Latar Belakang
sektor utama dalam kehidupan rakyat Indonesia yang merupakan negara agraris
sangat perlu untuk dimajukan. Semakin maju sektor pertanian di suatu negara,
maka suatu negara tersebut akan makmur dan sejahtera yang pada akhirnya akan
berdampak pada ketersediaan dan ketahanan pangan yang mantap. Untuk itu
menuju sistem pertanian modern harus terus dijalankan, terutama dalam bidang
teknologi seperti mesin dan alat-alat pertanian yang mana prinsip ilmu yang
mendasarinya yaitu ilmu mekanisasi pertanian. Hal ini tentu saja akan menjadi
alat dan mesin pertanian masih sangat sederhana yang mana masih terbuat dari
batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. Kemudian susunan
alat dan mesin pertanian yang masih sangat sederhana ini berkembang menjadi
proses produksi pertanian. Traktor dapat digunakan sebagai sumber tenaga atau penggerak untuk
menunjang kegiatan pertanian agar jauh lebih efektif, hemat baik tenaga, waktu maupun biaya sehingga
dapat meningkatkan kapasitas kerja, mengurangi biaya produksi, meningkatkan hasil produksi serta
meminimalisir kejerihan atau kelelahan pelaku pertanian dalam bekerja. Traktor dibagi menjadi 2, yaitu
(Mulyoto, 1996) :
1. Traktor Roda Dua (Hand Tractor)
2. Traktor Roda Empat (Mini Tractor)
Traktor roda dua dirancang khusus untuk mengoptimalkan kecepatan, kemudahan
pengangkutan, serbaguna serta akurat. Pada umumnya traktor roda dua atau biasa disebut traktor
tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggeraknya dan dihidupkan dengan engkol.
Penggunaan poros engkol dimaksudkan agar traktor tangan dapat lebih murah serta tahan lama
berkisar 1740-2290 mm, lebar berkisar 710-880 mm dan dayanya berkisar 6-10 HP (Wijato,2002).
Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
(Irwanto, 1980) :
Berdasarkan kapasitasnya traktor roda dua dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu (Wijato,
2002) :
Umumnya digunakan pada lahan yang sempit dan banyak digunakan petani di Indonesia, karena
dapat berputar dengan tajam atau lintasan berputar yang sempit jika dibandingkan dengan mini traktor.
3
Traktor tangan dengan daya yang kecil dapat digunakan pada kebun yang kecil (Garden Tractor),
seperti untuk kebun sayuran organik dengan dengan sistem kelambu (Nurdi, 1998).
Traktor roda dua atau traktor tangan juga dapat mengolah tanah yang gembur dan dengan
kelembaban tertentu dan disesuaikan dengan kekuatan traktor tersebut. Oleh karena itu traktor roda dua
ini dapat dioperasikan pada lahan yang lembab atau basah dan tidak terlalu kering (Gunawan, 2001).
Adapun jenis alat-alat bantu pada traktor roda dua yaitu (Wijato, 2002) :
1. Unit Roda
Ada 4 jenis roda traktor yaitu :
a. Roda ban, berfungsi untuk transportasi atau dijalan raya dan untuk membajak
tanah dilahan kering, bentuk permukaan roda beralur agak dalam untuk
mencegah slip roda.
b. Roda pengatur kedalaman bajakan, roda ini terdapat pada bagian belakang traktor berupa roda
kecil, yang merupakan pelengkap dari unit bajak rotari. Roda ini digunakan pada saat
pengolahan lahan kering dan untuk pengolahan lahan sawah, roda pengatur dalam bajakan
dengan menggunakan tapak itik yang terpasang pada bagian belakang traktor agar tidak
yang digunakan untuk membajak lahan kering. Roda besi berfungsi untuk mengatasi terjadinya
slip roda. Untuk traktor traktor kura-kura yang dioperasikan pada lahan sawah dalam, roda besi
a. Bajak singkal digunakan untuk pengolahan tanah pertama, yaitu memotong dan membalikkan
tanah serta vegetasi yang ada pada permukaan tanah yang terpotong. Bajak singkal ada dua macam
yaitu bajak singkal yang dapat membalikkan tanah ke satu arah, umumnya arah jatuh pemotongan
4
tanah kesebelah kanan dan bajak singkal yang dapat membalikkan tanah dua arah yaitu kekiri atau
kekanan.
b. Bajak rotari digunakan untuk pengolahan tanah pertama dan dapat juga digunakan untuk
pengolahan tanah kedua, dengan hasil olahan tanah halus dan rata. Bajak rotari terdiri dari
beberapa pisau (16-24 pisau) yang menempel pada sumbu rotari dan berputar selama kegiatan
pengolahan tanah. Perputaran pisau rotari yang dipasang pada traktor tangan penyaluran tenagana
dengan sistem rantai penyalur tenaga, sedangkan yang terpasang pada traktor roda empat diambil
langsung dari putaran poros mesin melalui PTO. Posisi putaran pisau rotari dapat dirubah sesuai
produksi.
f. Transplanter adalah alat untuk menanam bibit padi di sawah yang biasanya disemai ditempat yang
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah dapat mengenal dan mengetahui fungsi bagian-bagian
2017. Bertempat di depan Workshop Mekanisasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru
Metode
kemudi, kopling utama, roda sangkar (ban), pulley digerakan, febell, pulley pengerak, knalpot,
tangki bahan bakar, tangki air radiator, lampu, standar, bajak singkal dan bajak rotari.
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
2. 1. Tuas rotary
2. Stang kemudi utama
3. Tuas utama
4. Gas
5. Stang kemudi
6. Kopling kemudi
3. 1. Pulley penggerak
2. Fanbell
3. Pulley yang digerakkan
4. Ban
5. Standart
7
Tabel 1. Lanjutan
4. 1. Tuas transmisi
2. Tangki minyak
3. Tangki air radiator
2. 1. Kail tuas
2. Lampu
3. Ban
4. Rangka mesin
5. Standart
3. 1. Rangka utama
2. Penyetel fabell
3. Tali kopling utama
4. Fabell
5. Pulley penggerak
6. Pulley yang digerakkan
Tabel 2. Lanjutan
8
4. 1. Tuas utama
2. Stang kemudi utama
3. Gas
4. Stang kemudi
5. Kopling kemudi
6. Rangka implemen
Tabel 3. Lanjutan
9
4. Memasangkan baut dan
mengencangkannya ke ban sangkar
Pembahasan
Praktikum yang dilakukan berkaitan dengan pengenalan bagian-bagian dan fungsi dari traktor
bajak sigkal dan bajak rotari, serta proses mengganti roda karet menjadi roda sangkar. Traktor dibagi
menjadi tiga bagian utama yaitu tenaga penggerak motor dengan jenis tenaga penggerak motor diesel.
Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada
kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Untuk menghidupkan
Kedua yaitu kerangka dan transmisi (penerus tenaga) yang berfungsi sebagai tempat kedudukan
motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka
dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Transmisi berfungsi memindahkan tenaga atau
putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan yaitu pulley,
Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran
poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor
tangan, yaitu; roda ban, roda besi, roda apung (roda sangkar). Roda ban berfungsi untuk
transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur agak dalam untuk
mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi digunakan
10
untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan
mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung digunakan pada saat
pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya besar, sehingga
dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda disesuaikan
dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor. Traktor
tangan dilengkapi dengan standar depan dan standar samping. Standar samping khusus digunakan
Pelepasan roda dari poros dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung.
Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai dalam praktikum ini mengganti dengan
ban sangkar. Pemasangan roda tidak boleh terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah panah
harus ke depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah harus menancap ke tanah. Untuk roda apung, sisi roda
bawah tidak boleh menancap ke tanah. Sehingga pemasangan roda tidak boleh terbalik antara roda kiri
dan kanan. Penggantian roda karet dengan roda sangkar dilakukan dengan beberapa tahap yaitu dengan
memiringkan traktor dan melepas baut yang ada pada roda karet, setelah itu memberikan penyangga di
bagian dalam yang berfunsi untuk memudakan penggantian roda sangkar. Setelah itu mengganti roda
karet dengan roda sangkar dan memasangkan baut dengan kencang, pemasangan baut secara kencang
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan beberapa lubang. Poros yang
panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar olah implemen. Pemasangan roda yang cukup
lebar juga akan menjaga keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada lahan yang miring.
Sedang lubang yang ada di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga menjamin roda tidak akan
Ketiga tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor.
Tuas kendali yang ada pada traktor tangan adalah tuas persneling utama berfungsi untuk memindah
11
susunan gigi pada persneling, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan
poros roda dapat diatur. Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2
kecepatan mundur. Tuas persnelig cepat lambat berfungsi untuk memisahkan antara pekerjaan
mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi (berjalan dan menarik trailer atau gerobak).
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas dilepas pada
posisi pasang, maka tenaga motor akan tersambung ke gigi persneling. Sebaliknya apabila ditarik ke
posisi netral atau bebas (off), maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneling. Apabila ditarik
lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama.
Tuas persneling mesin rotari berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO. Tuas persneling
kemudi terdapat dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masing-masing ada di
sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri).
Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan
poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri.
Tuas gas digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai
dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila
posisinya ditempatkan pada posisi stop. Tombol lampu dan bel dengan adanya tombol lampu dan bel
ini, motor traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik. Tuas penyangga
depan apabila tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor.
12
Kesimpulan
1. Traktor tangan terdiri dari 3 bagian yaitu tenaga pengerak motor, kerangka dan tansmisi serta tuas
kendali
2. Penggantian roda karet dengan roda sangkar dilakukan dengan beberapa tahap yaitu dengan
memiringkan traktor dan melepas baut yang ada pada roda karet, setelah itu memberikan
penyangga di bagian dalam yang berfunsi untuk memudakan penggantian roda sangkar. Setelah itu
mengganti roda karet dengan roda sangkar dan memasangkan baut dengan kencang, pemasangan
baut secara kencang bertujuan agar roda sangkar tidak cepat rusak.
3. Tuas pengendali terdiri dari tuas perseneling, tuas kopling utama, tuas perseneling kemudi, tuas
Saran
Dalam melaksanakan praktikum mekanisasi pertanian ini, praktikan harus mematuhi peraturan-
peraturan yang diterangkan oleh asisten dosen, terutama dalam hal keselamatan dan pengoperasian
traktor. Karena apabila praktikum dilakukan tanpa menggunakan peralatan keselamatan dan tidak baik
dalam mengoperasikan alat dan mesin pertanian akan menyebabkan kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Irwanto, A. Kohar, Ir. 1980. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Institut Pertanian Bogor. LTAS
Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian. Departemen Mekanisasi Pertanian. Bogor.
Nurdi Ibnu W. dan Darmadi, 1998. Pengolahan Tanah Pertama. PPPG. Pertanian. Cianjur.
Oleh :
DYAH AYU GIA SOEBARJO
E1A215016
Kelompok 6
JURUSAN AGROEKOTEKOLOGI
FAKULTAS PERANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2017
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................ i
DAFTAR TABEL........................................................................................ ii
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
Latar Belakang.................................................................................... 1
15
Tujuan................................................................................................. 6
Alat..................................................................................................... 7
Tempat dan waktu............................................................................... 7
Metode................................................................................................ 7
Hasil.................................................................................................... 8
Pembahasan........................................................................................ 11
Kesimpulan......................................................................................... 15
Saran................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman