Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN

ACARA 2
SIMPLE DRIVING TRAKTOR RODA 2 DAN TRAKTOR RODA 4

Oleh:
Kania Nicitta
NIM A1D018164

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2021
DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan.......................................................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM.................................................................10
A. Bahan dan Alat......................................................................................10
B. Prosedur Kerja.......................................................................................11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil......................................................................................................10
B. Pembahasan..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya zaman dengan semakin meningkatnya ilmu


pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh luar biasa terhadap kehidupan
manusia disegala bidang, termasuk di bidang pertanian. Pertanian yang menjadi
sektor utama dalam kehidupan rakyat Indonesia yang merupakan negara agraris
sangat perlu untuk dimajukan. Semakin maju sektor pertanian di suatu negara,
maka suatu negara tersebut akan makmur dan sejahtera yang pada akhirnya akan
berdampak pada ketersediaan dan ketahanan pangan yang mantap. Untuk itu
proses perubahan dalam ilmu pertanian dari sistem pertanian konvensional
menuju sistem pertanian modern harus terus dijalankan, terutama dalam bidang
teknologi seperti mesin dan alat-alat pertanian yang mana prinsip ilmu yang
mendasarinya yaitu ilmu mekanisasi pertanian. Hal ini tentu saja akan menjadi
solusi dalam memecahkan permasalahan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
Indonesia.
Memasuki era teknologi tinggi penggunaan alat-alat pertanian dengan
mesin-mesin modern membantu percepatan proses pengolahan produksi
pertanian. Salah satu alat yang umum dan paling sering digunakan adalah traktor.
Traktor merupakan sebuah alat bermesin yang memiliki kemampuan untuk
mengolah tanah. Fungsi traktor sekrang telah mengantikan fungsi tenaga hewan
seperti sapi dan kerbau dalam pengolahan tanah. Traktor adalah salah satu contoh
penggunaan teknologi dibidang pertanian dimana dengan penggunaan teknologi
tersebut dapat mengatasi masalah-masalah terutama yang berkaitan dengan tenaga
kerja dan waktu. Traktor pertanian saat ini menjadi komponen yang tak
terpisahkan dari pembangunan pertanian dan pedesaan.
Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan
perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada
awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu
kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula
sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek.
Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara
langsung mempengaruhi perkembangn dari alat mesin pertanian.
Pertanian merupakan sumber dari segala kehidupan dan bagian dari sejarah
kebudayaan manusia. Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk
menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian memaksa suatu
kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan
peradaban. Terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alat-alat
pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian.\

B. Tujuan

1. Mengetahui bagian-bagian utama traktor tangan dan traktor roda empat.


2. Mengetahui cara-cara mengemudikan traktor tangan dan traktor roda empat.
3. Belajar mengemudikan traktor tangan dan traktor roda empat.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan alat traktor sebagai alat pengolah tanah merupakan sarana


substitusi tanah maupun tenaga kerja, karena dapat bersifat memudahkan
penguasaan tenaga yang lebih besar sehingga dapat ditanami tanah yang lebih
luas. Teknologi yang memberi peluang pengganti tenaga kerja dengan faktor
produksi lain sering disebut teknologi hemat tenaga, sedangkan teknologi yang
memberikan peluang yang menggantikan tanah dengan faktor-faktor produksi lain
disebut teknologi hemat tanah (Hardjosentono, 2006). Traktor adalah mesin
pertanian yang digunakan untuk mengolah tanah. Mesin mempunyai efisiensi
yang sangat tinggi yang dapat membalikkan tanah dan pemotongan tanah dapat
dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor ini merupakan mesin serba
guna, karena dapat berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain,
seperti: pompa air, alat prosesing, gandingan (hener) dan lain-lain (Siregar, 2004).
Traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang paling
banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan
tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar
dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman,
untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen
(dengan memasang pisau reaper), untuk memutar perontok padi, serta untuk
pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian Dari asal
katanya, traktor berarti alat penghela. Memang fungsi utama traktor ialah untuk
menghela sesuatu. Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian belakangnya
dilengkapi dengan sambungan untuk tempat menggandeng alat yang akan dihela
tersebut. Pengertian traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang
untuk menjadi penghela. Dari sejarahnya, traktor memang dirancang awalnya
untuk mengganti hewan hela dengan mesin yang lebih kuat (Husmaruddin &
Salma, 2014).
Traktor tangan merupakan (hand tractor) merupakan sumber penggerek dari
implement (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk
mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang
serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerek implement yang lain,
seperti pompa air. Selain kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling
kemudian terletak di bawah gigi perseneling, di pangkal poros kedua roda.
Kopling kemudian dioperasikan melalui tunas kemudi kiri dan kanan. Apabila
kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi perseneling tidak tersambung
dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan berhenti, dan traktor tangan dapat
bergerak maju mundur dengan kecepatan tertentu karena outaran poros motor
penggerek disalurkan di samping roda (Mugniesyah, 2016).
Salah satu contoh alat mesin pertanian untuk bagian pengolahan tanah
adalah traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller/hand tractor). Traktor
roda dua atau traktor tangan adalah mesin pertanian yang dapat dipergunakan
untuk mengolah tanah dan lain-lain pekerjaan dengan alat pengolah tanahnya
digandengkan atau dipasang di bagian belakang mesin. mesin ini mempunyai
efisiensi tinggi, karena pembalikan dan pemmotongan tanah dapat dikerjakan
dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda dua merupakan mesin serba guna
karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti
pompa air, alat pengolahan, gandingan (trailer), dan lain-lain. Kemampuan
mengemudi traktor di jalan (on road driving) merupakan syarat yang harus
dipenuhi oleh seorang operator traktor, sebelum mengoperasikan traktor di lahan
pertanian. Mengemudikan traktor ada dua cara yaitu mengemudikan traktor
dengan gandengan dan tanpa gandengan.
Mengemudi berarti mengoperasikan dan mengendalikan alat kendali yang
terdiri dari kopling, rem kaki, rem tangan, roda setir, tuas perseneling, dll. Semua
alat kendali tersebut mengatur penyaluran tenaga putar yang dihasilkan oleh
sumber tenaga, sehingga didapatkan putaran tertentu pada roda penggeraknya,
kemudian roda setir mengarahkan gerak traktor. Mengemudikan traktor tangan
sangat berbeda dengan traktor roda empat. Mengingat roda penggeraknya hanya
dua, maka operator harus berjalan kaki mengikuti gerak traktor sambil
mengoperasikannya. Tetapi bila untuk transportasi, maka traktor tangan
dirangkaikan dengan gandingan (trailer) sehingga operator bisa duduk pada
gandengan untuk mengoperasikan traktor.
III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

1. Traktor roda dua


2. Traktor roda empat
3. Alat tulis

B. Prosedur Kerja

1. Semua alat kendalo yang ada pada traktor yang digunakan diamati dan
digambar.
2. Spesifikasi traktor yang digunakan dicatat.
3. Langkah-langkah pengoperasian traktor diperhatikan mulai dari
menghidupkan traktor, berjalan maju mundur, belok, sampai mematikan
traktor.
4. Traktor tangan dan traktor roda empat dikemudikan dengan membentuk
angka delapan dan gerak maju mundur.
5. Berbagai kesulitan dicatat.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

ACC ACARA 2
SIMPLE DRIVING TRAKTOR RODA 2 DAN TRAKTOR RODA 4

A. Traktor Roda 2
1. Cara kerja alat
a. Cara menghidupkan traktor roda 2:
1) Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “REM”, sehingga
traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan.
2) Untuk keamanan, semua tuas perseneleng pada posisi netral.
3) Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke
ruangan pembakaran
4) Gas dibesarkan pada posisi “START”, sehingga ada aliran bahan
bakar (solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.
5) Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan
tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
6) Engkol dimasukkan ke poros engkol, agar oli pelumas searah jarum
jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas
melumasi bagian- bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan
indicator, untuk enunjukkan adanya aliran pelumas.
7) Percepatan putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup
tenaga untuk menghidupkan motor.
8) Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan,
semantara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
9) Setelah motor hidup engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol.
Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
10) Geser posisi tuas gas pada posisi “IDLE” atau “STASIONER”
11) Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar
proses pelumas dapat berjalan dengan baik.
12) Traktor siap untuk diopersikan
b. Cara mematikan traktor roda 2:
1) Lepaskan beban motor.
2) Kecilkan gas pada posisi “ISLE” atau “STASIONER”, sehingga
putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit.
3) Geser tuas gas pada posisi “STOP”, hingga motor mati karena tidak
ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
4) Tutup kran bahan bakar.
2. Kelebihan
a. Harganya lebih murah, dikarenakan komponen lebih sedikit.
b. Kontruksinya lebih sederhana, sehingga perawatan lebih mudah, biaya
pemeliharaan lebih murah dibanding traktor roda 4.
c. Bisa dirakit sendiri dipedesaan, di bengkel yang tersedia di local
setempat.
d. Kemampuan untuk digunakan pada petak yang kecil serta petak yang
berada di tengah sawah orang lain.
e. Penggunaanya lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan yang tinggi.
3. Kekurangan
Traktor roda 2 tidak efisien digunakan dalam lahan yang luas.
B. Traktor Roda 4
1. Cara kerja alat
a. Menjalankan traktor roda 4:
1) Injak penuh pedal kopling.
2) Tongkat pengubah kecepatan utama dan tongkat pengubah
kecepatan PTO dipindahkan ke kecepatan yang diinginkan.
3) Rem parker di lepaskan.
4) Pedal kopling perlahan di lepaskan dan traktor akan mulai bergerak.
b. Mengoperasikan pada saat pengolahan lahan:
1) Bajak dipasang sesuai dengan kebutuhan.
2) Putaran mesin dinaikkan pada kecepatan konstan dengan
menggunakan tuas akselerasi tangan
3) Injak kopling, masukkan gigi rendah dan tuas putaran rotary.
4) Kopling dilepaskan secara perlahan-lahan.
5) Jalankan sesuai arah yang diinginkan.
6. Bila melakukan pembelokan implement harus diangkat untuk
menghindari kerusakan atau patah pada implement.
c. Menghentikan traktor roda 4:
1) Kecepatan mesin dikurangi.
2) Kedua pedal kopling dan rem diinjak, maka traktor akan berhenti.
3) Tongkat pengubah kecepatan utama dan PTO dipindahkan ke
posisi netral dan lepaskan pedal kecepatan.
4) Pengunci pedal kiri dan kanan dihubungkan kembali kemudian di
rem parkir.
2. Kelebihan
a. Lebih cepat dalam melakukan pengolahan tanah.
b. Efisien waktu dan tenaga kerja.
3. Kekurangan
a. Harga traktor roda 4 relatif mahal dan biaya pengoperasian serta
perawatannya yang mahal.
b. Tidak cocok digunakan pada lahan yang sempit.

B. Pembahasan

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan


ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian tersebut digambarkan dalam
kontribusi nyata sektor pertanian dalam penyedia bahan pangan dan bahan baku
industri kecil dan menengah, penyumbang nyata produk domestik bruto,
penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan rumah
tangga perdesaan, penyedia bahan pakan dan bio-energi dan berperan dalam
upaya penurunan emisi gas rumah kaca.
Peran teknologi disektor pertanian merupakan salah satu upaya menciptakan
system pertanian yang lebih baik dan efisien. termasuk pula penyediaan alat dan
mesin pertanian (Alsintan) yang tepat guna, mendorong petani meningkatkan
produktifitas, meningkatkan kualitas lahan dan hasil pertanian serta meningkatkan
pendapatan petani. Karena selama ini penggunaan alsintan ditingkat petani masih
terbatas, petani pada umumnya lebih memilih cara-cara sederhana dan
konvensional dalam melakukan budidaya pertanian (Nurmayanti et al., 2018).
Proses pengolahan tanah dari cangkul kemudian dikembangkan dengan bajak
menggunakan tenaga hewan. Pengoperasian peralatan tersebut menggunakan
tenaga sapi atau kerbau bahkan dibeberapa daerah menggunakan kuda. Bajak
yang awalnya dikerjakan oleh sapi jantan, dan kemudian dibanyak daerah oleh
kuda (Sudiksa, 2016).
Traktor merupakan alat bermesin yang memiliki kemampuan untuk bisa
mengolah tanah. Fungsi-fungsi traktor sekarang telah menggantikan fungsi-fungsi
tenaga hewan seperti sapi dan kerbau dalam pengolahan tanah. Pengenalan yang
baik tentang mesin traktor ini, dapat mempercepat proses modernisasi pertanian.
Penggunaan traktor pada tahap pengolahan lahan lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan menggunakan bajak tradisional. Hal tersebut berarti
semakin banyak jam kerja traktor pada tahap pengolahan tanah, semakin besar
pula kemampuan petani dalam menyediakan tenaga kerja melalui suplai dan
subtitusi yang dilakukan oleh teknologi tersebut (Warnadi, 2015). Jenis-jenis
traktor sebagai berikut:
1. Traktor Roda Dua (Power tiller/Hand tractor)
Traktor roda dua adalah mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk
mengolah tanah. Mesin ini mempunyai efesiensi tinggi karena pembalikan dan
pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor tangan
ini merupakan mesin serbaguna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga
penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan
(trailer) (Nurmayanti et al., 2018).
2. Traktor Roda Empat
Traktor Roda Empat adalah suatu peralatan yang diciptakan oleh manusia
yang sangat bermanfaat untuk membantu meringankan tugas manusia
terutamanya pada kegiatan-kegiatan dibidang pertanian (Nurmayanti et al., 2018).
Traktor tangan merupakan (hand tractor) merupakan sumber penggerek dari
implement (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk
mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang
serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerek implement yang lain,
seperti pompa air. Selain kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling
kemudian terletak di bawah gigi perseneling, di pangkal poros kedua roda.
Kopling kemudian dioperasikan melalui tunas kemudi kiri dan kanan. Apabila
kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi perseneling tidak tersambung
dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan berhenti, dan traktor tangan dapat
bergerak maju mundur dengan kecepatan tertentu karena outaran poros motor
penggerek disalurkan di samping roda (Mugniesyah, 2016).
Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari implemen
(peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah.
Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna karena
dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain, seperti: pompa air,
alat prosesing, trailer, dan lain-lain. Menurut (Nurmayanti et al., 2018) komponen
utama traktor tangan terdiri dari beberapa unit utama yaitu :
1. Unit Penggerak.
Traktor tangan umumnya menggunakan unit penggerak menggunakan motor
satu selinder dengan daya antara 3 s/d 12 HP.
2. Unit kerangka dan transmisi
Kerangka merupakan tempat kedudukan motor penggerak, unit transmisi dan
bahagian traktor lainnya. Daya motor penggerak diteruskan ke roda traktor
melalui putaran poros engkol ke kopling utama melalui sabuk V. Kopling utama
meneruskan daya tersebut kesusunan roda gigi transmisi untuk menggerakkan
poros roda dan PTO atau bahagian/alat lain yang bergerak. Putaran gigi dapat
diatur/diubah dengan menggunakan kopling dan perubahan putaran (gas) dan lain-
lain.
3. Unit Roda.
Bagian ini terdiri dari roda/ban dan bagian lain yang menjalankan traktor.
Ban dapat berupa ban karet dengan berbagai tipe dan ukuran maupun roda besi.
Tetapi pada unit-unit tersebut masih banyak bagian-bagian yang penting pada
traktor tangan
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan
jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada
banyak tuas kendali. Namun, begitu banyaknya tuas kendali ini akan
mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu
sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberapa tuas
kendali. Tujuannya agar traktor mejadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah.
Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas (Lutfi. 2015).
Traktor merupakan sumber tenaga yang penting dalam pertanian modern.
Traktor pertanian dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu traktor
roda empat (traktor besar) dan traktor roda dua (hand traktor). Traktor roda empat
adalah mesin berdaya gerak sendiri berupa motor diesel beroda empat (ban karet
atau ditambah roda sangkar yang terbuat dari baja) mempunyai tiga titik gandeng
yang berfungsi untuk menarik, menggerakan mengangkat, mendorong alat dan
mesin pertanian dan juga sebagai sumber daya gerak (Kementerian Pertanian
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, 2015). Sebuah traktor 45
HP dengan empat roda penggerak digunakan dalam percobaan ini. Bagian utama sistem
kemudi traktor yang dikendalikan terdiri dari, tuas akselerasi, sudut setir, tuas pengangkat
dan penurun implemen, tuas kopling, tuas transmisi untuk gerak maju dan mundur, dan
tuas rem belok (Sutisna et al., 2015). Klasifikasi traktor Roda 4 Berdasarkan
Fungsinya, yaitu:
1. Crawler tractor, yaitu traktor dengan roda rantai.
2. Standard Row Crop, umum digunakan di berbagai perkebunan.
3. High clearance, traktor dengan jarak antara badan traktor dan tanah (ground
clearance) yang tinggi, cocok untuk perkebunan sayuran atau perawatan
tunas.
4. Orchard, traktor yang digunakan di wilayah perkebunan pepohonan yang
besar, ukurannya cukup ramping dan mudah membelok.
5. Multipurpose, dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
6. Lawn And Garden, untuk kebun.
7. Tree Skidder, digunakan untuk menarik kayu yang baru ditebang.
8. Skid Steer Loader, memiliki loader di depannya.
9. Four Wheel Drive with front steering wheel, traktor 4WD yang roda
depannya lebih kecil dari roda belakang. Traktor tipe ini memiliki traksi yang
besar sehingga memiliki tarikan yang kuat.
10. Four wheel drive with equal sized wheel and articulated steel framing. Roda
depan dan belakang traktor ini sama besarnya, bisa digunakan untuk lahan
yang berat.
Mengemudikan traktor roda empat menurut Sutisna (2015) dengan tuas
sistem kemudi yang lain yaitu tuas kopling, rem, transmisi, dan akselerasi
dikendalikan dengan sistem kontrol kalang terbuka. Sistem kontrol kalang terbuka
hanya memerintahkan sekali pada unit penggerak untuk menuju suatu keadaan
atau posisi tertentu. Proses pergerakan traktor bergerak maju dimulai dengan
gerakan pengendali tuas kopling menggerakkan kopling ke posisi tertekan dan
aktif. Setelah sensor mendeteksi posisi kopling dalam keadaan tertekan penuh
kemudian pengendali tuas transmisi maju-mundur bergerak ke posisi maju. Sensor
tuas transmisi memastikan bahwa tuas transimisi berada pada posisi yang tepat
yaitu posisi maju sebelum mengirim perintah menggerakkan kopling pada posisi
terangkat. Tuas kopling terangkat maka traktor akan bergerak maju dan
pengendali tuas akselerasi digerakkan untuk menaikkan rpm mesin ke 2500 rpm.
Selama traktor berjalan pengendali setir/ kemudi bergerak terus menggerakkan
setir sebesar sudut yang diperintahkan berdasarkan hasil perhitungan algoritma
pengendalian sistem. Sedangkan tuas-tuas yang lain tetap pada posisi hasil
gerakan saat traktor akan bergerak. Pengendalian setir terus dilakukan dengan
sistem kontrol kalang tertutup agar traktor dapat berjalan mengikuti lintasan acuan
yang telah ditentukan. Setelah mencapai ujung lintasan, pengendali akselerasi
menggerakkan tuas akselerasi ke posisi 1100 rpm dan pengendali kopling
menggerakkan kopling ke posisi tertekan sehingga traktor berhenti. Setelah sensor
pengendali kopling mendeteksi kopling dalam keadaan tertekan, tuas transmisi
digerakkan ke posisi netral.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Bagian dari traktor roda dua memiliki bagian yang terdiri dari roda, V belt,
tuas persneling, tuas gas, handle (stang), knalpot, mesin, tangka dan ontel.
Sedangkan traktor roda empat terdiri dari roda, lampu, saringan udara, setir
atau tuas pengendali, tuas pemindah kecepatan, tuas pengatur hidrolik, tuas
garden, pedal rem, pedal gas, pedal rem parker dan pengunci differensial.
2. Untuk mengemudikan traktor roda dua dengan cara diongkel agar mesin
menyala, gerakan tuas persneling untuk atur tenaga, gunakan stang untung
mengendalikan traktor, belokan traktor sesuai kondisi lahan dan jika sudah
selesai gas dikecilkan pada posisi netral lalu traktor dimatikan. Sedangkan
untuk mengemudikan traktor roda empat adalah dengan cara nyalakan traktor
lalu injak pedal gas dan dikendalikan dengan setir.

B. Saran

Praktikan diharapkan lebih memperhatikan saat aissten praktikum


menjelasan bagian-bagian dari setiap komponen traktor dan mekanisme kerja dari
traktor tangan maupun traktor roda empat.
DAFTAR PUSTAKA

Hardjosentono. 2006. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta.

Husmaruddin & Salma. 2014. Analisis bantuan traktor dalam meningkatkan


pendapatan petani di Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu. Jurnal
Equilibrium, 4(2): 29-38.

Kementerian Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.


2015. Modul Traktor Roda Dua (Hand Tractor). Diklat Teknis Dalam
Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian Pertanian
dan Babinsa.

Lutfi M, Rayer. 2015. Tanah Sawah Bayu. Media Publishing, Malang.

Mugneisyah. 2016. Mesin Pasca Pengelolaan Lahan. Institut Pertanian Bogor,


Bogor.

Nurmayanti, I., Nova, M.A., Norita, L., & Ali, M. 2018. Fungsi Mesin Traktor
Dan Alat Tradisional Pengolah Tanah. Universitas Merdeka, Surabaya.

Siregar. 2004. Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian. Departemen Pendidikan


Nasional, Jakarta

Sudiksa, I.G.Y. (2016). Hilangnya Budaya Membajak Sawah Dengan


Menggunakan Sapi Akibat Perkembangan Teknologi Traktor. Media
Komunikasi FPIPS, 15(2): 46-50.

Sutisna, S.P., Subrata, I.D.M., & Setiawan, R.P.A. 2015. Sistem pengendali
kemudi traktor otomatis empat roda pada pengujian lintasan lurus. Agritech,
35(1): 106-113.

Warnadi. 2015. Penyerapan Tenaga Kerja pada Usahatani Padi Sawah di Desa
Ambarketawang Kecamatan Gamping. Jurusan Geografis FIS UNJ Sleman,
Yogyakarta.
Lampiran 2. ACC Acara 2

Anda mungkin juga menyukai