Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM VI

ASAM NUKLEAT
Penulis laporan : Mia Sulistiani
Program studi Pendidikan Biologi
Jurusan PMIPA
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN BANDUNG
Jalan A.H Nasution 105 BANDUNG
Email : tianimia44@gmail.com

I.

PENDAHULUAN
1.1 DASAR TEORI
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) atau

asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik
DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat
basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara
protein danasam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan
polimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh
nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa energi
(Poedjiadi, 2005: 32).
mRNA terlibat langsung dalam proses sintesis protein dan menyampaikan
pesan kepada ribosom, bagaimana suatu protein disintesis melalui kode genetik yang
terdapat di dalamnya. Tapi, karena hanya 4 jenis basa nitrogen dalam mRNA dan
dengan 20 jenis asam amino, maka satu basa tidak dapat mengkode langsung untuk
membuat satu asam amino. Kode genetik dalam mRNA terbaca sebagai kata-kata
dengan tiap kata memiliki 3 huruf (triplet) disebut juga kodon (Informasitips. 2013).

Macam-macam Basa Nitrogen


1 | Asam Nukleat

Adenin adalah salah satu dari dua basa N purin yang digunakan dalam
membentuk nukleotida dari asam nukleat DNA dan RNA. Pada DNA,
adenin

(A)

berikatan

dengan timin (T)

melalui

dua ikatan

hidrogen untuk membantu menstabilkan struktur asam nukleat.


Pada RNA berberkas ganda (dsRNA), adenin berikatan dengan urasil
(U).

Guanin

merupakan

satu

dari

dua

basa N purin yang

menyusun DNA dan RNA. Dalam DNA pilin ganda, guanin berikatan
dengan sitosin melalui

tiga ikatan

membentuk nukleosida bersama

hidrogen.

dengan

Guanin

gula ribosa yang

dinamakan guanosina. Bentuk deoksiguanosina yang berikatan dengan


tiga gugus fosfat anorganik (dGTP) merupakan salah satu bahan baku
dalam teknik PCR.

Sitosin

merupakan

satu

dari

dua basa N pirimidin yang

dimiliki DNA dan RNA. Nukleosida ribosanya dinamakan sitidina dan


nukleosida

deoksiribosanya

dinamakan deoksisitidina.

Sitosin

berikatan denganguanin pada DNA pilin ganda melalui tiga ikatan


hidrogen.

Timin

atau

5-metilurasil

merupakan

salah

satu

dari

dua basa N pirimidin yang menyusun DNA. RNAtidak memiliki timin


dan, urasil menggantikan posisinya. Pada DNA berpilin ganda, timin
akan berikatan dengan adenin melalui dua ikatan hidrogen untuk
membentuk struktur yang stabil.

Urasil merupakan satu dari dua basa N pirimidin yang dijumpai


pada RNA.

Urasil

hampir-hampir

Sebagaimana timin (5-metilurasil),

tidak

terdapat

pada DNA.

urasil

dapat

berikatan

dengan adenin melalui dua ikatan hidrogen. (Cambell et al. 1999: 155).
DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA merupakan
molekul yang sangat panjang, terdiri dari ribuan deoksiribonukleotida yang bergabung
dalam suatu urutan yang bersifat khas bagi tiap organis. DNA bertanggung jawab atas
2 | Asam Nukleat

pewarisan informasi genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya. DNA juga
merupakan bahan organik yang memiliki BM (berat molekul) paling besar dalam sel,
yaitu dalam ukuran juta. Monomer DNA adalah nukleotida. Satu gen diatur oleh satu
molekul DNA, dan satu molekul DNA diatur oleh ribuan sampai puluhan ribu
nukleotida (Lehninger 1982: 2).
DNA berfungsi sebagai pengatur perkembangan biologis seluruh bentuk
kehidupan secara seluler. DNA hanya terdapat pada inti sel, mitokondria, dan
kloroplas. DNA juga merupakan serangkaian molekul tersusun dari basa purin (adenin
dan guanin) dan pirimidin (timin dan sitosin) serta gula dan fosfat sebagai bahan dasar
penyusun gen (Klug dan Cummings 1994: 87).
Isolasi DNA kromosom banyak digunakan dalam penelitian mengenai
konstruksi DNA genomik sebagai sumber klon dan sebagai bahan untuk amplifikasi
DNA serta analisis restriksi berbagai spesies tanaman. Prinsip isolasi DNA kromosom
itu sendiri didasarkan pada pemisahan DNA kromosom dari pengotor lain berupa
protein atau RNA menggunakan teknik sentrifugasi. Secara umum isolasi DNA
kromosom terbagi atas tiga tahapan proses yaitu pemecahan sel atau pelisisan sel,
menghilangan komponen lain selain DNA kromosom, dan pemekatan larutan DNA
yang diperoleh (David et al. 1983: 23).
Isolasi DNA kromosom merupakan tahap yang paling penting yang harus
dilakukan. Hal ini dikarenakan DNA kromosom merupakan sumber DNA yang
umumnya kita kehendaki untuk diklon yang harus bersih dari pengotor-pengotor
seperti protein dan RNA. Prinsip dari proses isolasi DNA kromosom adalah
memisahkan DNA kromosom dari komponen-komponen sel lain. Sumber DNA dapat
berasal dari tanaman, kultur mikroorganise, atau sel manusia. Membran sel dilisis
dengan menambahkan detergen untuk membebaskan isinya, kemudian pada ekstrak
sel tersebut ditambahkan protease (yang berfungsi mendegradasi protein) dan RNase
(yang berfungsi untuk mendegradasi RNA), sehingga yang tinggal adalah DNA.
Selanjutnya ekstrak tersebut dipanaskan sampai suhu 60C untuk menginaktifasi
enzim yang mendegradasi DNA (DNase). Larutan DNA kemudian dipresipitasi
dengan etanol dan bisa dilarutkan lagi dengan air (Brush 1994: 32).
Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan
enzim pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan
asam triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam
campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi
3 | Asam Nukleat

asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itumengandung pentosa, makabila
dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan memberikan
warna merah dengan anilina asetat atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina.
Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan
warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat
digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat (Wirahadikusumah, 1981: 44).
Komponen utama penyusun nukleotida terdiri atas gula. Basa, dan fosfor.
Nukleotida berbeda satu terhadap yang lain bergantung pada jenis gula dan basa
nitrogen yang dikandungnya. Ada dua macam gula yaitu ribose dan deoksiribosa.
Kelompok basa terbagi menjadi purin dan pirimidin. Basa pun terdiri atas Adenin (A)
dan Guanin (G), sedangkan Pirimidin terdiri atas Sitosin (S), Timin (T), dan Urasil
(U) (Sudjadi dan Siti, 2007: 52).
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui penampakkan asam nukleat dari
bagian tanaman.
II.

METODE PENGAMATAN
2.1 Waktu dan Tempat: Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 07
November 2016 pukul 08.00 sampai dengan selesai. Di Laboratorium Biologi
Lanjut Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung.
2.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu: Sendok the, tabung reaksi,
tabung ukur, thermometer, beaker glass, kain kasa, Bunsen, korek api, sikat,
dan pengaduk (shopstick).
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu: Diterjen bubuk, garam meja
sebanyak (2, 5), ethanol 70%, es batu, brokoli sebanyak 20 gram, melon
sebanyak 20 gram, papaya sebanyak 20 gram, kiwi sebanyak 20 gram, bawang
bombay sebanyak 20 gram, pisang sebanyak 20 gram dan tomat sebanyak 20
gram
Prosedur Kerja
Pertama-tama siapkan alat dan bahan telebih dahulu, kemudian ditimbang
seberat 20 gram buah-buahan dan sayuran yang akan diambil ekstraknya,
setelah itu disiapkan 10 ml sabun dan 3 gram NaCL (garam dapur), lalu
dihaluskan buah atau sayuran yang telah ditimbang tadi dalam mortar dengan
pastle, kemudian dimasukkan campuran 100 ml aquades, 10 ml sabun, 3 gram
NaCL + buah atau sayuran yang telah dihaluskan kedalam beaker glass,

4 | Asam Nukleat

kemudian diaduk semuanya sampai tercampur rata, setelah itu disaring larutan
campuran tadi dengan kain kasa, lalu masukkan dalam beaker glass yang lain,
kemudian disiapkan 9 ml alkohol dan dimasukan ke dalam tabung reaksi,
kemudian dinginkan alkohol yang tadi dan masukan kedalam beaker glass
yang berisi es batu sampai suhunya 20C, kemudian dipindahkan larutan hasil
saringan ekstrak buah air + sabun sampai suhunya 60C, setelah itu masukan 6
ml larutan tersebut kedalam tabung reaksi yang berisi alkohol dengan suhu
2C, setelah itu diamati perubahan yang terjadi.

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel Hasil Pengamatan Tujuh Bahan Uji Dalam Pengujian Kenampakan
Kromosom

No
1

Bahan

Banyak bahan Warna serabut

uji
Brokoli

uji
20 gram

kromatin
Hijau pudar

Bentuk serabut
Serabut

Pisang

20 gram

Putih

Serabut

permukaan

Tomat

20 gram

Putih

dan sebagai

kumpulan

ditengah larutan
kromosom
kecil Sedikit
hanya Teridentifikasi

berbentuk bulat

Keterangan

sangat Cukup banyak di Teridentifikasi

kecil
2

Jumlah serabut

terletak

sebagai

dipermukaan

kromosom

kumpulan
yang

Benang-benang

larutan uji
menggumpal
Cukup
banyak teridentifikasi

halus

terapung-apung
ditengah

sebagai

kumpulan

larutan kromosom

hingga
4

Bawang

20 gram

Putih

Bombay
5

Melon

Pepaya

Bulatan

permukaan
yang Sangat sedikit dan Teridentifikasi

sangat kecil
20 gram

20 gram

5 | Asam Nukleat

Putih kehijauan

Kuning pudar

tampak tersebar di sebagai

kumpulan

tengah larutan
benang kromosom
Serabut benang- Sangat
banyak Teridentifikasi
benang

terdapat

sebagai

kumpulan

bergerombol

dipermukaan dan benang-benang


disepanjang

kromosom

Serabut-serabut

larutan
Banyak

Teridentifikasi

bulat kecil

ditemukan

sebagai

kumpulan

Kiwi

20 gram

Putih kehijauan

Serabut-serabut

dipermukaan saja kromosom


Banyak terdapat Teridentifikasi

benang

dipermukaan dan sebagai


sepanjang larutan

kumpulan

benang-benang
kromosom

Dalam praktikum kali ini yang berjudul Asam Nukleat. Molekul asam nukleat
merupakan polimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah
satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai
pembawa energi (Poedjiadi, 2005: 32). Asam nukleat dari biologi molekul penting
bagi kehidupan, dan termasuk DNA (asam deoksiribonukleat) dan RNA (asam
ribonukleat). Bersama dengan protein, asam nukleat membentuk paling penting
makromolekul , masing-masing ditemukan dalam kelimpahan dalam semua makhluk
hidup, di mana mereka berfungsi dalam pengkodean, transmisi dan mengekspresikan
informasi genetik (Poedjiadi, 2005: 35).
Pada pengujuiannya kita menggunakan 7 bahan uji, bahan ujinya adalah
brokoli, pisang, tomat, melon, bawang Bombay, papaya dan kiwi. Mula-mula kita
membersihkannya, setelah itu ditimbang seberat 20 gram yang akan diambil
ekstraknya, dan sesudah kita mengerjakan langkah kerjanya ( sudah terlampir) didapat
pada bahan uji brokoli yang banyak bahan ujinya 20 gram, terdapat didalam warna
serabut kromatin berwarna hijau pudar, dan bentuk serabutnya sangat kecil, sehingga
menghasilkan jumlah yang cukup banyak dipermukaan dan ditengah larutan. Hal ini
membuktikan bahwa teridentifikasinya sebagai kumpulan kromosom. Seperti gambar
dibawah ini:

6 | Asam Nukleat

Gambar 1.1 Ekstrak Brokoli (20 gram)


Pada bahan uji pisang yang banyak bahan ujinya 20 gram, terdapat didalam
warna serabut kromatin berwarna putih, dan bentuk serabutnya kecil dan berbentuk
bulat, sehingga menghasilkan jumlah yang sedikit hanya terletak dipermukaan larutan
uji. Hal ini membuktikan bahwa teridentifikasinya sebagai kumpulan kromosom yang
menggumpal. Seperti gambar dibawah ini:

Gambar 1.2 Ekstrak Pisang (20 gram)


Pada bahan uji tomat yang banyak bahan ujinya 20 gram, terdapat didalam
warna serabut kromatin berwarna putih, dan bentuk serabutnya benang-benang halus,
sehingga menghasilkan jumlah yang cukup banyak terapung-apung ditengah larutan
hingga permukaan. Hal ini membuktikan bahwa teridentifikasinya sebagai kumpulan
kromosom. Seperti gambar dibawah ini:

Gambar 1.3 Ekstrak Tomat (20 gram)


7 | Asam Nukleat

Pada bahan uji melon yang banyak bahan ujinya 20 gram, terdapat didalam
warna serabut kromatin berwarna putih kehijauan, dan bentuk serabutnya benangbenang bergerombol, sehingga menghasilkan jumlah yang sangat banyak terdapat
dipermukaan dan disepanjang larutan. Hal ini membuktikan bahwa teridentifikasinya
sebagai kumpulan benang-benang kromosom. Seperti gambar dibawah ini:

Gambar 1.4 Ekstrak Melon (20 gram)


Pada bahan uji bawang bombay yang banyak bahan ujinya 20 gram, terdapat
didalam warna serabut kromatin berwarna putih, dan bentuk serabutnya bulatan yang
sangat kecil, sehingga menghasilkan jumlah yang sangat sedikit dan tampak tersebar
ditengah larutan. Hal ini membuktikan bahwa teridentifikasinya sebagai kumpulan
benang kromosom. Seperti gambar dibawah ini:

Gambar 1.5 Ekstrak Bawang Bombay (20 gram)

8 | Asam Nukleat

Pada bahan uji papaya yang banyak bahan ujinya 20 gram, terdapat didalam
warna serabut kromatin berwarna kuning pudar, dan bentuk serabut-serabut bulatan
kecil, sehingga menghasilkan jumlah yang dapat ditemukan dipermukaan saja. Hal ini
membuktikan bahwa teridentifikasinya sebagai kumpulan kromosom. Seperti gambar
dibawah ini:

Gambar 1.6 Ekstrak Pepaya (20 gram)


Pada bahan uji yang terakhir adalah kiwi yang banyak bahan ujinya 20 gram,
terdapat didalam warna serabut kromatin berwarna putih kehijauan, dan bentuk
serabutnya serabut-serabut benang, sehingga menghasilkan jumlahnya banyak
terdapat dipermukaan dan sepanjang larutan. Hal ini membuktikan bahwa
teridentifikasinya sebagai kumpulan benang-benang kromosom. Seperti gambar
dibawah ini:

9 | Asam Nukleat

Gambar 1.7 Ekstrak Kiwi (20 gram)


IV.

KESIMPULAN
Tahapan isolasi DNA adalah menghancurkan sampel, melarutkan di campuran
detergent dan garam dapur, lalu di saring dan di tunggu sampai terbentuk
lapisan. Detergent ,berfungsi memisahkan membran inti sel agar lipid lemak
bisa terlepas dari membran inti. Garam dapur, karena garam mengandung
NaCL yang berfungsi menyatukan semua DNA yang telah terurai dan
membuat satu ikatan dengan garam.Dan akan terangkat sehingga terpisah dari
yang akan terkontaminasi. Penyaringan Agar komponen sel selain DNA tidang
mengkontaminasi

DNA

yang

hendak

diisolasi.

Etanol

untuk

Mempresipitasikan asam nukleat polimerik dengan baik untuk meningkatkan


konsentrasi DNA.

V.

DAFTAR PUSTAKA

Brush A. 1994. Biologi Molekular Sel Edisi ke-2. Jakarta: Gramedia.


Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchel, L.G. 1999. Biologi jilid 1. Terjemahan oleh Lestari
Rahayu. 2002. Jakarta: Erlangga.
Castillo OC, Chalmers KJ, Waugh R, Powell W. 1994. Detection Of Genetic Diversity and
Selective Gene in Coffee Using RAPD Markers. Jurnal Theor Appl Genet Vol 87 (3): 332339.
David AM, Freyer GA, Crotty DA. 1983. DNA Science: A First Course. New York:
Laboratory Press.
Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 3. Maggy Thenawijaya, penerjemah.
Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Principles of Biochemistry. Marks DB, Marks AD, Smith
CM. 1996. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC.
Poedjiadi. 2005.Dasar-dasar Biokimia.UI press.Jakarta
10 | Asam Nukleat

Sudjadi, B dan Siti, L. 2007. Biologi 3. Jakarta: Yudhistira


Wirahadikusumah, M. 1981. Biokimia: Proteina, Enzima & Asam Nukleat. Bandung: ITB

11 | Asam Nukleat

Anda mungkin juga menyukai