Isolasi dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Kayu Ulin
(Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn.)
Isolation and Antimicrobial Activity of Endophytic Fungi from Ulin
(Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn.)
Nadra Khairiaha*, Rinne Nintasaria
a
Balai Riset dan Standarisasi Industri Banjarbaru
Jalan Panglima Batur Barat No 2, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70711, Indonesia
*E-mail: nadrakhairiah25@gmail.com
Diterima 27 September 2017 Direvisi 24 Oktober 2017 Disetujui 2 Februari 2018
ABSTRAK
Kapang endofit berpotensi sebagai antibakteri, antifungi, antioksidan, antikanker dan
antivirus. Salah satu sumber isolat kapang endofit adalah kayu ulin (Eusideroxylon
zwageri Teijsm & Binn.) yang menghasilkan senyawa antimikroba yang sama dengan
kayu ulin itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi kapang endofit dari ranting
kayu ulin, menguji aktivitas antimikroba dan antioksidannya. Isolat yang didapatkan
difermentasi pada media PDB (Potato Dextrose Broth), diuji aktivitas antimikroba pada
tiga jenis mikroba uji (Eschericiacoli, Pseudomonas aeruginosa, Enterococcus aerogenes)
dan diuji antioksidannya. Pada penelitian ini didapatkan dua isolat kapang endofit
(putih/PT dan hitam kehijauan/HT). Kapang endofit HT memiliki zona hambat tertinggi
terhadap bakteri E. coli dan P. aeruginosa masing-masing sebesar 12 mm, sedangkan
pada bakteri E. aerogenes hanya memiliki zona hambat 11,5 mm. Kapang endofit PT
hanya menghambat pertumbuhan bakteri E.coli saja dengan zona hambat 11,5 mm,
sedangkan aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada kapang endofit HT sebesar
47,47 %.
Kata Kunci : antimikroba, endofit, Eusideroxylon zwageri, kapang, ulin
ABSTRACT
Endophytic fungi are reported to be potential as antibacterial, antifungal, antioxidant,
anticancer, and antivirus. One of the source of endophytic fungus is ulin (Eusideroxylon
zwageri Teijsm & Binn.) which produced the same antimicrobial compound with ulin wood
itself. The purpose of this research was to isolate endophytic caps from ulin wood branch,
and tested the antimicrobial and antioxidant activity. The isolates were fermented on PDB
media (Potato Dextrose Broth), and then tested the antimicrobial activity on Eschericiacoli,
Pseudomonas aeruginosa, and Enterococcus aerogenes). In this research, there were
two endofit isolates (white/PT and greenish black/HT). HT endophytic isolate exhibited
strong antibacterial activity against the two pathogens (P. aeruginosa and E. coli) shown
in 12 mm inhibition zone, while PT endophytic isolate exhibited the E. coli in 11.5 mm
inhibition zone. The highest antioxidant activity found in HT endophytic shell was 47.47%.
Keywords : antimicrobial, endophytic, Eusideroxylon zwageri, fungi, ulin
65
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol.9, No.2, Des 2017: 65 - 74
bakteri, antifungi, antioksidan, antikanker, diameter memcapai 150 cm. Kayu ulin ini
dan antivirus (Guo, Wang, Sun, & Tang, merupakan kayu yang tahan dari serangan
2008). Kapang endofit ini ada yang rayap, serangga penggerek, tahan
bersimbiosis mutualisme dengan inangnya terhadap perubahan suhu, kelembaban
dan menghasilkan senyawa yang sama dan pengaruh air laut. Kalimantan
dengan inangnya (Strobel & Daisy, 2003). merupakan daerah yang penyebaran kayu
Menurut Ka, Aa, Tm, & Ai (2012) populasi ulinnya sangat banyak walaupun kayu ulin
strain kapang endofit yang sudah ini bisa juga dijumpai di Sumatera Selatan,
ditemukan masih sedikit, artinya peluang Jambi dan Bangka Belitung (Ningsih,
menemukan strain lain kapang endofit 2015). Potensi kayu di Indonesia
pada tumbuhan maupun ekosistem yang sebenarnya sangat tinggi, Indonesia
berbeda sangat besar. memiliki sekitar 4000 jenis kayu, namun
Berbagai jenis tumbuhan dapat pemanfaatannya masih sangat kurang.
digunakan sebagai sumber isolat kapang Masyarakat Indonesia umumnya
endofit, namun ada beberapa hal yang cenderung memanfaatkan dan menyukai
perlu diperhatikan saat mengisolasi kapang jenis kayu tertentu, seperti di Sumatera
endofit dari tumbuhan salah satunya banyak yang menggunakan kayu jati, di
adalah tumbuhan tersebut merupakan Kalimantan menggunakan kayu ulin
tumbuhan langka atau memiliki tempat (Dumanauw, 2007).
hidup yang spesifik (endemik) (Anitha et Kayu ulin ini banyak digunakan
al., 2013). Pada penelitian ini dipilih sebagai bahan bangunan, bahan pembuat
tumbuhan langka agar ekspoitasi jembatan dan bahan pembuat kapal. Selain
berlebihan terhadap tumbuhan langka itu kayu ulin juga dimanfaatkan sebagai
dapat berkurang. Senyawa bermanfaat dari obat. Masyarakat di Kalimantan ada yang
tumbuhan dapat diisolasi dari kapang menggunakan rendaman kayu ulin sebagai
endofit yang berasosiasi dengan tumbuhan obat sakit gigi sehingga kemungkinan pada
tersebut tanpa mengganggu kelangsungan kayu ulin ini ada senyawa yang bersifat
hidup tumbuhan. Kayu ulin sebagian besar antimikroba. Menurut Ajizah & Thihana
tersebar di Kalimantan dan sudah (2007) kayu ulin dapat menghambat
tergolong tumbuhan langka. Kayu ulin sintesis dinding sel dan menyebabkan
memiliki nilai ekonomi tinggi, kegunaan terjadinya lisis pada dinding sel bakteri
yang beraneka ragam serta memiliki nilai Staphylococcus aureus yang merupakan
etnobotani yaitu tidak terpisahkan dari bakteri penyebab sakit gigi. Hal ini karena
budaya dan ritual tradisional (Sidiyasa, pada kayu ulin ada senyawa flavonoid dan
Atmoko, Ma’ruf, & Mukhlisi, 2013) dan alkaloid, kedua senyawa ini bersifat
digunakan untuk obat tradisional koagulator protein. Dinding sel sendiri
masyarakat (Ajizah & Thihana, 2007). terbentuk dari protein, jika protein rusak
Keistimewaan ulin yang digunakan maka dinding sel tidak dapat terbentuk dan
masyarakat sebagai obat tradisional dan bakteri tidak akan mampu bertahan hidup.
memiliki nilai etnobotani inilah yang Jika kita mengambil ekstrak dari kayu ulin
membuktikan bahwa ada senyawa tertentu ini untuk kebutuhan farmasi tentulah
pada kayu ulin yang dapat dimanfaatkan kelestarian kayu ulin ini makin terancam.
dalam dunia farmasi. Menurut Ka et al., Solusi yang bisa dilakukan adalah
(2012) tumbuhan yang memiliki nilai mengisolasi kapang endofit dari kayu ulin
etnobatani dan obat tradisional, ini untuk menghasilkan senyawa
kemungkinan sumber khasiat obat dari antimikroba yang sama dengan kayu ulin
tumbuhan tersebut berasal dari asosiasi itu sendiri. Pada umumnya metabolit
kapang endofit dan tumbuhan itu sendiri. sekunder yang dihasilkan kapang endofit
Kayu ulin sangat kuat, awet dan tidak sama dengan inangnya. Dengan demikian
mudah patah sehingga sering dikenal eksploitasi berlebihan pada kayu ulin dapat
dengan kayu besi, ada juga yang dihindari. Selain itu penelitian tentang
menyebut ulin ini dengan bulian. Tinggi antimikroba kayu ulin baru sebatas
kayu ulin ini dapat mencapai 30 m dengan pengujian pada satu jenis bakteri saja
66
Isolasi dan uji aktivitas antimikroba kapang endofit.…Nadra Khairiah, Rinne Nintasari
67
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol.9, No.2, Des 2017: 65 - 74
68
Isolasi dan uji aktivitas antimikroba kapang endofit.…Nadra Khairiah, Rinne Nintasari
Tabel 1. Diameter Zona Hambat Isolat Kapang Endofit terhadap Mikroba Uji
Zona hambat rata-rata (mm)
No. Kode isolat
E. coli P. aeruginosa E. aerogenes
1 HT 12 12 10
2 PT 11,5 0 0
3 Kloramfenikol 20 20 25
4 Aquades 0 0 0
Keterangan :
HT : jamur endofit hitam
PT : jamur endofit putih
Kloramfenikol : kontrol positif
Aquades : kontrol negative
diuji pada 9 jenis bakteri gram negatif dan menghasilkan senyawa metabolit sekunder
3 jenis bakteri gram positif menunjukkan yang berbeda.
aktifitas penghambatan pada satu atau Powthong, Jantrapanukorn,
lebih bakteri patogen dengan rata-rata Thongmee, & Suntornthiticharoen (2013)
zona hambat berkisar antara 7 mm sampai melaporkan aktivitas antimikroba kapang
25 mm (Sadrati, Daoud, Zerroug, endofit yang diisolasi dari Sesbania
Dahamna, & Bouharati, 2013). Isolat PT grandiflora pada bakteri gram positif lebih
terlihat hanya memiliki zona hambat tinggi daripada bakteri gram negatif. Sama
terhadap bakteri E. coli sebesar 11,5 mm halnya dengan Radji, Sumiati,
dan tidak terlihat memberi efek antimikroba Rachmayani, & Elya (2011) yang
pada P. aeruginosa dan E. aerogenes mengisolasi kapang endofit dari Gareinia
padahal semua bakteri uji merupakan mangostana, hasil isolasi memperlihatkan
bakteri gram negatif. Menurut Ding et al. bahwa daya hambat isolat kapang endofit
(2010) tidak ada hubungan yang signifikan pada bakteri gram positif lebih tinggi
antara daya hambat senyawa yang daripada bakteri gram negatif. Powthong et
dihasilkan kapang endofit dengan al. (2013) menyatakan kemampuan isolat
pengelompokan bakteri sebagai gram menghambat pertumbuhan bakteri gram
negatif. Faktor yang justru sangat positif dan negatif berbeda karena
mempengaruhi sintesis metabolit sekunder perbedaan komposisi dari dinding sel
yang berperan sebagai antimikroba adalah bakteri. Dinding sel bakteri gram negatif
media tumbuh dari fungi/kapang itu sendiri. tersusun dari lipopolisakarida dan protein.
Pada penelitian ini digunakan media yang Lapisan dinding sel ini lebih tebal jika
sama yaitu PDB, diduga pada media yang dibandingkan dengan penyusun dinding sel
digunakan sintesis metabolit sekunder dari bakteri gram positif yang berupa
PT belum maksimal sehingga hanya peptidoglikan. Dinding sel yang tebal tentu
mampu menghambat pertumbuhan E. coli. akan membuat bakteri lebih mampu
Borges et al. (2009) menyatakan ada salah bertahan hidup jika terpapar senyawa yang
satu faktor penting yang mempengaruhi dapat merusak dinding selnya.
pertumbuhan fungi/kapang yaitu kondisi Sutjaritvorakul, Whalley, Sihanonth, &
tempat tumbuhnya, jika fungi/kapang Roengsumran (2011) menguji aktivitas
berada pada kondisi yang sesuai maka antimikroba kapang endofit pada lima jenis
ekspresi enzimatik untuk memproduksi mikroba uji dan melaporkan bahwa
metabolit sekunder juga maksimal. senyawa yang dihasilkan kapang endofit ini
Pendapat yang sama juga dikemukakan mampu menghambat pertumbuhan bakteri
oleh Garcia, Rhoden, Orlandelli, Azevedo, gram positif lebih baik daripada bakteri
& Pamphile (2012) kapang yang jenisnya gram negatif dengan zona hambat
sama tapi hidup pada media atau mencapai 20,1 mm. Kapang endofit ini
tumbuhan inang yang berbeda akan diisolasi dari tumbuhan Pestalotiopsis sp.
Garcia et al. (2012) memaparkan bahwa
69
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol.9, No.2, Des 2017: 65 - 74
jamur endofit dari tanaman Sapindus Pada penelitian ini terlihat bahwa aktivitas
saponaria dapat dijadikan kontrol biologis antimikroba yang tinggi terjadi pada bakteri
untuk bakteri yang patogen pada manusia. uji E. coli dan P. aeruginosa. Bakteri E. coli
Empat isolat kapang yang didapatkan diuji dan P. aeruginosa merupakan bakteri gram
pada bakteri patogen (E. coli, negatif yang biasanya menyebabkan
Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, penyakit dan bersifat patogen. Kapang
Micrococcus luteus, Enterococcus hirae). endofit diketahui dapat melakukan
Hasilnya menunjukkan senyawa metabolit mekanisme pertahanan diri dari serangan
sekunder yang dihasilkan mampu patogen dengan memproduksi senyawa
menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang bersifat antimikroba (Yu et al., 2010).
tersebut. Demikian pula dengan penelitian Isolat kapang endofit yang memiliki
yang dilakukan Kalyanasundaram, aktivitas antimikroba menandakan bahwa
Nagamuthu, & Muthukumaraswamy (2015) kapang endofit tersebut juga
yang mengekstrak metabolit sekunder memungkinkan memiliki potensi yang
kapang endofit dari Suaeda maritima dan bagus untuk diuji kembali aktivitas
Suaeda monoica. Isolat yang didapatkan antimikrobanya terhadap jenis mikroba
diuji pada 8 jenis bakteri dan 5 jenis jamur, patogen lainnya (Li, Jiang, Guo, Zhang, &
zona hambat berkisar antara 2 sampai 12 Che, 2008). Senyawa bioaktif dari
mm. metabolit sekunder kapang endofit memiliki
Rani, Sharma, Chaturvedi, & Yadav kemampuan sebagai agen biokontrol yang
(2017) melaporkan dari 20 jenis kapang dapat dimanfaatkan untuk industri medis,
endofit yang diisolasi dari Calotropis pertanian dan lain-lain (Sudha, Govindaraj,
procera diuji dengan 9 strain bakteri uji Baskar, & Al-dhabi, 2016). Senyawa
memiliki zona hambat berkisar antara 8 antimikroba tidak hanya bisa digunakan
mm sampai 17,33 mm. Salmonella typhi sebagai obat oleh manusia tapi juga
adalah bakteri yang paling rentan (mudah) sebagai pengawet makanan yang mampu
dihambat oleh isolat kapang endofit karena menghambat pembusukan makanan (Liu et
zona hambatnya mencapai 17,33 mm. al., 2008).
Namun secara umum pada penelitian yang Ka et al. (2012) menyatakan kapang
dilakukan Rani, Sharma, Chaturvedi, & endofit memiliki banyak potensi sebagai
Yadav (2017) bakteri gram positif tetap antibakteri, antikanker, antijamur,
lebih rentan terhadap isolat kapang endofit antiinflamasi, antitumor, mampu melindungi
dibandingkan bakteri gram negatif. Hal ini dari serangan serangga, cacing dan hama
diduga karena bakteri gram negatif lainnya. Khiralla et al. (2016) pada
memiliki dinding sel yang lebih tebal. Sama penelitiannya menyatakan bahwa kapang
halnya dengan Kalyanasundaram et al. endofit yang berasosiasi dengan lima
(2015) yang juga menyatakan bakteri gram tanaman obat tradisional Sudan memiliki
positif lebih rentan terhadap senyawa potensi sebagai sumber sitotoksik dan
antimikroba yang dihasilkan kapang endofit antibiotik. Packiaraj et al. (2016) juga
karena adanya tambahan lapisan dinding menemukan bahwa kapang endofit selain
sel pada bakteri gram negatif yang tidak sebagai penghasil senyawa antimikroba
dimiliki bakteri gram positif. juga mampu sebagai sitotoksik. Ekstrak
Penelitian yang dilakukan Sadrati, kapang endofit diuji pada tiga garis sel
Daoud, Zerroug, Dahamna, & Bouharati kanker manusia dan menunjukkan hasil
(2013) semua ekstrak kapang endofit yang baik dalam melawan ketiga sel
menunjukkan aktifitas penghambatan tersebut (Packiaraj et al., 2016).
setidaknya pada satu jenis bakteri uji. Zona
3.3 Uji Antioksidan Isolat Kapang
rata-rata penghambatan bervariasi antara 7
Endofit
mm sampai 25 mm. Zona hambat tertinggi
Kedua isolat kapang endofit yang
terhadap bakteri E. coli dan Candida
difermentasi pada media PDB memiliki
albicans. Disisi lain ekstrak kapang endofit
potensi sebagai antioksidan setelah diuji
ini lebih efektif terhadap bakteri gram positif
menggunakan DPPH. DPPH adalah
dan jamur dibanding bakteri gram negatif.
70
Isolasi dan uji aktivitas antimikroba kapang endofit.…Nadra Khairiah, Rinne Nintasari
metode sederhana yang bagus untuk yang sebanding antara total senyawa
mengidentifikasi aktivitas antioksidan suatu fenolik dan aktivitas antioksidan kapang
senyawa (Zanwar, Hegde, Bodhankar, endofit yang diisolasi dari 29 tumbuhan
Road, & Vidyapeeth, 2010). Suatu obat tradisional di China. Baghiani,
senyawa dikatakan memiliki aktivitas Boumerfeg, Belkhiri, & Khennouf (2010)
antioksidan jika mampu mencegah menyatakan senyawa fenolik dan flavonoid
kerusakan sel yang disebabkan oleh yang berasal dari tanaman terbukti memiliki
radikal bebas (Huang, Cai, Xing, Corke, & aktifitas antioksidan yang kuat dan mampu
Sun, 2007). Isolat HT terlihat memiliki menangkap radikal bebas, ada korelasi
persentase aktivitas menangkap radikal yang signifikan antara senyawa fenolik dan
bebas lebih tinggi yaitu sebesar 47,47% sifat antioksidan suatu tanaman.
daripada isolat PT yang memiliki
persentase hambat 39,92%. Penemuan
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
pada penelitian ini membuktikan bahwa
kapang endofit pada kayu ulin mempunyai Kapang endofit yang berasal dari
potensi sebagai antioksidan, sama halnya ranting kayu ulin asal Kalimantan Selatan
dengan kapang endofit pada tanaman memiliki potensi sebagai antimikroba.
kunyit yang memiliki aktivitas antioksidan Penelitian ini membuktikan bahwa kedua
sehingga bisa digunakan sebagai bahan isolat kapang endofit yang didapatkan
pengawet alami (Septiana, 2016). Isolat mampu menghambat pertumbuhan E. coli,
kapang endofit dari Hugonia mystax juga P. aeruginosa dan E. aerogenes yang
memiliki potensi sebagai antioksidan, hal merupakan bakteri patogen pada manusia.
tersebut terlihat pada uji DPPH yang Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
persentase hambatannya mencapai tentang pemanfaatan kapang endofit ini
88,53% (Abirami & Boominathan, 2016). sebagai obat antibakteri.
Kumar & Joshi (2012) melaporkan bahwa
kapang endofit yang diisolasi dari beberapa UCAPAN TERIMAKASIH
tanaman obat di hutan lindung India
Penulis mengucapkan terimakasih
memiliki persentase penangkapan radikal
kepada Balai Riset dan Standardisasi
bebas diuji dengan metode DPPH
Industri Banjarbaru terutama Laboratorium
sebesar 65,6%. Srinivasan, Jagadish,
Mikrobiologi dan Laboratorium Makanan
Shenbhagaraman, & Muthumary (2010)
Minuman yang telah menyediakan sarana
menyatakan bahwakapang endofit
pengujian selama penelitian.
Phyllostictasp. yang diisolasi dari Guazuma
tomentosa juga menunjukkan antivitas
antioksidan yang kuat. DAFTAR PUSTAKA
Zeng et al. (2011) juga melaporkan
Abirami, G., & Boominathan, M. (2016).
bahwa banyak kapang endofit yang
Antioxidant Activity of Endophytic
diisolasi dari Scapania verrucosa yang
Fungi Isolated from Hugonia mystax L.
memiliki potensi sebagai antioksidan. Hal
Journal of Academia and Industrial,
yang sama juga terlihat dalam penelitian
5(1), 10–13.
Sadrati et al. (2013), kapang endofit dari
Triticum durum memiliki aktivitas Ajizah, A., & Thihana, M. (2007). Potensi
antioksidan penghambatan Ekstrak Kayu Ulin (Euksideroxylon
yang
berkisar antara 78,961±3,183% sampai zwageri) dalam Menghambat
73,977±1,102%. Kapang endofit yang Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
berasosiasi dengan tumbuhan tingkat tinggi aureus secara in Vitro. Bioscientiae,
merupakan sumber antioksidan baru yang 4(1), 37–42.
bersifat sama dengan tumbuhan itu sendiri Anitha, D., Tartte, V., Duggina, P., Netala,
(Zeng et al., 2011). Senyawa fenolik adalah V. R., Kalla, C. M., Nagam, V., &
unsur utama yang terkandung dalam Desaraju, S. B. (2013). Isolation and
kapang endofit (Huang et al., 2007). Huang Characterization of Endophytic Fungi
et al. (2007) menyatakan ada hubungan Endemic Medical Plan of Tirumala
71
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol.9, No.2, Des 2017: 65 - 74
72
Isolasi dan uji aktivitas antimikroba kapang endofit.…Nadra Khairiah, Rinne Nintasari
73
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol.9, No.2, Des 2017: 65 - 74
74