Disusun oleh :
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................2
1.2 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Klasifikasi dan Spesifikasi Traktor Roda 4...............................................3
2.2 Konstruksi, tenaga penggerak, kerangka dan transmisi, tuas dan kendali
Traktor Roda 4.....................................................................................................4
2.3 Metode Pengujian dan Pemerikasaan Traktor Roda 4............................14
2.4 Menghidupkan dan Mematikan Traktor Roda 4.....................................17
BAB III PENUTUP........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui klasifikasi dan spesifikasi traktor roda 4
2. Mengetahui Konstruksi, tenaga penggerak, kerangka dan transmisi, tuas
dan kendali, traktor roda 4
3. Mengetahui Metode pengujian dan pemerikasaan traktor roda 4 sebelum
dioperasikan
4. Mengetahui cara menghidupkan dan mematikan traktor roda 4
1.3 Manfaat
1. Agar mahasiswa mengetahui klasifikasi traktor roda 4
2. Agar mahasiswa mengetahui Konstruksi, tenaga penggerak, kerangka dan
transmisi, tuas dan kendali, traktor roda 4
3. Agar mahasiswa mengetahui mengetahui Metode pengujian dan
pemerikasaan traktor roda 4 sebelum dioperasikan
4. Agar mahasiswa mengetahui cara mengoperasikan traktor roda 4
2
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi traktor
Klasifikasi traktor
kW HP
Traktor mini Pe < 22 Pe < 30
Traktor sedang 22 < Pe < 45 30 ≤ Pe < 60
Traktor besar 45 < Pe < 80 60 ≤ Pe < 108
Traktor sangat besar Pe > 80 Pe > 108
Keterangan: Pe = daya traktor
2. Spesifikasi
3
b) Spesifikasi traktor, terdiri atas:
nama, tipe, model, nomor seri, merek;
pembuat, alamat pembuat, negara asal;
dimensi dan berat mesin; - bentuk dari gandengan;
lebar kerja efektif implemen;
jenis dan jumlah pisau;
putaran motor yang direkomendasikan;
kapasitas lapang.
2.2 Konstruksi, tenaga penggerak, kerangka dan transmisi, tuas dan kendali
Traktor Roda 4
1. Konstruksi
Menurut SNI 7416:2010, Konstruksi traktor pertanian ditunjukkan pada
Gambar 1 dan Gambar 2 di bawah ini.
1. Enjin (engine)
4
Traktor roda empat secara mendasar terdiri dari bagian-bagian utama
sebagai berikut:
1. Mesin (engine)
Kebanyakan dari traktor roda empat dilengkapi dengan enjin
diesel, 4-tak, berpendingin air. Banyak diantaranya memiliki 2 hingga 6
silinder. Enjin traktor nampak seperti enjin truk atau bus tetapi dilengkapi
dengan governor yang efektif untuk keperluan dapat menjaga putaran
konstan dengan tanpa memandang beban yang diberikan.
Enjin dari sebuah traktor roda empat umumnya dilengkapi dengan:
a) Sistem bahan bakar
Enjin traktor biasanya memiliki sebuah pompa injeksi untuk setiap
silinder. Untuk mengalirkan bahan bakar, diperlukan pompa bahan
bakar.
b) Sistem pelumasan
Minyak pelumas dialirkan secara paksa oleh pompa minyak pelumas
ke berbagai bagian enjin.
c) Sistem pendingin
Radiator dan kipas pendingin selalu melengkapi enjin yang
berpendingin air. Pompa harus dilengkapi untuk memastikan
terjadinya sirkulasi air.
d) Sistem listrik
Ada alat motor starter untuk memutar flywheel yang ditenagai oleh aki
(accu). Aki juga digunakan untuk menyalakan lampu, klakson dan
aksesoris lainnya. Aki dicharge oleh generator, yang selalu berputar
bersama putaran enjin.
5
poros roda. Karena traktor bergerak dengan kecepatan yang sangat
bervariasi, mulai dari 0,3 hingga 10 km/jam di lahan, dan 15-24 km/jam di
jalan raya, jumlah gigi perubahan kecepatan umumnya bervariasi dari 6
hingga 12, atau lebih. Gigi differensial dapat dikunci dengan diffrential
lock, ini akan membuat kedua roda penggerak berputar bersamaan bila
salah satu roda mengalami slip. Blok enjin dan sistem transmisi biasanya
menjadi satu sebagai badan utama traktor, maka dia dibuat dengan
konstruksi yang sangat kuat
6
lahan sawah biasanya dilengkapi roda sangkar, untuk mengurangi tekanan
kontak.
Rem hanya disediakan pada roda belakang. Rem roda kiri dan
kanan dapat dipergunakan sendiri-sendiri untuk memudahkan belok
(Gambar 5). Traktor untuk lahan sawah biasanya dilengkapi dengan rem
yang memilik bearing dengan seal kedap air.
7
otomatis (automatic draft control device), atau keduanya. Yang pertama
berfungsi menjaga agar implemen selalu berada pada ketinggian yang
telah diset melalui tuas kendali. Yang kedua digunakan untuk secara
otomatis menjaga tahanan tarik yang tetap, misalkan, dengan secara
otomatis menaikkan implemen bila melalui tanah keras atau halangan, dan
jika tanahnya seragam, maka kedalaman pengolahan yang
seragam akan dengan mudah dapat diperoleh.
8
Gambar 5. Alat Kemudi Traktor Roda 4
6. Sistem kendali traktor roda 4
Menurut Sihotang (2010), Pengendali adalah indikator, saklar, tuas
dan pedal yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor.
Pengendali yang ada pada traktor roda empat dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
1) Indikator dan Saklar pada Dashboard, antara lain:
a) Kunci kontak (Saklar Utama)
Pada kunci kontak ada 4 gerakan putar, yaitu
OFF (mati). Pada posisi ini, aliran arus listrik terputus (bukan
mematikan motor traktor). Untuk traktor model terbaru, posisi
ini juga dapat mematikan traktor.
Preheat. Pada posisi ini, pemijar pada setiap silinder ruang
pembakaran akan membara, sehingga akan memanaskan ruang
pembakaran. Tujuannya agar motor traktor mudah dihidupkan
pada saat mulai dihidupkan.
ON (hidup), Pada posisi ini, aliran arus listrik tersambung.
START, pada posisi ini arus listrik dari accu tersambung ke
motor stater.
9
Gambar 6. Saklar Lampu Depan
10
padam, berarti ada gangguan pada sistem pelumasan, motor harus
dimatikan, dan perlu dilakukan perbaikan.
i) Tuas dekompresi
Apabila motor susah dihidupkan karena accu lemah atau
udara dingin, tarik tuas ini untuk membebaskan kompresi pada
ruang pembakaran. Biarkan motor berputar dahulu, setelah
putarannya cukup cepat, dorong kembali tuas ini. Dengan jalan ini
motor akan mudah dihidupkan.
j) Tachometer dan meter jam
Tachometer menunjukkan kecepatan putaran mesin dan
meter jam menunjukkan jumlah jam pemakaian
k) Sikring
11
Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan
kecil apabila disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut,
gas akan berhenti. Ada juga jenis traktor yang dilengkapi dengan
tuas khusus untuk mematikan motor penggerak. Tuas gas ini
berfungsi untuk menjaga kecepatan jalan traktor akan akan tetap,
pada saat dioperasikan.
b) Tuas hidrolik
Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem
hidrolik. Sistem hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan
pengangkat imlemen. Bila tuas didorong ke depan, implemen akan
turun, bila ditarik ke belakang implement akan naik (terangkat).
Apabila tuas pada posisi netral, implemen akan berhenti ada posisi
tertentu.
c) Tuas persneleng utama
Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan
maju dan satu kecepatan mundur.
d) Tuas persneleng cepet lambat
12
e) Tuas persneleng PTO
Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO
yang diinginkan. Setiap jenis trator berbedabeda jumlah
kecepatannya. Ada yang hanya satu, dua atau tiga macam
kecepatan.
f) Tuas garden depan
Khusus untuk traktor yang mempunyai dobel gadan,
dilengkapi dengan tuas gardan depan. Tuas ini berfungsi untuk
menyambung gardan depan apabila diperlukan. Gardan depan
digunakan untuk memperbesar daya tarik traktor.
g) Pedal kopling
Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan,
hubungan antara motor penggerak dengan transmisi. Apabila
pedal kopling diinjak, hubungan motor dengan transmisi terputus.
h) Pedal rem (kiri dan kanan)
Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama
lain. Dengan terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya
traktor secara tajam. Pada saat traktor berjalan di jalan, pedal rem
harus dikunci (disatukan kembali). Menginjak satu rem saja pada
saat traktor berjalan cepat akan sangat berbahaya.
i) Pedal gas (pedal akselerasi)
Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain
tuas gas. Tekan pedal gas apabila ingin mempercepat putaran
motor penggerak. Lepaskan pedal gas apabila ingin
memperlambat.
j) Tuas rem parker
Tuas rem parkir berfungsi menahan rem tetap pada posisi
mengerem. Bebapa jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas
rem parkir tersendiri.
k) Pedal pengunci differensial (gardan)
Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan
roda kiri belakang dapat berputar dengan kecepatan berbeda,
13
sehingga traktor dapat berbelok. Namun dengan adanya garden
menyebabkan salah satu roda akan slip. Dengan menginjak pedal
pengunci differensial, putaran kedua roda belakang akan sama,
sehinga slip bisa diatasi.
l) Pengunci kap motor
Apabila kita ingin memeriksa motor traktor, kap motor
harus dibuka terlebih dahulu. Untuk membuka kap motor,
pengunci harus dilepas terlebih dahulu.
m) Pengatur tempat duduk
Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai
dengan keinginan operator. Caranya dengan memindah pen ke
lubang lain yang diinginkan.
14
minimal pada tongkat penduga. Bila oli kurang, tambahlah dengan oli
SAE B-40untuk motor solar, sampai batas maksimal
Memeriksa air radiator
Bukalah tutup radiator, periksalah apa permukaan air cukup
(sampaibatas leher lubang pengisi air). Jika kurang, tambahkan
airpendingin dengan air bersih. Beberapa traktor, dileng ka pidengan
botol pelim pah, apabila permukaannya kurang juga diisidengan air
bersih. Periksa sarang/ram radiator, apabila kotor makaperlu
dibersihkan. Apabila ada kebocoran, maka perlu penambalansebelum
traktor dioperasikan.
Memeriksa saringan udara
Bukalah tutup saringan udara. Ambil elemen dan bersihkan apabila
kotor. Apabila traktor Anda dilengkapi dengan pra penyaring, maka
bersihkanjuga pra penyaring tersebut. Untuk pengoperasian didaerah
yangberdebu, pembersihan saringan udara harus lebih sering.
Memeriksa oli transmisi
Bukalah “baut penutup pengontrol oli” pada samping kanan
baktransmisi, periksalah permukaan oli. Jumlah oli cukup bila oli
mengalir keluar dari lubang pengontrol oli. Beberapa jenis traktor
yang lain, ada juga yang menggunakan “tongkat pengukur”. Apabila
kurang,tambahkan oli SAE 90, melalui lubang pengisian oli.
Memeriksa seluruh tuas pengendali
Gerakkan seluruh tuas pengendali, apakah masih berjalan dengan baik,
apabila tidak, harus diperbaiki terlebih dahulu.
Memeriksa seluruh pedal pengendali
Injaklah semua pedal, apabila tidak standar lagi, maka perlu
penyetelan.(Penyetelan ada pada bagian perawatan).
Memeriksa accu
Periksalah permukaan air elektrolit accu. Bila kurangtambahkan
dengan air murni (air accu) . Jangan mengunakan accu zuur. Periksa
amper/arus yang keluar dari accu, apabila sudahrendah, stromlah accu
di tempat penyetruman.
15
Memeriksa mur dan baut yang kendur
Periksalah mur, baut, terutama pada roda dan ban yang
bergeraklainnya. Baut dapat kendor karena adanya getaran. Apabila
adayang kendor, kencangkan.
Memeriksa indikator pada dashboard
Periksalah semua indikator yang ada pada dashboard, dengan cara
memutar kunci kontak, apakah semua masih jalan atau tidak.
Jikatidak, periksa penyebabnya dan perbaiki.
Memeriksa saklar pada dashboard
Periksalah semua saklar yang ada pada dashboard, apakah semuama
sih jalan atau tidak. Jika tidak, periksa penyebabnya danperbaiki
Memeriksa neaple gemuk (grease)
Periksa rumah gemuk pada bagian yang bergesekan, yang tidak kena
olipelumas. Apabila tinggal sedikit, masukkan gemuk dengan grease
gunlewat naple gemuk.
Memeriksa implement
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap.
Kelengkapanimplemen perlu diperiksa. Implemen yang bergerak,
perlu diberipelumas.
Persiapan peralatan tangan
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakanuntuk
mengoperasikan implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor
rodaempat dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan tersebut.
Memeriksa Tali kipas (fan belt)
Memeriksa tali kipas dengan cara menekan sisi atasnya dengan jari.
Besarnya pergeseran yang baik sebesar 10 mm. Apabila terlalu
kencang atau terlalu kendor maka tali kipas perlu disetel. Apabila tali
kipas sudah rusak, maka tali kipas harus diganti dengan ukuran
yangsama.
2. Pengujian Traktor Roda 4
Berikut beberapa pengujian yang harus dilakukan pada traktor roda 4.
Uji laboratorium (Laboratory Test)
16
Tujuannya untuk mengetahui karakteristik penerusan daya pada poros
sumber tenaga putar (p.t.o.) dan pemakaian bahan bakar spesifik.
Uji unjuk kerja lapang
Tujuannya untuk mengevaluasi kemampuan kerja traktor roda empat
yang dioperasikan pada kondisi yang optimal.
Uji pelayanan (handling test)
Tujuannya untuk menilai mudah tidaknya traktor dioperasikan serta
hal-hal yang terjadi selama traktor beroperasi.
Uji beban berkesinambungan (countinuous loading test)
Tujuannya untuk menilai ketahanan motor penggerak dan transmisi
traktor pada kondisi operasi optimal dalam waktu tertentu (SNI, 2008).
17
6. Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator
sirkulasi oli pelumas menyala.
7. Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang
lebih 10 – 20 detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar,
sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan
panasnya ruang pembakaran, akan mempermudah terjadinya
proses pembakaran.
8. Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak
berjalan pada saat distater.
9. Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi.
10. Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga
motor stater akan memutar motor penggerak.
11. . Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga
kunci kontak secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk
mematikan motor stater.
12. Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator
sirkulasi oli pelumas mati.
13. Kecilkan posisi gas ke idle
14. Lepaskan pedal kopling pelan-pelan.
Mematikan traktor roda empat :
1. Lepaskan beban motor.
2. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran
mesin akan pelan, selama 1 menit.
3. Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi
turun.
4. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak
ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
5. Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu
cabut.
6. Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor.
18
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Traktor roda 4 memiliki beberapa fungsi, seperti untuk menarik
dan menggerakkan alat pengolah tanah, menarik mesin penanam
(transplanter), menarik mesin pemupuk dan penyemprot, menarik
trailer, dan lain sebagainya. Traktor roda 4 juga dilengkapi dengan
bagian-bagian atau konstruksi yang saling berhubungan guna
menunjang kinerja traktor saat sedang dioperasikan. Selain itu, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan traktor,
diantaranya:
1. Pekerjaan apa yang ingin dilakukan
2. Tipe implemen apa yang ingin digunakan
3. Jenis lahan yang akan dilalui
3.2 Saran
Traktor roda 4 belum cukup dikenal oleh masyarakat di Indonesia,
untuk itu perlu dilakukan pengenalan tentang traktor jenis ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
Jamaludin, dkk. 2019. Alat dan Mesin Pertanian. Badan Penerbit Universitas
Negeri Makassar. Makassar.
Murti, dkk, 2016. Uji Kinerja dan Analisis Biaya Traktor Roda 4 Model AT 6504
dengan Bajak Piring (Disk Pillow) pada Pengolahan Tanah.
SNI, 2008. Traktor Pertanian Roda Empat Untuk Pengolahan Tanah Bagian 1:
Proses dan cara uji. Badan Standardisasi Nasional
21