Anda di halaman 1dari 30

PENUNTUN PRAKTIKUM KETEKNIKAN PERTANIAN

Disusun Oleh

Tim Dosen
Tim Asisten Praktikum

Nama :
NIM :
Prodi :

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
TATA TERTIB PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN

Tata Tertib Praktikan

1. Setiap peserta harus hadir tepat pada waktu yang telah ditentukan, apabila terlambat lebih
dari 10 (sepuluh) menit dari waktu tersebut, maka tidak diperkenankan mengikuti
praktikum pada hari itu.
2. Sebelum kegiatan praktikum dimulai para praktikan diwajibkan memprint penuntun, kertas
pre/post-test dan harus sudah memahami materi yang akan dipraktikumkan pada hari
tersebut, dan akan di adakan pretest maupun post-test bagi nilai tambahan.
3. Setiap peserta diwajibkan membuat laporan praktikum mingguan, yaitu laporan sementara
(yang ditanda-tangani asisten) dan sebelum mengikuti praktikum berikutnya, peserta harus
mengumpulkan laporan mingguan. Jika tidak mengumpulkan maka peserta tidak
diperkenankan mengikuti praktikum pada hari itu.
4. Setiap peserta harus bekerja dengan tertib, tenang, dan teratur. Selama mengikuti
praktikum, peserta harus bersikap sopan, baik dalam berpakaian (tidak boleh memakai
sandal ataupun kaos oblong), cara berbicara maupun cara bergaul harus sopan. Apabila
peserta tidak sopan dan membuat kegaduhan, mereka dapat dikeluarkan dari praktikum dan
tidak diperkenankan untuk melanjutkan praktikum pada hari itu. Kegiatan praktikum bagi
peserta yang bersangkutan dinyatakan gagal.
5. Praktikan wajib mengikuti seluruh kegiatan praktikum (kehadiran 100%) karena alasan
tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan diwajibkan mengikuti praktikum susulan pada
waktu yang ditentukan. Praktikan yang berhalangan mengikuti praktikum diwajibkan
memberikan keterangan tertulis (Surat keterangan PD I atau PD III) atau surat keterangan
dokter bila sakit. Surat keterangan di atas harus sudah diserahkan selambat-lambatnya
sebelum acara praktikum selanjutnya dimulai.
6. Bagi mereka yang tidak mengikuti praktikum pada hari yang telah terjadwal, dinyatakan
Inhal (menunda praktikum) dengan memenuhi persyaratan yang ada.
7. Inhal tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali kecuali mereka yang sakit dan harus diopname di
rumah sakit. Lebih dari 2 kali dinyatakan tidak lulus dan harus mengulang tahun berikutnya.
8. Praktikan yang lalai menggunakan alat sehingga alat rusak maka harus mengganti atau
memperbaiki oleh seluruh praktikan.
9. Setiap praktikan wajib mengerjakan tugas yang ada pada setiap materi praktikum secara
mandiri.
10. Ujian praktikum akan dilaksanakan setelah seluruh materi praktikum selesai berupa ujian
tertulis dan ujian praktek.
11. Nilai kelulusan akan ditentukan berdasarkan nilai pret/post test, ujian praktikum dan
laporan.
12. Bagi praktikan yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku akan dikenakan sangksi ringan
atau berat yang akan diumumkan kemudian.
13. Hal-hal yang belum tertuang dalam peraturan tata tertib ini akan diatur lebih lanjut oleh
koordinatoor praktikum.

Konsekuensi Praktikan Bermasalah

1. Apabila melakukan keterlambatan konsul maka nilai laporan akhirnya akan dipotong 5 poin
setiap keterlambatan praktikum dilakukan, keterlambatan dihitung apabila melakukan
konsul pertama pada saat H-1 sebelum praktikum dan apabila tidak acc sebelum H-1.
2. Apabila ketahuan melakukan kecurangan pada saat pre/post-test maka asisten berhak
mencatat praktikan dan mengurangi setengah dari nilai pre/post-test praktikan tanpa ada
teguran dari asisten.
3. Apabila ketahuan melakukan kecurangan dalam laporan seperti ketahuan menggunakan
laporan kating maka akan di potong laporan akhirnya 30 poin, apabila ketahuan copy paste
dari temannya maka nilai akan dibagi 2 sesuai kesepakatan pengarahan dulu.
4. Apabila praktikan tidak kooperatif dalam menyelesaikan masalahnya maka asisten tidak
bisa memberikan nilai kepada praktikan.
DAFTAR ISI

TATA TERTIB PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN

DAFTAR ISI

I. PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN PENTING TRAKTOR RODA DUA (BAJAK

ROTARY) DAN (BAJAK SINGKAL) SERTA BONGKAR PASANG ALAT

II. PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN PENTING TRAKTOR RODA EMPAT

III. PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN PENTING TRANSPLANTER

IV. KAPASITAS KERJA DAN EFISIENSI TRAKTOR RODA DUA (HAND

TRAKTOR)

V. PENGOPERASIAN TRAKTOR RODA DUA (HAND TRAKTOR) DENGAN

BAJAK ROTARY DAN BAJAK SINGKAL

VI. PENGOPERASIAN TRAKTOR RODA EMPAT DAN PENGOLAHAN

TANAH
PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN PENTING TRAKTOR RODA DUA
(BAJAK ROTARY) DAN (BAJAK SINGKAL) SERTA BONGKAR
PASANG ALAT

Dasar Teori Traktor Roda Dua (Bajak Rotary)

Traktor adalah kendaraan yang menyediakan tenaga dan traksi untuk memekanisasi
tugas pertanian, khususnya pada saat pengolahan tanah tetapi sekarang memiliki berbagai
macam fungsi. (Irwanto, 1980).
Traktor pertanian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu traktor besar, traktor mini
dan traktor tangan (Bachrein, et. al. 2009).
Traktor roda dua sering disebut juga sebagai traktor tangan atau hand traktor yang mana
traktor tangan ini menggunakan motor satu silinder dengan daya 5-15 hp, bahan bakar yang
digunakan umumnya solar.
Bajak Rotary adalah alat pengolah tanah yang berfungsi memotong dan mengaduk tanah
sehingga hasil tanah olahannya menjadi hancur atau berlumpur. Bajak Rotary adalah bajak
yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat
mencangkul dan dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor
(Sugestiadi, 2011).
Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu
(Daywin, 2010):
1. Tenaga penggerak motor.
2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
3. Tuas kendali/kontrol.

Tujuan Praktikum Traktor Roda Dua (Bajak Rotary)

Tujuan praktikum ini adalah dapat mengenal dan mengetahui fungsi bagian-bagian
penting traktor roda dua bajak Rotary.

Alat Traktor Roda Dua (Bajak Rotary)

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Dua (bajak Rotary).
Metode Praktikum Traktor Roda Dua (Bajak Rotary)

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah: Menuliskan bagian-bagian dan
fungsinya: Pengatur Kecepatan, Pegangan/setang Kemudi, Kopling kemudi, Kopling utama,
Pulley digerakkan, Fanbelt, Pulley penggerak, Kenalpot, Tangki bakar dan Tangki air radiator,
bajak Rotary.
Dasar Teori Traktor Roda Dua (Bajak Singkal)

Bajak Singkal adalah alat pengolah tanah pertanian yang dihubungkan dengan traktor
pertanian dan berfungsi untuk memotong dan membalikkan tanah, dimana sudut vertikal bajak
menentukan kedalaman pembajakan dan jumlah mata bajak serta lebar mata bajak menentukan
lebar kerja pembajakan.
Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis yaitu bajak singkal satu arah (one way
moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two way moldboard plow). Bajak singkal satu arah
adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu pengolahan tanah akan melempar dan membalik
tanah hanya pada satu arah saja. Sedangkan bajak singkal 2 arah pada waktu mengolah tanah
arah pelemparan atau pembalikan tanah dapat diatur 2 arah yaitu ke kanan dan ke kiri.
Bagian-bagian utama dari bajak singkal yang aktif mengolah tanah adalah pisau bajak
(share), singkal (moldboard) dan penstabil bajak (landside) (Surman, 1989).

Tujuan Praktikum Traktor Roda Dua (Bajak Singkal)

Tujuan praktikum ini adalah dapat mengenal dan mengetahui fungsi bagian- bagian
penting traktor roda dua bajak singkal.

Alat Traktor Roda Dua (Bajak Singkal)

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Dua (bajak singkal).

Metode Traktor Roda Dua (Bajak Singkal)

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah: Menuliskan bagian- bagian dan
fungsinya: Pengatur Kecepatan, Pegangan/setang Kemudi, Kopling kemudi, Kopling utama,
Roda sangkar (ban), Pulley digerakkan, Fanbell, Pulley penggerak, Kenalpot, Tangki bahan
bakar,Tangki air radiator, Lampu, Standar, bajak singkal.
PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN PENTING TRAKTOR RODA
EMPAT

Dasar Teori

Penggunaan traktor roda empat pada kalangan masyarakat cukup sedikit dikarenakan
umumnya petani di Kalimantan memiliki lahan pertanian sedikit dan kondisi lahan tidak cukup
ergonomis untuk penggunaan traktor roda empat karena ukurannya yang cukup besar, dan
memerlukan teknisi khusus dalam pengoperasiannya.
Pengolahan tanah dengan menggunakan mesin-mesin pertanian (traktor dan alat
pengolahan tanah) bertujuan agar waktu yang diperlukan untuk persiapan lahan semakin pendek
dan juga lebih efisiensi dalam penggunaan biaya pengolahan tanah.
Bagian–bagian traktor roda empat diantaranya, Roda, Radiator, Lampu, Tangki bahan
bakar, Knalpot, Setir, empat duduk, Pedal gas, Kunci, Pedal Rem dan tuas Persneling.

Tujuan

Dapat mengenal dan mengetahui fungsi bagian-bagian penting traktor roda empat, serta
dapat menggambarkannya dengan baik dan benar.

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Empat.

Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah: Menuliskan bagian- bagian dan
fungsinya: Roda, Radiator, Lampu, Tangki bahan bakar, Knalpot, Setir, Tempat duduk, Pedal
gas, Kunci, Pedal Rel, Persneling.
PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN PENTING TRANSPLANTER

Dasar Teori

Penggunaan mesin tanam bibit padi sudah menjadi keharusan dalam modernisasi
pertanian untuk meningkatkan produktivitas hasil yang diinginkan dan mensejahterakan petani.
Indo Jarwo Transplanter adalah mesin modern untuk menanam bibit padi dengan system
penanaman serentak 4 baris. Penggunaan mesin ini relative mudah dimana garpu penanam
(picker) mengambil bibit padi kemudian ditancapkan pada lahan yang kondisniya rata.
Penggunaan mesin tanam bibit padi dinilai mampu meningkatkan efisiensi tanam hingga
20x lipat dari waktu yang dihabiskan dengan menggunakan alat tradisional.
Bagian-bagian mesin transplanter adalah Tuas persneling, Rak cadangan bibit, Pengarah
posisi tengah, tangki bahan bakar, Lampu senja, mesin/engine, pelampung tengah, roda, Pelurus
sisi (Kanan dan kiri), Pelampung Samping, Selt pendorong bibit, penahan bibit, rak bibit
eksistensi. Setang kemudi, tuas kopling, tuas gas, tuas penyetel jumlah bibit, Tuas penyetel
kedalaman tanaman, lengan penanaman, kopling utama, tuas hidrolik, kopling penanaman
(Transplantasi) dan Saklar Utama.

Tujuan

Dapat mengenal dan mengetahui fungsi bagian-bagian penting Transplanter, serta dapat
menggambarkannya dengan baik dan benar.

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Transplanter.

Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah: Menuliskan bagian-bagian dan
fungsinya: Tuas persneling, Rak cadangan bibit, Pengarah posisi tengah, tangki bahan bakar,
Lampu senja, mesin/engine, pelampung tengah, roda, Pelurus sisi (Kanan dan kiri), Pelampung
Samping, Selt pendorong bibit, penahan bibit, rak bibit eksistensi. Setang kemudi, tuas kopling,
tuas gas, tuas penyetel jumlah bibit, Tuas penyetel kedalaman tanaman, lengan penanaman,
kopling utama, tuas hidrolik, kopling penanaman (Transplantasi) dan Saklar Utama.

3 4 5 6

1 7

10 9

14 13
12 11

9 10
1 2 3

7 8
4 5

6
KAPASITAS KERJA DAN EFISIENSI TRAKTOR RODA DUA
(HAND TRAKTOR)

Dasar Teori

Kapasitas kerja merupakan suatu kemampuan traktor untuk menyelesaikan pekerjaan


pada waktu tertentu. Kapasitas kerja traaktor roda 2 (Hand Traktor) terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Kapasitas kerja aktual

Kapasiats kerja aktual suatu alat merupakan fungsi dari lebar kerja teoritis mesin,
persentase lebar teoritis yang secara aktual terpakai, kecepatan jalan dan besarnya
kehilangan waktu lapang selama pengerjaan.

2. Kapasitas kerja teoritis

Kapasitas kerja teoritis sebuah alat ialah kecepatan penggarapan lahan yang akan
diperoleh seandainya mesin tersebut melakukan kerjanya memanfaatkan 100% waktunya,
pada kecepatan maju teoritisnya (pembajakan) dan selalu memenuhi 100% lebar kerja
teoritisnya.
Kapasitas kerja suatu alat pengolah tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu :
a. Ukuran dan bentuk petakan
b. Topografi wilayah
c. Keadaan traktor
d. Keadaan vegetasi
e. Keadaan tanah
f. Tingkat Keterampilan Operator
Efisiensi lapang ialah perbandingan antara kapasitas kerja aktual dengan kapasitas
kerja teoritis, dinyatakan dalam persen. Efisiensi lapang melibatkan pengaruh waktu hilang
di lapang dan ketidakmampuan untuk memanfaatkan lebar teoritis mesin.
Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja traktor roda 2 (hand traktor),
yang meliputi: kapasitas kerja aktual, slip roda, kecepatan kerja aktual, kecepatan kerja teoritis,
kapasitas kerja teoritis, efisiensi kerja, dan waktu hilang karena overlap.

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Dua Bajak Rotari dan
Bajak Singkal, Alat Pencatat Waktu, Patok, Meteran.

Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah:

1. Pada saat Pengolahan Tanah

Pada saat pengolahan tanah dilakukan pengukuran, yaitu pengukuran waktu total
pengolahan tanah, lebar kerja aktual, total waktu sepanjang lintasan. Untuk pengukuran
dilakukan oleh 4 (empat) orang.

2. Melakukan Pengamatan

a. Panjang lintasan
Panjang lintasan di ukur dengan menentukan jalur lintasan yang akan di lalui
oleh traktor, dan diukur dengan menggunakan alat ukur berupa meteran yang
kemudian diberi tanda dengan patok untuk mengetahui panjang lintasan yang sudah
di ukur dan akan di lalui oleh traktor.
b. Diameter roda
Diameter roda ditentukan dengan mengukur jari-jari tengah pada roda traktor
dengan menggunakan alat ukur berupa meteran, dan setelah didapat jari-jari tengah
roda traktor lalu dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus “d = 2 × r”.
c. Lebar kerja teoritis
Lebar kerja teoritis di ukur dengan menentukan lebar bajak yang digunakan
traktor untuk pengolahan tanah, dan di ukur dengan menggunakan alat ukur berupa
meteran.
d. Lebar kerja aktual
Lebar kerja aktual di ukur dengan menentukan lebar kerja bajak yang digunakan
pada saat pengolahan tanah dilakukan sepanjang lintasan. Di ukur dengan
menggunakan alat ukur berupa meteran.
e. Total waktu untuk perjalanan sepanjang lintasan
Pengukuran total waktu untuk perjalanan sepanjang lintasan dilakukan
dengan menggunakan alat ukur pencatat waktu, dimana untuk pengambilan data
pengukuran waktu perjalanan sepanjang lintasan berdasarkan panjang lintasan yang
dilalui oleh traktor dilahan dari awal pengolahan tanah sampai traktor selesai
melakukan pengolahan tanah.
f. Jumlah putaran roda sepanjang lintasan
Pengukuran jumlah putaran roda sepanjang lintasan dilakukan dengan
menggunakan rumus “jarak lintasan : keliling roda”.
g. Waktu total pengolahan tanah
Waktu total pengolahan tanah di ukur pada saat traktor melakukan pembajakan
pengolahan tanah dari awal pengolahan sampai akhir pengolahan tanah selesai.
Untuk mengukur waktu total pengolahan tanah dilakukan dengan menggunakan alat
pencatat waktu.
h. Kapasitas kerja aktual
Kapasitas kerja aktual diamati setelah mendapatkan data luas lahan yang diolah
dan waktu total pengolahan tanah. Kapasitas kerja aktual dapat diukur dengan
menggunakan rumus :
Ka = A
T
Keterangan : Ka = Kapasitas kerja actual (ha/jam)
A = Luas lahan yang diolah (ha)
T = Waktu total pengolahan tanah (jam)
i. Slip
Slip roda diamati setelah didapat data diameter roda dan jumlah putaran
roda dan panjang lintasan. Nilai slip roda diukur dengan rumus :
Slip = (π.D.N−L)
(π.D.N)

Keterangan : π = nilai “pi” (3,14) N = Jumlah putaran roda


D = Diameter roda L = Panjang lintas
j. Kecepatan kerja aktual
Kecepatan kerja aktual diamati setelah didapat data panjang lintasan dan waktu
total pengolahan tanah. Kecepatan kerja aktual diukur dengan rumus :
Va = L
t

Keterangan : Va = Kecepatan kerja aktual (m/dtk)


L = Panjang lintasan (m)
t = Total waktu untuk perjalanan sepanjang lintasan (dtk)
k. Kecepatan kerja teoritis
Kecepatan kerja teoritis diamati setelah didapat data kecepatan kerja aktual dan
nilai slip roda. Kecepatan kerja teoritis diukur dengan rumus :
Vt = Va .
1-slip

Keterangan : Vt = Kecepatan kerja teoritis (m/dtk)


Va = Kecepatan kerja aktual (m/dtk)
Slip = Nilai slip roda
l. Kapasitas kerja teoritis
Kapasitas kerja teoritis diamati setelah didapat data lebar kerja teoritis dan
kecepatan kerja teoritis. Kapasitas kerja teoritis diukur dengan rumus :
Kt = 0,36 × Wt × Vt
Keterangan : Kt = Kapasitas kerja teoritis (ha/jam)
Wt = Lebar kerja teoritis (m)
Vt = Kecepatan kerja teoritis (m/dtk)
m. Efisiensi kerja
Efisiensi kerja hand traktor diamati setelah didapat data kapasitas kerja aktual
dan kapasitas kerja teoritis. Efisiensi kerja hand traktor diukur dengan rumus :
E = Ka x 100%
Kt

Keterangan : E = Efisiensi kerja hand traktor (%)


Ka = Kapasitas kerja actual (ha/jam)
Kt = Kapasitas kerja teoritis (ha/jam)
n. Harga waktu hilang karena overlap (tumpang tindih)
Harga waktu hilang karena overlap diamati setelah didapat data lebar kerja
teoritis dan lebar kerja aktual. Harga waktu hilang karena overlap diukur dengan
rumus :
L =Wt - Wa
Wt

Keterangan : L = Waktu hilang karena overlap


Wt = Lebar kerja teoritis (m)
Wa = Lebar kerja aktual (m)
PENGOPERASIAN TRAKTOR RODA DUA (HAND TRAKTOR)
DENGAN BAJAK ROTARY DAN BAJAK SINGKAL

Dasar Teori Traktor Roda Dua (Bajak Rotary)

Bajak Rotary adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar, bajak ini terdiri
dari pisau – pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada poros yang berputar karena
digerakkan oleh motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk
pertanaman padi. Meski termasuk golongan bajak, tetapi bajak Rotary berfungsi tidak untuk
membalik dan melempar tanah, tetapi hanya untuk memotong tanah saja. Bajak Rotary ini terdiri
dari pisau-pisau putar yang terpasang pada poros. Semakin cepat putaran poros maka semakin
cepat putaran pisau. Dalam penggunaannya sering kali tanah lengket dan menempel pada
mata pisau. Untuk mengurangi tanah lengket yang menempel pada mata pisau saat
penggunaannya bisa dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau atau memperlambat gerakan
saat menggunakannya.

Prinsip Kerja Bajak Putar :

Pisau-pisau dipasang pada poros secara melingkar hingga beban terhadap mesin merata
dan dapat memotong tanah secara bertahap. Pada saat poros berputar dan alat bergerak maju,
pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong tergantung pada kedalaman dan
kecepatan alat.
Faktor yang mempengaruhi hasil kerja dalam penggunaan bajak Rotary adalah: System
pemasangan pisau, Jenis tanah, Kecepatan putaran pisau, Posisi penutup ( rear sield ) dan
Kandungan air tanah.

Tujuan Praktikum Traktor Roda Dua (Bajak Rotary)

Tujuan praktikum ini adalah dapat mengoperasikan traktor tangan dengan baik dan benar
serta mengetahui tahapan dalam pengoperasian traktor roda tangan secara prosedur yang
berlaku.
Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Dua Bajak Rotari.

Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah:

1. Tanpa Gandengan

a. Periksa engine dan semua bagian traktor sehingga yakin ada dalam kondisi baik.
b. Yakinkan bahwa tuas persneling dalam posisi netral dan kopling dalam posisi tak
tersambung. Kemudian motor dihidupkan dengan cara mengengkol.
c. Naikkan putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang biasanya terletak pada
setang kemudi kanan.
d. Setelah melepas tuas standar, peganglah setang kemudi dengan sedikit menekannya
hingga batas pinggang agar diperoleh keseimbangan. Peganglah tuas persneling pada
kecepatan yang diinginkan.
e. Dengan satu tangan masih tetap memegang setang kemudi, tangan yang satunya
memasang kopling utama sehingga traktor bergerak, segera kedua tangan memegang
setang kemudi, dan ikut gerak traktor dengan melangkah.
f. Membelokkan arah dapat dilakukan dengan menekan kopling kemudi pada setang
kemudi. Bila ingin belok kekanan maka tekanlah kopling kemudi kanan dan bila ingin
membelok kekiri maka tekanlah kopling kemudi kiri.
g. Untuk gerak mundur, turunkan putaran motor, tarik kopling utama sehingga traktor
berhenti, kemudian pasanglah persneling pada posisi “R”. Pastikan bahwa traktor dapat
dihentikan setiap saat pada waktu mundur.
h. Untuk menghentikan tarik tuas kopling utama, turunkan gas sehingga dalam putaran
rendah, pasang tuas persseneling pada posisi netral.
i. Pasang tuas standar dan matikan motor penggerak.

2. Dengan Gandengan

Mengemudi traktor tangan dengan gandengan harus disertai dengan kemampuan


memperkirakan posisi roda gandengan, karena operator akan duduk diatas gandengan pada
posisi terjauh dari setang kemudi. Pada saat membelok terhalang operator harus
mempergunakan satu tangan untuk mengemudi (sambil menekan kopling pada setang yang
dipegang).

Dasar Teori Traktor Roda Dua (Bajak Singkal)

Bagian bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Bottom
terdiri dari bagian-bagian utama yaitu:
1. Singkal (mold board) berguna untuk melempar tanah.
2. Pisau (share) berguna untuk memotong tanah.
3. Penahan samping (landside) berguna untuk menyeimbangkan serta menahan bajak.
Ketiga bagian tersebut diikat pada bagian yang disebut penyatu (frog). Unit ini
dihubungkan dengan rangka (Frame) melalui batang penarik/balok (beam). Selain bagian diatas
bajak singkal dilengkapi dengan alat yang disebut pisau pemotong (coulter). Alat ini berfungsi
untuk membelah tanah atau tumbuhan, sampah-sampah yang ada di atas tanah sebelum pisau
bajak memotong tanah. dengan demikian sisa tumbuhan dapat dibalik dengan baik dan
memperingan pekerjaan pisau bajak.
Ada dua bentuk pisau pemotong:
1. Pisau pemotong stasioner (stationery knife)
2. Pisau pemotong berputar (rolling coulter)
Bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah maka akan terbentuk alur yang
disebut furrow.
Macam alur yang dibentuk:
1. Keratan tanah (furrow slice). membentuk alur tumpukan tanah kesamping.
2. Alur balik (back furrow). Membentuk alur tumpukan tanah di tengah.
3. Alur mati (dead furrow). Membentuk alur tanpa tumpukan tanah.

Tujuan Praktikum Traktor Roda Dua (Bajak Singkal)

Tujuan praktikum ini adalah dapat mengoperasikan traktor tangan bajak singkal dengan
baik dan benar serta mengetahui tahapan dalam pengoperasian traktor roda tangan secara
prosedur yang berlaku.
Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Dua Bajak Singkal.

Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah:

1. Tanpa Gandengan

a. Periksa engine dan semua bagian traktor sehingga yakin ada dalam kondisi baik.
Pasanglah tuas standar.
b. Yakinkan bahwa tuas persneling dalam posisi netral dan kopling dalam posisi tak
tersambung. Kemudian motor dihidupkan dengan cara mengengkol.
c. Naikkan putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang biasanya terletak pada
setang kemudi kanan.
d. Setelah melepas tuas standar, peganglah setang kemudi dengan sedikit menekannya
hingga batas pinggang agar diperoleh keseimbangan. Peganglah tuas persneling pada
kecepatan yang diinginkan.
e. Dengan satu tangan masih tetap memegang setang kemudi, tangan yang satunya
memasang kopling utama sehingga traktor bergerak, segera kedua tangan memegang
setang kemudi, dan ikut gerak traktor dengan melangkah.
f. Membelokkan arah dapat dilakukan dengan menekan kopling kemudi pada setang
kemudi. Bila ingin belok kekanan maka tekanlah kopling kemudi kanan dan bila ingin
membelok kekiri maka tekanlah kopling kemudi kiri.
g. Untuk gerak mundur, turunkan putaran motor, tarik kopling utama sehingga traktor
berhenti, kemudian pasanglah persneling pada posisi “R”. Pastikan bahwa traktor dapat
dihentikan setiap saat pada waktu mundur.
h. Untuk menghentikan tarik tuas kopling utama, turunkan gas sehingga dalam putaran
rendah, pasang tuas persneling pada posisi netral.
i. Pasang tuas standar dan matikan motor penggerak.

2. Dengan Gandengan

Mengemudi traktor tangan dengan gandengan harus disertai dengan kemampuan


memperkirakan posisi roda gandengan, karena operator akan duduk diatas gandengan pada
posisi terjauh dari stang kemudi. Pada saat membelok terhalang operator harus
mempergunakan satu tangan untuk mengemudi (sambil menekan kopling pada stang yang
dipegang).

Metode pengoperasian traktor roda dua bajak singkal

No. Gambar Komponen Alat Keterangan Pengoperasian


1.

2.

3.
4.

5.

6.

7.
8.

9.

Metode Pengoperasian Traktor Roda Dua Bajak Rotary

No. Gambar Komponen Alat Keterangan Pengoperasian


1.

2.
3.

4.

5.

6.
7.

8.

9.
PENGOPERASIAN TRAKTOR RODA EMPAT DAN PENGOLAHAN
TANAH

Dasar Teori

Traktor roda empat merupakan salah satu sumber tenaga yang banyak digunakan dalam
kegiatan budidaya pertanian. Salah satu kelebihan yang nyata dari traktor roda empat adalah
sebagai sumber tenaga, traktor roda empat mempunyai tenaga yang sangat besar dibanding
dengan sumber tenaga yang lain, seperti manusia ataupun hewan. Dengan tenaga yang sangat
besar, sebuah traktor roda empat dapat menggantikan puluhan tenaga hewan, atau ratusan tenaga
manusia. Sehingga waktu yang diperlukan untuk proses budidaya dapat dipersingkat.
Pengolahan tanah lahan kering yang dilakukan secara mekanis menggunakan alat-alat
dan mesin pertanian (traktor) akan menghasilkan kondisi fisik hasil pengolahan tanah tertentu,
luas lahan terolah dalam waktu tertentu, dan konsumsi bahan bakar tertentu. Pengolahan tanah
dikatakan efektif apabila terbentuk kondisi fisik tanah optimum sehingga pertumbuhan dan
produksi hasil yang maksimum.

Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah dapat mengoperasikan traktor roda empat dengan baik dan
benar serta mengetahui tahapan dalam pengoperasian traktor roda empat secara prosedur yang
benar.

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Traktor Roda Empat.

Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah:

1. Periksalah engine dan semua bagian traktor sehingga yakin ada dalam kondisi baik. Naiklah
dari sebelah kiri traktor.
2. Duduklah pada jok dan pasangkan tuas persneling pada posisi netral.
3. Rangkaikan pel rem kiri dan kanan menjadi satu.
4. Hidupkan traktor (cara menghidupkan tergantung jenis traktor).
5. Injak pedal kopling (dengan kaki kiri sedalam-dalamnya), masukkan persneling utama,
kemudian disusun dengan sub persneling.
6. Naikkan putaran motor dengan menginjak gas kaki (dengan kaki kanan) atau menaikkan
tuas gas tangan (dengan tangan kanan). Jika untuk transportasi sebaiknya menggunakan gas
kaki.
7. Jika disekeliling anda yakin aman, perlahan angkat kaki kiri dari pedal kopling sampai
separuhnya, sehingga traktor bergerak tanpa terhentak, setelah bergerak maju, lepaskan
kaki dari pedal kopling.
8. Jaga arah penglihatan lurus kedepan dan kedua tangan tetap mengendalikan roda stir.
9. Untuk gerak mundur, turunkan putaran motor dan injak pedal kopling dalam-dalam dan
injak pedal rem (dengan kaki kanan), masukkan persneling
10. keposisi ‘R’ (Reverse). Setelah yakin daerah mundur aman, maka traktor akan mundur dan
pastikan bahwa traktor dapat dihentikan setiap saat.
11. Untuk menghentikan, injak pedal kopling, lepaskan pedal sehingga engine dalam putaran
rendah, pasang tuas persneling keposisi netral mulai dari tuas persneling utama kemudian
tuas sub persneling. Lepaskan kopling, pasang rem parkir dan lepaskan rangkaian pedal rem
kiri dan kanan. Setelah itu matikan engine dan turun dari sebelah kiri traktor.

Metode Pengoperasian Traktor Roda 4

No. Gambar Komponen Alat Keterangan Pengoperasian


1.
2.

3.

4.

5.
6.

7.

8.

Anda mungkin juga menyukai