Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN DAYA DALAM BIDANG PERTANIAN

TRAKTOR RODA 2

Dosen Pengampu :

Diana Pebriani Daulay, S.T.P., M.P.

Disusun Oleh :
Melja Shaputra D1C221070

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, adapun makalah ini merupakan tugas mata kuliah Daya
Dalam Bidang Pertanian. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan hal
yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi
penulis juga. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam
penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, khususnya terima
kasih kepada Diana Pebriani Daulay, STP, M.P.yang telah membimbing penulis
agar dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Jambi, 15 November 2023

Melja Shaputra
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pertanian merupakan salah satu diantara berbagai potensi sumber
daya alam yang seharusnya diolah, diusahakan, dan dikelola dengan baik.
Mekanisasi pertanian bertujuan untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja,
meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi. Penggunaan
alat mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi,
efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani.
Pengolahan tanah penting dilakukan untuk menggemburkan tanah,
menghilangkan kotoran sebagai tempat penanaman suatu komoditas tertentu.
Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang sebagian wilayahnya merupakan
lahan pertanian dan sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani.
Kondisi alam, cuaca, dan karakterisitik masyarakat Indonesia sangat
mempengaruhi perkembangan pertanian di Indonesia. Tindakan pengolahan tanah
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk merubah sifat-sifat dari suatu tanah agar
sesuai dengan kebutuhan tanaman yang akan dibudidayakan. Sebelum bercocok
tanam, tanah pada lahan-lahan pertanian diolah terlebih dahulu.
Traktor roda dua atau juga sering disebut dengan traktor tangan
berdasarkan jenis rodanya dibagi menjadi dua yaitu roda ban karet dan roda besi
bersirip (roda sangkar/cage wheel) (Idkham m, dkk 2022). Traktor sebagai alat
bantu dalam usaha perkebunan maupun pertanian berguna untuk menggemburkan
tanah pada lahan, diharapkan dapat mengurangi waktu dan biaya operasional yang
diperlukan. Traktor roda dua merupakan mesin serbaguna karena dapat berfungsi
sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air, alat prosesing,
dan gandengan.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan ini
1.3 Manfaat Penulisa
Manfaat penulisa laporan ini agar dapat memberikan banyak pengetahuan
tentang traktor roda dua, fungsi traktor roda dua bagian-bagian dari traktor roda
dua cara penggunaan traktor roda dua pada sektor pertanian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Traktor Roda Dua


Traktor roda dua atau traktor roda dua (hand tractor) merupakan sumber
penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Dinamakan Traktor roda dua hand
tractor), karena pada awalnya traktor ini hanya dioperasikan dengan tangan, tanpa
menggunakan kaki (tidak dilengkapi pedal). Biasanya traktor roda dua digunakan
untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor roda dua ini merupakan mesin
yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang
lain, seperti: pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.
Traktor dua roda sering disebut juga sebagai traktor tangan atau hand
traktor yangmana traktor tangan ini menggunakan motor satu silinder dengan daya
5-15 hp, bahan bakar yang digunakan umumnya solar. Motor penggerak dipasang
pada kerangka dengan 4 buah baut pengencang. Motor dapat digeser kearah depan
dan belakang untu memperolehkeseimbangan traktor. Untuk menghidupkan
traktor ini digunakan engkol. Kerangka pada traktor tanagan berperan sebagai
tempat kedudukan motor penggerak ,unit transmisi dan bagian traktor
lainnya .ddaya pada motor penggerak disalurkan melalui putaran poros engkol
kekopling utama melalui sabuk V . kopling utama meneruskan dayatersebut
kesusunan roda gigi transmisi untuk menggerakkan poros roda dan poros rotary.
Disamping untuk menyalurkan daya, unit transmisi juga ber"ungsi untuk
mengatur keceptantraktor

2.2 Bagian-Bagian Traktor


a. Unit Penggerak.
Traktor tangan umumnya menggunakan unit penggerak menggunakan
motor satu selinder dengan daya antara 3 s/d 12 HP.
b. Unit kerangka dan transmisi
Kerangka merupakan tempat kedudukan motor penggerak, unit transmisi
dan bahagian traktor lainnya. Daya motor penggerak diteruskan ke roda traktor
melalui putaran poros engkol ke kopling utama melalui sabuk V. Kopling utama
meneruskan daya tersebut ke susunan roda gigi transmisi untuk menggerakkan
poros roda dan PTO atau bahagian/alat lain yang bergerak. Putaran gigi dapat
diatur/diubah dengan menggunakan kopling dan perubahan putaran (gas) dan lain-
lain.
c. Unit Roda.
Bagian ini terdiri dari roda/ban dan bagian lain yang menjalankan traktor.
Ban dapat berupa ban karet dengan berbagai tipe dan ukuran maupun roda besi.
Tetapi pada unit-unit tersebut masih banyak bagian-bagian yang penting pada
traktor tangan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
d. Tenaga penggerak / enjin
Tenaga penggerak selalu menggunakan internal combustion engine yang
dapat dibedakan terutama dari bahan bakarnya, yaitu :
- Motor bensin
- Motor diesel
- Motor minyak tanah
- Motor bensin campur Tenaga penggerak ini dipakai untuk
menggerakkan/menarik peralatan pengolah tanah. Biasanya, motor yang
digunakan mempunyai satu silinder.
e. Gigi transimsi
Gigi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor ke bagian/alat-alat
lain yang bergerak. Putaran gigi dapat diubah dengan menggunakan kopling dan
perubahan putaran (gas), dan lain-lain.
f. Bagian-bagian yang bergerak
Bagian-bagian ini terdiri atas roda-roda/ban dan bagian lain untuk
menjalankan traktor roda dua tersebut. Roda besi dipergunakan untuk mengolah
tanah di tanah yangt berair/sawah. Untuk tanah-tanah yang lebih lunak lagi, lebih
baik menggunakan roda besi aping (floating wheel) yang diameternya lebih besar.
Hal ini untuk mencegah terbenamnya traktor di sawah.
g. Unit kontrol
Unit control adalah alat-alat control yang dipasang pada traktor, seperti
alat untuk menghidupkan, mematikan motor, mengubah putaran motor, mengubah
gigi dan lain-lain.
h. . Unit rem
Traktor dilengkapi dengan unit rem untuk keselamatan kerja. Unit rem
biasanya merupakan rangkaian dari kopling.
i. . Perlengkapan kerja/ implement traktor roda dua
Traktor roda dua selalu dilengkapi dengan alat-alat/implement untuk
mengolah tanah seperti :
1. Bajak (plow)
2. Bajak berputar (rotary)
3. Garu (harrow)
4. Penggulud (ridger)
5. Papan perata (leveller)
6. Roda besi
2.3 Bahan Bakar
Traktor roda dua umumnya menggunakan berbagai jenis bahan bakar
tergantung pada model, jenis penggunaan, dan tahun pembuatannya. Berikut
adalah beberapa jenis bahan bakar yang sering digunakan oleh traktor roda dua:

a) Bensin (Gasoline)

Bensin adalah salah satu bahan bakar yang umum digunakan untuk traktor
roda dua, terutama pada model-model yang lebih kecil. Keuntungan bensin
meliputi ketersediaan yang luas dan mudah dijumpai di berbagai tempat.

b) Solar (Diesel)

Traktor roda dua yang lebih besar dan digunakan untuk tugas pertanian
atau konstruksi sering menggunakan bahan bakar diesel. Diesel biasanya lebih
efisien dalam hal konsumsi bahan bakar dan memberikan torsi yang lebih besar.

Pilihan bahan bakar traktor roda dua sering kali tergantung pada
kebutuhan spesifik penggunaan dan preferensi pengguna. Pemilihan bahan bakar
juga dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi, ketersediaan bahan bakar di lokasi
tertentu, dan pertimbangan lingkungan. Penting untuk memahami persyaratan
bahan bakar traktor Anda dan mengikuti panduan pabrikannya untuk menjaga
kinerja dan umur mesin yang optimal.
2.4 Jenis Pembakaran

1) Pembakaran Bensin (Gasoline)

Beberapa traktor roda dua menggunakan mesin bensin. Mesin bensin


biasanya memerlukan sistem penyalaan yang berbeda dari mesin diesel, dan
mereka menggunakan bensin sebagai bahan bakar utama. Proses pembakaran
bahan bakar bensin pada traktor roda dua mengikuti prinsip dasar mesin
pembakaran dalam empat langkah atau siklus, yang dikenal sebagai siklus empat
langkah Otto. Siklus ini terdiri dari empat langkah utama: isap (intake), kompresi
(compression), pembakaran (power), dan buang (exhaust). Berikut adalah
penjelasan lebih rinci tentang masing-masing langkah:

a) Isap (Intake)
Pada langkah ini, katup hisap terbuka dan piston bergerak ke bawah saat
langkah hisap atau isap. Udara dicampur dengan bensin di karburator atau
injektor dan disedot ke dalam ruang bakar melalui katup hisap yang
terbuka.
b) Kompresi (Compression)
Setelah langkah isap, katup hisap ditutup, dan piston bergerak ke atas
untuk melakukan langkah kompresi. Udara dan bensin yang telah disedot
dipadatkan (dikompresi) oleh piston yang bergerak naik, meningkatkan
tekanan dan suhu di dalam ruang bakar.
c) Pembakaran (Power)
Setelah pencapaian kompresi maksimum, busi melepaskan lonjakan api
listrik yang menyebabkan pengapian bensin. Campuran udara dan bensin
yang terbakar melepaskan panas dan menghasilkan gas bertekanan tinggi,
mendorong piston ke bawah selama langkah pembakaran atau power.
d) Buang (Exhaust)
Setelah langkah pembakaran, katup buang terbuka, dan piston bergerak ke
atas untuk melakukan langkah buang atau exhaust. Gas hasil pembakaran
yang sudah dingin dikeluarkan dari ruang bakar ke sistem knalpot dan
kemudian dilepaskan ke atmosfer.

2) Pembakaran Diesel

Mayoritas traktor roda dua, terutama yang digunakan untuk tugas pertanian
atau konstruksi yang lebih berat, menggunakan mesin diesel. Mesin diesel lebih
efisien dalam hal konsumsi bahan bakar dan memberikan torsi yang lebih besar.
Proses pembakaran diesel pada traktor roda dua mengikuti siklus diesel, yang juga
dikenal sebagai siklus dua langkah atau siklus Diesel. Siklus ini melibatkan dua
langkah utama: langkah kompresi dan langkah pembakaran

3) Pembakaran Campuran (Two-Stroke):

Beberapa traktor roda dua, khususnya yang lebih kecil dan sering kali
digunakan di lingkungan pertanian atau perkebunan, dapat menggunakan mesin
dua tak (two-stroke). Mesin ini mencampurkan bahan bakar dan minyak langsung
di dalam silinder.

2.5 Sistem Katup

2.5.1 Mekanisme Katup

Mekanisme katup pada traktor roda dua mengikuti prinsip-prinsip dasar yang
sama dengan mesin pembakaran dalam lainnya. Di sini, saya akan memberikan
gambaran umum tentang mekanisme katup pada mesin traktor roda dua:

a) Katup Masuk (Intake Valve) dan Katup Buang (Exhaust Valve)


Mekanisme katup traktor roda dua melibatkan katup masuk yang
membuka dan menutup untuk mengatur aliran campuran udara dan bahan
bakar ke dalam ruang bakar selama langkah isap. Katup buang membuka
dan menutup untuk mengatur keluarnya gas hasil pembakaran dari ruang
bakar selama langkah buang.
b) Camshaft Camshaft adalah poros yang terletak di bagian tengah mesin dan
berputar sejajar dengan poros engkol. Camshaft memiliki lengan eksentrik
yang disebut lobus yang mengontrol pembukaan dan penutupan katup.
c) Rantai Waktu (Timing Chain) atau Sabuk Timing (Timing Belt) Rantai
waktu atau sabuk timing menghubungkan poros engkol dengan camshaft
dan memastikan bahwa lobus camshaft dapat menggerakkan katup pada
waktu yang tepat.
d) Lobus Camshaft Lobus camshaft
adalah tonjolan pada permukaan camshaft yang berhubungan langsung
dengan rocker arms atau lifters untuk membuka dan menutup katup. Profil
lobus ini dirancang untuk mengontrol waktu dan durasi pembukaan katup.
e) Rocker Arms atau Lifters Rocker arms atau lifters
adalah komponen yang terhubung dengan katup dan dipengaruhi oleh
lobus camshaft. Rocker arms memindahkan gerakan putar dari camshaft
menjadi gerakan naik turun pada katup.
f) Klep Pengatur (Adjustment Screw)
Beberapa mesin dapat memiliki klep pengatur yang memungkinkan
penyesuaian ketinggian pegas katup dan sekaligus mengatur ketegangan
pegas katup.
g) Pegas Katup (Valve Springs)
Pegas katup memberikan tekanan yang diperlukan untuk menutup katup
setelah terbuka oleh camshaft. Pegas katup juga membantu mencegah
"bouncing" atau getaran katup

2.5.2 Prinsip Kerja Katup

Pada awal langkah isap, katup masuk terbuka, memungkinkan udara


bersih di sekitar traktor untuk masuk ke dalam ruang bakar melalui katup masuk.
Piston bergerak ke bawah untuk membuat ruang yang lebih besar dan menarik
udara ke dalam silinder. Setelah katup masuk tertutup, piston mulai bergerak ke
atas, dan udara yang terhisap dikompresi. Tekanan di dalam silinder meningkat.
Pada puncak langkah kompresi, bahan bakar disemprotkan ke dalam udara yang
terkompresi. Busi menyulut campuran bahan bakar dan udara, menyebabkan
pembakaran. Tekanan tinggi hasil pembakaran mendorong piston ke bawah,
menghasilkan tenaga yang mendorong roda traktor. Setelah langkah pembakaran,
katup buang terbuka, dan piston mulai bergerak ke atas lagi. Gas hasil
pembakaran yang sudah dingin dipaksa keluar dari silinder melalui katup buang
dan masuk ke sistem knalpot.

2.6 Sistem Pelumasan Pendinginan

2.6.1 Sistem Pelumasan

Menurut Maleev (1991), Pelumasan adalah pemberian minyak lumas


antara dua permukaan bantalan yaitu permukaan yang bersinggungan dengan
tekanan dan saling bergerak satu terhadap yang lain. Pelumasan dan pendinginan
adalah dua aspek kritis dalam perawatan mesin traktor roda dua untuk memastikan
kinerja yang optimal dan umur mesin yang panjang.

2.6.2 Komponen Sistem pelumas

Sistem pelumasan pada traktor roda dua terdiri dari beberapa komponen
yang bekerja sama untuk menyediakan pelumasan yang efektif bagi berbagai
bagian mesin yang bergerak. Berikut adalah beberapa komponen utama dari
sistem pelumasan traktor roda dua:

a) Tangki Minyak Menyimpan minyak pelumas (biasanya minyak mesin)


sebelum dipompa ke bagian-bagian mesin yang membutuhkan pelumasan.
b) Pompa Oli Memompa minyak dari tangki ke saluran pelumasan di seluruh
mesin.
c) Filter Oli Menyaring partikel kecil, kotoran, dan kontaminan lain dari
minyak sebelum mencapai area pelumasan.
d) Saluran Pelumasan
Mengarahkan minyak pelumas ke berbagai bagian mesin yang
memerlukan pelumasan, seperti poros engkol, piston, gudang-gudang, dan
bagian-bagian bergerak lainnya.
e) Klep Pengatur (Check Valve)
Mencegah aliran balik minyak ke pompa oli ketika mesin dimatikan,
memastikan bahwa minyak tetap berada dalam saluran pelumasan.
f) Pegas Katup (Valve Springs)
Menyediakan tekanan yang diperlukan untuk menutup kembali katup
pelumasan setelah terbuka oleh minyak.
g) Klep Pelumasan (Oil Control Valve)
Mengontrol aliran minyak ke area tertentu dalam mesin berdasarkan
kebutuhan.
h) Penyemprot Pelumasan (Oil Nozzle)
Menyemprotkan minyak langsung ke area-area tertentu yang memerlukan
pelumasan intensif, seperti poros engkol atau piston.

2.6.3 Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

Proses dimulai dengan penyediaan pelumas (minyak atau grease) di dalam


sistem pelumasan. Pelumas ini dapat disimpan dalam tangki khusus yang
dilengkapi dengan level indikator. Pompa pelumas bertanggung jawab untuk
mengonversi energi mekanis menjadi energi hidraulis untuk mengalirkan pelumas
ke bagian-bagian mesin yang membutuhkan pelumasan.Pompa pelumas dapat
bekerja dalam dua mode utama: tekanan konstan (biasanya digunakan pada
mesin-mesin besar) atau debit konstan (biasanya digunakan pada mesin-mesin
kecil). Pelumas yang dipompa kemudian dialirkan melalui saluran-saluran atau
pipa-pipa pelumas menuju berbagai bagian mesin. Tekanan pelumas harus
mencukupi untuk memastikan pelumas dapat mencapai celah-celah sempit antara
komponen mesin. Pelumas mencapai bagian-bagian mesin yang membutuhkan
pelumasan, seperti bantalan, gigi, dan bagian-bagian bergerak lainnya.Pelumas
membantu mengurangi gesekan dan panas yang dihasilkan selama operasi mesin.
Beberapa sistem pelumasan juga dirancang untuk memberikan fungsi
pendinginan. Pelumas dapat membawa panas dari bagian mesin yang panas ke
radiator atau pendingin lainnya, membantu menjaga suhu mesin dalam batas-batas
yang aman. Setelah melalui bagian-bagian mesin, pelumas yang digunakan dapat
dikumpulkan kembali untuk dapat digunakan kembali. Proses ini dapat
melibatkan penyaringan untuk menghilangkan kotoran atau partikel yang dapat
merusak komponen mesin. Setelah melalui bagian-bagian mesin, pelumas yang
digunakan dapat dikumpulkan kembali untuk dapat digunakan kembali. Proses ini
dapat melibatkan penyaringan untuk menghilangkan kotoran atau partikel yang
dapat merusak komponen mesin. Sistem pelumasan memerlukan pemantauan dan
pemeliharaan rutin. Ini termasuk pemeriksaan level pelumas, penggantian
pelumas yang sudah tua, pembersihan filter, dan perawatan komponen pelumas
lainnya.

2.6.4 Sistem Pendinginan


Traktor roda dua atau sepeda traktor biasanya dilengkapi dengan sistem
pendinginan untuk menjaga suhu mesin agar tetap dalam batas yang aman selama
operasi. Sistem pendinginan pada traktor roda dua bertujuan untuk menghindari
overheat atau kelebihan panas yang dapat merusak komponen mesin.
2.6.5 Komponen Sistem Pendinginan

 Radiator Radiator, adalah komponen utama dalam sistem pendinginan


 Kipas Kipas, pada traktor roda dua dapat dipasang di belakang radiator
dan digerakkan oleh sabuk atau motor listrik
 Pipa Air, Pipa air menghubungkan berbagai komponen dalam sistem
pendinginan
 Pompa Air, Pompa air berfungsi untuk menggerakkan air pendingin
melalui sistem pendinginan
 Coolant atau Air Pendingin, Coolant atau air pendingin adalah cairan yang
mengalir melalui sistem pendinginan untuk membawa panas dari mesin ke
radiator
 Thermostat, Termostat adalah perangkat yang mengatur aliran air
pendingin ke radiator

2.6.6 Cara Kerja Sistem Pendinginan

Radiator memiliki serangkaian saluran atau selongsong yang mungkinkan


air pendingin mengalir melalui area permukaan yang luas, memungkinkan panas
untuk dipindahkan ke udara. Kipas membantu meningkatkan aliran udara melalui
radiator untuk meningkatkan efisiensi pendinginan. Pada beberapa model, kipas
dapat memiliki sistem otomatis yang diatur oleh sensor suhu untuk
mengngaktifkan kipas ketika suhu mesin meningkat, lalu pipa air menghubungkan
berbagai komponen dalam sistem pendinginan. Air pendingin mengalir melalui
pipa ini saat bergerak dari mesin ke radiator dan kembali ke mesin setelah
kehilangan panas. Pompa air memastikan sirkulasi yang terus menerus, sehinnga
panas dipindahkan dengan efisien. Coolant atau air pendingin adalah cairan yang
mengalir melalui sistem pendinginan untuk membawa panas dari mesin ke
radiator. Biasanya air dicampur dengan cairan pendingin khusus untuk
meningkatkan kemampuan pendinginan dan menghindari pembekuan pada suhu
rendah. Menggunakan Termostat perangkat yang mengatur aliran air pendinginan
ke radiator. Ketika suhu mesin meningkat, termostat membuka katup sehkingga
air dapat mengalir ke radiator untuk pendinginan. Termostat membantu memjaga
suhu mesin dalam rentang yang optimal.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metoda

Metode yang dilakukan adalah dengan mencari referensi seperti jurnal,


makalah, beberapa sumber yang berkaitan dengan traktor roda dua dan secara
umum
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Dan Pembahasan

Traktor merupakan kendaraan bermotor yang dirancang khusus untuk


digunakan dalam pertanian, kontruksi, atau kegiatan lainnya melibatkan
pengangkutan dan penggerakan beban berat. Pengelolahan tanah awalnya
dilakukan secara konvensional atau secara tradisional, dengan menggunakan
tenaga hewan ternak (sapi, kerbau, dan kuda). Seiring dengan perkembangan
zaman, pengolahan secara modern menggunakan teknologi yang canggih. Alat-
alat sederhana yang umumnya digunakan untuk mengelolah tanah seperti
cangkul,sabit, dan lain lain,sekarang diganti dengan bajak dan garuyang
digandengkan dengan traktor, sehinnga pengelolahan tanah menjadi lebih efisien
dan efektif.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pengolahan tanah merupakan proses merubah sifat-sifat fisik tanah dengan


cara memotong, membalik, memecah, atau membongkar tanah, sehingga tanah
dapat diolah untuk menanam. Pengolahan tanah dengan traktor dalam usaha
budidaya pertanian bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap
tanam, sehingga tanaman yang dibudidayakan akan tumbuh dengan baik.

5.2 Saran

Saran dari makalah ini yaitu bagaimana traktor roda dua tidak hanya
digunakan sebagai alat untuk mengolah tanah, namun sebenarnya traktor roda dua
ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga
penggerak implemen yang lain, seperti: pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-
lain. Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu memeriksa mesin traktor,
melakukan perawatan mesin, supaya mesin bisa bekerja dengan baik dan tahan
lama untuk masa atau waktu pemakaian.
Daftar Pustaka

Idkham, M., Mandang, T., Hermawan, W., & Pramuhadi, G. (2018).


Analisis Performansi Model Roda Ramping Bersirip (Narrow Lug Wheel) pada
Tanah Basah di Soil bin Model. Jurnal Keteknikan Pertanian, 6(1), 15–22.

Anda mungkin juga menyukai