Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN PRODUKSI PERTANIAN

KELOMPOK 4

ACARA 1

PENGENALAN MESIN TRAKTOR RODA 4

DISUSUN OLEH:

NAMA : MADINAH
NIM : J1B021084
KELAS : 3 (TIGA)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MATARAM
2022
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam proses pengolahan lahan biasanya digunakan implemen atau alat pengolahan
tanah seperti bajak atau garuk yang disambungkan dengan traktor. Selain itu penggunaan
penggunaan trailer sebagai pengangkut baik bibit ataupun hasil panen dari lahan juga
digandengkan dengan traktor, pada lahan pertanian yang luas, traktor yang biasanya dipilih
untuk digunakan adalah traktor roda empat. Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah
tanah jika dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu
piring dan lain-lainya. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak
dari motor diecel dengan didukung empat buah roda.

Traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk diatas tempat duduk sambil
mengemudinya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan atau disambungkan dengan traktor
dengan melalui perangkat yang disebut threenteh poin atau penyambungan titik tiga, Disebut
top link (tuas penyambung bagian atas). Traktor roda empat digunakan karena sebagai alasan
penting. Perkiraan luas lahan yang diolah yang menjadi salah satu alasanpenting. Traktor roda
empat akan lebih cepat bekerja dengan pengolahan tanah dari pada traktor roda dua pada lahan,
oleh karena itu untuk lebih mengetahui proses pengoperasian traktor roda empat, maka
dilakukan praktikum roda empat ini.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

a.) Untuk mengetahui jenis-jenis traktor roda empat

b.) Untuk mengetahui fungsi dari masing-masing komponen traktor roda empat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Pengolahan tanah adalah semua pekerjaan pendahuluan sebelum proses penanaman.
Pengolahan tanah bagian proses terberat dari kesekian proses budidaya, dimana proses ini
mengkomsusi energi sekitar 1/3 dari keselurusan energi yang dibutuhkan dalam proses budidaya
pertanian. Cara pengolahan tanah akan berpengaruh akan terhadap hasil pengolahan dan
konsumsi energi. Penggunaan traktor sebagai sumber tenaga dalam pengolahan tanah
diharapkan dapat mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk proses pengolahan tanah
(Wirasanti, 2015)

Traktor merupakan salah satu alat mesin budidaya pertanian yang didesain secara spesifik
untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah atau untuk menarik trailer dan implemen
yang digunakan dalam pertanian. Untuk mengolah suatu tanah perkebunan yang luas maka
menggunakan traktor roda empat dalam pengolahan dengan menggunakan bajak piring (disk
plow). Pada pengolahan tanah menggunakan pola tepi. Pembajakan dengan pola tepi dilakukan
dari tepi membujur lahan, lembaran hasil pembajakan ke arah luar lahan. Traktor diputar kekiri
dan membajak dari tepi lahan dengan arah sebaliknya. Penentuan pola pengolahan sebelum
mengolah tanah harus sesuai kondisi dan ukuran lahan agar lebih memotong akar yang tidak
tidak terlalu besar saat pengolahan tanah ( Murti Yulia, 2016)

Traktor roda empat adalah mesin berdaya berdaya gerak sendiri berupa meter diecel,
berada empat (ban karet atau ditambah roda sangka dari baja)yang mempunyai tiga titik
gandeng, berfungsi untuk menarik, menggerakkan mengangkat, mendorong implemen/alat
pertanian seperti bajak piringan, bajak rotasi, banjak singkat dan juga sebagai sumber daya
penggerak, pengendali adalah indikator saklar,tuas dan pegal yang digunakan untuk
mengendalikan jalanya traktor. Untuk mempermudah jalanya traktor, traktor roda empat
mempunyai banyak tuas kendali. Pengendali yang ada pada traktor roda empat dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu indikator dan sektor pada dastboard (Hadiutomo, 2012)

Perkembangan traktor tak berhenti pada traktor roda empat, namun juga berkembang
pada traktor tangan atau hans transpor, pada traktor roda empat ini telah menggunkan mesin
diecel, selain itu fungsi yang dimiliki oleh traktor roda empat hampir sama dengan traktor awal,
dimana masih digunakan sebagai alat yang membantu dalam kegiatan pertanian dan kostruksi.
Namun berbeda yang dapat dilihat secara segnifikan adalah bentuk dari traktor roda empat ini
yaitu ukuranya sudah relatif kecil dengan tujuan mampu menjangkau tempat yang relatif kecil
dibandingkan jangkauan traktor sebelumnya (Suhariyanto, 2020)
BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum mesin produksi pertanian dilaksanakan pada hari kamis, 15 September 2022,
pukul 15:30 WITA,di Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian Fakultas Teknologi Pangan dan
Agroindustri, Universitas Mataram.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini terdiri dari alat tulis, traktor
roda empat,

3.3 Prosedur Kerja

Adapun predur kerja pada praktikum ini sebagai berikut.

a.) Disiapkan alat dan bahan

b.) Didengarkan penjelasan dari bapak dosen mengenai bagian dan fungsi traktor roda empat

c.) Diamati bagian dan fungsi mesin

d.) Dicatat penjelasan dari dosen tentang bagian dan fungsi traktor roda empat
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Pengolahan tanah adalah setiap kegiatan mekanik yang dilakukan terhadap tanah dengan
tujuan untuk memudahkan penanaman, menciptakan keadaan tanah yang gembur bagi
pertumbuhan dan perkembangan dan tanaman sekaligus merupakan upaya pemberantasan
gulma. Pengolahan tanah pertama (pembajakan), dalam pengolahan tanah pertama, tanah
dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada dipermukaan tanah
terpenting dan terberam, kedalaman pemotongan dan pembalikkan tanah umumnya antara 15-
20 cm.

Bajak singkal (mouldboard plou) adalah alat pengolah tanah pertama (pembajakkan)
berbentuk singkal dan digandeng pada tiga titik dibelakang dan berfungsi untuk memotong,
mengangkat, membalikkan, dan memecah bongkahan tanah hasil bajakan dimana sudut baja
menentukkan kedalaman, sedangkan jumlah mata baja dan lebar mata baja menentukkan lebar
pembajakkan. Sedangkan rotary adalah alat prngolah tanah yang digandngkan pada tiga titik
gandeng dibelakang traktor, terdiri dari beberapa pisau yang tertaut pada sebuah poros berputar
setelah disambungkan dengan sumber daya putar dari traktor (p.t.0.) yang berfungsi mencacah
dan menghancurkan tanah yang ringan atau bongkahan tanah hasil pembajakkan dengan bajak
singkal atau bajak piringan dimana lebar poros menentukkan lebar pengolahan tanah.

Traktor roda empat adalah mesin berdaya gerak sendiri berupa motor diesel, beroda
empat (ban karet atau ditambah roda sangkar dari baja) yang mempunyai tuga titik gandeng,
berfungsi untuk menarik, menggerakkan, mengangkat, mendorong implemen/alat pertanian
seperti alat baja piringan, piringan, bajak rotary, bajak singkal, tuas, dan pegal yang digunakan
untuk mengendalikan dan juga sebagai sumber daya penggerak. Pengendor adalah indikator,
sektor, tuas dan pegal untuk mengendalikan jalannya traktor. Traktor roda empat mempunyai
banyak tuas kendali.

Traktor roda empat memiliki bagian-bagian dengan fungsinya masiing-masing


diantaranya yaitu roda dengan berfungsi sebagai roda kemudi, tempat duduk operator sebagai
tempat bagi operator untuk duduk dan mengendalikan traktor, kemudi berfungsu untuk
mengembalikan sekaligus mengarahkan gerak traktor, pada spion untuk mempermudah
operator dalam melihat segala arah terutama arah belakang sebagai titik buto operator. Atap
untuk melindungi operator dari terik matahari, lampu belok sebagai tanda bantu traktor akan
berbelok atau merubah arah, bajak rotary digunakan untuk membajak atau untuk mengolah
tanah, pedal rem berguna untuk menahan dan mengurangi laju dari traktor, pemberat depan
untuk menambah traksi sekaligus mencegat terjadinya backword hp, lampu depan untuk
memberikan penerangan pada jalan bagian depan yang akan dilalui traktor pada malam hari, dan
mesin berfungsi sebagai pemberi tenaga dorongan agar traktor dapat berjalan.

Jenis-jenis traktor roda empat antaranya yaitu crew tractor, traktor yang memiliki roda
empat, standar rouwcrew, traktor yang dimemiliki bentuk cukup tinggi, terutama jarak antara
badan traktor dengan tanah. Traktor ini cocok untuk perkebunan jenis sayur dan tunas. Oechand
traktor yang cocok untuk wilayah perkebunan dengan pepohonan yang besar. Bentuknya yang
ramping membuatnya mudah dioperasikan multi purpose, traktor ini digunakan untuk berbagai
jenis kegiatan bertani, berkebun, dan kegiatan manusia lainya. Low and garden, traktor ini
dikhususkan untuk berkebun trex ski deler, digunakan untuk menarik kayu-kayu yang telah
ditebang. Skitter loadr, traktor yang whill, traktor yang memiliki roda depan lebih kecil
dibandingkan roda belakang. Hal ini disebakan untuk menghasilkan tarikan yang kuat. Porwhill
drive with equalsized whill and articulated stell framing, tarktor yang memiliki ukuran ban yang
sama besar antara bagian depan dan belakang, dikhususkan untuk perkerjaan berat.

Spesifikasi traktor roda empat modal kubota L 5018 mesin V 2403-M-DIINJKN, diesel
empat-stroke, empat silinder. Kapasitas mesin 2,484cc. Diameter kali langkah 87x102,4mm. Daya
maksimum 50hp. Sistem transisi gear SNI, 8 volt word, reverce. Kapasitas bahan bakar 48L.
Dimensi 3.200x100x1.495x2.049mm. jarak sumbu roda 1.925mm. jarak ketanah 400mm, dan
berat 1.490kg. cara kerja traktor roda empat yaitu traktor dihidupkan terlebih dahulu lalu traktor
dijalankan untuk melakukan pengolahan tanah dengan cara bajak singkal masuk kedalam tanah
untuk memotong, mengangkat, membalikkan dan mencacah bongkahan tanah.

Kelebihan penggunaan traktor roda empat yaitu mempersingkat waktu kerja atau
pekerja, mudah digunakan atau praktis, hasil pengolahan lebih baik, biaya produksi lebih matah,
sedangkan kekurangannya yaitu menimbulkan polusi, menggunakan bahan bakar, menggunakan
bahan kimia.

Mengaplikan, pengaplikasian traktor roda empat dalam bidang teknik pertanian yaitu
dalam membantu proses pengolahan tanah dan meningkat efisiensi kerja yang lapang dalam
mempercepat proses penanaman, proses dalam pembajakkan sawah akan menjadi lebih cepat.
Proese pembajakkan sawah juga akan lebih cepat dan efisien.
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Fungsi dari komponen-kompenen roda empat yaitu roda depan sebagai roda kemudi,
tutup tangki bahan bakar untuk mencegah kotoran, serpihan, dan debu masuk kedalan tangki
gas, pedal akselarasi untuk mengatur jumlah udara dan bahan bakar yang masuk ke mesin, pedal
rem untuk menahan dan menerangi laju dari traktor, setir untuk mengubah rotasi roda kemudi
menjadi gerakan sedemikian rupa, tuas kontrol hidrolik untuk mengatur pengakatan daya dengan
aktuator hidrolik dari katup kontrol utama, lampu sinyal untuk meningkatkan visibilitas
kendaraan, memungkinkan kemudi lain untuk melihat keberadaan posisi, ukuran, dan arah
perjalanan, liftarm untuk melakukan gerakan mengangkat, menurunksn dan meningkatkan
lengan, reartim merupakan sumber keseimbangan dari traktor saat menggunakan implemen
losttrumen panel untuk memberikan informasi kepada pengemudi mengenai traktor yang
dikemudinya, pedal kopling untuk meneruskan atau memutuskan aliran mesin ke sistem
penggerak, step untuk memudahkan langkah saat masuk dan keluar dari traktor, seat merupakan
tempat duduk yang terdapat traktor, mesin diesel untuk menggerakkan traktor.

5.2 Saran

Agar praktikan lebih konduksi dalam melakukan serangkaian acara praktikum dan
mendengar penjelasan dosen praktikum dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Wirasanti, B. (2015). Panen Duit dan Bisnis Padi Organik. Jakarta selatan : PT

Agromedia pustaka.

Murti., Y, (2016). Uji Kinerja Dana Analisis Biaya Traktor Model AT6504 Dengan Baja Piring

(Displou) Pada Pengolahan Tanah. Jurnal agrotechno, 9 (1).

Hardiutomo., K. (2012). Mekanisasi Pertanian. Bogor. IPB. Press.

Prand yassuari., A. (2020). Analisis dan Efektivitas Kerja Petani Pada Penggunaan Hand

Traktor Dilahan Kering. Jurnal beta, 8 (2).


ACARA 2

MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah plastik merupakan permasalahan lingkungan hidup yang di hadapi oleh


masyarakat Indonesia dandunia.Penggunaan produk plastik secara tidak ramah lingkungan
menyebabkan berbagai masalah lingkunganhidup yang serius.Sampah plastik salah satu jenis
sampah yang sangat sulit terurai dalam tanah, untukmenguraikan sampah plastik diperlukan waktu
puluhan tahun. Pembuangan sampah plastik langsung ke TempatPembuangan Akhir (TPA) akan
menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik
Penanganan sampah plastik di TPA dengan sistem landfill maupun open dumping bukan pilihan
yangtepat. Penggunaan teknologi insinerasi dengan cara dibakar juga tidak tepat karena akan
menghasilkan polutanke udara sehingga menyebabkan persoalan lingkungan. Untuk
meminimalisasi dampak lingkungan dari sampahplastik, maka material ini harus didaur-ulang
untuk mendapatkan kembali produk plastiknya ataupun untukmenghasilkan produk lain yang
bernilai ekonomi Namun agar limbah plastik dapat didaur-ulang (Recycle), secara umum limbah
harus dalam bentuk sepertibutiran, biji, atau pecahan. Maka diperlukan beberapa mesin yang saling
berhubungan, seperti mesin pencacah.
Mesin pembuat pellet dan mesin injection moulding. industri rumah tangga (home indutry)
umumnya merekamenggunakan mesin pencacah untuk mendapatkan plastik dalam bentuk
serpihan/butiran, dan kemudianserpihan ini yang dijual ke industri menengah dan besar. Untuk itu
diperlukan mesin pencacah plastik yangdiharapkan dapat dioperasikan oleh industri rumah tangga
(home industry)
Beberapa penelitian tentang membuat Mesin pencacah tipe crusher kapasitas 50 kg/jam,
Dari hasil perancangan yang dilakukan, mesin ini memiliki dimensi 400 x 300 x 110 dengan 1
buah poros dansilinder pisau sebagai dudukan pisau pencacah berjumlah 6 buah mata pisau
Penggerak utama mesin pencacahplastik menggunakan motor listrik dengan putaran poros pisau
pencacah 260 rpm. Penelitian tentang perancangan mesin pencacah plastik, Anggraeni, N. D., &
Latief, A. E. (2018) membuatmesin pencacah plastik tipe gunting. Hasil perancangan mesin
pencacah menggunakan 5 mata pisau denganspesifikasi panjang 180 x 50, x 10 dan sudut mata
pisau 35° dengan panjang poros penggerak 450 x 30. Dimensikonstruksi adalah 1000 x 340 x
1500mm. Transmisi pulley yang digunakan adalah tipe V alur tunggal. Dayayang dibutuhkan
adalah 4,5 HP, sehingga digunakan mesin diesel dengan daya 5 HP. Kapasitas mesin pencacah
ini diharapkan mencapai 50kg/jam,Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdahulu, maka
penulis merancang mesin pencacah plasticdengan motor listrik sebagai tenaga kerja.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:

a.) Untuku mengetahui jenis-jenis dari mesin pencacah sampah plastik

b.) Untuk mengetahui fungsi dan komponen dari mesin pencacah sampah plastik
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Pengelolaan sampah di Indonesia masih merupakan permasalahan yang belum dapat
ditangani dengan baik. Kegiatan pengurangan sampah baik di masyarakat sebagai penghasil
sampah maupun di tingkat kawasan masih sekitar 5% sehingga sampah tersebut dibuang ke
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sementara lahan TPA tersebut sangat terbatas. Bahan sampah
terbesar di TPA selain sampah organik (70%) terdapat sampah non organik yaitu sampah plastik
(14%). Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa jumlah
sampah Indonesia pada tahun 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan
akan mencapai 9,52 juta ton dan hasil penelitian Jeena Jambeck 2015 menyatakan bahwa
Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai
sebesar 187,2 juta ton, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan pengurangan
sampah plastik lebih dari 1,9 ton hingga tahun 2019. Penanganan sampah plastik yang diterapkan
adalah dengan Konsep 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) dan alternatif lain yang sudah banyak
dilakukan adalah daur ulang sampah plastik dijadikan bahan bakar minyak. (Pramiati
purwaningrum, 2016)

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penggunaan model tempat sampah


pencacah plastik terhadap penurunan volume dan peningkatan nilai ekonomi sampah plastik
dengan nilai Sig.(2-tailed) = 0,000 yang artinya < 0,05. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Januari sampai Juni 2018 di Laboratorium Rekayasa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Analisis
data menggunakan aplikasi SPSS 16.0 dengan uji statistik Paired t-Test dengan =
0,05. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh hasil rata-rata penurunan volume sampah
plastik sebesar 70,8% dan rata-rata peningkatan nilai ekonomi sampah plastik sebesar
92,31%. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penggunaan model tempat sampah
pencacah plastik terhadap penurunan volume dan peningkatan nilai ekonomi sampah plastik
dengan nilai Sig.(2-tailed) = 0,000 yang artinya < 0,05. diperoleh rata-rata penurunan volume
sampah plastik sebesar 70,8% dan rata-rata peningkatan nilai ekonomi sampah plastik sebesar
92,31%. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penggunaan model tempat sampah
pencacah plastik terhadap penurunan volume dan peningkatan nilai ekonomi sampah plastik
dengan nilai Sig.(2-tailed) = 0,000 yang artinya < 0,05. diperoleh rata-rata penurunan volume
sampah plastik sebesar 70,8% dan rata-rata peningkatan nilai ekonomi sampah plastik sebesar
92,31%. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penggunaan model tempat sampah
pencacah plastik terhadap penurunan volume dan peningkatan nilai ekonomi sampah plastik
dengan nilai Sig.(2-tailed) = 0,000 yang artinya < 0,05. (Diana Rizqi Tiara, 2018)
Pyrolisis pada suhu rendah plastik PP akan menghasilkan minyak sedikit. Plastik PP
memiliki struktur ikatan kristal teratur, lebih sulit terdekomposisi jika dibandingkan dengan plastik
PE yang memiliki struktur rantai yang panjang dan bercabang. Hasil pengujian didapat bahwa
pada suhu 4000C jumlah minyak, gas, dan padatan yang dihasilkan berturut-turut sebesar 52%, ,
15% dan 33 %. Minyak yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan temperature reactor
200 OC. Hasil pada suhu 2000C jumlah minyak, gas, dan padatan yang dihasilkan berturut-turut
sebesar 30%, 10%, dan 60 %. Rata- rata waktu penyalaan generator berbahan bakar gasolin adalah
9,25 menit dengan berbagai macam variasi pembebanan. Waktu terlama penyalaan generator
adalah 11.09 menit dengan bahan bakar campuran gasolin + minyak pyrolisis ( temperatur 300oC)
dan paling boros adalah 9.02 menit berbahan bakar 100 % minyak hasil pyrolysis. (Arif Setyo
Nugroho, Rahmad Rahmad. 2017)
BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum mesin produksi pertanian dilaksanakan pada hari kamis, 15 September 2022,
pukul 15:30 WITA,di Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian Fakultas Teknologi Pangan dan
Agroindustri, Universitas Mataram.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini terdiri dari alat tulis, mesin
pencacah sampah plastik.

3.3 Prosedur Kerja

Adapun predur kerja pada praktikum ini sebagai berikut.

a.) Disiapkan alat dan bahan

b.) Didengarkan penjelasan dari bapak dosen mengenai bagian dan fungsi traktor roda empat

c.) Diamati bagian dan fungsi mesin

d.) Dicatat penjelasan dari dosen tentang bagian dan fungsi traktor roda empa.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pembahasan

Sampah plastik adalah semua barang bekas atau tidak terpakai yang materialnya
diproduksi dari bahan kimia tak terbarukan.Sebagian besar sampah plastik yang digunakan
sehari-hari biasanya dipakai untuk pengemasan. Jadi, kantong plastik juga masih sering dipakai
sebagai tempat sampah organik yang akan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Melansir
Daihatsu.co.id dari situs UN Environment, bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik
biasanya berasal dari minyak, gas alam, dan batu bara. Sejak 1950, sampah plastik yang
diproduksi mencapai 8,3 miliar ton dan sekitar 60% plastik berakhir di tempat pembuangan
sampah atau tercecer di lingkungan alam.

menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, yang menduduki peringkat


kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah adalah jenis
sampah plastik dan mampu menggeser sampah jenis kertas yang tadinya di peringkat kedua
menjadi peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 juta ton per tahun atau 9 persen dari jumlah total
produksi sampah. Menurut laporan Environmental Protection Agency (EPA) US, di Amerika saja,
produksi sampah plastik meningkat dari kurang dari satu persen pada tahun 1960 menjadi 12
persen atau sekitar 30 juta ton pada 2008 dari jumlah total produksi sampah domestik negara
ini. Kategori sampah plastik yang terbesar berasal dari kemasan dan wadah seperti; botol
minuman, tutup botol, botol sampo dan lainnya. Jenis sampah plastik juga ditemukan pada jenis
barang plastik yang penggunaanya bertahan lama seperti pada peralatan perlengkapan dan
perabotan, dan barang plastik yang penggunaannya tidak bertahan lama seperti, diaper, kantong
plastik, cangkir sekali pakai, perkakas, dan perlengkapan medis.(inswa.or.id)

menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, yang menduduki peringkat


kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah adalah jenis
sampah plastik dan mampu menggeser sampah jenis kertas yang tadinya di peringkat kedua
menjadi peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 juta ton per tahun atau 9 persen dari jumlah total
produksi sampah. Menurut laporan Environmental Protection Agency (EPA) US, di Amerika saja,
produksi sampah plastik meningkat dari kurang dari satu persen pada tahun 1960 menjadi 12
persen atau sekitar 30 juta ton pada 2008 dari jumlah total produksi sampah domestik negara
ini. Kategori sampah plastik yang terbesar berasal dari kemasan dan wadah seperti; botol
minuman, tutup botol, botol sampo dan lainnya. Jenis sampah plastik juga ditemukan pada jenis
barang plastik yang penggunaanya bertahan lama seperti pada peralatan perlengkapan dan
perabotan, dan barang plastik yang penggunaannya tidak bertahan lama seperti, diaper, kantong
plastik, cangkir sekali pakai, perkakas, dan perlengkapan medis.(inswa.or.id)

Langkah terbaik dalam mengurangi sampah plastik adalah menggunakan bahan organik
yang lebih mudah terurai. Yang perlu dibiasakan di masa pandemi ini adalah membawa peralatan
makan yang terbuat dari Stainless steel dan kayu untuk mengurangi penggunaan sampah plastik,
misal sendok plastik yang merupakan salah satu sampah dari alat makan plastik sekali
pakai. Beberapa kebiasaan kecil yang dapat mengurangi potensi sampah plastik antara lain
membiasakan masak di rumah. Dengan membiasakan masak di rumah, bisa mengurangi potensi
penggunaan sampah plastik.Apalagi di era digital seperti saat ini, dengan anggapan lebih praktis
dan lebih hemat waktu, banyak yang memesan makanan siap saji dan pasti dikemas dengan
bahan plastik. Sadarkah anda bahwa dengan memesan makanan siap saji justru akan menambah
sampah plastic
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembuatan mesin pencacah plastik PET, dapat diperoleh kesimpulan
pada masingmasing poros terpasang 14 buah pisau berbentuk cakram seperti gigi metal dengan
jumlah 4 mata pisau.Material yang pisau dan poros adalah baja karbon s45c. Pada transmisi mesin
pencacah plastik inimengunakan motor listrik 2 HP dengan reducer perbandingan 1:20, dan dari
motor ke poros penggerakdihubungkan dengan sprocket dan rantai dengan pesifikasi rantai RS–
40, sprocket RS 40–20T dan sprocket RS40 – 40T. Sehingga pada saat berputarputaran dari poros
pencacah adalah 35 RPM. Dari hasil pengujianyang dilakukan 1kg plastik dapat dicacah dalam
waktu 2 menit, sedangkan untuk 1kg botol plastik dapatdicacah dalam waktu 1,5 menit. Ukuran
hasil cacahan mencapai 10-20mm.

5.2 Saran

praktikan lebih konduksif dalam melakukan serangkaian acara praktikum dan waktu
untuk pengumpulannya diperpanjang.
DAFTAR PUSTAKA

Pramiati Purwaningrum., (2016). Upaya mengurangi timbulnya sampah plastik di lingkungan.

Diana Rizqi Tiara., (2018). Pengaruh model tempat sampah pencacah plastik terhadap

penurunan volumen dan peningkatan nilai ekonomi sampah.

Arif Setyon Nugroho, Rahmad Rahmad., (2017). Pemanfaatan sampah padat kota menjadi

energi alternative.
ACARA III

MESIN SAMPAH ORGANIK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mesin pencacah sampah organik merupakan bagian mesin pengolah sampah


organik yang sering digunakan untuk mencacah berbagai limbah atau sampah
organik menjadi sebuah produk yang bermanfaat seperti kompos. Mesin pembuat
kompos ini juga disebut mesin pencacah kompos karena dapat mencacah berbagai
bahan baku untuk pembuatan kompos. Komposter adalah alat berupa tong plastik
yang digunakan untuk proses dekomposer sampah hingga menjadi pupuk
organik.
Pupuk merupakan salah satu komponen penting dalam peningkatan produksi
tanaman. Saat ini penggunaan pupuk mulai bergeser dari pupuk kimia menjadi
pupuk organik atau kompos yang diolah dari proses pengomposan sampah organik
seperti limbah sayur dan dedaunan kering. Menurut Yuwono, (2005) Kompos
merupakan istilah untuk pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari proses
pembusukan sisa-sisa buangan makhluk hidup (tanaman maupun hewan).
Salah satu usaha dibidang pertanian organik yang terletak di lembang adalah Jaya
Sukma Organik (JSO).Jaya Sukma Organik tidak hanya menjual bibit tanaman
tetapi juga menjual beberapa jenis obat-obatan untuk tanaman dan pupuk tanah
yang diproduksi sendiri disana.Dalam pembuatan pupuk suhu pengomposan
menentukan mutu kompos yang dihasilkan, jika pembuatan kompos tidak
menimbulkan panas menunjukan aktivitas mikroba tidak berjalan sesuai harapan.
Menurut Sutedjo et al. (1991) suhu kompos mempunyai pengaruh baik karena
mampu menurunkan patogen (mikroba/gulma yang berbahaya). Jika Suhu dalam
proses pengomposan hanya berkisar 20°C maka kompos dinyatakan gagal sehingga
perlu diulang kembali. Berdasarkan
hasil observasi dan wawancara dengan pemimpin Jaya Sukma
Organik, mereka mengalami kendala dalam proses pembuatan pupuk organik,
dikarenakan proses pencacahannya yang masih menggunakan alat seadanya dan
sering munculnya organisme patogen dan parasit pada saat pembusukan sampah
yang sedang diproses menjadi pupuk yang mengakibatkan kualitas pupuk tersebut
menjadi menurun. Hal ini diakibatkan karena pada proses dekomposer suhu
didalam tabung komposter tidak dapat dimonitoring.
Pada penelitian sebelumnya, dengan judul “Rancang Bangun Alat Pengolah Sampah
Organik Menjadi Pupuk Cair” y Dimana tujuan membuat alat ini untuk mengolah sampah organik
menjadi pupuk cair dan untukmengetahui kualitas fisis (kandungan) pupuk yang dihasilkan.
Namun, pada alat inimasih bermunculan parasit seperti belatung yang dapat mengurangi kualitas
pu pupuk.

1.2 Tujuan Paktikum

1) Meningkatkan pengelolaan sampah organik agar tidak mengganggu lingkungan masyarakat.


2) Mengetahui meningkatkan produksi pupuk kompos dari bahan lokal sehingga mengatasi
kebutuhan pupuk sehingga dapat tercapai swadaya pupuk.
3) Dapat mengurangi pengeluaran untukpembelian pupuk buatan yangharganya terus naik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Metode pembuatan pupuk organik ini adalah sampah organik rumah tangga seperti sisa
sayuran, kulit buah, dan lainnya dari sampah anorganik. Kemudian bioaktivator EM 4 disiapkan
didalam sprayer. Sampah organik dirajang dan dimasukkan ke dalam komposter, larutan
bioaktivator EM 4kemudian disemprotkan ke dalam komposter secara merata. Pengambilan
sampel dilakukan berdasarkan variasi waktu 11 hari, 14 hari, dan 17 hari serta penambahan
jumlah bioaktivator sebanyak 5 mL, 10 mL, dan 15 mL. Parameter yang diuji adalah nitrogen (N),
fosfor (P), kalium (K), dan karbon (C). Hasil peneltian menunjukkan bahwa proses pembuatan
pupuk organik cair dengan variasi waktu dan penambahan volume EM 4 efektif dalam
meningkatkan kadar N, P, dan C. Di mana nilai kandungan N, P terbesar masing-masing hari ke
17 sebesar 0,205 %, dan 0 ,0074 %, sedangkan kadar C terbesar pada hari ke 14 sebesar 0,336
%. Sedangkan pada penambahan volume EM 4 kandungan N, P, C terbesarnya terdapat pada
penambahan volume EM 4sebesar 15 mL masing-masing senilai 0,191 %, 0,128 % dan
0,382%. Semakin lama proses pengomposan dan semakin besar penambahan volume
EM 4 cenderung menurunkan kadar K.(Thoyib Nur, Ahmad Rizalli Noor, Muthia Elma,2016)

volume sampah merupakan salah satu masalah penting bagi masyarakat. Berdasarkan
data yang diperoleh, ada sekitar 30% dari volume sampah, Masalah ini berkaitan dengan
kurangnya pendidikan tentang pentingnya pemisahan sampah oleh sebagian besar
masyarakat. Aturan tentang pengelolaan sampah masih belum sepenuhnya dilaksanakan. Suatu
lembaga konseling terpadu yang mengelola sampah untuk semua komponen di masyarakat
diperlukan untuk memberikan hasil yang optimal. Sistem Pengelolaan Sampah harus
melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan harus menerapkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun
2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan jenis sampah rumah tangga
lainnya . Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan sistem pemisahan sampah
terpadu, volume sampah akan diturunkan sebesar 33%. Penurunan ini disebabkan karena daur
ulang sampah anorganik. Melalui cara ini, pemerintah Jakarta hanya perlu untuk mengelola
sampah organik yang terdiri 67% dari semua limbah. Ini adalah suatu cara untuk mengurangi
jumlah volume sampah. (Sri Anastasia Yudhistirani, Lailan Syaufina, Sri Mulatsih,2016)

Penggunaan pupuk kimia yang tidak diimbangi pemberian pupuk organik dapat merusak
tanah.Pupuk kimia dapat merusak keseimbangan unsur hara dalam tanah dan dapat
menurunkan pH tanah.Oleh karena ltu, dipenukan pupuk organik untuk membantu upaya
pemulihan kesuburan tanah. Pengelolaan sampah dengan cara memilah sampah sesuai
Jenisnya sebenamya sudah berjalan dengan baik, namun pengolahan sampah yang
dilakukan masyarakat adalah pengolahan konvensional yang memenukan waktu cukup.
(Mumi Yuniwati, Adiningsih Padulemba,2012)
Sampah organik dari hasil kegiatan pasar merupakan salah satu dari alternatif bahan baku untuk
pembuatan pupuk organik (kompos) dan biogas. Beberapa manfaat dari biogas diantaranya
adalahmengurangi volume sampah yang tidak termanfaatkan, mengurangi pencemaran
lingkungan dan bahanbakar alternatif. Jumlah dan kualitas biogas yang dihasilkan berbeda-beda
tergantung dengan jenis danjumlah bahan baku yang digunakan, komposisi masukan dan waktu
fermentasi. Variabel yang menjadiobjek dalam penelitian ini adalah jenis sampah organik sisa
kegiatan pasar yaitu sampah sayuran danusus ayam, perbandingan kadar sampah organik
dengan kotoran sapi yang telah diencerkan (30 : 70, 50 :50, 70 : 30) dan waktu fermentasi yaitu
5 hari, 9 hari, 12 hari, 15 hari, 18 hari, dan 21 hari. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sampah
organik usus sapi menghasilkan biogas dengan kualitas yanglebih baik dibandingkan dengan
sampah sayuran. Biogas yang dihasilkan mengandung gas metana (CH4)dengan komposisi
terbesar pada perbandingan komposisi masukan usus ayam dan kotoran sapi 70 : 30sebesar
54,03 (% volume biogas) dengan waktu fermentasi selama 21 hari. (Desti;ia Amggraini, Mutiara
Bunga Pertiwi, David Bahrin, 2012).
BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum mesin produksi pertanian dilaksanakan pada hari kamis, 15 September 2022,
pukul 15:30 WITA,di Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian Fakultas Teknologi Pangan dan
Agroindustri, Universitas Mataram.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini terdiri dari alat tulis, mesin
sampah organik.

3.3 Prosedur Kerja

Adapun predur kerja pada praktikum ini sebagai berikut.

a.) Disiapkan alat dan bahan

b.) Didengarkan penjelasan dari dosen mengenai bagian dan fungsi mesin sampah organik

c.) Diamati bagian dan fungsi mesin

d.) Dicatat penjelasan dari dosen tentang bagian dan fungsi mesin sampah organik
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasam

Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan
lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang layak. Sampah organik adalah sampah
yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan
manusia untuk dapat terurai.Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan
bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan
tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang
kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat.Sampah anorganik adalah sampah
yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat
menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik yang tidak dapat terurai dan sampah
yang akan tertimbun dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.

Sebagaimana kita ketahui, sampah organik dapat dijadikan kompos, namun masih banyak
yang belum tahu cara pengolahannya dan dimanfaatkan untuk pertanian, sebab butuh ketelatenan
dan melalui tahapan yang benar. Apabila tidak telaten, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk
sederhana.Hanya diperlukan suatu lubang untuk pembuangan sampah organik di tanah dan tunggu
hingga membusuk hingga menyerupai tanah.Unsur hara yang dihasilkan tersebut dapat digunakan
untuk menyuburkan tanaman.
Adapun keuntungan dari pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos adalah pengolahan
sampah rumah tangga menjadi kompos memiliki manfaat ganda, yaitu mengatasi
masalah sampah rumah tangga, sekaligus mendapatkan pupuk organik yang sangat bermutu.
Syarat pertama dan utama dalam pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos adalah
pemilahan sampah.Sampah organik bisa diolahSampah organik seperti buah – buah busuk dan
sayuran dapat dibuat menjadi suatu berguna antara lain kompos. Pengolahan sampah
organik untuk kompos tidaklah terlalu sulit.
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Pengolahan sampah untuk sampah organik, sehingga mengurangi massa sampah yang dibuang
di tempat pembungana akhir. Pengolahan sampah organik berasal dari sampah rumah tangga
dan sampah pasar dan lain-lain. Sampah tersebut diolah menjadi kompos/ media tanam. Upaya
pemilahan supaya dilakukan dalam skala terbatas. Sehingga hasil pengolahan sampah organik
saat ini belum maksimal mengurangi sampah.

5.2 Saran

Sebaiknya praktikum ini di dilakukan secara langsung, bukan hanya dikasih arahan
tentang bagian mesinya saja.
DAFTAR PUSTAKA

Thoyib Nur, Ahmad Rizali Noor, Muthia Elma.,(2016). Pembuatan pupuk organik cair

dari sampah organik rumah tangga dengan bioaktivator EM4 (Effective microorganisms)

Sri Anastasia Yudhistirani, lailan syaufin, Sri Mulatsih.,(2016). Desain sistem pengolahan

sampah melalui mpemilihan sampah organik. Jurnal Konversi 4(2).

Mumi Yuniwati, Adiningsih Padulemba.,(2012). Optimasi kondisi proses pembuatan kompos

dari sampah organik dengan cara fermentasi menggunakan EM4. Jurnal Teknologi 5(2).

Destilia Anggraini, Mutiara Bunga Pertiwi, David Bahrin.,(2012). Pengaruh jenis sampah,

komposisi masukan dan waktu tinggal terhadap komposisi biogas dari sampah organik.
Jurnal Teknik Kimia 18(1).
ACARA IV

MESIN PENGADUK RAGI

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kecepatan putar (rpm mesin) kecepatan putar dalam pencampuran kedelai dan ragi
tempo sangat penting karena operasi pencampuran harus menggunakan kecepatan putar
yang rendah supaya tidak terjadi kerusakan dari biji kedelai.pembangkitan putaran
menggunakan mesin putar (dinamo motor)dengan kecepatan putar yang rendah atau
pelan. Proses reduksi kecepatan putar menggunakan pulloy yang di hubungkan secara
paraler.

Secara spesifik, alat pencampuran kedelai dan ragi terbagi atas ruang
pencampuran,hopper,saluran pengeluaran,rangka dan sistem transmisi.spesifikasi tekhnik
dan fungsi dari sub komponen alat pencampuran kedelai di jelaskan sebagai berikut :ruang
pencampuran berfungsi untuk mencampur kedelai dan ragi.hopper berfungsi untuk masukan
bahan biji kedelai dan ragi tempe, saluran pengeluaran berfungsi untuk saluran pengeluaran
campuran biji kedelai dan ragi . ranka berfungsi sebagai struktur dari bahan dinamis maupun
statis alat ketika di operasikan. Sistem transimisi berfungsi sebagai penggerak menggantkan
sistem kerja manual dengan energi listrik.

Tujuan utama pencampuran adalah bergabungnya bahan menjadi satu campuran


yang sedapat mungkin memiliki penyebab yang sempurna atau sama. Pada pencampuran
proses pencampuran ragi dengan kedelai ini derajat keseragumen yang ingin di capain adalah
terbentuknya tempe yang memiliki komponen warna putih dan kompak. Tempe yang
memiliki mutu fisik yang baik adalah tempe yang berwarna putih setelah di tumbuhi kapang,
berstrktur kompak dan beraroma khas tempe. Oleh karna itu dengan di lakukan praktikum
ini kita dapat mengetahui bagian bagian dari pengaduk ragi /tempe beserta fungsiny

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
A .mahasiswa mampu mengetahui bagian bagian alat pengaduk ragi
B. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi bagian bagian alat pengaduk ragi

1.3 MANFAAT PRAKTIKUM


Adapun manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
A. Agar mahasiswa mampu mengetahui bagian-bagian alat pengaduk ragi.
B. Agar mahasiswa mampu mengetahui fungsi bagian-bagian pengaduk ragi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tempe kedelai adalah hasil permentase biji kedelai dengan menggunakan jalur mikroba
jenis karang spesies rhizopos sp.proses awal pembuatan kedelai di awali dengan pemanasan awal
untuk pemisahan kulit ari yang menempel di bagian terluar biji kedelai dan di lanjutkan dengan
proses pencampuran antara ragi dengan biji kedelai bebas kulit ari. Tahap akhir adalah
permentase selama 2 hari untuk memberikan kesempatan bagi ragi untuk membentuk miselo di
antara biji kedelai(Surya,2015.

Pada dasarnya alat pencampur ampas kedelai dengan ragi ini bekerja dengan sistem
pemgadupan. Pada awal tahap hasil ampas kedelai yang telah melalui tahap pengayakan di
masukan ke dalam bak penampungan melalaui corong masuk alat, kemeudian bahan di dalam
mesin di tambahkan dengan ragi sebanyak 50gr. Kemudian skelar di nyalakan dalam posisi ON.
Maka motor listrik akan bergerak dan menggerakan gear bot,puli,serta pisau pengaduk yang
disambungkan dengan U-BELT.(Saptian,2021).

Pulley ini berfungsi untuk menstranmisikan daya putaran dari gearbot menuju pengayak
ampas tahu. Rasio perbandingan diameter fully dari gearbot dan pull pada pengayak ampas tahu
adalah 1:4 untuk memperoleh putaran yang di inginkan. Pulley yang di gunakan adalah pully
diameter 7cm untuuk pully bawah dan pully atas dengan 25cm. Motor listrik adalah alat untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.(Prasetia,2021).

Kecepatan putar dalam pencampuran kedelai dengan ragi tempe sangat penting karena
operasi pencampuran harus menggunakan kecepatan putar yang sangat rendah supaya tidak
terjadi kerusakan dari biji kedelai. Pembangkitan putaran menggunakan mesin putar (dinamo
motor) dengan kecepatan putar yang tinggi atau lebih dari 1900rpm maka harus di reduksi
dengan kecepatan putar dalam rangka menghindari kerusakan pada bahan alat botgosekan
(Yuniarto,2018).

Alat pencampur biji kedalai dan ragi dalam persiapan permentasi kedelai tersusun atas
komponen rangka, penggerak (motor) produksi kecepatan dan dan drum pencampuran.material
mesin pencampur biji kedelai dan ragi terbuat dari bahan staintess steel (food grace) untuk ruang
pencampur bagi kedelai dan ragi dan besi gadvanis untuk rangka. Sedangkan secara specifik alat
pencampur kedelai dan ragi terbagi atas ruang pencampur,happer,saluran
pengeluaran,rangka,sistem transmisi,pores dan bantalan (fahmi 2017)

BAB III

METEOLOGI PRAKTIKUM

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PRATIKUM

Pratikum ini dilakukan pada harijumat,15 november 2022 pukul 08.00 WITA – selesai,
bertemapt di labotrium daya dan mesin,fakultas teknologi pangan dan agriindustri,universitas
mataram.

3.2 ALAT DAN BAHAN PRATIKUM

Adapun alat dan bahan pratikum yang digunakan adalah alat pengaduk ragi/tempe

3.3 produser kerja

Adapun prosedur kerja dan pratikum ini adalah berikut

A.Disiapkan alat dan bahan

B.Dijelaskan bagian bagian dan fungsi dari alat pengaduk ragi/tempe

C.Diamati setiap bagian dan fungsi

D.Dicatat hasil pengamatan/penjelasn dari co.asisten mengenai bagian dan fungsi alat
pengaduk ragi/tempe
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHSAN

4.2 PEMBAHASAN

Mesin pengaduk ragi tempe adalah suatu alat yang digunakan untuk mencampur ragi
dengan kedelai agar merata.tujuan utama pencampuran adalah berhubungannya bahan
menjadi satu campuran yang sedapat mungkin memiliki penyebaran yang sempurna
atausama.pada pencampuran proses pencampuran ragi dengan kedelai ini derajat
keseragumen yang ingin dicapai adalah terbentuknya tempe yang meiliki kenampakan warna
putih dan komplek.

Prinsip kerja alat pengaduk ragi/tempe adalah dengan secara merata dan
menggunakan teknologi.Adapun cara manual adalah penacmpuran dilakukan dengan cara
mencampurkan serbuk ragi diatas tumpukan biji kedelai serta pengadukan menggunakan
tangan untuk untuk memastikan ragi tercampur atau melekat dipermukaan atau celah antar biji
kecuali pengadukan secara manual paling umum dilakukan pengusaha produksi tempe
rumahan dengan skala yang cukup kecil.Sedangkan alternatif teknologi pencampuran biji
kedelai dengan ragi dapat diperbaiki dengan menggunkan teknologi mekanis berupa alat
pencampur.Penggunaan alat pencampuran penggunaan alat pencampuran akan meringankan
beban kerja pengadukan dan memungkinkan tercapainya.

Pencampuran yang lebih merata dan menggunakan perkembangan misalnya jamur


rhizopus sp untuk menghasilkan tempe yang lebih kompak dan padat.Ada beberapa bagian
bagian alat pengaduk ragi/tempe beserta fungisinya antara lain. Yang pertama tabu ng
pencampur befungsi untuk pencampuran kedelai dan ragi,yang kedua penutup berfungsi untuk
penutup pada saat pencampuran. Yang ketiga pengunci berfungsi untuk mengunci penutup
hokar, yang ke empat motor listrik befungsi untuk mentrasmisikan daya.

Pengaplikasian alat pengaduk ragi/tempe dalam bidang tekhnik pertanian adalah


untuk mencampur ragi dengan kedelai agar merata. Petani tidak menggunakan alat secara
manual lagi pada saat melakukan pengadukan ragi dengan kedelai agar merata. Tetapi petani
sudah melakukannya dengan alat tekhnologi untuk pengadukan ragi dengan kedelai. Dan tidak
membutuhkan banyak tenaga dan pada saat pengadukan dengan menggunakan tekhnologi
pencampuran bahan menjadi satu dan sangat sempurna atau sama rata.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkn hasil pengamatan dan pembahasan dapat di simpulkan :
A. Alat pengaduk ragi tempe adalah suatu alat yang di gunakan untuk pencampur ragi
dengan kedelai agar merata. Alat pengaduk ragi memiliki bagian yaitu tabung
pencampuran hopper/penutup,pengunci,motor listrik,rangka,poros,pulley,v-
belt,bantalan dan coromg pengeluaran
B. Alat pengaduk ragi memiliki bagian bagian dan memiliki fungsi masing masing yaitu:
tabung pencampuran berfungsi untuk pencampuran lagi dengan kedelai,penutup
berfungsi untuk menutup pada saat pencampuran,pengunci berfungsi untuk mengunci
penutup hoker, motor listrik berfungsi sebagai penggerak daya yang di gunakan, rangka
berfungsi untuk kedudukan alat, poros berfungsi untuk meneruskan daya dan putaran,
pulley berfungsi untuk menghantarkan energi daya, v-belt berfungsi untuk
mentrasmisikan daya, bantaran berfungsi sebagai kedudukan libel pulley dan corong
pengeluaran berfungsi untuk pengeluaran/wadah pengeluaran.

5.2 SARAN

Pada saat praktikum praktikan harus memperhatikan pembimbing yang


menjelaskan tentang alat pertanian yang di jelaskan agar praktikan dapat mengerti.

Anda mungkin juga menyukai