PRAKTIKUM XI
RITME PERNAPASAN
NIM : F1D115095
JURUSAN BIOLOGI
KENDARI
2017
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup pasti bernapas. Bernapas dilakukan setiap hari baik
siang maupun malam, bahkan kita bernapas setiap detik. Bernapas merupakan
salah satu ciri makhluk hidup, semua makhluk hidup pasti bernapas apabila tidak
bernapas berarti bukan termasuk makhluk hidup atau mati. Bernapas adalah
proses memasukkan serta mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh. Udara
mengandung Karbon Dioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan
tubuh untuk melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan
memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara
sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar, Sedangkan respirasi (respiration) berarti
Hewan tingkat tinggi memiliki alat khusus untuk proses pernafasan, yakni
berupa paru-paru, insang atau trakea, sementara pada hewan-hewan tingkat rendah
dan tumbuhan proses pertukaran udara tersebut dilakukan secara langsung dengan
dalam sel guna menghasilkan energi. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan
B. Rumusan Masalah
mempengerahui pernapasan?
C. Tujuan Praktikum
A. Sistem Kardiovaskular
otonom yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem parasimpatis dan simpatis.
Didalam persyarafan jantung terdapat 2 buah sensor utama yaitu baroreseptor dan
badan karotis dan badan aorta. Fungsinya untuk meningkatkan aktifitas jantung
B. Jantung
Jantung terbagi menjadi 2 atrium (atrium dextra dan atrium sinistra) dan 2
ventrikel (ventrikel dextra dan ventrikel sinistra). Ruangan jantung bagian atas
(atrium) dan pembuluh darah besar (arteria pulmonalis dan aorta) membentuk
dasar jantung. Secara anatomi, atrium terpisah terpisah dari ruangan jantung
keempat katup jantung dan tempat meletaknya keempat katup jantung dan tempat
melekatnya katup maupun otot. Jantung dibagi menjadi 2 pompa yang terpisah
yaitu bagian pompa sisi kanan dan sisi kiri. Bagian dextra memompa darah dari
seluruh tubuh menuju pulmo untuk dibersihkan. Namun bagian sinistra memompa
darah yang dialirkan dari darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan
darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai
peredaran darah ganda. Peredaran darah besar atau sistemik sdalah peredaran
darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (Ventrikel) kiri
melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung. Peredaran darah kecil atau
pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-
paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan
tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan
superior (dari ekstremitas atas, cavitas thorax, cavitas abdominalis) dan inferior
mengalir menuju Ventrikel dexter melewati katup trikuspidal. Darah keluar dari
ventrikel untuk menuju pulmo melewati arteri pulmonalis yang memiliki katup
diganti dengan O2 melalui Alveolus pulmo), setelah dibersihkan darah keluar dari
pulmo menuju atrium sinister melalui vena pulmonalis. Tiba di Atrium dexter,
ini berfungsi sebagai perangkat untuk pemindahan dan penyaluran berbagai bahan
dari suatu bagian tubuh ke bagian lain dengan cepat. Tanpa sistem sirkulasi ini,
zat-zat yang berguna bagi tubuh akan sampai dengan waktu yang relatif lebih
lama. Namun dengan sistem transportasi ini hanya perlu beberapa detik untuk
sampai ke tujuan melalui kerja pompa cepat jantung secara difusi sehingga organ-
organ didalam tubuh akan tetap bekerja secara normal (Sherwood, 2001).
III. METODE PRAKTIKUM
Oleo Kendari.
B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
D. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
mengukur tekanan darah sistole dan diastole dan mengamati morfologi sel darah
putih. Adapun bahan yang kami gunakan untuk mengukur denyut nadi dan
mengukur tekanan darah sistole dan diastole yaitu probandus/praktikan dan alat
terletak di rongga torax sekitar garis tengah antara sternum di sebelah anterior
dan vertebra di sebelah posterior. Posisi jantung tepat berada di tengah. Namun
bagian apexnya terletak di sebelah kiri, sehingga pada waktu berkontraksi kita
dapat merabanya pada dada bagian kiri. Jantung terbagi menjadi 2 atrium (Atrium
dextra dan Atrium sinistra) dan 2 ventrikel (Ventrikel dextra dan Ventrikel
sinistra). Ruangan jantung bagian atas (Atrium) dan pembuluh darah besar
(Arteria pulmonalis dan aorta) membentuk dasar jantung. Secara anatomi, atrium
terpisah terpisah dari ruangan jantung sebelah bawah (ventrikel) oleh suatu
annulus fibrosus (tempat terletaknya keempat katup jantung dan tempat
meletaknya keempat katup jantung dan tempat melekatnya katup maupun otot.
Jantung dibagi menjadi 2 pompa yang terpisah yaitu bagian pompa sisi
kanan dan sisi kiri. Bagian dextra memompa darah dari seluruh tubuh menuju
pulmo untuk dibersihkan. Namun bagian sinistra memompa darah dari pulmo
menuju seluruh tubuh. Jantung dibagi menjadi 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2
ventrikel, diantara Atrium sinistra dan ventrikel sinistra ada sekat atrioventrikel
trikuspidal. Diantara 2 belahan jantung agar darah arterial dan venosa tidak
miokardium, dan epikardium dan terdiri dari 3 tipe otot yang utama, yakni otot
atrium, otot ventrikel, dan serabut otot khusus penghantar rangsangan. Otot
jantung bergaris-garis dengan pola yang sama dengan pola yang terdapat pada
mengandung aktin dan myosin. Jantung terdiri dari 2 sinsisium yaitu sinsisium
atrium dan sinsisium ventrikel. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan
fibrosa.
dalam dua mekanisme yakni sistole dan diastole. Sistole merupakan suatu fase
kontraksi ini menyebabkan daerah dalam ruang ventrikel bertekanan tinggi, serta
terjadi gerakan peristaltik sehingga darah akan mengalir ke ruang yang bertekanan
lebih rendah, yakni menuju arteri, untuk selanjutnya darah tersebut akan beredar
dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur
melalui vena kava menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi
darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan. Darah dari bilik kanan
paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler)
Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner. Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri,
yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke
dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan
darah diketahui bahwa setiap propandus berbeda-beda tekanan darah dan denyut
nadinya. Tekanan sitole normal yaitu sebesar 120 mmHg dan tekanan pada saat
gelombang yang merambat dalam pembuluh darah akibat adanya tekanan sistole
dan diastole yang dihasilkan oleh katub-katub yang ada di dalam jantung.
Gelombang itu menjalar melalui aorta yang bersifat elastis, sehingga pada saat
aorta itu terisi oleh darah, yang sebelumnya juga sudah berisi darah maka aorta itu
sebagai denyut nadi. Frekuensi nadi ini dapat diukur dengan memegang arteri
radialis sebagai tempat yang sering dan dapat dengan mudah ditemukan untuk
mengukur jumlah frekuensi nadi. Biasanya pada keadaan normal frekuensi nadi
menunjukan bahwa semua probandus memiliki keadaan denyut nadi yang normal.
faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu keadaan jantung itu sendiri
serta pengaruh dari luar jantung seperti usia, aktifitas maupun penyakit yang dapat
tidak dapat beredar secara normal. Untuk menjaga agar sistem kardiovaskuler ini
cairan tubuh perlu perhatian yang mendalam dan menjaga agar sistem
kardovaskuler ini tetap berjalan normal terhadap arti pentingnya dalam kehidupan
manusia yang tidak akan pernah mampu hidup jika sistem kardiovaskuler ini
detik saja. Tekanan sistole, diastole serta denyut nadi, sangatlah dibutuhkan dalam
keadaan normal untuk menjaga agar darah dapat mengalir dengan sempurna
bentuk dan sifat berlainan dengan seld darah merah. Sel leukosit disamping
berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia.
Penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang
ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel
leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam
darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah
leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang dari
pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya,
serta biasanya juga yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri.
aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya
nanah. Eosinofil yaitu sel darah putih yang berhubungan dengan infeksi parasit,
adalah bagian dari sel darah putih yang bertanggung jawab untuk memberi reaksi
alergi dan antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan
peradangan. Limfosit adalah bagian dari sel darah putih yang berfungsi sebagai
pembunuh alami untuk infeksi dari zat atau benda asing yang masuk didalam
A. Kesimpulan
1. Struktur anatomi jantung yaitu terdiri dari Aorta, Ligamentum arteriosum, Vena
cava atas, Arteri pulmonari, Arteri pulmonari, Serambi kiri, Vena pulmonari,
Katup aorta, Serambi kanan, Katup pulmonari ,Katup mitral, Bilik kiri, Katup
tricuspid, Vena cava bawah, Aorta naik, Bilik kanan Otot jantung
(myocardium) yang kesemua tersusun sangat rapi dan memiliki fungsi masing-
masing tanpa mengalami kelainan dan bekerja setiap saat tanpa henti.
2. Denyut nadi dapat diperiksa melalui pembuluh darah arteri. Pemeriksaan yang
biasanya dilakukan adalah pada arteri radialis karena paling mudah dan jelas.
Pemeriksaan denyut nadi pada arteri dorsalis pedis biasanya dilakukan untuk
dan ekualitas arteri. Kecepatan denyut nadi normal berkisar antara 60-100
x/menit. Lebih dari 100 x/menit dinamakan takikardia, sedangkan kurang dari
3. Cara mengukur tekanan darah sistole dan diastole dengan menggunakan alat
probandus kemudian ditekan tombol start dan tunggu beberapa saat alat
Penggunaan alat di lengan sebelah kiri dikarenakan pada lengan kiri lebih cepat
inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah
kira-kira 6000-9000.
B. Saran
Saran dari praktikum ini yaitu lebih banyak mensyukuri kepada allah swt
yang telah memberikan tubuh ini begitu sempurna dan semua sistem didalam
tubuh sangat sempurna tanpa ada kesalahan sedikit pun. Allah swt berfiman :
susunan tubuhmu seimbang (Q.S. Al-infitar (82): 7), maka nikmat tuhan kamu
Kosasi, L., Oenzim F., dan Amel Y., 2014, Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap
Kadar Hemoglobin Mahasiswa Anggota UKM Pandekar Universias
Andalas, Jurnal Kesehatan Andalas, 3(2): 178-201
Noercholis, A., Muslim, M,A., dan Maftuch., 2013, Ekstrasi Fitur Roundness
Untuk Menghitung Jumlah Leukosit dalam Citra Sel Darah Ikan, Jurnal
EECCIS, 7(1):35-40
Norsiah, W., 2015, Perbedaan Kadar Hemoglobin Metode Sianmethemoglobin
tanpa Sentrifugasi pada Sampel Leukositosis, Jurnal Teknologi Medis
Laboratorium, 1(2): 72-83
Patria, D,A., Praseno, K., dan Tana S., Kadar Hemoglobin dan Jumlah Eritrosit
Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica Linn.) Setelah Pemberian Larutan
Kombinasi Mikromineral (Cu, Fe, Zn, Co) dan Vitamin (A,B,B12,C)
Dalam Air Minum, Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 19(1): 26-35
Salam, S.W., 2012, Gambaran Jumlah Sel Darah Merah Kadar Hemoglobin Nilai
Hemtokrit Dan Indeks Eritrosit Pada Kerbau Lumpur, (Bubalus Bubalis)
Betina, Institut Pertanian Bogor, Bogor.