Disusun Oleh :
Fakultas Pertanian
Universitas Tanjungpura
Jl.Prof Dr H.Hadari Nawawi, Bansir Laut, Pontianak, Kalimantan Barat 78115
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan
merupakan anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir
semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna,
khususnya bagi masyarakat pesisir. Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang
bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif
pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu
tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu.
Batang pohon kelapa banyak digunakan untuk bagian atap dari sebuah bangunan
rumah. Batang pohon kelapa tidak boleh terkena air atau lembab karena akan
menyebabkan kerusakan. Untuk mengatasi keterbatasan dari batang pohon kelapa
kebanyakan masyarakat memilih batang kelapa yang sudah tua, kering dan sebagian
masyarakat mengolesinya dengan oli ( oli bekas kendaraan atau oli tab ). Daun tersusun
secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek,
duduk pada batang, warna daun hijau kekuningan. Kelapa secara alami tumbuh di
pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisir Samudera
Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat
tumbuh hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut, namun akan mengalami
pelambatan pertumbuhan.
B. Tujuan
Tujuan di lakukanya praktikum ini adalah untuk menambah wawasan serta berbagi
pengalaman antara petani dan mahasiswa selain itu juga dengan di lakukan praktikum
adalah salah satu syarat atau komponen penilaian yang akan di berikan dosen kepada
mahasiswa khusunya mahasiswa Fakultas Pertanian UNTAN.
C. Manfaat
PELAKSANAN PRAKTIKUM
B. Pelaksanan
1. Pembibitan biasanya petani menggunakan bibit local atau bibit yang di dapat dari
orang lain atau milik pribadi, jarang sekali bantuan pemerintah terkait ketersediaan
bibit tanaman kelapa dan kualitas bibit sangat berpengaruh akan produsi tanaman
kelapa.
2. Perawatan sebenarnya perawatan pada tanaman kelapa tidak begitu rumit sama
hanya dengan tanaman pertanian yang lainnya yaitu membersihkan pirangan agar
tidak ada gulma yang akan menjadi inang dari hama dan penyakit yang akan
merugikan tanaman kelapa, ada beberapa hama dan penyakit yang sering di jumpai
pada tanaman kelapa seperti kumbang, rayap, ulap api, tupai dan jamur ini adalah
masalah yang sering di jumpai petani. Selain pemeberisihan piringan ada yang tidak
kala penting yaitu pembuatan parit yang berfungsi sebagai cadangan air untuk
tanaman kelapa pada saat musim kemarau dan sarana transportasi untuk
pengangkutan hasil produksi taLnaman kelapa.
3. Pemupukan untuk pemupukan petani di daerah jungkat biasanya tidak melakukan
pemupukan secara teratur bahkan tidak di pupuk sama sekali hal ini terjadi karena
kendala ketersediaan pupuk yang langka dan harga yang mahal, sebenarnya disini lah
peranan pemerintah untuk menunjang atau mempasilitasi petani dari segi perawatan
dan pemupukan agar bisa meningkatkan hasil produksi yang maksimal.
4. Penjualan terkait penjualan petani biasanya melakukan penjualan dua bualan sekali
yang akan di kirim ke beberapa negara seperti cina, Thailand , Filipina dll biasanya
produk tanaman kelapa di jual dalam bentuk minyak (kopra). Pengolahan hasil
produksi tanaman kelapa di Indonesia sudah sangat biasa dan hanya berfokus di
beberapa produk saja seharusnya pemerintah juga bisa mendukung bagaimana
mengelola hasil produksi yang baik untuk menujang ekonomi masyarakat.
BAB III
A. Hasil
B. Pembahasan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa masih banyak
permasalahan yang dihadapi para petani di perkebunan tersebut seperti
pemupukan tanaman kelapa yang kurang intensif, jarak tanam yang terlalu
rapat, kondisi drainase yang kurang terawat dengan baik, pengendalian hama
dan penyakit yang kurang tepat, serta apabila kemarau kelapa sulit untuk
diangkut karena parit kering. Untuk itu perlu dilakukan penanganan yang tepat
agar hasil yang diperoleh para petani dapat optimal, sehingga kesejahteraan
petani dapat terwujud.
B. Saran
Sebaiknya praktikum untuk kedepannya lebih terkoordinasi dengan baik,
sehingga praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA