Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PERCOBAAN SISTEM RESPIRASI PADA

SERANGGA

Disusun oleh :

Anak Agung Istri Inten Lestari (01)

I Gede Purata Sundara D (05)

Pande Made Putri Astiti (30)

Pande Putu Adhyasa Pranhari (31)

Putu Cheryl Putri Jenita (32)

XI MIPA 2

1
DAFTAR ISI

BAB I / Pendahuluan .............................................................................................................................. 3


1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 3
1.2 Tujuan Percobaan.................................................................................................................... 3
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat ................................................................................................................................... 4
1.5 Hipotesis ................................................................................................................................. 4
BAB II / TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................................... 5
BAB III / LAPORAN PERCOBAAN .................................................................................................... 6
3.1 Alat dan Bahan.............................................................................................................................. 6
3.2 Cara Kerja ..................................................................................................................................... 6
3.3 Tabel Pengamatan ........................................................................................................................ 7
3.4 Pembahasan................................................................................................................................... 7
BAB IV / PENUTUP .............................................................................................................................. 9
4.1 Saran ............................................................................................................................................. 9
4.2 Kesimpulan ................................................................................................................................... 9

2
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pernapasan/respirasi secara umum merupakan salah satu gejala fisiologis makhluk hidup
untuk memperoleh energi dengan cara pembongkaran sari makanan melalui pengambilan
oksigen (O2) dan pengeluaran karbondioksida (CO2). Sistem pernapasan serangga berbeda
dengan hewan darat lainnya yang menggunakn paru - paru. Serangga benapas menggunakan
sistem trakea, sistem tabung yang memiliki banyak percabangan di dalam tubuh,
menghantarkan oksigen langsung ke dalam sel-sel tubuh dan membuang limbah
karbondioksida. Sistem trakea tersusun atas tabung-tabung yang bercabang-cabang di dalam
tubuh, bersentuhan langsung dengan sel-sel tubuh.

Perbedaan sistem trakea dengan sistem paru-paru terletak pada penghantaran oksigen. Sistem
paru-paru memiliki koordinasi dengan sistem peredaran ldarah, sistem paru-paru
memperantarai masuknya oksigen dari udara ke dalam tubuh, kemudian oksigen dihantarkan
oleh sel-sel darah keseluruh sel di dalam tubuh, begitu pula dengan pembuangan
karbondioksida. Sedangkan pada sistem trakea tidak terjadi hubungan yang seperti demikian.
Sistem trakea bertanggung jawab atas suplai dan penghantaran gas secara langsung ke sel-sel
tubuh. Oksigen tidak diangkut oleh darah seperti pada hewan darat lainnya. Cairan darah
pada serangga bercampur dengan cairan tubuh, yang mengangkut sari-sari makanan, namun
tidak mengangkut oksigen ataupun karbondioksida. Maka dari itu, kami melakukan
praktikum pengamatan mengenai sistem pernapasan/respirasi pada hewan jangkrik dan
belalang.

1.2 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan kami melakukan percobaan ini, diantaranya sebagai berikut :

1. Mempelajari proses pernapasan hewan.


2. Mengetahui banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh serangga
3. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi respirasi pada serangga

3
1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah peranan NaOH/KOH dalam percobaan?


2. Apakah fungsi air?
3. Faktor apakah yang memengaruhi pergeseran air?
4. Apakah ukuran serangga dapat mempengaruhi laju pergeseran air? Mengapa?
5. Apakah aktivitas serangga juga dapat memengaruhi laju pergeseran air? Mengapa?

1.4 Manfaat

 Bagi siswa, dengan adanya pengamatan/penelitian ini yaitu siswa dapat


mengetahui tentang faktor yang memengaruhi banyak sedikitnya oksigen yang
diperlukan oleh hewan pada saat bernapas per satuan waktu dan memahami sistem
pernapasan atau respirasi pada serangga.

 Bagi guru, yaitu dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai cara
melakukan uji praktek mengenai pernapasan atau respirasi pada serangga.

1.5 Hipotesis

Berdasarkan permasalahan tersebut kami memperoleh hipotesis sebagai berikut :


1. Pergerakan belalang dan jangkrik menjadi lebih aktif ketika diikat tali karena
tidak nyaman.
2. Ukuran jangkrik dan belalang yang lebih besar pergeseran air nya lebih cepat

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber
energimelalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan
energi kimiaATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak,
pertumbuhan. Ditinjau darikebutuhannya akan oksigen, rspirasi dapat dibedakan menjadi
respirasi aerob yaitu respirasiyang menggunakan oksigen bebas untuk mendapatkan
energi dan respirasi anaerob atau biasadisebut dengan proses fermentasi yaitu respirasi
yang tidak menggunakan oksigen namun bahan bukunya adalah seperti karbohidrat, asam
lemak, asam amino sehingga hasil respirasi berupakarbondioksida, air dan energi dalam
bentuk ATP (Anonim1,2009).
Pertukaran gas antara atmosfer, darah, sel-sel disebut respirasi. Tiga proses dasar
terlibatdalam respirasi yaitu, pertama ventilasi paru atau bernapas, adalah inspirasi (aliran
masuk) danekspirasi (aliran keluar) udara antara atmosfer dengan paru-paru. Proses kedua
dan ketigaamelibatkan pertukaran gas di dalam tubuh. Respirasi eksternal dan respirasi
paru adalah pertukaran gas antar paru-paru dan darah. Respirasi saringan adalah
pertukaran gas antara darahdan sel-sel tubuh (Soenaryo, 1999).
Bernafas merupakan salah satu ciri dan aktivitas makhluk hidup. Istilah pernafasan sering
disama artikan dengan istilah Respirasi, walau sebenarnya kedua istilah tersebut secara
harfiah berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan menghembuskan nafas.
Bernafas berartimemasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan
mengeluarkan udara sisa daridalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi
(respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan
makanan) di dalam sel guna memperolehenergi. Pada hewan – hewan tingkat tinggi
terdapat alat untuk proses pernafasan, yakni berupa paru – paru, insang atau trakea,
sementara pada hewan – hewan tingkat rendah dan tumbuhan proses pertukaran udara
tersebut dilakukan secara langsung dengan difusi melalui permukaan sel – sel tubuhnya.
Dari alat pernafasan, oksigen masih harus di angkut oleh darah atau cairantubuh ke
seluruh sel tubuh yang membutuhkan. Selanjutnya oksigen tersebut akan di manfaatkan
untuk oksidasi di dalam sel guna menghasilkan energy (Campbell,2000).

5
III BBB

NIPRNIL P NARIIIL

3.1 Alat dan Bahan

1. Respirometer
2. Pipet tetes
3. Gelas Kimia
4.Stopwatch
5. Kapas
6. NaOH
7. Plastisin atau vaselin
8. Air
9. Benamg
10. Jangkrik
11. Belalang

3.2 Cara Kerja

1. Bungkus kristal NaOH dengan kapas, dan masukkan ke dalam tabung respirometer.
2. Masukkan serangga ke dalam tabung respirometer.
3. Tutup tabung respirometer dengan pipa kapiler respirometer hingga rapat.
4. Oleskan vaselin pada bagian persambungan antara tabung dengan pipa respirometer.
5. Teteskan air pada ujung pipa, amati pergerakan air di dalam pipa.
6. Catat data pergerakan cosin dengan interval waktu setiap 2 menit selama 10 menit.
7. Pergerakan air menunjukkan jumlah udara pernapasan serangga dalam satuan waktu
yang telah ditentukan.
8. Jika sudah 10 menit, buka pipa respirometer dan keluarkan serangga
9. Ulangi percobaan tersebut menggunakan serangga dengan jenis lain dan serangga
yang kakinya terikat.
10. Catat datanya ke dalam tabel pengamatan.

6
3.3 Tabel Pengamatan

Nama Ukuran Aktifitas Waktu Pengamatan (Menit) Rata –


Hewan Hewan 2’ 4’ 6’ 8’ 10’ Rata
Jangkrik Sedang Tidak 0,1 0,16 0,22 0,27 0,31 0,212
diikat
Jangkrik Sedang Diikat 0,04 0,06 0,06 0,04 0,04 0,048
Belalang Kecil Tidak 0,03 0,06 0,07 0,07 0,075 0,061
Diikat

3.4 Pembahasan

Dalam percobaan ini digunakan NaOH yang berfungsi sebagai pengikat CO2 agar organisme
(jangkrik) tidak menghirup CO2 yang dikeluarkan setelah jangkrik bernapas dan pergerakan
larutan cosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. Fungsi air dalam tabung
respirometer adalah sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme percobaan. Saat
jangkrik dan belalang menghirup oksigen maka terjadi penurunan tekanan gas dalam
respirometer sehingga air bergerak masuk ke arah respirometer.

Berdasarkan data hasil pengamatan, diperoleh hasil pada dua menit pertama jangkrik ukuran
sedang menghirup udara sebanyak 0.1 ml dan belalang berukuran kecil menghirup udara
sebanyak 0,03 ml sedangkan Jangkrik yang diikat menghirup udara sebanyak 0,04. Pada dua
menit berikutnya, jangkrik besar menghirup udara sebanyak 0,16 ml dan belalang kecil
menghirup udara sebanyak 0,06 ml sedangkan jangkrik yang diikat menghirup udara
sebanyak 0,06 . Pada menit ke-6, jangkrik besar menghirup udara sebanyak 0,22 ml, dan
belalang kecil menghirup udara sebanyak 0,07 ml dan jangkrik yang terikat menghirup udara
sebanyak 0,06. Pada menit ke-8 Jangkrik besar menghirup udara sebanyak 0,27 ml. Belalang
kecil menghirup udara sebanyak 0,07 ml sedangkan Jangkrik yang terikat menghirup udara
sebanyak 0,04 mL. Pada menit ke-10 jangkrik besar menghirup udara sebanyak 0,31 ml dan
belalang kecil menghirup udara sebanyak 0,075 sedangkan jangkrik yang terikat menghirup
udara sebanyak 0,04 ml.

Jangkrik berukuran besar membutuhkan oksigen lebih banyak dibandingkan belalang yang
tubuhnya kecil. Karena semakin besar massa tubuh serangga maka semakin banyak oksigen

7
yang dibutuhkan sehingga semakin cepat respirasinya. Jika massa tubuh serangga ringan
maka semakin sedikit oksigen yang dibutuhkan sehingga semakin lama respirasinya. Begitu
juga dengan aktivitas yang dilakukan serangga. Semakin banyak aktivitas serangga, semakin
banyak oksigen yang dibutuhkan maka semakin cepat pergeseran air. Pada percobaan di atas,
jangkrik yang diikat aktivitasnya lebih sedikit sehingga membutuhkan lebih sedikit oksigen.
Maka, pergerakan air menjadi lebih lambat dibandingkan saat aktivitasnya normal dan tidak
diikat.

8
BAB IV

PENUTUP

4.1 Saran

Setiap melakukan praktikum diharapkan untuk dapat mencermati prosedur kerja serta
memperhatikan keselamatan kerja. Selain itu, diusahakan untuk memperbanyak referensi
guna memudahkan kita baik dalam melakukan praktikum maupun dalam penyusunan laporan
praktikum.

4.2 Kesimpulan

Bedasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat di tarik kesimpulan bahwa terdapat
hubungan antara berat dan aktivitas serangga dengan kecepatan bernafasannya. Semakin
Berat tubuh serangga maka semakin banyak oksigen yang di butuhkan sehingga semakin
cepat pernapasannya. Sebaliknya, Semakin ringan berat serangga maka makin sedikit pula
oksigen yang ia butuhkan sehingga semakin lambat pernapasannya. Semakin banyak aktivitas
serangga, semakin banyak oksigen yang dibutuhkan maka semakin cepat pergeseran air.

Anda mungkin juga menyukai