Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PEMANFAATAN TRAKTOR RODA DUA SEBAGAI SUMBER


TENAGA DI BIDANG PERTANIAN
MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK

DISUSUN OLEH:
STEFANUS DEDY JOKO PURBA
J1B118041

DOSEN PENGAMPU:
Zainal Arifin,S.Pd.,M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha ESA atas segala limpahan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“pemanfaatan traktor roda dua sebagai sumber tenaga di bidang pertanian”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah motor dan tenaga
penggerak,semoga makalah ini dapat digunakan sebagai satu acuan atau penambah
wawasan bagi pembaca tentang traktor roda dua.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,sehingga masih banyak kekurangan
dari penulisan makalah ini,oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik yang
membangun dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki penulisan makalah ini
kedepannya,untuk itu semua penulis mengucapkan terimakasih banyak.

Doloksanggul,29 oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

NO. HAL

1. KATA PENGANTAR...........................................................................................i
2. DAFTAR ISI........................................................................................................ii
3. BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
4. BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Traktor roda dua.................................................................................................3
2.2 Mengoperasikan traktor roda dua......................................................................4
2.2.1 Cara menghidupkan traktor.........................................................................4
2.2.2 Menjalankan traktor.....................................................................................4
2.2.3 Memasang implemen pengolahan tanah......................................................5
2.2.4 Pengolahan tanah.........................................................................................6
2.3 Komponen traktor roda dua...............................................................................7
2.3.1 Tenaga penggerak motor.............................................................................7
2.3.2 Kerangka dan transmisi...............................................................................8
2.3.3 Tuas kendali/kontrol.................................................................9
2.4 Pemanfaatan traktor roda dua sebagai sumber tenaga....................................12
2.4.1Pengolahan lahan.......................................................................................12
2.4.2 Pengangkut hasil panen.............................................................................13
2.4.3 Penarik alat penanam padi.........................................................................13
2.3.3 Penyiangan.................................................................................................13
5. BAB III PENUTUP..............................................................................................15
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................15
3.2 Saran. 15
DAFTARPUSTAKA................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama penduduk di
Indonesia. Bidang pertanian tidak bisa lepas dari bantuan teknologi baik dari awal
persiapan lahan hingga panen. Salah satu teknologi yang berperan penting adalah
teknologi pengolahan lahannya. Pengolahan tanah merupakan suatu usaha manusia
untuk merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan. Pekerjaan pengolahan tanah di negara berkembang umumnya
menggunakan tenaga manusia dan tenaga hewan sebagai sumber tenaga. Pengolahan
tanah dengan menggunakan tenaga manusia maupun hewan membutuhkan waktu,
energi, tenaga kerja, dan biaya yang besar sehingga dianggap kurang efektif. Untuk
mempermudah pekerjaan pengolahan tanah pada abad ke-18 diciptakan traktor
bertenaga uap yang berkembang hingga saat ini. Traktor tangan yang banyak
digunakan saat ini adalah yang menggunakan motor bensin. traktor tangan yang
beredar dipasar saat ini harganya masih cukup mahal untuk petani dengan
penghasilan rendah. Oleh karena itu dibutuhkan traktor tangan dengan desain yang
sederhana dan perawatan yang murah.
Traktor tangan merupakan alat pertanian yang berfungsi sebagai alat pengolah
tanah/lahan yang digerakkan dengan menggunakan tenaga mesin. Traktor dapat
meringankan dan mempercepat pekerjaan pengolahan tanah. hal ini berdasarkan data
yang diperoleh dari penelitian Rudi Santoso, ditunjukkan perbedaan waktu yang
dibutuhkan untuk mengolah 1(satu) hektar sawah dengan menggunakan tenaga
manusia, hewan, dan traktor tangan, yaitu 106,17 jam/ha (manusia), 64,44 jam/ha
(hewan), dan 33,01 jam/ha ( traktor tangan)

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat dibahas pada makalah ini adalah;

1
1. Apa itu traktor roda dua?
2. Bagaimana cara mengoperasikan Traktor roda dua?
3. Apa saja komponen traktor roda dua?
4. Apa kegunaan/manfaat traktor di bidang pertanian?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
mahasiswa tentang traktor roda dua serta memahami apa saja komponen yang
terdapat pada traktor roda dua dan mengetahui pemanfaatan traktor roda dua dibidang
pertanian agar penggunaan traktor dalam pertanian dapat dilakukan dengan tepat dan
efisien.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Traktor Roda Dua


Traktor dua roda sering disebut juga sebagai traktor tangan atau hand traktor
yang mana traktor tangan ini menggunakan motor satu silinder dengan daya 5-15 hp,
bahan bakar yang digunakan umumnya solar. Motor penggerak dipasang pada
kerangka dengan 4 buah baut pengencang. Motor dapat digeser kearah depan dan
belakang untu memperoleh keseimbangan traktor. Untuk menghidupkan traktor ini
digunakan engkol.
Kerangka pada traktor tangan berperan sebagai tempat kedudukan motor
penggerak , unit transmisi dan bagian traktor lainnya .daya pada motor penggerak
disalurkan melalui putaran poros engkol kekopling utama melalui sabuk V. kopling
utama meneruskan daya tersebut kesusunan roda gigi transmisi untuk menggerakkan
poros roda dan poros rotary. Disamping untuk menyalurkan daya, unit transmisi juga
berfungsi untuk mengatur keceptan traktor.
Ukuran Traktor Dua Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan kapasitasnya traktor roda dua dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
-Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp
-Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
-Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp
Jenis Pekerjaan Yang Dapat Dilakukan Traktor Dua Roda
Umumnya digunakan pada lahan yang sempit dan banyak digunakan petani di
Indonesia, karena dapat berputar dengan tajam atau lintasan berputar yang sempit jika
dibandingkan dengan mini traktor Traktor tangan dengan daya yang kecil dapat
digunakan pada kebun yang kecil (Garden Traktor), sperti untuk kebun sayuran
orgnik dengan dengan system kelambu.Traktor roda dua atau traktor tangan juga
dapat mengolah tanah yang gembur dan dengan kelembaban tertentu, dan disesuaikan
dengan kekuatan traktor tersebut. Oleh karena itu traktor roda dua ini dapat
dioperasikan pada lahan yang lembab atau basah dan tidak terlalau kering.
2.2 Mengoperasikan traktor roda dua
2.2.1 Cara Menghidupkan Traktor

 Sebelum menjalankan traktor, periksalah minyak pelumas, bahan bakar,


kekencangan baut, tegangan V-Belt, dan kelengkapan lainnya untuk
memastikan traktor dapat beroperasi dengan baik.
 Pastikan V-Belt dalam posisi kendor (tidak meneruskan tenaga/
putaran),kemudian hidupkan diesel dengan memutar Engkol Starter yang
tersedia.
 Dalam Menghidupkan traktor, Seharusnya semua Komponen Pada Traktor
tersebut dapat berfungsi dengan baik. traktor yang menggunakan motor diesel
dihidupkan dengan engkol. Mula – mula engkol dipasang pada poros engkol
(crank Shaft). Setelah gas dibesarkan sedikit. Engkol diputar beberapa kali
sampai putarannya cukup untuk menghidupkan motor. Sewaktu pemutaran,
jangan lupa menarik alat penghilang kompresi (dekompresi level). Jika tidak
akan dapat memutar engkol motor.
 Orang yang menghidupkan Traktor tersebut, harus sangat paham dan kenal
mengenai Traktor tersebut.
 Dalam menghidupkan traktor tangan diperlukan tenaga yang kuat dalam
memutarkan Engkol, Karena Traktor tersebut bermesin Diesel yang
tekanannya berat.

2.2.2 Menjalankan Traktor

 Dalam Menjalankan Traktor, Seseorang Harus Tahu Bagian-bagian kendali


Traktor.
 Setelah Diesel dihidupkan dan gas sudah diatur sedemikian rupa, traktor dapat
dijalankan dengan mengubah posisi Tension Handle ke posisi jalan (ditarik
kebelakang). Jika diperlukan, pengatur gas dapat diatur kembali untuk
memperoleh putaran yang sesuai
 Setelah motor dihidupkan, kemudian periksalah apakah gigi / porsneling
sudah netral dan kopling, jika tidak mungkin saja dapat menimbulkan
kecelakaan. Disamping itu pada traktor terdapat alat yang dapat mengatur
kecepatan rendah atau tinggi. Alat ini digunakan untuk menambah atau
mengurangi kecepatan lajunya traktor dan juga untuk putaran garu/ cangkul
putar.
 Traktor dapat dibelokkan dengan cara menarik Clutch Handle. Tariklah
Clutch Handle Kiri jika ingin berbelok ke kiri, dan sebaliknya, tariklah Clutch
HandleKanan jika ingin berbelok ke kanan. Traktor berbelok dengan cara
menghentikan putaran salah satu roda.
 Saat traktor berbelok, salah satu roda traktor berfungsi sebagai pusat belokan
dan roda yang lain tetap berjalan sehingga traktor seolah-olah berputar dengan
roda yang diam sebagai pusat putaran.
 Saat traktor berbelok, pastikan posisi operator berada diluar radius stang,
karena stang akan berayun ke samping mengikuti putaran pembelokan traktor.
Ayunan ke samping ini akan membahayakan operator jika operator berada
dalam radius stang.
 Untuk menghentikan traktor, lepaskan Tension Handle sampai pada posisi
paling depan (posisi stop/berhenti).Traktor juga akan berhenti sementara saat
Clutch Handle Kanan dan Kiri ditarik bersama-sama. Prosedur yang terakhir
ini adalah prosedur untuk situasi khusus (dapat dilakukan namun tidak
disarankan). Harap diingat juga bahwa saat melepaskan tarikan Clutch Handle
harus bersama-sama. Jika pelepasan tarikan tidak bersama-sama maka traktor
akan berbelok tidak terkendali.

2.2.3 Memasang Implemen Pengolahan Tanah

 Dalam memasang Implemen Pengolahan Tanah, traktor harus dalam keadaan


berhenti, bahkan kondisi Motor pengerak, dalam keadaan mati guna menjaga
keamanan dan keselamatan pada saat memasang implemen pengolahan tanah
pada traktor tangan.
 Dalam memasang Implemen Pengolahan Tanah, terlebih dahulu sesuaikan
ketinggian stang agar dapat dioperasikan dengan baik sesuai dengan keinginan
operator.
 Cara mengatur ketinggian dengan cara menggeser Hitch. Hitch dapat dipasang
pada Gear Box dengan 2 posisi. Pasanglah baut pada posisi atas untuk
memperoleh kondisi stang lebih tinggi dan posisi bawah untuk memperoleh
kondisi stang lebih rendah.
 Pemasangan Plow Head dapat digeser ke atas maupun ke bawah untuk
memperoleh ketinggian stang yang berbeda.
 Membalik Plow Head. Plow Head dapat dipasang terbalik atas-bawah untuk
memperoleh ketinggian stang yang berbeda. Pasanglah Plow Head dengan
kepala di atas untuk memperoleh stang tinggi dan pasang Plow Head dengan
kepala di bawah.
 Setelah hitch dan Plow Head disesuaikan, implemen tanah dapat dipasangkan
dengan baik sesuai dengan keinginan operator.

2.2.4 Pengolahan Tanah


Untuk melakukan pengolahan lahan, digunakan alat-alat (implement) sebagai berikut:

 1. Luku (Single Plow)


Luku digunakan untuk membongkar dan membalik tanah pada proses
penyiapan lahan. Luku dipasang dengan menghubungkan Plow Head dengan
Hitch menggunakan Hitch Pin. Pasanglah luku pada lubang Hitch tepi kanan,
namun jika dikehendaki, dapat dipasang pada lubang tengah atau tepi kiri.
Kedudukan Luku dan Frame harus diusahakan dalam posisi horisontal agar
pelumasan / pendinginan diesel tidak terganggu dan operasional traktor
menjadi stabil. Aturlah ulir pengatur yang tersedia untuk memperoleh
kedalaman
 2. Gelebeg (Puddler)
Gelebeg digunakan untuk memecah bongkahan tanah. Pada tanah yang
berlumpur / lembek, proses pengolahan tanah bisa langsung dengan gelebeg.
tanpa harus diluku terlebih dahulu. Pasanglah gelebeg pada lubang pen
tengah, lubang yang lain sebagai cadangan.
 3. Garu (Leveler)
Garu digunakan untuk meratakan permukaan tanah sebagai proses terakhir
(finishing) pengerjaan tanah. Pasang garu pada lubang pen tengah dan aturlah
kemiringan garu menggunakan baut penyetel yang tersedia untuk memperoleh
kemiringan yang sesuai dengan kondisi tanah yang sedang diolah.
 4. Bajak Parabola (Disc Plow)
Disc Plow berfungsi seperti bajak. Dengan menggunakan Disc Plow, akan
diperoleh hasil pembajakan 2x lebih lebar jika dibandingkan dengan hasil
bajak biasa (Single Plow). Dengan demikian, pemakaian bahan bakar menjadi
lebih hemat. Aturlah kedalaman pembajakan dengan ulir pengatur yang
tersedia.

2.3 Komponen Traktor Roda Dua


Komponen Utama Traktor Dua Roda
Langkah pertama yang harus dipelajari untuk dapat mengoperasikan traktor dua
roda ini adalah mengenal traktor dua roda itu sendiri .Bagian-bagian utama traktor
tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
2.3.1 Tenaga penggerak motor.
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga
yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan
kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang
pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka
dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya
untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang
digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan apabila posisi motor digeser maju,
begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan engkol,
sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter. Sebagian
besar traktor menggunakan motor diesel.Penggunaan motordiesel umumnya lebih
murah baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih
awet dibanding motor jenis lain, asalperawatannya dilakukan dengan baik dan benar
sejak awal.
2.3.2 Kerangka dan Transmisi (Penerus Tenaga)
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan
bagian traktor lainnya.Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan
menggunakan beberapa buah baut pengencang. Transmisi berfungsi memindahkan
tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang
digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai
dan sebagainya. Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan
vbelt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi
persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros PTO.Selain untuk
menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan
putaran poros roda dan poros PTO.Dari PTO tenaga dasalurkan lewat gigi dan rantai
ke mesin rotary.
Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu
karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda
yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban, roda besi, roda apung (roda
sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi untuk transportasi.dan mengolah tanah
kering. Bentuk permukaan roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip. Roda
ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi digunakan
untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah,
sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung
digunakan pada saat pengolahan tanah basah.Roda apung ini ada yang lebar, ada juga
yang diameternya besar, sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam
dalam lumpur.Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya
roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar
samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda.Pemasangan
roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan dengan cara
melepas mur-baut dan atau pena penyambung. Setelah roda dilepas, baru dipasang
roda pengganti yang sesuai.Pemasangan roda ini tidak boleh terbalik. Untuk roda ban,
pada sisi atas ban, arah panah harus ke depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah harus
menancap ke tanah.Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak boleh menancap ke
tanah.Sehingga pemasangan roda tidak boleh terbalik antara roda kiri dan kanan.
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan beberapa
lubang.Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar olah
implemen. Pemasangan roda yang cukup lebar juga akan menjaga keseimbangan
traktor, terutama apabila digunakan pada lahan yang miring. Sedang lubang yang ada
di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga menjamin roda tidak akan slip atau
lepas pada saat pengoperasian.
2.3.3 Tuas Kendali/Kontrol
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya
traktor.Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas
kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor
menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi
traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali.Tujuannya agar traktor
menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah.Meskipun kemampuan traktor
menjadi terbatas.
Tuas kendali yang sering ada pada traktor tangan adalah sebagai berikut:
1.Tuas persneleng utama
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada
persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan poros
roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6 kecepatan
maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis
pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai
berikut:
 Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary
 Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan
 Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang
 Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa
 Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak
 Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan
 Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak
2. Tuas persneleng cepat lambat
Tuas ini tidak selalu ada.Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri dari 3
kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor tangan dilengkapi dengan
tuas persneleng cepat lambat.Fungsi perneleng ini untuk memisahkan antara
pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi (berjalan dan menarik
trailer/gerobak).
3. Tuas kopling utama
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas
dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke gigi
persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka tenaga
motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas kopling
utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama.
4. Tuas Persneleng Mesin Rotary
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros
PTO.Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral.Apabila hasil pengolahan
yang diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi tuas persneleng mesin
rotary pada posisi cepat.Begitu juga sebaliknya.(Kecepatan putar pisau rotary dapat
juga diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung).
5. Tuas Persneleng Kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masing-masing
ada di sebelah kanan dan kiri.Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling
kemudi (kanan dan kiri).Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran
gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan
akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila
kopling kiri ditekan.
6. Stang Kemudi Dan Kemudi Pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk berpegangnya
operator.Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokan raktor.Meskipun
sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam,
perlu dibantu dengan stang kemudi.Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat
implemen pada saat pengoperasian.Kemudi pembantu digunakan untuk tempat
bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor,
sehingga hasil pengolahan tanah bias lebih dalam.
7. Tuas Gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak. Tuas ini
digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai
dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk mematikan motor
traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi “STOP”.
8. Tombol Lampu Dan Bel
Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga diperlukan
penerangan.Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya.Dengan
adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus dilengkapi dengan kumparan
sebagai sumber arus listrik.
9. Tuas Penyangga Depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan menggerakkan
penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun
untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya mempunyai dua roda. Apabila traktor
dalam keadaan berhenti (ditinggal operator), maka untuk menegakkan traktor
diperlukan penyangga.
Jenis Alat Bantu Traktor Dua Roda
Adapun alat-alat bantu pada traktor dua roda adalah sebagai berikut :
a. Unit roda.
 Roda ban
 Roda pengatur kedalaman bajakan
 Roda besi
 Roda apung
b. Unit equipment atau peralatan lainnya
 Bajak singkal
 Bajak rotary
 Gelebeg
 Ridger
 Trailer
 Transplanter
 Seed drill

2.4 Pemanfaatan traktor sebagai sumber


tenaga 2.4.1.Pengolahan lahan
Hand Tractor merupakan salah satu alat mesin pertanian yang digunakan
untuk meringankan kerja yang tidak manusiawi seperti mencangkul lahan yang
sangat luas dengan tenaga manusia. Dengan adanya traktor maka kerja-kerja
yang seperti itu dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien, juga dapat
meringankan beban petani sehingga petani dapat mengerjakan pekerjaan lain dalam
proses produksi produk pertanian). Lebih dari separuh energi yang digunakan untuk
proses produksi adalah pengolahan tanah.Pengolahan tanah pertama memerlukan
energi yang paling banyak karena pada kegiatan ini berlangsung pemotongan dan
pembalikan tanah yang keras ke dalam bongkahan-bongkahan tanah yang kelak akan
dihancurkan dalam pengolahan tanah kedua (Islami, 1995).
Pengolahan tanah merupakan proses merubah sifat fisik tanah dengan cara
memotong, membalik, memecah, atau membongkar tanah, sehingga tanah dapat
diolah untuk menanam. Pengertian lain, pengolahan tanah dalam usaha budidaya
pertanian bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam baik
secara fisis, kemis, maupun biologis, sehingga tanaman yang dibudidayakan akan
tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah terutama akan memperbaiki secara fisis,
perbaikan kemis dan biologis terjadi secara tidak langsung. Pengolahan tanah
dibedakan menjadi dua tahap yaitu : (1) Pengolahan tanah pertama (pembajakan), dan
(2) Pengolahan tanah kedua (penggaruan). Dalam pengolahan tanah pertama, tanah
dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di permukaan
tanah terpotong dan terbenam. Kedalaman pemotongan dan pembalikan tanah
umumnya antara 15 sampai 20 cm. Pengolahan tanah kedua, bertujuan
menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar menjadi
lebih kecil dan sisa tanaman dan gulma yang terbenam dipotong lagi menjadi lebih
halus sehingga akan mempercepat proses pembusukan.
2.4.2.Pengangkut hasil panen
Tractor tangan sebagai tenaga penarik dan pendorong dapat pula digunakan
sebagai tenaga penarik gerobag untuk mengangkut hasil panen. Gerobag yang
digunakan sebagai penampung hasil panen yang akan diangkut dinamakan trailler.
Banyaknya trailler yang dapat diangkut oleh traktor tergantung dari kapasitas angkut
dari trailler, daya dari traktornya sendiri serta jenis muatan yang akan diangkut.
Untuk menentukan jumlah serta kemampuan maksimum dari traktor.
2.4.3. Penarik alat penanam padi
Alat tanam tipe tarik hand tractor dapat diaplikasikan dilahan pasang
surut,karena selain bisa menempatkan benih padi secara larikan,prinsip kerjanya
sederhana dan mudah dilakukan.
Penggunaan alat dan mesin tanam merupakan salah satu alternatif untuk
mengatasi keterbatasan tenaga kerja (Astanto dan Ananto,1994).karena dalam sistem
usaha tani padi banyak menyita tenaga kerja,selain itu diperlukan kecepatan waktu
tanam agar didapat keseragaman tanaman.
2.4.4.Alat Penyiangan
Gulma (weeda) atau tumbuhan pengganggu merupakan tumbuhan yang
mempunyai sifat merusak, dan perkembangannya sangat cepat sehingga terjadi
persaingan dengan tanaman terhadap unsur hara, dan dapat mengakibatkan
pengurangan produksi tanaman. Dengan demikian pengendalian maupun
pemberantasan gulma ini merupakan aspek yang penting urttuk diperhatikan dan
dilaksanakan. Prinsip yang dipergunakan dalam pemberantasan gulma secara fisik
adalah: 1) pembongkaran tanah, 2) penimbunan, 3) pemotongan akar-akar gulma, dan
4) penggunaan api. Peralatan untuk pemberantasan tumbuhan pen gganggu secara
mekanis adalah kultivator. Pengolahan tanah dapatberfungsi sebagai proses
pemberantasan tumbuhan pengganggu, karena dalam pengolahan tanah terjadi proses
pembongkaran dan pembalikan tanah. Tetapi dalam hal ini pengolahan tanah
merupakan pemberantasan tumbuhan pengganggu sebelum tanaman sendiri di tanam.
Berdasarkan letak atau cara penggandengannya dengan traktor, kultivator dapat
dibedakan atas 2 macam, yaitu kultivator yang digandeng di depan traktor (front
mounted cultivators) dan kultivator yang digandeng di belakang traktor (rear mounted
cultivators).
Dalam penggunaan kultivator yang digandeng di depan traktor lebih mudah
dikendalikan jika dibandingkan dengan yang digandeng di belakang, akan tetapi
kultivator yang digandeng di depan mempunyai konstruksi yang lebih rumit dan
memerlukan pemeliharaan yang lebih baik. Kultivator merupakan alat yang dapat
dioperasikan dengan memerlukan beberapa macam alat yang akan ditarik pada
permukaan tanah dengan kedalaman tertentu, sehingga dapat memusnahkan gulma
muda dan melindungi pertumbuhan tanaman
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Traktor tangan merupakan alat pertanian yang berfungsi sebagai alat pengolah
tanah/lahan yang digerakkan dengan menggunakan tenaga mesin. Traktor dapat
meringankan dan mempercepat pekerjaan pengolahan tanah.Pengolahan tanah
awalnya dilakukan secara konvensioal atau secara tradisional, dengan menggunakan
tenaga hewan ternak (sapi, kerbau, dan kuda). Seiring dengan perkembangan zaman,
pengolahan tanah konvensional diganti dengan pengolahan secara modern
menggunakan teknologi yang canggih. Alat-alat sederhana yang umumnya digunakan
untuk mengolah tanah seperti cangkul, parang, sabit dan lain-lain, sekarang diganti
dengan bajak dan garu yang di gandengkan dengan traktor. Pengolahan tanah
terutama akan memperbaiki secara fisis, perbaikan kemis dan biologis terjadi secara
tidak langsung.Pemanfaatan traktor roda dua dalam bidang pertanian dapat digunakan
sebagai alat pengolah tanah,penarik penanam benih,penyiangan lahan dan
pengangkutan hasil pertanian dari lahan.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil penulisan makalah ini penulis menyarankan agar mahasiswa
dapat mengenal langsung dengan komponen-komponen hand tractor baik hanya
melihat atau bisa mengoperasikannya meskipun tidak dapat praktek di kampus akan
tetapi dapat berkenalan lebih dekat dengan hand tractor di daerah masing-masing agar
ilmu yang didapat dari pembelajaran dan pembuatan makalah ini dapat tersampaikan
dan lebih dapat diaplikasikan.
DAFTAR PUSTAKA

Astanto E. dan E. Ananto.1994. Alat Penanam Padi Sebar Langsung Sederhana.


Buletin Teknik Pertanian. Sukamandi No.2.
Islami, T dan W. H. Utomo. 1995. Hubungan Tanah, Air, dan Tanaman. IKIP
Semarang Press
Kramadibrata, A. M. 2000. Analisis Kinerja Beberapa Struktur Geometri Bajak
Singkal pada Pengolahan Lahan Sawah. Disertasi. Institut Pertanian Bogor.
www.file:///C:/Users/ASUS/Downloads/FUNGSI%20MESIN%20TRAKTOR%20D
AN%20ALAT%20TRADISIONAL%20PENGOLAH%20TANAH.pdf.
Diakses pada tanggal 29 oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai