Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

Latar belakang
Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari
batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini
semula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang
komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan
motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian
dan teknologi pertanian (Akhmad, 2012).
Bajak singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Bajak singkal
merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang digandengkan
dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau
traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan,
memecah tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan
digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Bajak singkal
dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar diperoleh kesesuaian antara
kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Di Indonesia jenis bajak singkal
merupakan bajak yang paling umum digunakan oleh petani untuk melakukan
pengolahan tanah mereka, dengan menggunakan tenaga ternak sapi atau kerbau,
sebagai sumber daya penariknya (Munawar, 2011).
Bajak singkal dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar
diperoleh kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Di
Indonesia jenis bajak singkal merupakan bajak yang paling umum digunakan oleh

petani untuk melakukan pengolahan tanah mereka, dengan menggunakan tenaga


ternak sapi atau kerbau, sebagai sumber daya penariknya (Sitohang, 2010).
Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu,
bajak singkal satu arah (one way moldboard plow), yaitu jenis bajak singkal
dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik
tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya
dilakukan ke arah kanan. Bajak singkal dua arah (two way moldboard plow),
adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah,
arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri
maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang
kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan
cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang
dikehendaki, bagian-bagian bajak singkal yaitu mata bajak atau pisau bajak, daun
singkal, pelurus samping, rangka bajak singkal, penggandeng, pengatur
kedalaman pengolahan tanah, poros silang (Hermawan, 2005).
Bagian-bagian bajak singkal antara lain (Daywin, 2010):
1. Mata bajak atau pisau bajak
Bagian bajak singkal yang berfungsi untuk memotong tanah dan
mengarahkan lempengan tanah hasil pemotongan ke bagian daun singkal.
2. Daun singkal
Daun singkal bagian yang menerima lempengan tanah dan membalik
serta memecahkan lempengan tanah tersebut.

3. Pelurus samping
Pelurus samping berfungsi menahan tekanan samping dari lempengan
tanah pada bajak singkal dan menjaga kestabilan jalannya bajak singkal
sewaktu proses pembajakan.
4. Rangka bajak singkal
Rangka bajak singkal yang menyatukan bagian-bagian bajak dan
penyambung ke sumber penggerak.
5. Penggandeng
Bagian dari bajak singkal yang menggandengkan bajak dengan traktor
pertanian.
6. Pengatur kedalaman pengolahan tanah
Pengatur kedalaman berbentuk ulir pengatur atau roda pengatur, untuk
mengontrol kedalaman hasil pembajakan tanah.
7. Poros silang
Poros silang berbentuk batang kendali merupakan bagian dari bajak
singkal yang berfungsi mengatur daun singkal sehingga dapat mengatur lebar
hasil pembajakan dan mengatur arah lemparan tanah pada arah yang
berlawanan.
Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara
pengoperasian traktor bajak singkal dilahan.

BAHAN DAN METODE


Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah traktor roda dua, bajak
rotary dan alat tulis.
Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum adalah Traktor Roda Dua (bajak
singkal).
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 18 Mei 2015 pukul
15.30-17.30 WITA. Di Lahan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru.
Metode
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah:
A. Tanpa Gandengan
1. Periksa engine dan semua bagian traktor sehingga yakin ada dalam kondisi
baik. Pasanglah tuas standar.

2. Yakinkan bahwa tuas perseneling dalam posisi netral dan kopling dalam
posisi tak tersambung. Kemudian motor dihidupkan dengan cara
mengengkol.
3. Naikkan putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang biasanya
terletak pada stang kemudi kanan.
4. Setelah melepas tuas standar, peganglah stang kemudi dengan sedikit
menekannya hingga batas pinggang agar diperoleh keseimbangan.
Peganglah tuas perseneling pada kecepatan yang diinginkan.
5. Dengan satu tangan masih tetap memegang stang kemudi, tangan yang
satunya memasang kopling utama sehingga traktor bergerak, segera kedua
tangan memegang stang kemudi, dan ikut gerak traktor dengan melangkah.
6. Membelokkan arah dapat dilakukan dengan menekan kopling kemudi pada
stang kemudi. Bila ingin belok kekanan maka tekanlah kopling kemudi
kanan dan bila ingin membelok kekiri maka tekanlah kopling kemudi kiri.
7. Untuk gerak mundur, turunkan putaran motor, tarik kopling utama
sehingga traktor berhenti, kemudian pasanglah perseneling pada posisi
R. Pastikan bahwa traktor dapat dihentikan setiap saat pada waktu
mundur.
8. Untuk menghentikan tarik tuas kopling utama, turunkan gas sehingga
dalam putaran rendah, pasang tuas persseneling pada posisi netral.
9. Pasang tuas standar dan matikan motor penggerak.

B. Dengan Gandengan
Mengemudi traktor tangan dengan gandengan harus disertai dengan
kemampuan memperkirakan posisi roda gandengan, karena operator akan duduk
diatas gandengan pada posisi terjauh dari stang kemudi. Pada saat membelok
terhalang operator harus mempergunakan satu tangan untuk mengemudi (sambil
menekan kopling pada stang yang dipegang).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
No

Gambar

Keterangan

1.

Pengoperasian Traktor
Roda Dua dengan
Implemen Bajak Singkal

Pembahasan
Pada praktikum kali ini menggunakan traktor roda dua dengan
implemennya bajak singkal. Bajak singkal adalah alat pengolah tanah yang
dihubungkan dengan traktor pertanian dan berfungsi memotong dan membalikkan
tanah, dimana sudut vertikal bajak menentukan kedalaman pembajakan dan
jumlah mata baja serta lebar mata bajak menentukan lebar kerja pembajakan.
Cara pengoperasian traktor roda dua (Hand Traktor) bajak singkal dengan
menghidupkan traktor dengan engkol. Mula mula engkol dipasang pada poros

engkol (crank Shaft). Setelah gas dibesarkan sedikit. Engkol diputar beberapa
kali sampai putarannya cukup untuk menghidupakan motor. Sewaktu pemutaran,
jangan lupa menrik alat penghilang kompresi (dekompresi level). Jika tidak akan
dapat memutar engkol motor.
Lahan merupakan suatu sistem yang dinamis, tersusun dari empat bahan
utama yaitu bahan mineral, bahan organik, air dan udara. Bahan-bahan penyusun
tanah tersebut berbeda komposisinya untuk setiap jenis tanah, kadar air dan
perlakuan terhadap tanah. Sebagai suatu sistem yang dinamis, tanah dapat berubah
keadaannya dari waktu ke waktu, sesuai sifat-sifatnya yang meliputi sifat fisik,
kimia, dan sifat mekanis, serta keadaan lingkungan yang keseluruhannya
menentukan produktifitas tanah. Pada tanah pertanian, sifat mekanis tanah yang
terpenting adalah reaksi tanah terhadap gaya-gaya yang bekerja pada tanah,
dimana salah satu bentuknya yang dapat diamati adalah perubahan tingkat
kepadatan tanah.
Kondisi tanah yang tidak terlalu basah menyebabkan traktor beroperasi
dengan maksimal karena tanah tidak terlalu melekat pada roda sehingga tidak
terlalu sulit berjalan untuk membajak lahan.
Mengemudikan traktor sangat berpengaruh pada potensi kerja yang yang
akan dihasilkan oleh traktor tersebut. Apabila operator belum mahir
mengoperasikan traktor otomatis akan diperlukan banyak waktu dalam
mengemudikannya, belum lagi jika nanti terjadi selip atau over leapping dan

macet otomatis akan memberikan pengaruh pada hasil kapasitas kerja lapang yang
kurang maksimal. Misalnya terdapat tanah yang tidak terbajak sehingga ini
memperlihatkan keterampilan operator mahir atau tidak dalam
mengoperasikannya.
Standar operasional traktor roda dua yang pertama adalah memeriksa
bahan bakarnya sebelum digunakan supaya pada saat digunakan tidak kehabisan
bahan bakar. Lalu kita harus memeriksa air kalburatornya apakah ada atau tidak
ada supaya keadaan mesin tetap dingin pada saat digunakan/ tidak terlalu panas.
Sebelum dinyalakan mesin traktor, gasnya harus kita stabilkan terlebih dahulu
agar pada saat menyala traktor tidak berjalan sendiri lalu kita naikkan cooknya.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah penempatan posisi kepala pada sebelah
kiri dengan tujuan pada saat kita memutar engkol tidak terkena kepala kita apabila
terlepas dari tangan. Setelah semuanya diperiksa maka barulah kita nyalakan
mesin traktor dengan memutar poros engkolnya sampai mesinnya menyala.

10

KESIMPULAN DAN SARAN

11

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1.

Umumnya pada lahan pertanian yang basah, kadar liat tinggi, dan
konfigurasi lahan yang fluktuatif / tidak seragam, menimbulkan slip yang
besar pada laju traktor.

2.

Besarnya overlapping akan mempengaruhi lamanya waktu pembajakan


keseluruhan areal pembajakan yang akan dilakukan.

3.

Kemahiran operator mempengaruhi hasil kapasitas kerja lapang suatu alat


mesin pertanian.

4.

Faktor Tanah atau kondisi tanah juga mempengaruhi kerja dari pada
traktor nya tersebut.

5.

SOP (Standar Opersional) adalah pemeriksaan bagian-bagian traktor roda


dua sebelum di operasikan.

Saran
Saran dari praktikum ini adalah saat penjelasan tentang bagian-bagian
traktor hendaknya lebih diperjelas lagi agar praktikan dapat benar-benar
memahami dan mengetahui nama beserta fungsi.

DAFTAR PUSTAKA

12

Akhmad, 2012. Bajak Singkal. Institut Pertanian Bogor. LTAS Mekanisasi dan
Teknologi Hasil Pertanian. Departemen Mekanisasi Pertanian. Bogor.
Daywin, 2010. Mesin-Mesin Budidaya
Ilmu. Jakarta.

Pertanian di Lahan Kering. Graha

Hermawan, W, 2005. Kinerja Mesin-Mesin Pengolahan Tanah Untuk Penyiapan


Penanaman di Lahan Kering. Departemen Teknik pertanian. IPB. Bogor.
Munawar, 2011. Pengolahan Tanah Dengan Traktor. Penerbit IPB Press. Bogor.
Sitohang, 2010. Alat dan Mesin Pertanian Bajak Singkal. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai