Anda di halaman 1dari 27

Di

dala
m
tubu
h
seti
ap
mak
hluk
hidu
p
terja
di
reak
si
pen

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Bener gak Sih?!

Gencarnya promosi produk penghilang bau badan


memang bukan tanpa alasan. Pasalnya bau badan adalah
salah satu penyebab utama hilangnya rasa pede
seseorang.

Walau berpenampilan menarik, paras cantik nan


nyentrik, aroma kurang sedap yang keluar dari tubuh seseorang akan menjadi halangan
untuk bersosialisasi karena menggangu indera pengcium rekan bicaranya.Cantik, tapi
bau, kata Padhayangan Project dalam lagu pelesetannya pada 1990-an dan fenomena ini
pun kerap dijumpai di tengah pergaulan. Tak jarang, si empunya bau tidak menyadari hal
ini. Mengapa badan bisa menimbulkan bau tak sedap? Banyak yang berasumsi keringat
adalah biang keladinya. Padahal, sebenarnya keringat tidak berbau. Namun ketika
keringat dan kelenjar apokrin (kekenjar keringat yang terdapat dibawah keringat dan
sekitar alat vital bercampur dengan bakteri yang bersembunyi dibalik kulit, bakteri akan
mengeluarkan kotoran berupa bahan kimia alami yang berbau tak sedap. Bau inilah yang
kemudian dikenal sebagai bau badan alias BB.

Sumber : www.compas.com

Pikirkanlah
1. Mengapa!kamu mengeluarkan keringat yang kadang menimbulkan
bau tertentu?
2. Apa yang terjadi jika tidak mengeluarkan keringat atau sampah
yang lain?

Setiap hari kamu tentunya melakukan buang air kecil dan buang air besar. Ketika hari
panas, kamu berkeringat. Setiap saat kamu pun mengembuskan nafas dari hidung kamu. Kesemua
aktivitas tersebut merupakan mekanisme pengeluaran dari tubuh melalui suatu sistem terpadu
yang disebut sistem ekskresi. Bayangkan jika kamu tidak memiliki mekanisme pengeluaran untuk
memakan yang sudah dicerna.Bayangkan jika gas karbondioksida hasil respirasi sel terus
menumpuk didalam tubuh kamu. Makanan yang tidak tercerna lama-kelamaan akan membusuk.
Gas buangan kabondioksida terus mengalir dalam darah sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Akumulasi produk sampah tentunya akan menimbulkan penyakit bagi tubuh. Oleh karena itu,
sistem eksresi merupakan sistem yang sangat penting bagi kesehatan secara keseluruhan.Didalam
tubuh setiap makhluk hidup terjadi reaksi penyusunan dan pembongkaran (metabolisme). Zat sisa
hasil metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Alat
ekskresi yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup berbeda-beda. Semakin tinggi tingkatan
makhluk hidup, semakin kompleks alat eksresinya. Alat eksresi yang dimiliki manusia dan hewan
vetebrata terdiri atas ginjal, kulit, paru-paru dan hati.

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi


Bagaimanakah struktur dan fungsi
tiap alat eksresi
tersebut? Bagaimanakah
berlangsungnya proses eksresi dan gangguan apa sajakah yang mungkin terjadi pada sistem
eksresi? Untuk mengetahuinya mari kita pelajari bersama.

Apa yang Dimaksud


dengan Sistem
Ekskresi?
Sistem Ekskresi adalah sistem organ dalam tubuh yang
berfungsi mengeluarkan zat buangan atau zat sisa hasil metabolisme
yang berlangsung dalam tubuh organisme. Zat-zat sisa metabolisme
tersebut perlu dikeluarkan tidak hanya mencegahnya menjadi beracun,
tapi juga agar keseimbangan dalam tubuh (homeostatis) terus terjaga.
Sistem ekskresi membantu memelihara homeostatis tubuh dengan cara
mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh. Untuk
memahami mengenai sistem ekskresi, kamu perlu mengetahui terlebih
dahulu bahwa istilah ekskresi berbeda dengan sekresi. Adapula yang
Zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh dan harus
dimaksud dengan defekasi. Ketiga istilah diatas (ekskresi, sekresi,
dikeluarkan dari tubuh antara lain karbondioksida
defekasi)
kesamaan yaitu mineral,dan
pengeluaran zat,
namun ada
(CO2memiliki
),air (Hsatu
amonia
2O),garam-garam
zat warna
empedu
terlebih
3),sedangkan
juga (NH
perbedaan
dari ketiganya
yang
sangat dirombak
kontras. Mari
kita bahas
dahulu menjadi urobilinogen
dan asam urat yang
ketiga istilah tersebut.
selanjutnya dirombak menjadi NH3 sebelum dikeluarkan
tubuh. yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan atau feses.
a.dari
Defekasi,
b. Sekresi, yaitu proses pengeluaran getah oleh sel atau kelenjar.
Karbondioksida dan air berasal dari pemecahan senyawa
Getah tersebut masih protein.Pada
digunakan oleh
tubuh, dapat
karbohidrat,lemak,dan
dasarnya
kedua berupa
senyawa
tersebut
tidak berbahaya apabila kadarnya tidak
enzim atau
hormon.
tubuh,misalnya
CO2yang
dapattidak
digunakan
c.berlebihan
Ekskresi,didalam
yaitu pengeluaran
zat sisa
digunakan lagi
sebagai dapar (penyangga kestabilan PH) dalam darahdan
H2O dapat berguna sebagai pelarut zat.
Amonia (NH3) berasal dari pembongkaran protein dan
berbahaya bagi sel.Oleh karena itu amonia harus
dikeluarkan dari tubuh.Akan tetapi sebelum dikeluarkan,
amonia dirombak dahulu menjadi urea.
Zat warna empedu merupakan sisa hasil perombakan sel
darah merah dihati kemudian disimpan dalam kandung
empedu.Zat tersebut akan mengalami oksidasi menjadi
urobilinogen yang mengakibatkan warna kekuningan pada
urin dan feses.
2

Gambar 1 Organ
sistem ekskresi
(Ginjal, paru-paru,
kulit, hati). Sumber:
http://pelajaranilmupen

Apa yang kamu


ketahui tentang asam
urat?
Apa penyebab
terjadinya penyakit
asam urat?

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Gambar 2
(Pembentukan asm
urat) Sumber:
http://penampilanitupenti

Maha Suci Allah yang dengan


sedemikian rupa detainya
dalam menciptakan
makhlukNya. Apa jadinya bila
Allah tidak menciptakan sistem
eksresi pada manusia dan
makhluknya?

Alat-alat
Ekskresi
Ginjal

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Ginjal berbentuk seperti biji kacang


merah. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya
kurang lebih 170 gram, dan terletak di dalam
rongga perut. Ginjal berjumlah 2 buah dan
berwarna merah keunguan. Ginjal bagian kiri
letaknya lebih tinggi daripada ginjal bagian
kanan.
Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa
Gambar 3 Organ Sistem
ekskresi (Ginjal). Sumber:
http://agussisyantobiologi.blogsp
ot.co.id

metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin


mengandung air, urea, dan garam mineral.
Ginjal

tersusun

atas kulit

ginjal (korteks),

sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal


Pada kulit ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring darah.
Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas badan
malphighi dansaluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi tersusun
atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan untaian pebuluh darah
kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman.
Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus
kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle adalah bagian tubulus yang
melengkung pada daerah medula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan tubulus
distal. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yang melengkung ke
atas (ascenden) dan lengkung henle yang melengkung ke bawah (descenden). Tubulustubulus ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan melalui saluran
ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong kemih.
Telah dikemukakan di atas bahwa cara kerja ginjal sebagai alat ekskresi
adalah dengan menyaring darah sehingga zat-zat sisa yang terdapat di dalam darah
dapat dikeluarkan dalam bentuk air seni (urin). Prnyaringan darah hingga terbentuk
urin meliputi tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorpsi), dan
pengumpulan (augmentasi).

Pembentukan Urin
Proses pembentukan urin didalam ginjal, terjadi rangkaian proses filtrasi, reabsorpsi dan seksresi.

Gambar 4 Nefron Sumber :


http://.bp.blogspot.com /

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Penyaringan
(filtrasi)
Proses

penyaringan darah terjadi pada kapiler glomerulus, yakni kapiler darah yang bergelung-gelung di dalam
kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga mempermudah penyaringan.
Darah dari glomerulus akan melintasi sel-sel epitelium dari kapsul Bowman yang berfungsi sebagai
penyaring yang disebut sel podosit. Sel podosit dapat ditembus oleh air dan molekul-molekul berukuran
kecil, tetapi tidak berlaku untuk sel-sel darah dan molekul yang berukuran besar, seperti protein plasma
darah. Selain proses penyaringan, di glomerulus terjadi pula pengikatan sel-sel darah, keping darah, dan
sebagian protein plasma agar tidak ikut dikeluarkan. Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus (urin
primer) yang komposisinya mirip dengan darah tetapi tidak mengandung protein.
Dalam proses penyaringan ini tidak terjadi pemilihan molekul-molekul yang berukuran kecil,
sehingga beberapa molekul masuk kedalam saluran nefron. Oleh karena itu di dalam filtrat tersebut dapat
ditemukan garam,glukosa,vitamin, hasil metabolisme nitrogen dalam bentuk urea, dan molekul-molekul
2

berukuran kecil lainnya yang mencerminkan konsentrasi substansi tersebut dalam darah.
Penyerapan kembali (reabsorpsi)
Urine primer yang merupakan hasil proses penyaringan selanjutnya mengalir ke pembuluh
proksimal. Didalam pembuluh ini terjadi proses penyerapan kembali bahan-bahan yang masih berguna,
antaralain glukosa, asam amino, dan sejumlah besar ion-ion anorganik . Penyerapan bahan-bahan tersebut
berlangsung secara transpor aktif. Selain bahan-bahan tersebut, air yang terdapat didalam filtrat
glomerulus juga mengalami penyerapan melalui proses osmosis. Proses penyerapan air ini terjadi juga di
dalam pembuluh distal,lengkung Henle, dan pembuluh pengumpul (pembuluh yang turun). Selanjutnya ,
bahan-bahan yang telah diserap kembali tersebut dikembalikan ke dalam darah melalui pembuluh kapiler
yang terdapat disekeliling pembuluh. Proses penyerapan bahan-bahan yang masih berguna juga terjadi di
lengkung henle (pembuluh yang naik), terutama penyerapan ion natrium klorida.

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi


Setelah terjaadi penyerapan akan dihasilkan urin sekunder yang komposisi zat-zat penyusunnya
sangat berbeda dengan urin primer. Di dalam urin sekunder ini zat-zat yang masih dibutuhkan tidak
3

ditemukan lagi, sedangkan urea kadarnya meningkat dibandingkan di dalam urin primer.
Sekresi
Sekresi adalah proses penambahan zat-zat terlarut yang ada di dalam plasma darah ke filtrat yang ada
didalam saluran nefron , yaitu di pembuluh proksimal dan pembuluh distal. Berbeda dengan proses
filtrasi, sekresi merupakan proses pemilihan molekul yang sangat selektif , melalui mekanisme transfor
aktif dan pasif. Contohnya, pengontrolan ion-ion hidrogen dari cairan interestial kedalam pembuluh
nefron untuk menjaga pH cairan tubuh tetap konstan.

Tabel Proses pembentukan Urin


Proses
Filtrasi
Reabsorpsi

Sekresi

Tempat
Glomerulus

Hasil
Zat-zat yang diproses
Urin primer (filtrat Disaring : sel-sel darah ,keping

Pembuluh

glomerulus)
Urin Sekunder

darah, protein plasma


Diserap kembali : glukosa, asam

proksimal
Lengkung Henle Urin Sekunder

amino, ion-ion organik,air


Diserap kembali : ion natrium,

Pembuluh distal
Pembuluh

Urin Sekunder
Urin Sekunder

air
Diserap kembali : ion natrium,air
Diserap kembali : ion natrium ,

pengumpul
Pembuluh

Urin Sekunder

urea , air
Ditambahkan : ion-ion H+ , urea,

Urin Sekunder

ion-ion K+ , kreatinin
Ditambahkan : ion-ion H+,NH3

proksimal
Pembuluh distal

Urin yang dikeluarkan


Urin
oleh yang
ginjal
sebagian besar dikeluarkan
teidiri atas (95%)
olehair ginjal
dan zat
Konsep
Ekskresi = Filtrasi Rearbsorpsi + Augmentasi
yang terlarut, sebagian
yaitu urea,
besar
asam
teidiri
urat,atas
dan
amonia.

yang
(95%)merupakan
air dan zat sisa-sisa
yang

perombakan

protein:
terlarut, yaitu
bermacam-macam
urea, asam

garam terutamaurat,
garam
dandapur
amonia.
(NaCl),
yangzat
warna empedumerupakan
yang menyebabkan
sisa-sisa
warna
kuning

pada perombakan
urin, dan

zat-zat
protein:
yang

berlebihan di dalam
bermacam-macam
darah seperti vitamin
garamB,
C, obat-obatan, terutama
dan hormone.
garam

dapur

(NaCl), zat warna empedu


Urin tidak mengandung protein dan
yang menyebabkan warna
glukosa. Jika urin mengandung protein,
kuning pada urin, dan zatberarti terjadi gangguan atau kerusakan
zat yang berlebihan di

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Paru-paru

Selain sebagai alat pernapasan paruparu juga berungsi sebagai alat pengeluaran.
Zat yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah
karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O)
yang dihasilkan dari proses pernapasan. Jadi,
tugas paru-paru adalah meneluarkan karbon
dioksida dan uap air yang tidak digunakan
lagi oleh tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zatzat tersebut akan menjadi racun

Gambar 5 Paru-paru dan


Bagiannya.
Sumber:

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Gambar 6 Perbandingan gambar


paru-paru perokok dan bukan
perokok. Sumber: http://cdn-

Hati (Liver)
Hati merupakan kelenjar terbesar di

dalam tubuh,

terletak dalam rongga perut sebelah kanan,

tepatnya di

bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati

juga termasuk

sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati

membantu

fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa

senyawa yang

bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea dan

asam urat

dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino.

Proses

pemecahan senyawa racun oleh hati disebut

proses

detoksifikasi.

Gambar 7 Hati
Sumber:https://geoweek.files.wordpr
Sebagai kelenjar , hati menghasilkan empedu yang mencapai
liter setiap hari. Empedu berasal dari hemoglobin

sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan didalam
kantong empedu. Empedu mengandung kolesterol,garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan
biliverdin. Empedu yang diseksresikan berfungsi untuk mencerna lemak,mengaktifkan lipase, membantu daya
absorpsi lemak diusus , dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
Sel-sel darah merah dirombak didalam hati. Hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi
zat besi, globin dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan
biliverdin yang berwarna hijau kebiruan. Didalam usus, zat warna empedu ini mengalami oksidasi menjadi
urobilin sehingga warna feses dan urin kekuningan.
Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit penderita
menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning.
2

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi


Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubaharginin menjadi ornitin dan urea.
Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun.
Selain sebagai alat ekskresi, hati juga mempunyai fungsi
lain yang sangat penting bagi tubuh, yaitu:

Sebagai tempat penyimpanan gula dalam bentuk


glikogen.

Sebagai

tempat

pembentukan

dan

pembongkaran

protein. Hati membentuk protein akbumin, protrombin,


fibrinogen, dan urea.

Sebagai tempat membongkar sel darah merah (eritrosit)


yang telah tua atau rusak. Hemoglobin dalam eritrosit
dibongkar menjadi zat besi, globin, dan hemin. Hemin
diurai menjadi bilirubin dan biliverdin.

Pembentukan dan pengeluaran cairan empedu.

Menetralkan obat dan racun.

Tempat untuk membuat vitamin A dari provitamin A.


Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan kedalam

empedu dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil dari darah menjadi glikogen yang disimpan di
dalam sel-sel hati. Glikogen akan dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan
ke darah sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.

Kulit

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Kulit adalah organ pelindung


yang menutupi seluruh permukaan
tubuh. Kulit merupakan lapisan
sangat tipis dan tebalnya hanya
beberapa milimeter. Organ ini terdiri
atas tiga lapisan, yaitu:

Gambar 8 Penampang Kulit


http://cdn.ad4msan.com/wpcontent/uploads/2012/09/Penampang-Kulit.jpg

a.

Kulit Ari (Epidermis)


Kulit ari tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan
granula (stratum granulosum), dan stratum germinativum. Lapisan tanduk (stratum
korneum) berada pada bagian yang paling luar. Lapisan tanduk merupakan jaringan mati
dan terdiri atas berlapis-lapis sel pipih. Lapisan ini sering mengelupas dan digantikan oleh
jaringan di bawahnya. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi sel-sel di dalamnya dan
mencegah masuknya kuman penyakit.
Lapisan granula (stratum granulosum) terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini
terdiri atas sel bergranula yang lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas
b.menjadi
Kulitbagian
Jangatlapisan
(Dermis)tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang
memberikan Kulit
warnajangat
pada kulit
dandimelindungi
kulit kulit
dari sengatan
sinar kulit
matahari.
Warna
terletak
bawah lapisan
ari. Di dalam
jangat
pigmen
kulit bermacam-macam
orang(glandula
yang berkulit
hitam, sawo
matang,
terdapat
pembuluh darah, sehingga
kelenjar ada
keringat
sudorifera),
kelenjar
atau kuning
Bila
lapisan ini
mengandung
pigmenitu,
kulit,
orangjuga
tersebut
minyak langsat.
(glandula
sebassea),
dantidak
kantung
rambut. Selain
terdapat
dikenal
sebagai orang
ujung-ujung
sarafalbino.
indera yang terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula
Stratum germinativum
tersusun
atas dua paccini),
lapisan sel.peraba
Lapisanpanas
atas (stratum
krausse),
peraba tekanan
(korpuskula
(korpuskula
spinosum)
mengandung
sel-sel baru.
Sel-sel ini
akan terdorong
ke atas
menjadi bagian
ruffinin),
peraba sentuhan
(korpuskula
meissner),
dan peraba
nyeri.
lapisan granula
di bawahnya
sel-selminyak
baru yang
dibuat
oleh sel-sel
yang
terusKelenjar
minyakterbentuk
menghasilkan
yang
disebutsebum
yang
berguna
menerus
membelah
(stratum
basal).
untuk
meminyaki
rambut
agar tidak kering. Di bagian bawah kantung rambut
terdapat pembuluh kapiler darah yang mengangkut sari makanan ke akar rambut
sehingga rambut terus tumbuh.

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Tujuan
: Menentukan kandungan gula dalam urin
Di dekat akar rambut terdapat otot rambut. Pada waktu kita merasa takut
dapat diuji
keberadaannya
dengan
menggunakanlarutan
atau geli,Gula
otot rambut
berkontraksi
sehingga
rambut
menjadi tegak. Benedict, jika suatu larutan
yang mengandung gula diberi larutan benedict, maka setelah dipanaskan akan terbentuk
Kelenjar keringat berbentuk pipa terpilin, memanjang dari epidermis
endapan berwarna merah bata di dalam larutan tersebut.
hingga masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjarnya menggulung, dikelilingi
oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kepiler darah inilah kelenjar
keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri atas air, larutan garam, dan urea.
Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran kelenjar
dan Bahan
: melalui pori-pori kulit. Pengeluaran keringat
keringat Alat
dan akhirnya
dikeluarkan
dipengaruhi
oleh cuaca
Langkah
Kerja(panas atau
: dingin), aktivitas, makanan, atau minuman.
c. Jaringan Bawah
1. Ujilah
Kulit (Subkutan)
larutan gula dengan larutan benedict sebagai pembanding perubahan warna
yang terjadi.
larutan gula
dari
satu sendok
makan gula yang
Pada jaringan
bawah Caranya,buatlah
kulit, terdapat jaringan
lemak
(adiposa).
Jaringan
dilarutkan dalam setengah gelas air.
lemak berfungsi
untuk menumpuk
lemak
cadangan
2. Masukkan
20 tetes larutan
gulasebagai
itu kedalam
tabungmakanan
reaksi dan
Tetesi
larutan
dengan 5 tetes larutan benedict, kocok hingga tercampur merata.
menjaga suhu3.tubuh
agar
tetapgula
hangat.
4. Jepitlah tabung reaksi dengan penjepit. Panasi ujung tabung reaksi di atas nyala api
Disamping berfungsi sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai
lampu bunsen. Memanasinya harus sebentar-sebentar diangkat agar tidak hangus
pelindung tubuh,(gosong).
mencegah
masuknya
penyakit,
mengatur
tubuh, menyebabkan
Jangan
sampaikuman
mendidih.
Pemanasan
yangsuhu
berlebihan
perubahanair
warna
cocok. Waktu pemanasan sekitar 3-5 menit.
dan menjaga pengeluaran
agar yang
tidak tidak
berlebihan.
5. Amati perubahan warna yang terjadi. Apabila mengandung gula, bahan ini
menunjukan endapan berwarna merah bata.
6. Kemudian, ujilah urin dengan cara yang sama dimulai dari langkah kerja nomor 2,
hanya saja larutangula diganti dengan urin. Sebaiknya semua siswa menguji urin
masing-msing dengan seksama.
7. Siswa mwndiskusikan hasil praktikum dengan menjawab pertanyaan berikut.
a. Perubahan warna apakahyang terlihat pada urin sebelum dipanasi dengan sesudah
dipanasi di atas lampu bunsen?mengapa demikian?
b. Jika pada sampel urin yang kalian uji ternyata ditemukan adanya endapan
berwarna merah bata, apa artinya?
c. Kira-kira apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh seseorang seandainya setelah
diuji dengan langkah kerja diatas nyata urinnya ternyata menunjukan adanya
endapan ewarna merah bata?selanjutnya, langkah-langkah apa yang perlu
dilakukan oleh orang tersebut agar tubuhnya kembali sehat?
8. Buatlah laporan hasil praktikum di atas beserta hasil diskusi kelompok yang telah
kalian lakukan.
2

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Hormon-hormon yang Berperan dalam Sistem


Ternyata
Ekskresi
kandung
kemih kita
hanya bisa
menampun
g 300-500
ml urin saja.

Tahu kah

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi


Nama
Hormon
Hormon
ADH

Penjelasan

Hormon antidiuretik (ADH) yang disebut


juga vasopresin mempengaruhi jumlah
air
yang
disekresikan
melalui
urine.Sekresi hormon ADH dilakukan oleh
kelenjar
pituitari
dan
diatur
oleh
hipotalamus (bagian otak yang mengatur
berbagai
fungsi
internal).Ketika
konsentrasi garam atau substansi lain
disarah
tinggi,hipotalamus
segera
memerintahkan kelenjar pituitari untuk
melepaskan ADH ke aliran darah.Hormon
ADH yang memasuki ginjal membuat
ginjal menyerap lebih banyak air untuk
dikembalikan ke aliran darah.Proses
tersebut memeberikan efek menurunnya
volume urine yang dieksresikan ginjal
sehingga urine menjadi sedikit dan
pekat.

Hormon
Aldoster
on

Volume keasaman dan konsentrasi garam


urine juga dikontrololeh hormon.Untuk
menjaga tingkat garam darah agar selalu
berada
dalam
kisaran
normal,
ginjaldibantu oleh hormon aldosteron
yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.

Hormon
Insulin

Hormon lain yang berpengaruh pada


produksi urine adalah insulin.Apabila
insulin kurang (pada penderita diabetes
militus),kadar gula dalam darah akan
dikeluarkan lewat tubulus
distal.Kelebihan kadar gula dalam tubulus
ginjal mengganggu proses penyerapan
air sehingga orang akan sering
mengeluarkan urine

Jumlah
Banyaknya air yang diminum akan
air yang menurunkan
konsentrasi
protein
diminum sehingga
tekanan
koloid
protein
menurun.Akibatnya,tekanan
filtrasi
kurang efektif dan jumlah urine yang
diproduksi menjadi banyak.
2

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Buang air kecil Jongkok vs


Buang air Berdiri
Sebuah partai di Swedia mengajukan proposal
untuk kamar mandi pria yang membuat pria bisa buang
air kecil sambil duduk atau jongkok, sama seperti wanita. Hal ini berkaitan dengan sebuah
penelitian yang mengungkap bahwa pria yang buang air kecil sambil duduk atau jongkok
memiliki risiko lebih kecil untuk terkena masalah prostat. Pada tahun 2012, menteri di
Taiwan juga mengajukan proposal yang sama setelah mendapatkan data statistik bahwa
pria yang buang air kecil sambil berdiri lebih rentan terkena masalah prostat.
Sumber: Merdeka.com
Apakah benar Islam melarang
kencing berdiri? YUK kita simak
dulu dalil berikut ini.

Islam mengkhawatirkan jika kita kencing sambil


berdiri, akan terpercik air najis, sebagaimana yang
disampaikan oleh al-Hafidz rahimullah. Nah...jika kita
kencing sambil berdiri, terus celana/baju terpipercik
air najis. Sayaang dong...baju/celana kita jadi gak suci.
:)

Beberapa Kelainan pada Alat Ekskresi


2

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Nah...setelah kita mempelajari bagaimanakah sistem ekskresi pada


manusia, sekarang yuk kita bahas apa saja yaa..Kelaianan pada sistem
ekskresi!

Tabel kelainan pada alat ekskresi

N
o
1

Nama
Penyakit

Penjelasan

Eksim dan Alergi

Eksim dan alergi kulit yang dikenal sebagai


urtikaria

dipicu

oleh

substansi penyebab

alergi yang disebut alergen. Alergen dapat


memicu mastosit dikulit yang merupakan sel
imunitas

tubuh

untuk

dapat

melepaskan

senyawa kimia yang disebut histamin.Sel


imunitas lainnya yang disebut sel T dapat
secara langsung menyebabkan kerusakan
Gambar 9.
Kelainan pada kulit

pada sel epidermis kulit. Gejala eksim berupa

Sumber:
http://www.nutrisikita.
com

di lipatan tubuh, seperti dibelakang lutut,

kulit memerah, bersisik, dan gatal biasanya


bagian depan lipatan siku, atau sekitar paha.
Eksim dapat dikontrol dengan antihistamin
dan krim kortison.
Adapun
berupa

gejala

gatal-gatal

alergi

kulit

urtikaria

merah

dan

bengkak

diwajah dan leher. Reaksi alergi tersebut


dapat sangat berbahaya jika membuat aliran
pernafasan

mengerut

sehingga

penderita

kesulitan bernafas. Cara mengontrol reaksi


tersebut

adalah

dengan

mengenali

menghindari kontak dengan allergen.

dan

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi


2

Jerawat

Jerawat

terjadi

ketika

tersumbat,biasanya
mengandung

folikel

oleh

sel-sel

rambut

keratin
mati

yang

sehingga

mencegah sebum mencapai permukaan kulit.


Sebum

adalah

sekresikan

substansi

oleh

kelenjar

minyak

yang

sebaseus

untuk

melumasi kulit dan rambut. Bakteri yang


Gambar 10 Jerawat.
Sumber:
http://www.nutrisikita.
com

biasa

hidup

di

folikel

rambut

akan

menguraikan sebum tersebut, memproduksi


senyawa

kimia

yang

menyebabkan

pembengkakan disekitar kulit. Hasilnya ialah


timbulnya jerawat.
Jerawaat

cenderung

tubuh

pada

remaja

karena hormon hyang meningkat bketika


masa pubertas akan meningkatkan produksi
keratin

dan

ditanggulangi

sebum.Jerawat
dengan

dapat

antibiotik

yang

membunuh bakteri folikel rambut dan obat


yang

dapat

mengurangiproduksi

sebum.

Jerawat juga dapat diatasi dengan zat kimia


yang

dapat

menghilangkan

penyumbatan

pada folikel rambut

Pielonefritis

Penyakit

ginjal paling umum adalah

pembengkakan

ginjal

yang

disebut

Pielonefritis. Sebagian besar pembengkakan


tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri yang
bermula dari kandung kemih lalu menyebar
ke

ginjal.

demam,

Gejala

menggigil,

piolenefritis
dan

sakit

termasuk
dibagian

punggung. Penyakit tersebut dapat merusak


Gambar 11.
Kelainan organ

ginjal

dan

merusak

fungsinya

jika

tidak

segera diatasi. Antibiotik dapat diberikan

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi


ginjal (Pielonefritis) untuk melawan infeksi tersebut.
Sumber: https://smedia-cacheak0.pinimg.com

Glomerulonephri
tis

Glomerulonefritis adalah salah satu penyakit


ginjal

akibat

pembengkakan

glomerulus

ginjal. Kondisi ini dapat terjadi jika sistem


kekebalan

tubuh

lemah

atau

rusak.

Akibatnya, antibodi (komponen kekebalan


tubuh) dan substansi lain yang brerbentuk
partikel besar di aliran darah akan terjebak di
Gambar 12.
Kelainan organ
ginjal
(Glomerulonesphot
is)
Sumber:
www.doktergaul.net

glomerulus.

Akibatnya,

terjadi

pembengkakan yang membuat glomerulus


tidak

dapat

bekerja

seperti

seharusnya.

Gejala glomerulonefritis ialah adanya darah


di urine, pembengkakan jaringan tubuh,dan
kehadiran

protein

di

urine

yang

dapat

terdektesi lewat tes laboratorium. Penyakit


glomerulonefritis biasanya sembuh sendiri.
Jika

dibutuhkan

perawatan

yang

makanan,

perawatan,
diberiakan

biasanya
ialah

pemberian

imunosupresan,dan

diet
obat

pembersihan

bagian

darah yang mengandung antibodi.

Batu Ginjal
(Kidney Stone)

Salah satu penyakit umum pada ginjal lainnya


adalah batu ginjal,batu ginjal adalah struktur
kecil,kristal,yang

terbentuk

di

ginjal

atau

bagian lain dari saluran urinari.Batu ginjal


yang kecil dapat keluar dari tubuh dfengan
sendirinya,walaupun sangat sakit.Batu ginjal
yang besar membutuhkan operasi.Batu ginjal
dapat juga dipecah menjadi bagian-bagian
2

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi


kecil
Gambar 13.
Kelainan organ
ginjal (Batu Ginajl)
Sumber:
https://penghancur
batuginjalalami.file
s.wordpress.com

dengan

prosedur

gelombang

yang

ultrasonic,baru
dikeluarkan.

disebut

setelah

Batu

suara

itu

ginjal

melalui

litbotripsy
batu

dapat

ginjal

membawa

penyakit hematuria.Gejala penyakit hematuria


ialah ditemukannya eritrosit dalam urine.

Prostatis adalah peradangan pada prostat


6

Prostatis

yang membuat penderitanya sulit buang air


kecil. Penyakit ini umum terjadi pada laki-laki
dengan

umur

antara

20-50

tahun

yang

disebabkan oleh bakteri atau nonbakteri.


Prostatitis non bakteri merupakan penyakit
yang paling umum.
Gambar 14.
Penyakit prostatis
Sumber:
memberacemaxs.co
m

Diabetes
Insipidus

Diabetes Insipidus merupakan penyakit yang


jarang

terjadi,

disebabkan

kekurangan

hormon Vasopresin yang mengatur jumlah


sekresi urin oleh ginjal. Gejala diabetes
insipidus antara lain adalah rasa haus yang
terus menerus dan ekskresi urin yang tinggi,
antara 4-10 liter per harinya. Dengan
Gambar 15.
demikian, penderitanya mengalami buang air
Penyakit diabetes
insipidus pada kaki kecil yang sangat sering. Pada banyak kasus,
Sumber:
injeksi atau nasal inhalasi (memasukan obat
lukadiabetes.com

dengan cara mengirupnya melalui hidung)


dapat mengontrol gejala penyakit tersebut

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Sistem Ekskresi pada Hewan


Vertebrata dan Invertebrata
Sistem ekskresi pada ikan dan serangga berbeda dengan sistem ekskresi pada
manusia. Demikian pula sistem ekskresi pada ikan berbeda dengan sistem ekskresi pada
serangga. Sistem ekskresi tersebut diseseuaikan dengan lingkungan tempat hidup hewanhewan tersebut. Yuk, kita bahas dalam tabel berikut!
Tabel sistem ekskresi pada hewan vertebrata dan Invertebrata
N
o

Nama
Hewan

Mekanisme

Cacing
Pipih

Gambar 16 Organ cacing pipih.

Alat ekskresi berupa sepasang metanefrida


yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya.
Metanefrida mempunyai lubang masuk yang
ujungnya dikelilingi oleh nefrostom
Metanefrida menampung cairan limbah dari
rongga tubuh pada segemn di depannya.
Pada saat penyaringan cairan tubuh, garamgaram tertentu diserap kembali dan dialirkan
ke darah
Sedangkan limbah bernitrogen akan
dikeluarkan dari tubuh melalui lubang
pengeluaran (nefridiofor)

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi


Serangga
(Belalang)

http://2.bp.blogspot.com/-28utTadmAcM/UMw9FKAlat-alat-ekskresi-serangga-belalang.jpg

Ikan
(Pisces)

Alat ekskresi belalang hanya berupa


pembuluh malpighi.
Limbah yang diekskresikan mengandung
nitrogen dan garam yang berasal dari cairan
tubuh.
Limbah itu kemudian masuk ke pembuluh
Malpighi secara osmosis dan transfor aktif.
Limbah yang mengandung nitrogen
dikeluarkan dalam bentuk asam urat bersama
feses melalui anus.
Serangga juga memiliki sistem trakea yang
berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata.
Alat ekskresi ikan terdiri atas ginjal yang
berfungsi untuk mengekskresikan limbah
nitrogen dan mengatur tekanan osmotik
cairan tubuh.
Limbah hasil eksresi ikan terdiri atas 90%
amonia dan urea yang dibuang melalui anus.
2

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Ikan air tawar dan air asin memiliki


mekanisme eksresi yang berbeda
Ikan air tawar dan air asin mengeluarkan
lebih banyak dari ikan asin.

Ikan air tawar


Ikan air laut
Tubuh ikan air tawar Ikan air laut hidup
mengandung

lebih pada

banyak garam, protein, lingkungan


dan

substansi

lain kadar

dibanding air disekeliling lebih


mereka.

Akibatnya,

kondisi
yang
garamnya
tinggi

air dibanding tubuhnya.


2

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi


berusaha masuk kedalam Akibatnya,
tubuh

mereka

osmosis.

tubuh

melalui ikan air laut mudah

Tanpa

proses mengalami dehidrasi

pembungan air berlebih (kekeringan) karena


dari tubuh mereka,tubuh air

cenderung

ikan

keluar

air

tawar

akan mengalir

mengembung oleh air.

lingkungan

melalui

Organ pada ikan yang proses


berfungsi

sebagai

ke

osmosis.

alat Untuk mengatasinya,

ekskresi adalah sepasang ikan air laut memiliki


ginjal

sederhana

yang sistem ekskresiyang

disebut opistonefron atau sangat efesien untuk


ginjal

tengah

yang mencegah

metanefros. Opistonefros pengeluaran


ikan

air

keras

tawar

bekerja berlebihan. Ikan air

sepanjang

untuk

air

waktu laut

tidak

memiliki

mnyaring glomerulus. Dengan

kelebihan air dari darah demikian mekanisme


tubuhnya,

mrnghasilkan filtrasi tidak terjadi

urine yang diekskresikan dan reabsorpsi pada


pada sepanjang waktu. tubulus terjadi dalam
Untuk

menjaga skala

keseimbanagan
tubuhnyapun,
tawar

yang

cairan Untuk
ikan

kecil.

mengatasi

air kekeringan ikan air

melakukan laut

beradap

tasi

adaptasi

dengan

tidak dengan cara banyak

pernah

minum

atau meminum

sangat sedikit minum.

dan

laut

menghasilkan

sedikit
itu

air

urin.

ikan

Selain

air

laut

berusaha
menghilangkan
kadar
berlebih
2

garam
dlam

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi


tubuhnya
insang

lewat
atau

desalinasi.

Teknologi untuk Mengatasi


Penyakit dan Kelainan pada Ginjal

Orang yang mengalami


kegagalan fungsi ginjal dapat
mengalamikematian karena terjadi akumulasi material beracun di
dalamtubuhnya. Untuk mengatasinya, orang yang mengalami gagal ginjal
dapat menjalani terapi dialisis ginjal atau hemodialisis atau biasa dikenal
dengan istilah cuci darah. Terapi tersebut merupakan terapi medis yang
dilakukan untuk membuangmaterial sampah dari darah yang
mengalamikegagalan fungsi ginjal. Caranya, darah dari arteri dipompa ke
dialiser, suatu mesin yang mirip fungsinya dengan ginjal, untuk
menyaring darah tersebut. Dialiser memiliki membran semipermiabel
sebagai alat penyaringnya. Setelah dibersihkan, darah kemudian
dikembalikan ke tubuh melalui pembuluh vena.
Pada orang yang mengalami gagal ginjal, dia harus melakukan
dialisis pada sepanjang hidupnya sampai mendapatkan transplantasi
ginjal. Orang tersebut memerlukan proses dialisis dua sampai tiga kali per
minggunya, dengan proses yang lama, peroses dialisis mencapai 12 jam.
Sayangnya, proses dialisis menyebabkan pasien menderita efek samping
berupa berupa kram, mual, muntah, turunnya tekanan darah, dan
pingsan. Selain itu, proses dialisis ginjal membutuhkan biaya yang tidak
2
sedikit untuk sekali perawatan. Untuk itu, sekarang dikembangkan alat
dialysis yang lebih baik, yaitu nocturnal haemodialysis. Dengan alat

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Evaluas
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Hasil pemecahan protein menghasilkan produk buangan yang beracun, yaitu...
a. Amonium
b. Asam sistrat
c. Natrium
d. Sulfur oksida
e. Karbon dioksida
2. Eksresi dan sekresi memiliki pengertian yang berbeda. Berikut ini yg memperlihatka contoh eksresi dan
sekresi yang benar adalah...
a. Sekresi -> feses yang dihasilkan di saluran pencernaan
b. Ekskresi -> produksi hormon eritroprotein di pankreas
c. Ekskresi -> produksi mukus oleh sel goblet di hidung
d. Sekresi -> keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat
e. Ekskresi -> pengeluaran hormon dioksida dari paru-paru
3. Protein elastin yang terdapat pada dermis memiliki fungsi utama untuk ...
a. Memberikan kekuatan
b. Melindungi tubuh dari panas matahari
c. Memberi warna pada kulit
d. Memberikan kekenyalan
e. Pembentuk kelenjar keringat
4. Keringat yang dikeluarkan pleh kelenjar keringat mengandung zat-zat ...
a. Protein, asam urat, urea, amonium, air, gliserol
b. Air, garam-garam mineral , gula, protein
c. Air, garam mineral, amonia, asam urat, asam laktat
d. Urea, air,glukosa , asam urat
e. Air, garam mineral, protein, urea, gliserol
5. Perhatikan gambar berikut. Letak kelenjar keringat ditunjukan oleh nomor ...
a. 1
2

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi


b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
6. Zat warna empedu akan mengalami oksidasi di usus dua belas jari menjadi ...
a. Hemin
b. Globin
c. Bilirubin
d. Hemoglobin
e. Urobilin
7. Kamu sudah mempelajari mengenai hormon-hormon yang berperan dalam pengaturan kadar urine tubuh.
Di antara hormon berikut, yang menurut kamu paling memungkinkan berperan dalam pengaturan
reabsorpsi sodium adalah ...
a. ADH
b. Eritroprotein
c. Aldosteron
d. Insulin
e. Vasopresin
Perhatikan gambar nefron berikut ini untuk menjawab pertanyaan no 8 dan 9.
8. Bagian nefron yang berfungsi untuk reabsorpsi air adalah...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
9. Proses filtrasi pada nefron terjadi pada bagian ...
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 4 dan 5
d. 1 dan 2
e. 1 dan 5
10. Hewan yang mengekskresikan sisa pemecahan proten
semisolid adalah...
Kerjakanlah soal no 11-15 dengan memilih :
(A) Jika (1), (2), dan (3) jawaban benar
(B) Jika (1) dan (3) jawaban benar
(C) Jika (2) dan (4) jawaban benar
(D) Jika hanya (4) jawaban benar; dan
(E) Jika semua jawaban benar
11. Pernyataan yang benar mengenai zat warna empedu adalah ...
1) Zat sisa hasil perombakan sel darah merah
2) Perombekan dilaksanakan oleh hari
3) Disimpan dalam kantong empedu
4) Merupakan zat yang memberi warna pada feses dan urine
12. Hasil penyaringan di glomerulus adalah urien primer yang terdiri atas...
1) Asam amino
2) Glukosa
3) Natrium
4) Kalium
13. Pernyataan yang benar mengenai urine primer dan urine sekunder adalah ...
2

dalam bentuk asam

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi


1) Tingkat urea di urine sekunder lebih rendahdibanding urine primer
2) Pada urine sekunder terdapat penambahan garam
3) Urine primer masih mengandung protein
4) Pada urine sekunder sudah tidak ditemukan lagi glukosa dan asam amino
14. Hewan berikut yang sistem eksresinya dengan pembuluh malpighi adalah ...
1) Cacing tanah
2) Planaria
3) Kerang
4) Belalang
15. Cara adaptasi ikan air tawar terhadap lingkungannya untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya
ialah dengan ...
1) Banyak minum
2) Sedikit minum
3) Sedikit mengeluarkan urine
4) Banyak mengeluarkan urine

Anda mungkin juga menyukai