Anda di halaman 1dari 11

KEBANGKITAN CHINA: SEBUAH INTEGRASI ASIA TIMUR

Ekonomi Politik di Asia Timur

Raditia Sapta Candra

20120510290
A.Latar belakang

Pencapaian keberhasilan ekonomi China bukan lagi sekedar wacana belaka, akan tetapi
sudah jadi kenyataan dan bahkan disebut sebagai pemimpin ekonomi Asia. Kemudian munculah
isu tentang sebuah integrasi Asia Timur. Dimana kemajuan China akan memimpin dan memberi
harapan dan perkembangan bagi negara Asia lainnya ke arah yang lebih baik.

Walaupun dengan ideology negara yang sosialis, saat ini China telah berkembang
menjadi sebuah negara dengan sistem ekonomi yang sangat kapitalis, moderen dan global.
Reformasi Ekonomi pada tahun 1978 telah menjadikan China sebagai salah satu negara
tujuan terbesar untuk FDI (Foreign Direct Investment) dunia dan juga memiliki hubungan
yang penting di dalam rantai persediaan dunia. Dari sebuah negara yang begitu terpuruk
ekonominya, berpindah menjadi peringkat ke-empat dunia tingkat pertumbuhan ekonomi paling
cemerlang di dunia Bahkan beberapa ahli percaya bahwa China merupakan tantangan yang
serius bagi Amerika Serikat untuk menjadi negara pemimpin dunia.(Herd & Dougherty,
2005)

Sejak tahun 1978 hingga tahun 2008, GDP China rata-rata meningkat 9,8%, lebih
cepat 6,8% dari tingkat pertumbuhan ekonomi dunia dalam kurun waktu yang sama. Dari
tahun 1980 hingga 2008, perekonomian China tumbuh 14 kali lipat. Hal ini menjadikan
China sekarang sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.

Perkembangan ekonomi China yang signifikan menjadikan posisi China di level


internasional semakin diperhitungkan. Kebangkitan ekonomi China bagaikan sebuah
representasi kemajuan negara-negara yang dulu sering disebut sebagai negara dunia ketiga.
Dengan adanya pertumbuhan ekonomi China yang mengesankan, tidak memungkinkan negara-
negara lain juga dapat melakukan hal serupa. China, menjadi harapan kebangkitan banyak negara
lainnya. Sepertinya inilah yang menjadi cikal bakal munculnya isu integrasi Asia Timur.
Makalah ini akan mencoba untuk menjelaskan apakah integrasi ini mungkin terjadi
dengan dasar teori dan data-data lapangan yang ada. Kemudian apakah terdapat rintangan dalam
mewujudkan integrasi tersebut.
B.Kerangka teori

Dalam bukunya Logika Hubungan Internasional: Kekuasaan, Ekonomi-Politik


Internasional dan Tatanan Dunia 2 Walter S, Jones mengidentifikasi Integrasi Internasional
sebagai proses pencapaian kondisi supranasional dimana urusan yang semula ditangani
pemerintah nasional beralih ke unit – unit politik yang lebih besar. Integrasi internasional secara
singkat didefinisikan sebagai proses dimana aktor – aktor politik nasional dari berbagai negara
diminta mengarahkan loyalitas, harapan dan kegiatan politik mereka ke institusi pusat yang baru
dan lebih besar, yang lembaga – lembaganya memiliki atau mengambil alih yuridiksi yang
semula berada ditangan negara bangsa. (Jones, 1993).

Joseph Nye mencoba mendefinisikan konsep Integrasi dengan cara yang berbeda, yaitu
dengan memecah konsep itu ke dalam beberapa bagian atau dimensi dan menciptakan indikator
untuk mengukurnya. Konsep Integrasi bisa dipilah-pilah menjadi Integrasi Ekonomi (
pembentukan suatu ekonomi transnasional), integrasi sosial (pembentukan masyarakat
transnasional) dan Integrasi politik (pembentukan sistem transnasional).(Robert & Nye, 1971)

a. Integrasi Ekonomi
Indikator yang perlu dilihat disini adalah efek politik dari interdepedensi ekonomi
terhadap hubungan antara negara negara yang berdaulat. Karena itu yang perlu di
perhatikan dalam soal integrasi ekonomi adalah: pertama, interdepedensi perdagangan
yaitu proporsi ekstra intraregional terhadap ekspor total di kawasan, kedua jasa jasa
bersama, yaitu jumlah total belanja tahunan pekerjaan administrasi yang dikelola bersama
(termasuk administrasi rencana integrasi perdagangan) sebagai presentase GNP.
b. Integrasi Sosial
Integrasi sosial menunjuk pada pertumbuhan komunikasi dan transaksi (seperti
perdagangan, surat menyurat, pariwisata, dan sebagainya) yang melintas batas nasional.
Hasilnya, adalah jaringan hubungan antar unit unit non pemerintah (masyarakat
transnasional).
c. Integrasi Politik
Integrasi politik sejauh ini adalah yang paling tidak jelas dan karena itu paling
sulit untuk membuat indikatornya memuaskan. Dalam kaitan ini Nye mengajukan konsep
sistem politik internasional dengan ciri ciri:
1) Memiliki beberapa struktur intitusuional walaupun sederhana
2) Terdapat interdepedensi dalam perumusan kebijaksanaan
3) Terdapat perasaan identitas yang sama dan kewajiban timbal balik

Teori yang digunakan akan mencoba menjelaskan opini tentang integrasi ekonomi Asia
Timur.

C.Rumusan Masalah:

Mengapa China menjadi sangat berpengaruh pada proses integrasi di Asia Timur

D.Pembahasan

D.1.Bangkitnya Ekonomi China

Beberapa decade terkahir merupaka masa keemasan bagi China dalam perkembangan
ekonominya. Luasnya jaringan dagang, stabilnya peningkatan GDP, juga interaksi dengan
dengan dunia internasional merupakan faktor yang menentukan pesatnya perkembangan
ekonomi China.
Perkembangan ekonomi yang luar biasa tersebut telah diarahkan melalui perubahan
kebijakan ekonomi pemerintah China yang secara progressif memberi kekuasaan yang lebih
besar pada kekuatan pasar. Perubahan itu dimulai dari sektor pertanian lebih dari 2 dekade yang
lalu dan berlanjut pada sektor industri dan lebih luas lagi di sektor jasa. Selama periode itu
pemerintah mengenalkan sebuah aturan hukum soal perusahaan yang pertama kali memberi izin
pada aktor privat untuk memiliki hak milik pada perusahaannya walaupun masih terbatas. (Herd
& Dougherty, 2005)

Tabel Perkembangan tingkat perekonomian beberapa negara dan wilayah penting di


dunia periode 1978-2008
Dihitung dalam %

Negara dan 1978 1979 1990 2000 2006 2007 Rata-rata tingkat
wilayah pertumbuhan
Statistik 4.4 4.2 2.9 4.1 3.9 3.8 3.0
dunia
AS 5.6 3.2 1.9 3.7 2.9 2.2 2.9
Uni Eropa 3.1 3.9 3.6 3.9 2.7 2.6 2.6
Jepang 5.3 5.5 5.2 2.9 2.2 2.1 2.4
China 11.7 7.6 3.8 8.4 11.6 11.9 9.8
Hongkong 8.5 11.6 3.9 8.0 7.0 6.4 5.6
Korea 9.3 6.8 9.2 8.5 5.1 5.0 6.4
Singapura 8.5 9.4 9.2 10.1 9.4 7.7 7.1
Malaysia 6.7 9.3 9.0 8.9 5.9 5.7 6.2
India 5.7 -5.2 5.5 4.0 9.7 9.0 5.7
Rusia -3.0 10.0 7.4 8.1 1.1
Brazil 3.2 6.8 -4.3 4.3 3.7 5.4 2.7
Sumber : Badan Statistik Bank Dunia

Dari data di atas, dapat dilihat rata-rata tingkat pertumbuhan beberapa negara di
dunia selama periode tahun 1978-2007 mengalami peningkatan perekonomian yang tinggi,
seperti Jepang pada masa setelah perang dunia kedua, selama 19 tahun terus mencatat tingkat
pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata 9,2% pertahun. Singapura juga pernah mencatat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama 20 tahun dengan rata-rata 9.9%pertahun. Hongkong
mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi selama 21 tahun dengan rata-rata pertahun
mencapai 8.7%. Taiwan juga mengalami hal serupa yang mencatat pertumbuhan ekonomi
tinggi sepanjang 26 tahun dengan rata-rata mencapai 9,5% pertahun.(Köll, 2010)
Sejak diumumkannya Reformasi Keterbukaan, China telah mencatatkan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi selama 30 tahun secara berturut-turut. Satu-satunya negara yang bisa
menyamai prestasi China adalah Korea Selatan yang juga mencatat pertumbuhan ekonomi
yang tinggi selama 30 tahun dengan rata-rata 8.5% pertahun.
Dari data yang sama dari Bank Dunia juga dapat dilihat bahwa sejak tahun 1978
hingga 2007, tingkat perkembangan sumber daya manusia (SDM) China juga mencatat
peningkatan sebanyak 9 kali lipat, pendapatan perkapita tiap daerah meningkat sebanyak lima
kali lipat.
Perdagangan dan investasi asing memainkan peranan yang sangat penting dalam
pertumbuhan ekonomi negeri yang begitu signifikan. Ellen L. Frost dalam artikel “Promise or
Threat? China’s Commercial Diplomacy in Asia” mencatat bahwa di akhir tahun 1990, total
Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke China merupakan yang ketiga terbesar dari total
FDI di seluruh negara-negara berkembang. Tercatat sebesar 2,7 persen dari total 9,7 persen
rata-rata GDP China berasal dari FDI. Pada tahun 2003, total FDI yang masuk ke China adalah
sebesar US$54 miliar,jauh mengungguli AS yang hanya mencatat sebesar US$40 miliar.
(Paul & Van, 2009)
Sebanyak 23.500.000 lapangan pekerjaan tercipta dari sektor ini dan lebih dari 20,7%
total pajak negeri berasal dari perusahaan investasi asing yang berada di China pada tahun 2005.
Pada tahun 2004, total dari nilai perdagangan produk-produk China meningkat dua kali lipat. Hal
ini menjadikan China sebagai negara kedua eksportir terbesar dan importir ketiga terbesar di
dunia. Lebih dari setengah volume perdagangan dilakukan oleh badan-badan investasi asing.
Sepanjang tahun 2006 sendiri, sebanyak 594,445 perusahaan investasi asing terdaftar
dengan lebih dari 480 perusahaan multinasional teratas dunia memasuki negara tersebut.
Pada tahun 2008 total FDI yang masuk ke negara tersebut sebesar US$ 92 millyar. China kini
tercatat sebagai negara tujuan FDI terbesar ketiga di dunia. Dengan mengkombinasikan surplus
perdagangan, aliran FDI dan pembelian berskala besar dari mata uang asing telah menjadikan
China memegang pertukaran asing terbesar dengan total US$ 1,9 billyar di akhir 2008. Lebih
spesifik, China memproduksi 70% total mainan dunia dan 10% dari total peralatan
telekomunikasi perusahaan dunia.
Sekitar 60-70% dari total produksi di ekspor untuk kebutuhan asing. Meskipun krisis
Finansial Global memberikan dampak yang cukup besar bagi perkembangan perekonomian
dunia, pada tahun 2009 pertumbuhan GDP negara China masih tercatat sebesar 8,9 persen
pada kuartal ketiga, meningkat dari 7,9% pada kuartal kedua. Banyak peneliti juga
meramalkan bahwa perekonomian akan mulai melambat atau bahkan menurun tajam pada tahun
2009. Jutaan pekerja telah dilaporkan kehilangan pekerjaan mereka dan hal ini merupakan titik
utama perhatian pemerintah China yang melihat pertumbuhan ekonomi yang sehat
merupakan hal yang sangat penting untuk menata stabilitas nasional. Ketika pada tahun 1989
Deng Xiaoping mengucapkan ”strategi 28 aksara”, kata-kata tersebut masih menjadi pegangan
bagi para petinggi
China hingga sekarang. Strategi ini kemudian diwujudkan dalam serangkaian kebijakan.
Pada tahun 2001, China resmi menjadi anggota World Trade Organization (WTO) setelah
sebelumnya terdaftar sebagai anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), South
Africa Regional (SACU), South America Regional, mendirikan Shanghai Cooperation
Organization (SCO), ASEAN Regional Forum (ARF), ASEAN-Europe Meeting (ASEM) dan
lain-lain. Dalam lingkup kawasan Asia Pasifik, China sejak Oktober 2004 telah menjadi sahabat
wicara ASEAN.
Memasuki abad ke dua puluh satu, China telah berhasil membangun ekonominya
dengan laju pertumbuhan yang mengagumkan.Ekspor China membanjiri dunia, bahkan
Amerika Serikat mengalami efisit perdagangan yang terus membesar dengan negara ini.
Cadangan devisa China terus menanjak dari tahun ke tahun dan pada akhir tahun 2008 telah
mendekati angka $ 2 triliun US. Selain itu, investasi China juga menjelajahi seluruh bagian
dunia. Sehingga ketika Olimpiade berlangsung di Beijing pada Agustus 2008, kekuatan China
benar-benar tidak dapat dipandang sebelah mata. China telah menduduki posisi yang amat
penting di dunia internasional. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi China,
sistemdunia internasional pun mengalami perubahan yang cukup besar. Sejak berakhirnya
perang dingin, perekonomian dunia secara global terus meningkat secara cepat. Banyak
perekonomian negara lain yang ikut terdorong. Kemajuan teknologi, perkembangan
informasi, meningkatnya transparansi pemerintah, bertambah eratnya kerjasama
perekonomian antar negara yang selain mampu menanggulangi krisis perang, di sisi lain juga
meningkatkan konflik politik antar negara.

D.2.China daya tarik integrasi Asia Timur

China berkembang menjadi salah satu negara yang sangat diperhitungkan dsaat ini baik
secara regional maupun global. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang mencapai 9,8% menjadikan
China kekuatan ekonomi yang mampu menyaingi barat.

Bahkan Amerika disinyalir mulai was-was terhadap kebangkitan China ini. Obama
bahkan dengan jelas bahwa politik luar negeri Amerika diarahkan langsung ke Asia (pivot to
Asia). Hal itu dilakukan untuk membendung pengaruh China di Asia.

Selain kuat dalam sektor ekonomi, posisi politik china di dunia internasional semakin
kuat pula. Kebijakan China mulai mendapatkan perhatian dari dunia internasional dan
keputusan-keputusan China di forum internasinal menjadi sangat di perhitungkan. Bisa dibilang
untuk beberapa dekade ke depan China mampu menjadi negara superpower menandingi
Amerika, apabila kemajuan Chna tetap dipertahankan.
Hal itu membuat China menjadi pihak yang diperhitungkan untuk di dekati baik secara
ekonomi atau politik. Terlebih lebih dari sudut pandang regional, China dianggap mampu
membantu negara negara berkembang di asia timur. Dengan begitu China dianggap mampu
mendorong Integrasi di Asia Timur mulai dari integrasi ekonomi atau bahkan sampai ke
integrasi politik. CAFTA (China ASEAN Free Trade Area ) salah satunya, ASEAN yang
awalnya berhati-hati untuk bekerja sama dengan China akhirnya malah mengindikasikan sebuah
integrasi ekonomi dengan China. China dianggap mampu menjadi katalisator yang mendorong
integrasi di Asia Timur.

Namun selanjutnya kerjasama keuangan di asia timur mewmberikan efek yang krusial
pada perdagangan dan integrasi ekonomi di asia timur sangat krusial. Perluasan kerjasama ini
menyebabkan integrasi pasar dan ketergantungan ekonomi yang akhirnya membutuhkan
kebijakan mengenai integrasi ini. (EAST ASIA: China may catalyse structural reform, 2003)

D.3.Integrasi asia timur di masa depan

China semakin berpengaruh dalam proses integrasi di Asia Timur. Terwujudnya integrasi
di Asia Timur nampaknya bukan hal yang tidak mungkin namun bukan terintegrasi secara
Supranasional seperti Uni Eropa. Pendapat Walter Jones yang menganggap Integrasi
Internasional sebagai proses pencapaian kondisi supranasional dimana urusan yang semula
ditangani pemerintah nasional beralih ke unit–unit politik yang lebih besar. Integrasi
internasional secara singkat didefinisikan sebagai proses dimana aktor–aktor politik nasional dari
berbagai negara diminta mengarahkan loyalitas, harapan dan kegiatan politik mereka ke institusi
pusat yang baru dan lebih besar, yang lembaga–lembaganya memiliki atau mengambil alih
yuridiksi yang semula berada ditangan negara bangsa. (Jones, 1993) Sepertinya tidak akan
terwujud disini. Asia Timur akan terintegrasi secara unik seperti ASEAN. Adanya intitusi
Supranasional sepertinya akan susah terwujud tapi integrasi akan tetap berjalan.

Dan kemudian proyek integrasi ini akan didasarkan pada rasa percaya dan menghormati
antar negara yang selanjutnya membentuk perdamaian di kawasan Asia Timur. Contohnya
Konsensus konsensus yang telah di setujui oleh negara negara Asia Timur yang didasari pada
integrasi ekonomi regional mulai di representasikan di bawah skema ASEAN+3 yaitu telah
menyetujui Free Trade Area di kawasan itu. (Nicolas, 2008). Ini mengindikasikan bahwa
integrasi ekonomi-lah yang paling memungkinkan untyuk dilakukan dan diwujudkan saat ini.

D.4.Masalah laut cina selatan

Sebagai tambahan akan disematkan teori dari Deutsch tentang integrasi dan
konflik. Menurutnya suatu komunitas politik memang tidak mesti mampu mencegah terjadinya
perang di wilayahnya. Tetapi beberapa komunitas politik betul betul mampu menghapuskan
perang dan harapan akan terajadinya perang di kawasan itu. Karena itu komunitas keamanan
(security community) adalah suatu komunitas politik yang didalamnya terdapat jaminan nyata
bahwa anggota anggota komunitas itu tidak akan saling berperang tetapi akan menyelesaikan
pertikaian mereka dengan cara cara lain. (Deutsch, 1978)

Masalah laut Cina Selatan yang berlarut-larut sudah menjadi perhatian dunia
internasional dan harus segera diselesaikan. Ini mungkin akan menjadi penghalang nantinya
dalam mewujudkan integrasi jika tidak terdapat kesadaran dari negara-negara yang memiliki
kepentingan didalamnya.

Masalah laut Cina Selatan nampaknya hanya dapat diselesaikan dengan adanya integrasi
di kawasan Asia Timur. Integrasi memeng tidak selalu dapat menghindarkan adanya peperangan
namun bisa menawarkan cara cara lain untuk menyelesaikan sebuah perkara. (Deutsch, 1978)
Anggap saja kemudian Laut Cina Selatan dianggap sebagai sebuah kekayaan bersama tanpa
perlu menghilangkan batas-batas negara mungkin konflik akan dapat terselesaikan. Ini mungkin
akan menjadi penghalang nantinya dalam mewujudkan integrasi jika tidak terdapat kesadaran
dari negara-negara yang memiliki kepentingan didalamnya.
E.Kesimpulan

China sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru semakin mendapat perhatian dunia.
Wacana tentang kebangkitan ekonomi Chinayang akan mengantarkan kepada terwujudnya
integrasi ekonomi Asia Timur begitu menarik untuk diteliti.terlepas dari itu semua, integrasi ini
mungkin saja terwujud apabila dari setiap negara yang terlibat kelak didalamnya menunjukan
adanya komitmen untuk benar-benar berintegrasi.

Daftar Pustaka

Deutsch, K. (1978). Analysis of Internanional Politics. Engelwood Clip,N.J: Prentice-Hall.

EAST ASIA: China may catalyse structural reform. (2003). Oxford Analytica Daily Brief Service.

Herd, R., & Dougherty, S. (2005). China's economy: A remarkable transformation. Organisation for
Economic Cooperation and Development. The OECD Observer, 13-16.

How strong is China's economy?; Resilient China. (2012). The Economist, 403, 11.

Jones, W. S. (1993). Logika Hubungan Internasional: Kekuasaan, Ekonomi-Politik Internasional dan


Tatanan Dunia 2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Köll, E. (2010). China, East Asia and the Global Economy. The China Journal, 221-223.

Mas'oed, M. (1990). Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi. Jakarta: LP3ES.

Nicolas, F. (2008). The political economy of regional integration in East Asia. Economic Change and
Restructuring, 345-367.

Paul, A., & Van, D. (2009). China, East Asia and the Global Economy: Regional and Historical
Perspectives. Journal of World History, 607-609.

Robert , K., & Nye, J. (1971). Transnasional Relations and World Politics. Cambridge: Harvard Univ. Press.

Turner, J. H., & Maryanski, A. (2010). Fungsionalisme. Yogyakarta: Putaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai