Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Produksi Nanopartikel Untuk Aplikasi Oral : Persiapan Alat Preparasi dan

Karakterisasi

 Pembuatan nanopartikel dengan polimer-semipolar


Dilakukan dengan cara menggunakan metode presipitasi . Metode presipitasi
merupakan salah satu metode yang sederhana namun dapat menghasilkan ukuran
maupun morfologi partikel yang lebih baik . Presipitasi adalah teknik paling lama
yang digunakan untuk prekonsentrasi dan pemisahan. Metode inimempunyai poin-
poin umum seperti: proses pembentukan endapan dalam larutan, faktor-faktor
yangmempengaruhi penentuan efesiensi pemisahan, teknik percobaan
 Pembuatan nanopartikel dengan polimer-polar
Dilakukan dengan cara menggunakan metode ionic gelation . Metode ini melibatkan
proses sambung silang antara poli elektrolit dengan adanya pasangan ion
multivalennya . Ionic gelation sering kali diikuti dengan kompleksasi polielektrolit
dengan polielektrolit yang berlawanan . Pembentukan ikatan sambung silang ini akan
memperkuat kekuatan mekanis dari partikel yang terbentuk
 Fungsionalisasi nanopartikel
Suatu senyawa akan berinteraksi dengan suatu titik atau bola pada nanopartikel
sedikit demi sedikit sehingga akan membentuk suatu lingkaran yang konstan disebut
(ab)1 proses akan terus berlanjut hingga terbentuknya 2 lapisan yang disebut dengan
(ab)2

 Prinsip Dasar Karakterisasi Dengan Particles Size Analyzer (PSA)


Suatu suspended partikel akan dikenai sebuah laser merah dan sinyal akan di tangkap
oleh detektor dengan membagi dalam 2 sinar yaitu pertama reflected laser dan kedua
scattered light from particles. Sehingga timbulnya interferance dari partikel. Lensa
akan menangkap partikel kecil ke read detector dan partikel besar ke side detector
sehingga oleh ring shaped detektor dihasilkan puncak distribusi partikel.

 Prinsip karakteristik dengn SEM-TEM


1. SEM (Scanning Electron Microscope)
SEM merupakan mikroskop eletron yang dapat melakukan pembesaran objek
sampai 2 juta kali dan didesain untuk mengamati permukaan objek solid secara langsung.
Namun SEM ini memiliki kelemahan yakni hanya menganalisis permukaan, resolusi
lebih rendah dari TEM, sampel harus bahan yang konduktif jika tidak maka harus
dilapisi logam seperti emas.

2. TEM (Transmission Electron Microscopy)


TEM merupakan teknik mikroskopis dimana sejumlah elektron ditransmisikan
melalui spesimen tipis dan berinteraksi dengan spesimen yang melewatinya. TEM
mempunyai perbesaran yan paling kuat, memberikan bentuk dan ukuran berkualitas
tinggi. Sehingga dapat melihat sampai ke dalam partikel.

Karakter di dalam Organ Tubuh

A. Nanopartikel akan stabil di asam lambung dari lumen lambung.


B. Nanopartikel melekat dan menembus ke lapisan lendir saluran lambung.
C. Nanopartikel menembus kontak helicobacter pylori dari epitel lambung, maka menjadi
tidak stabil dapat melepaskan obat di tempat infeksi.
Ketika menderita sakit tukak lambung akibat helicobacter yang menghasilkan urea, CO 2,
H2O dan NH2. Ketika nanopartikel menuju lambung melalui asam lambung pada pH (1,2-2,5),
mucus pH (4,5-7), epithellium pH (7,4). Contoh pada kasus obat azithromisin (kapsul) yang
larut sebagian di lambug. Kapsul tersebut akan mengalami disintegrasi yang kemudian
terdisolusi di cairan lambug. Pada keadaan ini obat menjadi tidak efektif karena rusak oleh
asam lambung kemudian pada mucus sukar masuk dikarenakan mucus yang kental bergerak-
gerak. Dan di sel epitel (sel mengandung kolagen) jika kolagen tersebut hilang maka kulit
akan mengkerut.

Pengatasannya (penggunaan PLGA) dengan membuat PLGA+azithromisin menjadi bola,


kemudian dilapisi lagi untuk mengatasi HCl, mengatasi mukosa, dan tidak rusak oleh tight
junction. Pelapisannya, pada layer 1 dengan lutrol pH (4,5), layer 2 lapisi dengan lutrol pH
(6), layer 3 lapisi dengan lutrol pH (7,8). Lutrol pH 4,5 diberi warna (dye) seperti : green dye
yang sifatnya berfluoresensi, jika pakai dye green sel epitel akan menjadi warna hijau.

Pengatasan (penggunaan kitosan) pada pH 1,2-2,5 (mengalami swelling), pH 4,5-6,5, dan


pada pH 7 hancur kemudian mengalami agregat. Kitosan bersifat suka basa maka dapat
digunakan lutrol 4,5. Selain itu, kitosan memiliki harga yang murah, dan mudah dalam
pemberian warna.

Cara kerja :

 Tikus diberi helicobacter pylori


 Tikus mengalami diare
 Buat lah nanopartikel yang kemudian berikan nanopratikel tersebut ke tikus.
 Tikus dimatikan
 Ambil lambungnya
 Dilihat di mikroskop
 Lampu merah untuk nanopartikel dengan kitosan, lampu hijau untuk heparin dan warna
lain untuk inti sel.
 Gambar ditumpuk menjadi superimposition.
Terdapat perbedaan pada grup kontrol setelah 30 menit berada di cairan lambung,
kemudian setelah 120 menit mencapai mucus, sampai baru beberapa hari mauk ke epitel dan
yang terlihat hanyalah kitosan.

Anda mungkin juga menyukai