Anda di halaman 1dari 9

DOKUMEN TEKNIS

NO : .............................................................
PEKERJAAN :
PENGOLAHAN LAHAN
&
PEMELIHARAAN TANAMAN TEBU
KTG & BIBITAN
TAHUN 2021 – 2022
WILAYAH RY III & IV UNIT BUNGAMAYANG
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII
*
*
*
*
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII
JALAN TEUKU UMAR NO. 300
BANDAR LAMPUNG
RUANG LINGKUP PEKERJAAN PENGOLAHAN LAHAN DAN
PEMELIHARAAN TANAMAN TEBU KTG DAN BIBITAN TAHUN 2021-2022
RAYON III DAN IV
UNIT BUNGAMAYANG

I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup pekerjaan pengolahan lahan dan pemeliharaan tanaman
tebu KTG dan bibitan tahun 2021-2022 Rayon III dan IV Unit Bungamayang
meliputi :
a. Pengolahan lahan : Subsoiling Deep, Bajak I, Garu I, Bajak II, Garu II,
dan Kair
b. Pemeliharaan tanaman : Kultivasi, Pupuk mekanis, Herbisida mekanis,
Pembumbunan, dan Subsoiling

II. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Pekerjaan pengolahan lahan dan pemeliharaan tanaman tebu KTG dan


bibitan tahun 2021-2022 Rayon III dan IV Unit Bungamayang
III. JENIS DAN VOLUME KEGIATAN
LUAS (Ha)
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN JUMLAH
RYN III RYN IV

A. PEMBUKAAN TANAH / RENTAL MEKANIS


I PENGOLAHAN LAHAN PLAN CANE (PC) KTG 2020/2021
1 Subsoiling Deep Ha 350,00 350,00 700,00
2 Bajak I Ha 350,00 350,00 700,00
3 Garu I Ha 262,50 262,50 525,00
4 Bajak II Ha 350,00 350,00 700,00
5 Garu II Ha 262,50 262,50 525,00
6 Kair Ha 315,00 315,00 630,00

II PERAWATAN TANAMAN PLAN CANE (PC) KTG 2020/2021


1 Kultivasi Ha 350,00 350,00 700,00
2 Pupuk Mekanis Tyne Ha 350,00 350,00 700,00
3 Herbisida Mekanis Ha 245,00 245,00 490,00
4 Pembumbunan Ha 175,00 175,00 350,00

III PERAWATAN TANAMAN RATOON (RT) KTG 2020/2021


1 Kultivasi Ha 615,00 643,80 1.258,80
2 Pembumbunan Ha 512,50 537,50 1.050,00
3 Pupuk Mekanis Ha 1.025,00 1.075,00 2.100,00
4 Herbisida Mekanis Ha 615,00 645,00 1.260,00
5 Subsoiling Ha 206,34 216,41 422,75
B. PEMBUKAAN TANAH / RENTAL MEKANIS
I PENGOLAHAN LAHAN PLAN CANE (PC) KBD 2021/2022
1 Bajak I Ha 91,00 66,50 157,50
2 Garu I Ha 91,00 66,50 157,50
3 Bajak II Ha 91,00 66,50 157,50
4 Garu II Ha 91,00 66,50 157,50
5 Kair Ha 91,00 66,50 157,50

II PERAWATAN TANAMAN PLAN CANE (PC) KBD 2021/2022


1 Kultivasi Ha 91,00 66,50 157,50
2 Pupuk Mekanis Ha 91,00 66,50 157,50
3 Herbisida Mekanis Ha 91,00 66,50 157,50

III PERAWATAN TANAMAN RATOON (RT) KBD 2021/2022


1 Kultivasi Ha 39,00 28,50 67,50
2 Pembumbunan Ha 39,00 28,50 67,50
3 Pupuk Mekanis Ha 39,00 28,50 67,50
4 Herbisida Mekanis Ha 39,00 28,50 67,50
5 Subsoiling Ha 26,17 19,12 45,29
C. LAIN-LAIN/ RENTAL MEKANIS
I PENGOLAHAN TANAMAN PLAN CANE (PC) KBI 2021/2022
1 Bajak I Ha 18,20 13,30 31,50
2 Garu I Ha 18,20 13,30 31,50
3 Bajak II Ha 18,20 13,30 31,50
4 Garu II Ha 18,20 13,30 31,50
5 Kair Ha 18,20 13,30 31,50

II PERAWATAN TANAMAN PLAN CANE (PC)KBI 2021/2022


1 Kultivasi Ha 18,20 13,30 31,50
2 Pupuk Mekanis Ha 18,20 13,30 31,50
3 Herbisida Mekanis Ha 18,20 13,30 31,50
LUAS (Ha)
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN JUMLAH
RYN III RYN IV
D. LAIN-LAIN/ RENTAL MEKANIS
I PENGOLAHAN TANAMAN PLAN CANE (PC) KBN 2022/2023
1 Bajak I Ha 6,30 - 6,30
2 Garu I Ha 6,30 - 6,30
3 Bajak II Ha 6,30 - 6,30
4 Garu II Ha 6,30 - 6,30
5 Kair Ha 6,30 - 6,30

II PERAWATAN TANAMAN PLAN CANE (PC) KBN 2022/2023


1 Kultivasi Ha 6,30 - 6,30
2 Pupuk Mekanis Ha 6,30 - 6,30
3 Herbisida Mekanis Ha 6,30 - 6,30
E. LAIN-LAIN/ RENTAL MEKANIS
I PENGOLAHAN TANAMAN PLAN CANE (PC) KBP 2022/2023
1 Bajak I Ha 1,00 - 1,00
2 Garu I Ha 1,00 - 1,00
3 Bajak II Ha 1,00 - 1,00
4 Garu II Ha 1,00 - 1,00
5 Kair Ha 1,00 - 1,00

II PERAWATAN TANAMAN PLAN CANE (PC) KBP 2022/2023


1 Kultivasi Ha 1,00 - 1,00
2 Pupuk Mekanis Ha 1,00 - 1,00
3 Herbisida Mekanis Ha 1,00 - 1,00

IV. PERSYARATAN TEKNIS

1. Subsoilling Deep
a. Pelaksanaan pekerjaan menggunakan Unit Traktor 150 HP 4 WD.
b. Kecepatan operasi traktor menggunakan transmisi L4 RPM 1800 pada
posisi draft kontrol.
c. Implement yang digunakan adalah Subsoiller Parabolic 2 mata, sehingga
diperoleh hasil pembeladahan dengan kedalaman minimum 40 cm.
d. Arah operasi Subsoilling ± 45º searah dengan barisan tanaman tebu lama
e. Pelaksanaan pekerjaan Subsolling Deep dilaksanakan segera setelah selesai
tebang.
f. Di lakukan penggantian Kuku bila panjangnya < 5 cm.
g. Operator yang melaksanakan pekerjaan wajib memiliki SIO (Surat Izin
Operator) yang dikeluarkan oleh dinas terkait.
2. Pekerjaan Bajak (Plowing)
a. Pelaksanaan pekerjaan menggunakan Unit Tractor 150 HP 4 WD.
b. Kecepatan operasi traktor menggunakan transmisi L3-L4 RPM 1800 pada
posisi draft kontrol.
c. Implement yang digunakan adalah Disc Plow (bajak piringan) disc Ø 30
Inch.
d. Pekerjaan bajak dilakukan setelah selesai tebang atau setelah pekerjaan
subsoiling deep
e. Arah operasi Bajak ± 45º memotong kairan lama sehingga diperoleh hasil
pembalikan tanah dengan kedalaman olah yang merata minimal 30 cm
(lapisan olah terbalik rata).
f. Pada akhir pekerjaan, semua pinggir kebun di bajak keliling, tidak ada
bagian petak kebun yang tertinggal (tidak dibajak).
g. Operator yang melaksanakan pekerjaan wajib memiliki SIO (Surat Izin
Operator) yang dikeluarkan oleh dinas terkait.

3. Pekerjaan Garu (Harrowing)


a. Pelaksanaan pekerjaan menggunakan Unit Tractor 150 HP 4 WD.
b. Kecepatan operasi traktor menggunakan transmisi L3-L4 RPM 1800 pada
posisi draft kontrol.
c. Implement yang digunakan adalah Disc Harrow (garu piringan) dengan
diameter 28 Inch untuk Garu I dan Garu II.
d. Arah operasi Garu I memotong tegak lurus arah Bajak, sehingga diperoleh
hasil olah tanah yang rata gembur dan remah dengan kedalaman 22 – 25
cm.
e. Pelaksanaan pekerjaan Garu I minimal 7 (tujuh) hari setelah selesai
pekerjaan Bajak.
f. Pelaksanaan pekerjaan Garu II minimal 5 (lima) hari setelah selesai
pekerjaan Garu I dengan arah operasi Garu II tegak lurus arah Garu I,
dengan kedalaman olah 22 – 25 cm.
g. Operator yang melaksanakan pekerjaan wajib memiliki SIO (Surat Izin
Operator) yang dikeluarkan oleh dinas terkait.

4. Pekerjaan Kair (Furrowing)


a. Pelaksanaan pekerjaan menggunakan Unit Tractor 90 – 100 HP 4WD
b. Kecepatan operasi traktor menggunakan transmisi L3-L4 RPM 1800 pada
posisi draft kontrol.
c. Implement yang digunakan adalah Mould Board Furrower (alat pembuat
kairan) mata 2 (Jarak mata kair 140 cm) sehingga diperoleh hasil kairan
untuk tanaman tebu dengan kedalaman ≥ 25 cm.
d. Arah kairan sesuai kontur.
e. Pelaksanaan Pekerjaan Kair segera atau selambat – lambatnya 3 (tiga) hari
setelah selesai pekerjaan Garu II.
f. Pelaksanaan pekerjaan Kair dilakukan secara overlap dan tidak
diperkenankan menggunakan “Marker” atau “Menembak” sehingga
diperoleh Kairan yang sejajar dan lurus (tidak meliuk – liuk).
g. Di lakukan penggantian Kuku mata kair bila panjangnya < 5 cm.
h. Operator yang melaksanakan pekerjaan wajib memiliki SIO (surat izin
operator) yang dikeluarkan oleh dinas terkait.

5. Pekerjaan Herbisida Mekanis (Boom Spraying)


a. Pelaksanaan pekerjaan menggunakan Unit Tractor 90 – 100 HP 4WD
b. Kecepatan operasi traktor menggunakan transmisi L3-L4 RPM 1800 pada
posisi draft kontrol.
c. Implement yang digunakan adalah Boom Sprayer yang telah dikalibrasi
sesuai dosis dan macam herbisida sesuai rekomendasi.
d. Arah operasi Boom Sprayer searah dengan barisan tanaman tebu dan posisi
letak roda traktor melangkahi barisan tanaman tebu dan tidak menginjak
tanaman tebu.
e. Pekerjaan herbisida mekanis dilaksanakan segera atau selambat –
lambatnya 5 (lima) hari setelah tutup tanaman baru (PC).
f. Sedangkan pelaksanaan herbisida mekanis pada tanaman Ratoon
dilaksanakan segera setelah pelaksanaan Kepras Mekanis, Kultivasi dan
Pemupukan.
g. Pekerjaan Boom Sprayer pada tanaman PC tidak dilaksanakan pada areal
petak kebun yang tanaman tebunya sudah tumbuh.
h. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan sepagi mungkin sebelum Pukul 07.00
WIB dan berhenti sebelum pukul 11.00 WIB atau apabila kecepatan angin >
2 m/dt.
i. Operator yang melaksanakan pekerjaan wajib memiliki SIO (surat izin
operator) yang dikeluarkan oleh dinas terkait.

6. Pekerjaan Kultivasi (Cultivation)


a. Pelaksanaan pekerjaan menggunakan Unit Traktor 90 – 100 HP 4 WD.
b. Kecepatan operasi traktor menggunakan transmisi L4 RPM 1800 pada
posisi draft kontrol.
c. Pada tanaman Plant Cane (PC) dimana areal bersih dari trash (Daduk,
Sogolan, dan Pucukkan) maka Implement yang digunakan adalah Terra
Tyne, yang terdiri dari 4 tyne, sehingga diperoleh hasil kultivasi dengan
kedalaman minimum 20 cm.
d. Pada areal ratoon (RT) dimana tidak bersih dari trash (Daduk, Sogolan, dan
Pucukkan) maka Implement yang digunakan adalah Disc Cultivator, yang
terdiri dari 4 Disc Diameter > 20 inch, sehingga diperoleh hasil kultivasi
dengan kedalaman minimum 20 cm.
e. Jarak Tyne terluar dari pinggir tanaman tebu adalah 30 cm, dan tidak
mendongkel tanaman tebu.
f. Arah operasi Kultivasi searah dengan barisan tanaman tebu dan posisi letak
roda traktor melangkahi barisan tanaman tebu, tidak menginjak tanaman
tebu dan tidak mematahkan tanaman tebu.
g. Pekerjaan Kultivasi Pada Tanaman Ratoon dilaksanakan segera setelah
pekerjaan Kepras sedangkan pada tanaman Plant Cane paling lambat
dilaksanakan sebelum tebu berumur 3 bulan atau 1 bulan setelah pekerjaan
herbisida mekanis.
h. Di lakukan penggantian Kuku Tyne bila panjangnya < 5 cm, dan
penggantian disc bila diameternya < 20 inch.
i. Operator yang melaksanakan pekerjaan wajib memiliki SIO (surat izin
operator) yang dikeluarkan oleh dinas terkait.

7. Pekerjaan Pupuk Mekanis (Fertilizer Aplicator)


a. Pelaksanaan Pekerjaan menggunakan Unit Traktor 90 - 100 HP 4 WD.
b. Kecepatan operasi traktor menggunakan transmisi L3-H1 RPM 1500 – 1800
pada posisi draft kontrol.
c. Jika areal bersih dari trash (Daduk, Sogolan, dan Pucukkan), Pada tanaman
Plant cane dan Ratoon maka Implement yang digunakan adalah Fertilezer
Applicator dengan Tyne 6 mata dimana Tyne yang ditengah diberi wing.
d. Jika areal tidak bersih dari trash (Daduk, Sogolan, dan Pucukkan) maka
Implement yang digunakan adalah Disc Fertilezer Applicator, yang terdiri
dari 4 Disc Diameter > 20 inc (untuk tanaman Ratoon).
e. Implement Fertilizer Aplicator dan Disc Fertilezer Applicator telah dikalibrasi
dengan dosis dan macam pupuk yang direkomendasikan, sehingga
diperoleh hasil pemupukan yang merata dengan kedalaman 10 – 15 cm dan
jarak jatuhnya pupuk < 15 cm dari tepi tanaman tebu.
f. Arah operasi Pupuk Mekanis searah dengan barisan tanaman tebu dan
posisi letak roda traktor melangkahi barisan tanaman tebu dan tidak
menginjak tenaman tebu
g. Pekerjaan pemupukan dilaksanakan segera atau selambat – lambatnya 7
(tujuh) hari setelah kultivasi atau kepras.
h. Untuk pelaksanaan pupuk 2 pada PC dilakukan dengan memberi
wings/plat yang sekaligus melaksanakan bumbun.
i. Di lakukan penggantian Kuku Tyne bila panjangnya < 5 cm, dan
penggantian disc bila diameternya < 20 inch.
j. Operator yang melaksanakan pekerjaan wajib memiliki SIO (Surat Izin
Operator) yang dikeluarkan oleh dinas terkait.

8. Pekerjaan Subsoilling
a. Pelaksanaan pekerjaan menggunakan Unit Traktor 150 HP 4 WD.
b. Kecepatan operasi traktor menggunakan transmisi L4 RPM 1800 pada
posisi draft kontrol.
c. Implement yang digunakan adalah Subsoiller 2 mata, sehingga diperoleh
hasil pembeladahan dengan kedalaman minimum 30 cm.
d. Arah operasi Subsoilling pada Ratoon searah dengan barisan tanaman tebu
dan posisi letak roda traktor melangkahi barisan tanaman tebu, tidak
menginjak tanaman tebu dan tidak mematahkan tanaman tebu.
e. Pelaksanaan pekerjaan Subsolling Ratoon dilaksanakan segera setelah
pekerjaan Pemupukan Ratoon, atau paling lambat dilaksanakan sebelum
tebu berumur 2,5 – 3 bulan.
f. Di lakukan penggantian kuku pada implement bila panjangnya < 5 cm.
g. Operator yang melaksanakan pekerjaan wajib memiliki SIO (Surat Izin
Operator) yang dikeluarkan oleh dinas terkait.

9. Pekerjaan Bumbun
a. Pelaksanaan pekerjaan menggunakan Unit Traktor 90 – 100 HP 4 WD.
b. Kecepatan operasi traktor menggunakan transmisi L4 – H1 RPM 1800 pada
posisi draft kontrol.
c. Implement yang digunakan adalah Disc Bedder dimana satu tandem terdiri
dari 3 disc atau 4 set tandem 2 disc masing – masing 2 di depan dan 2
dibelakang dengan diameter disc 18 – 22 inch atau menggunakan
implement flat furrow sehingga diperoleh hasil pembumbunan dengan
ketebalan ± 15 cm.
d. Arah operasi pembumbunan searah dengan barisan tanaman tebu dan
posisi letak roda traktor melangkahi barisan dan tidak menginjak tanaman
tebu.
e. Pekerjaan pembumbunan pada tanaman Ratoon dilaksanakan 2,5 - 3 bulan
(tebu belum terbentuk ruas) atau 15 – 30 hari setelah Subsoilling.
f. Di lakukan penggantian Kuku (untuk flat furrow) bila panjangnya < 5 cm
dan penggantian disc (untuk Disc Bedder) bila diameternya < 18 inc.
g. Operator yang melaksanakan pekerjaan wajib memiliki SIO (surat izin
operator) yang dikeluarkan oleh dinas terkait.

V. PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pelaksana pekerjaan mampu menyediakan semua kebutuhan perlengkapan


alat dan operasional unit traktor, implement, bengkel, bbm, operator, mekanik
dan pengawas lapangan untuk melaksanakan pekerjaan pengolahan lahan &
pemeliharaan tanaman tebu KTG & Bibitan di Unit Bungamayang.
2. Pelaksana pekerjaan berkewajiban untuk menjaga keselamatan dan kesehatan
para pekerja, apabila terjadi kecelakaan kerja.
3. Pengawasan pekerjaan pekerjaan pengolahan lahan & pemeliharaan tanaman
tebu dilaksanakan oleh General Manager/Manajer Unit Kebun sesuai lokasi
pekerjaan.
4. Pelaksanaan pekerjaan berpedoman pada PO (purchase order) yang dibuat oleh
Unit Kebun setempat tiap bulan.
5. Pelaksana pekerjaan membuat laporan progres pekerjaan secara periodik
(mingguan) ke General Manajer Unit.
6. Penyerahan hasil pekerjaan dilaksanakan secara periodik setiap bulan.
7. Setiap penyerahan hasil pekerjaan akan dilaksanakan pemeriksaan hasil
pekerjaan oleh pengawas kedua belah pihak, dan hasilnya dituangkan dalam
berita acara yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
8. Apabila pihak pelaksana tidak melaksanakan kewajibannya, akan dilakukan
evaluasi dan musyawarah. Bila tidak ada kesepakatan bersama (mufakat)
maka PTPN VII (pihak pertama) berhak untuk memutuskan kontrak kerja
dimaksud secara sepihak. Berikut sebagai contoh bentuk Pihak Kedua tidak
melakukan kewajibannya selain kewajiban teknis yang tertuang pada Bab VII
point (1) yaitu :
- Pembayaran gaji kepada tenaga borong terlambat sehingga melakukan
mogok kerja, sehingga mengganggu operasional unit untuk bekerja,
- Pihak pelaksana tidak menugaskan perwakilan/pengawas dilapangan,
Pengawas lapang yang tidak kompeten dalam mengkoordinir operasional
unit dan pelaporan, sehingga mengganggu pekerjaan,

VI. KETERANGAN DAN KETENTUAN LAIN

1. Pemeriksaan kesesuaian unit, kuanta dan kesesuaian spesifikasi traktor dan


implemen dengan Surat Perintah Kerja (SPK) dan Dokumen Teknis oleh bagian
teknis Unit Bungamayang akan menjadi dasar diterbitkannya Berita Acara
Pemeriksaan Kelayakan Unit yang ditandatangani kedua belah pihak.
2. Pihak PT Perkebunan Nusantara VII berhak mempertanyakan, mendapat
penjelasan dan atau menolak barang/unit traktor atau implemen yang
disediakan oleh Pihak Kedua apabila terjadi ketidaksesuaian kualitas
barang/unit traktor dan implemen dengan spesifikasi tercantum dalam
dokumen ini.
3. Pihak Kedua berkewajiban menjaga dan memenuhi peraturan yang ditetapkan
Unit Bungamayang dalam menjaga kebersihan, ketertiban dan keamanan di
dalam lokasi kerja.

DISETUJUI DISUSUN

Kepala Divisi Operasional Staf Operasional

Anda mungkin juga menyukai