kecenderungan penyalahgunaan obat
- pantangan diet
- penggunaan kafein, alkohol, nikotin
- riwayat reaksi samping obat terdahulu
C. Persiapan Interview
∗ Lihat catatan pasien, surat rujukan, riwayat
pengobatan & pemeriksaan dokter, data lab.,
catatan kemajuan kesehatan, dll.
∗ buat catatan khusus ttg. pasien
∗ siapkan formulir yg minimal berisi:
• pengobatan dg. resep & non resep
• alergi & manifestasinya
• reaksi samping obat selain alergi
• obat2 yg. dipakai di rumah
• diet
• asupan cairan
• social drug use
D. Pelaksanaan Interview Riwayat Pengobatan

a. Memulai interview
- Perkenalan diri : nama, titel, posisi penginterview
- Nyatakan tujuan interview dg. singkat
- Tanyakan kondisi pasien (apa cukup kuat utk.
bicara)
- Sampaikan perkiraan waktu yg diperlukan utk.
interview

b. Teknik Interview
- Ada banyak teknik interview, penerapannya tgt.
kepribadian pasien & penginterview
- Jangan gunakan teknik interview yg tidak tepat
Hal-hal yg perlu diingat selama proses interview:
- suasana privasi & tanpa interupsi
- perhatikan komunikasi nonverbal
- dorong pasien agar berani bicara
- lakukan pendekatan dari topik yg umum ke khusus
- dorong pasien agar bicara spontan & dengarkan
- buat pertanyaan yg spesifik

c. Mengakhiri Interview
- rangkum dan sampaikan data2 penting pd. pasien
- beri kesempatan pasien menanyakan hal2 terkait
riwayat pengobatannya
- beri saran rinci atau konseling ttg. pengobatannya
- tutup dg. pernyataan yg. menjamin kerahasiaan
informasi pasien
Patient Assessment and Educational
Diagnosis

Urutan Educational Diagnosis :


1. Nilailah apa yg. ingin diketahui pasien
2. Nilailah apa yg. telah diketahui pasien
3. Identifikasi kesenjangan informasi (antara 1 & 2)
4. Nilailah kemampuan pasien utk. belajar
5. Tentukan cara terbaik utk. memberikan petunjuk
6. Tentukan waktu terbaik utk. memberikan petunjuk

7. Setelah memberi petunjuk, nilailah apakah telah


terjadi pembelajaran.
BAGAIMANA MEMBANGUN PEMAHAMAN
PASIEN YG. LEBIH BAIK

I. Farmasis mengidentif. keyakinan/perilakunya sen-


diri yg bisa mempengaruhi efektivitas komunikasi
II. Sebaiknya farmasis mengamati perilakunya thd.
pengobatan (farmasis bukan hanya sbg. ‘dispen-
ser’)  farmasis juga wajib memperbaiki pema-
haman pasien ttg. pengobatannya.
 farmasis hrs. bisa memahami pasien sbg.
manusia seutuhnya.

Ingat: tujuan campur tangan farmasis adl. utk. mem


bantu pasien mencapai luaran medis & kualitas hdp.
yg dihrpkan  tdk. sekedar membuat pasien ‘patuh’
ANGGAPAN YG KELIRU TTG. PEMAHAMAN PASIEN
• Jangan berasumsi bhw. dokter telah membahas dg.
pasien ttg. obat2 yg. diresepkan
• Jangan berasumsi bhw. pasien memahami informasi
yg. diberikan.
• Jangan berasumsi bhw. jika pasien memahami apa yg
diharapkan, mereka pasti mematuhinya.
• Jangan berasumsi bhw. jika komunikasi macet, itu
disebabkan pasien ‘tidak perhatian’, ‘tdk. termotivasi’,
‘kurang pandai’, ‘tidak bisa mengingat’
• Jangan berasumsi bhw. sekali pasien memahami cara
mematuhi pengobatannya, perilaku patuh akan terjadi.
• Jangan berasumsi bhw. dokter memantau secara rutin
penggunaan obat pasiennya, dan bhw. dokter menge-
tahui & menemui pasien jika ada masalah dlm. pengo-
• Jangan berasumsi bhw. jika pasien punya masa-
lah, mereka akan langsung menanyakan atau
minta tolong seseorang utk. memberitahu.

TEKNIK-TEKNIK MENILAI PEMAHAMAN


PASIEN

Menilai Pemahaman Pasien ttg. Pengobatan


1. Apa yg. dikatakan dokter anda ttg. obat ini?
2. Apa yg. dikatakan dokter anda ttg. cara menggu-
nakan obat ini?
3. Untuk apa sebenarnya obat ini ditujukan?
4. Masalah medis apa yg. menyebabkan anda
memerlukan obat ini?
5. Instruksi/peringatan khusus apa yg. anda terima?
Menilai Pemahaman ttg. Penggunaan Obat
1. Pada jam berapa saja anda akan minum obatnya?
2. Apakah waktu-waktu tsb. tepat bagi anda?
3. Bagaimana sebaiknya anda menyimpan obat ini?

Menilai Masalah yg. Mungkin Terjadi dengan


Penggunaan Obat
1. Jika anda pernah melewatkan dosis atau lupa
meminum obat anda, menurut anda apa sebab-
nya hal itu bisa terjadi ?
2. Dokter anda menganjurkan anda bagaimana jika
anda lupa meminum satu dosis?
3. Kapankah, jika pernah, anda lupa meminum obat
anda seminggu terakhir ini?
4. Seberapa lama anda akan meminum obat ini?
Menilai Masalah Pengobatan Lainnya
1. Efek samping apa, jika ada, yg pernah anda alami
sejak mulai meminum obat ini?
2. Efek apa yang harus anda waspadai?
3. Bgmn. anda akan tahu bahwa obatnya sudah
bekerja?
4. Apa yg akan anda lakukan jika obat anda nampak-
nya tidak bekerja?
Menilai Masalah Kesehatan Lainnya
1. Obat non resep apa yg. telah anda minum?
2. Seberapa baik obat tsb. telah bekerja?
3. Apakah anda mempunyai masalah dlm. menggu-
nakan obat ini yg belum kita diskusikan?
4. Bagaimana perasaan anda bila menggunakan obat
yg. mahal ini (jika harga mungkin menyebabkan
hambatan)?
5. Akibat apa yg. anda pikirkan akan terjadi pada ke-
sehatan anda jika tdk. menggunakan obat sesuai
yg. dianjurkan?

Teknik sederhana menggunakan pertanyaan terbuka:


mulai pertanyaan dg. “siapa, bagaimana, kapan, di
mana, apa, dan mengapa.”
TEKNIK UTK. MEMPERBAIKI PEMAHAMAN
PASIEN
--> gunakan bahasa yang mudah dipahami.
1. Tekankan poin-poin kunci. Sebelumnya katakan :
“Sekarang, ini penting sekali ya, …… “
2. Berikan alasan untuk poin kunci. mis. Jelaskan
mgp. perlu melanjutkan penggunaan antibiotik
meskipun gejalanya sdh. hilang.
3. Pantaulah kepatuhan
TERIMAKASIH
Contoh kasus History Taking
Bentuk PMR

Anda mungkin juga menyukai