100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
447 tayangan2 halaman
Pembukaan lahan untuk tanaman teh melibatkan pembongkaran pohon dan semak, pengolahan tanah sedalam 60 cm, pembuatan saluran drainase dan jalan, serta penentuan pola tanam berdasarkan kemiringan lahan antara jarak 120x90 cm hingga 120x60 cm.
Pembukaan lahan untuk tanaman teh melibatkan pembongkaran pohon dan semak, pengolahan tanah sedalam 60 cm, pembuatan saluran drainase dan jalan, serta penentuan pola tanam berdasarkan kemiringan lahan antara jarak 120x90 cm hingga 120x60 cm.
Pembukaan lahan untuk tanaman teh melibatkan pembongkaran pohon dan semak, pengolahan tanah sedalam 60 cm, pembuatan saluran drainase dan jalan, serta penentuan pola tanam berdasarkan kemiringan lahan antara jarak 120x90 cm hingga 120x60 cm.
Pembukaan lahan untuk tanaman teh meliputi pembongkaran tunggul-
tunggul dan pohon, pembersihan semak-semak dan gulma, pengolahan tanah, pembuatan saluran drainase, serta pembuatan jalan-jalan dalam kebun. Pengolahan lahan yang baik adalah dengan mencangkul tanah sedalam minimum 60 cm lalu membuang sisa rumput serta tunggul dikeluarkan dan dibuang untuk dikomposkan din tempat tertentu. Untuk menghindari terjadinya erosi, perlu dilakukan pembuatan teras-teras. Teras yang umum di buat berupa teras kolektif atau kontinu, terutama pada daerah yang miring atau bergelombang. Lahan yang digunakan terdiri atas lahan tempat tumbuh tanaman teh tua yang populasinya masih cukup banyak 30-50%. 1. Pembongkaran pohon pelindung, pohon dibongkar bersama akarnya. 2. Pembongkaran tanaman teh tua Untuk lahan yang landai dapat dilakukan dengan pencabutan dengan tekel, tetapi jika kemiringan > 30% perdu dimatikan dengan bahan kimia arborisida 3. Sanitasi lahan Untuk menghindari penyakit cendawan akar yang berasal dari tanaman tua dilakukan penanaman rumput Guatemala selama 2 tahun atau Fumigasi dengan metil bromil sebanyak 0,25 kg/10 m2 lahan. Tutup lahan dengan lembaran plastik dan alirkan fumigan, biarkan 2 minggu. Lahan dikeringanginkan 2 minggu. 4. Pengolahan tanah Untuk lahan yang perdu tehnya dicabut, lahan diolah dengan cara seperti no.1.2.3, tetapi jika digunakan arborisda untuk mematikan perdu, tanah tidak perlu diolah cukup diratakan. PENENTUAN POLA TANAM Sebelum dibuat lubang tanam, lahan diajir sesuai dengan jarak tanam yang akan dipakai. 1. Datar s/d 15%: jarak tanam 120 x 90 cm; jumlah 9.260 pohon; penanaman baris tunggal lurus 2. 15-30%: jarak tanam 120 x 75 cm; jumlah 11.110 pohon; penanaman baris tunggal lurus 3. > 30%: jarak tanam 120 x 60 cm; jumlah 13.888 pohon; penanaman sesuai kontur 4. Batas tertentu: jarak tanam 120 x 60 x 60 cm; jumlah 18.500 pohon; penanaman baris berganda
PEMBUATAN LUBANG TANAM
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x40 cm untuk bibit asal stump biji dan 20 x20 x20 cm untuk bibit asal stek PENANAMAN POHON PELINDUNG Pohon pelindung pada tanaman teh ada dua macam, yaitu pohon pelindung tetap dan pohon pelindung sementara. Pemeliharaan tanaman pelindung dilakukan dengan pemangkasan menjelang musim hujan. Beberapa jenis pohon pelindung yang dapat di tanam antara lain silver oak, sengon, dan petai. Adapaun tanaman peleindung sementara diperlukan saat tanaman teh masih muda. Contoh tanaman pelindung sementara, yaitu Sesbania sp., Crotalaria sp., dan Tephrosia sp. Setelah tanaman teh berumur 2 tahun, tanaman pelindung sementara dihilangkan.
Ditulis Kembali Oleh : Harnati Rafiastuti, SP (Penyuluh BBP2TP)
Sumber Bacaan : 1. M.Sultoni Arifin, Dr. dkk. 1992. Petunjuk Kultur Teknis Tanaman Teh. Pusat Penelitian Perkebunan Gambung. Bandung. 2. Rasjid Sukarja, Ir. 1983. Petunjuk Singkat Pengelolaan Kebun Teh. Badan Pelaksana Protek Perkebunan Teh Rakyat dan Swasta Nasional. Bandung. 3. Trubus No. 346. 1998. Kebun Teh Jepang di Garut. 4. Suwarto dan Yuke Octavianty. 2010. Budidaya 12 Tanaman Perkebunan Unggulan. Penebar Swadaya. Jakarta. 5. Gambar berasal dari Google tentang tanaman teh.