Anda di halaman 1dari 3

PENGOLAHAN LAHAN KOMODITAS PERKEBUNAN TANAMAN TEH

(Camellia sinensis)
Teh merupakan salah satu tanaman industri yang sangat penting. Dari tanaman ini diambil

daunnya yang masih muda. Kemudian diolah dan digunakan untuk bahan minuman yang lezat.

Disamping itu, teh juga diekspor dan menghasilkan devisa untuk negara. Kebutuhan akan teh di dalam

dan di luar negeri terus meningkat. Karena itu, diusahakan penanaman teh diperluas dan diperbaiki.

Dalam buku Species Plantarum, menamakan tanaman ini sebagai Thea sinensis. Kemudian,

selama bertahun-tahun, diperkenalkan dua nama ilmiah oleh para ahli botani, yaitu Camellia thea di

India dan Sri Lanka dan Cohen Stuart dari Indonesia menggunakan nama Camellia theiufera. Tetapi

sekarang terdapat ke-seragaman nama ilmiah untuk tanaman ini yaitu Camellia sinensis (L) yang di-

perkenalkan oleh O. Kuntze (Eden, 1956). Tanaman teh termasuk marga (genus) Camelia dari

famili Theaceae. Tanaman ini diperkirakan berasal dari daerah pegunungan Himalaya dan daerah-daerah

pegunungan yang berbatasan dengan RRC, India dan Burma. Sesudah abad ke-18, teh dikenal di

seluruh dunia. Mula-mula hanya di daratan China dan India. Pada abad ke-9 teh mulai ditanam di Jepang

lalu orang Eropa mengenal teh di abad ke-16. Teh mempunyai 2 varietas, yakni: varietas Sinensis dan

varietas Assamica. Teh assamica-lah yang paling banyak ditanam di Indonesia. Tanaman teh tumbuh

subur di daerah tropik dan subtropik karena membutuhkan sinar matahari dan hujan yang cukup

sepanjang tahun, tanaman ini dapat tumbuh sekitar 6-9 meter. Namun, dalam komoditas perkebunan

tanaman ini dipertahankan hanya sampai sekitar 1 meter tingginya dengan pemangkasan secara berkala

hal ini dilakukan untuk memudahkan pemetikan daun dan memperoleh tunas-tunas daun teh yang

banyak.
Persiapan lahan untuk penanaman teh terdiri atas dua kegiatan, yaitu :

1. Untuk penanaman baru

Persiapan lahan untuk tanaman baru :

- Survey dan pemetaan tanah

Lokasi, jalan kebun, kontrol, transportasi, peta kebun, peta kemampuan lahan, membuat

fasilitas yang mendukung pengembangan kebun

- Pembongkaran pohon dan tanggul

Pohon dibongkar hingga akarnya dengan menggunakan takel atau dengan menggunakan

arboresida sebelum dibongkar

- Pembersihan lahan

Pembabatan pohon dan tanggul dilakukan setelah pembongkaran pohon dan tanggul selesai

setelah itu, tanah disasap dengan cangkul sedalam 5-10cm untuk membersihkan gulma.

Pengerjaan ini dilakukan pada musim kemarau

- Pengolahan tanah

Pencangkulan pertama dilakukan sedalam 60 cm untuk menggemburkan tanah selanjutnya

pencangkulan kedua dilakukan setelah 2-3 minggu dari pencangkulan pertama sedalam 30-

40 cm sambil meratakan tanah

- Pembuatan jalan dan saluran drainase

Membuat petakan tanah berukuran 20x20 meter perlu segera dibuat jalan kebun untuk

memudahkan pekerjaan pemeliharaan tanaman. Lebar jalan kebun cukup 1meter dengan

panjang tergantung keadaan lahan setelah itu buat saluran drainase untuk mencegah erosi

pembuatan saluran drainase ini harus memertimbangkan kemiringan dan letak jalan
2. Untuk penanaman ulang

Penanaman ulang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas yang sebelumnya rendah karena

tanaman teh tua yang jumlahnya sudah cukup besar lebih dari 50% dan pohon-pohon

pelindungnya sudah tua. Teknik persiapan lahan untuk penanaman ulang :

- Pembongkaran pohon pelindung yang tidak dihendaki, agar sumber hama atau penyakit

,persaingan hara atau air dan lain-lain dapat dihindari

- Pembongkaran perdu tua harus mempertimbangkan kemiringan lahan agar erosi tidak

terlalu besar. Pada lahan datar dan landai pembongkaran perdu teh dapat dilakukan dengan

pencabutan atau takel sedangkan pada daerah kemiringan 30% perdu tidak perlu dibongkar

tetapi dimatikan dengan bahan kimia.

- Sanitasi lahan

Melakukan sanitasi lahan ditujukan untuk persiapan lahan yang telah terserang penyakit

jamur atau cendawan. Proses sanitasi lahan dapat dilakukan dengan 3 cara,sebagai berikut :

(1) Penanaman rumput guetamala selama dua tahun setelah itu ditanami teh

(2) Lahan siap tanam difumigasi terlebih dahulu dengan methyl bromide dengan cara

mengalirkan methyl bromide ke dalam lembaran plastic yang menutupi tanah selama 2

minggu setelah itu sungkup dibuka selama 2 minggu baru ditanami teh kembali

(3) Lahan difumigasi dengan vapam menggunakan alat suntik tanah sebanyak 8ml/lubang.

Jarak antar lubang 30 cm x 30 cm penyuntikan ini dilakukan saat lahan basah atau

setelah disuntik vapam kemudian disiram air. Setelah 1 bulan tanah dapat ditanami teh

kembali

Dafpus :

Soleh Dedi,dkk.2010.Budidaya dan pasca panen teh.Bogor:Pusat Penelitian Pengembangan Perkebunan.

Anda mungkin juga menyukai