Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

2.1.5 Hasil dan Pembahasan

2.1.5.1 Hasil

Tabel 1. Komponen-Komponen Hand Traktor


No Komponen Fungsi
1 Tenaga penggerak motor untuk memperoleh keseimbangan traktor dan
untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang
digunakan
2 Kerangka dan transmisi sebagai tempat kedudukan motor penggerak,
transmisi dan bagian traktor
3 Tuas kendali/kontrol untuk mengendalikan jalannya traktor
4 Tuas persneleng untuk mengatur kecepatan hand traktor
5 Tuas kopling untuk menghubungkan dan memutuskan
hubungan motor penggerak dna transmisi
6 Stang kemudi dan untuk membantu membelokan raktor
kemudi pembantu
7 Tuas gas untuk mengubah kecepatan putaran poros
motor penggerak yang sesuai dengan tenaga
yang dibutuhkan
8 Tombol lampu dan bel pada waktu malam hari, sehingga diperlukan
penerangan
9 Knalpot untuk saluran pembuang sisa-sisa pembakaran
dalam mesin
10 Engkol Untuk menghidupkan mesin dengan cara di
putar
11 Tangki bahan bakar Sebagai tempat memasukkan bahan bakar

Tabel 2. Komponen Traktor Roda 4


No Komponen Fungsi
1 Pemberat Depan Untuk membuat traktor stabil
2 Engine Stop Untuk mematikan traktor
3 Perseneling Untuk menambah kecepatan
4 PTO Untuk memutar rotari
Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:
Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

5 Kursi Tempat duduk


6 Lampu Depan Untuk penerangan di malam
hari
7 Lampu Sign Tanda berbelok
8 Stir Untuk mengemudi traktor
9 Knalpot Untuk membuang sisa-sisa
pembakaran
10 Gardan Untuk menghubungkan tenaga
dengan roda
11 Stop Kontak Untuk menghidupkan traktor
12 Perseneling Cepat Lambat Untuk mempercepat atau
memperlambat laju traktor
13 Tuas 2 WD dan 4 WD Untuk keluar saat traktor berada
di lahan
14 Gas Tangan dan Gas Kaki Untuk menambah kecepatan
15 Tuas Rem
Untuk menahan laju traktor
16 Roda Untuk berjalan
17 Atap Untuk melindungi pengemudi
dari panas atau hujan
18 Tuas Kelinci/Tuas Kura-Kura Untuk menentukan laju traktor

2.1.5.2 Pembahasan

Pratikum pertama yaitu pengenalan hand traktor dan traktor roda emapat
dimana pratikum ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian, dimana setiap posko-
posko menjelasan apa saja komponen-komponen dari Traktor dan hand traktor
lalu diposko selanjutnya langsung belajar bagaimana pengoperasiannya.
Didalam pratikum ini Cara pengoperasian hand traktor, caranya ialah
dengan menghidupkan mesin terlebih dahulu, dengan memutar engkol. Kemudian
atur gigi transmisi dan pedal turn on-off dipindahkan ke turn on agar hand traktor
dapar berjalan. Ketika akan berbelok, tekan atau tahan pedal yang ada pada sisi
kanan untuk belok ke kanan dan ke kiri untuk belok kiri. Jika ingin berhenti tekan
pedal kiri dan kanan secara bersamaan maka traktor akan berhenti. Jika pekerjaan
sudah selesai, letakan pedal gigi pada posisi netral lalu turn off maka traktor akan
mati. Pengoperasian traktor roda 4 yaitu dengan menetralkan dulu tuas-tuas yang
ada, seperti tuas rem, tuas gas, tuas gigi dan tuas kopling. Periksa dulu sebelum

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

menyalakan stop kontak. Putar kunci ke arah ON, mesin traktor roda empat akan
hidup. Untuk menjalankan, tekan tuas kopling hingga benar-benar habis. Lalu tuas
gas perlahan-lahan diinjak sedikit untuk menjalankan. Lepaskan tuas kopling,
untuk berhenti gunakan tuas kopling dan tuas rem. Jika mundur kita menggunakan
gigi khusus (R).
Penggunaan gigi pada traktor tergantung dari daerah yang dilalui. Ada 2
jenis gigi yaitu gigi kelinci dan gigi kura-kura. Gigi kura-kura sering digunakan
pada daerah lapangan ataupun lahan yang akan kita olah atau daerah yang
membutuhkan kecepatan yang lambat. Gigi kelinci digunakan ketika penggunaan
traktor berada di jalan raya atau berjalan normal, atau daerah lahan yang tidak
memiliki hambatan tidak ada gangguan. Gigi kelinci dapat diartikan sebagai
kecepatan yang cepat atau normal. Gigi kura-kura sesuai istilahnya dapat
dikategorikan kecepatan lambat, cocok pada saat pengolahan lahan.
Penggerak hand traktor yang yang digunakan model Kubota dengan tenaga
rata-rata adalah 72,2200 Mp.Rpm. Untuk tenaga maksimum adalah 8,5-2400
Mp.Rpm. Traktor roda 4 dengan daya mesin 20,1 kw dan daya PTO yaitu 22,5 HP.
Sedangkan pada tenaga penggerak dengan daya 27 HP.
Kendala yang dihadapi saat praktikum yaitu saat pengoperasian hand
traktor, dibutuhkan tenaga yang besar untuk memutar engkol agar mesin dapat
hidup. Dan juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghidupkanya
karena harus diengkol. Hand traktor juga membutuhkan tenaga yang besar ketika
berjalan,alasannya untuk membelokannya saja harus mengeluarkan tenanga yang
besar karena semua nya tergantung ditangan. Apalagi untuk perempuan membawa
hand traktor cukup menguras tenaga,sangat lebih cocok untuk laki-laki yang
mengoperasikannya. Kendala pada traktor roda 4 ketika mengoperasikannya.
Banyak tuas-tuas yang belum dimengerti fungsinya, hasilnya pada saat traktor
berjalan sering terjadi loncatan kecil pada traktor roda 4. Jika tidak mengerti saat
memasukan gigi dan koplingnya akan menyebabkan traktor sedikit loncat atau
bisa jadi traktor mati dengan sendiri. Pengoperasian hand traktor jika tidak
berhati–hati akan menimbulkan masalah yang besar. Salah satu akibatnnya dapat
merugikan diri sendiri
Merk yang digunakan pada traktor tangan adalah model Quick CT 1000
dengan kecepatan 1 maju adalah V-Belt (2 buah) dan rension. Minyak yang
Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:
Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

digunakan sebanyak 5,5 liter. Berat hand traktor yang dijalankan adalah 300 kg.
Sedangkan untuk penggerak digunakan model Kubota. Untuk sistem lampu yang
digunakan pada hand traktor adalah LC regulator. Traktor roda 4 merk yang
digunakan yaitu Kubota L 1600 DT. Sedangkan untuk tenaga penggerak
digunakan Kubota D 1405
2.1.6 Kesimpulan dan Saran

2.1.6.1 Kesimpulan

Praktikum objek 1 mengenai pengenalan traktor roda 4 dan hand traktor.


Praktikum dilaksanakan pada jurusan teknik pertanian. Hand traktor adalah
sebuah alat pertanian yang pengoperasianya bertumpu pada tangan. dengan merk
Quick LT 1000, bahan bakar yang digunakan solar dengan kapasitas 9,5 liter. Cara
menghidupkan mesin dengan cara memutar engkol pada sisi hand traktor. Selain
hand traktor praktikan juga menjalankan traktor roda 4 dengan merk kubota
model 1600 DT. Bahan bakar yang digunakan adalah solar dengan daya 17 HP.
Komponen-komponen han traktor juga dipelajari pada bab ini seperti tenaga
penggerak, gigi transmisi, tuas kiri dan kanan, tuas on-off, knalpot dan lain-lain.
Cara menjalankan traktor roda 4 hampir mirip dengan cara menjalankan mobil.
Dimana dibutuhkan ke hati-hatian saat pengoperasiannya tergantung bagaimana
kita mengatur tuas-tuas yang ada pada traktor roda 4. Komponen-komponen
traktor roda 4 antara lain persneling, PTO, kursi, lampu depan, lampu sen, stir,
knalpot, engine stop dan lain-lain. Hand traktor dan traktor roda 4 sangat banyak
fungsinya untuk mengolah tanah dan dibantu dengan implemen. Implemen yang
biasa digunakan bajak singkal, bajak rotari dan bajak piringan. Hand traktor
biasanya digunakan pada lahan basah sedangkan traktor roda 4 sering digunakan
pada lahan kering.

2.1.6.2 Saran
Saran untuk praktikum objek 1 yaitu praktikan harus waspada agar terhindar
dari kecelakaan kerja saat praktikum. Praktikan harus melakukan praktikum
secara serius dan sesuai dengan instruksi. Sebelum praktikum harusnya praktikan
menguasai materi yang mau dipraktikumkan. Sdan asisten agar tidak terjadi
kesalahan dalam pratikum dan selalu aman .Selalu mendengarkan intruksi Pada

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

saat pengoperasian traktor harusnya didampingi selalu oleh asisten agar


meminimalisir kecelakaan kerja.

2.2.5 Hasil dan Pembahasan

2.2.5.1 Hasil

Tabel 3. Pengolahan Tanah Pertama dan Kedua pada Lahan Kering


No Keterangan Pengamatan
1 Lebar Bajakan 0,76 m
2 Kedalaman Bajakan 9,833 m
3 Luas Total 60 m2
4 Luas Tidak Terbajak 14,49 m2
5 Luas Terbajak 41,51 m2

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

6 Kecepatan Rata-Rata 0,99 m/s


7 Waktu Belok 71,55 s
8 Waktu Slip 8,556 s
9 Slip 0,53 %
10 Total Waktu Keseluruhan 809,183 s
11 Vteori 2,106 m/s
12 Kepasitas Kerja Efektif (KKE) 0,02016 ha/jam
13 Kapasitas Kerja Teoritis (KKT) 0,0451 ha/jam
14 Efisensi 44,7 %

2.2.5.2 Pembahasan

Praktikum objek 3 mengenai pengolahan tanah pertama dan kedua pada


lahan kering, praktikum dilakukan di lahan batu busuk disekitaran jalan asrama
UNAND. Lahan dibagi sama banyak untuk semua kelompok yang ada dengan
luasan yang sama besar dan dibatasi menggunakan pancang dan tali rafia.Lalu
setiap kelompok membersihkan lahan kering tersebut dari kayu batu rumput dan
segala hal yang dapat menghambat traktor saat beroperasi.Alasan untuk memilih
daerah tersebut karena lebih dekat dan dapat menghemat waktu. Dan juga untuk
akses jalan traktor ke sana juga lebih mudah dan cepat.
Mesin yang digunakan pada lahan kering adalah traktor roda empat dengan
implemen bajak piringan dan bajak rotari. Bajak piringan digunakan untuk
membalikkan dan menggemburkan tanah yang akan kita olah pada lahan tersebut.
Pada saat praktikum untuk pengambilan data kami mengambil data luas lahan
yang akan kami bajak. Setelah itu baru gunakan traktor roda empat untuk
membajak lahan kering dengan implemen bajak piringan. Untuk pengolahan tanah
kedua kami menggunakan bajak rotari, hanya saja data yang kami ambil hanya
menggunakan bajak singkal. Data yang akan didapat pada pengambilan data ini
yaitu lebar bajakan, kedalaman bajakan, luas lahan yang kita cari tadi, luas lahan
tidak terbajak, luas lahan terbajak, kecepatan rata-rata, waktu belok, waktu slip
dan total waktu keseluruhan. Pada saat pengambilan data kita harus
memperhatikan lebar bajakan dan kedalaman bajakan, dan juga menghitung
waktu saat slip mundur menggunakan timer agar tidak keliru saat proses
pengolahan data nantinya begitu juga untuk waktu belok dan waktu slip. Pada
kenyataannya sering terjadi slip pada lahan.

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

Data yang didapat dari hasil praktikum berupa lebar bajakan 0,76m, lebar
bajakan ini didapat setelah bajak piringan membalikkan tanah kemudian kita ukur
menggunakan penggaris. Sejalan dengan kedalaman bajakan yang diukur
menggunakan penggaris. Untuk kedalaman bajakan didapat 0,9833 m. Luas lahan
yang kami dapatkan sebesar 60 m2, lahan yang kami bajak berbentuk persegi
panjang. Untuk luas lahan tidak terbajak didapat 14,49 m2, sedikit bagian yang
tidak terbajak. Adanya data lahan tidak terbajak dikarenakan saat mundur terlalu
banyak lahan yang berlebih sehingga ada lahan yang tidak terbajak oleh bajak
piringan dan faktor lainnya karena lahan yang dibagi kecil sedangkan traktor besar
sehingga menyebabkan adanya lahan yang tidak terjangkau oleh traktor. Luas
lahan terbajak didapat 41,51m2, data ini didapat dari luas lahan dikurangi luas
lahan tidak terbajak. Kecepatan rata-rata didapat 0,99 m/s. Waktu belok atau
waktu mundur didapat selama 71,55 s, waktu ini dipengaruhi oleh sipengemudi
traktor,pengaruh lahan atau faktor lain yg mempengaruhi dan lama atau tidaknya
mengendarai traktor. Waktu slip didapatkan selama 8,556 s, slip ini dipengaruhi
oleh kondisi lahan. Kondisi lahan yang dibajak ada yang bergelombang dan liat,
ada juga yang masih ditumbuhi rumput sehingga menyebabkan slip .Sehingga saat
pengoperasian jalan traktor terjadi slip. Slip yang terjadi pada lahan sekitar 0.53
%. Total waktu keseluruhan yaitu 809,183 s. Dengan kecepatan teori 2,106 m/s.
Sehingga didapat kapasitas kerja efektif sebesar 0,02016 ha/jam. Untuk kapasitas
kerja teoritis 0,0452 ha/jam. Terakhir unutk efisiensi didapat 44,7 %.
Kendala yang didapat ketika melaksanakan praktikum yaitu lahan yang
ditumbuhi oleh rumput dan ada terdapat batuan sehingga diharuskan terlebih
dahulu untuk dibersihkan. Karenakan luas lahan yang kecil sehingga saat
menjalankan traktor sangat terbatas ruangnya. Dan lahan yang ditumbuhi rumput
menyebakan terjadinya banyak slip. Bahkan untuk belok diganti dengan mundur
karena sudah tidak ada ruang lagi untuk membelokkan traktor. Dan juga karena
lahan kami luasnya sedikit jadi luas lahan tidak terbajak makin bertambah.
Pembajakan dilakukan dengan traktor roda 4 sehingga ketika pengambilan data
dibutuhkan waktu yang lama, bahkan traktor sering berhenti atau menunggu
sampai kami siap mengambil data. Tetapi kendala ini dapat diminimalisir karena
pada saat pengambilan data dibantu oleh tim asisten.

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

Hubungan kapasitas kerja efektif dengan kapasitas kerja teoritis yaitu


perbandingan untuk mengetahui nilai efisiensi. Dan juga hubungan lainnya yaitu
semakin besar kapasitas kerja efektif maka efisiensi juga semakin besar. Dan
semakin rendah nilai kapasitas kerja teoritis maka semakin tinggi nilai efisiensi
yang didapat. Jadi apabila kapasitas kerja teoritis terlalu tinggi nilai efisiensi yang
kita dapatkan akan rendah. Dan untuk mendapat nilai efisiensi yang tinggi
diperlukan nilai kapasitas kerja efektif yang tinggi dan nilai kapasitas kerja teoritis
yang rendah.
Efisiensi ini menunjukkan seberapa efisiennya penggunaan traktor. Semakin
besar nilai efisiensi maka kinerja suatu alat akan semakin bagus. Faktor yang
mempengaruhi nilai efisiensi yaitu nilai dari kapasitas kerja efektif dan kapasitas
kerja teoritis. Faktor lainnya bisa dikarenakan lebar bajakan dan kedalaman
bajakan yang terlalu kecil. Bisa juga karena waktu penggunaan traktor roda empat
terlalu lama dan sering terjadi slip. Dan dapat dilihat dari luas lahan yang tidak
terbajak.
Slip ini dipengaruhi oleh kondisi lahan. Kondisi lahan yang dibajak ada
yang bergelombang dan liat, sehingga saat pengoperasian jalan traktor terjadi slip.
Hal yang dapat memicu terjadi slip saat pengoperasian traktor dalam pengolahan
tanah pertama dan kedua pada lahan kering yaitu masih banyaknya tanah yang
menempel pada bajak piringan dan harus dibantu untuk melepaskannya
menggunakan kayu. Bentuk lahan yang tidak rata dan tanah yang terlalu lembek
akan menyebabkan terjadinya slip pada saat pengolahan lahan kering.
2.2.6 Kesimpulan dan Saran

2.2.6.1 Kesimpulan

Data yang didapat dari hasil praktikum berupa lebar bajakan 0,76m, lebar
bajakan ini didapat setelah bajak piringan membalikkan tanah kemudian kita ukur
menggunakan penggaris. Sejalan dengan kedalaman bajakan yang diukur
menggunakan penggaris. Untuk kedalaman bajakan didapat 0,9833 m. Luas lahan
yang kami dapatkan sebesar 60 m2, lahan yang kami bajak berbentuk persegi
panjang. Untuk luas lahan tidak terbajak didapat 14,49 m2, sedikit bagian yang
tidak terbajak. Adanya data lahan tidak terbajak dikarenakan saat mundur terlalu
banyak lahan yang berlebih sehingga ada lahan yang tidak terbajak oleh bajak

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

piringan dan faktor lainnya karena lahan yang dibagi kecil sedangkan traktor besar
sehingga menyebabkan adanya lahan yang tidak terjangkau oleh traktor. Luas
lahan terbajak didapat 41,51m2, data ini didapat dari luas lahan dikurangi luas
lahan tidak terbajak. Kecepatan rata-rata didapat 0,99 m/s. Waktu belok atau
waktu mundur didapat selama 71,55 s, waktu ini dipengaruhi oleh sipengemudi
traktor,pengaruh lahan atau faktor lain yg mempengaruhi dan lama atau tidaknya
mengendarai traktor. Waktu slip didapatkan selama 8,556 s, slip ini dipengaruhi
oleh kondisi lahan. Kondisi lahan yang dibajak ada yang bergelombang dan liat,
ada juga yang masih ditumbuhi rumput sehingga menyebabkan slip .Sehingga saat
pengoperasian jalan traktor terjadi slip. Slip yang terjadi pada lahan sekitar 0.53
%. Total waktu keseluruhan yaitu 809,183 s. Dengan kecepatan teori 2,106 m/s.
Sehingga didapat kapasitas kerja efektif sebesar 0,02016 ha/jam. Untuk kapasitas
kerja teoritis 0,0452 ha/jam. Terakhir unutk efisiensi didapat 44,7 %. Alat dan
mesin pertanian yang digunakan pada lahan kering adalah traktor roda empat
dengan implemen yang digunakan pada pengolahan tanah pertama adalah bajak
piringan. Pengolahan lahan kedua yaitu bajak rotari.

2.2.6.2 Saran
Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu sebelum praktikum dimulai
praktikan harus menguasai materi untuk menghindari terjadinya kesalahan pada
saat praktikum. Dan juga harus mengetahui data-data apa saja yang akan diambil
dan bagaimana cara pengambilan data pada lahan. Praktikan harus lebih teliti
dalam pengambilan data dan pengoperasian alat, agar nilai data yang diperoleh
akurat. Jika ada yang kurang dimengerti sebaiknya ditanyakan langsung kepada
asisten.

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

2.3.5 Hasil dan Pembahasan

2.3.5.1 Hasil

Tabel 4. Spesifikasi Mesin RMU/Huller

No Spesifikasi Keterangan
1 Tipe Yanmar Hw 60 AN

: MW-80/AN

Tabel 5. Data Kepemilikan RMU/Huller


No Identitas Keterangan
1 Nama pemilik Warga Daerah Guo, Penjaga : Pak Yus

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

2 Lokasi Guo, Kecamatan Kuranji


3 Tahun didirikan 2015
4 Penggunaan mesin/hari Tergantung cuaca dan bahan (gabah)
5 Lama waktu kerja/hari 8 jam/hari
6 Banyak pengolahan/hari karung gabah/hari
7 Sejarah berdiri “Banyaknya hasil gabah dari sawah di
sekitar lokasi dan hasil iuran dana warga
Guo Ampang”
8 Sumber gabah Daerah sekitar lokasi areal huller yang
sedang panen (Guo Ampang, Sungai
Sapih)
9 Distribusi Distribusi dijual ke sekitaran kota padang

Tabel 6. Pengukuran dengan SLM


Tanpa beban Dengan beban
No jarak
1 2 3 1 2 3
1 1 87,5 87,9 87,3 90,4 90,9 90,4
2 2 87,1 87,2 87,1 90,1 90,6 90,2
3 3 85,3 85 84,9 88,8 88,6 88,2

Tabel 7. Pengukuran dengan Tachometer


No Tanpa beban Dengan beban
1 783,6 514,2
2 784,5 512,3
3 783,2 513,7

2.3.5.2 Pembahasan
Praktikum objek 3 yaitu tentang RMU dan Huller, dimana masing – masing
kelompok mendapatkan tugas yang berbeda – beda, yang dibahas mengenai
huller. Lokasi tempat pengambilan data yaitu di Pauh. Di lokasi, data yang akan
diambil yaitu tingkat kebisingan dari mesin yang digunakan dan juga kecepatan

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

putaran dari mesin yang digunakan. Tipe mesin yang digunakan Diesel, dengan
tipe alat Yanmar Hw 60 AN.
Data yang didapat untuk tingkat kebisingan mesin yaitu tanpa beban
kebisingan mesin tersebut akan rendah. Sedangkan untuk menggunakan beban
memiliki tingkat kebisingan yang lebih besar. Tingkat kebisingan pada jarak yang
semakin jauh membuat data yang didapat semakin rendah. Hal ini disebabkan
karena adanya beban yang dimasukkan sehingga membuat mesin tersebut bekerja
lebih keras sehingga kebisingan yang dihasilkan juga semakin keras. Dapat dilihat
pada data yang didapat semakin jauh jarak pengukuran semakin rendah tingkat
kebisingan yang didapat, begitu juga sebaliknya. Pengukuran kecepatan putaran
dengan menggunakan beban biasanya nilai yang didapat lebih rendah dibanding
tanpa beban. Hal ini disebakan karena pada saat beban dimasukkan membuat
mesin lebih berat untuk bekerja. Dapat dilihat pada data dengan menggunakan
data lebih rendah daripada data tanpa beban yang lebih besar nilai Rpm nya.
Kendala yang dihadapi di lapangan yaitu pada saat pengambilan data harus
cepat karena pengambilan data tergantung dari beban yang diolah oleh pemilik.
Pada saat pengambilan data untuk peminjaman alat membuat kami terlalu lama
menunggu dikarenakan alat yang digunakan terbatas dan bergantian dengan
kelompok lain. Pengambilan data tingkat kebisingan sedikit terganggu karena
banyak suara dari luar yang mempengaruhi hasil pengukuran. Kondisi huller yang
terlalu berdebu membuat sesak ketika pengambilan data.
2.3.6 Kesimpulan dan Saran

2.3.6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari paktikum mengenai RMU dan Huller yaitu
dimana kelompok kami mendapatkan tugas tentang Huller. Lokasi tempat
pengambilan data yaitu di Guo, Kecamatan Kuranji.nama pemilik nya adalah
bapak yus. Di lokasi data yang akan diambil yaitu tingkat kebisingan dari mesin
yang digunakan dan juga kecepatan putaran dari mesin yang digunakan. Tipe
mesin yang digunakan diesel, dengan tipe alat Yanmar Hw 60 AN. Pemilik Huller
ini yaitu Bapak yus. Tingkat kebisingan pada jarak yang semakin jauh membuat
data yang didapat semakin rendah. Pengukuran kecepatan putaran dengan
menggunakan beban biasanya nilai yang didapat lebih rendah dibanding tanpa

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

beban. Banyak kendala yang dihadapi ketika berada di dalam lapangan contohnya
kondisi dari Huller itu sendiri.

2.3.6.2 Saran
Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu sebelum praktikum dimulai
praktikan harus menguasai materi untuk menghindari terjadinya kesalahan pada
saat praktikum. Dan juga harus mengetahui data-data apa saja yang akan diambil
dan bagaimana cara pengambilan data pada lahan. Praktikan harus lebih teliti
dalam pengambilan data dan pengoperasian alat, agar nilai data yang diperoleh
akurat. Jika ada yang kurang dimengerti sebaiknya ditanyakan langsung kepada
asisten.

2.4.5 Hasil dan Pembahasan

2.4.5.1 Hasil

Tabel 8. Spesifikasi Pompa Irigasi


No Spesifikasi Keterangan
1 Tipe alat atau mesin RD 105 DI-2
2 Tipe pompa GTR-4
3 Model mesin KOBUTA DIESEL
4 Model pompa NIAGARA
5 Panjang pompa 52 cm
6 Lebar pompa 25 cm
7 Tinggi pompa 60,5 cm
8 Diameter out 11,5 cm
9 Diameter in 8,7 cm

Tabel 9. Uji Kinerja Pompa Irigasi


No Pengamatan Keterangan
1 Data pengamatan
Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:
Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

Diameter panci 1,17 m


Jari-jari panci 58,5 cm
Tinggi panci 25 cm
TPPA 310 cm
TPDA 210 cm
2 Ketinggian air 1m
3 Waktu total 27,27 s
4 Volume 0,269 m3
5 Debit 0,0114 m3/s
6 Daya air 0,1517 HP
7 Daya poros 0,6201 HP
8 Efisiensi 24,46 %

2.4.5.2 Pembahasan
Praktikum objek 4 mengenai pompa irigasi, praktikum ini dilakukan di
irigasi Gunung Nago daerah Batu Busuk. Daerah Batu Busuk merupakan sumber
irigasi bagi penduduk setempat untuk kebutuhan pribadi, pertanian maupun
perikanan. Dan banyak juga digunakan untuk kegiatan pratikum bagi mahasiswa
universitas Andalas. Alasan memilih daerah tersebut karena lebih dekat dan dapat
diakses menggunakan kendaraan umum seperti angkot bagi mahaswa yang tidak
memiliki kendaraan dan juga dapat menghemat waktu. Dan juga untuk akses jalan
traktor juga lebih mudah dan cepat.sehingga tidak memperlama waktu
pratikum,selain itu Dikarenakan alat-alat dan bahan-bahan praktikum yang kami
gunakan cukup berat.
Proses pengambilan data yang dilakukan awalnya mengukur panjang, lebar,
tinggi, diameter out, diameter in pompa irigasi. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan meteran. Untuk pengukuran panci yang digunakan, pengukuran
dilakukan mulai dari diameter panci, jari-jari panci, tinggi panci, TPPA dan
TPDA. TPPA ini diukur mulai dari tinggi pipa dari permukaan air untuk TPDA
tinggi pipa di bawah air. Pengukuran kecepatan putaran menggunakan tachometer
pada setiap kali pengulangan. Pompa irigasi harus dipancing terlebih dahulu agar
mampu menaikkan air dari irigasi ke panci yang akan gunakan. Pompa irigasi
harus diengkol terlebih dahulu untuk menghidupkan pompa tersebut. Pengambilan
data selanjutnya yaitu waktu yang diperlukan untuk satu kali percobaan,
percobaan dilakukan sebanyak 3 kali.dimana menghitung air yang masuk ke panci
Evaporiasi sampai penuh. Volume akan didapat dan begitu juga untuk debit.
Begitu juga untuk daya poros dan daya air serta efisiensi.
Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:
Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

Hal yang mempengaruhi kinerja dari pompa irigasi adalah pompa irigasi itu
sendiri. Kualitas dari mesin pompa irigasi juga menentukan besar volume air yang
dapat dipompa oleh pompa irigasi. Faktor lainnya yang mempengaruhi yaitu
tinggi rendahnya sumber air yang akan kita pompa. Semakin dalam sumber air
yang akan kita pompa semakin besar usaha pompa irigasi untuk menaikkan air.
Hal yang mempengaruhi lainnya yaitu bagaimana kita meletakkan posisi pompa
irigasi agar mendapatkan hasil yang maksimal.Juga hal yang mempengaruhi
adalah tekanan yang terjadi .
Kendala yang dihadapi pada saat praktikum pada saat pompa irigasi pertama
kali digunakan yaitu pada proses pemancingan air untuk pertama kali. Hal ini
membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk memancing air yang akan
dipompa agar bisa naik ke permukaan. Pengambilan data praktikum dilakukan
dengan sangat cepat karena untuk waktu yang digunakan pada proses pemenuhan
panci evaporasi terlalu singkat. Kendala lainnya yaitu pada saat proses
pengangkutan pompa irigasi ke lokasi, membutuhkan waktu yang lama agar
sampai ke lokasi pengambilan data.Juga adanya anak-anak yang sedikit
mengganggu saat proses pengambilan data

2.4.6 Kesimpulan dan Saran


2.4.6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari paktikum mengenai pompa irigasi yaitu


spesifikasi dari mesin RD-105-01-2 dengan tipe alat 6TR-4. Model mesin yang
digunakan yaitu Kubota dan model pompa irigasi yang digunakan yaitu Niagara.
Praktikum ini dilakukan di irigasi Gunung Nago daerah Batu Busuk. Proses
pengambilan data yang dilakukan awalnya mengukur panjang, lebar, tinggi,
diameter out, diameter in pompa irigasi. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan meteran. Untuk pengukuran panci yang digunakan, pengukuran
dilakukan mulai dari diameter panci, jari-jari panci, tinggi panci, TPPA dan
TPDA. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja dari pompa irigasi. Kendala
yang dihadapi mulai dari faktor alat itu sendiri dan waktu yang digunakan.

2.4.6.2 Saran

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu sebelum praktikum dimulai


praktikan harus menguasai materi untuk menghindari terjadinya kesalahan pada
saat praktikum. Dan juga harus mengetahui data-data apa saja yang akan diambil
dan bagaimana cara pengambilan data pada lahan. Praktikan harus lebih teliti
dalam pengambilan data dan pengoperasian alat, agar nilai data yang diperoleh
akurat. Jika ada yang kurang dimengerti sebaiknya ditanyakan langsung kepada
asisten.

2.5.5 Hasil dan Pembahasan

2.5.5.1 Hasil

Tabel 10. Spesifikasi Sprayer


No Spesifikasi Keterangan
1. Merk Knapsack power mist-duster
2. Tipe 3wf-3s
Dimensi alat
3. Panjang seng 1,83m
4. Lebar seng 0,82m
5. Tinggi pipa dari lantai 0,95 m
6. Tinggi sprayer dengan penampang 2,5 m
7. Jarak antara botol 0m
8. Lebar alat 0,37 m
9. Panjang alat 0,43 m
10. Tinggi alat 0,65 m
11. Lebar jangkauan 1 1,79 m
12. Lebar jangkauan 2 2,07 m
13. Lebar jangkauan 3 1,70 m
14. Panjang jangkauan 1 5,67 m
15. Panjang jangkauan 2 6,05 m
16. Panjang jangkauan 3 8,31 m

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

Tabel 11. Perhitungan Data Sprayer


No T P L V awal V akhir JPL JSP PS LS
(s) (m) (m) (l) (l) (m) (m) (m) (m)
1 2 5,67 1,79 12 9,26 0,98 3,00 1,83 0,81
2 4 6,05 2,07 12 6,30 0,98 3,00 1,83 0,81
3 6 5,74 1,70 12 5,67 0,98 3,00 1,83 0,81

2.5.5.2 Pembahasan
Praktikum objek 5 alat dan mesin pertanian mengenai sprayer dilaksanakan
pada koridor jurusan Teknik Pertanian Universitas Andalas. Sprayer yang
digunakan dengan merk knapsack power misk - duster dan untuk tipe 3 wf - 3s.
Lokasi tersebut memungkinkan untuk memudahkan proses pengambilan data.
Pengambilan air untuk pengisian sprayer menjadi lebih dekat jika dilakukan pada
lokasi tersebut. Memudahkan dalam membawa alat-alat dan bahan-bahan
praktikum.
Proses pengambilan data pertama kita harus meletakkan seng yang telah
disediakan sebagai penampang air yang akan kita semprotkan dari nozzle. Di
bawah seng kita akan menyusun 100 buah gelas plastik untuk menampung
volume yang tertampung akibat semburan dari nozzle tersebut. Seng yang
diletakkan akan diikat pada tali rafia agar pada saat semburan dari nozzle tidak
berpindah tempat ataupun berpindah posisi dan gelas diamasukan batu kecil-kecil
agar tidak berhamburan saat terkana angin. Jarak dari nozzle ke penampang seng
harus diukur terlebih dahulu, dan tinggi nozzle dari lantai harus diukur juga
menggunakan meteran. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan waktu yang
berbeda yaitu 3 menit, 6 menit dan 9 menit. Pada setiap percobaan memiliki lebar
dan panjang jangkauan yang berbeda. Begitu juga untuk volume akhir, volume
tampung dan volume hilang. Cairan yang disemprotkan pada saat praktikum

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

hanya menggunakan air biasa, tidak menggunakan pestisida ataupun cairan


lainnya.
Data yang akan diambil pada praktikum kali ini yaitu lebar alat 0,37 m,
panjang alat 0,43 m, tinggi alat 0,65 m, panjang seng 1,83 m, lebar seng 0,81 m,
tinggi pipa dari lantai 0,87 m, jarak sprayer dengan penampang 2,5 m, jarak antar
botol 0 m, lebar jangkauan 1 yaitu 1.79 m, lebar jangkauan 2 yaitu 2,07 m, lebar
jangkauan 3 yaitu 1.70 m, panjang jangkauan 1 yaitu 5.67 m, panjang jangkauan 2
yaitu 6.05 m, panjang jangkauan 3 yaitu 8.31 m, panjang jangkauan yang semakin
besar diakibatkan waktu tiap percobaan semakin lama. Semakin lama waktu
percobaan semakin panjang jangkauan yang didapat. Hal yang mempengaruhi
kinerja sprayer yaitu mulai dari nozzle yang digunakan pada sprayer tersebut.
Karena nozzle berfungsi sebagai tempat keluarnya air dari sprayer. Semakin baik
kualitas nozzle yang digunakan semakin baik kinerja dari sprayer. Karena
disitulah tempat untuk keluarnya cairan jika nuzzle berkualitas jelek dapat
mempengaruhi hasil yang didapat.Jenis larutan yang digunakan juga berpengaruh
pada kinerja sprayer. Tinggi sprayer dari permukaan juga mempengaruhi kinerja
sprayer dan arah angin pada saat penggunaan.semakin besar angin yang ada maka
akan memnyebabkan jangkauan semakin besar, itu menyebabkan perubaha data
yang nantinya akan kita olah
Kendala yang dihadapi pada saat praktikum yaitu pada saat pengambilan
data menyusun kembali gelas yang dipakai untuk menampung air. Membutuhkan
waktu yang lama, padahal air yang tertampung hanya sedikit. Air yang
tertampung tidak akurat karena saat mengumpulkan airnya ada tangan yang
masuk kedalam gelas sehingga airnya akan berkurang dan juga ada yang terbuang
saat pemindahan air dari gelas satu ke gelas berikutnya.Kendala lainnya pada saat
mengatur posisi sprayer yang digunakan, apakah pas atau tidak pada saat
penyemprotan ke seng. Kendala lainnya melihat panjang dan lebar dari
semprotan, karena pada saat pengambilan data dilakukan pada malam hari.
Praktikum yang dilakukan diharapkan mendapatkan hasil tidak jauh berbeda
dengan literatur yang telah ditetapkan. Literatur volume akhir untuk sprayer pada
titik pengoperasian terbaiknya mencapai 1,5 – 7,4 L/min. Data kelompok yang
didapat volume akhirnya 1 -5 L/min . Ternyata data yang didapat bisa dikatakan

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

benar karena mendekati dengan literatur yang ada. Dan masih dalam rentang
literatur yang sudah ditetapkan.

2.5.6 Kesimpulan dan Saran

2.5.6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari paktikum mengenai pompa irigasi adalah


Sprayer yang digunakan dengan merk knapsack power misk - duster dan untuk
tipe 3 wf - 3s. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan waktu yang berbeda
yaitu 3 menit, 6 menit dan 9 menit. Pada setiap percobaan memiliki lebar dan
panjang jangkauan yang berbeda. Volume akhir yang didapat 1 – 5 L/min, untuk
literatur 1,5 – 7,4 L/min. Hal yang mempengaruhi kinerja sprayer yaitu salah
satunya mulai dari nozzle yang digunakan pada sprayer tersebut. Terdapat kendala
yang dihadapi pada saat praktikum diantaranya pada saat proses pelaksanaan yang
dilakukan pada malam hari.

2.5.6.2 Saran
Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu sebelum praktikum dimulai
praktikan harus menguasai materi untuk menghindari terjadinya kesalahan pada
saat praktikum. Dan juga harus mengetahui data-data apa saja yang akan diambil
dan bagaimana cara pengambilan data pada lahan. Praktikan harus lebih teliti
dalam pengambilan data dan pengoperasian alat, agar nilai data yang diperoleh
akurat. Jika ada yang kurang dimengerti sebaiknya ditanyakan langsung kepada
asisten.

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

2.6.5 Hasil dan Pembahasan

2.6.5.1 Hasil

Tabel 12. Pengukuran Data Padi


No Parameter Hasil
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan3
1. Panjang jerami 95,6 cm 95,4 cm 98,7 cm
2. Bobot padi 6,6 kg 6,6 kg 6,6 kg
3. Waktu perontokan 87 s 123 s 120 s
4. Hasil perontokan
5. Gabah 1,7 kg 1,5 kg 1,5 kg
6. jerami 4,1 kg 4,6 kg 4,4 kg
7. Losis 0,8 kg 0,5 kg 0,7 kg
8. rendemen 25,76 % 22,73 % 22,73 %
9. Standar deviasi 8,45x10-3 kg2 2,45x10-4kg2 2,45x10-3 kg2
10. Kapasitas efektif 0,0195 kg/s 0,0238 kg/s 0,025 kg/s

Tabel 13. Pengukuran Tachometer


No Ulangan RPM
T. Beban D. Beban
1 Ulangan 1 880,5 864
2 Ulangan 2 769,6 752,6
3 Ulangan 3 997,6 981,9

2.6.5.2 Pembahasan

Praktikum objek 6 tentang power thresher dilakukan pengambilan data di


jurusan Teknik Pertanian, tepatnya di lapangan jurusan untuk melakukan

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

pengolahan data. Lokasi tersebut lebih dekat dengan labor sehingga tidak terlalu
jauh untuk pengambilan alat dan mesin.serta tidak terlalu jauh saat pembagian
padi untuk kelompok. Lokasi yang digunakan juga luas sehingga pada saat
pengambilan data tidak terganggu. Lokasi tersebut juga digunakan untuk
penjemuran padi yang akan kami gunakan.
Lokasi pengambilan padi tempat padi dipanen yaitu di daerah Limau Manis.
Lokasi tersebut mudah dijangkau karena masih berada dalam lingkungan kampus.
Proses pengangkutan padi juga terbantu karena lokasi yang tidak jauh. Untuk
proses pengangkutan menggunakan upah transportasi yang disewa agar sampai ke
jurusan sehingga dapat dijemur. Padi yang kami gunakan dari lokasi sebanyak 150
kg.
Varietas padi yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu sokan. Dimana
jenis padi ini masih banyak juga dikonsumsi oleh masyarakat sekitar. Harga yang
mudah dijangkau membuat masyarakat masih mengkonsumsi varietas padi ini.
Rasa yang tidak terlalu buruk juga merupakan alasan masyarakat masih
mengkonsumsi jenis padi ini.
Pengaruh panjang padi terhadap pekerjaan adalah panjang padi yang lebih
besar maka pekerjaan juga menjadi lama. Jika panjang padi lebih pendek maka
pekerjaan juga cepat. Panjang padi yang lebih besar juga mempengaruhi hasil
gabah yang diperoleh. Padi yang panjang memiliki kapasitas perontokan semakin
besar, begitu juga sebaliknya.
Pengaruh RPM terhadap perontokan yaitu semakin besar Rpm maka
kapasitas perontokan akan semakin besar. Semakin kecil Rpm yang digunakan
kapasitas perontokan akan semakin kecil atau menurun. Rpm yang kecil pada saat
perontokan menghasilkan tingkat kebisingan yang rendah. Rpm yang besar akan
menghasilkan tingkat kebisingan yang tinggi pada saat melakukan perontokan.
Hubungan losis dengan kapasitas perontokan adalah sesuai banyak gabah
yang dirontokkan. Padi yang digunakan jika dengan kapasitas yang banyak akan
menghasilkan yang sedikit. Sebaliknya jika kapasitas padi yang dirontokkan
sedikit akan menghasilkan losis yang banyak. Pada saat praktikum losis yang
dihasilkan lumayan sedikit, tidak terlalu besar.
Penyebab terjadi losis pada saat praktikum disebabkan oleh beberapa faktor.
Losis bisa terjadi disebabkan oleh tekanan angin yang kencang pada blower. Pada
Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:
Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

saat perontokan yang mengakibatkan hasil perontokan terlempar jauh dari daerah
pengumpulan jerami. Faktor lainnya pada saat pengumpulan jerami masih ada
beberapa gabah yang terbuang pada saat pemisahan jerami dengan gabah.
Literatur kecepatan putaran dari power thresher yaitu 3060 Rpm. Literatur
tingkat kebisingan dari power thresher yaitu 80 - 90 dB. Data kecepatan putaran
pada praktikum didapat pada kisaran 700 – 800 Rpm. Tingkat kebisingan yang
didapat pada saat praktikum 90 – 107 dB.
Kendala yang dihadapi pada saat praktikum adalah mesin power thresher
yaitu jika dihidupkan akan bergetar dan bergeser maka dari itu perlu dikasih beban
seperti batu untuk menahan agar tidak bergerak pada saat perontokan. Kendala
yang lain yaitu harus mengikuti arah angin, posisi power thresher harus diatur
sesuai dengan arah angin pada saat pengambilan data. Saat pengambilan data V
Belt yang digunakan bermasalah sehingga pada saat pengambilan data terpaksa
berhenti sementara karena lepas. Hal ini disebabkan karena posisi mesin yang
digunakan bergeser sehingga membuat V Belt yang digunakan lepas.

2.6.6 Kesimpulan dan Saran


2.6.6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari paktikum mengenai power thresher yaitu


masing – masing pengulangan dilakukan 3 kali dengan banyak padi 6 kg pada
masing – masing ulangan.. Nilai Rpm yang paling besar yaitu pada percobaan
tanpa beban. Untuk nilai tingkat kebisingan diperoleh nilai yang besar pada
percobaan dengan beban. Kendala yang dihadapi pada saat praktikum adalah
mesin power thresher yaitu jika dihidupkan akan bergetar dan bergeser maka dari
itu perlu dikasih beban seperti batu untuk menahan agar tidak bergerak pada saat
perontokan.

2.6.6.2 Saran
Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu sebelum praktikum dimulai
praktikan harus menguasai materi untuk menghindari terjadinya kesalahan pada
saat praktikum. Dan juga harus mengetahui data-data apa saja yang akan diambil

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413

dan bagaimana cara pengambilan data pada lahan. Praktikan harus lebih teliti
dalam pengambilan data dan pengoperasian alat, agar nilai data yang diperoleh
akurat. Jika ada yang kurang dimengerti sebaiknya ditanyakan langsung kepada
asisten.

Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:


Shift : II

Anda mungkin juga menyukai