Anda di halaman 1dari 41

dilakukan melalui penulisan jurnal dan pembahasan (dalam jaringan)

Permasalahan :
Melarutkan dengan cara pembentukan kompleks yang larut
dr. Teuku, Sp.PD
SIP. 77.100/ID/II/2019
Malang, 15 Maret 2020
R/ Iodine 50
Pottasium Iodide 100
Aqua ad 1000 ml
s.u.c
da 50 ml -------Teuku ----------

Pro: Tn. Andi (43 th)


Jalan sumber sekar 01 Kab. Malang
0341-1234567
▪ BRITISH PHARMACOPEIA 1993 p. 966:
AQUAUS IODINE SOLUTION
R/ Iodin 50 g
Pottasium iodide 100 g
purified water, freshly boiled and
cooled 1000 ml
sufficient to produce
Labeling: the label states that the solution
should be well diluted before use
(diencerkan sebelum digunakan)
Apotek Mahasiswa Farmasi UIN Malang
Jalan Locari, Dau, Kab. Malang telp. 1234567
Apoteker: Farmasiana, S.Farm.Apt

No. 01 Tgl. 15 Maret 2020

Tn. Andi
Pemakaian Diketahui

Diencerkan sebelum digunakan


▪ Alamat dokter
▪ Nomor telepon dokter
1. I2 mudah menyublim pada suhu kamar
2. I2 mudah merupakan oksidator kuat serta dapat
menimbulkan noda pada botol
3. I2 sukar larut dalam air sedangkan sediaan diminta dalam
bentuk larutan
4. Jumlah aqua yang dibutuhkan untuk membuat larutan KI
belum diketahui

1. Ditimbang pada gelas arloji setangkup


2. I2 dicampur dengan larutan KI dalam labu erlemeyer
tertutup
3. Dibuat dalam garam kompleks dengan KI yang mudah larut
dalam air. Reaksi : 212 + KI → I2 +IKI
4. Larutan KI dibuat dengan sejumlah air sama banyak
Thyroidectomy preparation (off-label use): Oral: 5 to 7 drops (0.25 to 0.35 mL)
3 times daily; administer for 10 days before surgery; if not euthyroid prior to
surgery, consider concurrent beta-blockade (eg, propranolol) in the immediate
preoperative period to reduce the risk of thyroid storm (Ross 2016)
Thyrotoxic crisis/thyroid storm (off-label use): Oral: 4 to 8 drops every 6 to 8
hours; initiate therapy at least 1 hour following the initial dose of antithyroid drug
therapy (eg, propylthiouracil, methimazole) (Nayak 2006; Ross 2016)
Mechanism of Action In hyperthyroidism, iodine temporarily inhibits thyroid
hormone synthesis and secretion into the circulation; use also decreases thyroid
gland size and vascularity. Serum T4 and T3 concentrations can be reduced for
several weeks with use but effect will not be maintained.

Solution, Oral:
Generic: Potassium iodide 10% and iodine 5%
Kesimpulan : dosis pemberian sesuai
• Nayak B and Burman K, “Thyrotoxicosis and Thyroid Storm,” Endocrinol Metab Clin North Am, 2006, 35(4):663-86, vii. [PubMed
17127140]
• Ross DS, Burch HB, Cooper DS, et al. 2016 American Thyroid Association Guidelines for Diagnosis and Management of
Hyperthyroidism and Other Causes of Thyrotoxicosis. Thyroid. 2016;26(10):1343-1421. [PubMed 27521067]
▪ Iodium : 50 ml/ 1000 ml x 50 g = 2,5 g
▪ KI : 50 ml/1000 ml x 100 g = 5 g
▪ Aqua destilata ad 50 ml

▪ Timbangan gram dan anak timbangan


▪ Gelas arloji setangkup
▪ Penara
▪ Sendok porselen
▪ Gelas ukur 100 ml
▪ Sendok penyu
▪ Labu erlemeyer tertutup 50 ml
▪ Pipet tetes
▪ Botol kaca 60 ml
1. Kalibrasi botol dengan air 50 ml → beri tanda
2. Menara gelas arloji setangkup
3. Timbang KI 5 g diatas kertas perkamen (ambil dengan
sendok penyu) → masukkan dalam labu erlemeyer
4. (3) + aqua aa 5 ml → kocok ad homogen
5. Timbang iodin 2,5 g dengan gelas arloji setangkup (ambil
dengan sendok porselen)
6. (5) masukkan kedalam labu erlemeyer sedikit demi sedikit
sambal dikocok → tambahkan aquadest 10 ml
7. (6) tuang kedalam botol dan bilas labu erlemeyer dengan
aquadest kemudian masukkan ke botol
8. Tambahkan aquadest ke botol hingga batas tanda
9. Tutup botol dengan tutup / tutup dropper, bersihkan botol,
beri etiket dan label
Cara penggunaan: 5 tetes dilarutkan dalam 1 gelas air kemudian
diminum
Permasalahan :
Melarutkan bahan dengan sifat khusus
dr. Tengku
SIP. 77.998/ID/II/2019
Malang, 16 Maret 2020
R/ Pot.Nigr.c.tussim 100 ml
S.q.d.d.C
-------Tengku -----

----------did-------------------

Pro: Tn. Tono (29 th)


Jalan sumber sekar 01 Kab. Malang
0341-1234567
▪ FMS Hal. 45 atau FN Hal. 251

POTIO NIGRA CONTRA TUSSIM


R/ Succus liquiritae 10
Ammonium chloride 6
SASA 6
Aqua destilata ad 300
R/ Ol. Anisi 4
ethanol 95% 76
Amm.liquidum 20
Apotek Mahasiswa Farmasi UIN Malang
Jalan Locari, Dau, Kab. Malang telp. 1234567
Apoteker: Farmasiana, S.Farm.Apt

No. 02 Tgl. 16 Maret 2020

Tn. Tono
Sehari Empat Kali Satu Sendok Makan

KOCOK DAHULU
▪ Alamat dokter
▪ Nomor telepon dokter
▪ “q” pada signa quadra / quinqua ? quadra
1. Kelarutan succus liquiritae dalam air dingin 1:20, dalam air
panas 1:1
2. NH4Cl bersifat higroskopis, perlu cara khusus penimbangan
3. SASA merupakan bahan cair yang mudah menguap dan
dapat meniggalkan bekas di botol
4. SASA mengandung oleum anisi yang mudah memisah jika
dilarutkan dalam air.

1. Succ. Liq dilarutkan dalam air 1:20 dalam mortar → gerus ad


larut
2. Setelah ditimbang langsung dicampurkan
3. SASA ditambahkan terakhir setelah dinding botol dilapisi
cairan sediaan dengan cara botol diguling-gulingkan hingga
seluruh cairan melapisi seluruh permukaan botol. SASA
ditimbang dalam gelar arloji setangkup
4. Diberi label kocok dahulu
Nama Dosis lazim Dosis Dosis pada Kekuatan sediaan obat Dosis per sekali pakai
Bahan aktif maksimum pasien yang dibuat untuk pasien
(sesuai usia) berdasarkan resep

500 mg 10 gram 500 mg – 50 ml/ 300 ml 15 ml/ 50 ml x


–1g (sehari) 1g x6g= 1 gram = 0,3
NH4Cl (sekali (sekali 1 gram gram = 300 mg
pakai) pakai)
2-4 g 2-4 g
(sehari) (sehari)

Kesimpulan : dosis lebih rendah dari dosis lazim seharusnya 500 mg


• Farmakope Indonesia edisi ketiga halaman 960
▪ Succus liquiritae =50 ml/300 ml x 10 g = 1,67 g
▪ NH4Cl : 50 ml/300 ml x 6 g = 1 g
▪ SASA : 50 ml/ 300 ml x 6 g = 1 g
▪ Aquadest ad 50 ml

▪ Timbangan gram dan anak timbangan


▪ Penara
▪ Gelas arloji setangkup
▪ Gelas ukur 100 ml
▪ Sendok penyu
▪ Mortir dan stamper
▪ Pipet tetes dan sudip
▪ Beaker glass 100 ml
▪ batang pengaduk
▪ Botol kaca 60 ml
1. Kalibrasi botol dengan air 50 ml → beri tanda
2. Menara gelas arloji setangkup
3. Timbang suc. Liq. 1,67 g → gerus ad halus di mortir
4. (3) + aqua 20 ml → aduk ad homogen → pindahkan ke botol
5. Bilas mortir dengan 10 ml aquadest ad bersih → pindahkan ke
botol
6. Timbang NH4Cl 1 g dengan kertas perkamen lalu segera
larutkan dalam 10 ml aquadest di beaker glass
7. (6) tuang kedalam botol dan bilas dengan 5 ml aquadest
8. Timbang SASA 1 g dengan gelas arloji setangkup
9. Tutup botol dan gulingkan hingga permukaan terlapisi cairan
10. Masukkan (8) → kocok ad homogen
11. (10) + aquadest ad tanda → kocok ad homogen
12. Tutup botol, bersihkan botol, beri etiket dan label
dr. Tono
SIP. 77.997/ID/II/2019
Permasalahan: Malang, 17 Maret 2020
Pembuatan R/ Ol. Iec. Aselli 40
emulsi dengan Ol. Cinnamom 0,1
emulgator PGA Pulv. Gum. Arab 15
dengan Natr. Hypophosph. 0,5
Calc. Hypophosph 0,5
minyak (bahan
Aqua 20
aktif) yang
Glycerin 10
tidak tahan Aqua 14
panas m.f.l.a emulsion
S.t.d.d.C.I
-------Tono -----

----------did-------------------

Pro: Tn. Angga (29 th)


Jalan sumber sekar 01 Kab. Malang
0341-1234567
Ol. Iec. Aselli 40
Ol. Cinnamom 0,1
Pulv. Gum. Arab 15 Oleum
Emulsi awal iecoris
Natr. Hypophosph. 0,5 aselli
Calc. Hypophosph 0,5
Aqua 20
Glycerin 10 Pengencer
Aqua 14 emulsi
Apotek Mahasiswa Farmasi UIN Malang
Jalan Locari, Dau, Kab. Malang telp. 1234567
Apoteker: Farmasiana, S.Farm.Apt

No. 03 Tgl. 17 Maret 2020

Tn. Angga
Sehari Tiga Kali Satu Sendok Makan

KOCOK DAHULU
▪ Alamat dokter
▪ Nomor telepon dokter
1. Kelarutan minyak ikan sukar larut dalam etanol (95%), mudah
larut dalam kloroform P namun diinginkan sediaan emulsi
2. Minyak ikan mengandung vitamin A dan D yang tidak tahan
pemanasan
3. Minyak ikan memiliki rasa dan bau khas
4. Basis minyak dari emulsi mudah teroksidasi dan membuat pH
tidak stabil
5. Pembuatan mucilago gom arab sebagai emulgator
membutuhkan air dan belum diketahui jumlahnya
1. Ditambahkan emulgator agar terbentuk campuran yang
homogen
2. Dilakukan emulsifikasi cara dingin
3. Untuk menutupi rasa ditambahkan pemanis (gliserin) dan
perasa (ol. Cinnamomi)
4. Ditambahkan buffer (Na phosphate dan Cal. Phosphat)
5. Mucilago gom arab dibuat dari 4 bagian gom arab ditambah
1,5x air sekaligus dan digerus ad homogen
Nama Dosis lazim Dosis Dosis pada Kekuatan sediaan obat Dosis per sekali pakai
Bahan aktif maksimum pasien yang dibuat untuk pasien
(sesuai usia) berdasarkan resep

Oleum 20 - 20 ml/hari 20ml/50ml 20 ml/50 ml x 15


iecoris ml/hari ml = 6 ml
aselli Per hari= 18 ml
Historically, cod liver oil was often given to children because the vitamin d content in the oil
had been shown to prevent or treat vitamin D deficiency and condition of rickets associated
with it 2. Over time, this common use in children growing up may have conferred upon cod
liver oil its identity as a healthy and useful all-purpose dietary supplement. the potential
use of cod liver oil supplements in post-heart attack patients for secondary
prophylaxis associated with the use of omega-3 fatty acids
Kesimpulan : dosis lebih rendah dari dosis lazim seharusnya 20 ml
• https://www.drugbank.ca/drugs/DB11321
• https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1040/cod-liver-oil
▪ Oleum iec. Aselli : 50 ml/100 ml x 40 g = 20g
▪ Pulv gum arab: 50 ml/100 ml x 15 g =7,5 g
▪ Na.hypophosphate: 50 ml/100 ml x 0,5 g = 0,25 g
▪ Cal.hypophosphate: 50 ml/100 ml x 0,5 g = 0,25 g
▪ Glycerin : 50 ml/ 100 ml x 10 g = 5 g
▪ Aquadest ad 50 ml

▪ Timbangan gram dan anak timbangan


▪ Timbangan mg dan anak timbangan
▪ Penara
▪ Beaker glass 100 ml
▪ Gelas arloji setangkup
▪ Gelas ukur 100 ml
▪ Sendok penyu
▪ Mortir dan stamper
▪ Pipet tetes dan sudip
▪ batang pengaduk
▪ Botol kaca 60 ml
1. Kalibrasi botol dengan air 50 ml → beri tanda
2. Menara gelas arloji setangkup
3. Menara beaker glass
4. Timbang oleum iecoris aselli 20g pada beaker glass
5. Timbang PGA 7,5 g diatas kertas perkamen → masukkan ke mortir
6. (5) + aquadest 5 ml → gerus ad homogen
7. Tambahkan (4) sedikit demi sedikit pada (6) sambil diaduk cepat
8. Timbang 0,25 g Na.phosphate dan 0,25 g Ca phosphate masing-masing
diatas kertas perkamen
9. Masukkan (8) dalam beaker glass dan larutkan dengan 5 ml air
10. Tambahkan (9) sedikit demi sedikit ke (7) dan geruk ad homogen
11. Masukkan (10) ke dalam botol
12. Timbang 5 g gliserin dalam gelas arloji setangkup → masukkan ke dalam
botol
13. Bilas beaker dan gelas arloji dengan aquadest 5 ml → masukkan ke dalam
botol
14. Tambahkan 1-2 tetes ol. cinnamomi
15. Tambahkan aquadest ad tepat tanda → kocok ad homogen
16. Tutup botol, bersihkan botol, beri etiket dan label
Permasalahan: Pembuatan Suspensi dengan Pensuspensi PGA

dr. Teddy
SIP. 77.996/ID/II/2019
Malang, 18 Maret
2020
R/ Calamin lotio sec. USP 25 50 ml
s. b.i.d.u.e -------Teddy -----

Pro: Tn. Bayu (39 th)


Jalan sumber sekar 01 Kab. Malang
0341-1234567
▪ USP 25 hal 275-276
CALAMIN LOTIO
R/ Calamin 80 g
ZnO 80 g
Glycerin 20 ml
bentonite magma 250 ml
Calcium hydroxide,
topical solution a sufficient
quantity to make 1000 ml
Apotek Mahasiswa Farmasi UIN Malang
Jalan Locari, Dau, Kab. Malang telp. 1234567
Apoteker: Farmasiana, S.Farm.Apt

No. 04 Tgl. 18 Maret 2020

Tn. Bayu
Sehari Dua Kali untuk Pemakaian Luar
“OBAT LUAR”

KOCOK DAHULU
▪ Alamat dokter
▪ Nomor telepon dokter
1. ZnO mudah bereaksi dengan CO2 diudara menjadi ZnCO3
yang menggumpal dan calamin juga mengandung ZnO
2. Larutan Ca(OH)2 mudah bereaksi dengan CO2 diudara
menjadi CaCO3 yang mengendap
3. Calamin dan ZnO tidak larut dalam air
4. Bentonit berupa cairan kental yang tidak dapat diambil
menggunakan gelas ukur

1. Sebelum ditimbang ZnO dan Calamin diayak masing-masing


dengan ayakan no. 60
2. Larutan Ca(OH)2 diambil dengan erlemeyer tertutup
3. Dibuat suspensi dengan suspending agent bentonite magma
4. Bentonit magma diambil dengan beaker glass yang telah
dikalibrasi
Use Employed primarily as an astringent, protectant, and soothing
agent for conditions such as poison ivy, poison oak, poison sumac,
sunburn, insect bites, or minor skin irritations

Dosage form : Calamine 8% and zinc oxide 8%

Administration Shake well prior to use. Apply to clean, dry skin; avoid
contact with eyes and mucous membranes; do not use on open wounds
or burns.

Kesimpulan : dosis sesuai karena kekuatan calamin dan ZnO


formula baku yaitu 80 g/ 1000 ml atau 8%
▪ Calamin = 50 ml/ 1000 ml x 80 g = 4 g
▪ ZnO = 50 ml/ 1000 ml x 80g = 4 g
▪ Gliserin 50 ml/1000 ml x 20 ml = 1 ml ¬ 1.26 g
▪ Bentonit magma 50 ml/ 1000 ml x 250 ml = 12,5 ml
▪ Ca(OH)2 ad 50 ml

▪ Timbangan gram dan anak timbangan


▪ Mortir dan stamper
▪ Ayakan no. 60
▪ Labu erlemeyer tertutup 50 ml
▪ Sendok penyu
▪ Beaker glas 100 ml
▪ Gelas ukur 100 ml
▪ sudip
▪ Gelas arloji
▪ Batang pengaduk
1. Kalibrasi botol dengan air 50 ml → beri tanda
2. Kalibrasi labu erlemeyer dan beaker glass 12,5 ml → beri tanda
3. Ambil 12,5 ml bentonite magma dengan beaker glass yang telah
dikalibrasi
4. Ambil 12,5 ml Ca(OH)2 dengan labu erlemeyer tertutup yang telah
dikalibrasi
5. (3)+(4) aa ke beaker glass → aduk ad campur → tutup
6. Ayak calamin dan ZnO masing-masing dengan ayakan no. 60 →
timbang masing-masing 4 g
7. (6) aduk ad homogen di mortir
8. Timbang gliserin 1,26 g dengan gelas arloji
9. (7) + (8) → gerus ad terbasahi dan homogen
10. (9) + (5) sedikit demi sedikit → aduk ad terbentuk pasta
11. Encerkan dengan (5) ad homogen → pindahkan ke dalam botol
12. (11) + Ca(OH)2 ad tanda → kocok ad homogen
13. Tutup botol, bersihkan botol, beri etiket dan label
Permasalahan: pembuatan salep dengan bahan-bahan yang
sukar atau hanya sebagian dapat larut lemak dan air harus
diserbukkan lebih dahulu kemudian diayak dengan
pengayak no. 60
dr. Tenny
SIP. 77.995/ID/II/2019
Malang, 19 Maret 2020
R/ Acid. Salicyl 2
Sulf. Praecip 4
Vaselin Flav. Ad 100
m.f.l.a ung.
s.u.c -------Tenny -----

------da 20--------

Pro: Tn. Basuki (39 th)


Jalan sumber sekar 01 Kab. Malang
0341-1234567
R/ Acid. Salicyl 2
Sulf. Praecip 4
Vaselin Flav. Ad 100
m.f.l.a ung.
s.u.c
Apotek Mahasiswa Farmasi UIN Malang
Jalan Locari, Dau, Kab. Malang telp. 1234567
Apoteker: Farmasiana, S.Farm.Apt

No. 05 Tgl. 19 Maret 2020

Tn. Basuki
Pemakaian Diketahui
“OBAT LUAR”
▪ Alamat dokter
▪ Nomor telepon dokter
1. Asam salisilat larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian
etanol (95%)
2. praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam
karbondioksida
3. Basis lemak mudah tertinggal dalam wadah

1. Untuk meningkatkan homogenitas ditambahkan ethanol


sebelum mencampurkan asam salisilat
2. Sebelum menimbang, sulfur diayak terlebih dahulu dengan
ayakan no. 60
3. Pada saat penimbangan bahan ditambahkan 10% botot
keseluruhan
SALICYL ZWAVELZALF SALEP merupakan salep kulit yang mengandung kombinasi Acid
salicyl dan Sulfur praecipitatum. Salep ini digunakan untuk mengatasi psoriasis, kutil,
mata ikan dan kapalan.
Komposisi
Acidum salycylicum 2%, sulfur praecipitate 4%

Aturan Pakai
Oleskan secukupnya pada bagian kulit yang sakit

Kesimpulan : dosis sudah sesuai


▪ Asam salisilat 20 g/100 g x 2 g = 400 mg +10% = 440 mg
▪ Sulfur precipitatium 20 g/ 100g x 4 g = 800 mg + 10% = 880 mg
▪ Vaselin flavum 110/100 x 20g = 22 g → 22 g -0,44 g-0,88 g = 20.71 g
▪ Ethanol qs

▪ Timbangan gram dan anak timbangan


▪ Timbangan mg dan anak timbangan
▪ Penara
▪ Sendok penyu
▪ Mortir dan stamper
▪ Pipet tetes dan sudip
▪ Ayakan no. 60
▪ Pot salep 20 g
1. Timbang asam salisilat 440 mg → masukkan kedalam mortir
2. Ayak sulfur prep. dengan ayakan no. 60 → timbang 880 mg
3. Timbang vaselin 20.71 g diatas kertas perkamen
4. (1) gerus ad halus di mortar → tambah beberapa tetes
ethanol 95% ad larut
5. (4) + sebagian (3) → gerus ad homogen
6. (5) + (2) sedikit demi sedikit → gerus ad homogen
7. (6) + sisa (3) → gerus ad homogen
8. Pindahkan (7) ke dalam pot dengan bantuan sudip
9. Tutup pot, bersihkan pot, dan beri etiket

Anda mungkin juga menyukai