KONSUMSI OKSIGEN
Diajukan sebagai salah satu Tugas Mata Kuliah Fisiologi Hewan
Dosen Pengampu:
Drs. R. Ading Pramadi, M.S
Asisten Praktikum:
Lela Nurlaila, S.Pd
Oleh:
Nama
Kelompok
: 7 (Tujuh)
Kls/smt
: B/V
PRAKTIKUM 1
serangga kecil
Membandingkan laju konsumsi oksigen pada serangga sejenis
yang hidup di habitat alami dengan habitat terpolusi
Binatan
Berat
Perhitungan
Volume
Laju
o.
(gram)
skala per 5
konsumsi O2
konsumsi O2
menit
rata-rata per 5
(ml/gram/ja
0,01
T1 = 0,55 ml
gram
T2 = 1,66 ml
menit
1,72
=0,57
3
m)
0,57 x 12
=684 ml / gr / jam
0,01
(Kecil)
0,02
T3 = 0,11 ml
T1 = 0,42 ml
gram
T2 = 0,68 ml
1,87
=0,62
3
0,62 x 12
=372 ml /gr / jam
0,02
(Sedang
T3 = 0,78 ml
)
0,03
T1 = 0,5 ml
gram
T2 = 0,69 ml
2,35
=0,64
3
0,64 x 12
ml
=256 / jam
0,03
gr
(Besar)
T3 = 0,72 ml
Semut 1
Semut 2
Semut 3
Binatan
Berat
Perhitungan
Volume
Laju
o.
(gram)
skala per 5
konsumsi O2
konsumsi O2
menit
rata-rata per 5
(ml/gram/ja
0,01
T1 = 0,6 ml
gram
T2 = 1 ml
menit
2,35
=0,78
3
m)
0,78 x 12
=936 ml / gr / jam
0,01
(Kecil)
0,02
T3 = 1 ml
T1 = 0,74 ml
gram
T2 = 1 ml
2,63
=0,87
3
0,87 x 12
=522ml / gr / jam
0,02
(Sedang
T3 = 1 ml
)
0,03
T1 = 0,75 ml
gram
T2 = 1 ml
2,85
=0,95
3
0,95 x 12
=380 ml/ gr / jam
0,03
(Besar)
T3 = 1 ml
Semut 1
Semut 2
Semut 3
Analisis pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan untuk mengetahui laju konsumsi oksigen
dengan menggunakan beberapa jenis serangga, dikarenakan ada 8
kelompok maka dibagi menjadi 8 yaitu semut alami, semut terpolusi,
semut jepang alami, kupu-kupu alami belalang alami, jangkrik terpolusi,
kecoa alami, kupu-kupu alami, semut terpolusi. Sehingga kelompok kami
mendapatkan bagian untuk menguji laju konsumsi oksigen pada semut
terpolusi. Pertama-tama menimbang hewan yang akan di uji agar
mengetahui beratnya ditimbang dari semut yang paling besar sampai
yang paling besar. Setalah itu masukan semut ke dalam botol You C1000
untuk dimasuki asap obat nyamuk agar semut tersebut menjadi terpolusi.
Kemudian masukkan Kristal NaOH atau KOH yang sudah dibungkus kain
ke dalam botol respirometer. Digunakan alat yang bernama Respirometer.
Respirometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur rata-rata
pernapasan organisme dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen
dan karbon dioksida. Dengan respirometer laju konsumsi Oksigen bisa
ke
dalam
botol
respirometer
kemudian
tutup
botol
menit awal tetapi saat sudah melewati 0,6 ml sudah mulai lambat aliran
eosinnya. (Isnaeni, 2006: 195).
Pernafasan serangga mempunyai alat pernafasan berupa sistem
trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O 2 ke seluruh
tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trakea
memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang
masuk ke seluruh jaringan tubuh karena itu, pengangkutan O 2 dan CO2
dalam sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi atau
darah (Nurhayati, 2008). Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi
mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama
spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga
memiliki organ pernapasan yang khas. Pertukaran oksigen dan karbon
dioksida dilakukan melalui trakea. Trakea merupakan bagian tubuh
serangga yang terbuat dari pipa/tabung udara. Jumlah trakea di dalam
tubuh
serangga
sangat
pernapasan serangga
1. Saat
serangga
banyak.
dinamakan
melakukan
Oleh
karena
sistem trakea.
pernapasan,
udara
itu,
sistem
Perhatikan Gambar
masuk
ke
trakea
yang
trakeola,
karbondioksida
akan
dikeluarkan ke
lingkungan
melewati trakea.
Apabila
serangga
sedang
aktif
dan
menggunakan
banyak oksigen,
sebagian besar cairan yang berwarna biru akan ditarik ke dalam tubuh.
Akibatnya, luas permukaan udara yang berkontak langsung dengan sel
menjadi semakin luas. Seekor serangga yang sedang terbang mempunyai
laju metabolisme lebih tinggi dibandingkan saat istirahat. Otot akan
berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian sehingga tubuh bisa
memampat dan menggembung. Oleh karenanya udara akan secara cepat
terpompa melalui sistem trakea. Sebagian besar serangga hidup di
daratan. Namun, ada juga serangga yang hidup pada perairan seperti
larva capung. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi ini yaitu:
Usia, semakin tua usia, semakin sedikit rspirasi yang dibutuhkan. Hal ini
disebabkan oleh penurunan regenerasi sel sehingga respirasi yang
dibutuhkan pun sedikit; Berat Badan, organisme yang berat badannya
lebih berat,lebih banyak respirasi yang dibutuhkan karena jumlah sel yang
dimiliki lebih banyak dibanding organisme yang lebih ringan berat
tubuhnya; Jenis Kelamin, betina lebih banyak melakukan respirasi
karena betina memiliki sistem hormonal yang lebih kompleks dibanding
jantan; Suhu, semakin tinggi suhunya, semakin banyak respirasi yang
dibutuhkan karena H2O yang dihasilkan oleh respirasi berguna untuk
menyesuaikan tubuh dengan menurunkan suhu; Aktivitas, semakin
banyak aktivitas, semakin banyak respirasi yang dibutuhkan. Hal ini
disebabkan akibat banyaknya energi yang dibutuhkan; dan Emosi,
semakin tinggi emosi, semakin banyak respirasi yang dilakukan karena
adanya
sehingga
hormon-hormon
respirasi
lebih
tertentu
yang
cepat.
Namun,
memengaruhi
serangga
metabolisme
memiliki
proses
Grafik Berat Badan terhadap Laju Konsumsi Oksigen pada Semut Terpolusi
1000
936
800
600
522
400
380
200
30
20
010
1
Grafik Berat Badan terhadap Laju Konsumsi Oksigen pada Semut Alami
800
700684
600
500
400
300
200
100
001
1
372
256
30
20
2
lebih
ringan
memiliki
laju
konsumsi
oksigen
lebih
tinggi
Daftar Pustaka
Paraf
Nilai
berdifusi melewatinya
Factor internal yaitu kecepatan sirkulasi darah dan volume darah yang dibawa
9
1
menuju insang
Afinitas oksigen dari haemoglobin. (Isnaeni:2006)
Dalam praktikum konsumsi oksigen, Alat dan bahan yang di gunakan yaitu:
Eosin, eosin berfungsi sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme
(hewan yang di uji) pada respirator sederhana. Larutan eosin selama percobaan
selalu bergerak mendekati botol respirometer sederhana karena organisme yang di
uji dalam respirometer dapat menghirup udara O2 melalui pipa sederhana sehingga
4
5
Keterangan Tabel:
T = Waktu
M = Massa atau berat beban
V = Volume
Menghitung Volume Konsumsi = ( T1+T2+T3 ) / 3
Menghitung Laju Reaksi = ( V/M ) X 12
Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa:
Serangga yang kami pakai adalah semut yang habitatnya alami dan serangga
yang memiliki berat badan lebih ringan memiliki laju konsumsi oksigen lebih
tinggi dibandingkan serangga yang memiliki berat badan yang lebih berat.
Pembuktian tabel, Massa semut paling kecil yaitu 0, 01 dengan laju konsumsi
O2 terbesar 684.
Serangga yang hidup di lingkungan alami memiliki laju konsumsi oksigen
lebih rendah dibandingkan serangga yang hidup pada lingkungan terpolusi.
Pembuktian tabel, mengambil satu sample yaitu membandingkan semut kecil
yang tidak terpolusi memiliki laju konsumsi O2 yaitu 684 dengan semut kecil
DAFTAR PUSTAKA
Tim, pengajar.2015. Modul praktikum Fsiologi Hewan: Prodi Pendidikan Biologi. UIN
SGD: Bandung
Isnaeni, Wiwi. 2006. FisiologiHewan. Yogyakarta: Kanisius.
http://dikapurnayanthi.blogspot.com/2012/04/laporan-pratikum-biologi.html.
pada tanggal 24 Oktober 2015 pukul 15:42
Diakses