Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MINGGUAN

MEKANISASI PERTANIAN EKOSISTEM SUB-

OPTIMAL

PENGOLAHAN TANAH MENGGUNAKAN TRAKTOR

AGROTEKNOLOGI-C

Disusun Oleh:

SISKA FRONIKA

1606116119

LABORATORIUM TEKNIK ERTANIAN

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS RIAU

2018
I. Waktu Dan Tempat

Praktikum Mekanisasi Pertanian Ekosistem Sub-Optimal

tentang pengolahan tanah dilaksanakan di Laboratorium

Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau pada

hari Kamis,22 Maret 2018 pukul 10.00 WIB s/d selesai.

II. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada kegiatan pengolahan tanah ini

adalah traktor. Sedangkan bahan yang digunakan adalah

lahan percobaan.

III. Hasil dan Pembahasan


III.1. Alat Mesin Pengolahan Tanah

Mesin pengolah tanah yang digunakan pada praktikum ini

adalah adalah hand tractor. Traktor tangan (hand

tractor) merupakan sumber penggerak dari implemen

(peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan

untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini

merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan

untuk tenaga penggerak implemen yang lain, seperti :

pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.


Gambar 1. Hand Traktor Jenis Yanmar 1997

Pengolahan tanah merupakan suatu usaha yang sangat

penting dalam pertanian, dimana usaha ini merupakan

memperbaiki sifat-sifat tanah baik sifat fisika, kimia dan biologi

tanah. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi tanah yang

sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bagi tanaman,

serta membersihkan tanah dari gulma atau tanaman yang tidak

diinginkan.Pada umumnya pengolahan tanah dibedakan menjadi

dua tahapan yaitu pengolahan tanah primer dan pengolahan

tanah sekunder.

1. Pengolahan tanah pertama/primer yang terdiri dari bajak

singkal (mold board plow),


a. Bajak Singkal

b. Bajak piringan (disk plow)

c. Bajak rotari atau bajak putar (rotary plow)


d. Bajak pahat (chisel plow)
e. Bajak tanah bawah (sub soil plow)
2. Pengolahan tanah kedua/sekunder
a. Garu (harrow)
b. Garu paku
c. Garu Pegas
d. Garu Rotari
e. Garu Khusus
f. Land Rollers dan Pulverizers

III.2. Jenis dan Alat Bantu Hand Traktor

Jenis dan alat bantu yang digunakan dalam praktikum

ini adalah bajak singkal. Untuk dapat digunakan sebagai mesin

pengolahan tanah, maka harus dilengkapi dengan perlengkapan

pengolah tanah, seperti bajak singkal.

Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk

pengolahan tanah yangdigandengkan dengan sumber tenaga

penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi,kerbau atau traktor

pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong,membalikkan,

pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam

tanah,dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah

pertama. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik

tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiridari satu bottom

atau lebih. Bottomini dibangun dari bagian-bagian utama,

yaitusingkal ( moldboard), pisau ( share ), penahan samping

(landside). Ketiga bagianutama tersebut diikat pada bagian yang

disebut pernyatu(frog).Unit ini dihubungkandengan rangka ( frame

) melalui batang penarik (beam).


Gambar 2.Bagian bajak singkal satu buttom

Gambar 3.Bajak singkal

III.3. Pola Bajak

Pola bajak yang digunakan adalah pola keliling tengah.

Pengolahan tanah dilakukan dari titik tengah lahan.

Berputar ke kanan sejajar sisi lahan, sampai ke tepi lahan.

Lemparan pembajakan ke arah dalam lahan. Pada awal

pengolahan, operator akan kesulitan dalam membelokan

traktor. Pola ini cocok untuk lahan yang berbentuk bujur

sangkar, dan lahan tidak terlalu luas. Diperlukan lahan

untuk berbelok pada kedua diagonal lahan. Lahan yang

tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 sampai 4


pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak,

diolah dengan cara manual (dengan cangkul).

Gambar 4. Pola keliling tengah

III.4. Cara Menghidupkan Traktor 2 Roda

1) Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”,

sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan.

2) Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi

netral.

3) Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan

bakar ke ruang pembakaran.

4) Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran

bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang

pembakaran.
5) Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk

menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada

saat engkol diputar.

6) Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol

searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas

dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian

traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk

menunjukkan adanya aliran pelumas.

7) Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan

cukup tenaga untuk menghidupkan motor.

8) Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan

tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai

motor hidup.

9) Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari

poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol

yang miring.

10) Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau

stasioner Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih

selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat

berjalan dengan baik.


11) Traktor siap di operasikan.

III.5. Cara Mengoprasikan Traktor 2 Roda

 Memulai menjalankan traktor tangan

1) Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.

2) Gigi persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).

Untuk menarik implemen, jangan menggunakan gigi tinggi,

agar operator tidak perlu lari.

3) Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan,

agar tidak terjadi hentakan ke bawah pada saat traktor

mulai jalan.

4) Tuas kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelan-pelan

agar traktor tidak meloncat pada saat mulai jalan.

5) Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor

mulai jalan, stang kemudi bisa diangkat lagi.

 Menjalankan lurus ke depan

1) Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”.


2) Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada

padastang kemudi.

3) Mata memandang ke depan.

4) Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.

5) Jangan membelokkan stang kemudi.

6) Jangan memindah posisi gigi persneleng.

 Menghentikan traktor/parker

1) Gas dikecilkan pada posisi idle.

2) Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik

kembali pada posisi rem.

3) Persneleng dinetralkan.

4) Gas dikecilkan.

 Mengganti gigi persneleng

1) Lakukan langkah menghentikan traktor.

2) Posisi kopling utama “OFF”.

3) Pindahkan posisi gigi persneleng.

4) Mulai menjalankan traktor lagi.


Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor

harus dalam posisi berhenti, karena biasanya traktor tidak

dilengkapi dengan sinkronmes.

 Membelokkan traktor pada jalan datar

1) Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.

2) Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan

kopling kemudi kanan kalau mau belok ke kanan.

3) Kalau perlu tangan membantu menggeser stang kemudi.

4) Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena

untuk haluan trailer.

III.6. Prosedur Khusus Bajak singkal

1) Traktor dimundurkan perlahan-lahan menuju bagian depan

alat untuk memasangkan lubang-lubang titik gandengan

bawah kiri traktor pada pin gandengan kiri bawah bajak.

2) Pada waktu mundur ini juga harus diperhatikan titik bawah

gandengan traktor tidaak terlalu jauh dari pin gandengan

kanan bajak.

3) Kemudian rem tangan dipasangkan.

4) Pin bawah kiri bajak dipasangkan pada lubang titik

gandeng kiri bawah traktor.kemudian pin gandeng kanan


bajak dipasangkan pada titik lubang kanan bawah bajak,

dengan mengatur dari panjang batang angkat.

5) Kemudian pasangkan penggandeng atas atas bajak dengan

cara memasangkan pinnya.

III.7. Elemen Dasar Traktor


 Kapasitas Lapang Teoritis

KLT = 0,36 (V x LP)

Keterangan:

KLT : Kapasitas Lapang Teoritis (ha/jam)

V : Kecepatan rata-rata (m/detik)

LP : Lebar bajakan (m)

 Kapasitas Lapang Efektif

Keterangan:

KLE : Kapasitas lapang efektif (ha/jam)

L : Luas lahan pengolahan tanah (m)

WK : Waktu kerja (jam)

 Efisiensi Lapangan
 Bahan Bakar Terpakai

Keterangan:

BBT : Bahan bakar terpakai (lt/ha)

BB : Bahan bakar yang digunakan untuk mengolah tanah

L : Luas tanah (ha)

 Slip Roda Traksi

Keterangan:

SI : Slip roda traksi

Sb : Jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima

putaran rodatraksi (m)

So : Jarak tempuh traktor tanpa beban dalam lima putaran roda

traksi (m)

Anda mungkin juga menyukai