Anda di halaman 1dari 83

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya proses metabolisme manusia terdapat zat yang berguna


bagi tubuh tetapi juga menghasilkan zat-zat sisa yang tidak berguna bagi
tubuh. Zat-zat sisa yang berguna bagi tubuh dapat bermanfaat bagi tubuh kita
dalam kelangsungan hidup. Hasil-hasil metabolisme yang berupa zat-zat sisa
yang tidak dimanfaatkan lagi oleh tubuh berupa racun. Zat-zat sisa tersebut
perlu dikeluarkan dari tubuh melalui organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat sisa
dari tubuh dapat berbentuk urine atau pun keringat. Dalam ilmu biologi sistem
pengeluaran zat ini disebut dengan sistem ekskresi.
Sistem ekskresi merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk
mengeluarkan zat sisa metabolisme, zat sisa metabolisme ini bersifat beracun
bagi tubuh jika zat sisa tidak dikeluarkan, secara terus menerus akan merusak
berbagai organ dalam tubuh. Organ-organ ekskresi dalam tubuh manusia
berupa organ paru-paru yang mengeluarkan zat sisa CO2, ginjal yang akan
mengekskresikan urine, kulit yang akan mengekskresikan keringat dan hati
yang akan mengeluarkan bilirubin yang merupakan bahan sisa dari pemecahan
sel darah merah yang sudah tua.
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh,
seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah
yang erat kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut :
1. Defekasi: proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses.
Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam
jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel
epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
2. Ekskresi: pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna
lagi bagi tubuh.

1
3. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam
saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan
umumnya mengandung enzim.
4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari
rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar
(usus).
Ginjal merupakan organ ekskresi yang memiliki peran sangat penting
karena membuang sisa metabolisme dalam jumlah besar melalui urine. Proses
pembentukan urine di dalam ginjal melalui tiga tahapan yaitu tahap filtrasi,
tahap reabsorpsi, dan tahap augmentasi. Pada tahap filtrasi dinamakan urine
primer, sedangkan tahap reabsorpsi dinamakan urine sekunder dan pada tahap
augmentasi dinamakan urine sesungguhnya. (kemendikbudRI : 2018)

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana struktur dan fungsi organ-organ system ekskresi?
2. Bagaimana mekanisme kerja ginjal?
3. Bagaimana aplikasi sistem ekskresi pada manusia terhadap proses kimiawi
menjadi urine?
4. Adakah upaya untuk menjaga kesehatan organ ginjal?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur dan fungsi organ-organ system ekskresi.
2. Untuk mendeskripsikan mekanisme kerja ginjal.
3. Untuk mengaplikasikan dan menganalisis sistem ekskresi pada manusia
terhadap proses kimiawi menjadi urine.
4. Untuk mengetahui upaya untuk menjaga kesehatan organ ginjal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk


mengeluarkan zat sisa metabolisme, zat sisa metabolisme ini bersifat beracun
bagi tubuh jika zat sisa tidak dikeluarkan, secara terus menerus akan merusak
berbagai organ dalam tubuh. Organ-organ ekskresi dalam tubuh manusia
berupa organ paru-paru yang mengeluarkan zat sisa CO2, ginjal yang akan
mengekskresikan urine, kulit yang akan mengekskresikan keringat dan hati
yang akan mengeluarkan bilirubin yang merupakan bahan sisa dari pemecahan
sel darah merah yang sudah tua.

Gambar 2.1 Zat sisa dalam tubuh manusia (Solomon & Berg : 2008)

Seluruh sel penyusun tubuh melakukan proses respirasi selular untuk


mendapatkan energi dalam rangka melangsungkan kehidupannya. Proses
respirasi seluler tersebut menghasilkan zat sisa berupa air dan karbon
dioksida. Di dalam hati protein yang telah usang dipecah dan dihasilkan urea,

3
asam nukleat dipecah dan dihasilkan asam urat, serta hemoglobin yang telah
usang dipecah sehingga dihasilkan bilirubin. Urea, asam urat, bilirubin, dan air
dapat dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk urine. Selain dikeluarkan
melalui ginjal, air dapat dikeluarkan melalui kulit dalam bentuk keringat.
Karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru dalam bentuk udara
pernapasan.
Setelah kita minum, bernapas, dan berlari ternyata banyak zat yang
dikeluarkan tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak
diperlukan tubuh disebut ekskresi. Ekskresi diperlukan tubuh agar zat sisa
tersebut tidak meracuni tubuh karena dapat merusak berbagai organ dalam
tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian. Sistem ekskresi pada manusia
melibatkan beberapa organ ekskresi yaitu; ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
Alat ekskresi yang dimiliki oleh mahluk hidup berbeda-beda.semakin
tinggi tingkatan mahluk hidup, semakin kompleks alat ekskresinya. Beberapa
istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi :
1. defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makana yang disebut
feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di
dalam jaringan.Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidakl diserap usus
sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
2. ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak
berguna lagi bagi tubuh.
3. sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam
saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan
umumnya mengandun genzim.
4. eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari
rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar
(usus).
Fungsi sistem ekskresi antara lain:
1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh.
2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi).
3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi).
4. Homeostasis.

4
2.2 Struktur Dan Fungsi Organ-Organ Sistem Ekskresi
Berikut adalah struktur dan fungsi organ-organ yang mengalami system
ekskresi :

A. Ginjal
1. Struktur Ginjal
Alat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia adalah ginjal.Ginjal atau
buah pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan,
dan berjumlah dua buah.Bobot kedua ginjal orang dewasa antara 120-150
gram.Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau
abdomen.

Gambar 2.2.1 Struktur ginjal

Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga


disebut kelenjarsuprarenal). Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh
tulang rusuk ke sebelas dandua belas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan
lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam
goncangan.
Pada bagian kulit ginjal (korteks) terdapat alat penyaring darah yang
disebut nefron. Glomerolus berupa anyaman pembuluh kapiler darah,
sedangkan simpai bowman berupa cawan berdinding tebal yang mengelilingi
glomerolus. Saluran panjang yang berlengkung (tubulus) dikelilingi oleh
pembuluh kalpilerdarah. Tubulus yang letaknya dekat badan malpighi disebut

5
tubulus proximal. Tubulus yang letaknya jauh dari badan malpighi disebut
tubulus distal. Tubulus proximal dantubulus distal dihubungkan oleh lengkung
Henle atau angsa Henle. Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri
aferen disebut apparatusjuxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel
juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan
sekresi renin. Cairan menjadi makin kental disepanjang tubulus dan saluran
untuk membentuk urine, yang kemudian dibawa kekandung kemih melewati
ureter.Lengkung Henle ini berupa pembuluh menyerupai leherangsa yang
turun ke arah medula ginjal, kemudian naik lagi menuju koretks ginjal.Bagian
akhir dari tubulus ginjal adalah saluran (tubulus) pengumpul yang terletak
padasum-sum ginjal
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi
disebutmedulla (sum-sum ginjal).Bagian paling dalam disebut pelvis (rongga
ginjal), pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat
adanya piramida yang merupakan bukan saluran pengumpul.Ginjal dibungkus
oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula. Sebuah nefron terdiri
dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan
malpighi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula
mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada
dalam kapsula Bowman.Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari
arteri aferen.Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi
atau penyaringan.Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang
berpori dariglomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari
darah yang mendorongplasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke
dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal
lewat arteri eferen.
Di antara darah dalam glomerolus dan ruangan berisi cairan dalam kapsul
Bowman terdapat tiga lapisan:
a. kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
b. lapisan kaya protein sebagai membran dasar
c. selapis sel epitel melapisi dinding kapsul Bowman (podosit).

6
Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2
literper menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju
penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.
2. Fungsi Ginjal
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh
bagian tubulus ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan
sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
3. Kerja Ginjal
a. Proses Pembentukan Urine
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urine yang terjadi
melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali
dan pengumpulan (augmentasi).
1) Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urine diawali dengan penyaringan darah
yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang
berpori (podosit), tekanan danpermeabilitas yang tinggi pada
glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan,
di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma.Bahanbahan kecil yang
terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino,
natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati
saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di
glomerulus disebut filtrate glomerolus atau urine primer,
mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-
garam lainnya.
2) Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urine pimer akan
diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di

7
tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam
amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui
peristiwa osmosis. Setelah terjadi reabsorbsi makatubulus akan
menghasilkan urine sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak
akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa
metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.

Gambar 2.2.2 Struktur nefron pada ginjal manusia


3) Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang
mulai terjadidi tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus
ginjal, urine akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju
kantong kemih melalui saluran ginjal. Urine akan keluar melalui
uretra.

8
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urine yang terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.

No. Proses Tempat Hasil Komposisi


1 Filtrasi Glomerulus Urine primer Urobilin, urea,
(Penyaringan) (filtrat glukosa, air,
glomerulus) asam amino,
dan ion-ion
seperti natrium,
kalium,
kalsium, dan
klor
2 Reabsorbsi Tubulus kontortus Urine sekunder Air, garam,
(Penyerapan proksimal (filtrat tubulus) urea, dan
kembali) urobilin
3 Augmentasi Tubulus kontortus Urine Air, garam,
(Pengeluaran) distal sesungguhnya urea, urobilin,
dan zat-zat sisa
lainnya yang
tidak diperlukan
oleh tubuh
4. Urine
Urine, air seni, atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan
oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
proses urineasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-
molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang
menggunakan urine sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urine disaring di
dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya
dibuang keluar tubuh melalui uretra.
a. Komposisi Urine

9
Struktur komposisi urine.
Urine terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa
metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik.
Cairan dan materi pembentuk urine berasal dari darah atau cairan
interstisial. Komposisi urine berubah sepanjang proses reabsorpsi
ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap
kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang
tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai
senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang
keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urine dapat
diketahui melalui urinealisis. Urea yang dikandung oleh urine
dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan
dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos.
Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urine.
Urine seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang
tidak akan ditemukan dalam urine orang yang sehat.
b. Fungsi Urine
Fungsi utama urine adalah untuk membuang zat sisa seperti
racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Anggapan umum
menganggap urine sebagai zat yang "kotor". Hal ini berkaitan
dengan kemungkinan urine tersebut berasal dari ginjal atau saluran
kencing yang terinfeksi, sehingga urinenya pun akan mengandung
bakteri. Namun jika urine berasal dari ginjal dan saluran kencing
yang sehat, secara medis urine sebenarnya cukup steril dan hampir
bau yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa diakatakan
bahwa urine itu merupakan zat yang steril.
Urine dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak
menderita dehidrasi akan mengeluarkan urine yang bening seperti

10
air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urine berwarna kuning
pekat atau cokelat. Terapi urine Amaroli adalah salah satu usaha
pengobatan tradisional India, Ayurveda.
c. Kegunaan lain dari urine
Seorang Doktor sedang bereksperimen menggunakan urine.
Dukun Aztec menggunakan urine untuk membasuh luka luar
sebagai pencegah infeksi dan diminum untuk meredakan sakit
lambung dan usus. Bangsa Romawi Kuno menggunakan urine
sebagai pemutih pakaian. Di Siberia, orang Kroyak meminum
urine orang yang telah mengonsumsi fly agaric (sejenis jamur
beracun yang menyebabkan halusinasi bahkan kematian) atau
sejenisnya untuk berkomunikasi dengan roh halus. Dahulu di
Jepang, urine dijual untuk dibuat menjadi pupuk.
Urine yang normal mengandung bahan-bahan yaitu: air, urea dan
amonia yang merupakan sisa-sisa pembongkaran protein garam-garam
mineral, terutama garam dapur (NaCl). Zat warna empedu yang memberi
warna kuning pada urine.Zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti
vitamin D, vitamin C, obat-obatan dan hormon.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urine
Urine yang dikeluarkan oleh ginjal sebenarnya sangat dipengaruhi
oleh faktor dalam dan luar dari individu yang bersangkutan.Faktor-faktor
tersebut antara lain hormone antidiuretik (ADH), hormon insulin, jumlah
air yang diminum, dan faktor cuaca.
6. Gangguan pada ginjal
a. Batu ginjal
Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi dengan gejala penggumpalan
batu ginjal karena terjadi stagnasi urine.Biasanya terjadi pada orang yang
kurang minum sehingga terjadi penggumpalan serta kristalisasi zat-zat
yang seharusnya dibuang dari ginjal ke luar tubuh.Batu ginjal merupakan
batu yang terbentuk dari asam urat, kalsium, fosfat, asam oksalat dan lain-
lain yang terbentuk di dalam ginjal.Terbentuknya batu ginjal bisa

11
disebabkan karena urine terlalu pekat dan kurang minum.Batu ini bisa juga
terbentuk di dalam kantung kemih maupun ginjal itu sendiri.
b. Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah penyakit yang menyebabkan tidak terbentuknya
urine (anuria) sehingga apabila sudah akut /parah dapat menyebabkan
nefritis, pendarahan dan jantung berhenti bekerja / berfungsi secara tiba-
tiba. Ginjal bisa kehilangan fungsinya sehingga tidak bisa mengeluarkan
zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh, bahkan zat-zat yang masih bisa
dipergunakan tubuh seperti glukosa dan protein bisa ikut keluar
tubuh.Orang yang menderita kerusakan ginjal secara serius masih bisa
menyaring darahnya dengan ginjal buatan atau transplantasi ginjal. Proses
ini disebut cuci darah atau dialisis. Pada dialisis darah dipompa ke dalam
saluran yang mengandung larutan garam yang mirip dengan plasma
darah.Zat sampah berdifusi dari saluran yangmengandung darah dan
dibersihkan oleh larutan garam.Darah bersih yang tertinggal dikembalikan
ke dalam vena.Seseorang yang hanya mempunyai satu ginjal masih
bisamenggunakan ginjal tersebut secara normal.Satu ginjal yang sehat
dapat mengerjakan pekerjaan dua ginjal.
c. Nefritis
Nefritis terjadi karena infeksi oleh bakteri Streptococcus pada nefron,
bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan yang dibawa oleh darah ke
ginjal. Akibat infeksi ini, protein dan sel-sel darah akan keluar baersama
urine. Kadar urea dalam darah menjadi tinggi sehingga penyerapan air
terganggu akibatnya air akan tertimbun di kaki (kaki penderita bengkak).
Penderita biasanya mengeluh seperti rasa dingin, demam, sakit kepala,
sakit punggung, udema (bengkak) pada bagian muka biasanya sekitar mata
(kelopak), mual, muntah-muntah dan sulit buang air kecil serta air seni
menjadi keruh.
d. Sistis
Sistis adalah gangguan kelainan pada ginjal manusia yang berupa
radang pada membran mukosa yang menjadi pelapis kandung kemih.
e. Diabetes insipidus

12
Diabetes insipidus terjadi karena di dalam tubuh kekurangan hormon
antidiuretik (ADH) sehingga volume urine yang dihasilkan dapat
mencapai 30 kali dari volume urine normal.Akibatnya penderita menjadi
sering buang air kecil.
f. Albuminaria
Penyakit ini disebabkan oleh kegagalan proses penyaringan protein,
sehingga urine mengandung protein.
g. Diabetes Melitus (kencing manis)
Diabetes melitus dapat disebabkan karena kekurangan insulin,
akibatnya kadar glukosa darah meningkat.
h. Anuria
Anuria merupakan kegagalan ginjal karena kerusakan di glomerolus,
sehingga tidak ada urine yang dihasilkan oleh penderita.

B. Kulit
Kulit merupakan lapisan tipis yang menutupi dan melindungi seluruh
permukaan tubuh.Selain berfungsi menutupi permukaan tubuh, kulit juga
berfungsi sebagai alat pengeluaran.Zat sisa yang dikeluarkan melalui kulit
adalah air dan garam-garaman.Kulit terdiri dari tiga lapisan, yitu lapisan kulit
ari (epidermis), lapisan kulit jangat (dermis) dan lapisan jaringan ikat bawah
kulit.

Gambar 2.2.3 Struktur pada kulit manusia

13
a) Bagian-bagian kulit
1. Kulit ari (epidermis)
Terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpighi.
Lapisan tanduk merupakan lapisannya yang terletak paling luar dan
terdiri dari sel-sel mati.Lapisan ini dapat mengelupas. Lapisan malpighi
terletak dibawah lapisan tanduk dan terdiri darisel-sel yang hidup.
Lapisan malpighi mengandung pigmen melamin yang berfungsi
memberi warna pada kulit. Lapisan malpighi berfungsi juga melindungi
tubuh dari sengatan sinar matahari.
2. Kulit Jangat (Dermis)
Kulit janggat merupakan lapisan kulit yang terletak dibawah lapisan
kulit ari.Di dalam kulit jnggat terdapat kelenjar keringat, kelenjar
minyak, pembuluh darah, ujung-ujung saraf dan kantong rambut.Ujung
saraf terdiri atas ujung saraf peraba untuk mengenali rabaan, ujung saraf
peras untuk mengenali tekanan dan ujung saraf suhu untuk mengenali
suhu.
a) kelenjar keringat
mengahasilkan keringat. Kelenjar keringat yang berbentuk
tabung berbelit-belit dan banyak jumlahnya, terletak disebelah
dalam kulit jangat, bermuara diatas pemukiman kulit didalam
lekukan halus yang disebut pori. Ada beberpa kelenjar keringat
yang berubah sifatnya yang dapat dijumpai dikulit disebelah dalam
telinga, yaitu kelenjr serumen. Kelenjar sebasea ialah kelenjar
kantong didalam kulit. Bentuknya seperti botol dan bermuara
didalam folikel rambut. Kelenjar ini banyak terdapat diatas kepala
dan muka, sekitar hidung, mulut dan telinga, tetapi sama sekali
tidak terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki.
Kelenjarnya dan salurannya dilapisi epitel. Perubahan ini berakibat
sekresi berlemak yang disebut sebum
b) Saraf Indera
Ujung akhir saraf sensoris yaitu putting peraba terletak didalam
kulit jangat atau dermis. Ujung-ujung saraf indera perasa dan peraba

14
meliputi ; peraba, perasa panas, perasa dingin, perasa nyeri dan lain
sebagainya.
c) Kantung Rambut
Di dalamnya terdapat akar rambut dan batang rambut. Di dekat
akar rambut terdapat otot polos yang merupakan otot penegak
rambut dan terdapat pula ujung saraf indera perasa nyeri. Bila tubuh
kita kedinginan, maka otot penegak rambut akan berkontraksi
sehingga rambut akan berduri. Bila rambut dicabut akan tersa nyeri.
Untuk menjaga agar rambut tidak kering, disekitar rambut terdapat
kelenjar minyak. Akar rambut dapat mendapatkan makanan dari
pembuluh-pembuluh darah, sehingga memungkinkan rambut dapat
tumbuh terus.
3. Jaringan Ikat Bawah Kulit
Pada jaringan bawah kulit terdapat cadangan lemak. Lemak
berfungsi sebagai cadangan makanan dan pengendali suhu tubuh agar
tetap hangat.
b) Fungsi Kulit
1. Organ pengantar panas
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, walaupun terjadi perubahan
suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan karena penyesuaian antara
panas yang hilang dan panas yang dihasilkan, yang diatur oleh pusat
pengatur panas. Pusat ini segera menyadari bila ada perubahan pada
panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir melalui sumsum lanjutan
atau medula oblongata. Suhu normal ( sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu
visera dan otak ialah 360- 370 C. Suhu kulit sedikit lebih rendah.
2. Pelindung jaringan
Melindungi jaringan-jaringan sel yang terletak dibawahnya terdapat
pengaruh-pengaruh luar.
1) Melindungi jaringan-jaringan sel terhadap pukulan.
2) Mencegah penguapan air karena pengaruh suhu luar
3) Mencegah masuknya kuman-kuman penyakit.
3. Tempat penyimpanan

15
Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air
dan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.
4. Indera peraba
Rasa sentuhan yang disebabkan oleh ransangan pada ujung saraf
didalam kulit berbeda menurut ujung saraf yang diransang. Perasaan
panas, dingin, sakit, semua ini perasaan yang berlainan. Didalam kulit
terdapat tempat –tempat tertentu, yaitu tempat perabaan; beberapa
sensitif (peka) terhadap dingin, terhadap panas, dan lain-lain.
5. Alat pengeluaran
Kulit mengeluarkan zat-zat sampah yang terdapat dalam keringat.
Keringat adalah pengeluaran aktif dan kelenjar keringat dibawah
pengendalian saraf simpatis. Keringat terutama berisi larutan garam
dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada di dalam plasma.
6. Pembentuk vitamin
Tempat pembentuk vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Kulit
atau integumen adalah organ uutama yang beruurusan dengan pelepasan
panas dari tubuh. Banyak panas juga hilang melalui paru-paru, dan
sebagian kecil melalui tinja (feses ) dan air kemih ( urine).

Gambar 2.2.4 Struktur Kulit Manusia

c) Proses Pembentukan Keringat


Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita
tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini
mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut.Pangkal

16
kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah
penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat.Kemudian
air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakanujung dari
kelenjar keringat.Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga
sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal. Ketika suhu
di keliling kita panas maka kulit akan mengatur suhu tubuh dengan banyak
mengeluarkan keringat danurine yang dihasilkan lebih sedikit. Sebaliknya
ketika suhu dingin maka tubuh hanya sedikit memproduksi keringat dan
pengeluaran air lebih banyak melalui ginjal (urine).

Gambar 2.2.5 Proses Pembentukan Keringat


d) Kelainan Pada Kulit
Kelainan pada kulit yang banyak dialami oleh para remaja adalah
jerawat. Adatiga tipe jerawat, yaitu:
a. Komedo
b. Jerawat biasa
c. Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung)
Jerawat terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang disebut
pori-poritersumbat. Tiap pori merupakan pembuka saluran yang disebut
folikel. Di dalam folikel terdapat rambut dan kelenjar minyak.Secara
normal, kelenjar minyak membantu melumasi kulit dan menyingkirkan sel
kulit mati.Namun, ketika kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang
berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat oleh penumpukan kotoran dan
bakteri.Penyumbatan ini disebut sebagai komedo.

17
Gambar 2.2.6 Pembentukan jerawat
Banyak jenis obat dan perawatan yang ditawarkan untuk
menghilangkan jerawat.Namun, sesungguhnya alam sudah menyediakan
aneka tanaman yang mampu menghilangkan jerawat.Tanaman-tanaman itu
antara lain tomat, jeruk nipis, belimbing wuluh, mentimun, dan
temulawak. Adapun beberapa cara untuk mencegah terjadinyakelainan
pada kulit. Kulit perlu mendapat perawatan yang tepat agar senantiasa
sehat yaitu:
1) Makan makanan yang mengandung nutrisi.
2) Minum air putih minimal 8 gelas setiap hari.
3) Berolahraga dengan teratur.
4) Mandi untuk membersihkan badan.
e) Reseptor
Reseptor yang terdapat dalam dermis yaitu:
a. reseptor sentuhan;
b. reseptor suhu atau termoreseptor
c. reseptor tekanan.

f) Kelenjar yang terdapat dalam dermis


a. kelenjar peluh;
b. kelenjar sebum

g) 3 derajat kedalaman luka bakar

18
Gambar 2.2.7 Derajat Luka Bakar

1. Luka bakar derajat pertama


Apabila hanya permukaan luar epidermis yang terkena. Contohnya
luka bakar matahari yang disebabkan oleh terjemur cahaya matahari
2-8 jam. Gejalanya berupa sakit, merah menjadi putih jika ditekan,
dan bengkak tapi tidak melepuh. Luka bakar jenis ini bisa
disembuhkan dengan sempurna dalam waktu 3-4 hari dengan
terkelupasnya bagian kulit yang mati.
2. Luka bakar derajat kedua
Apabila bagian kulit yang sampai bagian dalam epidermis dan
bagian atas dermis. Gejalanya kulit terasa sakit, bengkak, merah,
panas, dan melepuh. Penyembuhannya berawal dari regenerasi
jairingan epitel pada derivat epidermis. Misalnya folikel rambut,
kelenjar keringat, dan kelenjar sebacea yang tidak mati.
3. Luka bakar derajat ketiga
Terjadi bila semua bagian kulit, yaitu epidermis, dermis, dan
semua derivat epidermis mati terbakar. Luka bakar derajat ketiga
seriing tidak melepuh. Rasa sakit berasal dari jaringan subdermis, kulit

19
menjadi merah dan bengkak. Tetapi kulit tidak berasa bila diraba
karena reseptor saraf telah rusak. Penyembuhan berlansung lama,
terjadi jaringan parut yang hebat yang sering menimbulkan penciutan
kulit(kontraktu) setelah sembuh. Pertumbuhan kulit berasal dari
jaringan kulit sekitarnya.

C. Hati

Gambar 2.2.8 Struktur Hati


Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia, terletak di dalam
rongga perut sebelah kanan, dibawah diafragma.Pada orang dewasa berat hati
mencapai 2 kg. Hati merupakan tempat untuk mengubah berbagai zat,
termasuk racun. Seperti hati menerima kelebihan asam amino yang akan
diubah menjadi urea yang bersifat racun. Hati menjadi tempat perombakan sel
darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu yang dihasilkan akan
disimpan dalam kantong empedu (bilirubin). Bilirubin adalah produk utama
dari penguraian sel darah merah yang tua. Bilirubin di saring dari darah oleh
hati, dan dikeluarkan pada cairan empedu. Sebagaimana hati menjadi semakin
rusak, bilirubin total akan meningkat. Sebagian dari bilirubin total
termetabolisme, dan bagian ini disebut sebagai bilirubin langsung. Bila
bilirubin langsung adalah rendah sementara bilirubin total tinggi, hal ini
menunjukkan kerusakan pada hati atau pada saluran cairan empedu dalam
hati.
Bilirubin mengandung bahan pewarna, yang memberi warna pada kotoran
(feses). Bila tingkatnya sangat tinggi, kulit dan mata dapat menjadi kuning,

20
yang mengakibatkan gejala ikterus. Albumin adalah protein yang mengalir
dalam darah. Albumin dibuat oleh hati dan dikeluarkan pada darah.
Hati berwarna merah tua. Pada orang dewasa berat hati kira-kira 2 kg. Hati
mempunyai 2 jenis persediaan darah, yaitu yang datang melalui arteri hepatica
dan yang melalui vena porta. Terdapat 4 pembuluh darah utama yang
menjelajahi seluruh hati, 2 yang masuk, yaitu arteri hepatica dan vena porta,
dan 2 yang keluar, yaitu vena hepatica dan saluran empedu. Pembuluh-
pembuluh darah pada hati tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
a) Arteri hepatica
Adalah arteri yang keluar dari aorta dan memberikan 1/5 darahhnya
kepada hati. Darah ini mempunyai kejenuhan oksigen 95-100 %.
b) Vena porta
adalah vena yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrica superior,
mengantarkan 4/5 darah ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan oksigen
hanya 70% sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limfa dan usus.
Darah vena porta ini membawa kepada hati zat makanan yang telah
diserap oleh mukosa usus halus.
h) Vena hepatica
mengembalikan darah dari hati ke vena cava inferior. Di dalam vena
hepatica tidak etrdapat katup.
i) Saluran empedu
terbentuk dari penyatuan kapiler-kapiler empedu yang mengumpulkan
empedu dari sel hati.

1. Fungsi Hati
Adapun fungsi hati bagi tubuh sebagai berikut:
a. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen
b. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit
penyakit
c. mengatur kadar gula dalam darah
d. sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
e. menghasilkan empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak

21
f. menguraikan molekul hemoglobin tua
g. menghilangkan hormon-hormon berlebihan
h. membentuk protein tertentu dan merombaknya
i. pembentukan dan pengeluaran lemak dan kolesterol.
2. Gangguan Hati
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis
yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup
banyak dan digolongkan. Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus
diwaspadai adalah:
a) hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA), penyakit ini
menular melalui makanan dan minuman.
b) hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), penyakit ini
dapat menular melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, atau dari
ibu ke bayi yang dilahirkan.
c) hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC), penyakit ini
sama dengan hepatitis B yang ditularkan melalui cairan tubuh

D. PARU-PARU
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri
yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian,
yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri
memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan
gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena
tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam sistem ekskresi, paruparu
berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).

22
Gambar 2.2.9 Bagian-bagian pada paru-paru manusia

1. Fungsi Paru-paru
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia
karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem
Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2)
dan Uap air (H2O). Karbon dioksida dan air yang dihasilkan pada setiap
metabolisme karbohidrat dan lemak yang dikeluarkan dari sel-sel jaringan
tubuh dan masuk ke dalam aliran darah. Sel darah merah pada alveolus
paru-paru mengikat O2 dan ditransfer ke jaringan. Setelah membebaskan
oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbon dioksida ini dengan
proses berantai yang disebut “pertukaran klorida”. Karbon dioksida larut
menjadi asam karbonat. Proses pelarutan ini dipercepat oleh
enzim karbonat anhidrase. Sam karbonat akan terpisah lagi menjadi ion
HCO3- dan ion H+. ion hidrogen ini bersifat racun karena dapat mengubah
pH darah. Oleh karena itu, ion hidrogen segera diikat oleh hemoglobin.
Ion bikarbonat keluar dari sel darah dan digantikan kedudukannya oleh
ion kloroid dalam darah. Dengan demikian CO2 akan diangkut sebagian
besar sebagai HCO3- dalam plasma darah, dan sebagian lagi (25%) diikat
oleh hemoglobin sebagai senyawa karbomino hemoglobin dan sedikit
sekali sebagai H2CO3 yang larut dalam plasma darah.
Kebalikan proses ini berlangsung di paru-paru. Di paru-paru, karbon
dioksida (CO2) dilepaskan dan oksigen diikat darah; ion klorid yang mula-
mula masuk ke dalam sel darah dikeluarkan lagi. Demikian pula air
dikeluarkan dari paru-paru dalam bentuk uap air.

23
2. Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya yaitu:
a) Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh
penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan oleh alergi terhadap
rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
b) Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh
kebiasaan merokok

2.3 Mekanisme Kerja Ginjal


Dalam struktur ginjal terdapat nefron. Nefron merupakan satuan
struktural dan fungsional ginjal karena nefron merupakan unit penyusun
utama ginjal dan unit yang berperan penting dalam proses penyaringan darah.
Sebuah nefron terdiri atas sebuah komponen penyaring atau badan Malpighi
yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap badan Malpighi
mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada
dalam kapsula Bowman. Pada bagian inilah proses penyaringan darah dimulai.
Perhatikan Gambar 2.3.1 berikut.

Gambar 2.3.1 Struktur Badan Malpighi


Medula renalis (bagian tengah ginjal) tersusun atas saluransaluran yang
merupakan kelanjutan dari badan Malpighi dan saluran yang ada di bagian
korteks renalis. Saluran-saluran itu adalah tubulus proksimal, lengkung Henle,
tubulus distal, dan tubulus kolektivus (pengumpul) yang terdapat pada
medula. Lengkung Henle adalah saluran ginjal yang melengkung pada daerah
medula yang menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus distal. Pelvis
renalis atau rongga ginjal berfungsi sebagai penampung urine sementara

24
sebelum dikeluarkan melalui ureter. Setelah itu terjadi proses penyaringan
dalam ginjal melalui 3 tahapan yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan Augmentasi.
a) Tahap Filtrasi
Pembentukan urine di mulai dari darah mengalir melalu arteri averen
ginjal masuk kedalam glomerulus yang di susun atas kapiler-kapiler darah.
Ketika darah masuk ke glomerulus, tekan darah menjadi tinggi sehingga
mendorong air dan zat-zat yang memiliki ukuran kecil melalui pori-pori
kapiler, dan menghasilkan filtrat, cairan hasil penyaringan tersebut
(filtrat), tersusun atas urobilin, urea, glukosa, air, asam amino, dan ion-ion
seperti natrium, kalium, kalsium, dan klor. Filtrat selanjutnya disimpan
sementara di dalam kapsula bownmen. Darah dan protein tetap tinggal di
dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori-pori glomerulus.
Filtrat yang tertampung di kapsula bownmen disebut urine primer.
Tahapan pembentukan urine primer ini di sebut tahap filtrasi.
b) Tahap Reabsopsi
Urine primer yang terbenyuk pada tahap filtrasi ke tubulus proksimal.
Di dalam tubulus proksimal terjadi proses penyerapan kembali zat-zat
yang masih diperlukan oleh tubuh yang di sebut dengan tahap reabsopsi.
Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang masih diperlukan oleh
tubuh juga diangkut ke dalam sel dan kemudian kedalam kapiler darah di
dalam ginjal. Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali. Cairan
yang di hasilkan dari proses reabsosi di sebut urine sekunder. Urine
sekunder mengandung air, garam, urea, dan urobilin. Urobilin inilah yang
memberikan warna kuning pada urine, sedangkan urea yang menimbulkan
bau pada urine. Urine sekunder yang terbentuk dari proses reabsopsi
selanjutnya mengalir ke lengkung Henle kemudian menuju tubulus distal.
Selama mengalir dalam lengkung henle air dalam urine sekunder juga
terus di reabsopsi.

c) Tahap Augmentasi
Setelah melalui lengkung henle, urine sekunder sampai pada tubulus
distal. Pada bagian tubulus distal masih ada proses penyerapan air, ion

25
natrium, klor, dan urea. Pada tubulus dital terjadi proses augmentasi, yaitu
pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam urine sekunder.
Urine sekunder yang telah bercampur dengan zat-zat sisa yang tidak
diperlukan tubuh inilah yang merupakan urine sesungguhnya. Urine
tersebut kemudian disalurkan ke pelvis renalis atau rongga ginjal. Urine
yang terbentuk selanjutnya keluar dari ginjal melalui ureter, kemudian
menuju kandung kemih yang merupakan tempat menyimpan urine
sementara. Kandung kemih memiliki dinding yang elastis. Kandung kemih
mampu meregam untuk dapat menanpung sekitar 0,5 L urine. Proses
pengeluaran urine dari dalam kandung kemih disebabkan oleh adanya
tekanan dalam kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih disebabkan
oleh adanya sinyal yang menunjukkan bahwa kandung kemih sudah
penuh. Sinyal penuhnya kandung kemih memicu adanya kontraksi otot
perut dan otot-otot kandung kemih. Akibat kontraksi ini urine dapat keluar
dari tubuh melalui uretra.

2.4 Aplikasi sistem ekskresi pada manusia terhadap proses kimiawi


menjadi urine
Proses pembentukan urine di dalam tubuh adalah salah satu cara alami
tubuh untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dan racun tubuh serta
kelebihan kadar air untuk memelihara kesehatan. Proses pembentukan
urine ini melibatkan beberapa organ terutama organ seperti ginjal,
kandung kemih, dan saluran kemih.
Zat-zat sisa atau produk sampingan dari metabolisme butuh
dikeluarkan oleh tubuh melalui pengeluaran urine dan tinja. Semakin
banyak cairan yang dikonsumsi, maka semakin banyak urine yang akan
dihasilkan oleh tubuh.
Sistem kemih manusia terdiri dari dua ginjal, dua ureter, satu kandung
kemih, dan satu uretra. Tubuh mengambil nutrisi dari makanan dan
mengubahnya menjadi energi. Setelah tubuh mengambil komponen
makanan yang dibutuhkan, produk-produk limbah tertinggal di usus dan
di dalam darah.

26
Sistem kemih manusia membantu tubuh menyaring dan mengeluarkan
produk sisa tersebut (limbah) serta menjaga bahan kimia yang masih
diperlukan tubuh. Saluran ureter menghubungkan ginjal ke kandung
kemih. Lalu urine akan disimpan di dalam kandung kemih, dan
dikeluarkan melalui uretra.
Selain menyaring dan mengeluarkan zat sisa tubuh, sistem kemih juga
mempertahankan homeostasis (keseimbangan) air, ion, pH, tekanan
darah, kalsium, serta sel darah merah.
A. Pengertian Tes Urine atau Urinalisis
Urinalisis atau tes urine adalah suatu metode pemeriksaan
menggunakan urine (air seni) guna mendeteksi adanya gangguan
dalam tubuh. Normalnya, urine yang sehat identik dengan warna
kuning muda. Warna urine akan berubah jika ternyata ada yang
tidak beres dengan fungsi organ-organ tubuh Anda.
Urinalisis juga merupakan salah satu bagian dari
pemeriksaan kesehatan rutin. Di sini, hasil dari tes urine akan
menunjukkan gejala awal penyakit tertentu. Baik itu penyakit
ginjal, penyakit hati, diabetes, dan lain sebagainya.
B. Fungsi Tes Urine
Proses produksi urine tidak terjadi begitu saja, melainkan
melibatkan kerja ginjal, ureter, kandung kemih, serta uretra.
Kesemua bagian tersebut disebut sebagai saluran kemih dengan
peran sebagai penyaring limbah tubuh serta pengatur
keseimbangan air, elektrolit, protein, asam, dan zat lainnya di
dalam tubuh.
Jika ada kerusakan pada komponen tubuh tersebut, otomatis
akan memengaruhi kandungan, volume, warna, dan tekstur urine.
Nah, urinalisis menjalankan tugasnya untuk menilai perubahan
pada urine.
Beberapa tujuan urinalisis yaitu:
1. Memeriksa kesehatan tubuh secara keseluruhan, karena sering
menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin.

27
2. Membantu mendiagnosis kondisi medis tertentu seperti infeksi
saluran kemih (ISK), penyakit ginjal polikistik, gagal ginjal,
peradangan ginjal, dan lainnya. Keluhan gejala yang Anda
alami, meliputi sakit perut abnormal, sakit punggung terus-
menerus, sakit saat buang air kecil, ada darah dalam urine,
ataupun masalah lainnya juga bisa dideteksi.
3. Memantau perkembangan penyakit sekaligus keberjalanan
proses pengobatan, misalnya pada penyakit gagal ginjal,
nefropati diabetik, infeksi saluran kemih, dan lainnya.
4. Menilai fungi ginjal sebelum operasi.
5. Memantau perkembangan kehamilan yang tidak normal,
termasuk dehidrasi, preeklampsia, diabetes gestasional, dan
lain sebagainya.
C. Jenis-jenis tes urine
Selama urinalisis berlangsung, sampel urine Anda yang
telah diletakkan di dalam wadah akan diperiksa melalui cara
berikut ini:
1. Pemeriksaan visual
Pemeriksaan visual dilakukan dengan mengamati tampilan
urine secara langsung. Mulai dari tingkat kejernihannya, ada
tidaknya bau, hingga warna urine. Urine yang keruh dan
berbau bisa mengindikasikan adanya masalah dalam tubuh
Anda.
2. Pemeriksaan mikroskopis
Berbeda dengan pemeriksaan visual yang mendeteksi
secara langsung, pemeriksaan mikroskopis melibatkan
mikroskop guna mengamati urine dengan lebih jelas. Hal-hal
penting yang diamati lebih lanjut yakni:

a) Kelainan pada sel darah putih (leukosit), yang


menunjukkan adanya infeksi.

28
b) Kelainan pada sel darah merah (eritrosit), merupakan tanda
penyakit ginjal, kelainan darah, kanker kandung kemih,
ganggguan darah, dan kondisi medis lainnya.
c) Hadirnya bakteri atau ragi (jamur) sebagai tanda infeksi.
d) Kristal yang menandakan batu ginjal.
e) Sel epitel dalam jumlah banyak bisa menjadi tanda tumor,
infeksi, penyakit ginjal, dan lainnya.

Jika jumlah komponen-komponen tersebut di dalam urine


terlalu banyak, dibutuhkan pemeriksan lanjutan untuk lebih
memastikannya.

3. Tes dipstick
Tes dipstick adalah pemeriksaan urine dengan
menggunakan stik plastik tipis yang dimasukkan ke dalam
sampel urine Anda. Stik plastik akan berubah warna bila
ternyata ada zat tertentu dengan kadar berlebihan yang
terkandung dalam urine.
Metode ini akan membantu mendeteksi beberapa hal,
seperti:

a) Keasaman (pH), tingkat keasaman yang tidak normal


menunjukkan adanya masalah pada ginjal dan saluran
kencing.
b) Konsenstrasi atau kekentalan urine, semakin kental urine
berarti semakin sedikit cairan didapatkan tubuh dari
minuman
c) Protein, dalam jumlah besar protein mengindikasikan
gangguan pada ginjal.
d) Gula, umumnya menandakan penyakit diabetes, tapi
dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut (gula darah puasa atau
sewaktu) untuk memastikannya.

29
e) Bilirubin, seharusnya dibawa oleh darah untuk disalurkan
ke hati. Hadirnya bilirubin dalam urine menandakan
kerusakan pada hati.
f) Darah, biasanya merupakan tanda gangguan pada ginjal dan
kandung kemih

Urinalisis bisa dilakukan sendiri maupun dikombinasikan


bersama dengan pemeriksaan lain. Dokter akan menentukan
pemeriksaan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
kesehatan Anda.

2.5. Upaya untuk menjaga kesehatan organ ginjal


Cara menjaga kesehatan ginjal tetap optimal
1. Penuhi kebutuhan cairan
Sering disepelekan, minum air putih ternyata penting untuk
menjaga kesehatan ginjal, lho. Ini karena air putih dapat membantu
membilas zat-zat racun yang tertampung di dalam ginjal.

2. Jaga pola makan


Sebagian besar masalah ginjal ternyata berawal dari tekanan darah
tinggi dan diabetes. Maka itu, pastikan tekanan darah dan kadar gula Anda
tetap normal setiap hari.
Caranya, jaga pola makan Anda dengan memperbanyak
makan sayur, buah, dan biji-bijian. Selain itu, batasi juga asupan garam
dan gula supaya terhindar dari diabetes dan hipertensi.

3. Olahraga rutin
Selain bikin tubuh tetap bugar, rutin berolahraga juga dapat
menjaga kesehatan ginjal, lho! Tenang, Anda tak perlu repot-repot
melakukan olahraga intensitas tinggi supaya badan tetap sehat.
Pilihlah jenis olahraga ringan yang Anda sukai. Entah itu jogging,
bersepeda, berenang, atau yoga setidaknya selama 20 menit setiap hari.

30
Hal ini bermanfaat untuk menjaga berat badan tetap ideal sekaligus
mengendalikan tekanan darah.

4. Jangan sembarang minum vitamin atau obat herbal


Anda harus benar-benar memperhatikan setiap dosis vitamin, obat
medis, maupun obat herbal yang dikonsumsi. Hati-hati, minum obat
melebihi dosis bisa membahayakan ginjal Anda.
Beberapa obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan naproxen,
ternyata dapat memicu kerusakan ginjal jika dikonsumsi dalam waktu
yang lama. Maka itu, konsultasikan dulu ke dokter sebelum Anda minum
obat jenis apa pun.

5. Berhenti merokok
Zat-zat racun dari rokok yang masuk ke dalam tubuh dapat
menghambat aliran darah. Akibatnya, jantung harus kerja ekstra untuk
memompa darah dan menyebabkan hipertensi.
Lagi-lagi, hipertensi adalah penyebab sakit ginjal yang paling umum.
Maka itu, sebaiknya berhentilah merokok sesegera mungkin untuk
menjaga kesehatan ginjal Anda.

6. Lakukan pemeriksaan ginjal


Tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan ginjal sedini
mungkin. Terlebih, Anda punya diabetes atau hipertensi yang berisiko
terkena sakit ginjal.
Dokter biasanya akan melakukan serangkaian tes untuk mengukur
kerusakan fungsi ginjal. Mulai dari tes GFR, tes darah, hingga tes urine.

7. Aktif bergerak
Menjaga kesehatan ginjal bisa dilakukan dengan cara yang paling
mudah, yaitu beraktivitas fisik secara rutin. Anda harus aktif bergerak
dan jangan bermalas-malasan, karena kesehatan Anda bisa terjaga
hanya dengan terbiasa menggerakkan badan.

31
Cara menjaga kesehatan ginjal itu dapat dilakukan dengan olahraga
secara teratur minimal 20 menit sehari. Kebiasaan ini akan membuat
ginjal Anda akan tetap sehat, bekerja secara optimal, dan terhindar dari
risiko penyakit ginjal.

8. Menjaga berat badan


Cara menjaga kesehatan ginjal selanjutnya adalah dengan menjaga
berat badan ideal. Selain memengaruhi keadaan emosional, berat badan
yang berlebih (apalagi obesitas) sangat tidak baik untuk kesehatan
karena organ tubuh akan bekerja lebih keras, termasuk ginjal yang lama
kelamaan akan membuatnya menjadi lemah kinerjanya.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan ginjal dapat dilakukan dengan
menjaga berat badan ideal. Menghitung berat badan ideal bisa
dilakukan dengan menggunakan alat berikut.

9. Menghindari konsumsi alkohol dan rokok


Cara menjaga kesehatan ginjal lainnya adalah dengan menghindari
aktivitas merokok dan konsumsi alkohol, karena keduanya bisa
menyebabkan rusaknya paru-paru dan ginjal. Oleh karena itu, cara
merawat ginjal yang harus dilakukan adalah mengurangi konsumsi
alkohol dan tidak merokok .

10. Kontrol tekanan darah


Penyakit ginjal ternyata dapat dipicu dari tekanan darah yang
tinggi. Sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa 35 % penyakit ginjal
disebabkan tekanan darah tinggi. Ketika kekuatan aliran darah tinggi,
pembuluh darah meregang sehingga darah mengalir lebih mudah.
Namun, peregangan ini meninggalkan bekas luka dan melemahkan
pembuluh darah ke seluruh tubuh, termasuk pada ginjal.
Guna mencegah tekanan darah tinggi agar ginjal tetap sehat, Anda
dapat memilih makanan yang tinggi kalium yang dapat membantu

32
menjaga tekanan darah stabil. Kalium dapat Anda temukan dalam
alpukat, kentang, pisang, susu, dan ikan.

11. Minumlah air putih dengan cukup


Minumlah air putih sebanyak 6-8 gelas sehari. Hal ini sangat baik
untuk menjaga dan merawat kesehatan ginjal Anda. Memenuhi asupan
air putih merupakan salah satu cara menjaga kesehatan ginjal.
Jika asupan cairan dalam tubuh tercukupi, maka aliran darah ke
ginjal juga akan baik. Jika terjadi penurunan aliran darah ke ginjal,
maka lama kelamaan dapat membuat perburukan fungsi ginjal. Selain
itu, jika Anda dalam kondisi sakit, usahakan jangan sampai Anda
mengalami dehidrasi, karena dengan dehidrasi hal itu dapat
memperberat kerja ginjal.
Dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh, Anda juga bisa
menghindari infeksi saluran kencing. Infeksi saluran kencing pada
umumnya terjadi akibat bakteri. Apabila infeksi ini tidak ditangani
maka bakteri penyebab infeksi tersebut dapat bergerak naik ke atas dan
menginfeksi ginjal sehingga menyebabkan fungsi ginjal terganggu.
Cara paling mudah mencegah infeksi saluran kencing yaitu dengan
minum air secukupnya minimal 8 gelas setiap hari dan menjaga
higienitas saluran kencing.
Perlu diketahui, bagi orang yang sehat, memperbanyak minum air
baik untuk kesehatan. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada penderita
ginjal kronis. Mereka harus menjaga asupan air di dalam tubuhnya
karena kondisi ginjalnya tidak berfungsi secara normal.
Ketika mendapat asupan banyak air, ginjal dipaksa bekerja lebih
keras untuk mengatur kebutuhan air dalam tubuh. Air yang tidak
dikeluarkan menjadi urine akan lantas menumpuk di dalam tubuh. Oleh
karena itu, dokter biasanya membatasi asupan air sesuai dengan kondisi
tubuh pasien agar tidak memperburuk kondisi ginjal.
12. Menghindari beberapa obat dan suplemen

33
Cara menjaga kesehatan ginjal lainnya yang harus diperhatikan
adalah mengurangi beberapa obat tertentu. Usahakanlah tidak
mengonsumsi beberapa obat antibiotik dan antinyeri. Kedua obat ini
berisiko dapat merusak ginjal.
Selain itu, obat umum non-resep pil seperti ibuprofen dan naproxen
(NSAID) dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi terlalu
teratur selama jangka waktu yang lama. Waspada juga penggunaan
suplemen dan obat herbal. Konsumsi berlebihan beberapa ekstrak
herbal dan suplemen vitamin tertentu dapat berbahaya bagi ginjal Anda.
Sebelum mengonsumsinya obat atau suplemen, sebaiknya
konsultasikan tentang penggunaan obat tersebut dengan dokter spesialis
terlebih dahulu.

2.6. Pembahasan Kurikulum


Berdasarkan analisis materi yang disajikan, bahwa jenis kurikulum
yang cocok dengan materi sistem ekskresi pada manusia adalah jenis
kurikulum Correlated Curriculum (Kurikulum Korelatif).
Correlated atau korelasi kurikulum sering disebut broad field pada
dasarnya adalah penyatuan beberapa mata pelajaran yang serumpun yaitu,
adanya hubungan antara satu materi bidang studi dengan materi bidang
studi yang lainnya. Mata pelajaran dalam kurikulum ini harus
dihubungkan dan disusun sedemikian rupa sehingga yang satu materi
memperkuat materi yang lain, atau saling melengkapi yang lain. Untuk
mengintegrasikan anatara pelajaran yang satu dengan yang lainnya, yang
dapat memperkaya wawasan siswa dari berbagai disiplin ilmu. Tetapi
dalam pelaksanaannya di lapangan, seorang guru mengajar IPA di SMP
masih didominasi latar belakang pendidikan guru tersebut.
Beberapa keunggulan dan kelemahan dari jenis kurikulum
korelatif, sebagai berikut :
NO Kelebihan Kelemahan
Adanya korelasi anatara Kurikulum bentuk ini pada
1.
berbagai mata pelajaran yang hakekatnya masih bersifat

34
dapat menopang kebulatan subject contered dan belum
pengalaman dan pengetahuan memilih bahan yang langsung
peserta didik berhubung mereka dengan minat dan kebutuhan
menerimanya tidak secara peserta didik serta masalah-
terpisah-pisah. masalah kehidupan sehari-hari.
Adanya korelasi anatara Penggabungan beberapa mata
berbagai mata pelajaran pelajaran menjadi satu kesatuan
memungkinkan peserta didik dengan lingkup yang lebih luas
untuk menerapkan pengetahuan tidak memberikan pengetahuan
dan pengalamannya secara yang sistematis dan mendalam.
2. fungsional. Hal ini disebabkan
mereka dapat memanfaatkan
pengetahuan dari berbagai mata
pelajaran untuk memecahkan
berbagai persoalan yang
dihadapinya.
Bahan pelajaran yang disajikan Guru masih dipengaruhi oleh
3.
akan lebih dipahami latar belakang bidang studi
Pemahaman murid tentang
4. bahan yang diajarkan akan lebih
luas

35
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Sistem ekskresi merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk


mengeluarkan zat sisa metabolisme, zat sisa metabolisme ini bersifat beracun
bagi tubuh secara terus menerus akan merusak berbagai organ dalam tubuh.
Oleh karena itu butuh dikeluarkan oleh tubuh melalui pengeluaran urine dan
tinja. Semakin banyak cairan yang dikonsumsi, maka semakin banyak urine
yang akan dihasilkan oleh tubuh.
Sehingga perlunya mengenal dan membahas “Aplikasi Sistem Ekskresi
Pada Manusia Terhadap Proses Kimiawi Menjadi Urine” ini agar kita lebih
faham tentang fungsi dan cara menjaga agar organ-organ eksresi dapat
berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kerusakan.

3.2 Saran

Pentingnya menjaga organ-organ eksresi dapat berfungsi dengan baik dan


tidak mengalami kerusakan dari apa yang kita makan dan minum.

36
DAFTAR PUSTAKA

KEMENDIKBUDRI. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VIII semester 2.


Jakarta : CV Arya Duta.
Basoeki, Soedjono. 1988. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jakarta: Depdikbud.
Irianto, Koes.2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa.Bandung: Alfabeta.
Pratiwi, D.A, Sri Maryati, Srikini, dkk. 2006. Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Suntoro, Susilo H., Djalal Tanjung Harminani. 1993.Anatomi dan Fisiologi
Hewan. Universitas Terbuka, Jakarta: Depdikbud.
Rima, Sylvia. 2014. Makalah anatomi fisiologi manusia Sistem ekskresi pada
manusia. Padang :http://rimasylvia.blogspot.com/2014/11/makalah-sistem-
ekskresi-manusia.html. diakses pada tanggal 07 Oktober 2019

37
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN 132 Jakarta


Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas / Semester : VIII / 1I
Materi Pokok/Topik : Sistem Ekskresi
Sub Topik : Sistem Ekskresi
Alokasi Waktu : 2 Tatap Muka @ 5 jp

A. Kompetensi Inti
1.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
1.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
1.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar/Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.9 Menjelaskan struktur dan 3.9.1. Menyebutkan organ-organ penyusun
fungsi sistem eksresi pada sistem ekskresi pada manusia
3
manusia dan 3.9.2 Mendeskripsikan fungsi sistem
penerapannya dalam ekskresi.

38
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
menjaga kesehatan diri. 3.9.3 Menjelaskan hubungan struktur dan
fungsi pada organ ginjal
3.9.4 Menjelaskan mekanisme kerja ginjal
3.9.5 Mengidentifikasi kelainan dan
penyakit yang terjadi pada sistem
ekskresi
3.9.6 Menyebutkan berbagai pola hidup
untuk menjaga kesehatan sistem
ekskresi
4.9 Membuat peta pikiran 4.9.1 Membuat peta pikiran yang
mapping mind) tentang menunjukkan hubungan struktur dan
struktur dan fungsi sistem fungsi sistem ekskresi pada manusia
4
eksresi pada manusia dan 4.9.2 Menyusun rencana pola hidup yang
penerapanya dalam harus kita lakukan untuk menjaga
menjaga kesehatan diri. sistem ekskresi

C. Materi
Pertemuan Pertama
Sistem ekskresi merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk
mengeluarkan zat sisa metabolisme, zat sisa metabolisme ini bersifat
beracun bagi tubuh jika zat sisa tidak dikeluarkan, secara terus menerus
akan merusak berbagai organ dalam tubuh. Organ-organ ekskresi dalam
tubuh manusia berupa organ paru-paru yang mengeluarkan zat sisa
CO2, ginjal yang akan mengekskresikan urine, kulit yang akan
mengekskresikan keringat dan hati yang akan mengeluarkan bilirubin
yang merupakan bahan sisa dari pemecahan sel darah merah yang
sudah tua

Organ ekskresi pada manusia terdiri atas empat organ yaitu : ginjal,
kulit , paru, dan hati

39
Struktur dan fungsi ginjal

Fungsi ginjal :
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh
bagian tubulus ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan
sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang

Ginjal merupakan organ ekskresi yang memiliki peran sangat penting


karena membuang sisa metabolisme dalam jumlah besar melalui urine

40
Proses pembentukan urine di dalam ginjal melalui tiga tahap yaitu 1)
Filtrasi atau penyaringan yang terjadi di dalam glomerolus, sehingga
terbentuk urine primer yang mengandung urea, glukosa, air, ion-ion
anorganik seperti Na, K, Ca, dan Cl. Pada proses ini darah dan protein
akan tetap. tertinggal pada glomerolus. 2) Reabsobsi atau penyerapan
kembali yang terjadi di dalam Tubulus Kontortus Proksimal. Pada
proses ini terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan
oleh tubuh , zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino,
dan ion-ion organik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. 3)
Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan juga disaluran
pengumpul. Pada bagian ini juga masih ada proses penyerapan ion
natrium, clor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah keluar berupa
urine sesungguhnya yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal.Urine
yang terbentuk dan terkumpul akan dibuang melalui ureter, kandung
kemih dan uretra. Urine akan masuk kedalam kandung kemih yang
merupakan tempat menyimpan urine sementara. Kemudian urine
dikeluarkan melewati uretra yang kemudian dikeluarkan.

Pada orang sehat kandungan urine nya adalah sebagai berikut :

 Air 95%
 Urea, Amonia, dan Asam urat yang merupakan hasil
metabolisme protein

41
 Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) yang menyebabkan
urine berwarna kuning
 Garam garam mineral, terutama garam dapur (NaCL)
 Zat zat yang berlebihan dalam darah, seperti hormon dan
vitamin.

Pertemuan Kedua
Kelainan/ penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi adalah nefritis (
rusaknya nefron terutama pada bagian glomerulus), albuminaria (
kerusakan glomerulus pada urine ditemukan adanya protein ), batu
ginjal (gangguan pada pelvis renalis atau rongga ginjal, saluran ginjal
atau kantung kemih terjadi terbentuknya endapan garam kalsium
yang akan terbentuk Kristal atau batu ginjal yang tidak dapat larut
yang mengandung kalsium oksalat,asam urat dan Kristal kalsium
fosfat , hematuria ( adanya sel darahh merah pada urine disebabkan
gesekan batu ginjal pada saluran kemih dank arena infeksi bakteri
pada saluran kemih , diabetes ( melitus,( penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya Hiperglikemia terjadi akibat
penurunan penyerapan glukosa oleh sel-sel disertai oleh peningkatan
pengeluran glukosa oleh hati )kanker ginjal ( pertumbuhan sel pada
ginjal yang tidak terkontrol disepanjang tubulus dalam ginjal) ,
diabetes insipidus.( seseorang kekurangan hormone ADH = hormone
antidiuretic tubuh tidak dapat menyerap air sehingga penderita akan
sering buang air kecil secara terus menerus )

Pola hidup yang bisa diterapkan dalam menjaga kesehatan sistem


ekskresi yaitu menjaga pola makan dan minum, menghindari
merokok, menghindari minum-minumal alkohol dan kafein,
berolahraga dengan ruti dan tidak menunda untuk buang air kecil

42
D. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Discovery Learning

E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
Papan tulis, komputer, LCD, Laboratorium IPA , Perpustakaan Sekolah
2. Alat dan Bahan

No. Jenis Jumlah


1. Benedict 5 tetes
2. Biuret 5 tetes
3 Pipet 10
4 Kertas label secukupnya
5 Tabung reaksi dan penjepit 4
6 Beaker glass 500 ml 3
7 Rak tabung reaksi 4
8 Pemanas spirtus dan kaki tiga 2
9 Indikator pH Universal 1
10 LKPD Sejumlah
kelompok

3. Sumber Belajar
a. Buku IPA SMP kelas VIII Puskurbuk 2013
b. Buku IPA SMP Kelas VIII yang relevan
c. LKPD
d. Multimedia Interaktif dan Internet

43
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 3 JP )
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
Pendahul Dalam kegiatan pendahuluan, guru: 10
uan  Menyiapkan peserta didik secara men
psikis dan fisik untuk mengikuti it
proses pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan, coba
bayangkan apa yang akan terjadi
jika kamu tidak mengeluarkan
urine ? Apakah tubuh kamu
semakin sehat?
 Menyampaikan garis besar
cakupan materi dan tujuan
pembelajaran serta penjelasan
tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan
atau tugas.
 Guru menginformasikan pada
peserta didik bahwa ada 2
kegiatan yang dilakukan yaitu
berbagai aktivitas yang
mengeluarkan zat sisa dan
membuat peta pikiran mengenai
hubungan struktur dan fungsi
organ pada sistem ekskresi.
Inti Stimulation Guru meminta peserta didik untuk : 90
(simullasi/pemberi  Mengamati men

44
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
an rangsangan) gambar/foto/video yang it
relevan

Problem statemen Guru memberikan kesempatan pada


(pertanyaan/identi peserta didik untuk
fikasi masalah) mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar,
contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi
:
 Pengantar tentang Sistem
Ekskresiyang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa
yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan

45
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
belajar sepanjang hayat.
 Mengapa orang setiap hari
mengeluarkan urine?
 Apa saja yang terkandung pada
urine?

Data collection Guru memfasilitasi peserta didik


(pengumpulan untuk menemukan jawaban
data) dengan :
Dalam kelompok peserta didik
melakukan diskusi tentang sistem
ekskresi manusia.
Peserta didik membuat peta pikiran
yang menjelaskan hubungan
struktur dan fungsi organ pada
sistem ekskresi ‘Ayo Kita
Diskusikan’ hal 80 sebelumnya
peserta didik diminta untuk
belajar mengenai konsep ekskresi
pada buku peserta didik. Untuk
menunjang tercapainya KI-2,
jangan lupa mengingatkan peserta
didik agar bekerjasama dengan
kelompoknya. Data yang
diperoleh dituliskan pada buku
IPA.
Data processing Setelah mengumpulkan informasi yang
(pengolahan data) didapat dari diskusi, dalam

46
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
kelompok peserta didik:
Dibimbing guru untuk menjawab
pertanyaan pada lembar diskusi
dengan melakukan ekperimen
1. Uji pH urine

 Memasukan kertas idikator


pH Universal kedalam urine

 Mengamati perunahan
warnanya

 Mencocokan warna dengan


standar pH

2. Uji kandungan pigmen empedu

 Mengisi tabung reaksi


dengan urine ½ tabung

 Mengocok urine tersebut


,jika buih kuning berarti
urine mengadung pigmen
empedu

3. Uji protein

 Memasukkan 10 tetes urine


kedalam tabung reaksi

 Meneteskan 5 tetes larutan


biuret pada urine pada urine

47
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
tersebut

 Mengocok perlahan
,mengamati perubahan
warnanya

 Jika urine berubah warna


mnjadi ungu berarti urine
mengandung protein

4. Uji glukosa

 Memasukkan 10 tetes urine


kedalam tabung reaksi

 Meneteskan 5 tetes larutan


benedict pada urine tersebut

 Memanaskan tabung reaksi


kedalam air mendidih selama
15 menit

 Mengamati perubahan
warnanya

 Jika berubah menjadi merah


bata maka urine
mengandung glukosa .jika
terbentuk endapan maka
orang tersebut menderita
diabetes

48
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
Verification Peserta didik membandingkan hasil
(pembuktian) diskusi dengan data dari buku
sumber sampai pada mekanisme
ekskresi pada manusia.
Generalization Setelah menemukan kesimpulan,
(menarik peserta didik mempresentasikan
kesimpulan/gener hasil diskusi secara lisan.
alisasi) Kesimpulan yang diperoleh
peserta didik diantaranya :
 Organ-organ ekskresi dalam
tubuh manusia berupa organ,
ginjal yang akan
mengekskresikan urine,
merupakan bahan sisa dari
pemecahan sel darah merah
yang sudah tua.
 Setelah menemukan kesimpulan,
peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi. Kesimpulan yang
diperoleh peserta didik
diantaranya :
Ginjal merupakan salah satu alat
ekskresi, proses yang terjadi
dalam ginjal.

49
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
a. Filtrasi, dimulai dengan proses
penyaringan darah sehingga
terbentuk urine primer yang
dilakukan di glomerolus.
b. Reabsobsi, terjadi penyerapan
kembali zat-zat yang diperlukan
oleh tubuh, zat diserap kembali
adalah glukosa, air, asam amino
dan ion-ion organik sehingga
terbentuk urine sekunder yang
terjadi di Tubulus Kontortus
Proksimal.
c. Augmentasi, terjadi
penambahan zat yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh, sampai
terbentuk urine sebenarnya yang
terjadi di Tubulus Kontortus
Distal.
 Berdasarkan hasil pengamatan
ekperimen
a. pH = 8 basa
b. kandungan pigmen empedu
berbuih warna putih tidak
mengandung pigmen
empedu
c. protein kuning kehitaman
/cokelat gelap tidak
mengandung protein

50
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
d. glukosa hijau kebiruan dan
tidak terbentuk endapan
tidak mengandung glukosa
dan tidak menderita diabetes
 Kesimpulan Pembahasan
urine adalah salasatu hasil ekkresi
dari organ ginjal yang terbentuk
dari 3 tahapan yaitu proses
filtrasi ,reabsorbsi, dan
augmentasi setelah ketiga
tahapan tersebut selesei maka
urine akan masuk ke pelvis
(rongga ginjal ) uterer
kantong kemih( vesika urinearia
uretra dan selanjutnya akan
dikelurkan
a. uji pH urine
ternyta urine yang diuji
mempunyai pH= 8 yang
artinya basa.karena
disebabkan oleh adanya
amoniak ,urea
b. uji kandungan pigmen
empedu
adanya kandungan pigmen
empedu dalam urine
diketahui dengan cara
mengocok urine yang telah

51
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
dimasukkan ke dalam tabung
, hasilnya urine berbui warna
putih sehingga urine tersebut
tidak mengandung pigmen
empedu tetapi jika urine
dikocok dan berbui warna
kuning maka urine
mengadung pigmen empedu
warna kuning tersebut
berasal dari hemin (pigmen )
bilirubin dan biliverdin yang
telah dioksidasi menjadi
urobilin (zat warna feses dan
urine )sehingga berwarna
buih kuning

c. uji protein
Urine yang diuji untuk
mengetahui ada tidaknya
protein, setelah melalui tahap
pemberian 5 tetes biuret
ternyata berubah warna
menjadi kuning
kehitaman/cokelat gelap.
Jika urine = 5 tetes biuret
berubah menjadi ungu maka
dapat dipastikan urine
mengandung protein. Karena

52
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
urine yang diuji tidak
berwarna ungu maka urine
tidak mengandung protein.
Tetapi jika urine
mengandung protein, ini ada
ketidakberesan pada ginjal
orang yang urinenya diuji.
Seharusnya, ginjal yang
normal tidak akan
meloloskan protein bersama
urine. Protein (asam amino)
pada ginjal yang normal,
akan diserap pada proses
filtrasi sebab protein (asam
amino) termasuk zat yang
berguna bagi tubuh. Selain
itu jika ada protein (asam
amino) yang masih berada
pada urine primer, pada
tahap re-absorpsi tepatnya di
bagian Tubulus Kontortus
Proksimal, semua protein
(asam amino) sudah harus
diserap oleh tubuh. Artinya,
urine yang dikeluarkan
sudah tidak lagi mengandung
protein. Jadi, jika hasil
praktikum menunjukkan

53
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
adanya kandungan protein
dalam urine, maka ginjal
orang yang urinenya diuji
mengalami masalah terutama
pada Tubulus Kontortus
Proksimal.
d. uji glukosa
Adanya kandungan glukosa
dalam urine dapat diketahui
melalui perubahan warna
yang terjadi setelah urine
ditetesi 5 tetes benedict dan
berubah warna menjadi
merah bata. Namun, data
yang didapatkan setelah
urine ditetesi benedict
ternyata berwarna hijau
kebiruan, artinya urine yang
diuji tidak mengandung
glukosa. Adanya kandungan
glukosa juga harus
diperhatikan. Sama halnya
dengan protein, jika urine
mengandung glukosa maka
ada masalah yang terjadi
pada ginjal khususnya pada
bagian Tubulus Kontortus
Proksimal.

54
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
Dengan uji glukosa, juga
dapat diketahui jika urine
menghasilkan endapan maka
orang yang urinenya diuji
menderita diabetes. Hal ini
berhubungan dengan
pancreas karena pancreas
menghasilkan sedikit insulin
bahkan tidak, sehingga
menyebabkan diabetes. Dari
pengujian urine, didapatkan
data bahwa urine yang diuji
tidak terbentuk endapan
yang artinya orang yang
urinenya diuji tidak
menderita diabetes.

Kesimpulan praktikum adalah :


Dari hasil praktikum yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa urine
yang diuji bersifat basa (pH=8),
tidak mengandung protein dan
glukosa, tidak mempunyai
kandungan pigmen empedu dan
tidak ada endapan yang terbentuk (
tidak menderita diabetes). Itu
menunjukkan bahwa ginjal orang
yang urinenya diuji “NORMAL”.

55
Alok
Model asi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Wa
ktu
Penutup Pada tahap penutup, guru : 20
 Bersama-sama dengan peserta men
didik dan/atau sendiri membuat it
rangkuman/simpulan pelajaran.
 Melakukan penilaian dan/atau
refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram.
 Memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
 Merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi. program
pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik.
 Guru menugaskan peserta didik
mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan
berikutnya, yaitu mengenai
model percobaan yang mengenai
proses penyaringan darah pada
ginjal.

56
Pertemuan kedua ( 2 JP )
Alokasi
Model
Kegiatan Deskripsi Wakt
Pembelajaran
u
Pendahuluan Dalam kegiatan 10
pendahuluan, guru: menit
 Menyiapkan peserta
didik secara psikis
dan fisik untuk
mengikuti proses
pembelajaran;
 Guru melakukan
apersepsi dengan
menunjukkan
kondisi ginjal
manusia pada saat
kondisi orang sehat
dan efek yang
dihasilkan ketika
pengkonsumsian
alkohol secara terus-
menerus
 Guru mengajukan
pertanyaan kepada
peserta didik
bagaimana
pendapatnya setelah
melihat fenomena
itu? Mengapa bisa
merusak ginjal?
 Guru
menginformasikan

57
Alokasi
Model
Kegiatan Deskripsi Wakt
Pembelajaran
u
kepada peserta didik
bahwa kegiatan
pembelajaran yang
akan dilakukan
adalah menyusun
kegiatan yang harus
dilakukan untuk
menjaga kesehatan
sistem ekskresi.
Inti Stimulation Guru memberikan 90
(simullasi/pemberian stimulasi pada peserta menit
rangsangan) didik:
 Menonton video tentang
kesehatan pada organ
ekskresi ginjal

Problem statemen Dari kegiatan mengamati,


(pertanyaan/identifika diharapkan peserta didik
si masalah) dapat bertanya tentang :
 apa yang akan terjadi
jika banyak
mengkonsumsi alkohol?
Data collection Guru memfasilitasi peserta
(pengumpulan data) didik untuk menemukan
jawaban dengan :
Peserta didik secara
berkelompok melakukan
kegiatan berdiskusi
pola/aktivitas sehari-hari

58
Alokasi
Model
Kegiatan Deskripsi Wakt
Pembelajaran
u
yang akan menjaga
kesehatan pada sistem
ekskresi.
Setelah peserta didik
membahas mengenai
proses pengeluaran zat
sisa di dalam tubuh dan
sudah mengetahui
berbagai macam penyakit
yang muncul di dalam
sistem ekskresi, peserta
didik merancang pola
hidup sehat apakah yang
bisa dilakukan untuk
menjaga sistem ekskresi.
Data processing Setelah mengumpulkan
(pengolahan data) informasi yang didapat
dalam kelompok, peserta
didik :
 Guru membimbing
peserta didik dalam
menyusun aktivitas
yang dapat menjaga
kondisi kesehatan
pada sistem ekskresi.
 Peserta didik
melakukan diskusi.
Verification Peserta didik
(pembuktian) membandingkan hasil

59
Alokasi
Model
Kegiatan Deskripsi Wakt
Pembelajaran
u
diskusi dengan data dari
buku sumber., kemudian
dipresentasikan.
Generalization (menarik Setelah menemukan
kesimpulan/generalisa kesimpulan, peserta didik
si) mempresentasikan hasil
diskusi. Kesimpulan
yang diperoleh peserta
didik diantaranya :
Pola hidup yang bisa kita
lakukan adalah dengan
menjaga pola makan
yang seimbang, menjaga
kebersihan diri,
menghindari dari
minum-minuman kafein,
alkohol dan berolahraga
dengan rutin.
Penutup Pada tahap penutup, guru : 20
 Bersama-sama menit
dengan peserta didik
dan/atau sendiri
membuat
rangkuman/simpulan
pelajaran.
 Melakukan penilaian
dan/atau refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah

60
Alokasi
Model
Kegiatan Deskripsi Wakt
Pembelajaran
u
dilaksanakan secara
konsisten dan
terprogram.
 Memberikan umpan
balik terhadap
proses dan hasil
pembelajaran.
 Merencanakan
kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk
pembelajaran
remedi. program
pengayaan, layanan
konseling dan/atau
memberikan tugas
baik tugas individual
maupun kelompok
sesuai dengan hasil
belajar peserta didik.
 Guru menugaskan
peserta didik belajar
menghadapi tes pada
pertemuan
berikutnya.

Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

61
G. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : penilaian diri
b. Bentuk instrumen : lembar penilaian diri
c. Instrumen : terlampir

2. Penilaian Sikap sosial


a. Teknik penilaian : observasi
b. Bentuk instrumen : lembar observasi
c. Instrumen : terlampir

3. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes terlulis
b. Bentuk instrumen : soal pilihan ganda
c. Instrumen : terlampir

4. Penilaian Keterampilan
a. Teknik penilaian : observasi
b. Bentuk instrumen : lembar observasi
c. Instrumen : terlampir

Jakarta, …….2019
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel IPA

Kuslani , Msi Endang Purwaningsih , SPd


NIP. 19640912199021001 NIP. 19800420080120343

62
Lampiran 1 : Penilaian Sikap Spiritual

Indikator pencapaian kompetensi


Menunjukkan rasa syukur atas keanekaragaman sifat mahluk hidup sebagai
ciptaan Tuhan yang merupakan wujud pengamalan agama yang dianutnya.
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah
tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : …………………......................................
Kelas/No. : …………………......................................
Tanggal Pengamatan : …………………......................................
Materi Pokok : ……………………………………….....
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
3 Mengungkapakan kekaguman terhadap Tuhan saat
melihat berbagai sifat keanekaragaman mahluk hidup
yang menunjukkan kebesaran Tuhan.
4 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa
5 Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :

63
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Lampiran 2 : Penilaian Sikap Sosial

Indikator pencapaian kompetensi


Menunjukkan sikap jujur, teliti, dan mampu bekerjasama dengan teman di kelas.
Kelas : ………………………................................
Hari, tanggal : ……………………….................................
Materi Pokok/Tema : Sistem Ekskresi
Sikap
No Nama Peserta Didik Jujur Teliti Kerjasama Keterangan

1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
Kriteria penskoran :
4 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
3 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan kadang-
kadang tidak sesuai aspek sikap
2 = apabila kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan
sering tidak sesuai aspek sikap
1 = apabila tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap

Petunjuk penskoran :
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

64
Lampiran 3 : Penilaian Pengetahuan

Indikator pencapaian kompetensi


3.9.1. Menyebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia
3.9.2 Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi.
3.9.3 Menjelaskan hubungan struktur dan fungsi pada organ ginjal
3.9.4 Menjelaskan hubungan struktur dan fungsi pada organ paru-paru
3.9.5 Menjelaskan hubungan struktur dan fungsi pada organ hati
3.9.6 Menjelaskan hubungan struktur dan fungsi pada organ kulit
3.9.7 Mengidentifikasi kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi
3.9.8 Menyebutkan berbagai pola hidup untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi

Nama : ...................................................................
Kelas : ………………………................................
Hari, tanggal : ……………………….................................
Materi Pokok/Tema : Sistem Ekskresi

Instrumen Soal Pengetahuan


Soal Pilihan Ganda
1. Berikut ini adalah alat ekskresi pada manusia, kecuali....
a. ginjal c. hati
b. kulit d. usus besar
2. Pernyataan berikut berhubungan dengan sistem pengeluaran manusia,
kecuali....
a. kulit menghasilkan keringat
b. ginjal menghasilkan urine
c. hati menghasilkan empedu
d. pankreas menghasilkan enzim amilase
3. Perhatikan gambar di samping.
Tempat untuk menampung urine sebelum
dikeluarkan dari tubuh ditunjukkan oleh
nomor....

65
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
4. Perhatikan gambar di bawah ini
Bagian yang berperan dalam proses
pembentukan urine primer
adalah....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

5. Sisa penyaringan pada proses filtrasi menghasilkan urine yang masih


mengandung zat yang berguna bagi tubuh, kecuali....
a. glukosa c. garam-garam mineral
b. urea d. asam amino
6. Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah....
a. urea dan uap air
b. garam dapur dan air
c. asam amino dan amonia
d. karbondioksida dan uap air
7. Zat berikut yang tidak dihasilkan oleh hati adalah....
a. urea c. bilirubin
b. empedu d. glukosa
8. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena....
a. melindungi tubuh dari kuman
b. mempunyai kelenjar keringat
c. mempunyai ujung saraf reseptor
d. melindungi tubuh dari cahaya matahari
9. Adanya batu ginjal di dalam rongga ginjal dapat menimbulkan....
a. diabetes insipidus
b. hematuria
c. nefritis
d. hidronefrosis

66
10. Bila kadar glukosa dalam urine 1,5%, maka kemungkinan orang tersebut
menderita....
a. peradangan kandung kemih
b. penyakit diabetes melitus
c. penyakit diabetes insipidus
d. gagal ginjal

Soal Uraian
1. Sebutkan macam-macam organ yang berperan sebagai alat ekskresi pada
manusia dan zat yang dikeluarkan!
2. Pembentukan urine terjadi di dalam ginjal. Isilah tabel di bawah ini untuk
menjelaskan proses pembentukan urine yang terjadi di dalam ginjal!
Proses Tempat Bahan Hasil

3. Mengapa bila kita berada pada tempat yang panas, tubuh mengeluarkan
banyak keringat, sedangkan ketika berada pada tempat dengan suhu dingin
tidak berkeringat tetapi lebih banyak buang air kecil?
4. Selain berfungsi sebagai sistem ekskresi, sebutkan 3 fungsi dari hati!
5. Pada saat dilakukan pemeriksaan di laboratorium, urine seorang pasien
ternyata ketika diuji dengan menggunakan indikator Benedict ternyata
menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata, dan ketika diuji dengan
indikator biuret menunjukkan reaksi warna ungu. Berdasarkan hal tersebut
analisislah penyakit yang dialami oleh pasien dan bagian ginjal manakah
yang mengalami gangguan?
Kunci Jawaban
Nomor
Jawaban Skor Keterangan
Soal
1. D 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
2. D 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah

67
Nomor
Jawaban Skor Keterangan
Soal
3. C 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
4. A 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
5. D 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
6. D 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
7. D 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
8. B 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
9. B 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
10. B 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
Uraian
1. Ginjal = urine 3 Jawaban benar
Hati = urea, empedu 2 Jawaban kurang
Paru-paru = CO2 dan H2O 1 tepat
Kulit = Keringat Jawaban salah
2. Proses penyaringan darah 3 Jawaban benar
2 Jawaban kurang
1 tepat
Jawaban salah

3. Pada otak dibagian hipotalamus, akan 3 Jawaban benar


mengatur jumlah air di dalam darah. 2 Jawaban kurang
Ketika otak mendeteksi bahwa di dalam 1 tepat
darah terlalu banyak air, maka Jawaban salah

68
Nomor
Jawaban Skor Keterangan
Soal
hipotalamus akan melepaskan sejumlah
hormon yang mendorong ginjal untuk
mengurangi jumlah air yang ada didalam
darah sehingga ginjal akan
meningkatkan jumlah urine yang
dikeluarkan. Begitu pula ketika pada
suhu udara panas di siang hari, ketika
jumalah cairan didalam darah tinggi
hipotalamus
akan mengeluarkan hormon, dan
emberikan signal pada kelenjar keringat
yang ada didalam kulit untuk
memproduksi keringat yang lebih
banyak.
a) Membantu proses metabolisme tubuh.
4. Hati berfungsi mengontrol gula darah, 3 Jawaban benar
karena gula darah yang berlebih akan 2 Jawaban kurang
diubah menjadi glikogen. 1 tepat
b) Membantu detoksifikasi, yaitu Jawaban salah
menghilangkan racun yang ada dalam
tubuh.
Pasien menderita albuminaria (di dalam
5. urine terdapat protein) kerusakan pada 3 Jawaban benar
glumerolus dan menderita diabetes 2 Jawaban kurang
melitus (di dalam urine terdapat glukosa) 1 tepat
kerusakan pada TKP. Jawaban salah
Jumlah 25
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

69
Lampiran 4 : Penilaian Keterampilan

Indikator pencapaian kompetensi :


4.9.1 Membuat peta pikiran yang menunjukkan hubungan struktur dan fungsi
sistem ekskresi pada manusia
4.9.2 Menyusun rencana pola hidup yang harus kita lakukan untuk menjaga
sistem ekskresi

Nama peserta didik :


Kelas / No. :
Hari, tanggal :
Materi Pokok/Tema : Sistem Ekskresi
Hasil Penilaian
4 3 2 1
No. Indikator
(amat (baik) (cukup) (kurang)
baik)
1 Menyiapkan alat dan bahan
2 Deskripsi hasil pengamatan
3 Menafsirkan peristiwa yang akan
terjadi
4 Melakukan praktik
5 Mempresentasikan hasil praktik
Jumlah Skor yang Diperoleh

Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik
1 Menyiapkan alat dan 1) Tidak menyiapakan seluruh alat dan bahan
bahan yang diperlukan.
2) Menyiapakan beberapa alat dan bahan
yang diperlukan.
3) Menyiapakan sebagian besar alat dan
bahan yang diperlukan.

70
No Indikator Rubrik
4) Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang
diperlukan.
2. Deskripsi pengamatan 1) Tidak memperoleh deskripsi hasil
pengamatan kurang lengkap sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
2) Memperoleh deskripsi hasil pengamatan
kurang lengkap sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
3) Memperoleh deskripsi hasil pengamatan
cukup lengkap sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan
4) Memperoleh deskripsi hasil pengamatan
secara lengkap sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
3. Menafsirkan 1) Tidak mampu memberikan penafsiran
peristiwa yang akan benar secara substantif.
terjadi 2) Mampu memberikan penafsiran sebagian
besar sudah benar secara substantif.
3) Mampu memberikan penafsiran kurang
benar secara substantif.
4) Mampu memberikan penafsiran benar
secara substantif.
4. Melakukan praktik 1) Tidak mampu melakukan praktik dengan
menggunakan prosedur yang ada.
2) Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan beberapa prosedur yang ada.
3) Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan sebagian besar prosedur
yang ada.
4) Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan seluruh prosedur yang ada.

71
No Indikator Rubrik
5. Mempresentasikan 1) Tidak mampu mempresentasikan hasil
hasil praktik praktik dengan benar secara substantif,
bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan
dengan percaya diri.
2) Mampu mempresentasikan hasil praktik
dengan benar secara substantif, bahasa sulit
dimengerti, dan disampaikan tidak percaya
diri.
3) Mampu mempresentasikan hasil praktik
dengan benar secara substantif, bahasa
mudah dimengerti, dan disampaikan kurang
percaya diri.
4) Mampu mempresentasikan hasil praktik
dengan benar secara substantif, bahasa
mudah dimengerti, dan disampaikan secara
percaya diri.

Kriteria penilaian

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

72
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lembar Kerja Praktikum Uji Karateristik Urine

Judul kegiatan : Menguji kandungan urine seseorang


Tujuan : Mengetahui kandungan apa saja yang terdapat pada
urine seseorang
Alat dan bahan : Benedict
Biuret
Pipet
Kertas label
Tabung reaksi dan penjepit
Beaker glass 500 ml
Rak tabung reaksi
Pemanas spirtus dan kaki tiga
Indikator pH Universal
LKPD
Cara Kerja
A. Uji pH urine

1. Masukan kertas idikator pH Universal kedalam urine

2. Amatilah perubahan warnanya

3. Cocokkan warna dengan standar pH

B. Uji kandungan pigmen empedu

1. Masukkan tabung reaksi dengan urine ½ tabung

2. Kocoklah urine tersebut ,sampai tampak berbuih

3. Amatilah warna pada buih nya

C. Uji protein

1. Masukkan 10 tetes urine kedalam tabung reaksi

73
2. Teteskan 5 tetes larutan biuret pada urine pada urine tersebut

3. Kocok perlahan ,mengamati perubahan warnanya

4. Amatilah perubahan warna pada urine

D. Uji glukosa

1. Masukkan 10 tetes urine kedalam tabung reaksi

2. Teteskan 5 tetes larutan benedict pada urine tersebut

3. Panaskan tabung reaksi kedalam air mendidih selama 15 menit

4. Amatilah perubahan warna pada urine

Tabel pengamatan
No Perlakuan Sebelum Setelah Keterangan
perlakuan perlakuan
1 Ditest dengan pH
universal
2 Urine di kocok
3 Penambahan
larutan Biuret
4 Penambahan
larutan Benedict

Pertanyaaan
1) Perubahan kertas ph universal setelah di cocokan dengan standar
pH dan menunjukan angka pH ?
-----------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------

74
2) Apakah yang terjadi setelah urine di kocok pada uji pigmen
empedu ?
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
3) Warna apakah yang tampak pada urine setelah ditambahkan larutan
Biuret ?
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------

4) Warna apakah yang tampak pada urine setelah ditambahkan larutan


Benedict ?
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------

5) Apa kesimpulan dari praktikum ini ?


---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------

75
SILABUS PEMBELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)


Satuan Pendidikan : SMP Negeri 132 Jakarta
Kelas : VIII
Kompetensi Inti :
 KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
 KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
 KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

Kompetensi Dasar MateriPembelajaran KegiatanPembelajaran

3.1 Menganalisis gerak pada makhluk hidup, Sistem Gerak pada Manusia  Mengamati struktur dan fungsi rangka, sendi, dan otot manusia
sistem gerak pada manusia, dan upaya  Struktur dan fungsi rangka  Melakukan percobaan untuk mengetahui struktur gerak, jenis dan
menjaga kesehatan sistem gerak  Struktur dan fungsi sendi perbedaan serta mekanisme kerja jaringan otot
4.1 Menyajikan karya tentang berbagai  Struktur dan fungsi otot  Mengidentifikasi gangguan pada sistem gerak, upaya mencegah dan
gangguan pada sistem gerak, serta upaya  Upaya menjaga kesehatan sistem cara mengatasinya

76
menjaga kesehatan sistem gerak manusia gerak  Menyajikan hasil pengamatan dan identifikasi tentang sistem gerak
manusia dan gangguan serta upaya mengatasinyadalam bentuk tulisan
dan mendiskusikannya dengan teman

3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya Gerak dan Gaya  Melakukan percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
terhadap gerak berdasarkan hukum  Gerak pada benda beraturan
Newton, dan penerapannya pada gerak  Hukum Newton tentang gerak  Melakukan percobaan mengukur kecepatan dan percepatan
benda dan gerak makhluk hidup  Penerapan Hukum Newton pada  Melakukan percobaan hukum Newton dan menganalisis hubungannya
4.2 Menyajikan hasil penyelidikan pengaruh gerak makhluk hidup dan benda pada gerak makhluk hidup dan benda dalam kehidupan sehari-hari
gaya terhadap gerak benda  Melaporkan/
memaparkan hasil penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak benda
dalam bentuk tulisan
 Mengamati dan mengidentifikasi proses gerak pada tumbuhan dan
hewan untuk menjelaskan penerapannya pada benda, seperti pesawat,
kapal selam

3.3 Menjelaskan konsep usaha, pesawat Pesawat Sederhana  Mengamati cara kerja pesawat sederhana secara langsung/video
sederhana, dan penerapannya dalam  Kerja/Usaha  Mengidentifikasi jenis pesawat sederhana seperti katrol, roda
kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot  Jenis pesawat sederhana berporos, bidang miring
pada struktur rangka manusia  Keuntungan mekanik  Melakukan percobaan dan mengidentifikasi mekanisme kerja pesawat
4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau  Prinsip pesawat sederhana pada otot sederhana serta hubungannya dengan kerja otot pada struktur rangka
pemecahan masalah tentang manfaat dan rangka manusia manusia
penggunaan pesawat sederhana dalam  Melaporkan/ memaparkan hasil penyelidikan tentang manfaat pesawat

77
kehidupan sehari-hari sederhana dalam kehidupan sehari-hari

3.4 Menganalisis keterkaitan struktur jaringan Struktur dan Fungsi Tumbuhan  Mengamati dan mengidentifikasi struktur dan fungsi tumbuhan serta
tumbuhan dan fungsinya, serta teknologi  Struktur dan fungsi akar, batang teknologi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan
yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan dan daun  Menyusun rencana dan melakukan percobaan berdasarkan hasil
4.4 Menyajikan karya dari hasil penelusuran  Struktur dan fungsi bunga, buah pengamatan terhadap struktur dan fungsi tumbuhan serta tekno-logi
berbagai sumber informasi tentang dan biji yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan
teknologi yang terinspirasi dari hasil  Struktur dan fungsi Jaringan  Melaporkan/ memaparkan hasil kesimpulan berdasarkan pengamatan
pengamatan struktur tumbuhan  Teknologi yang terinspirasi oleh dan percobaanstruktur jaringan
struktur tumbuhan  Melaporkan hasil pengamatan teknologi yang terinspirasi oleh
struktur tumbuhan dan mendiskusikannya dengan teman.

3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada Sistem Pencernaan pada manusia  Mengamati berbagai bahan makanan dan melakukan pengujian
manusia dan memahami gangguan yang  Zat makanan kandungan bahan makanan
berhubungan dengan sistem pencernaan,  Uji bahan makanan  Melakukan percobaan uji bahan makanan yang mengandung
serta upaya menjaga kesehatan sistem  Organ pencernaan karbohidrat, gula, lemak dan protein
pencernaan  Enzim pencernaan  mengidentifikasi organ-organ pada sistem pencernaanserta proses
4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang  Penyakit yang berhubungan dengan pencernaan di dalam tubuh
pencernaan mekanis dan kimiawi sistem pencernaan  mengumpulkan informasi tentang penyakit yang berhubungan dengan
sistem pencernaan
 melakukan penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi
 Menyimpulkan, melaporkan/memaparkan hasil percobaan dan

78
mendiskusikannya dengan teman

3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam Zat Aditif dan Zat Adiktif  Mengamati bahan makanan di lingkungan sekitar yang mengandung
makanan dan minuman, zat adiktif, serta  Jenis zat aditif (alami dan buatan) zat aditif serta tayangan berita penyalahgunaan zat adiktif
dampaknya terhadap kesehatan dalam makanan dan minuman  Mengidentifikasi zat-zat aditif yang ditambahkan pada makanan dan
4.6 Membuat karya tulis tentang dampak  Jenis zat adiktif jenis-jenis zat adiktif serta penyalah-gunaannya dalam kehidupan
penyalahgunaan zat aditif dan zat adiktif  Pengaruh zat aditif dan adiktif  Menyimpulkan dan melaporkan hasil identifikasi jenis-jenis zat aditif
bagi kesehatan terhadap kesehatan dan adiktif serta penyalahgunaan-nya dalam kehidupan, serta
mendiskusikannya dengan teman

3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada Sistem Peredaran Darah  Mengamati modelsistem peredaran darah.
manusia dan memahami gangguan pada  Organ peredaran darah  Mengidentifikasi komponen darah, organ-organ pada sistem
sistem peredaran darah, serta upaya  Jenis peredaran darah peredaran darah, jenis peredaran darah pada manusia, serta berbagai
menjaga kesehatan sistem peredaran  Penyakit pada sistem peredaran penyakit pada sistem peredaran darah
darah darah  Melakukan penyelidikan dan menyajikan laporan tentang pengaruh
4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, durasi) dengan frekuensi denyut jantung
aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi)
dengan frekuensi denyut jantung

3.8 Memahami tekanan zat dan penerapannya Tekanan Zat  Mengamati berbagai fenomena yang berhubungan dengan tekanan zat
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk  Tekanan zat padat, cair, dan gas padat, cair dan gas serta tekanan pada pembuluh darah manusia dan
tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas

79
jaringan angkut pada tumbuhan  Tekanan darah jaringan angkut pada tumbuhan

4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk  Osmosis  Menghubungkan tekanan zat cair di ruang tertutup dengan tekanan

menyelidiki tekanan zat cair pada  Kapilaritas jaringan angkut pada darah manusia, osmosis, dan peristiwa kapilaritas
kedalaman tertentu, gaya apung, dan tumbuhan  Melakukan percobaan untuk menyelidiki tekanan zat padat, cair, dan
kapilaritas, misalnya dalam batang gas serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya
tumbuhan  Menyajikan hasil percobaan tekanan zat padat, cair, dan gas dalam
bentuk peta konsep dan mendiskusikannya dengan teman.

3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada Sistem Pernapasan  Mengamati model sistem pernapasan.
manusia dan memahami gangguan pada  Organ pernapasan  Mengidentifikasi organ pernapasan, mekanisme pernapasan, serta
sistem pernapasan serta upaya menjaga  Mekanisme pernapasan gangguan dan upaya menjaga kesehatan pada sistem pernapasan
kesehatan sistem pernapasan  Gangguan pada sistem pernapasan  Menuliskan laporan dan memaparkan hasil identifikasi organ,
4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga  Upaya menjaga kesehatan sistem mekanisme sistem pernapasan dan penyakit serta upaya menjaga
kesehatan sistem pernapasan pernapasan kesehatan
 Membuat poster tentang bahaya merokok bagi kesehatan

3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada Sistem Ekskresi  Mengamati tayangan/model sistem ekskresi
manusia dan memahami gangguan pada  Struktur dan fungsi sistemekskresi  Mengidentifikasi struktur dan fungsi, serta gangguan dan upaya
sistem ekskresi serta upaya menjaga  Gangguan pada sistem ekskresi menjaga kesehatan pada sistem ekskresi
kesehatan sistem ekskresi  Upaya menjaga kesehatan sistem  Membuat karya tulis tentang menjaga kesehatan sistem ekskresi dan
4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi ekskresi mendiskusikannya dengan teman
pada manusia dan penerapannya dalam
menjaga kesehatan diri

80
3.11 Menganalisis konsep getaran, Getaran, Gelombang, dan Bunyi  Mengamati fenomena getaran pada bandul ayunan, gelombang pada
gelombang, dan bunyi dalam  Getaran tali/slinki serta bunyi dari berbagai sumber bunyi
kehidupan sehari-hari termasuk sistem  Gelombang  Mengamati mekanisme mendengar pada manusia dan sistem sonar
pendengaran manusia dan sistem sonar  Bunyi pada hewan
pada hewan  Sistem pendengaran pada manusia  Melakukan percobaan untuk mengukur periode dan frekuensi getaran
4.11 Menyajikan hasil percobaan tentang  Pemanfaatan gelombang bunyi dalam bandul ayunan
getaran, gelombang, dan bunyi kehidupan sehari-hari  Melakukan percobaan untuk mengukur besaran-besaran pada
 Sistem sonar pada hewan gelombang
 Mengidentifikasi bagian-bagian sistem pendengaran untuk
mengetahui mekanisme mendengar pada manusia
 Melakukan percobaan frekuensi bunyi dan resonansi untuk
menjelaskan sistem sonar pada hewan
 Menyajikan hasil percobaan dan identifikasi dalam bentuk laporan
tertulis dan mendiskusikannya dengan teman

3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, Cahaya  Melakukan pengamatan fenomena serta mendiskusikannya terkait
pembentukan bayangan pada bidang  Sifat-sifat cahaya dengan pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
datar dan lengkung serta penerapannya  Pembentukan bayangan pada cermin pelangi, jalan aspal nampak berair, sedotan yang terlihat patah di
untuk menjelaskan proses penglihatan dan lensa dalam gelas berisi air
manusia, mata serangga, dan prinsip  Penglihatan manusia  Mengamati bayangan pada cermin dan lensa.
kerja alat optik  Proses pembentukan bayangan pada  Mengamati mata manusia dan mata serangga serta mengidentifikasi
4.12 Menyajikan hasil percobaan tentang mata serangga kesamaannya dengan alat-alat optik seperti lup, kamera, dan
pembentukan bayangan pada cermin  Alat optik mikroskop

81
dan lensa  Melakukan percobaan untuk menyelidiki pembentukan bayangan pada
cermin dan lensa serta mengidentifikasi bagian-bagian mata dan jenis-
jenis alat optik
 Memaparkan hasil percobaan pembentukan bayangan pada cermin
dan lensa serta mengidentifikasi bagian-bagian mata dan jenis-jenis
alat optik dalam bentuk laporan tertulis dan mendiskusikannya dengan
teman.

Mengetahui Jakarta……2019
Kepala Sekolah SMPN 132 Jakarta Guru Mata Pelajaran

.Drs. Kuslani , MSi Endang Purwaningsih , S.Pd.


NIP. 196409121990021001 NIP. 1980042008012034

82
83

Anda mungkin juga menyukai