2.1.5.1 Hasil
2.1.5.2 Pembahasan
Pratikum pertama yaitu pengenalan hand traktor dan traktor roda emapat
dimana pratikum ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian, dimana setiap posko-
posko menjelasan apa saja komponen-komponen dari Traktor dan hand traktor
lalu diposko selanjutnya langsung belajar bagaimana pengoperasiannya.
Didalam pratikum ini Cara pengoperasian hand traktor, caranya ialah
dengan menghidupkan mesin terlebih dahulu, dengan memutar engkol. Kemudian
atur gigi transmisi dan pedal turn on-off dipindahkan ke turn on agar hand traktor
dapar berjalan. Ketika akan berbelok, tekan atau tahan pedal yang ada pada sisi
kanan untuk belok ke kanan dan ke kiri untuk belok kiri. Jika ingin berhenti tekan
pedal kiri dan kanan secara bersamaan maka traktor akan berhenti. Jika pekerjaan
sudah selesai, letakan pedal gigi pada posisi netral lalu turn off maka traktor akan
mati. Pengoperasian traktor roda 4 yaitu dengan menetralkan dulu tuas-tuas yang
ada, seperti tuas rem, tuas gas, tuas gigi dan tuas kopling. Periksa dulu sebelum
menyalakan stop kontak. Putar kunci ke arah ON, mesin traktor roda empat akan
hidup. Untuk menjalankan, tekan tuas kopling hingga benar-benar habis. Lalu tuas
gas perlahan-lahan diinjak sedikit untuk menjalankan. Lepaskan tuas kopling,
untuk berhenti gunakan tuas kopling dan tuas rem. Jika mundur kita menggunakan
gigi khusus (R).
Penggunaan gigi pada traktor tergantung dari daerah yang dilalui. Ada 2
jenis gigi yaitu gigi kelinci dan gigi kura-kura. Gigi kura-kura sering digunakan
pada daerah lapangan ataupun lahan yang akan kita olah atau daerah yang
membutuhkan kecepatan yang lambat. Gigi kelinci digunakan ketika penggunaan
traktor berada di jalan raya atau berjalan normal, atau daerah lahan yang tidak
memiliki hambatan tidak ada gangguan. Gigi kelinci dapat diartikan sebagai
kecepatan yang cepat atau normal. Gigi kura-kura sesuai istilahnya dapat
dikategorikan kecepatan lambat, cocok pada saat pengolahan lahan.
Penggerak hand traktor yang yang digunakan model Kubota dengan tenaga
rata-rata adalah 72,2200 Mp.Rpm. Untuk tenaga maksimum adalah 8,5-2400
Mp.Rpm. Traktor roda 4 dengan daya mesin 20,1 kw dan daya PTO yaitu 22,5 HP.
Sedangkan pada tenaga penggerak dengan daya 27 HP.
Kendala yang dihadapi saat praktikum yaitu saat pengoperasian hand
traktor, dibutuhkan tenaga yang besar untuk memutar engkol agar mesin dapat
hidup. Dan juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghidupkanya
karena harus diengkol. Hand traktor juga membutuhkan tenaga yang besar ketika
berjalan,alasannya untuk membelokannya saja harus mengeluarkan tenanga yang
besar karena semua nya tergantung ditangan. Apalagi untuk perempuan membawa
hand traktor cukup menguras tenaga,sangat lebih cocok untuk laki-laki yang
mengoperasikannya. Kendala pada traktor roda 4 ketika mengoperasikannya.
Banyak tuas-tuas yang belum dimengerti fungsinya, hasilnya pada saat traktor
berjalan sering terjadi loncatan kecil pada traktor roda 4. Jika tidak mengerti saat
memasukan gigi dan koplingnya akan menyebabkan traktor sedikit loncat atau
bisa jadi traktor mati dengan sendiri. Pengoperasian hand traktor jika tidak
berhati–hati akan menimbulkan masalah yang besar. Salah satu akibatnnya dapat
merugikan diri sendiri
Merk yang digunakan pada traktor tangan adalah model Quick CT 1000
dengan kecepatan 1 maju adalah V-Belt (2 buah) dan rension. Minyak yang
Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:
Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413
digunakan sebanyak 5,5 liter. Berat hand traktor yang dijalankan adalah 300 kg.
Sedangkan untuk penggerak digunakan model Kubota. Untuk sistem lampu yang
digunakan pada hand traktor adalah LC regulator. Traktor roda 4 merk yang
digunakan yaitu Kubota L 1600 DT. Sedangkan untuk tenaga penggerak
digunakan Kubota D 1405
2.1.6 Kesimpulan dan Saran
2.1.6.1 Kesimpulan
2.1.6.2 Saran
Saran untuk praktikum objek 1 yaitu praktikan harus waspada agar terhindar
dari kecelakaan kerja saat praktikum. Praktikan harus melakukan praktikum
secara serius dan sesuai dengan instruksi. Sebelum praktikum harusnya praktikan
menguasai materi yang mau dipraktikumkan. Sdan asisten agar tidak terjadi
kesalahan dalam pratikum dan selalu aman .Selalu mendengarkan intruksi Pada
2.2.5.1 Hasil
2.2.5.2 Pembahasan
Data yang didapat dari hasil praktikum berupa lebar bajakan 0,76m, lebar
bajakan ini didapat setelah bajak piringan membalikkan tanah kemudian kita ukur
menggunakan penggaris. Sejalan dengan kedalaman bajakan yang diukur
menggunakan penggaris. Untuk kedalaman bajakan didapat 0,9833 m. Luas lahan
yang kami dapatkan sebesar 60 m2, lahan yang kami bajak berbentuk persegi
panjang. Untuk luas lahan tidak terbajak didapat 14,49 m2, sedikit bagian yang
tidak terbajak. Adanya data lahan tidak terbajak dikarenakan saat mundur terlalu
banyak lahan yang berlebih sehingga ada lahan yang tidak terbajak oleh bajak
piringan dan faktor lainnya karena lahan yang dibagi kecil sedangkan traktor besar
sehingga menyebabkan adanya lahan yang tidak terjangkau oleh traktor. Luas
lahan terbajak didapat 41,51m2, data ini didapat dari luas lahan dikurangi luas
lahan tidak terbajak. Kecepatan rata-rata didapat 0,99 m/s. Waktu belok atau
waktu mundur didapat selama 71,55 s, waktu ini dipengaruhi oleh sipengemudi
traktor,pengaruh lahan atau faktor lain yg mempengaruhi dan lama atau tidaknya
mengendarai traktor. Waktu slip didapatkan selama 8,556 s, slip ini dipengaruhi
oleh kondisi lahan. Kondisi lahan yang dibajak ada yang bergelombang dan liat,
ada juga yang masih ditumbuhi rumput sehingga menyebabkan slip .Sehingga saat
pengoperasian jalan traktor terjadi slip. Slip yang terjadi pada lahan sekitar 0.53
%. Total waktu keseluruhan yaitu 809,183 s. Dengan kecepatan teori 2,106 m/s.
Sehingga didapat kapasitas kerja efektif sebesar 0,02016 ha/jam. Untuk kapasitas
kerja teoritis 0,0452 ha/jam. Terakhir unutk efisiensi didapat 44,7 %.
Kendala yang didapat ketika melaksanakan praktikum yaitu lahan yang
ditumbuhi oleh rumput dan ada terdapat batuan sehingga diharuskan terlebih
dahulu untuk dibersihkan. Karenakan luas lahan yang kecil sehingga saat
menjalankan traktor sangat terbatas ruangnya. Dan lahan yang ditumbuhi rumput
menyebakan terjadinya banyak slip. Bahkan untuk belok diganti dengan mundur
karena sudah tidak ada ruang lagi untuk membelokkan traktor. Dan juga karena
lahan kami luasnya sedikit jadi luas lahan tidak terbajak makin bertambah.
Pembajakan dilakukan dengan traktor roda 4 sehingga ketika pengambilan data
dibutuhkan waktu yang lama, bahkan traktor sering berhenti atau menunggu
sampai kami siap mengambil data. Tetapi kendala ini dapat diminimalisir karena
pada saat pengambilan data dibantu oleh tim asisten.
2.2.6.1 Kesimpulan
Data yang didapat dari hasil praktikum berupa lebar bajakan 0,76m, lebar
bajakan ini didapat setelah bajak piringan membalikkan tanah kemudian kita ukur
menggunakan penggaris. Sejalan dengan kedalaman bajakan yang diukur
menggunakan penggaris. Untuk kedalaman bajakan didapat 0,9833 m. Luas lahan
yang kami dapatkan sebesar 60 m2, lahan yang kami bajak berbentuk persegi
panjang. Untuk luas lahan tidak terbajak didapat 14,49 m2, sedikit bagian yang
tidak terbajak. Adanya data lahan tidak terbajak dikarenakan saat mundur terlalu
banyak lahan yang berlebih sehingga ada lahan yang tidak terbajak oleh bajak
piringan dan faktor lainnya karena lahan yang dibagi kecil sedangkan traktor besar
sehingga menyebabkan adanya lahan yang tidak terjangkau oleh traktor. Luas
lahan terbajak didapat 41,51m2, data ini didapat dari luas lahan dikurangi luas
lahan tidak terbajak. Kecepatan rata-rata didapat 0,99 m/s. Waktu belok atau
waktu mundur didapat selama 71,55 s, waktu ini dipengaruhi oleh sipengemudi
traktor,pengaruh lahan atau faktor lain yg mempengaruhi dan lama atau tidaknya
mengendarai traktor. Waktu slip didapatkan selama 8,556 s, slip ini dipengaruhi
oleh kondisi lahan. Kondisi lahan yang dibajak ada yang bergelombang dan liat,
ada juga yang masih ditumbuhi rumput sehingga menyebabkan slip .Sehingga saat
pengoperasian jalan traktor terjadi slip. Slip yang terjadi pada lahan sekitar 0.53
%. Total waktu keseluruhan yaitu 809,183 s. Dengan kecepatan teori 2,106 m/s.
Sehingga didapat kapasitas kerja efektif sebesar 0,02016 ha/jam. Untuk kapasitas
kerja teoritis 0,0452 ha/jam. Terakhir unutk efisiensi didapat 44,7 %. Alat dan
mesin pertanian yang digunakan pada lahan kering adalah traktor roda empat
dengan implemen yang digunakan pada pengolahan tanah pertama adalah bajak
piringan. Pengolahan lahan kedua yaitu bajak rotari.
2.2.6.2 Saran
Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu sebelum praktikum dimulai
praktikan harus menguasai materi untuk menghindari terjadinya kesalahan pada
saat praktikum. Dan juga harus mengetahui data-data apa saja yang akan diambil
dan bagaimana cara pengambilan data pada lahan. Praktikan harus lebih teliti
dalam pengambilan data dan pengoperasian alat, agar nilai data yang diperoleh
akurat. Jika ada yang kurang dimengerti sebaiknya ditanyakan langsung kepada
asisten.
2.3.5.1 Hasil
No Spesifikasi Keterangan
1 Tipe Yanmar Hw 60 AN
: MW-80/AN
2.3.5.2 Pembahasan
Praktikum objek 3 yaitu tentang RMU dan Huller, dimana masing – masing
kelompok mendapatkan tugas yang berbeda – beda, yang dibahas mengenai
huller. Lokasi tempat pengambilan data yaitu di Pauh. Di lokasi, data yang akan
diambil yaitu tingkat kebisingan dari mesin yang digunakan dan juga kecepatan
putaran dari mesin yang digunakan. Tipe mesin yang digunakan Diesel, dengan
tipe alat Yanmar Hw 60 AN.
Data yang didapat untuk tingkat kebisingan mesin yaitu tanpa beban
kebisingan mesin tersebut akan rendah. Sedangkan untuk menggunakan beban
memiliki tingkat kebisingan yang lebih besar. Tingkat kebisingan pada jarak yang
semakin jauh membuat data yang didapat semakin rendah. Hal ini disebabkan
karena adanya beban yang dimasukkan sehingga membuat mesin tersebut bekerja
lebih keras sehingga kebisingan yang dihasilkan juga semakin keras. Dapat dilihat
pada data yang didapat semakin jauh jarak pengukuran semakin rendah tingkat
kebisingan yang didapat, begitu juga sebaliknya. Pengukuran kecepatan putaran
dengan menggunakan beban biasanya nilai yang didapat lebih rendah dibanding
tanpa beban. Hal ini disebakan karena pada saat beban dimasukkan membuat
mesin lebih berat untuk bekerja. Dapat dilihat pada data dengan menggunakan
data lebih rendah daripada data tanpa beban yang lebih besar nilai Rpm nya.
Kendala yang dihadapi di lapangan yaitu pada saat pengambilan data harus
cepat karena pengambilan data tergantung dari beban yang diolah oleh pemilik.
Pada saat pengambilan data untuk peminjaman alat membuat kami terlalu lama
menunggu dikarenakan alat yang digunakan terbatas dan bergantian dengan
kelompok lain. Pengambilan data tingkat kebisingan sedikit terganggu karena
banyak suara dari luar yang mempengaruhi hasil pengukuran. Kondisi huller yang
terlalu berdebu membuat sesak ketika pengambilan data.
2.3.6 Kesimpulan dan Saran
2.3.6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari paktikum mengenai RMU dan Huller yaitu
dimana kelompok kami mendapatkan tugas tentang Huller. Lokasi tempat
pengambilan data yaitu di Guo, Kecamatan Kuranji.nama pemilik nya adalah
bapak yus. Di lokasi data yang akan diambil yaitu tingkat kebisingan dari mesin
yang digunakan dan juga kecepatan putaran dari mesin yang digunakan. Tipe
mesin yang digunakan diesel, dengan tipe alat Yanmar Hw 60 AN. Pemilik Huller
ini yaitu Bapak yus. Tingkat kebisingan pada jarak yang semakin jauh membuat
data yang didapat semakin rendah. Pengukuran kecepatan putaran dengan
menggunakan beban biasanya nilai yang didapat lebih rendah dibanding tanpa
beban. Banyak kendala yang dihadapi ketika berada di dalam lapangan contohnya
kondisi dari Huller itu sendiri.
2.3.6.2 Saran
Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu sebelum praktikum dimulai
praktikan harus menguasai materi untuk menghindari terjadinya kesalahan pada
saat praktikum. Dan juga harus mengetahui data-data apa saja yang akan diambil
dan bagaimana cara pengambilan data pada lahan. Praktikan harus lebih teliti
dalam pengambilan data dan pengoperasian alat, agar nilai data yang diperoleh
akurat. Jika ada yang kurang dimengerti sebaiknya ditanyakan langsung kepada
asisten.
2.4.5.1 Hasil
2.4.5.2 Pembahasan
Praktikum objek 4 mengenai pompa irigasi, praktikum ini dilakukan di
irigasi Gunung Nago daerah Batu Busuk. Daerah Batu Busuk merupakan sumber
irigasi bagi penduduk setempat untuk kebutuhan pribadi, pertanian maupun
perikanan. Dan banyak juga digunakan untuk kegiatan pratikum bagi mahasiswa
universitas Andalas. Alasan memilih daerah tersebut karena lebih dekat dan dapat
diakses menggunakan kendaraan umum seperti angkot bagi mahaswa yang tidak
memiliki kendaraan dan juga dapat menghemat waktu. Dan juga untuk akses jalan
traktor juga lebih mudah dan cepat.sehingga tidak memperlama waktu
pratikum,selain itu Dikarenakan alat-alat dan bahan-bahan praktikum yang kami
gunakan cukup berat.
Proses pengambilan data yang dilakukan awalnya mengukur panjang, lebar,
tinggi, diameter out, diameter in pompa irigasi. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan meteran. Untuk pengukuran panci yang digunakan, pengukuran
dilakukan mulai dari diameter panci, jari-jari panci, tinggi panci, TPPA dan
TPDA. TPPA ini diukur mulai dari tinggi pipa dari permukaan air untuk TPDA
tinggi pipa di bawah air. Pengukuran kecepatan putaran menggunakan tachometer
pada setiap kali pengulangan. Pompa irigasi harus dipancing terlebih dahulu agar
mampu menaikkan air dari irigasi ke panci yang akan gunakan. Pompa irigasi
harus diengkol terlebih dahulu untuk menghidupkan pompa tersebut. Pengambilan
data selanjutnya yaitu waktu yang diperlukan untuk satu kali percobaan,
percobaan dilakukan sebanyak 3 kali.dimana menghitung air yang masuk ke panci
Evaporiasi sampai penuh. Volume akan didapat dan begitu juga untuk debit.
Begitu juga untuk daya poros dan daya air serta efisiensi.
Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:
Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413
Hal yang mempengaruhi kinerja dari pompa irigasi adalah pompa irigasi itu
sendiri. Kualitas dari mesin pompa irigasi juga menentukan besar volume air yang
dapat dipompa oleh pompa irigasi. Faktor lainnya yang mempengaruhi yaitu
tinggi rendahnya sumber air yang akan kita pompa. Semakin dalam sumber air
yang akan kita pompa semakin besar usaha pompa irigasi untuk menaikkan air.
Hal yang mempengaruhi lainnya yaitu bagaimana kita meletakkan posisi pompa
irigasi agar mendapatkan hasil yang maksimal.Juga hal yang mempengaruhi
adalah tekanan yang terjadi .
Kendala yang dihadapi pada saat praktikum pada saat pompa irigasi pertama
kali digunakan yaitu pada proses pemancingan air untuk pertama kali. Hal ini
membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk memancing air yang akan
dipompa agar bisa naik ke permukaan. Pengambilan data praktikum dilakukan
dengan sangat cepat karena untuk waktu yang digunakan pada proses pemenuhan
panci evaporasi terlalu singkat. Kendala lainnya yaitu pada saat proses
pengangkutan pompa irigasi ke lokasi, membutuhkan waktu yang lama agar
sampai ke lokasi pengambilan data.Juga adanya anak-anak yang sedikit
mengganggu saat proses pengambilan data
2.4.6.2 Saran
2.5.5.1 Hasil
2.5.5.2 Pembahasan
Praktikum objek 5 alat dan mesin pertanian mengenai sprayer dilaksanakan
pada koridor jurusan Teknik Pertanian Universitas Andalas. Sprayer yang
digunakan dengan merk knapsack power misk - duster dan untuk tipe 3 wf - 3s.
Lokasi tersebut memungkinkan untuk memudahkan proses pengambilan data.
Pengambilan air untuk pengisian sprayer menjadi lebih dekat jika dilakukan pada
lokasi tersebut. Memudahkan dalam membawa alat-alat dan bahan-bahan
praktikum.
Proses pengambilan data pertama kita harus meletakkan seng yang telah
disediakan sebagai penampang air yang akan kita semprotkan dari nozzle. Di
bawah seng kita akan menyusun 100 buah gelas plastik untuk menampung
volume yang tertampung akibat semburan dari nozzle tersebut. Seng yang
diletakkan akan diikat pada tali rafia agar pada saat semburan dari nozzle tidak
berpindah tempat ataupun berpindah posisi dan gelas diamasukan batu kecil-kecil
agar tidak berhamburan saat terkana angin. Jarak dari nozzle ke penampang seng
harus diukur terlebih dahulu, dan tinggi nozzle dari lantai harus diukur juga
menggunakan meteran. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan waktu yang
berbeda yaitu 3 menit, 6 menit dan 9 menit. Pada setiap percobaan memiliki lebar
dan panjang jangkauan yang berbeda. Begitu juga untuk volume akhir, volume
tampung dan volume hilang. Cairan yang disemprotkan pada saat praktikum
benar karena mendekati dengan literatur yang ada. Dan masih dalam rentang
literatur yang sudah ditetapkan.
2.5.6.1 Kesimpulan
2.5.6.2 Saran
Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu sebelum praktikum dimulai
praktikan harus menguasai materi untuk menghindari terjadinya kesalahan pada
saat praktikum. Dan juga harus mengetahui data-data apa saja yang akan diambil
dan bagaimana cara pengambilan data pada lahan. Praktikan harus lebih teliti
dalam pengambilan data dan pengoperasian alat, agar nilai data yang diperoleh
akurat. Jika ada yang kurang dimengerti sebaiknya ditanyakan langsung kepada
asisten.
2.6.5.1 Hasil
2.6.5.2 Pembahasan
pengolahan data. Lokasi tersebut lebih dekat dengan labor sehingga tidak terlalu
jauh untuk pengambilan alat dan mesin.serta tidak terlalu jauh saat pembagian
padi untuk kelompok. Lokasi yang digunakan juga luas sehingga pada saat
pengambilan data tidak terganggu. Lokasi tersebut juga digunakan untuk
penjemuran padi yang akan kami gunakan.
Lokasi pengambilan padi tempat padi dipanen yaitu di daerah Limau Manis.
Lokasi tersebut mudah dijangkau karena masih berada dalam lingkungan kampus.
Proses pengangkutan padi juga terbantu karena lokasi yang tidak jauh. Untuk
proses pengangkutan menggunakan upah transportasi yang disewa agar sampai ke
jurusan sehingga dapat dijemur. Padi yang kami gunakan dari lokasi sebanyak 150
kg.
Varietas padi yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu sokan. Dimana
jenis padi ini masih banyak juga dikonsumsi oleh masyarakat sekitar. Harga yang
mudah dijangkau membuat masyarakat masih mengkonsumsi varietas padi ini.
Rasa yang tidak terlalu buruk juga merupakan alasan masyarakat masih
mengkonsumsi jenis padi ini.
Pengaruh panjang padi terhadap pekerjaan adalah panjang padi yang lebih
besar maka pekerjaan juga menjadi lama. Jika panjang padi lebih pendek maka
pekerjaan juga cepat. Panjang padi yang lebih besar juga mempengaruhi hasil
gabah yang diperoleh. Padi yang panjang memiliki kapasitas perontokan semakin
besar, begitu juga sebaliknya.
Pengaruh RPM terhadap perontokan yaitu semakin besar Rpm maka
kapasitas perontokan akan semakin besar. Semakin kecil Rpm yang digunakan
kapasitas perontokan akan semakin kecil atau menurun. Rpm yang kecil pada saat
perontokan menghasilkan tingkat kebisingan yang rendah. Rpm yang besar akan
menghasilkan tingkat kebisingan yang tinggi pada saat melakukan perontokan.
Hubungan losis dengan kapasitas perontokan adalah sesuai banyak gabah
yang dirontokkan. Padi yang digunakan jika dengan kapasitas yang banyak akan
menghasilkan yang sedikit. Sebaliknya jika kapasitas padi yang dirontokkan
sedikit akan menghasilkan losis yang banyak. Pada saat praktikum losis yang
dihasilkan lumayan sedikit, tidak terlalu besar.
Penyebab terjadi losis pada saat praktikum disebabkan oleh beberapa faktor.
Losis bisa terjadi disebabkan oleh tekanan angin yang kencang pada blower. Pada
Nama/No.Bp : Anysha ader nasution/1711111024 Page:
Shift : II
LABORATORIUM PRODUKSI DAN MANAJEMEN ALSINTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus limau Manis, Kotak Pos 87, Padang 25163 telp/Fax ; (0751) 777413
saat perontokan yang mengakibatkan hasil perontokan terlempar jauh dari daerah
pengumpulan jerami. Faktor lainnya pada saat pengumpulan jerami masih ada
beberapa gabah yang terbuang pada saat pemisahan jerami dengan gabah.
Literatur kecepatan putaran dari power thresher yaitu 3060 Rpm. Literatur
tingkat kebisingan dari power thresher yaitu 80 - 90 dB. Data kecepatan putaran
pada praktikum didapat pada kisaran 700 – 800 Rpm. Tingkat kebisingan yang
didapat pada saat praktikum 90 – 107 dB.
Kendala yang dihadapi pada saat praktikum adalah mesin power thresher
yaitu jika dihidupkan akan bergetar dan bergeser maka dari itu perlu dikasih beban
seperti batu untuk menahan agar tidak bergerak pada saat perontokan. Kendala
yang lain yaitu harus mengikuti arah angin, posisi power thresher harus diatur
sesuai dengan arah angin pada saat pengambilan data. Saat pengambilan data V
Belt yang digunakan bermasalah sehingga pada saat pengambilan data terpaksa
berhenti sementara karena lepas. Hal ini disebabkan karena posisi mesin yang
digunakan bergeser sehingga membuat V Belt yang digunakan lepas.
2.6.6.2 Saran
Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu sebelum praktikum dimulai
praktikan harus menguasai materi untuk menghindari terjadinya kesalahan pada
saat praktikum. Dan juga harus mengetahui data-data apa saja yang akan diambil
dan bagaimana cara pengambilan data pada lahan. Praktikan harus lebih teliti
dalam pengambilan data dan pengoperasian alat, agar nilai data yang diperoleh
akurat. Jika ada yang kurang dimengerti sebaiknya ditanyakan langsung kepada
asisten.