BIOKIMIA PERTANIAN
(PNA 2203)
ACARA VI
ASAM NUKLEAT
Oleh:
Kania Nicitta
NIM. A1D018164
Rombongan 9
PJ Asisten: Afidatul Masitoh
73
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam nukelat pertama kali ditemukan dari inti (nukleus) sel oleh ahli biokimia
adalah nukleotida. Setiap nukleotida terdri dari gugus fosfat, gula dengan lima
berikutnya secara tepat. ADN memberikan pola cetakan untuk protein dan enzim
fisiologim dan tingkah laku organisme. ADN terdapat dalam semua sel.
Terdapat dua jenis asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat ( DNA ) dan
asam ribonukleat ( RNA ). Asam asam ini adalah molekul yang membuat
mengontrol sintesis protein melalui RNA. DNA adalah materi genetik yang
B. Tujuan
74
II. TINJAUAN PUSTAKA
siklik aromatic yang memiliki atom nitrogen). Basa nittogen tersebut merupakan
bagian dari sruktur asam nukleat. Asam nukleat dibangun oleh polimerisasi
nukleotida, yang berfungsi sebagai pusat informasi utama untuk penyimpanan dan
Nukleotida berbeda terhadap satu sama lain bergantung pada jenis gula dan basa
nitrogen yang terkandung didalamnya. Terdapat dua macam gula yaitu gula ribose
dan deoksiribosa. Kelompok gula basa terbagi menjadi purin dan pirimidin. Purin
terdiri dari adenine (A) dan guanine (G), sedangkan pirimidin terdiri atas sitosin
(S), timin (T), dan urasil (U) (Sudjadi dan Siti, 2007).
DNA terdapat dalam inti sel, mitokondria, serta kloroplas, dan berfungsi
sebagai penyusun gen yang menyandikan protein. RNA terdiri atas tiga jenis,
yaitu mRNA (duta RNA), tRNA (transfer RNA), dan rRNA (RNA ribosom).
RNA disintesis dalam inti sel, mitokondria, dan kloroplas, yang selanjutnya
Molekul DNA menentukan jenis protein yang disintesis, akan tetapi DNA
bukan cetakan langsung bagi sintesis protein. Cetakan untuk sintesis protein
informasi sintesis protein. Molekul mRNA selain mRNA meliputi tRNA dan
rRNA, yang erupakan salah satu komponen yang diperlukan untuk sintesis protein
75
(Baktir, 2017). Protein adalah pecahan protein susu yang terjadi secara alami,
Pemulihan otot yang efisien dan memperpanjang manfaat secara keseluruhan atas
aktivitas fisik. Protein memberikan sejumlah manfaat unik terhadap para atlit
(Harahap, 2014).
antara pelacak DNA dan DNA atau RNA target akan terjadi jika pelacak DNA
memiliki urutan basa yang saling komplemen serta suhu dan waktu hibridisasi
yang optimum. Urutan basa yang spesifik akan meningkatkan kespesifikan dari
dengan cara mekanik yaitu diblender, digerus atau dapat juga menggunakan bahan
kimia untuk mendegradasi dan melarutkan komponen dinding sel. DNA akan
terpisah menjadi suatu larutan dan dapat dimurnikan (dipurifikasi) melalui dua
cara yang umum dilakukan yaitu sentrifugasi dan ekstraksi kimia (Langga et al.,
2012).
76
III. METODE PRAKTIKUM
Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain mortar dan
pestle, gelas ukur, gelas piala, pipet, saringan, dan tabung reaksi, sedangkan bahan
yang digunakan ada 4 yaitu bunga kol/brokoli, garam, detergen, dan alkohol 96%.
B. Prosedur Kerja
c. 50 ml akuades ditambahkan
77
C. Skema Kerja
Bunga Kol/Brokoli
Ditimbang sebanyak 5 g
perbandingan ½ : 1, 1 : 1, 1 : ½
reaksi
Terjadi perubahan
78
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Kesimpulan:
Reaksi antara brokoli dengan garam dan deterjen menghasilkan warna hijau
keruh. Setelah penambahan menjadi warna bening dan hijau muda pada dua
kekurangan garam.
B. Pembahasan
(struktur siklik aromatic yang memiliki atom nitrogen). Basa nittogen tersebut
merupakan bagian dari sruktur asam nukleat. Asam nukleat dibangun oleh
penyimpanan dan pemindahan informasi genetik. Informasi ini diteruskan dari sel
induk ke sel anak melalui proses replikasi. Sel memiliki dua jenis asam nukleat
yaitu asam deoksiribonukleat dan asam ribonukleat (Marks Dawn et al., 2000).
79
Asam nukleat adalah molekul biologis yang besar penting untuk semua bentuk
kehidupan. Asam nukleat termasuk DNA dan RNA. Asam nukleat merupakan
dikenal sebagai nukleotida, terdiri dari tiga unit yaitu gula, amina dan gugus fosfat
(Cartono, 2004).
mengurangi jumlah air yang ada pada fase fenol, dan memfasilitasi deproteinisasi.
NaCl berfungsi untuk menjaga asam nukleat tetap berada pada medium isotonik.
untuk memekatkan DNA. Hal ini dapat terjadi karena ion Na+ yang dikandung
oleh garam mampu membentuk ikatan dengan kutub negative pada ikatan fosfat
DNA. Saat ion Na+ garam berikatan dengan fosfat, pada saat itulah DNA akan
berkumpul (Malik, 2015). Garam dan alcohol akan mempresipitasi asam nukleat
polimerik dengan baik pada suhu di bawah 20 0C, DNA yang berhasil diisolasi
dapat dianalisis untuk mengetahui genetic atau kondisi suatu makhluk hidup
(Jannah, 2014).
fase. Terdapat bagian atas dimana asam nukleat terlihat mengambang pada bagian
permukaan larutan dan terdapat pula endapan dari bahan–bahan lain yang terdapat
didalam bahan uji tersebut pada bagian bawah larutan (Helawati, 2017).
80
Isolasi DNA adalah proses pengeluaran DNA dari tempatnya berada
buffer ekstraksi atau buffer lisis untuk mencegah DNA rusak (Yuswono, 2006).
DNA. Hal ini dapat terjadi karena ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu
membentuk ikatan dengan kutub negative pada ikatan fosfat DNA. Saat ion Na+
garam berikatan dengan fosfat, pada saat itulah DNA akan berkumpul (Malik,
2015).
Molekul DNA berbentuk dua pita spiral yang saling berpilin (double helix).
Bagian dalam dari pita spiral ini terdapat basa purin dan pirimidin dan pada
81
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pembentukan DNA dapat dilakukan dari ekstraksi bahan hidup seperti sayuran,
buah, atau pun yang lainnya. Keberadaan Asam Nuklet lebih ringan bobotnya
sehingga dapat dibuktikan pada percobaan dimana asam nukleat berada di lapisan
atas larutan sampel. DNA dapat diisolasikan dari sumber DNA berupa sayuran
brokoli dengan penambahan larutan deterjen dan alkohol serta garam untuk
berbagai bahan pada praktikum ini memiliki warna, bentuk dan jumlah yang
B. Saran
agar dapat memperoleh data yang benar dan tidak ada kesalahan.
82
DAFTAR PUSTAKA
Jannah, R. 2014. Isolasi DNA pada Buah. Jurnal Kimia Pangan. Vol.5 (2): 23-33.
Nuhantoro I., Sri Hendrastuti Hidayat, Kikin Hamzah Mutaqin. 2018. Penggunaan
Pelacak DNA untuk Deteksi Papaya ringspot virus dengan Metode
Hibridisasi Asam Nukleat. Jurnal Fitopatologi. Vol.14 (3): 89-96.
Pandin DS. 2010. Penanda DNA untuk pemuliaan tanaman kelapa (Cocos
nucifera L). Perspektif. Vol.9 (1): 21-35
Purkan, P., A. Baktir, dan A.R. Sayyidah. 2016. Produksi Enzim Kitinase dari
Aspergillus niger Menggunakan Limbah
Cangkang Rajungan sebagai Induser. Journal Kimia. Vol.1 (1): 34-41.
Sudjadi, B dan Siti, L. 2007. Biologi 3. Yudhistira : Jakarta
Suryo. 2012. Genetika Untuk Strata 1. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
83
Valentiah, dkk. (2005). “Aplikasi Kompos Kulit Kopi Untuk Perbaikan Sifat
Kimia dan Fisika Tahan Inceptisol serta Meningkatkan Produksi
Brokoli”. Jurnal Tanah dan Sumber Daya Lahan. 2 (1):147-154.
Yuswono, T. 2006. Bioteknologi Pertanian. Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
84
LAMPIRAN
85