Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Biologi

Yahdiyan Ghani Ghilman XI IPA 1

Disusun Oleh : Adni Rahmat Ramli (01) Fissilmi Khansa (15) Nabilla Mutiara (23) Yahdyan Ghani Ghilman (32)

XI IPA 1

Tahun Pelajaran 2011/2012

SMAN 2 CIMAHI
JL. KPAD SRIWIJAYA IX NO. 45A TLP. 022-6652715 CIMAHI

A. Judul : Respirasi Pada Serangga B. Tujuan : Mengetahui pengaruh berat tubuh terhadap kecepatan pernapasan pada hewan serangga (belalang).

C. Landasan Teori : Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakelmempunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.

Gbr. Trakea pada serangga

Mekanisme Pernapasan Insecta


Respirasi Serangga Page 2

Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan selsel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata. Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut : Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea. Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut CO2 hasil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan. Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara. Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan. Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea. Faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain adalah temperatur suhu cuaca.Jika temperatur suhu cuacanya tidak teratur bisa mempengaruhi laju konsumsi oksigen semakin banyak atau tidaknya. Faktor spesies hewan, jika menguji pernapasan pada hewan yang lebih besar pasti membutuhkan lebih banyak laju mengkonsumsi oksigen. Faktor ukuran badan, jika hewan berukuran kecil pasti tidak banyak membutuhkan oksigen dan jika ukuran badan hewannya besar pasti membutuhkan oksigen yang banyak. Dan faktor aktivitasnya, semua makhluk hidup jika aktivitasnya banyak pasti membutuhkan banyak oksigen juga sama seperti halnya pada hewan jangkrik . Serangga kecil hampir secara eksklusif pada difusi pasif dan aktivitas fisik untuk pergerakan gas dalam sistem trakea. Namun, serangga yang lebih besar mungkin memerlukan ventilasi aktif dari sistem trakea (terutama ketika aktif atau di bawah tekanan panas). Mereka melakukannya dengan membuka dan menutup beberapa spiracles serangga lain saat menggunakan otot perut untuk bergantian memperluas dan tubuh kontrak volume.
Respirasi Serangga Page 3

Meskipun gerakan-gerakan berdenyut ini menyiram udara dari satu ujung tubuh yanglain melalui trakea longitudinal batang, difusi masih penting untuk mendistribusikanoksigen ke sel-sel individual melalui jaringan yang lebih kecil. Reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut: C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + ATP Laju konsumsi oksigen dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan mikrorespirometer, metode Winkler, maupun respirometer Scholander atau respirometer sederhana.Penggunaan masing-masing cara didasarkan pada jenis hewan yang akan diukur laju konsumsi oksigennya.

D. Alat dan Bahan :

Alat : Neraca Respirometer Stopwatch / pengukur waktu Jarum suntik Tissue /kapas Sendok

Bahan : 2 ekor belalang (dengan berat badan yang berbeda) Eosin Vaseline Kristal KOH

Respirasi Serangga

Page 4

E. Langkah Kerja : 1. 2. 3. 4. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan Menimbang berat tabung respirometer pada neraca Masukan belalang ke dalam tabung respirometer, lalu timbang beratnya Masukan KOH yang telah dibalut kapas dan memasukannya ke dalam tabung respirometer 5. Masukan 1 ekor belalang dan tutup respirometer dengan memberi vaseline pada sambungan penutupnya untuk menghindari udara keluar atau masuk ke respirometer 6. Tetesi ujung respirometer yang berskala dengan eosin secukupnya dengan menggunakan alat suntik 7. Amati pergerakan eosin pada skala respirometer sesuai waktu yang ditentukan 8. Catat hasil pengamatan waktu yang diperlukan dalam tabel, untuk setiap pergeseran 0,1 mL tetesan eosin sebanyak tiga kali 9. Setelah selsai mengamati, bersihkan respirometer 10. Ulangi cara kerja diatas dengan belalang yang ukurannya berbeda

Rangkaian alat dan bahan :

Respirasi Serangga

Page 5

F. Hasil Pengamatan

a. Tabel Kelompok Berat Belalang 2,05 gram Jumlah Pergeseran Eosin 0,0-0,1 ml 0,1-0.2 ml 0,2-0,3 ml 0,3 1 menit Pergeseran Eosin 0,0-0,1 ml 0,1-0.2 ml 0,2-0,3 ml 0,3 1 menit Waktu 55,14 36,07 41,3 = 2,2 menit = 0,14 ml Waktu 44,63 30,63 36,75 = 1,86 menit = 0,16 ml

Berat Belalang 0.26 gram Jumlah

b. Tabel Kelas Berat Belalang 0,26 gram 2,05 gram Pergeseran eosin/menit 0,16 ml 0,14 ml Penggunaan O2/menit 0,16 ml 0,14 ml Penggunaan O2/gram/menit 0,6 ml

No 1. 2.

0,068 ml

G. Pertanyaan 1. Berdasarkan kegiatan yang kamu lakukan, tentukan hal hal berikut ! a. Variabel manipulasi Jawab : Variabel manipulasi / variabel bebas adalah variabel atau faktor yang dibuat bebas dan bervariasi, yang dibuat tidak sama Variabel bebas : berat belalang

Respirasi Serangga

Page 6

b. Variabel kontrol Jawab : Variabel kontrol / varaiabel terikat adalah variabel atau faktor lain yang ikut berpengaruh yang dibuat sama pada setiap media percobaan dan terkendali. Variabel kontrol : Jenis belalang, takaran KOH, respirometer, eosin, vaselin, suhu c. Variabel respon Jawab : Variabel respon / variabel terikat adalah variabel atau faktor yang muncul akibat adanya variabel bebas. Variabel respon : kecepatan pergeseran O2 2. Apakah yang menyebabkan terjadinya pergeseran eosin dalam percobaan ini ? Jawab : Karena belalang berusaha menghirup oksigen (O2) dari luar melalui tabung kapiler berskala, sehingga belalang memperoleh oksigen dan eosin akan bergerak. Eosin bergerak ke arah tabung spesimen (ke dalam) karena adanya penyusutan volume udara dalam tabung tertutup tersebut. Oksigen dihirup oleh belalang, kemudian karbondioksida dikeluarkan namun diserap oleh KOH. Begitu terus sehingga udara dalam tabung berkurang dan eosin bergerak ke dalam. 3. Buatlah grafik antara berat belalang dengan penggunaan oksigen/menit ! Jawab :

4. Berdasarkan grafik yang diperoleh pada no. 3, jelaskan hubungan antara variasi berat dengan konsumsi oksigen! Mengapa demikian ? Jawab : Hubungan antara berat dengan penggunaan oksigen berbanding terbalik. Karena setiap makhluk hidup membutuhkan O2 (Oksigen) dalam jumlah yang besar. Melebihi dari Berat tubuh. 5. Apa fungsi KOH dalam percobaan tersebut ? Jawab : Untuk mengikat CO2 agar tidak menggangu jalannya kegiatan respirasi, sehingga pergerakan dari eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen, meningkatkan suhu agar respirasi menjadi cepat. 6. Apa fungsi oksigen dalam proses respirasi makhluk hidup? Tuliskan persamaan reaksinya! Jawab : C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + ATP (38 ATP)
Respirasi Serangga Page 7

H. Pembahasan Berat hewan harus ditimbang agar kita dapat mengetahui seberapa cepat hewan tersebut melakukan respirasi. Dalam percobaan ini, kita menggunakan KOH. Fungsi dari KOH adalah untuk mengikat CO2, sehingga pergerakan dari larutan eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. Adapun reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2 adalah sebagai berikut: KOH + CO2 K2CO3 + H2O Eosin akan terdorong ke arah dalam atau ke tempat serangga diletakkan karena adanya penyusutan volume udara dalam tabung tersebut. Oksigen dihirup oleh serangga kemudian karbondioksida dikeluarkan namun karbondiaoksida tersebut diserap oleh kristal KOH. Begitu terus menerus sehingga udara dalam tabung berkurang dan eosin bergerak ke dalam. Jumlah ruangan pada pipa kapiler yang dilalui oleh eosin menunjukan berapa volume udara yang dibutuhkan oleh serangga untuk melakukan respirasi. Hal yang dapat mempengaruhi aktivitas respirasi yaitu banyaknya suatu organisme, berat organisme, aktivitas organisme, jenis organisme, suhu, ketersediaan oksigen, umur organisme.

I. Kesimpulan Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu, dan jenis hewan KOH pada percobaan ini berfungsi sebagai pengikat CO2 agar tidak menggangu jalannya kegiatan respirasi, sehingga pergerakan dari eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen, meningkatkan suhu agar respirasi menjadi cepat. Hewan dengan berbeda ukuran dan massa mempengaruhi jumlah volume oksigen yang dibutuhkan karena volume paru-paru juga berbeda. Semakin besar ukuran hewan makin besar pula volume paru- parunya.

J. Daftar Pustaka K. Lampiran Foto

Respirasi Serangga

Page 8

Anda mungkin juga menyukai