Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOKIMIA TANAMAN

LIPID

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Yuliatus Sholikah
Siti Muasyaroh
Fridia Arintya A.T
Tya Lestari
Ervina Prasentya S
Aji Muhamad Faisal

155040200111036
155040201111012
155040201111100
155040201111155
155040201111252
155040207111001

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Untuk mendukung metabolisme kehidupan mahluk hidup di bumi, maka


banyak hal yang penting untuk diperoleh guna mempertahankan kehidupan
dan berkembang biak sebanyak mungkin salah satu ciri mahluk hidup. Salah
satunya adalah zat zat atau molekul yang berperan langsung terhadap proses
metabolisme. Banyak zat zat yang bisa diperoleh baik dari dalam tubuh
maupun dari luar tubuh manusia lemak. Lemak merupakan nutrisi yang
penting kepada tubuh manusia. Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga
tubuh. Nomenklatur lainnya penting kepada bayi dan kanak-kanak di mana
lemak memberi bekal dalam bentuk kalori untuk menghasilkan tenaga serta
berfungsi

di

dalam

keseimbangan

cairan

tubuh,

tekanan

osmotik,

keseimbangan asid-bes serta aktivitas elektrofisiologi otot dan sistem saraf.


Lemak pula digunakan sebagai atribut rasa dan tekstur makanan. Penggunaan
secara banyak di dalam industri makanan telah menimbulkan kebimbangan
kepada pengguna terhadap kandungan nutrisi di dalam makanan terproses ini.
Pengguna kini lebih mementingkan produk makanan yang berkhasiat, rendah
kandungan lemak, gula dan garam, tinggi kandungan karbohidrat kompleks,
serta fiber. Oleh karena itu untuk menggambarkan kegunaan dan fungsi lemak
pada kehidupan dibutuhkan pengkajian yang ilmiah dan relevan. Dan pada
makalah ini akan diulas tentang klasifikasi lemak dan fungsi biologis lemak
pada kehidupan mahluk hidup.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui Karakteristik dan fungsi lipid.
2. Mengetahui klasifikasi lipid.
3. Mengetahui fungsi dari klasifikasi lipid dalam tubuh.
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui karakteristik dan fungsi lipid.
2. Untuk mengetahui klasifikasi lipid.
3. Untuk mengetahui fungsi dari klasifikasi lipid dalam tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi lipid
Lipida (dari kata Yunani, Lipos, lemak) dikenal oleh masyarakat awam
sebagai minyak (organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan

lilin. Istilah "lipida" mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik


nonpolar dan hidrofob, yang esensial dalam menyusun struktur dan menjalankan
fungsi sel hidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut dalam pelarut polar, seperti
air atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti eter atau kloroform.
Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak,
steroid, malam (wax), dan senyawa-senyawa lain yang terkait. Lipid merupakan
salah satu zat yang kaya akan energi yang penting dan dipergunakan dalam
metabolisme tubuh. Lipid mempunyai fungsi :
1. Sebagai penghasil panas tubuh
2. pembentukan dari dinding sel
3. pelindung organ tubuH
4. sumber asam lemak esensial
5. transporter vitamin larut lemak
6. sebagai pelumas.
a. sifat fisika yang dimaksud ialah:
(1) Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut
organik misalnya ester, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut
pelarut organik .
(2) Ada hubungan dengan asam lemak atau esternya.
(3) Mempunyai kemungkinan digunakan oleh mahluk

hidup. Jadi

berdasarkan sifat fisika tersebut, lipid dapat diperoleh dari hewan atau
tumbuhan dengan cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut lemak
tersebut. Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan sekitar ginjal
mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar 90%, dalam
jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira- kira sebesar 7,5 sampai
30% (Poedjiadi, 2006).
b. Sifat Kimia
Asam lemak adalah asam lemah, jika larut dalam air molekul asam
lemak akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. Dalam hal ini pH
larutan bergantung pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masingmasing asam lemak. pH untuk asam lemak dan ionisasinya, umumnya dapat
digambarkan sebagai berikut :
R COOH R COO + H+
[ RCOO- ]
pH = pKa + log
[ RCOOH ]

Apabila [ RCOO ] = [ RCOOH ], maka pada keadaan ini


pH = pKa
asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam
R COOH + NaOH R COONa + H2O
Garam natium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut
dalam air dan dikenal sebagai sabun. Molekul sabun terdiri atas rantai
hidrokarbon dengan gugus COO pada ujungnya. Bagian hidrokarbon
bersifat hidrofobik artinya tidak suka air atau tidak mudah larut dalam air,
sedangkan gugus

COO bersifat hidrofilik dapat larut dalam air.

Dari dua bagian di atas, maka molekul sabun tidak sepenuhnya larut
dalam air tetapi membentuk misel. Sebagai bahan pembersih kotoran, sabun
dapat mengemulsikan lemak (fungsi emulgator). Bagian hidrofobik molekul
sabun akan masuk ke dalam lemak, sedangkan ujung yang bermuatan negatif
ada dibagian luar. Dengan adanya gaya tolak antara muatan listrik negatif,
maka kotoran akan terpecah menjadi partikel kecil dan membentuk emulsi,
dengan demikian kotoran dapat terlepas dari kain dan lain-lain (Poedjiadi,
2006).

2.2 Fungsi Lipid


1. Lipid Penyimpan Energi (storage lipid)
Meskipun tubuh manusia lebih mudah dan efisien berasal
energi dari karbohidrat, lemak menyediakan energi lebih potensial per
gram, memungkinkan untuk kapasitas penyimpanan yang lebih besar.
Lipid disimpan dalam jaringan adiposa, yang manusia ingin sebut sebagai
gemuk. Jaringan adiposa juga berfungsi sebagai bantalan pelindung
untuk organ, dan sebuah lapisan isolasi terhadap kehilangan panas.
Ketika lipid yang tertelan, mereka dimetabolisme dalam usus ke dalam
kilomikron. Ini protein-lipid molekul diangkut ke dalam sel oleh
lipoprotein lain untuk pemanfaatan atau penyimpanan, tergantung pada
kebutuhan tubuh. Hati mengatur konsentrasi lipid dalam darah, dengan
tingkat kelebihan mengakibatkan deposisi dalam jaringan adiposa. Lipid

biasanya disimpan sebagai trigliserida, yang secara kimiawi terdiri dari


tiga rantai asam lemak (Campbell, Neil A. 2008).

Triasilgriserol
Triasilgliserol tersimpan di dalam jaringan adiposa, adalah bentuk
utama dari cadangan energi di tubuh hewan atau sel lemak, dirancang
untuk sintesis dan pemecahan sinambung dari triasilgliserol, dengan
pemecahan terutama dikendalikan oleh aktivasi enzim yang pekahormon, lipase. Oksidasi lengkap asam lemak memberikan materi yang
tinggi kalori, kira-kira 9 kkal/g, dibandingkan dengan 4 kkal/g untuk
pemecahan karbohidrat dan protein. Burung pehijrah yang harus
terbang pada jarak jauh tanpa makan menggunakan cadangan

energi triasilgliserol untuk membahanbakari perjalanan mereka.


Waxes (lilin)
Lilin adalah ester dari rantai panjang (C14 ke C36) jenuh dan asam
lemak tak jenuh dengan rantai panjang (C16 ke C30) alkohol). Dalam
organisme laut (misalnya Plankton) lilin adalah bentuk penyimpanan
utama bahan bakar metabil.

2. Lipid sebagai Isolasi tubuh


Lipid

memberikan

isolasi

untuk

tubuh

dari

dingin,

mempertahankan suhu tubuh. Lipid sebagai isolasi mekanik, melindungi


organ-organ vital. Lipid sebagai isolasi

eletrical, melindungi saraf,

membantu melakukan impuls elektro-kimia (selubung mielin) (Campbell,


Neil A. 2008).

Sel Lemak Coklat (brown fat)


Sel lemak coklat mempunyai banyak vakuola lemak dan mengelilingi
inti yang ada ditengah. Sel lemak ini berfungsi untuk menjaga suhu tubuh
(thermogenenin). Sel lemak coklat berisi

glikogen

dan

banyak

mengandung mitokondria dengan multiple cristae untuk menghasilkan

bahan bakar dan energi yang dibutuhkan guna produksi panas dengan cepat .
Sel Lemak Putih (white fat)

Sel lemak putih berbentuk lebih besar disbanding sel lemak coklat dan
hanya mempunyai satu vakuola lemak besar serta satu inti berbentuk perak
terletak pada perimeter.

Sel lemak putih juga tidak berisi glikogen dan mitokondria relatif sedikit. Sel
lemak putih atau white fat hanya terdapat di mamalia. Pada manusia, berat
white fat pada laki-laki sekitar 20% dari berat badan dan pada perempuan
25% dari berat badan. White fat dalam skala kecil dapat memproduksi god
guy hormone yaitu adiponectin. Adiponectin berfungsi untuk hati dan otot ,
sensitif terhadap hormon insulin yang dapat membuat kita rentan pada
diabetes dan penyakit jantung. Pada orang obesitas, adiponectin terproduksi
secara lambat atau dapat ter-shutdown, sehingga obesitas tidak rentan
terhadap penyakit diatas.
3. Lipid sebagai Penyusun Membran
Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama membran, walaupun
karbohidrat juga merupakan bahan penting. Membran utamanya disusun oleh
lemak berbentuk lipid

bilayer. Selain lemak,

komponen

penyusun

membran adalah protein dan karbohidrat dengan komposisi bergantung


kepada jenis spesies. Membran sel merupakan lipid bilayer disebut pula fluidmosaic model hal ini dikarenakan Molekul protein dan lemak itu tidak
statis, melainkan senantiasa bergerak. Dapat dibayangkan molekul lemak
sebagai benda cair yang di atasnya dan di dalamnya terdapat molekul
protein yang berenang-renang. Itulah sebabnya struktur membrane yang
demikian disebut sebagai mosaic fluida (Campbell, Neil A. 2008).

Molekul penyusun utama adalah fosfolipid, yang terdiri dari bagian


kepala yang polar (hidrofilik) dan dua ekor nonpolar (hidrofobik). Di sebelah
luarnya terdapat lapisan protein perifer (protein tepi yang menempel di lapisan
fosfolipid), yang menyusun tepi luar dan dalam membran. Selain protein
perifer, terdapat pula molekul-molekul protein tertentu yang masuk ke dalam
lapisan lemak. Bahkan ada yang masuk hingga menembus dua lapisan lemak.
Protein yang masuk ke lapisan lemak itu disebut protein integral (protein yang
terbenam). Pada tempat-tempat tertentu, terbentuk pori yang dibatasi oleh
molekul protein. Tebal membran plasma antara 5-10 nm.
Lemak membran tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa
dengan fosfat), glikolipid (lemak yang bersenyawa dengan karbohidrat), dan
sterol (lemak yang bersenyawa dengan kolesterol). Sedangkan protein
membran tersusun atas glikoprotein (protein yang bersenyawa dengan
karbohidrat).
4. Lipid sebagai Penyuplai Asam Lemak Esensial
Asam lemak esensial merupakan sebutan bagi asam lemak yang tidak
dapat dibuat sendiri oleh suatu spesies hewan (termasuk manusia), atau
dapat dibuat tetapi tidak mencukupi kebutuhan minimal yang diperlukan
untuk memenuhi fungsi fisiologinya. Hal ini terjadi karena spesies yang
bersangkutan tidak memiliki,atau memiliki tetapi kurang fungsional,
enzim yang bertanggung jawab dalam melakukan sintesis asam lemak
tersebut (Campbell, Neil A. 2008).

Asam Linoleat

Asam linoleat (LA) adalah omega-6 asam lemak tak jenuh, yang
digunakan dalam biosintesis asam arakhidonat (AA) atau (ARA) dan
dengan beberapa prostaglandin. Ini adalah cairan tak berwarna pada suhu
kamar. Dalam literatur fisiologis, hal itu disebut 18:02 (n6). Kimia,
asam linoleat adalah sebuah asam karboksilat dengan rantai karbon dan
18-cis dua. ikatan ganda, ikatan rangkap pertama terletak pada karbon
keenam dari ujung omega.

Asam Linolenat
Asam

linolenat merupakan asam

lemak tak

jenuh

majemuk

(polyunsaturated fatty acid, PUFA) yang tersusun dari rantai 18 atom


karbon. Salah satu isomer asam linolenat, asam -linolenat (ALA),
adalah asam lemak Omega-3 yang dikenal memiliki khasiat lebih
daripada asam-asam lemak lain, khususnya dalam mencegah rusaknya
membran sel.
5. Lipid sebagai Pelarut Vitamin
Lipid dalam bahan pangan adalah pelarut vitamin. Vitamin-vitamin
yang dilarutkan lipid dalam bentuk lemak ialah vitamin A, D, E, dan K. Lipid
membawa vitamin sejak berada di dalam bahan pangan hingga diserap di
dalam tubuh. Sifat umum vitamin larut lemak:
1. Berhubungan dengan absorpsi dan transport dari lipid.
2. Transportasi ke hati oleh kilomikron melalui pembuluh darah limfe.
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserida dari usus ke
jaringan lain, kecuali ginjal.
3. Penyimpanan vitamin A, D, dan K terutama di hati dan vitamin E pada
jaringan adipose.
4. Umumnya tidak diekskresikan ke urin tetapi ke feses (Campbell, Neil A.
2008).
Dalam hubungannya sebagai pelarut vitamin, fungsi ini dibagi menjadi dua, yaitu
precursor hormone dan kofaktor.

Precursor hormone

Istilah "prekursor" diterapkan untuk zat yang tidak aktif dikonversi menjadi zat
yang aktif, dalam hal ini adalah hormon yang aktif. Vitamin yang termasuk dalam
precursor hormone adalah vitamin D dan A.
- Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D
dikenal juga dengan nama kalsiferol. Vitamin ini sendiri merupakan turunan dari
molekul steroid yang merupakan salah satu turunan dari kolesterol. Terdapat dua
bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3
(kolekalsiferol). Vitamin D sangat penting bagi kesehatan tulang dan gigi. Dapat
memperkuat system kekebalan dan mencegah berbagai penyakit.
- Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Didalamnya terdapat
senyawa seperti retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat. Retinol adalah senyawa
yang memiliki peran paling banyak dalam tubuh.Vitamin A berfungsi dan
berperan dalam pembentukan indera penglihatan. Vitamin ini akan membantu
mengubah sinyal molekul dari sinar atau cahaya yang diterima retina untuk
menjadi suatu proyeksi gambar di otak. Vitamin A juga membantu sel untuk
bereproduksi secara normal dan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan
embrio dan janin, serta akan mempengaruhi gen untuk perkembangan organnya.
Vitamin A melindungi tubuh dari infeksi organisme asing seperti bakteri patogen.

Kofaktor

Kofaktor adalah elemen

pembantu untuk reaksi enzimatik. Vitamin yang

termasuk kedalam kofaktor adalah vitamin E dan K.


- Vitamin E (tokoferol) adalah salah satu fitonutrien penting dalam makanan.
Vitamin E merupakan antioksidan yang larut lemak. Terdapat enam jenis
tokoferol, (alfa), (beta), (gamma), (delta), (eta), (zeta), yang memiliki
aktivitas bervariasi. Tokoferol yang terbesar aktivitasnya adalah tokoferol alfa.
Vitamin E berperan sebagai kofaktor untuk sitokrom reduktase pada otot rangka
dan otot jantung. Selain itu juga sebagai antioksidan, yaitu mencegah oto-oksidasi
pada asam-asam lemak tak jenuh serta menghambat timbulnya peroksidasi dari
lipida pada membran sel. Vitamin E juga berfungsi dalam reaksi fosforilasi,

metabolisme asam nukleat, sintesis asam askorbat dan sintesis ubiquinon,


reproduksi, mencegah encephalomalasia dan distorsi otot.
Vitamin K secara kimia adalah turunan 2-metil-1,4-naftokuinona. Vitamin K1
(filokuinon) terdapat pada kloroplas sayuran berwarna hijau dan buah-buahan,
vitamin K2 (menakuinon) disintesis oleh bakteri usus terutama oleh bakteri grampositif. Fungsi dari vitamin K ini yaitu berperan dalam pembentukan sistem
peredaran darah yang baik dan penutupan luka, dan juga dapat mengurangi risiko
resistensi insulin sehingga membantu melawan diabetes. Di dalam tulang, vitamin
K ini akan membantu senyawa osteokalsin yang berperan dalam penyerapan
mineral untuk membentuk stuktur tulang yang kuat.

2.3 Klasifikasi Lipid dan Fungsinya


Pengklasifikasian lemak pada dasarnya cukup banyak, dan berikut
pembagiannya:
1) Klasifikasi Menurut Bloor
a. Lipid sederhana
Lemak netral
Lemak netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.
Fungsi dasar dari lemak netral adalah sebagai simpanan energi
(berupa

lemak

monogliserida,

atau

minyak).

digliserida,

dan

Lemak netral
trigliserida.

terdiri

Setiap

atas

gliserol

mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak


harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut
monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak

disebut

digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan


trigliserida.
Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber
lipid. Trigliserida adalah sebuah gliserida atau ester dari gliserol
dan tiga asam lemak
triasilgliserida).

(atau lebih tepatnya triasilgliserol atau

Pada manusia, Trigliserida terletak di adiposa

(lemak) jaringan, yang secara luas didistribusikan dalam tubuh.

Trigliserida dihidrolisis dalam usus dan diserap sebagai asam lemak


dan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat
energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida.
Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan
memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta
melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang
membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan

menghasilkan energi, karbondioksida dan air.


Ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam/lilin
( waxes ). Lilin tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis.
Lilin sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit,
rambut dan lain-lain.Lilin merupakan ester antara asam lemak

dengan alkohol rantai panjang.


b. Lipid majemuk (kompleks)
Fospolipid
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat.
Fosfolipid Merupakan komponen lipid terbesar kedua setelah
trigliserida lemak dan minyak pada tubuh

hewan.

Fosfolipid

berbentuk lemak padat yang berwarna kuning dan sifatnya larut


dalam pelarut lemak (pelarut organik) selain aseton. Fosfolipid
merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi

untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan.


Glikolipid
Glikolipid ialah molekul-molekul lipid yang mengandung
karbohidrat, biasanya pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa.
Akan tetapi istilah glikolipid biasanya dipakai untuk lipid yang
mengandung

satuan

gula

tetapi

tidak

mengandung

fosfor.

Glikolipid dapat diturunkan dari gliserol atau pingosine dan

sering dimakan gliserida atau sebagai spingolipida.


Asam Lemak
Asam lemak adalah bagian dari molekul lemak.Ini dapat
berfungsi sebagai zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga
digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Asam lemak atau
lemak di dalam tubuh selain berasal dari lemak/minyak yang

dikonsumsi, juga dapat berupa hasil sintesis tubuh dari karbohidrat

atau protein.
Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh
masyarakat.

Kolesterol merupakan

komponen

utama

pada

struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan
saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan
sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk &
mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya
Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (fungsi pencernaan)
(Hart, Harold. 1983).
2) Klasifikasi Lipid Berdasarkan Asalnya
Lemak Nabati
Lemak nabati berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak tak
jenuh dan tidak mengandung kolestrol. Di dapat dari kelapa,
kemiri,

alpukat,

durian,

dll.

menurunkan kadar kolesterol,

Lemak

nabati berfungsi dalam

mencegah terjangkitnya penyakit

jantung koroner dan pertumbuhan beberapa jenis kanker.


Lemak Hewani
Lemak hewani berasal dari hewan. Mengandung lemak jenuh dan
kolestrol. Didapat dari daging,

telur, susu, keju, mentega, dll.

Lemak

kolesterol yang tinggi. Kolesterol

hewani

mengandung

sebagai komponen penting dalam asam empedu dimana asam empedu


membantu melarutkan lemak globular dari makanan sehingga dapat
larut dalam air atau enzim lipase, dan bereaksi dengan molekul
lemak sehingga dapat melancarkan penyerapan lemak (Hart, Harold.
1983).
3) Klasifikasi Lipid Berdasarkan Ikatannya
Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Lemak
umumnya diperoleh dari hewan, berwujud padat pada suhu ruang,
tersusun dari asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh mempunyai rantai
zig-zig yang dapat cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik van der
walls tinggi menyebabkan biasanya berwujud padat. Asam lemak

jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada


rantai hidrokarbonnya.
Sedangkan

minyak

umumnya

diperoleh

dari

tumbuhan.

Berwujud cair pada suhu ruang, Tersusun dari asam lemak tak
jenuh.

Asam

lemak

tak

jenuh

merupakan

asam lemak yang

mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya.


Fungsi dari lemak dan minyak adalah sebagai salah satu penyusun
dinding sel dan penyusun bahan-bahan biomolekul, sumber energi
yang efektif dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, karena
lemak dan minyak jika dioksidasi secara sempurna akan menghasilkan
9 kalori/liter gram lemak atau minyak.

Sedangkan

protein dan

karbohidrat hanya menghasilkan 4 kalori tiap 1 gram protein atau


karbohidrat, dan mencegah timbulnya penyumbatan pembuluh darah
yaitu pada asam lemak esensial (Hart, Harold. 1983).
4) Klasifikasi Lipid Berdasarkan Kelas dari Lemak
Asam Lemak
Asam lemak adalah bagian dari molekul lemak.Ini dapat berfungsi
sebagai zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh
untuk menghasilkan energi. Asam lemak atau lemak di dalam tubuh
selain berasal dari lemak/minyak yang dikonsumsi, juga dapat berupa

hasil sitensis tubuh dari karbohidrat atau protein.


Sifongolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak dan
termasuk dalam Lipid non gliserida.Lipid non gliserida yaitu Lipid
yang tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung
dengan molekul-molekul non gliserol. Penggunaan primer dari
sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf.

Pada manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid.


Steroid
Steroid berasal dari kolesterol. Steroid adalah zat yang sangat penting
dan tersebar luas dalam tubuh hewan. Steroid meliputi sterol, asam
empedu, hormon adrenal, dan hormon sex. Steroid mempunyai sifat
yang sangat luas didalam tubuh dan mempunyai unit struktur dasar inti

phenanthrene yang bergabung dengan cincin siklopentana. Masingmasing

senyawa

berbeda

dalam

jumlah

dan

posisi

ikatan

rangkapnya dan biasanya terdapat pada sisi cincin atom karbon ke17.

Dalam

Beberapa

tubuh

manusia

hormon

steroid

reproduktif

berfungsi sebagai

merupakan

steroid,

hormon.
misalnya

testosteron dan progesterone. Steroid lainnya adalah kortison. Hormon


ini berhubungan dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan
penyakit

arthritis

rematoid,

asthma,

gangguan pencernaan dan

sebagainya (Hart, Harold. 1983).


2.4 Metabolisme pada Tumbuhan
Pada tumbuhan ada dua metabolisme yaitu metabolisme primer
dan sekunder.

Proses

metabolisme

primer

menghasilkan

senyawa-

senyawa yang digunakan dalam proses biosintesis sehari-hari, yaitu


karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat. Sebaliknya proses metabolisme
sekunder menghasilkan senyawa dengan aktivitas biologis tertentu seperti
alkaloid, terpenoid, flavonoid, tannin dan steroid. Sedangkan Metabolit
sekunder tidak

memiliki

fungsi

khusus

dalam

pertumbuhan

dan

perkembangan tanaman. Senyawa-senyawa tersebut lebih dibutuhkan untuk


eksistensi kelangsungan hidup tanaman itu di alam.
Fungsi utama metabolit sekunder adalah melindungi tanaman dari
serangan mikroba, contohnya tanaman akan membentuk fitoaleksin,
senyawa

khusus

yang

disintesis

di

sekitar

sel

yang

terinfeksi,

mempertahankan diri dari gangguan predator, untuk melawan gangguan


herbivora yaitu dengan membentuk senyawa toksik yang menyebabkannya
menjadi beracun, perlindungan terhadap lingkungan, misalnya antosianin
diproduksi

untuk

melindungi

tanaman

dari

terpaan

sinar

UV,

memenangkan persaingan dengan cara menghasilkan senyawa yang


bersifat alelopati, beracun terhadap tanaman lain di sekitarnya, sebagai agen
atraktan,

menarik

kehadiran

serangga

dan

herbivora

lain

untuk

membantu penyebaran biji. Senyawanya berupa pigmen yang membuat organ


reproduksi berwarna cerah. (Poedjiadi, A. 2006).

BAB III
KESIMPULAN

Dapat diketahui bahwa lipid memainkan peran yang lebih penting


dalam tubuh. Lipid memiliki peranan sebagai penyimpan energy dalam tubuh
yang terbukti dapat menyimpan energy lebih besar dari protein. Selain itu lipid
juga banyak berperan dalam tubuh manusia seperti menjadi cadangan energi
dalam bentuk sel lemak, sebagai fungsi selular dan komponen structural pada
membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan
aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel, menopang
fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, menjadi suspensi bagi
vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis, sebagai penahan
goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar
yang kurang bersahabat. Para peneliti juga telah menemukan bahwa lipid
memiliki

peran biologis yang lebih beragam dan tersebar luas dalam tubuh

intraselular sinyal atau peraturan lokal hormon dll.


Asam lemak dalam bentuk lemak dan minyak sebagai senyawa
trigliserida umumnya terdapat pada biji-bijian. Lemak dan minyak yang
tergolonglipid terdapat sebagai tumpukan bahan cadangan dan sumber energi.
Asam lemak atau minyak diproduksi pada daun. Namun minyak dan lemak pada
biji-bijian diproduksi dengan biosintesis karena lemak dan minyak yang tidak
larut dalam air.

Pada

biji-bijian,

dalamproplastid.

Energi

lemak
yang

diproduksi

diperlukan

untuk

dari
sintesis

asetil
asam

CoA
lemak

yaitu. elektron NADPH tersedia dari lintasan respirasi pentosa fosfat, dan ATP
dari glikolisis piruvat. Sintesis asam lemak dari malonil ACP yang
ditransfer dari malonil CoA hasil sintesis dari asetil CoA, berlangsung melalui
pengulangan

siklus

pembentukan

rantai

asam

lemak

hinggamemiliki

jumlah atom karbon yang lengkap

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2008. Biology: 8th Edition. San Fransisco: Pearson Benjamin
Cummings.
Hart, Harold. 1983. Organic Chemistry, a Short Course Sixth Edition. Boston:
Houghton Mifflin Co.
Poedjiadi, A. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Edisi Revisi. Jakarta: UI - Press.

Anda mungkin juga menyukai